Wednesday 17 May 2017

Touring de Sumatera Menuju Bumi Sriwijaya Palembang Part 2

Cukup sehari semalam saja sya berada di Palembang ini dan kini (1 Mei 2017) saatnya kembali menuju tanah Jawa. Bagi yg belum sempat membaca caper part 1 sebelumnya bisa klik dulu DI SINI. Terima kasih banyak sya ucapkan pada teman sya Muya dan Dhelia yg berkenan menyambut sya di kediamannya beserta suguhan2nya yg luar biasa serta udah nyempetin ngajak muter2 Palembang. Selain itu udah repot2 juga bikinin bekal buat bekal di jalan nanti biar ga merasakan mahalnya makanan di rumah makan padang yg disinggahi nanti (pengertian banget ya hihihi). BTW, kedua teman sya ini adalah teman sekelah S1 dulu yg kena virus cinlok dan akhirnya awet hingga menikah dan sekarang lagi dipindahtugaskan di Palembang. Hmmm bikin ngiri ya hohoho...semoga segera nyusul kwkwkwkw.
Perjalanan balik kali ini kira2 juga sama lamanya dengan perjalanan berangkatnya kemaren sekitar 3 hari 2 mlam namun tentunya akan mendapatkan sensasi perjalanan yg berbeda. Sesuai rencana KPS yg telah disusun, sya balik menuju Jakarta dari Palembang ini masih menggunakan PO yg sama yaitu Kramat Djati (namanya juga dapet gratisan) dan nanti dilanjutkan dari Jakarta ke Semarang menggunakan Agra Mas Muriaan (ini udah ga gratis lho ya). Kalo untuk dari Semarang hingga Jogja nanti bisa menyesuaikan keadaan saja di lapangan. Mengingatkan saja jika teman2 pengen naik bus secara cuma2 seperti sya juga bisa dengan mulai menginstal aplikasi Redbus di HP teman2 dengan menggunakan kode referensi RED0X1C17D7 saat login nantinya (Promosi=berbagi ilmu itu indah hehe), langsung deh nanti dapat bonus 80rb buat modal awal biar nanti bisa mencapai poin sesuai yg ditargetkan teman2 sendiri.

Bagaimana kisah perjalanan panjang melewati kembali ganasnya lintas timur Sumatera dan pantura nanti? Mari kita simak bersama Check it out ....

Hari 4
10.40 : Berangkat diantar teman sya, Muya naik motor menuju agen KD di KM. 12. Kira-kira klo lancar sih bisa 30 menit nyampe. Tetapi ternyata saat itu jalan utama menuju KM. 12 ditutup dalam rangka proyek LRT sehingga harus muter via bypasss AAL yg membuat perjalanan semakin lama.
11.25 : Sampai juga di agen Kramat Djati KM. 12 setelah sempat kress dengan Kramat Djati old setra Hino RG yg baru lepas dari agen (mungkin divisi setorannya itu). Sesosok bus Kramat Djati divisi BMC (Bus Malam Cepat) bernopol B 7065 WV dengan body royal travego MP (mirip seperti yg sya naiki kemaren) telah terparkir rapi juga di depan agen. Sepertinya untuk divisi BMC Jakarta tujuan Palembang ini Kramat Djati memang hanya mengerahkan armada2 kulernya saja yg berbody Royal travego MP. Selanjutnya m-tiket dari Redbus ini langsung sya tukarkan dulu dg tiket KD tujuan Jakarta seharga 210rb secara cuma2 tetapi kali ini malah ga dikasih tiket sama sekali oleh pihak agen karena  pihak agen sini ga bisa mengeluarkan tiket yg dibeli dari agen Jakarta (m-ticket Redbus kan dikeluarkan oleh agen Jakarta). Sya pun minta tanda bukti saja dari agen sini biar ga dikira sarkewer dan akhirnya dikasih tiket KD versi bus setorannya kwkwkwkw, tak apalah buat kenang-kenangan. Selain itu niat hati langsung bsa turun pulogebang tapi ternyata ga masuk pulgeb gra2 penumpangnya cm sya saja dan disarankan turun di KPR atau pondok pinang saja (tentu saja pilih KPR yg lbh dekat dg pulgeb).
Kramat Djati B 7065 WV
Tiket KD Setoran
11.55 : Ternyata penumpang bus KD ini dari agen sini hanyalah sya seorang dan sya pun dipersilakan masuk ke dalam bus karena bus akan segera diberangkatkan. Dari segi eksterior, bus masih dalam kondisi mulus dan terawat walaupun hanya bermodal mesin MB OH 1521 alias kuler saja. Interiornya juga oke untuk sekelas VIP dengan jumlah seat total 38 seats usungan karya logam yg dilengkapi selimut dan bantal tipis pada masing2 seatnya ditambah fasilitas toilet di belakang, sama seperti yg sya naiki kemaren. Jarak antarseatnya di seat 1B masih lumayan sempit dengan sekat pembatas di depannya namun masih cukup nyaman untuk perjalanan jarak jauh.
Interior Kramat Djati B 7065 WV
12.00 : Bus mulai diberangkatkan dari agen KD km. 12 ini dengan kendali bang Roy, driver asal Batak dapet istri orang Wonosari, DIY tapi ramah sama penumpangnya. Tak lupa sebelumnya berpamitan pada Muya dan mengucapkan terima kasih udah mau direpotkan atas kedatangan sya ke sini hehe...
12.05 : Melintas bypass Alang-Alang Lebar dengan dipacu santai saja sesekali nyari ceperan sarkewer (baca: penumpang gelap) di pinggir jalan hihihi...
Melintas Bypass AAL
12.20 : Melintas jembatan Musi duo lanjut menyusuri jalan lingkar selatan menuju jalur utama lintas timur Sumatera.
Melintas Jembatan Musi Duo
12.35 : Memasuki Terminal Karya Jaya yg merupakan salah satu terminal tipe A yg ada di Palembang. Namun syangnya kondisi terminal yg sangat luas itu cukup sepi, nampak tak terawat dan minim bus yg masuk ke terminal ini. Hanya bus-bus AKAP yg menuju Jawa saja yg sepertinya masuk ke sini untuk mengambil penumpang selain bus Damri tujuan Jakabaring-Kayu Agung dan Trans Musi. Aksesnya yg jauh banget dari kota Palembang mungkin menjadi salah satu faktor sepinya terminal ini.
Memasuki Terminal Karya Jaya
Suasana Terminal Karya Jaya
Alhamdulillah ada juga penumpang yg naik dari agen terminal Karya Jaya ini sehingga bertambahlah manifest penumpang resmi dalam bus ini sekitar 7 orang hohoho..., termasuk ibu2 yg duduk di samping sya. Di sini juga sekalian dilakukan kontrol penumpang oleh agen.
Mengambil Penumpang di Terminal Karya Jaya
12.50 : Lepas dari Terminal Karya Jaya langsung lari kejar-kejaran dengan Arya Prima yg sama mosak-masiknya di jalur lintas timur ini hingga kawasan km. 32 Indralaya. Walaupun hanya bermodal mesin kuler tapi bus ini cukup kenceng larinya. Ibu2 samping sya memilih pindah ke seat belakang buat tidur karena masih banyaknya seat yg kosong dan hal tsb membuat sya bahagia karena menjadi lega rasanya.
