Friday, 7 December 2018

Touring Sensasi Mengejar Jakarta Pagi bersama Medali Mas MB O500R 1836

     Kemunculan kembali Medali Mas di jajaran pilihan bus tujuan Malang-Jakarta pada aplikasi redBus tentunya menjadi kebahagiaan tersendiri bagi sya yg cukup lama penasaran dan mengidamkan bisa mencicipi goyangan bus asal Malang ini. Snack yg melimpah layaknya si hitam manis asal Ngabul, Jepara ini juga menjadi salah satu pemicu mengapa armada ini wajib dicantumkan dalam list KPS sya tahun ini. Dulu sih sempat nangkring cukup lama mengisi pilihan bus tujuan Malang-Jakarta dan sebaliknya dalam aplikasi redBus, namun pilihan itu seketika langsung menghilang pasca teman sya Andreas berhasil mengeksekusinya lebih dulu dari Jakarta ke Malang via utara hehe, bahkan untuk rute Malang-Solo pun tak luput berhasil ia rasakan. Nah...kesempatan yg kembali datang ini pun tak akan sya sia-siakan lagi daripada entar lenyap again mending langsung gasss aja tanpa pikir panjang mumpung poin masih aman tersedia. Ga papa deh dibela-belain naik ATB dulu dari Jogja menuju Malang untuk meraih Medali Mas ini hehe...
    Singkat cerita, akhirnya seat no. 2 pada armada Medali Mas untuk keberangkatan tanggal 14 Oktober 2018 ini sya pesan pada H-10 sebelum keberangkatan. Namun saat dikonfirmasi ternyata seat no. 2 telah ada yg memesan sehingga sya pun digeser ke seat no. 3. Selama masih berada di area hotseat it's never mind buat sya. Tiket dengan harga asli 300rb untuk tujuan Malang-Pulogebang ini kembali bisa sya amankan secara gratis dengan memanfaatkan poin redBus yg sya kumpulkan. Klo teman2 pengen seperti sya juga bisa dengan cara instal aplikasi redBus di HP teman2 dengan menggunakan kode referensi red1e3or saat login nantinya (Promosi=berbagi ilmu itu indah hehe), langsung deh nanti dapat bonus 80rb buat modal awal biar nanti bisa mencapai poin sesuai yg ditargetkan teman2 sendiri. Oh ya mungkin sekarang udah ga bisa full gratis lagi bagi pengguna baru, tapi setidaknya ada diskonlah yg lumayan hehe... 
     FYI, armada Medali Mas ini tiap harinya memberangkatkan dua armada yaitu via utara (Tuban) untuk tujuan Pulogebang-Poris dan via selatan (Solo) untuk tujuan Bekasi-Cileungsi. Armada yg digunakan juga lumayan mumpuni untuk jatah patennya yaitu MB OH 1626 dan MB O500R 1836. Namun tidak semudah itu ferguso karena armada cadangannya yg biasa diisi oleh RKT transformernya bisa sewaktu2 menggantikan armada patennya sehingga hal inilah yg masih terus membayangi pikiran sya hingga menjelang keberangkatan karena dengan harga 300rb tentunya ingin mendapatkan armada yg nyaman dan berair suspension tentunya.
Mblereng Gaesss
Bagaimana kisah perjalanan panjang mengarungi jalur tengah dan pantura dari Malang hingga Jakarta bersama Medali Mas ini? Mari kita simak bersama Check it out ....

HARI 1
22.15 : Menuju Janti diantar sama abang Grab untuk menunggu bus tujuan Solo. Rencana sih pengen naik SS 7107 aja ke Solo nya kemudian dilanjut SS 7206 untuk menuju Nganjuk, semoga aja pas jatahnya mas Wawan lagi nanti yg bawa hoho.
22.32 : Sesaat setelah sampai di Janti, datanglah SS 7107 namun ga jadi naik ini karena hotseatnya uda terisi semuanya sehingga sya membiarkannya lewat di depan sya dan berlalu begitu saja setelah menaikkan penumpang di halte Janti.
SS 7107 Menaikkan Penumpang di Halte Janti
22.48 : Selang hampir 15 menit baru terlihat penampakan Mira 7262 dg body Nucleus 3 facelift jetbus ini yg menghampiri para penumpang setianya di halte Janti. Melihat masih adanya sisa hotseat yg tersedia, akhirnya sya pun luluh ke pelukan mbk Mira 7262 ini daripada terlalu lama nungguin bus belakangnya lagi walaupun sya tahu ini bukan armada recomendednya Mira berdasarkan pengalaman sebelumnya. Mira 7262 ini masih ngetem dulu sebentar di halte Janti kmudian barulah diberangkatkan lagi dengan kalem sambil terus menyeser penumpang di sepanjang jalan. Penampakan Eka 7051 yg turut serta menyeser penumpang secara beriringan di depannya ini ternyata tak membuat Mira 7262 ini meradang dan membiarkan saudaranya tsb dengan bebas melancarkan aksinya.
Berangkat dari Janti
Menyeser Penumpang bersama Eka 7051
23.02 : Melintas Prambanan. Selepas Prambanan, Mira 7262 ini masih melenggang dengan santainya dan memang sudah sya duga sebelumnya sehingga sya memilih banyakin tidur aja dulu untuk perjalanan Jogja-Solo ini. 
Melintas Prambanan
23.20 : Memasuki bypass Klaten langsung bergoyang untuk mendahului kawanan truk pasir yg berjalan pelan di jalurnya.
Memasuki Bypass Klaten
23.24 : Memasuki terminal Klaten untuk sekedar absen jumlah penumpang sama Pak Dishub kemudian digeber lagi keluar terminal. 
Memasuki Terminal Klaten
23.45 : Melintas Delanggu.
Melintas Delanggu
23.57 : Melintas Kartosuro.
Melintas Kartosuro


