Bismillahirrahmanirrahim...
Touring menuju Pulau Sumatera untuk ke sekian kalinya ini merupakan perjalanan terpanjang yg pernah sya lakukan. Pekanbaru yg merupakan ibukota provinsi Riau menjadi target destinasi touring sya setelah sebelumnya berhasil mengunjungi beberapa kota besar di Pulau Sumatera seperti Bandar Lampung, Palembang dan Bengkulu. Sebenarnya rencana awal touring kali ini adalah touring tektok Jakarta seperti biasa dan tak ada niatan buat melakukan perjalanan kembali ke Sumatera. Kabar gembira tentang adanya promo diskon tiket 15% dari Lorena untuk semua rute dan promo harga khusus keberangkatan dari Pekanbaru menuju Jakarta/Bogor/Bandung pun akhirnya terdengar juga di telinga sya dan membuat sya terpycu untuk membuat KPS dadakan apalagi tiket Lorena bisa dipesan melalui aplikasi redbus sehingga bisa GRATIS tentunya hohoho.... Keunggulan armada Po. Lorena tujuan Sumatera dengan kelas executive ini yaitu memiliki 32 seats non legrest yg dilengkapi selimut dan bantal sehingga tentunya lebih longgar dan lebih nyaman untuk perjalanan jauh lintas Sumatera dibandingkan bus-bus tujuan Jawa-Sumatera lain yg rata2 mengusung lebih dari 36 seats. Setelah ijin orang tua dikantongi, sya pun nekat buat terus melanjutkan misi ini walaupun ga ada persiapan khusus dan ga ada kenalan satu pun di Pekanbaru. Yaudah sing penting yakin bae lah touring tektok Jogja-Pekanbaru ini dilaksanakan non stop selama kurang lebih 6 hari 6 malam perjalanan mulai tanggal 24 Februari hingga 2 Maret 2018.
Rencananya, perjalanan ini akan dibagi menjadi 5 etape utama yaitu Jogja-Jakarta ; Jakarta-Pekanbaru ; Pekanbaru-Jakarta ; Jakarta-Solo ; dan Solo-Jogja. Sya memilih memulai perjalanan naik bus malam dari Jogja sesuai rencana awal yg pengen naik bus malam Jogja-Jakarta yg melewati Temanggung-Parakan-Sukorejo karena belum pernah melewati rute ini sebelumnya. Pilihan bus malam yg melewati Temanggung pun tak terlalu banyak antara lain Santoso, OBL, Ramayana (hanya tujuan tertentu), Maju Lancar (hanya tujuan tertentu), Handoyo dan Murni Jaya. Dari beberapa opsi tersebut, Murni Jaya seri A tujuan Priok denga kelas AC Patas Toilet menjadi pilihan sya karena memiliki tarif paling murah di antara lainnya yg rata2 berada di kisaran harga lebih dari 150rb. Tiket Murni Jaya seri A seharga 130rb non servis makan untuk seat 1B ini sudah sya amankan sejak H-7 dari agen Terminal Jombor. Harga tiket yg bersahabat ini sangat cocok buat menghemat budget perjalanan dan juga nantinya bisa turun di Priok yg tak jauh dari Pademangan (rencananya mau mampir rumah di pademangan dulu nnti).
Selanjutnya untuk menuju Pekanbaru dari Jakarta dan sebaliknya, sya masih mempercayakan redbus untuk memesan tiket Lorena yg sudah termasuk diskon 15% seharga Rp.433.500,- untuk berangkatnya dan Rp. 293.250,- untuk pulangnya dan masih dapat tambahan diskon 10% lagi dari redbus hoho.... Singkat cerita, dengan memanfaatkan poin Redbus yg telah sya kumpulkan akhirnya seat no 1B saat berangkat dan pulangnya nanti bisa sya dapatkan saat H-10 juga dengan mudah sehingga perjalanan Jakarta-Pekanbaru PP ini dapat sya nikmati secara cuma-cuma.
Selanjutnya untuk baliknya dari Jakarta ke Solo rencananya akan menggunakan armada bus Kramat Djati seri 6 Executive Class yg memiliki jadwal keberangkatan sore dari Jakarta dengan masih memanfaatkan poin Redbus yg udah sya kumpulkan sehingga perjalanan Jakarta-Solo ini dapat kembali sya nikmati secara cuma-cuma hohoho... Singkat cerita, seat no 2 dari KD seri 6 tujuan Pondok Pinang-Solo yg sya pesan saat H-6 ini sudah beres terbooking. Semua reservasi tiket sudah beres, tinggal nunggu hari H aja semoga sesuai dengan harapan dan berjalan lancar.