Mengejar Arya Prima
13.12 : Melintas kawasan km. 32 Indralaya yg memisahkan antara jalur lintas timur menuju Kayu Agung dengan lintas tengah menuju Prabumulih. Aksi kejar-kejaran antara KD dan Arya Prima masih berlangsung cukup sengit di sini, kyaknya pada rebutan sarkewer di kawasan ini kali ya. Dan benar saja saat sempat berhasil diseset kiri oleh KD namun KD malah terhalang kendaraan lain yg lagi parkir sehingga Arya Prima berhasil ngacir duluan lagi dan sein kiri untuk mengambil para sarkewer di kawasan ini. Sepertinya sarkewer masih membudaya di kalangan bus sumateraan walaupun KD ini statusnya BMC bukan setoran (maklum lagi sepi penumpang bos). Karena kalah cepat duluan, KD memilih langsung melesat mengejar BSI yg baru lepas dari kawasan ini hingga akhirnya berhasil digoyang kanan setelah ditempel ketat. Sepertinya bang Roy ini tipikal driver yg bawaannya pengen nyalipin bus yg ada di depannnya kwkwkwkw.
Mengejar Arya Prima
Mengejar BSI
13.30 : Memasuki kawasan pusat kota Indralaya yg merupakan ibukota kabupaten dari Ogan Ilir (OI). Suasana kotanya cukup ramai terlebih juga dilintasi kendaraan2 besar yg menuju dan dari kota Palembang sehingga rawan kemacetan. Sya sempetin makan siang dulu aja saat melintas sini dengan bekal yg sya bawa sambil menikmati perjalanan bus yg dipacu cukup kencang dari tadi ini.
Melintas Indralaya
13.40 : Sepanjang perjalanan dari Indralaya menuju Kayu Agung ini jalannya sudah relatif enak namun cukup banyak dihiasi dengan pasukan truk gede2 yg berjajar memenuhi jalanan yg sempit untuk ukuran jalan raya lintas Sumatera ini sehingga goyang kanan terus pun tak henti2 dilakukan saat kondisi memungkinkan. HD Transport body Celcius yg sempat ditemui juga tak lepas dari goyangan maut KD ini, hohoho...
Melintas Jalur Indralaya-Kayu Agung
14.00 : Melintas jalur Kayu Agung-Teluk Gelam sempet ketemu dengan Lorena body Sky Liner MB OH 1526 NG. Dari jauh terlihat Lorena lagi berusaha menyalip kawanan truk yg menghambat perjalanan. KD pun tak mau kalah turut mengejar Lorena sambil goyang kanan mengasapi para kawanan truk tsb. Sempet berduel sengit sebentar akhirnya Lorena tsb berhasil diasapi oleh KD ini yg langsung melesat kencang meninggalkan Lorena. 
Mengejar Lorena
Menenpel Lorena
Untuk cuplikan videonya : KLIK DISINI

14.40 : Mampir di RM. Pagi Sore Teluk Gelam untuk istirahat pertama sekaligus makan siang bagi yg belum makan. Kalo sya kan udah makan tadi di dalam bus dengan bekal sya yg bawa. Sebelumnya sudah ada beberapa bus juga yg mampir di sini seperti Putra Pelangi, BSI, HD Transport, Lorena dan Kramat Djati divisi setoran (tujuan kalideres-KPR) yg udah nyampe sini duluan. Kesempatan istirahat ini hanya sya manfaatkan untuk shalat jamak Dhuhur dan Ashar dulu di masjid samping RM ini yg cukup besar dan selanjutnya sya hanya menunggu saja sampai bus diberangkatkan kembali.
Suasana RM. Pagi-Sore Teluk Gelam
Suasana RM. Pagi-Sore Teluk Gelam
Suasana RM. Pagi-Sore Teluk Gelam
Kramat Djati Divisi Setoran
Duo Driver Handal KD B 7065 WV
15.20 : Setelah kurang lebih 40 menitan beristirahat, bus kembali diberangkatkan dari RM. Pagi Sore paling terakhir di antara bus2 lain yg akan menuju Jawa dan kali ini sya agak kecewa karena bukan bang Roy lagi yg memegang kendali melainkan driver keduanya yg sya kira malahan kru nya. Berarti bus ini hanya dipawangi oleh dua orang driver yg merangkap jadi kru juga ternyata. Memang terasa beda gaya mengemudi driver keduanya ini yg cukup kalem ga kaya bang Roy yg suosss dah.
16.05 : Melintas Muara Burnai II. Bang Roy kembali memegang kendali karena driver kedua nampak kesulitan untuk menyopiri bus sambil membukakan pintu untuk para sarkewer yg menyetop bus ini. Aseeek...bang Roy ngambil alih kendali lagi dan suosss lagi tentunya.
Melintas Muara Burnai II
16.20 : Melintas pasar Tugu Mulyo, terlihat sosok bus KD divisi setoran yg menepi di pinggir jalan karena trouble mesin kayaknya dan akhirnya KD yg saya naiki pun ikutan menepi untuk membantu memperbaiki kerusakan yg terjadi.
Menepi di Tugu Mulyo
17.30 : Hingga 1 jam lebih berlalu sepertinya tak ada tanda2 kalo bus KD divisi setoran itu berhasil diperbaiki. Dalam hati sebenarnya udah ga enak dari tadi pasti akhirnya bakal dioper semua tuh penumpangnya ke dalam bus KD yg sya naiki. Dan ternyata benar, akhirnya para kru KD divisi setoran menyerah dan memilih mengoperkan seluruh penumpangnya ke sini. Bus yg awalnya hanya berisi tak sampai 15 penumpang ini akhirnya menjadi nyaris fullseat. Ibu2 samping sya yg tidur di seat belakang akhirnya balik lagi duduk di samping sya (ga jadi lega lagi deh).
17.35 : Bus diberangkatkan kembali akhirnya.
17.50 : Melintas Lempuing sudah gandeng sama PK team Bandung-Palembang/Prabumulih yg tadi udah melintas duluan saat KD masih berhenti di Tugu Mulyo. Tak perlu waktu lama PK tsb dikejar kemudian digoyang kanan di kawasan perkebunan kelapa sawit Lempuing di pinggir jalan lintas timur ini.
Mengejar PK
MengOT PK
18.10 : Melintas Pematang Panggang, hari nampak mulai petang. Makin petang ngeblongnya malah makin menggila.
Melintas Pematang Panggang
18.20 : Melintas perbatasan Provinsi Sumatera Selatan (Kabupaten OKI) dan Provinsi Lampung (Kabupaten Mesuji) setelah menempuh perjalanan kurang lebih 6,5 jam dari Palembang (termasuk berhenti tadi) barulah kita benar2 meninggalkan Provinsi Sumatera Selatan dan bisa mengucapkan welcome to Lampung again dengan kondisi jalan bnyak yg bergelombang. Meski kondisi jalan yg kurang mendukung namun tetep aja ngeblong kanan terus nih KD nya.
Goyang Kanan di Mesuji
Goyang Kanan di Mesuji
18.57 : Melintas wilayah Simpang Pematang, Mesuji.
Melintas SImpang Pematang
19.55 : Memasuki kawasan unit 2 Tulang Bawang, mampir sebentar untuk mengambil penumpang di agen KD Unit 2 ini.
Mampir di Agen KD Unit 2 Tulang Bawang
20.35 : Melintas Simpang Menggala yg merupakan pertigaan yg memisahkan jalur menuju pelabuhan Bakauheni via lintas timur (Bandar Lampung) klo lurus atau kalo belok kiri via lintas pantai timur sumatera (Sukadana) yg ketemunya nanti di pertigaan pasar Bakauheni. Tentunya bus ini memilih jalur lurus saja via lintas timur.