HARI 2
00.14 : Alhamdulillah sampai di Terminal Tirtonadi dengan selamat. Penampakan SS 7017 yg saat itu tengah mengisi shelter seketika langsung kena usir mandoran Mira karena emang seharusnya Mira 7262 duluan yg parkir. Tiga armada di belajang Mira 7262 yaitu SS 7017, Mira 7228 dan SS 7106 malam itu emang terlihat kompak pada perpal berjamaah di Solo semua sehingga pantes aja nungguin bus di Janti lama bener tadi. Lanjut menuju toilet dulu dan menunggu kedatangan SS 7206.
Mira 7262 dan Eka Parkir Shelter
00.25 : Pasca SS 7017 diberangkatkan usai Mira 7262 tadi, sekarang giliran Mira 7228 yg mengisi shelter. SS 7106 juga mulai persiapan antri di belakangnya karena SR 7174 Semarangnya lagi perpal juga. Melihat sosok mas Puji yg turun dari SS 7106, tentu membuat hati ini jadi bimbang mau ikut SS 7106 atau bertahan menanti SS 7206. Mending kita tunggu dulu siapa yg bawa SS 7206 nanti. Tak lama kemudian SS 7206 pun memasuki pelataran terminal Tirtonadi dan ternyata saat itu bukan mas Wawan yg bawa tapi dipawangi oleh mbah Datuk. Oklah sepertinya SS 7106 sajalah yg menjadi jodoh sya untuk mengarungi perjalanan Solo-Nganjuk kali ini. Hotseat belakang driver menjadi tempat ternyaman untuk menyandarkan tubuh ini sambil selonjoran mania.
SS 7106 Persiapan Parkir Shelter
00.33 : SS 7106 dg body discovery mulai diparkirkan di shelter setelah Mira 7228 diberangkatkan. Cukup lama juga menunggu SS 7106 ini hingga lepas landas akibat dapat jam parkir dobel efek SR 7174 perpal.
SS 7106 Parkir Shelter
00.42 : Bus diberangkatkan meninggalkan terminal Tirtonadi. SS 7106 langsung digeber kencang menyeser penumpang hingga Palur. Armada ini cukup nyaman walaupun bukan bus baru karena suspensinya empuk, raungan mesin Hino AK8 yg ga terlalu keras, ga gemblodak saat lewat jalan yg ga rata serta pastinya aluss banget bawanya mas Puji.
Berangkat dari Terminal Tirtonadi
00.53 : Melintas Palur, gas mulai dimainkan hingga nyaris mencapai angka 100 kpj lebih di track lurus yg mulai sepi dari kendaraan ini. Apalagi kehadiran Mandala All New Legacy SR2 1608 yg udah lepas terminal duluan tadi masih bisa tercyduck lagi bergeal-geol indah dan semakin memicu SS 7106 untuk segera menyingkirkannya dari pandangan SS 7106.
Melintas Palur
01.02 : Melintas Masaran, Mandala 1608 akhirnya mampu diasapi oleh SS 7106 setelah cukup lama ditempel ketat. Jalan yg lurus dan mulai lengang membuat SR 7106 mampu digeber dengan maksimal di jalan Solo-Sragen ini. Goyangan tipis-tipis yg bikin jantung deg-deg serr pun menjadi suguhan tengah malam selepas Masaran yg sayang untuk dilewatkan. 
Mengejar Mandala 1608
01.10 : Melintas Pungkruk lanjut belok kiri melewati ringroad Sragen yg ga kalah digeber maksimal.
Melintas Pungkruk
01.20 : Melintas Pilangsari. SS 7106 kembali menunjukkan aksi mosak-masiknya bergoyang kanan tak henti-hentinya di jalur Sragen-Mantingan ini hingga Sambungmacan.
Melintas Pilangsari
01.33 : Melintas Mantingan. Aksi mosak-masik di kawasan Gontor Putri hingga memasuki alas Mantingan masih menjadi suguhan istimewa apalagi dapat info juga klo Sidolaju macet parah akibat truk terguling di tengah jalan.
Melintas Mantingan
Goyang Kanan di Mantingan
01.37 : Memasuki kawasan alas Mantingan Ngawi masih terus digeber dengan kencang dan mengasapi kendaraan di depannya bertubi-tubi.
01.43 : Melintas Gendingan, menaik-turunkan penumpang sebentar lanjut tancap gas lagi.
Melintas Gendingan
01.47 : Pasca pergulatan SS 7106 melintasi alas Banjarejo akhirnya sampai juga di titik terjadinya kemacetan di Sidolaju seperti yg diinfokan sebelumnya yg membuat kendaraan arah Ngawi nyaris tak bisa bergerak sedangkan untuk arus kendaraan menuju arah Solo masih terlihat ada yg lolos.
Macet di Sidolaju
01.57 : 10 menit berlalu masih belum beranjak dari posisi semula. Tiba-tiba dikejutkan dengan aksi nekat SS 7206 yg mencoba buka jalur kanan pol dan mlipir pelan-pelan di tepi jalan yg bukan semestinya. Et dah emang dasar tua-tua keladi si mbah Datuk yg berani goyang kanan sendirian. Prinsip pasti ada jalan dan selalu ada jalan tak segan-segan langsung diterapkan oleh SS 7206 tsb.
Melihat SS 7206 yang Buka Jalur Sendirian
02.00 : Aksi konyol mbah Datuk itupun tak luput membuat mas Puji ikut-ikutan karena udah jenuh bertahan dengan kondisi stagnan dari tadi. Pelan-pelan SS 7106 mulai digoyang kanan pol dan mlipir pelan-pelan mengikuti jejak SS 7206 hingga mentok di pusat kemacetan yaitu adanya evakuasi truk yg terguling hingga menutup badan jalan.
Buka Jalur di Kemacetan Sidolaju
02.05 : Di ujung kemacetan ini ternyata para pemain Surabaya-Jogja seperti SS 7017, Mira 7228 dan Eka 7015 yg telah meluncur duluan sejak tadi juga terpantau masih berbaris rapi dipimpin oleh SS 7206 yg justru berhasil menempati barisan terdepan antrian. Luar biasa emang SS 7206 tuh, don't judge a book by its cover merupakan pelajaran yg harus sya ambil dalam peristiwa ini karena sempat meremehkan mbah Datuk tadi hehe... SS 7106 yg tak dapat ruang cukup untuk bergabung di barisan mereka pun hanya bisa menunggu dari seberang jalan. 
Kemelut Kemacetan di Sidolaju
Kemelut Kemacetan di Sidolaju
Kemelut Kemacetan di Sidolaju
02.10 : Saat jalan mulai dibuka untuk arus kendaraan menuju Ngawi, keempat bus ATB ini langsung tancap gass dan unjuk kebolehan seakan ga mau kalah satu sama lain. SS 7206 berhasil melesat duluan diikuti SS 7017 sedangkan SS 7106 yg paling bontot berhasil memposisikan diri di depan Eka 7015 kmudian lanjut mengejar Mira 7228. Bisa dibayangkan gimana serunya ketika 4 bus ATB bertrayek sama yg sedang berkejar-kejaran dengan selisih waktu hanya dalam hitungan detik. Mira 7228 pun tak mampu bertahan lama dengan posisinya saat terus dikejar dan dibayang-bayangi oleh SS 7106 sampai akhirnya ia pun menyerah juga.
Mengejar Mira 7228
Mengejae Mira 7228
02.23 : Memasuki dan muterin terminal Kertonegoro Ngawi dulu yg sepi ini walaupun udah malem kaya gini. Lepas terminal lanjut kembali menyusuri ringroad menuju arah Ngawi lama. Saat SS 7106 keluar terminal, Mira 7228 baru terpantau memasuki terminal.
Memasuki Terminal Kertonegoro
02.27 : Melintas Ngawi lama langsung belok kanan ngejoss menuju arah Maospati. Sepanjang jalur Ngawi-Maospati yg lengang ini, bus dipacu kenceng terus yg mampu digeber tak pernah kurang dari 100 kpj jika dipantau dari spedometernya. 
Melintas Ngawi Lama
02.33 : Perebutan poin Maospati dan Madiun membuat SS 7106 terus digeber maksimal untuk bisa kembali mendahului SS 7017 di depan. Tapi ternyata masih ada satu lagi yg mengganjal yaitu penampakan Mira 7262 yg baru sampai sini hmmm dan langsung digoyang kanan dengan kencang oleh SS 7106 yg sedang mengejar SS 7017.
MengOT Mira 7262