Kalo teman2 pengen seperti sya juga bisa touring BDB an kaya gini bisa dimulai dengan cara menginstal aplikasi Redbus di HP teman2 dengan menggunakan kode referensi RED0X1C17D7 saat login nantinya (Promosi=berbagi ilmu itu indah hehe), langsung deh nanti dapat bonus 80rb buat modal awal biar nanti bisa mencapai poin sesuai yg ditargetkan teman2 sendiri #mulaiajadulu
Part 1 ini menceritakan perjalanan sya dari Jogja menuju Jakarta serta dari Jakarta menuju Pekanbaru via lintas timur. Kembali hanya bermodalkan uang pas-pasan saja dan masih minimnya info yg sya dapatkan tak menggetarkan niat sya buat mbolang dewean jadi pejuang touring tektok menuju Pekanbaru ini. Bagaimana kisah perjalanan panjang melewati ganasnya pantura dan lintas timur Sumatera ini? Mari kita simak bersama Check it out ....
HARI 1
13.10 : Menuju terminal Jombor dianter oleh teman kos karena touring kali ini akan sya awali menggunakan bus Murni Jaya seri A yg startnya dari Terminal Jombor.
13.25 : Tiba di terminal Jombor langsung lapor kepada agen Murni Jaya untuk menukarkan tiket pesanan dengan tiket asli. Saat itu terlihat Murni Jaya E 179 tujuan Pulogebang via selatan yg bersiap akan diberangkatkan sedangkan pasukan Murni Jaya seri A (E 197), B (APE 130), C (E 199), E (APE 129) via utara masih terparkir rapi menunggu jam keberangkatannya sebentar lagi. Seharusnya hari itu sya mendapatkan jatah armada APE 141 yg berbody Legacy SR1 lawas yg tak bertopi sesuai kekeran tetapi karena perpal sehari jadi geser deh jatahnya dan mendapatkan armada baru bertopi E 197.
|
Pasukan Murni Jaya di Terminal Jombor |
13.50 : Pihak agen Murni Jaya Jombor mulai mempersilakan sya untuk masuk ke dalam bus karena bus akan segera diberangkatkan. Armada terbaru Murni Jaya E 197 yg berbody All New Legacy SR2 HD Prime ini akan menemani perjalanan sya menuju Jakarta via Temanggung-Parakan-Sukorejo. Kesan pertama ketika naik armada ini yaitu kabin wangi, cukup nyaman dengan konfigurasi seat 2-2 sejumlah 38 seats non selimut bantal dan telah dilengkapi dengan toilet. Seat bawaan laksana ini lumayan empuk dan masih bisa selonjoran dg nyaman walaupun pandangan ke depan harus terganggu oleh topi kekiniannya. Sebenarnya ada untungnya juga dapat armada baru ini karena jumalah seatnya hanya 38 saja sedangkan kalau armada lawas masing mengusung 43 seats.
|
Murni Jaya E 197 |
|
Interior Murni Jaya E 197 |
|
Legroom Murni Jaya E 197 |
|
Legroom Murni Jaya E 197 |
|
Tiket Murni Jaya dari Jombor |
14.05 : Bus bermesin Hino RK8 ini pun diberangkatkan hanya membawa dua orang penumpang saja dari terminal Jombor ini bersamaan dengan Murni Jaya seri C (E 199). Murni Jaya ini memiliki sistem seperti Sinar Jaya Soloan yg pernah sya naiki yaitu tidak ada kondektur tersendiri di sini sehingga driver juga harus berperan melayani penumpang yg naik ke dalam bus beserta administrasinya.
|
Berangkat dari Terminal Jombor |
14.10 : Melintas Alun-Alun Denggung, bus masih konsisten dipacu kalem di belakang E 199 dengan kondisi lalu lintas yg ramai lancar dan iringan bunyi kriyet2 khas suspensi Hino RK8. Selepas Denggung, E 197 melesat duluan karena E 199 harus sein kiri sebentar mengambil penumpang di agen pinggir jalan.
|
Melintas Denggung |
14.22 : Terjebak kemacetan cukup panjang di kawasan Tempel sehingga hanya bisa merangkak pelan-pelan hingga terlepas dari bangjo Tempel.
|
Macet di Tempel |
14.31 : Melintas perbatasan DIY-Jateng di kawasan Tempel-Salam bersama Maju Lancar ATB "Abinawa".