Melintas Simpang Menggala
Berikut cuplikan videonya:
21.05 : Melintas Terusan Nunyai kembali bertemu dengan Arya Prima tadi dan kembali terjadi aksi kejar-kejaran lagi untuk kedua kalinya di lintas timur ini. Tak perlu waktu lama KD berhasil menggoyang Arya Prima lagi dan ngacir duluan.

Berikut cuplikan videonya:
21.20 : Melintas Bandar Agung menuju arah simpang Terbanggi Besar yg memisahkan antara jalan lintas timur menuju Bandar Lampung jika belok kiri dan jalan lintas tengah yg menuju Kota Bumi, Muara Enim, Lahat, Lubuk Linggau, Bengkulu dan sekitarnya jika belok kanan.
Melintas Bandar Agung
22.00 : Mampir istirahat kedua di RM. Gadang Jaya 3, Bandar Jaya. Sebelumnya udah ada beberapa bus yang ada di sini seperti Sumba Putra dan Laju Prima. Dan tak lama kemudian PK yg sempat diasapi oleh KD yg sya naiki serta PK yg lain team Bandungan pun ikut bergabung di RM ini. Sya hanya memanfaatkan waktu ini untuk pergi ke toilet dan melaksanakan shalat jamak Magrib dan Isya saja sedangkan penumpang lain ada juga yg menikmati makan malamnya di RM ini, sekedar ngopi2 maupun makan pop mie.
Istirahat di RM. Gadang Jaya 3
Istirahat di RM. Gadang Jaya 3
22.30 : Bus diberangkatkan kembali masih dengan kendali bang Roy lagi dengan style mosak-masiknya langsung meninggalkan kawasan Bandar Jaya menuju arah Bandar Lampung.
20.35 : Melintas jalur lintas timur kawasan Gunung Sugih.
Melintas Gunung Sugih
Melintas Gunung Sugih
22.50 : Melintas daerah Bulusari ketemu sama Lantra Jaya, bus AKAP Jakarta-Lahat asli daerah Lahat yg larinya cukup kenceng juga. Langsung aja dikejar oleh bang Roy dan diseset kanan dengan cepat dan meninggalkannya.
Mengejar Lantra Jaya
23.15 : Melintas depan bandara Radin Inten II Lampung. Sempat heran juga letak bandaranya persis di tepi jalan raya lintas timur ini dan pesawat2 yg lagi perpal pun tampak terlihat jelas. Lanjut mengisi solar dulu di SPBU dekat Bandara Radin Inten II. 
Mengisi Solar
23.25 : Bus diberangkatkan lagi tetapi kali ini kendali digantikan oleh driver keduanya lagi. Alhasil perjalanan menuju Bakauheni ini bakalan kalem-kalem aja. Terbukti, Lantra Jaya tadi yg udah diisalip pun kembali mengasapi KD ini dg mudah dan ngacir tak terkejar.
Melanjutkan Perjalanan dengan Driver Kedua
23.58 : Menyusuri jalan utama lintas timur sumatera memasuki kawasan way halim.
Melintas Way Halim


Hari 5
00.25 : Menyusuri jalan utama lintas timur sumatera memasuki kawasan katibung dengan kondisi sedikit hujan. Sempat diOT dengan kenceng oleh dua Pahala Kencana JB non HD tujuan Bandung tadi, huffft dan mending tak tinggal tidur aja.
Melintas Kawasan Katibung
01.25 : Melintas kawasan Kalianda tepatnya di depan RM. Siang-Malam Kalianda. Lepas Kalianda ini, kembali sya pun tak kuasa untuk menahan rasa ngantuk yg sudah menggelayut zzzzzzzzz.
Melintas Kalianda
02.00 : Memasuki kawasan pelabuhan Bakauheni, bus langsung digas menuju dermaga 1 tetapi kali ini harus menunggu kapal selesai bongkar muat dulu. Di parkiran dermaga 1 sudah ada HD Transport tadi dan juga Handoyo kemudian di belakang KD disusul Lantra Jaya dan Arya Prima yg tadi juga.
Memasuki Pelabuhan Bakauheni
02.18 : Akhirnya bus mulai diarahkan menuju kapal yg berada di dermaga 1 bersama teman-temanya yg lain seperti HD Transport, Arya Prima dan Lantra Jaya. 
Memasuki Kapal
02.25 : Akhirnya sampai juga di dalam kapal entah lupa namanya di dermaga 1. Kali ini mendapatkan kapal yg lebih recomended dibandingkan dengan yg sya naiki saat berangkat kemaren dari segi fasilitasnya. Di kapal ini disediakan ruang yg cukup luas dengan tempat duduk model plastik khas metro mini untuk menampung para penumpang reguler seperti sya. Klo mau menikmati fasilitas VIP berupa tempat tidur lesehan juga disediakan di sini dengan membayar 10rb.
Pelabuhan Bakauheni
03.10 : Kapal mulai diberangkatkan dari pelabuhan bakauheni menuju pelabuhan merak. Cuaca dan kondisi ombak malam itu cukup mendukung perjalanan kali ini dengan kondisi ombang yg tenang. Sya memilih duduk di dalam ruang kapal yg disediakan agar ga masuk angin yg berakibat bisa mabuk laut serta berusaha untuk memejamkan mata sejenak biar ga terlalu capek.
04.40 : Tak terasa sudah waktu shalat Subuh. Alhamdulillah masih berkesempatan shalat Subuh di mushola dalam kapal secara berjamaah bersama penumpang yg lain.
04.55 : Pelabuhan Merak udah mulai nampak dengan terlihatnya kelap-kelip lampu di sekitaran pelabuhan.
Pelabuhan Merak Mulai Terlihat
05.10 : Setelah lebih dari 2 jam terapung-apung di selat Sunda, akhirnya tiba juga di pelabuhan Merak. Welcome to Java Island again... Sebelum kapal bener2 bersandar di pelabuhan Merak, seluruh penumpang udah mulai kembali menuju ke dalam bus. Tak seperti saat tiba di pulau Sumatera yg mulai diputarkan lagu2 khas melayu/minang, kali ini yg diputar adalah lagu2 dangdut malahan hohoho...
Kembali Menuju Bus
05.35 : Setelah kapal bersandar di dermaga 1 pelabuhan Merak, satu per satu kendaraan mulai keluar dari dalam kapal. Di bawah kendali bang Roy lagi, bus langsung digas keluar dari area pelabuhan menuju tol Jakarta-Merak.
Keluar dari Pelabuhan Merak
05.43 : Melintas GT. Merak. Di bawah kendali bang Roy tentu saja bus ini dipacu cukup kencang saat melintasi tol ini. Sepanjang tol Jakarta-Merak ini sya putuskan untuk tidur saja agar bisa mempersiapkan energi untuk etape selanjutnya.
Melintas GT. Merak
06.50 : Tak terasa cepet banget udah sampai di Cikokol. Bener2 pules rasanya sampai ga terasa udah sampai di sini. Suasana pagi yg padat kendaraan mulai terasa sepanjang jalan menuju Kalideres ini.
Melintas Cikokol
07.07 : Kemacetan semakin terasa saat melintas kawasan Tanah Tinggi karena bebarengan dengan jam berangkat kerja sehingga berbagai macam kendaraan berkumpul jadi satu di jalanan.
Macet di Tanah Tinggi
07.30 : Melintas Ampera disambut kemacetan cukup panjang kembali sehingga membuat bus hanya bisa berjalan perlahan saja hingga Kalideres. Hal ini justru membuat sya senang karena bisa berlama2 di dalam bus ini. Kalo nyampe di Terminal KPR lebih cepat malah bingung sya mau ngapain buat nungguin etape selanjutnya yg masih nanti sore.