02.41 : Sebelum memasuki Maospati, SS 7017 juga berhasil terkejar dan SS 7106 mampu merebut poin Maospati lebih dulu. SS 7017 memilih melenggang duluan menuju Madiun namun SS 7106 tak membiarkan begitu saja dan kembali dikejar lagi. SS 7017 yg udah nampak miyak-miyak nyatanya harus kembali menerima kenyataan diblong SS 7106 untuk kedua kalinya. 
Melintas Maospati
MengOT SS 7017
02.47 : Memasuki Ringroad Madiun. 
Memasuki Ringroad Madiun
02.53 : Memasuki terminal Madiun, SS 7106 hanya menurunkan penumpang saja kemudian langsung digeber keluar terminal lagi tanpa ngetem-ngetem di luar terminal seperti biasanya alias langsung tancap gass menuju Surabaya.
Memasuki Terminal Madiun
03.10 : Melintas Caruban.
Melintas Caruban
03.15 : Mulai meliuk-liuk di kawasan Alas Saradan hingga Wilangan dengan manufer-manufer cantiknya yg ga bisa lepas dari lajur kanan dan tentunya bikin deg-degan.
Melintas Saradan
03.42 : Alhamdulillah mendarat di depan terminal Nganjuk dengan selamat bareng SR 7117. Walaupun kena macet masih bisa tembus 3 jam perjalanan Solo-Nganjuk ini serta bonus berhasil mengasapi 3 bus ATB setrayek dan diblong SS 7206 yg tak terkejar lagi. Lanjut menuju mushola SPBU depan terminal untuk menunggu adzan Subuh.
Tiba di Terminal Nganjuk
04.00 : Shalat Subuh berjamaah dulu di mushola depan SPBU terminal Nganjuk sebelum melanjutkan etape berikutnya.
04.05 : Kembali menanti bus tujuan Surabaya dan target sya adalah naik Mandala, semoga masih berjodoh.
04.10 : Sosok Mandala berbody Evo-C nampak lagi menurunkan penumpangnya namun saat sya mendekatinya malah langsung tancap gass, hufftt yasudah... Eh ternyata tak berselang lama muncul lagi Mandala 1538 dg body Jetbusnya New Armada berfacelift Jetbus 2 ini. Tanpa pikir panjang, langsung aja naik ke dalam bus yg kebetulan hotseatnya kosong semua ini hoho...
Onboard Mandala 
04.22 : Setelah ngetem cukup lama, akhirnya berangkat juga nih Mandala berjulukan "New Pejantan Tangguh" dan masih mau tawaf dulu memasuki terminal Nganjuk. Lepas terminal Nganjuk, bus bermesin Hino AK8 ini masih dipacu standar saja dalam rangka mencari slah.
Memasuki Terminal Nganjuk
04.32 : Melintas Sukomoro. Lepas Sukomoro, rpm mulai dinaikkan dan gass mulai dimainkan di kisaran 80-100 kpj. Aksi goyang kanan kiri pun mulai ditunjukkan saat mendahului kendaraan di depannya dan berhasil membuat sya merem melek dibuatnya. Nuansa gemblodakan dari interiornya pun mulai terasa saat bus melewati jalan yg tak rata.
Melintas Sukomoro
04.45 : Melintas Baron, Mandala 1538 ini masih terus bergoyang melahap kendaraan-kendaraan di depannya.
Melintas Baron
04.55 : Melintas Braan hanya lewat saja ga ngetem lagi dan lanjut berlari lagi.
Melintas Braan
05.14 : Melintas pertigaan pasar Jombang.
Melintas Pertigaan Pasar Jombang
05.20 : Melintas depan terminal Jombang langsung labas ga masuk terminal.
Melintas Depan Terminal Jombang
05.40 : Melintas Mojoagung. Bus masih dipacu kenceng dan mosak-masik larinya. Jarum spedometernya pun sempat beberapa kali menyentuh angka 110 kpj di lintasan lurus Peterongan-Mojoagung yg cenderung lengang ini.
Melintas Mojoagung
05.50 : Melintas perempatan terminal Mojokerto, Mandala 1538 memilih tidak masuk ke dalam terminal Mojokerto dan ngetem sebentar di depan pintu keluar terminal.
Melintas Perempatan Terminal Mojokerto
Ngetem di Depan Terminal Mojokerto
06.13 : Melintas bypass Krian berhasil mengasapi SR 7146 yg notabene start dari Purwokerto 17.20 sedangkan Mandala ini jam 9 malam take off dari Purwokerto muehehe...
Melintas Bypass Krian
06.34 : Alhamdulillah tiba di terminal Bungurasih dengan selamat. Puas banget pokoknya naik armada Mandala laste yg satu ini, larinya suoss sehingga tak sampai 2,5 jam non tol udah masuk terminal Bungurasih ditambah kenyamanan seat 2-2 yg diusung. Minusnya cuma gemblodak aja sih sama legroomnya terlalu sempit. Lanjut menuju toilet buat bersih diri sebelum gass Malang.
Tiba di Terminal Bungurasih
07.00 : Menunggu keberangkatan bus ATB antimainstream tujuan Malang sambil mengisi amunisi HP di ruang tunggu atas. Pengennya bisa mencoba armada ATB Kalisari, Malinda atau Medali Mas.
07.35 : Penampakan Medali Mas ATB Scorpion King yg mengisi shelter tujuan Malang ekonomi membuat perhatian sya teralihkan dan langsung bergegas turun menuju shelter. Namun saat sya sampai di shelter syang sekali hotseat udah pada terisi semua sehingga sya urungkan saja niat menjajal armada Hino AK8 berair suspensi ini.
Medali Mas Scorpion King Parkir Shelter
07.55 : Ganti suasana dg masih bertahan menunggu bus ATB antimainstream tujuan Malang di belakang shelter sambil sarapan nasi bungkus dan menikmati hiruk pikuk terminal di pagi hari ini. 
Suasana Terminal Bungurasih
08.48 : Nyaris 2 jam, sya nungguin bus ATB tujuan Malang selain Restu Panda dan Tentrem namun apadaya hilal tsb tak kunjung nampak selain Medali Mas tadi. Waktu udah makin siang, takutnya entar jalan menuju Malang makin macet aja secara ini hari Minggu sehingga sya putuskan untuk gass aja naik bus seadanya yg penting via tol panjang. Saat itu, terparkir Tentrem "Avatar" yg bertuliskan air suspension di kaca sampingnya. Duh pengen naik ini tapi syangnya ga via tol panjang sehingga sya urungkan niat itu.
Tentrem "Avatar" Parkir Shelter
08.50 : Restu Panda 7971 menjadi armada selanjutnya yg mengisi shelter tujuan Malang. Papan bertuliskan via tol panjang yg dipasang di kaca depan pun meluluhkan hasrat sya untuk tidak menanti bus belakangnya lagi. Lagi-lagi kali ini harus jatuh ke pelukan si Panda Jetbus HD ini daripada kena jam mepet nantinya.
Restu Panda 7971
08.52 : Ga perlu menunggu lama, hanya berselang 2 menit saja sejak si Tentrem "Avatar" tadi, bus kemudian diberangkatkan meninggalkan shelter dan meneruskan mencari penumpang di tamparan. 
Meninggalkan Shelter Terminal Bungurasih
09.00 : Lepas Bungur hingga memasuki tol, bus berdapur pacu Hino AK8 ini dipacu lumayan kencang.
Memasuki Tol Surabaya-Gempol
09.06 : Aksi selap selip mulai ditunjukkan sepanjang melintas tol ini hingga bahu jalan pun terpaksa digunakan untuk mendahului kendaraan di depannya. Sempet berduel sebentar dg Ladju tujuan Ambulu yg larinya tak bisa diremehkan walaupun armada lama, namun tetep bisa diseset kiri oleh Restu Panda 7971 ini. Dorama perjalanan berlanjut saat mendapati sesosok Restu Panda line Malang juga yg tiba-tiba sedang melaju di tol padahal jam sebelumnya kan jamnya Tentrem dan tak ada Restu Panda yg parkir. Kelakuan yg tak sportif saudaranya tsb membuat sang driver geram dan langsung mengejarnya dengan membabi buta. Saat Restu Panda lain tsb tepat akan tersalip, sang driver membunyikan klakson bertubi2 dan sedikit memepetkan armadanya pada saudaranya tsb sebagai tanda peringatan keras atas ketidaksportifannya. Hmmm ngeri juga rasanya ketika arena tol digunakan sbg ajang balas dendam kyak gini.
MengOT Ladju Ambulu