|
Melintas Perbatasan DIY-Jateng |
14.46 : Memasuki kawasan Muntilan mulai tersendat saat melintas depan pasar Muntilan akibat padatnya kendaraan ditambah aktivitas pasar yg meluber hingga jalanan.
|
Memasuki Muntilan |
14.51 : Memasuki terminal Muntilan untuk menaikkan beberapa penumpang dan langsung diberangkatkan kembali.
|
Memngambil Penumpang di Terminal Muntilan |
15.22 : Melintas perempatan Artos kembali tersendat dengan antrian kendaraan yg cukup mengular. Sepertinya jalur Jogja-Magelang hari itu banyak diwarnai kemacetan dimana-mana.
|
Melintas perempatan Artos |
15.30 : Memasuki terminal Magelang dan berhenti cukup lama di sini sambil menunggu teman-temannya yg lain datang karena biasanya digunakan sbg tempat transit penumpang. Tak lama kemudian Murni Jaya seri A (Pulogebang-Priok), B (Kalideres-Poris-Pasar Kemis), C (Bogor) dan E (Cileungsi) telah lengkap berkumpul semuanya. Jika dilihat, memang masih sedikit manifest penumpang yg dibawa oleh tiap armada padahal kita tahu bahwa salah satu bagian dari dinasti Hiba group ini cukup merajai okupansi penumpang Klaten-Jogja-Wonosari hingga bumi ngapak. Hal ini dikarenakan okupansi penumpang terbesar adalah di daerah sekitar Secang-Temanggung-Sukorejo
|
Memasuki Terminal Magelang |
|
Pasukan Murni Jaya di Terminal Magelang |
15.55 : Bus kembali diberangkatan sebagai armada pertama yg meninggalkan terminal Magelang dan hanya bertambah 3 penumpang saja.
|
Berangkat dari Terminal Magelang |
16.10 : Melintas Payaman mulai dimainkan sedikit aksi goyang kanan dan kiri menghalau padatnya kendaraan dan terus diikuti oleh E 199 di belakangnya.
|
Melintas Payaman |
16.20 : Memasuki terminal Secang dan kembali berhenti cukup lama di sini untuk menaikkan penumpang hingga semua teman-temannya pada berkumpul lagi.
|
Memasuki Terminal Secang |
16.38 : Bus diberangkatkan kembali bersama E 199 di belakangnya setelah APE 129 dan APE 130 duluan berangkat. Lanjut menyusuri jalur Secang-Temanggung kalem-kalem saja.
|
Berangkat dari Terminal Secang |
16.50 : Mengambil penumpang di agen Murni Jaya Kranggan, terlihat APE 130 lagi berhenti juga di depan agen kemudian digantikan oleh kedatangan E 197 dan E 199. Mulai terlihat penambahan jumlah penumpang pada tiap2 armada Murni Jaya saat melintas jalur Temanggung ini.
|
Melintas Kranggan |
16.57 : Memasuki terminal Temanggung dan kembali berhenti cukup lama di sini bareng APE 130 dan E 199 untuk menaikkan penumpang sedangkan APE 129 udah ngacir duluan. Terminal yg relatif sempit ini ternyata cukup ramai saat beberapa bus malam masuk ke dalam terminal secara bersamaan dan hanya Murni Jaya saja yg berhenti cukup lama di sini. Santoso seri O dan OBL tujuan Malang hanya sekedar menaikkan penumpang sebentar kemudian lanjut meninggalkan terminal. Penumpang 1A yg sejak dari Jombor menempati seat 1C akhirnya pindah ke samping sya tetapi dia memilih duduk di seat 1B saja karena seat penumpang seat 1CD udah naik dari sini.
|
Memasuki Terminal Temanggung |
17.15 : Bus kembali dberangkatkan melewati kota Temanggung masih konvoi bersama E 199 di belakang.
|
Melintas Kota Temanggung |
17.24 : Melintas Maron dan mengambil penumpang di agen Murni Jaya pertigaan Maron.
|
Melintas Maron |
17.36 : Melintas Kedu mulai disambut dengan hujan deras sehingga hanya dipacu kalem-kalem saja menyusuri jalur sempit yg lurus dan menanjak ini hingga Parakan bersama APE 130 dan E 199.
|
Melintas Kedu |
17.44 : Mengambil penumpang di agen Murni jaya Parakan di deretan agen bus malam depan RS. Ngesti Waluyo bersama APE 129 di depan dan E 199 di belakang. Saat lagi berhenti menaikkan penumpang, terlihat sosok Ramayana seri B (kalo ga salah) yg melintas, sya kira semua Ramayana pada via Semarang atau mungkin lagi menghindari macet Krapyak entahlah...