Macet di Ampera
07.37 : Memasuki terminal Kalideres bebarengan dengan Agra Mas BM 079. Ada apakah gerangan pantura hingga bus2 muriaan pada kesiangan sampai di Jakarta? Hmmm. Para penumpang bertujuan Kalideres yg berasal dari operan bus KD yg storing kemaren pun malah menjadi penumpang yg diantarkan pertama kali oleh bus ini.
Memasuki Terminal Kalideres
07.45 : Bus diberangkatkan kembali dari terminal Kalideres menuju terminal KPR selanjutnya. Lepas terminal kembali disuguhi kemacetan yg luar biasa sepanjang jalan Daan Mogot yg belum terurai sehingga hanya mampu merayap saja untuk mencapai puteran cengkareng menuju GT. Rawa Buaya Selatan.
Macet di Kalideres
08.10 : Setelah berjibaku dalam kemacetan, akhirnya memasuki GT. Rawa Buaya Selatan yg cukup lancar lalu lintasnya kemudian mengarah menuju tol JORR. Saat melaju di tol ketemu lagi sama Lorena, entah Lorena yg kemaren atau  bukan ini (tapi kayaknya bener) dan langsung diseset kiri oleh bang Roy.
08.30 : Kembali bertemu titik kemacetan di tol JORR hingga bus pun akhirnya hanya bisa berjalan merayap lagi hingga exit tol menuju terminal KPR.
09.20 : Alhamdulillah sampai juga di terminal Kampung Rambutan setelah berjibaku dengan kemacetan yg cukup lama di tol JORR tadi. Perjalanan nyaris sehari semalam bersama KD B 7065 WV ini tak kan pernah terlupakan pokoknya sensasinya. Tak lupa mengucapkan terima kasih pada bang Roy dan kru satunya sebelum turun dari bus. Bus pun melanjutkan perjalanannya kembali menuju agen Pondok Pinang sedangkan sya lanjut menuju kamar mandi langganan klo berkunjung di terminal KPR ini, tepatnya ada di depan masjid nurul amanah untuk sekedar bersih diri biar segerr lagi.  
Tiba di Terminal KPR
09.45 : Selesai bersih diri lanjut nyari sarapan di sekitar tempat ngetem angkot dan bus kota, ternyata udah pada habis semua. Dan akhirnya muter2 keliling terminal dan nemu juga warung nasi padang sederhana di pinggir jalan pintu keluar bus. Nasi padang lauk telor cukup ditebus dengan 10rb saja, lumayanlah harganya untuk sekelas Jakarta.
Warung Nasi Padang
Sarapan Nasi Padang
10.15 : Menuju halte busway terminal KPR untuk naik bus koridor 7 yg akan membawa sya menuju kampung melayu. Saat itu sudah ada bus yg stand by di pintu halte namun kebetulan bus tsb ga via tol jadi nunggu bus seri LRN belakangnya aja. Jadi, kalo lagi buru2 mending nunggu bus yg via tol aja yg lebih cepet karena untuk koridor 7 ini ada yg via tol dan ga via tol walaupun saat itu sya ga buru2 amat hohoho. Saat bus seri LRN berchasis Hino RK8 yg via tol parkir, langsung aja naik dan seat paling belakang menjadi pilihan sya untuk menikmati perjalanan ini.
Menuju Kampung Melayu
11.40 : Sekitar 1 jam sudah berada di dalam busway serta sempat bermacet-macetan cukup lama di tol akhirnya sampai juga di halte terminal kampung melayu. Lanjut nungguin busway arah ke pulogebang yg kali ini cukup lama interval kedatangannya hingga penumpang pun menumpuk. Bus berchasis MB OH 1526 NG dengan seri TJ selanjutnya bakalan mengantarkan sya menuju terminal pulogebang.
Menuju Pulogebang
12.25 : Alhamdulillah sampai juga di Terminal Pulogebang lagi. Lanjut turun ke lantai dua menuju deretan agen bus malam. Tapi kali ini ada suasana yg beda dengan terminal ini yaitu saat turun via eskalator sudah siap pasukan calo entah resmi atau bukan yg siap mewawancarai anda dan mengajak anda untuk naik bus tertentu. Tetap tenang dan jawab aja dengan jujur mau naik bus apa secara jelas dan jangan terlihat kaya orang newbie ya... pasti aman kok.
Suasana di Dalam Terminal Pulogebang
Setelah lolos dari serbuan calo, sya pun segera menuju agen Agra Mas untuk menebus tiket yg udah sya pesan sebelumnya sama mas Yono. Saat itu mas Yono kebetulan juga berada di agen dan tiket Agra Mas BM 084 tujuan Semarang pun akhirnya ditukar dengan uang 200rb. 
Tiket Agra Mas BM 084
Tiket Agra Mas BM 084
12.32 : Setelah urusan reservasi tiket beres lanjut turun ke bawah menuju masjid terminal untuk shalat Dhuhur dulu sekalian istirahat sebentar karena waktu keberangkatan masih lama banget sekitar pukul 4 sore nanti.
Istirahat di Masjid Terminal Pulogebang
13.30 : Menuju area keberangkatan di lantai 3 untuk refreshing dulu ngelihat bus parkir sambil nungguin waktu keberangkatan yg masih cukup lama. Kalo mau menuju ke lantai 3 biasanya harus menunjukkan tiket kita dulu tapi klo kebetulan pas lagi rajin aja pak Dishubnya ngecekin, klo ga ya monggo lewat aja ga masalah. Langsung aja hunting bus-bus malam yang telah bersiap akan berangkat menuju tujuannya masing-masing di jalur keberangkatan.
Suasana Terminal Pulogebang
Suasana Terminal Pulogebang
Suasana Terminal Pulogebang
Suasana Terminal Pulogebang
Suasana Terminal Pulogebang
Suasana Terminal Pulogebang
15.00 : Menuju masjid terminal lagi untuk shalat Ashar dulu sebelum keberangkatan.
15.30 : Kembali menuju area keberangkatan di lantai 3, telah terparkir rapi sesosok SDD nya milik Agra Mas bernomor lambung BM 089 yg kala itu menjadi pusat perhatian orang2 yg berada terminal. Seharusnya sya bisa naik bus ini tapi apadaya nek ra hotseat ora numpak gan.
Agra Mas SDD BM 089
16.07 : Sesosok bus Agra Mas berbody Jetbus 2 HDD nampak tiba di terminal Pulogebang dan langsung memarkirkan diri bersanding dengan SDD Agra Mas BM 089. Lho kok yang datang malah BM 088 padahal kan seharusnya BM 088 jatahnya Bogor-Bojonegoro ? Ketika sya tanya mas Yono memang ini armada yg akan sya naiki karena BM 084 lagi servis di pool Bogor mungkin tukeran jatah. Okelah entah kenapa justru sya malah merasa seneng banget karena udah ada testimoni dari penumpang di grup FB Agra Mas Bus Malam klo BM 088 termasuk armada yg bisa bikin senam jantung. Apakah testimoni ini benar ? Nanti akan kita buktikan sama2. Kesan pertama ketika duduk di hotseat bus ini adalah nyaman sekali, bersih, wangi, dan selonjor mania tentunya (untuk ukuran sya, tetapi masih sedikit kurang lega akibat adanya kotak ajaib) dengan jumlah seat 32. Pandangan ke depan memang kurang luas karena efek topi HDD ini dan juga karena adanya sekat yg bertuliskan "Maaf, Ini Bukan Sandaran Kaki". Seat dengan merk aldilla yg dilengkapi dg legrest ini sangat cocok dan terlihat mewah untuk bus kelas executive ini. Selimut bedcover yg tebal dan bantal juga disediakan untuk melengkapi kenyamanan perjalanan. Manifest penumpang total setelah sya dan dua orang penumpang dari pulogebang ini naik hanyalah 7 orang saja dan tak ada yg menduduki seat 1D samping sya, artinya seat samping sya pun bisa digunakan untuk selonjor mania hohoho (executive rasa SE). Oh ya sayangnya kru yg bertugas dalam bus ini hanya 2 orang driver tanpa ada seorang kru lagi yg membantunya.