Mengejar Restu Panda Lain
09.16 : Melintas arteri porong, persiapan memasuki tol Gempol-Pandaan lagi. Makanya bus-bus Surabaya-Malang menyebutnya via tol panjang karena setelah keluar tol Surabaya-Gempol lanjut menuju arteri porong kemudian masuk tol Gempol-Pandan lagi hingga berakhir di Taman Dayu, Pandaan nantinya. Bus yg via tol panjang ini rata-rata adalah bus patas namun bus ATB pun banyak kok yg via tol panjang, terutama bus yg jamnya mepet dan harus puter walikan kaya armada Restu Panda 7971 ini yg bakal langsung puter balik di Malang nanti.
Melintas Arteri Porong
09.22 : Memasuki GT. Kejapanan untuk memasuki tol Gempol-Pandaan kembali bus digeber dengan kenceng karena kondisi tol ini yg cukup lengang dibandingkan tol Surabaya-Gempol yg lebih padat kendaraan. 
Memasuki GT. Kejapanan
09.32 : Tak terasa setelah bus terus digeber kenceng selama melintasi tol Gempol-Pandaan ini akhirnya tibalah di GT. Pandaan yg ditutup dengan aksi ngeblong Restu Panda Patas yg berangkat duluan tadi. Saat memasuki jalan utama Pandaan-Malang kawasan Taman Dayu, kepadatan kendaraan mulai menyambut kedatangan para kendaraan yg baru exit tol.
Memasuki GT. Pandaan
Melintas Taman Dayu
09.45 : Melintas Sukorejo masih berjibaku dengan padatnya kendaraan sampai2 Restu Panda 7768 yg lebih dulu berangkat tadi mulai tercyduck penampakannya. Hal sebaliknya, lalu lintas arah Surabaya terpantau lancar jaya.
Melintas Sukorejo
10.00 : Melintas Purwodadi, Restu Panda 7971 secara perlahan mulai memperkecil jarak dengan saudaranya Restu Panda 7768 dan akhirnya kedua spesies Panda ini saling kejar-kejaran dan saling membuka jalan juga.
Melintas Purwodadi
10.07 : Melintas Lawang, kepadatan kendaraan mulai berbuah kemacetan dan kembali merayap sejak flyover Lawang.
Melintas Lawang
10.20 : Melewati jalan alternatif via Lowokjati bareng Restu Panda 7768 sebagai pembuka jalan. Aksi konvoi blusukan duo Panda melewati jalan desa yg sempit ini terpaksa dilakukan agar tak berlama-lama terjebak kemacetan yg seperti tak berujung ini. Walaupun melewati jalur yg sempit namun tetap miyak-miyak bawanya.
Melewati Jalur Alternatif
Melewati Jalur Alternatif
Melewati Jalur Alternatif
10.38 : Setelah melewati jalan alternatif ternyata tembusnya tepat di area pasar Singosari dengan kondisi antrian kendaraan yg masih mengular hingga Karanglo. Bus kembali hanya bisa berjalan perlahan mengikuti alur kemacetan ini.
Melintas Singosari
11.05 : Melintas Karanglo alhamdulillah udah mulai lancar lalu lintas arah Malangnya. 
Melintas Karanglo
11.10 : Alhamdulillah sampai juga di terminal Arjosari Malang setelah bermacet2 ria sejak Taman Dayu hingga Karanglo ini. 2 jam 23 menit bukan waktu yg buruk untuk perjalanan dari Surabaya menuju Malang kali ini dengan kondisi jalan yg horor banget kyak gini walaupun sudah via tol panjang. Restu Panda 7971 ini pun langsung parkir di shelter Surabaya karena masih nuntut jamnya sendiri. Semoga nanti saat naik Medali Mas masih lancar jaya jalannya untuk arah Surabaya. Lanjut menuju masjid terminal untuk istirahat sambil menunggu kedatangan Wira yg bersedia menyempatkan waktu buat menemani sya hingga berangkat nanti.
Tiba di Terminal Arjosari
11.30 : Sebuah pesan WA dari mbk Dian Medali yg menginformasikan bahwa keberangkatan bus hari ini mundur dari jam 13.00 menjadi jam 14.00-15.00 ini semakin membuat galau batin ini apalagi ternyata sya diplotkan dalam manifest armada yg via jalur selatan dengan waktu tempuh lebih lama. Kemacetan parah semalem di Subah emang berimbas buruk bagi semua kedatangan bus Jakarta-Malang yg pada baru datang sekitar pukul 11 tadi. FYI, sya udah memesan juga tiket Agra Mas executive class dari Pondok Pinang yg berangkat pukul 11.30. Hal ini tentunya akan sangat sangat mepet jika sya tidak bisa tiba di Pulogebang kurang dari jam 9 pagi mengingat ini juga malem Senin gaess. Kabar baiknya, armada jatah selatan hari ini diisi SHD MB O500R 1836 sedangkan jatah utara diisi oleh All New Legacy SR2 RKT sehingga ada hikmah di balik semua takdir Allah ini karena lolos dari pelukan RKT hehe...
11.45 : Shalat jamak Dhuhur dan Ashar dulu sekalian biar tenang nanti klo udah beneran otw.
12.00 : Setelah Wira datang, alhamdulillah ada teman ngobrol sambil menunggu kedatangan armada.
13.15 : Pasukan GHTS mulai berdatangan dengan mempersembahkan duo armada tronton scanianya untuk keberangkatan menuju Jakarta hari ini. GHTS 061 untuk tujuan Bekasi-Bogor dan GHTS 002 untuk tujuan Pulogebang-KPR-Poris.
Pasukan GHTS
GHTS 61
14.15 : Pasukan GHTS, PK, Lorena bahkan KD udah pada meninggalkan area terminal Arjosari menuju ibukota sedangkan si merah ini muncul penampakannya aja belum. Tentu saja rasa panik dan galau makin menyelimuti benak sya. 
14.30 : Penampakan Medali Mas 7235 dengan balutan body All New Legacy SR2 telah terlihat gagah memasuki terminal Arjosari di kala teman-temannya yg lain telah meluncur dari terminal Arjosari lebih dulu. Varian armada spesial dari Medali Mas ini untungnya tak menjadi jatah armada yg sya naiki walaupun bus ini via utara dan tentunya bakal lebih cepat sampai Jakartanya.
Medali Mas 7235
14.55 : Alhamdulillah yg ditunggu-tunggu akhirnya datang juga. Medali Mas 7253 nampak baru datang dari pool dan langsung memasuki shelter keberangkatan terminal Arjosari pasca Medali Mas 7235 lepas landas 5 menitan yg lalu. Tiket sampul dari kantor yg dibawa oleh kru langsung diserahkan kepada sya sebelum naik ke dalam bus. Hanya sya dan seorang penumpang lain yg akan turun Solo lah manifest yg naik dari terminal Arjosari selain seorang lainnya yg udah naik dari pool duluan. Setelah mengabadikan eksterior bus berbody New Setra Jetbus 2 SHD ini selanjutnya sya pun naik ke dalam bus. Bus dengan total 34 seats Aldilla terbaru yg nyaman ini telah dilengkapi dengan bantal dan selimut di setiap seatnya. Kesan pertama naik bus ini adalah cukup nyaman, wangi dan full musik tentunya. Sayangnya, pandangan ke depan menjadi kurang luas dan kurang jelas akibat efek adanya double glass yg diberi lapisan film ini apalagi ada tambahan running text juga di bawah topinya hufffttt. Legroomnya cukup lega menurut sya karena masih bisa buat selonjoran jika tas sya taruh di depan. Ada juga dispenser yg diletakkan di depan toilet untuk memfasilitasi penumpang yg akan menyeduh pop mie/kopi yg merupakan snack bawaan Medali Mas ini. Tak lupa sya ucapkan terima kasih sama Wira yg udah nemenin dan jadi teman ngobrol di terminal Arjosari sampai bus ini benar-benar datang.
Medali Mas 7253
Medali Mas 7253
Interior Medali Mas 7253
Interior Medali Mas 7253
Interior Medali Mas 7253
Legroom Medali Mas 7253
Tiket Medali Mas
Video penampakan interior, eksterior dan sedikit perjalanan bersama Medali Mas 7253 MB O500R 1836 ini bisa disimak DI SINI.