|
Mengambil Penumpang di Parakan |
17.50 : Melintas Parakan menuju arah Sukorejo.
|
Melintas Parakan |
17.56 : Mulai melintas jalur Parakan-Sukorejo dengan jalur yg cukup sempit, berliku dan mayoritas menanjak yg belum pernah sya lewati sebelumnya. Sayangnya, kondisi hujan dan hari yg mulai gelap membuat pandangan ke depan semakin terbatas.
|
Melintas Jalur Parakan-Sukorejo |
18.00 : Melintas Ngadirejo.
|
Melintas Ngadirejo |
18.05 : Mengambil penumpang di agen Murni Jaya Terminal Ngadirejo. Suasana terminal yg tak terlalu luas ini cukup ramai di kala sore hingga malam seperti ini karena banyak disinggahi oleh bus malam yg menaikkan penumpang. Banyak pedagang jajajan yg tersedia dan tak ketinggalan sya juga mencoba membeli gorengan tahu pedas khas Temanggung yg jarang sya temui di tempat lain. Murni Jaya E 129 saat itu sudah terparkir duluan di sana namun E 197 yg berangkat duluan meninggalkan terminal.
|
Memasuki Terminal Ngadirejo |
18.20 : Melintas Candiroto. Driver tengah bus ini ternyata naik dari sini dan langsung menuju singgasananya di belakang alias kandang macan hehe...
|
Melintas Candiroto |
18.32 : Lepas Candiroto, mulai melintasi jalur yg meliuk-liuk naik turun, gelap dan sempit sepanjang Candiroto-Sukorejo ini.
|
Melintas Jalur Parakan-Sukorejo |
18.36 : Melintas Bejen yg artinya sebentar lagi memasuki wilayah Kabupaten Kendal dan meninggalkan Kabupaten Temanggung.
|
Melintas Bejen |
18.48 : Memasuki kawasan Sukorejo.
|
Memasuki Sukorejo |
18.50 : Mengambil penumpang di agen Murni Jaya Sukorejo di kawasan dekat bunderan Sukorejo. Sepertinya ini merupakan agen terakhir yg disinggahi oleh E 197 ini karena tak ada penumpang yg naik lagi selepas Sukorejo sehingga jumlah penumpangnya saat itu ada 25 orang, lumayan untuk ukuran babat alas.
|
Mengambil Penumpang di Agen Sukorejo |
19.08 : Melintas jalur Sukorejo-Weleri kembali dihadapkan dengan jalur ekstrem yg berliku tajam, gelap dan sempit namun cukup banyak kendaraan besar seperti truk dan bus yg melewati jalur ini sehingga terkadang untuk berpapasan saja harus saling bergantian. Untung saja mayoritas ruas jalan ini telah diperbaiki sehingga hanya beberapa titik saja yg masih rusak parah. Driver pinggir E 197 ini cukup handal dalam menaklukkan medan berliku yg didominasi tanjakan ini, bener2 mantap jalurnya.
|
Melintas jalur Sukorejo-Weleri |
19.28 : Setelah melewati medan tanjakan dan turunan tajam dengan kelokan mautnya sepanjang Sukorejo-Weleri, kini saatnya E 197 melakukan pengsisian solar di SPBU sebelum masuk kota Weleri. Saat pengisian soar, terlihat Maju Lancar seri V, Santoso "Kawoel" dan Santoso "Wocia" melintas menuju arah Weleri.
19.40 : Kontrolan penumpang sebentar di agen Murni Jaya sekaligus Setia Negara Weleri yg berada di area terminal colt Weleri.
|
Kontrolan Penumpang di Agen Weleri |
19.46 : Memasuki jalur utama pantura langsung disambut HR 116 sebagai bus yg pertama kali mengasapi E 197 ini dan langsung mosak-masik walaupun kondisi hujan deras. Sebaliknya, E 197 tetap dibawa kalem hingga memasuki RM. Raos Eco hoho...
|
Memasuki Jalur Pantura |
19.50 : Memasuki RM. Raos Eco dan parkir bersandingan dengan E 199 dan saudaranya Laju Prima. Namun syang, Murni Jaya ini tak seperti saudaranya Laju Prima yg memberikan servis makan gratis pada penumpangnya. Jadi jangan harap ya naik Murni Jaya dapat servis makan gratis di sini karena harus merogoh kocek lagi untuk menikmati makanan di sini alias bayar dewe2 hihihi...Penampakan pasukan Pumas arah timur juga mulai berdatangan memasuki area RM. Raos Eco ini yg masih dalam kondisi hujan deras.
|
Suasana RM. Raos Eco |
20.10 : Setelah memilih sholat jamak Magrib dan Isya terlebih dahulu, sya pun kembali ke dalam bus untuk menikmati makan mlam dengan "olive chicken" yg emang sengaja dibawa dari Jogja (biar ngirit boss, hehe).