Agra Mas BM 088
Foto Bareng Agra Mas BM 088
Interior Agra Mas BM 088
Selonjoran Mania di Dalam Agra Mas BM 088
Efek Topi HDD dan Sekat Kaca
16.25 : Bus dengan chassis MB OH 1626 L ini mulai diberangkatkan meninggalkan rekannya SDD dengan driver mas Doni dengan style topi yang udah dibalik (tahu artinya kan ? hohoho). Lepas pulogebang, sudah sangat terasa kalo bawaanya mas Doni ini emang suossss karena langsung ngejoss mosak-masik di tol lingkar timur ini menuju tol Jakarta-Cikampek. Suara suosssnya knalpot BM 088 ini pun masih cukup terdengar dari kabin dalam. Dukungan air suspension yg mentul2 juga menambah kenyamanan berada di dalam bus ini. Alunan video musik dangdut koplo New Palapa yg diputar, menambah syahdunya perjalanan kali ini.
Meninggalkan Terminal Pulogebang
16.30 : Memasuki ruas tol Jakarta-Cikampek seperti biasa disambut kepadatan kendaraan yg bikin macet. Namun mas Doni ini pinter banget nyari celah jalan agar cepat terbebas dari kepadatan ini. 
Memasuki Tol Jakarta-Cikampek
16.40 : Melintas Tol Jakarta-Cikampek kawasan Bekasi Timur masih ditemani dengan kepadatan lalu lintas namun akhirnya mulai bisa ngegas lebih kenceng selepas bekasi timur ini. 
Melintas Kawasan Bekasi Timur
16.55 : Sebelum memasuki Cikarang Utama, cuaca sempat berubah sejenak menjadi gerimis-gerimis manjah namun tetep aja spedometernya ga jauh2 dari angka 80-110 kpj nih apalagi saat melihat keberadaan HR 36 berada di depan langsung aja dikejar dan akhirnya berhasil diOT juga sebelum masuk GT. Cikarang Utama.
Mengejar HR 36
17.00 : Lepas cikarang utama bus tetap dipacu kencang, serta bergoyang kanan kiri nyari celah jalan yg kosong. Bahkan demen banget nih nyeset tipis-tipis via bahu jalan dengan kencangnya. Beberapa bus malam lain seperti Sinar Jaya, Laju Prima, Rosalia Indah SHD 101, HR 139, Garuda Mas dll berhasil diasapi oleh BM 088 ini. Aksi mosak-masik BM 088 ini malah ga bikin mata ini ngantuk padahal tadi bawaane pengen molor mulu di pulgeb.
MengOT Laju Prima
Mengejar HR 139 dan Rosin SHD 101
Menyeset Kiri Truk
17.15 : Melintas Tol Jakarta-Cikampek kawasan Karawang, jalanan mulai melengang tak sepadat tadi saat di Bekasi hingga Cikarang sehingga kecepatan bus pun semakin ditingkatkan dan semakin mosak-masik. Beberapa kali terlihat jarum spedometer nangkring di angka 100-110 kpj, belum sampe mentok gan hehehe...Aksi mengejar Garuda Mas hingga berhasil mengasapinya menjadi salah satu suguhan menarik karena Garuda Mas larinya juga cukup kencang.
Aksi Agra Mas BM 088
Aksi Agra Mas BM 088
Aksi Agra Mas BM 088
17.20 : Mampir di Rest Area KM. 57 tol Jakarta-Cikampek untuk mengisi solar terlebih dahulu sekalian melakukan kontrol di sini. Terlihat BM 084 ternyata udah nangkring duluan ngepom di sini sedangkan BM 085 dan BM 079 nampak tak terlihat, entah udah duluan atau malah masih di belakang.
Nyolar di SPBU KM. 57
17.43 : Usai mengisi solar kemudian dilanjutkan dengan melakukan kontrol di agen sini bareng BM 084. Tugas kedua driver BM 088 ini menjadi bertambah saat tak ada seorang kru lagi yg membantunya dalam hal administrasi penumpang.
Kontrol di Agen Rest Area KM. 57
17.52 : Perjalanan dilanjutkan kembali. Kini saatnya menikmati fasilitas bedcover tebal yg disediakan khusus di armada Agra Mas team muriaan. Nyaman sekali menikmati aksi mosak-masik BM 088 sambil menghangatkan diri dengan bedcover tebal ini.
Menikmati Kehangatan Fasilitas Bedcover di BM 088
18.00 : Memasuki wilayah Karawang Timur, Garuda Mas, New Shantika SHD dan Sinar Jaya langsung menjadi korban sesetan kiri BM 88 sebelum masuk tol Cipali.
Mengejar New Shantika SHD dan Sinar Jaya
Mengejar Garuda Mas
18.10 : Memasuki ruas tol Cipali, bus dipacu kenceng banget sambil goyang kanan kiri untuk mendahului kendaraan di depannya. Hampir tak ada lawan yg seimbang saat mulai melintas di tol Cipali ini. Tarikan gas mulai dimainkan hingga tak terasa udah mentok aja di angka 120 kpj dan satu per satu bus yg berada di depannya dilibas dengan mudah.
Melintas Tol Cipali
Melintas Tol Cipali
18.20 : Memasuki Rest Area KM. 102 untuk menuju RM. Tamansari Cipali. Hanya ada beberapa bus malam saja yg telah parkir di sini seperti Agra Mas BM 084, Medali Mas SHD, Rejeki Baru dan Nusantara NS 61, padahal biasanya sangat ramai bus yg terlihat memadati parkiran RM. Tamansari Cipali. Kali ini sya memilih menuju mushola untuk shalat jamak Magrib dan Isya dulu sebelum mengambil servis makan. 
Servis Makan di RM. Tamansari Cipali
18.35 : Mengambil servis makan yg kala itu menunya adalah nasi, sayur sop, bihun goreng, sambal, ayam goreng, krupuk dan teh hangat. Menurut sya sih menu servis makannya kurang berkesan untuk bus dengan kelas executive seperti ini dan kurang mantap rasanya klo versi lidah sya. Cuma ayam gorengnya aja yg enak, untung ambil 2 hoho....
Menu Servis Makan di RM. Tamansari Cipali
18.50 : Usai menikmati makan malam lanjut kembali menuju parkiran bus karena bus akan segera diberangkatkan. BM 084 udah meninggalkan RM lebih dahulu bebarengan dengan datangnya Agra Mas BM 079. Dan tak lama kemudian BM 088 pun mulai angkat jangkar dari RM. Alhamdulillah mas Doni masih memegang kendali BM 088 ini sehingga bisa menikmati aksi2 selanjutnya yg disuguhkan nantinya.