15.03 : Bus pamungkas tujuan Jakarta ini langsung diberangkatkan setelah urusan dengan agen selesai karena jam keberangkatan yg udah telat banget dari yg seharusnya. Nyaman sekali rasanya dengan dukungan air suspension yg mentul2 dan cara bawa busnya yg alus saat baru lepas dari terminal Arjosari. Semoga bisa mengucapkan selamat pagi Jakarta di liga malam Senin ini dan bisa mengejar keberangkatan Agra Mas dari Pondok Pinang nanti.
Berangkat dari Terminal Arjosari
15.08 : Baru sejenak setelah lepas dari terminal Arjosari sudah dihadapkan dengan kemacetan parah sejak akan melintas kolong flyover Arjosari hingga pertigaan Karanglo. Duh cobaan apalagi ini yg menghalangi perjalanan sya kali ini, padahal tadi lalu lintas arah Surabaya lancar jaya eh sekarang gantian arah Malang yg lancar pffftt...
Macet di Karanglo
15.26 : Baru bergeser sedikit dari area kolong flyover Arjosari dan masih berjibaku dengan kemacetan horor ini. Udah nyaris setengah jam tapi nyampe di pertigaan Karanglo aja belum dan bakalan menghadapi kondisi seperti ini hingga Singosari sepertinya. 
Macet di Karanglo
15.48 : Melintas Singosari masih bertahan nggremet-nggremet tak berdaya karena tak ada celah sedikitpun buat bus ini memiyak jalanan yg super padat ini. Jenuh melihat kondisi macet ini membuat sya untuk memilih terlelap tidur dulu daripada bete bercampur gegana kyak gini.
Melintas Singosari
16.28 : Saat terbangun, alhamdulillah telah berlalu dari kawasan macet Singosari dan udah memasuki Lawang dengan kondisi ramai lancar.
Melintas Lawang
16.40 : Melintas Purwosari masih bisa bernafas lega seandainya lalu lintas bisa konstan kaya gini terus.
Melintas Purwosari
17.00 : Melintas Taman Dayu, Pandaan terjebak antrian kendaraan yg mengular sangat panjang. Ditambah angan-angan bahwa bus ini bakalan langsung via tol panjang ternyata hanya menjadi harapan semata saat Medali Mas 7253 memilih belok kiri melewati bypass Pandaan via jalur bawah. Mungkin ada agen yg harus disinggahi di jalur bawah ini. Duh...lengkap sudah rasanya, udah kena macet ditambah ga lewat tol, makin tipis aja harapan buat bisa mengucapkan selamat pagi Jakarta.
Melintas Taman Dayu
17.10 : Kembali harus bersabar menghadapi kemelut kemacetan di sekitar Pandaan kota pasca via bypass Pandaan.
Macet di Pandaan
17.22 : Melintas bunderan Apollo lanjut lurus menuju arah Kejapanan.
Melintas Bunderan Apollo
17.25 : Melintas pertigaan Kejapanan lanjut belok kiri menuju arah jalan raya Kejapanan-Mojokerto via Mojosari.
Melintas Kejapanan
17.36 : Melintas Ngoro. Sepanjang jalur Kejapanan-Mojokerto ini, naluri bus malam dari Medali Mas 7253 ini mulai keluar seiring dengan hari yg mulai gelap. Aksi mosak-masik dan mapak-mapak style mulai dilakukan dengan goyangan mautnya yg lumayan bikin senam jantung.
Melintas Ngoro
17.53 : Melintas Mojosari.
Melintas Mojosari
18.07 : Melintas Bangsal.
Melintas Bangsal
18.16 : Menaikkan penumpang di agen dekat pintu keluar terminal Mojokerto. Nah...padahal di Mojokerto ini baru mampir agen lagi sejak lepas Arjosari tapi kok ga via tol panjang dari Pandaan aja terus exit GT. Penompo gitu lho tadi biar cepet hadeeh...kirain bakalan banyak agen yg disinggahi saat lintas Mojosari tadi malah kagak ada (edisi harapan yg pupus).
Menaikkan Penumpang di Agen Mojokerto
18.36 : Melintas Mojoagung. Medali Mas 7253 ini terus dipacu lumayan kenceng menyusuri jalanan lintas Mojokerto-Jombang yg lurus namun bergelombang ini tetapi tetap tak bisa mengalahkan kenekatan para ATB Jatimers yg beberapa kali terlihat mengasapi armada ini dengan kencang. Suspensi MB O500R 1836 ini pun menurut sya masih kurang empuk untuk menahan guncangan akibat kontur jalan yg jauh dari kata mulus ini.
Melintas Mojoagung
18.50 : Melintas Peterongan.
Melintas Peterongan
18.58 : Memasuki terminal Jombang untuk menaikkan penumpang yg telah menunggu di dalam terminal. Lanjut mampir agen di luar terminal untuk menaikkan penumpang kembali termasuk ibu-ibu muda beserta anak balitanya yg ternyata merupakan penghuni seat 1D di samping sya. Untungnya kagak rewel tuh dedeknya hihihi... Tak berhenti sampai sini, masih ada satu agen yg masih harus dihampiri di kawasan Jombang ini selepas meninggalkan terminal Jombang yaitu agen dekat terminal lama Jombang karena penyumbang manifest terbesar dari Medali Mas memang dari wilayah Jombang ini.
Memasuki Terminal Jombang
Mampir Agen di Luar Terminal Jombang
19.12 : Bus yg awalnya hanya bermodalkan tiga penumpang saja saat lepas Arjosari tadi, kini seat-seat kosongnya mulai beranjak terisi sedikit demi sedikit dan memang penumpang dari area Mojokerto hingga Jombang ini yg menyumbangkan andil terbesar dalam mengisi manifest penumpang. Snack yg ditunggu-tunggu pun mulai dibagikan oleh kru selepas Jombang berupa dua buah roti isi selai dan air mineral botol kecil. Lumayanlah buat mengganjal perut hingga tiba saatnya servis makan nanti.
Snack Medali Mas
19.35 : Melintas Braan kembali dihadapkan oleh kemacetan lalu lintas yg menyebabkan Medali Mas 7253 ini harus berjibaku cukup lama di sini. Jenuh dengan kondisi macet ditambah pandangan depan yg nyaris tak terlihat apa-apa efek kaca film ini membuat sya memilih bobomania sebentar aja.
Melintas Braan
20.50 : Bangun-bangun udah melintas kawasan Wilangan dekat pinggir tol. Nah saatnya mata ini dikondisikan terjaga karena bentar lagi saatnya servis makan hehe...
Melintas Wilangan
21.00 : Memasuki RM. Surya Saradan. Hanya Medali Mas 7253 saja yg nampak melakukan servis makan di RM ini. Sebelum memasuki ruang servis makan, kru Medali Mas 7253 terlebih dahulu membagikan kupon makan pada seluruh penumpangnya untuk ditukar dengan servis makan prasmanan. Syangnya, saat mau mengambil servis makan ternyata menu yg disediakan masih belum selesai disiapkan sehingga sya memilih shalat jamak Magrib dan Isya dulu saja di mushola RM.
Medali Mas 7253 di RM. Surya Saradan
Medali Mas 7253 di RM. Surya Saradan
21.17 : Usai shalat lanjut mengambil servis makan sebagai penumpang terakhir yg sempat dicariin oleh kru karena kurang 1 kupon yg belum ditukarkan hehe... Menu prasmanan yg disediakan terdiri dari nasi, mie goreng, sayur daun singkong, ayam opor, sambal, krupuk  dan teh hangat. Semua hidangan prasmanan kali ini disajikan secara corrr alias kita bisa ambil sepuasnya tanpa dijagain oleh petugas RM namun menurut sya masih kurang istimewa karena kondisi makanannya dingin semua. Klo tersaji hangat pasti akan lebih nikmat.
Servis Makan di RM. Surya Saradan
21.30 : Bus diberangkatkan meninggalkan RM. Surya Saradan dengan kendali driver keduanya. Besar harapan sya agar driver kedua ini mampu melaju lebih kencang karena waktu yg semakin tak bersahabat buat sya untuk bisa mengucapkan selamat pagi Jakarta. Alhamdulillah, pembawaan driver kedua ini lumayan lebih berani daripada driver pertama tadi saat bus mulai diajak bermosak-masik di penghujung wilayah alas Saradan ini. Pop mie dan kopi plus gelasnya juga mulai dibagikan oleh kru selepas RM ini.
Berangkat dari RM. Surya Saradan
Pop Mie
Kopi
21.44 : Menaikkan penumpang di agen Caruban. Sya kira bus bakalan langsung menuju Ngawi via tol Mejayan atau paling ga via Karangjati, namun adanya penumpang yg naik dari terminal Madiun mengharuskan bus ini untuk mampir Madiun dulu huffftt...
Menaikkan Penumpang di Agen Caruban
22.08 : Memasuki terminal Madiun untuk menaikkan penumpangnya kemudian langsung puter balik menuju Dumpil lagi dan lanjut masuk tol demi mempersingkat waktu yg udah cukup banyak terbuang. Penumpang yg naik selepas RM tetap dikasih full snack plus nasi kotak yg dibawakan dari RM.
Memasuki Terminal Madiun
22.20 : Memasuki GT. Madiun. Gas mulai dibejek dengan kencang hingga menyentuh angka 100 kpj di jalan tol yg masih sepi kendaraan dan penerangan ini.
Memasuki GT. Madiun
22.37 : Exit tol via GT. Ngawi kemudian menuju arah terminal Kertonegoro Ngawi.
Exit Tol via GT. Ngawi
22.40 : Memasuki terminal Kertonegoro, Ngawi ternyata masih ada penumpang yg naik dari dalam terminal. Emang luar biasa armada ini nyaris seperti team sapu jagad aja di jalur selatan, namun team sapu jagad yg bukan kaleng-kaleng tentunya hehe... Lepas Ngawi, sya putuskan untuk tidur lagi karena melihat pemandangan jalan yg cuma gelap aja jadi males buat melek zzzzzz...
Memasuki Terminal Kertonegoro