20.25 : Bus diberangkatkan dari RM. Raos Eco dengan kendali driver tengahnya tadi setelah E 199 berangkat terlebih dahulu sekitar 5 menitan. Diawali dg jalan santai sejenak kemudian mulai ambil ancang2 untuk melewati tanjakan alas roban baru mengejar Handoyo SE1 yg udah duluan menanjak.
|
Berangkat dari RM. Raos Eco |
20.33 : Lepas tanjakan alas roban, E 197 baru mulai tancap gas dengan mengejar Garuda Mas sbg korban pertama sesetan kirinya kemudian lanjut mengejar Handoyo SE 1 tadi.
|
Mengejar Garuda Mas |
20.47 : Melintas Banyuputih, aksi kejar-kejaran kembali berlangsung bersama Gunung Mulia yg tak bisa diremehkan larinya dan mosak-masiknya.
|
Melintas Banyuputih |
21.00 : Melintas Subah sempat tersendat kepadatan kendaraan sebentar dengan posisi Gunung Mulia masih berada di depan E 197 ini. E 197 yg awalnya sempat kewalahan menguntit Gunung Mulia tsb dan tertinggal cukup jauh akhirnya sedikit demi sedikit kembali berhasil mengimbangi permainannya dan berhasil pula mengasapinya.
|
Melintas Subah |
21.16 : Memasuki kota Batang, mulai memperkecil jarak dengan Handoyo SE 1 yg di depannya juga udah terlihat penampakan E 199 yg berangkat duluan tadi sehingga E 197 terus mengekor di belakang Handoyo SE 1 dan berkonvoi ria bersama E 199 juga hingga Pekalongan.
|
Melintas Kota Batang |
21.23 : Memasuki Pekalongan kembali terjadi kemelut di bangjo depan terminal Pekalongan. Beberapa Garuda Mas termasuk yg berhasil diasapi tadi mulai mengepakkan sayapnya untuk berusaha mencari celah jalan via sisi kiri agar bisa melesat duluan.
|
Memasuki Pekalongan |
21.31 : Kembali tersendat di jalur pinggir kota Pekalongan akibat jalur kota ditutup untuk kendaraan besar sehingga pada numpuk di sini semua. Handoyo SE 1 dan Santoso "Wocia" terlihat menepi untuk menaikkan penumpang di sela-sela kemacetan ini.
|
Macet di Jalur Pinggir Kota Pekalongan |
21.40 : Melintas Wiradesa terus konvoi bersama E 199 dan berusaha untuk tak jauh-jauh dari rekannya itu bahkan saudaranya Laju Prima SHD pun menjadi bulan-bulanan kedua armada ini.
|
Melintas Wiradesa |
22.04 : Melintas Petarukan tiba-tiba E 197 menepi saat melihat E 199 berhenti di pinggir jalan. Entah da apa kurang paham sehingga cukup banyak waktu yg terbuang dan ditinggalkan bus lain. HR 131, HR 29, Laju Prima, Garuda Mas, Handoyo SE 1 dll pada berlalu begitu saja.
|
Menepi di Petarukan |
22.14 : Memasuki lingkar Pemalang kembali konvoi bareng E 199 yg berhasil mengasapi saudaranya lagi Laju Prima HDD kemudian dilanjutkan dengan menggoyang rombongan parwis Puspa Jaya. HR 131 yg sempat terlihat mosak-masiknya di depan hanya bisa dipantau tanpa bisa mengimbangi aksinya tsb yg kemudian menghilang.
|
Memasuki Lingkar Pemalang |
|
Mengejar Puspa Jaya |
22.40 : Melintas Surodadi dengan kondisi jalan yg lempeng dan mulus berhasil membuat E 197 ini diinjek sampai 100 kpj mengimbangi E 199 yg juga demikian. Kondisi ini masih bisa dipatahkan oleh Laju Prima HDD yg tiba-tiba menyelinap di sela-sela E 197 dan E 199.