Suasana RM. Tamansari Cipali
18.55 : Mulai menikmati perjalanan kembali sambil berselimutkan bedcover tebalnya ini yg sangat nyaman. Video yg disetel pun tak lagi dangdut koplo tetapi berganti menjadi film Preman in love. Sepanjang tol cipali ini bus terus dipacu kencang tetapi tetap nyaman, banter tapi ga berasa banter pokoknya tahu-tahu spedonya udah mentok aja di angka 120 kpj hohoho. Korban pertama dari bus ini yaitu New Shantika "Jeep" yg awalnya menyeset kiri BM 088 kemudian dibiarkan melesat duluan dan kemudian gantian dikejar lalu diseset kiri balik oleh BM 088. 
Interior Agra Mas BM 088
Mengejar New Shantika "Jeep"
19.05 : Selepas meninggalkan New Shantika "Jeep", performa BM 088 semakin menggila rasanya seperti melayang-layang a.k.a flying low di jalan tol ini. Laju Prima dan Garuda Mas menjadi korban keganasan BM 088 ini yg melesat kencang kemudian disusul berikutnya Lorena yg sempat ditempel ketat dulu sebelum diasapi. Selanjutnya kejar-kejaran sama Pahala Kencana nano-nano yg cukup kencang larinya namun dapat juga dipatahkan oleh BM 088.
MengOT Lorena dan Laju Prima
MengOT Garuda Mas dan Pahala Kencana
19.30 : Bertemu Agra Mas BM 084 yg lagi berjalan santai di lajur kanan kemudian dengan mudah diseset kiri dengan kencangnya oleh BM 088. Namun keadaan ini tak berlangsung lama saat BM 084 mulai panas dan kembali menyeset BM 088 dari kanan. BM 084 tampak mosak-masik di sepanjang jalan tol ini dan terus diikuti BM 088 dari belakang sehingga terbentuk konvoi team Agra Mas muriaaan yg indah.
Konvoi Bareng BM 084
19.35 : Duet maut antara duo MB OH 1626 L yg lagi kejar2an kya chetah di tol Cipali ini berhasil mengasapi OBL kemudian mengejar Raya yg lumayan kenceng larinya. 
MengOT OBL
19.40 : Memasuki kawasan tol Palimanan-Kanci, bus masih mempertahankan kecepatannya di kisaran 100-120 kpj dan masih berlanjut konvoi bareng BM 084 yg tak kunjung mampu diOT kembali atau memang sengaja BM 088 memilih berada di belakangnya BM 084.
Melintas GT. Palimanan
Lepas GT. Palimanan
Konvoi Bareng BM 084 di Tol Palimanan-Kanci
20.20 : Lepas ruas tol Pejagan menuju Brexit. Selama konvoi bersama BM 084 sepanjang tol Palimanan-Kanci-Pejagan ini sudah berhasil mengasapi puluhan bus-bus malam soloan bahkan yg start dari rumah makan lebih awalpun sudah banyak yg didahului oleh duet BM ini, seperti Medali Mas SHD, Laju Prima, Raya, Garuda Mas, New Shantika SHD, Sinar Jaya, dll.
Konvoi Bareng BM 084 di Tol Palimanan-Kanci
Konvoi Bareng BM 084 di Tol Palimanan-Kanci
20.30 : Memasuki GT. Brexit bebarengan dengan beberapa bus lain seperti Rosalia Indah, Agra Mas BM 038 (team ponorogo) dan Raya. Kali ini menjadi rekor buat sya untuk bisa betah melek dan ga tidur selama melintas di tol Jakarta-Cikampek hingga Brebes Timur.
Melintas Brexit
Melintas Brexit
20.40 : Lepas Brexit langsung diajak menggoyang pantura bareng BM 084 hingga memasuki Tegal. Di sinilah skill driver ini mulai ditunjukkan meliuk-liuk di keramaian pantura. Saat memasuki Tegal, ternyata mulai nampak hilalnya lawan yg sebenarnya yaitu pasukan menara kudus (HR 45, HR 36 dan HR 11) yg lagi konvoi. Duet semut merah ini langsung mengejar ketiga HR tsb dan ikut mengacaukan konvoian mereka muehehehe...Kejadian menarik saat BM 088 berhasil menyeset kiri BM 084 dan ternyata kembali BM 088 diseset kanan balik oleh BM 084 yg kyaknya ga terima tuh hohoho.... Sayangnya HR 11 malah belok kiri memotong jalan di Tegal bareng Sindoro Satriamas, ga ngikutin HR 36 dan HR 45 yg terus lurus via jalur utama sehingga malah justru dia tertinggal di belakang karena jalur utamanya lancar jaya.
Konvoi Bareng BM 084 di Pantura
BM 084 MengOT BM 088 Lagi
20.55 : Lepas kota Tegal, aksi kejar-kejaran antara duo semut merah dengan duo menara kudus ini masih berlangsung cukup sengit dan menjadi suguhan yg bikin melek mata ini. BM 084 dan BM 088 nampak ga mau kalah dengan HR 45 dan HR 36 yg melesat memimpin di depan. Keempat armada inilah yg membuat suasana pantura kala itu menjadi cukup tegang. Setelah cukup lama ditempel ketat oleh BM 084, akhirnya HR 36 berhasil diseset kiri oleh BM 084 diikuti BM 088 ini, kemudian dilanjut mengejar HR 45.
Mengejar HR 36
Menyeset Kiri HR 36
Untuk cuplikan videonya : KLIK DISINI

21.05 : Melintas Surodadi, duet maut semut merah ini masih terus menggoyang pantura sambil mengejar HR 45 yg tak kunjung mampu dipatahkan. Beberapa bus seperti Harapan Jaya, Gunung Mulia, Raya, Tunggal Daya, Gajah Mungkur, Sumba Putra dll menjadi korban goyangan maut kedua bus ini saat mengejar HR 45. Akhirnya HR 45 pun menyerah juga setelah terus menerus ditekan dari belakang  dan membiarkan BM 084 dan BM 088 menyeset kiri dirinya muehehehe...
Mengejar HR 45
Mengejar HR 45
Mengejar HR 45
Mengejar HR 45
21.10 : Melintas Lingkar Pemalang sudah tak ada lagi lawan yg seimbang sehingga sepanjang perjalanan ini hanya mengOT dan terus mengOT bus yg ada di depannya seperti Laju Prima dan Gajah Mungkur.
MengOT Laju Prima
MengOT Gajah Mungkur
21.20 : Melintas Comal berhasil menyeset kanan GH seri E.
Melintas Comal
21.28 : Melintas Sipait masih konvoi dengan BM 084.
Melintas Sipait
21.40 : Melintas Wiradesa masih konvoi dengan BM 084.
Melintas Wiradesa
21.45 : Memasuki kota Pekalongan nampak kemacetan mengular cukup panjang gara2 antrian di bangjo. Tanpa pikir panjang, BM 084 pun langsung goyang kanan buka jalur seketika diikuti BM 088 sehingga kendaraan arah lawannya dipaksa sedikit minggir memberikan jalan pada kedua bus ini. Saat buka jalur terlihat BM 085 lagi terjebak di tengah2 kemacetan panjang tsb hihihihi...
Buka Jalur Bareng BM 084
Buka Jalur Bareng BM 084
21.50 : Lepas dari kemacetan kembali mosak-masik lagi membelah keramaian pantura wilayah Pekalongan-Batang dan masih berada di belakang BM 084. Tak heran jika satu per satu bus yg berada di depan kedua bus ini bakalan langsung diasapi, entah sampai lupa bus apa aja yg udah kena OT.