HARI 3
00.20 : Entah kenapa malam itu sya begitu pules molornya sehingga tak terasa saat terbangun udah nyampe Penggung, Solo dan sedang otw menuju arah terminal Tirtonadi.
Melintas Penggung
00.28 : Memasuki terminal Tirtonadi, Solo dan langsung menuju area shelter keberangkatan bus jalur langsung untuk kembali menaikkan penumpang terakhirnya dari agen Solo ini. Ternyata tak jauh beda dengan kondisinya kemaren saat sya sempet melihat Medali Mas MB O500R 1836 yg memasuki terminal Tirto bersamaan dengan Mira 7262 hufftt...
Memasuki Terminal Tirtonadi
Berhenti Sebentar di Shelter Keberangkatan Jalur Langsung
00.35 : Setelah menyelesaikan urusan administrasi dengan agen Solo, bus langsung diberangkatkan menuju Jakarta di tengah malam seperti ini. Rasa putus asa akan bisa mengucapkan selamat pagi Jakarta makin menghantui perasaan sya selama perjalanan.
Berangkat dari Terminal Tirtonadi
00.47 : Melintas Kartosuro. Bus dipacu kencang dengan konstan di angka 80 kpj selama menyusuri jalur Kartosuro-Boyolali ini. Pemandangan bus-bus malam Jakartanan yg berduyun-duyun silih berganti menuju arah Solo sangat kontras dengan kondisi Medali Mas 7253 yg hanya berlari seorang diri menuju ibukota.
Melintas Kartosuro
01.00 : Memasuki lingkar Boyolali. Keresahan sya selama perjalanan ini akhirnya berujung pada keputusan untuk membeli tiket bus lagi via redBus untuk keberangkatan dari Jakarta esok hari. Pilihan ini sya ambil jikalau nanti kondisi tak memungkinkan lagi untuk mengejar jam keberangkatan Agra Mas dari Pondok Pinang, sya masih punya tiket cadangan walaupun harus merelakan salah satu hangus. PK tujuan Jogja menjadi pilihan sya karena keberangkatannya yg lebih sore dari Daan Mogot dan masih tersedianya hotseat di saat H-tak sampai 1 hari ini. Done!! Tiket PK Daan Mogot-Jogja seat 1C yg sudah berhasil sya amankan setidaknya membuat sya lebih bisa menikmati sisa perjalanan sya ini dengan tenang.
Memasuki Lingkar Boyolali
01.10 : Melintas depan terminal Boyolali sempat kres dengan rekan kresannya sesama Medali Mas MB O500R 1836 juga yg menuju arah Solo.
Melintas Depan Terminal Boyolali
01.35 : Melintas depan terminal Tingkir lanjut belok kanan menuju arah GT. Salatiga.
Melintas Terminal Tingkir
01.40 : Memasuki GT. Salatiga langsung tancap gas. Kemampuan MB O500R 1836 ini terasa kurang dimaksimalkan karena hanya mentok di angka 110 kpj saja saat menyusuri gelapnya suasana tol Salatiga hingga Semarang ini (maklum bukan solar corr).
Memasuki GT. Salatiga
02.10 : Memasuki GT. Banyumanik.
Memasuki GT. Banyumanik
02.25 : Melintas Krapyak setelah tak sampai 1 jam ngejoss tol terus dari Salatiga tadi. Kondisi jalan yg lengang saat sepertiga malam ini cukup mendukung sang driver menggeber armadanya cukup kencang.
Melintas Krapyak
02.36 : Melintas Mangkang.
Melintas Mangkang
02.43 : Mengisi solar di SPBU Lingkar Kaliwungu sekalian proses pergantian driver kembali yg hampir memakan waktu 20 menit ini.
Mengisi Solar di SPBU Lingkar Kaliwungu
03.08 : Melintas kota Kendal. Kondisi kaca yg gelap membuat tak banyak yg bisa sya ceritakan selama bus melaju di pantura ini bahkan buat mengidentifikasi bus udah sampai mana ini masih sangat kesulitan.
Melintas Kota Kendal
03.40 : Melintas Gringsing via lingkar Plelen. 
Melintas Lingkar Plelen
04.20 : Melintas kota Batang.
Melintas Kota Batang
04.28 : Melintas kota Pekalongan.
Melintas Kota Pekalongan
04.35 : Melintas Wiradesa. Kali ini Shalat Subuh sepertinya terpaksa harus sya lakukan di dalam bus karena tak ada tanda-tanda bus ini akan dimampirkan pada masjid terdekat.
Melintas Wiradesa
04.57 : Melintas Lingkar Pemalang.
Melintas Lingkar Pemalang
05.32 : Memasuki kota Tegal. Penampakan Damri Legacy SR1 bertuliskan trayek Solo-Jakarta yg masih bisa dibersamai sampai Tegal ini mengisyaratkan bahwa waktu tempuh Medali Mas 7253 ini tak bisa dibilang buruk sehingga masih bisa menyusul armada yg biasa start Solo sekitar pukul 22.30 ini alias berangkat 2 jam lebih dulu dari Solo. Tak perlu berlama-lama Damri tsb langsung terkena overtake Medali Mas 7253.
Memasuki Kota Tegal