|
Melintas Surodadi |
|
DiOT Laju Prima |
22.56 : Memasuki Tegal tanpa melewati lingkar utara Tegal karena jalannya ditutup sehingga tetap lewat jalur utama kota. E 197 terus menunjukkan aksi mosak-masiknya bersama E 199 sehingga membuat Laju Prima HDD tadi pun kembali dipukul mundur oleh E 197.
|
Memasuki Tegal |
23.06 : Melintas depan terminal Tegal. E 199 yg nampak semakin menjauh terus dikejar oleh E 197 ini hingga kembali mengekor di belakangnya sampai memasuki Brexit.
|
Melintas Depan Terminal Tegal |
23.12 : Memasuki GT. Brexit masih konvoi bersama Murni Jaya E 199. Sepanjang tol Brebes hingga Palimanan ini E 197 hanya mengekor di belakang E 199 saja tanpa ada niatan menggantikan posisinya. Beberapa bus seperti Garuda Mas, Sinar Jaya, Sumber Alam berhasil menjadi korban pertama aksi konvoi kedua bus ini.
|
Memasuki Brexit |
|
Memasuki GT. Brexit |
23.45 : Memasuki tol Pejagan-Kanci, kedua armada ini terus konvoi dengan menerapkan sistem tarik ulur klo sya boleh bilang yaitu ada kalanya E 199 dan E 197 ini ngegass kenceng dan mengasapi bus2 lain di depannya dan ada kalanya berjalan santai sehingga kembali diasapi oleh bus2 lain.
|
Measuki Tol Pejagan-Kanci |
HARI 2
00.21 : Memasuki GT. Palimanan kemudian menepi sebentar bersama E 199 di ruas tol Cipali yg tak jauh dari gerbang tol.
|
Memasuki GT. Palimanan |
|
Menepi Sebentar di Tol Cipali |
00.32 : Melintas tol Cipali masih terus konvoi bersama E 199. Saat kedua armada ini ngegasss kenceng bisa tembus hingga 110 kpj aja larinya sambil mengasapi bus-bus lain namun bila kedua armada ini berada dalam kondisi nyamannya melenggang dengan santai, alhasil jadi bulan-bulanan puluhan bus lain bahkan yg udah berhasil diasapi sebelumnya. Terpantau rombongan parwis Blue Star, Garuda Mas. Agra Mas BM 35, Sinar Jaya, Pumas Jogjanan, dll berhasil menyeset kiri kedua armada Murni Jaya ini saat keduanya lagi berlari santai.
|
Melintas Tol Cipali |
00.53 : Maju Lancar seri V yg sempat bertemu di Weleri tadi akhirnya berhasil mengejar E 197 dan E 199 namun dibiarkan berlalu begitu saja tanpa diladeni.
|
DiOT Maju Lancar Seri V |
01.34 : Memasuki rest area KM. 101 Cipali untuk kontrolan sebentar sekaligus pergantian driver kembali bersama E 199 dan Murni Jaya team Cilacap. Ada juga beberapa pasukan Pumas team Jogja dan Pumas DD 01 yg sedang mengisi solar di sini.
|
Kontrolan di Rest Area KM. 101 Cipali |
02.08 : Memasuki ruas tol Jakarta-Cikampek. Berbeda dengan driver tengahnya tadi yg gesit dan ga terlalu pelit injek gas, kali ini bus kembali dipacu kalem di angka 80-90 kpj saja saat dipegang driver pinggir lagi. Alhamdulillah kondisi tol Jakarta-Cikampek malam itu sangat bersahabat tak sehoror berita hari2 kemaren yg sampai macet parah sehingga perjalanan masih terasa cepat meskipun dipacu santai.
|
Memasuki Tol Jakarta-Cikampek |
02.23 : Melintas tol Jakarta-Cikampek kawasan Karawang Barat dengan kondisi lalu lintas masih lancar jaya. E 197 masih dipacu konstan di angka 80-90 kpj saja sehingga tak heran jika banyak diasapi oleh bus-bus lainnya, termasuk Sumber Alam dan Sinar Jaya hmmm...Karena tak ada penumpang yg turun di Karawang Barat jadi E 197 bisa langsung josss Pulogebang tanpa kelur masuk tol lagi.
|
Melintas Karawang Barat |
02.35 : Memasuki GT. Cikarang Utama yg cukup lancar juga dan tak terjadi antrian kendaraan di semua loket. Lepas GT. Cikarang Utama, bus masih konstan dipacu 80 kpj menyusuri panjangnya lintasan tol hingga GT. Cikunir.