Melintas Kota Pekalongan
Melintas Kota Pekalongan
22.15 : Melintas kawasan Subah masih terus mosak-masik dalam barisan konvoi hingga akhirnya bertemu dengan para pelari wonogiri yg masih berada di daerah ini.
Melintas Subah
22.25 : Memasuki Banyuputih, sempat berduel sengit dengan rekan sesamanya yaitu BM 017 team Klaten, Gunung Mulia Proteus dan Raya Disco hingga akhirnya BM 088 berhasil mendahului mereka bertiga. Tak selesai sampai di situ, lepas dari BM 017, Gunung Mulia, dan Raya Disco, selanjutnya HR 106 menjadi lawan yg cukup tangguh untuk dikalahkan. Heran juga kok masih ada HR team solo/wonogiri yg baru sampai sini. HR 106 terus mempertahankan posisinya walaupun terus2an disurung oleh BM 088 hingga akhirnya berhasil diseset kiri.
Berduel dengan BM 017
Berduel dengan Raya Disco
Berduel dengan HR 106
22.30 : Mengejar BM 084 yg sudah melesat jauh namun tetap bisa diimbangi kembali oleh BM 088. Ternyata HR 106 nampak belum terima karena kembali HR 106 berhasil mencari celah untuk mengOT BM 088 dan akhirnya BM 088 harus berada di belakang HR 106 sambil terus melaju kencang. Raya Junex Gemolong menjadi salah satu korban dari dua bus bersistem solar corr yg lagi kejar-kejaran ini.
Mengejar BM 084
MengOT Raya Junex
22.35 : Setelah bertarung cukup ketat dengan HR 106, akhirnya berhasil kembali menyeset kiri HR 106 di persimpangan lingkar plelen dan langsung belok kanan menuju Weleri via lingkar Plelen mengejar BM 084 lagi. Walaupun jalanan menurun cukup tajam di lingkar Plelen ini namun tak urung membuat kedua bus ini memperlambat kecepatannnya sehingga bikin jantung cukup deg deg serrr.
Melintas Lingkar Plelen
Untuk cuplikan video selengkapnya : KLIK DISINI

22.40 : Saat melintas ujung jalanan menurun di lingkar plelen ini, BM 088 malah mengambil arah kiri menuju RM. Kendil Mas Gringsing, namun tak demikian dengan BM 084 yg tetap lurus menuju arah Weleri sehingga harus merelakan BM 084 ngacir duluan. Duh gagal deh nguber jamnya SR 7072 kalo kaya gini. Ketika memasuki RM. Kendil Mas, tampak terdapat beberapa bus Agra Mas yg lagi terparkir di sini untuk beristirahat, sepertinya team Klaten, Ponorogo, atau Matesih klo jam segini ini. BM 088 kemudian diparkirkan di pojok timur RM dan terjadilah proses pergantian driver ternyata di sini. Karena snacknya dari tadi belum dibagikan, sya pun menanyakan hal ini sama mas Doni tetapi malahan ga dibagi2 juga padahal snacknya udah diletakkan di dekat toilet belakang, hmmm maklum sajalah namanya ga ada kru yg membantunya ya gt deh.
Memasuki RM. Kendil Mas
22.50 : Bus diberangkatkan kembali oleh driver keduanya yg seorang bapak2. Kalo masalah suosss ya pastinya lebih ngejoss mas Doni bawaannya karena style driver ini lebih kalem. Terbukti baru sampai lingkar Weleri aja udah diseset kiri tanpa ada perlawanan balik oleh HR 45 tadi yg udah diOT di Pemalang.
23.10 : Melintas Kota Kendal berhasil mengasapi Gunung Mulia dan Garuda Mas.
Melintas Kota Kendal
23.30 : Melintas Mangkang nempel Raya Non AC yg cukup mosak-masik larinya hingga BM 088 pun hanya mampu berada di belakangnya hingga memasuki Krapyak. BM 088 memilih lurus via kota Semarang sedangkan Raya tsb memilih belok kanan menuju tol manyaran.
Melintas Mangkang
23.35 : Melintas arteri Pelabuhan Semarang.
Melintas Kota Semarang
23.45 : Mendarat dengan selamat di depan pintu keluar Terboyo saat belum sempet ganti hari gan. Sesuatu banget pokoknya naik Agra Mas team muriaan. Bagi penyuka speed sya rasa wajib deh nyobain bus ini. Kalo aja tadi ga ada acara ganti driver di RM. Kendil Mas pasti bakalan lebih cepat nyampe di Terboyo ini. Overall cukup nyaman naik Agra Mas BM 088 ini baik dari segi armadanya, servis makannya, kecepatannya dan pelayanannya sudah ok, cuma syangnya fasilitas snacknya tadi kelupaan buat dibagikan sehingga kurang sempurna rasanya. 
23.50 : Suasana tengah malam di pintu keluar Terminal Terboyo ini tampak sunyi senyap dan tak ada penampakan bus SR maupun Eka bahkan Sahabat sekalipun yg biasanya malam2 gini emang jamnya mereka bertiga buat ngetem. Hanya ada sebuah bus Jaya Utama tujuan Surabaya via Tuban yg ngetem di sini beserta para mandornya yg lagi nyari penumpang. Klo SR 7109 kan jelas ga naik Semarang karena udah dapet info dari Babon tadi, jadi harapan sya sih cuma bisa ngandalin Eka 7367 atau Sahabat kali ini. Bus2 muriaan lain seperti HR, Bejeu, dan New Shantika juga mulai banyak yg melintas jalan Kaligawe ini, menjadi pemandangan yg cukup menghibur kala menunggu mbak Eka datang.


Hari 6
00.20 : Hampir satu jam sudah sya menunggu namun Eka 7367 yg dinanti2 keluar dari dalam terminal terboyo pun tak kunjung datang. Yang ada hanyalah bus tujuan Surabaya via Tuban (Indonesia dan Jaya Utama) saja sejak tadi keluar dari terminal. 
00.30 : Eka 7356 nampak baru datang dari arah Solo sedang menurunkan penumpang di pintu keluar Terboyo ini. Waduh bisa nunggu lama banget nih klo ternyata bus yg ada hanyalah bus Eka tsb karena jam keberangkatannya sekitar jam 2 nanti.
00.40 : Sesosok bus dengan lampu mayang bulat tampak keluar dari terminal Terboyo menuju pintu keluar terboyo untuk ngetem di sini dan ternyata itu adalah Eka 7356 tadi dengan body Royal Travego MP facelift JB2, sya kira malah Eka 7367 yg datang. Sya pun langsung buru2 naik buat mengamankan hotseat sebelah kiri. Seat yg diusung Eka 7356 ini ternyata udah diganti dengan seat Aldilla versi kulit terbaru, jadi lebih nyaman rasanya. Saat sya coba tanya sama kondekturnya ternyata bus ini ngeslah pake jamnya 7367 yg lagi kosong karena jamnya Eka 7356 ini seharusnya emang bener jam 2, katanya sih biar istirahatnya nanti sekalian lama di Solo nya. Alhamdulillah tertolong dengan kedatangan bus Eka 7356 ini dan inisiatif krunya untuk ngeslah.
Eka 7356
00.50 : Baru terisi beberapa penumpang saja, bus bermesin Hino RK8 ini mulai diberangkatkan meninggalkan terminal Terboyo dan menyeser penumpang sepanjang jalan kaligawe sebelum memasuki tol.