Mengejar Damri Solo-Jakarta
05.42 : Memasuki GT. Brebes Timur. Selama melaju di tol Brebes-Pejagan ini masih tak jauh beda dengan saat melaju di tol Salatiga-Semarang semalam yaitu konstan dibejek dengan kecepatan maksimal 100 kpj saja. Masih berharap juga semoga tak sampai jam 9 udah mendarat di terminal Pulogebang nanti.
Memasuki GT. Brebes Timur
Melintas Tol Brebes-Pejagan
06.00 : Memasuki ruas tol Pejagan-Kanci. Aktivitas para penumpang yg mulai bergantian menghampiri dispenser belakang untuk menyeduh kopi maupun pop mie mewarnai suasana pagi di dalam bus pasca pada beranjak bangun dari tidurnya. Masih gue liatin aja nih karena belum terpycu juga ceritanya karena pengennya nyeduh pop mie saat udah masuk tol Jakarta-Cikampek aja.
Memasuki Ruas Tol Pejagan-Kanci
06.22 : Memasuki ruas tol Kanci-Palimanan tiba-tiba dikagetkan dengan munculnya Tiara Mas VDL yg menyeset kanan tanpa ampun kemudian semakin memperbesar jarak dengan Medali Mas 7253. Wah ternyata larinya Tiara Mas saat di tol tak bisa diremehkan begitu saja.
Melintas Tol Kanci-Palimanan
06.40 : Menjelang penghujung tol Palikanci, eh si Tiara Mas VDL tadi terlihat sedang menurunkan atau menaikkan penumpang di pinggir tol. Lanjut memasuki GT. Palimanan dan welcome to tol Cipali.
Tiara Mas Berhenti di Pinggir Tol
Memasuki GT. Palimanan
07.15 : Pasca separuh perjalanan lebih menyusuri tol Cipali, Tiara Mas VDL tadi kembali beringas mengasapi Medali Mas 7253 lagi untuk kedua kalinya dari sisi kanan. Tak hanya itu, Lorena LE 113 di depan juga tak luput menjadi korban keganasannya. Tak mau ketinggalan, Medali Mas 7253 juga ikut-ikutan menyeset kanan si jendral ijo yg berangkat dari Malang duluan plus via utara ini.
DiOT Tiara Mas Lagi
Mengejar Lorena LE 113
07.34 : Melintas rest area km. 102 tol Cipali.
Melintas KM. 102 Tol Cipali
07.54 : Memasuki kawasan tol Jakarta-Cikampek yg diawali dengan menurunkan penumpang yg bertujuan Cikopo di pinggir tol bareng Tiara Mas VDL tadi. Pergantian driver kembali juga sekalian dilakukan di sini. Saat kembali diambil alir driver kedua, bus mulai berani digeber di atas 100 kpj sambil mosak-masik terus sepanjang tol.
Memasuki Tol Jakarta-Cikampek
08.10 : Exit tol via GT. Karawang Timur untuk menurunkan penumpang tujuan Klari di depan SPBU Gintungkerta pertigaan Klari kemudian bus puter balik lagi masuk tol Jakarta-Cikampek.
08.40 : Melintas GT. Cikarang Utama. Tak jauh selepas gerbang tol langsung disambut kemacetan parah yg membuat bus hanya bisa merayap bahkan nyaris tak bergerak meskipun sang driver udah berupaya mencari celah jalan. Rosin Jember-Jakarta via selatan yg sama-sama melintas Solo dini hari ini juga terlihat lagi sibuk mencari celah jalan. Kondisi ini seakan kembali meruntuhkan rasa optimis sya yg sempat muncul kembali saat masuk Brexit tadi.
Memasuki GT. Cikarang Utama
Macet di Cikarang
09.12 : Masih berkutat dengan kemacetan parah saat melintas Bekasi Timur. Akibatnya, penumpang tujuan Bulak Kapal ini diturunkan di pinggir tol yg dekat dengan jembatan tol Bekasi Timur arah Bulak Kapal karena bus memutuskan tidak masuk Bulak Kapal efek udah telat juga. Untungnya ga masuk Bekasi Timur jadi lebih bisa menghemat waktu. 
Macet di Bekasi Timur
09.31 : Memasuki GT. Cikunir lanjut menuju tol lingkar timur arah Pulogebang yg alhamdulillah lancar jaya.
Memasuki GT. Cikunir
09.40 : Alhamdulillah sampai juga di terminal Pulogebang setelah berjuang macet-macetan sepanjang tol Jakarta-Cikampek yg kusut di senin pagi ini. Tak lupa mengucapkan terima kasih pada driver dan kru yg nantinya bakal langsung puter balik lagi ke Malang setelah nyampe Cileungsi. Overall puas juga naik armada Medali Mas 7253 ini karena sangat nyaman, lumayan kenceng juga larinya, krunya ramah dan poin pentingnya adalah snack yg enak dan melimpah hehe... Lanjut menuju shelter trans Jakarta untuk berjuang mengejar jam keberangkatan Agra Mas BM 063 dari Pondok Pinang sekitar jam 11.30. Apakah usaha sya ini berhasil? Kita simak di caper part 2 nya DI SINI.
Tiba di Terminal Pulogebang