|
Memasuki GT. Cikarang Utama |
02.50 : Murni Jaya E 179 yg berangkat duluan dari Jombor via selatan masih sempat berhasil diseset kiri sebelum masuk GT. Cikunir. Lanjut menuju arah terminal Pulogebang sebelum menuju tujuan akhir Priok.
|
MengOT Murni Jaya E 179 |
03.05 : Alhamdulillah sampai di Terminal Pulogebang dan ga jadi turun di terminal Priok karena kondisinya saat itu masih hujan deras sehingga lebih nyaman turun Pulogebang saja. Cukup emejing saat melihat E 179 yg berangkat dari Jombor duluan via selatan yg notabene lebih cepat malah tiba di Pulogebang tepat berada di belakang E 197 hohoho... Overall naik Murni Jaya seri A (E 197) ini cukup nyaman dari segi armadanya, pelayanannya oke dan kecepatan armada yg lumayan untuk sekelas bus jatah solar serta berani mosak-masik di pantura. Lanjut menuju shelter busway untuk melanjutkan perjalanan menuju Pademangan.
|
Tiba di Terminal Pulogebang |
Video perjalanan Jogja-Pulegebang bersama Murni Jaya seri A E 197 via Temanggung ini selengkapnya dapat dilihat DI SINI.
03.15 : Di shelter busway sudah tersedia sosok medium feeder bus tujuan Pulogadung yg telah terisi beberapa penumpang. Langsung aja naik bus tsb dan masih harus menunggu tak terlalu lama hingga bus diberangkatkan setelah sya naik. Selanjutnya nanti sya akan transit bus tujuan Harmoni di Pulogadung untuk transit di Senen menuju arah Ancol.
|
Onboard Feeder Bus Trans Jakarta |
03.20 : Bus berdapur pacu Toyota ini mulai diberangkatkan meninggalkan terminal Pulogebang menyusuri jalan menuju Pulogadung via Penggilingan-Klender.
|
Berangkat dari Terminal Pulogebang |
03.47 : Tiba di halte terminal Pulogadung langsung menuju shelter keberangkatan busway tujuan Harmoni yg saat itu telah standby juga bus body genesia livery lawas dengan mengusung chasis Hino RG. Maklumlah busway edisi angkutan dini hari kaya gini pasti dapat armada transformernya alias yg udah jelek2 ditambah jarak keberangkatannya yg cukup lama antar bus hingga 30 menit sekali hmmm. Kembali sya harus menunggu cukup lama hingga bus diberangkatkan hufffttt... Walaupun bus tua namun larinya tetap sosss bonus gemblodak sepanjang jalan hihihihi...
|
Naik Busway Menuju Senen |
04.00 : Transit lagi di halte senen sentral. Lihat monitor jadwal keberangkatan bus ternyata tak ada keberangkatan bus lagi arah Ancol sehingga harus ngowoh nungguin lama lagi nih huffttt...
04.15 : Akhirnya bus yg ditunggu-tunggu datang juga. Kali ini masih dapat bus edisi lawasnya dengan body genesia dan chasis Hino RGnya lagi. Pengalaman perjalanan naik busway andini kedua ini setidaknya tak selama pengalaman pertama dahulu dari Kalideres yg membutuhkan waktu hingga 2 jam karena kebanyakan nunggu busnya yg jarang beroperasi karena hanya membutuhkan waktu 1,5 jam saja hehe...
|
Naik Busway Menuju Pademangan |
04.25 : Sesampainya di halte busway Pademangan kemudian langsung order grabbike menuju Pademangan timur.
04.35 : Tiba di rumah Pademangan bertepatan dengan adzan masjid depan rumah dan langsung capcus ke masjid dulu buat Subuhan berjamaah. Usai shalat Subuh, lanjut mandi, sarapan dan molor untuk menghilangkan rasa ngantuk biar seger lagi pas berangkat siang nanti karena jam 11 an udah harus capcus ke Pulogebang lagi untuk melanjutkan etape panjang touring lintas Sumatera ini hehe...
11.25 : Berangkat menuju halte busway Pademangan naik Grabbike dengan membawa perbekalan sendiri dari rumah biar ngirit di jalan hehe... Tak lupa pamit sama orang tua biar touringnya lancar hehe...
11.35 : Tiba di halte busway Pademangan lanjut nungguin busway yg menuju arah Kampung Melayu.
11.45 : Akhirnya dapet juga busway tujuan kampung melayu yg lagi-lagi dapat armada bus gandeng oldnya seri DMR by Ino Bus.