00.53 : Memasuki tol Muktiharjo-Tembalang, bus dipacu dengan kecepatan yg lumayan kenceng. Kondektur pun mulai menarik karcis dan memberikan air mineral botol pada setiap penumpangnya.
01.05 : Berhenti sebentar di Sukun untuk menaikkan penumpang dan langsung berangkat tanpa ngetem dulu seperti biasa padahal penumpang jg belum rata bangku.
Melintas Sukun
01.55 : Perasaan baru sebentar saja mata ini dimeremin tapi udah mau lepas Tingkir Salatiga ternyata. Hoammmm...lanjut bobo lagi karena masih lengket rasanya mata ini. Walaupun lgi tertidur tapi secara samar2 terasa klo bus ini terus dipacu kenceng sepanjang jalan.
Melintas Salatiga
02.40 : Terbangun lagi ketika melintas di Banyudono, Boyolali dan kali ini bertahan untuk ga tidur lagi, takut kebablasan malahan soalnya udah hampir sampai Solo.
03.05 : Alhamdulillah sampai di Terminal Tirtonadi dengan selamat. Sya pun langsung berjalan menuju shelter terminal barat dengan kondisi masih setengah sadar untuk menunggu bus SG/Mira arah Jogja. Kali ini ga bakal pilih2 lagi gan karena dapat bus yg mau berhenti aja udah syukur kalo malem2 menjelang subuh gini. Di shelter lintasan telah terdapat beberapa penumpang yg juga menunggu bus arah Jogja. Mira 7527 menjadi bus pertama yg melintas di depan sya, namun kali ini ga biasanya Mira ga mau berhenti saat disetop. Oke selanjutnya adalah SR 7099 jelas2 ga mau berhenti kalo ini mah klo distop. Tak berselang lama di belakangnya disusul Mira 7526 yg malah keluar via shelter bus pedesaan...jann. Kemudian datanglah Eka 7337 yg berhenti sebentar di shelter lintasan dan para penumpang yg menunggu barengan sya pun akhirnya menyerah pada naik Eka semua dan menyisakan sya seorang diri saja yg masih bertahan menunggu bus ATB.
Menunggu Bus di Shelter Terminal Barat Tirtonadi
03.20 : Setelah hampir putus asa beberapa kali menyetop bus SG/Mira yg melintas namun tak kunjung mau berhenti, sempet terlintas di pikiran untuk naik Eka aja nanti klo ada yg lewat. Tetapi rencana itu tak jadi terealisasi saat akhirnya ada juga bus Mira dengan kernetnya yg mau berbaik hati membukakan pintunya untuk sya seorang yg menunggu sendirian di sini hohoho...Ternyata emang rezeki anak sholeh ga kemana, Mira 7205 berbody Inspiro ini menjadi pahlawan buat sya untuk mengejar waktu Subuh sampe di kos. Sya pun langsung naik ke dalam bus dan duduk di seat baris ketiga saja karena hotseatnya kebetulan masih full. Lepas terminal, bus bermesin Hino Ak8 ini langsung dipacu kenceng karena kondisi jalan yg masih sepi dan ga mikirin ambil poin di jalanan. Mantap dah masih dapat armada yg suosss lagi sebagai penutup touring kali ini sehingga bikin sya malah kagak ngantuk lagi saat naik bus ini full sampe Jogja padahal saat naik Eka tadi bawaane mbledozzz (baca: molor) mulu hohoho...
Onboard Mira 7205
03.40 : Menurunkan penumpang di terminal Penggung ketemu sama Mira 7526 yg lagi berhenti di sini. Tampaknya krunya lagi beli gorengan atau kopi mungkin. Mira 7205 pun akhirnya ngacir duluan meninggalkan rekannya yg sebelumnya telah berhasil mengasapinya itu (klo dari Bungur kan jadwalnya duluan 7205 baru 7526, hohoho).
Melintas Terminal Penggung
03.50 : Sebelum memasuki bypass Klaten, Mira 7526 berhasil mengasapi Mira 7205 dengan style mosak-masiknya. Seakan tak mau kalah, Mira 7205 pun mengimbangi permainan Mira 7526 yg demen goyang kanan di sepanjang bypass klaten hingga masuk terminal klaten. Duh...malam-malam gini malah harus disuguhi aksi yg bikin deg deg serr ini karena Mira 7205 terus menempel rekannya itu saat menggoyang kanan kendaraan2 yg berjajar di lajur kiri itu.
Menggoyang Kanan Bypass Klaten
Menggoyang Kanan Bypass Klaten
03.53 : Memasuki terminal klaten untuk absen pada pak Dishub dulu barengan sama Mira 7526 yg masih ditempel ketat itu hehe...Lepas terminal klaten langsung mosak-masik mengejar Mira 7526 yg langsung ngacir namun syangnya tak terkejar lagi.
Memasuki Terminal Klaten
Keluar Terminal Klaten
03.56 : Lepas bangjo bendo gantungan malah ketemu lagi sama SR 7099 yg sempat mengacuhkan sya tadi di terminal tirtonadi hmmm. SR 7099 pun langsung digoyang kiri tanpa perlawanan yg berarti dan Mira 7205 langsung melesat kencang meninggalkan SR 7099. Horeeee...!!!!
Menggoyang SR 7099
04.07 : Lepas bangjo Prambanan, kembali SR 7099 mendahului Mira 7205 dengan mengambil lajur kiri (sepeda motor) sedangkan Mira 7205 mengejarnya di lajur biasa. Aksi kejar-kejaran pun kembali terjadi sepanjang lepas Prambanan hingga Maguwo. Namun akhirnya SR 7099 berhasil diasapi saat melambat untuk menurunkan penumpang.
Melintas Prambanan
04.18 : Mendarat di Janti dengan selamat dengan waktu perjalanan yg cukup singkat yaitu 58 menit saja dengan sensasi yg cukup bikin senam jantung sebagai penutup trayek panjang ini (Ga usah heran klo malem udah biasa kok, malahan kurang dari 50 menit juga sering hohoho...). Tak lama berselang, SR 7099 juga nampak melintas Janti. Lanjut order gojek subuh2 gini ternyata cukup lama juga nyangkutnya hingga akhirnya baru dapet setelah nungguin 15 menitan. Order gojeknya pun sekarang harus mlipir dulu ke barat di depan Honda Anugerah karena check point area Janti buat Gojek adalah di situ biar ga kress sama ojek lokal.
Tiba di Janti
04.45 : Alhamdulillah nyampe kos lagi dengan selamat setelah hampir 3 hari perjalanan di dalam bus. Letih, lesu dan ngantuk pastinya bakal campur aduk jadi satu tetapi sing penting bahagia hehehe...Lanjut bersih diri dan shalat Subuh dulu sebelum hibernasi panjang hehe... 

Sebagai penutup caper sya kali ini, Tetap tungguin catatan perjalanan sya selanjutnya ya gan dengan trayek dan armada yg lebih w o w dan ga hanya trayek ita itu aja serta jangan bosen-bosen untuk tetap menjadi pembaca setia caper sya, syukur2 dapat saran dan kritik yg membangun. Terima kasih...^ ^.



Tarif :
Palembang-Kampung Rambutan : Free of Charge (Po. Kramat Djati VIP)
Kampung Rambutan-Pulogebang : 3,5k (Trans Jakarta)
Pulogebang-Semarang : 200k (Po. Agra Mas Executive Class)
Semarang-Solo : 25k (Po. Eka Cepat)
Solo-Jogja : 10k (Po. Mira ATB)

Ini semua karcis dan tiket bus yg didapat selama perjalanan ini hehehe