Tarif :
Jogja-Solo : 10k (Po. Mira ATB)
Solo-Nganjuk : 25k (Po. Sumber Selamat ATB)
Nganjuk-Surabaya : 15k (Po. Mandala ATB)
Surabaya-Malang : 14k (Po. Restu Panda ATB)
Malang-Pulogebang : Free of Charge (Po. Medali Mas Executive Class)

10 comments:

  1. Kapan ke Sumatera lagi mas? RedBus udah sampe Aceh. JKT-PKU ada Lorena & SAN, PKU-MDN ada Medan Jaya & PPP. MDN-BNA ada PPP & KAP Group

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pengen banget mas tapi belum punya banyak waktu ini. Spa tahu bisa meet up 😃

      Delete
  2. Kirain naik agra mas tronton HD 03 yang dari pamulang jam 11.30.
    Hehe.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pengennya naik tronton, tapi apadaya hilang peredarannya daru redbus😞

      Delete
  3. ditunggu kelanjutannya bos arieff👍👍👍

    ReplyDelete
  4. Kalo beli tiket lewat redbus wajib diprint gak ya?

    ReplyDelete
  5. Mas kalo kita mau tau armada yg kita naikin gmn mas? Misal saya mau ke prambanan dari jakarta naik DD pumas tau nya dari mana mas?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kita harus belajar dulu ttg armada PO apa yg mau kita naiki bisa via fb grup PO tsb dan disesuaikan dg jam brangkatnya yg ada di redbus

      Delete
  6. seru baca cerita perjalannya. mantep mas, belum ngerasain nih naik bis level executive jarak jauh. hihi

    ReplyDelete