12.28 : Transit di halte Kampung Melayu. Langsung turun dan menuju busway tujuan Pulogebang yg sudah menunggu di shelternya. Tak perlu menunggu lama, bus bermesin Hino RK8 ini langsung diberangkatkan.
|
Naik Busway Menuju Pulogebang |
13.00 : Memasuki terminal Pulogebang lanjut turun menuju masjid terminal dulu untuk shalat jamak Dhuhur dan Ashar sebelum menuju agen Lorena.
13.15 : Menuju agen Lorena untuk menukarkan m-tiket redBus dengan tiket aslinya dulu. FYI untuk tarif bus Lorena tujuan Jakarta-Pekanbaru ini memiliki harga asli 510rb non servis makan untuk kelas executive. Promo diskon 15% dapat diperoleh jika membeli tiket via online termasuk redBus sehingga harga tiket menjadi 433,5 rb dan masih ditambah diskon 10% lagi dari promo redBus hoho... Singkat cerita, m-tiket dari redBus ini langsung sya tukarkan dg tiket Lorena tujuan Pekanbaru via lintas timur yg berupa print-printan saja ini secara cuma2 hohoho...Permasalahan baru muncul saat pihak agen menjelaskan bahwa armada LE 150 tujuan Bogor-Jakarta-Pekanbaru lagi ga jalan sehingga sya diikutkan armada LE 232 dari Bandung, untung aja seatnya ga geser. Gara-gara ini sya harus diikutkan armada LE 170 tujuan Prabumulih dulu hingga Merak karena LE 232 ga mampir Pulogebang huffttt...
13.25 : Setelah urusan reservasi tiket beres lanjut menuju area keberangkatan di lantai 3 yg saat ini udah ga gratis lagi kaya dulu dan harus membayar retribusi sebesar 500 rupiah. Walaupun waktu keberangkatan masih 1 jam lagi tetapi sama pihak agen udah langsung disuruh masuk ke dalam bus berkode LE 170 agar pihak agen ga kesulitan nyariin nantinya (maklum penumpang titipan).
13.30 : Bus Lorena P.296 berkode LE 170 dengan body New Setra Jetbus 2 HD ini terlihat sudah terparkir di jalur pemberangkatan. Klo dilihat dari tulisan yg tersemat di bodynya mungkin kita akan mengira kalo bus ini menggunakan chasis MB OH 1626 tapi nyatanya adalah MB OH 1526 karena tak ada tulisan Air Suspension yg menempel di kacanya hmmm. Dari segi interiornya juga termasuk oke untuk sekelas executive dengan jumlah seat total 32 seats yg dilengkapi selimut dan bantal pada masing2 seatnya ditambah fasilitas toilet dan smoking room di belakang. Jumlah seat yg hanya 32 seats saja usungan Aldilla tanpa adanya legrest membuat legroom armada ini sangat lega dan nyaman untuk perjalanan jarak jauh. Semoga saja jatah bus sya aslinya nanti juga demikian.
|
Lorena LE 170 P.296 |
|
Lorena LE 170 P.296 |
|
Tiket Lorena LE 232 |
|
Seat Aldilla Lorena LE 170 |
|
Legroom Lorena LE 170 |
14.15 : Bus diberangkatkan dengan membawa penumpang sekitar 20an orang saja termasuk penumpang titipan armada LE 232. Karena hanya berstatus penumpang titipan, dengan terpaksa sya hanya bisa duduk di seat belakang yg masih kosong hingga Merak.
|
Berangkat dari Terminal Pulogebang |
14.30 : Memasuki tol dalam kota, kondisi lancar jaya masih bisa dinikmati dan hanya sempat tersendat sebentar di kawasan Tomang. Driver pertama LE 170 P.296 ini cukup handal bawanya yg tak terlalu pelit injak gass dan mampu mosak-masik nyari celah jalan dalam keramaian walaupun hanya bisa sya rasakan dari seat belakang huhuhu...
15.20 : Exit tol melalui GT. Cikokol kemudian menuju agen Lorena Cikokol untuk menaikkan beberapa penumpang.
|
Agen Lorena Cikokol |
15.30 : Memasuki tol Jakarta-Merak lagi. Sepanjang melintasi tol Jakarta-Merak yg kebetulan masih dalam kondisi lancar jaya ini, bus dipacu cukup kencang sehingga perjalanan menuju pelabuhan merak ini terasa begitu cepat apalagi ga mampir-mampir lagi.
16.40 : Memasuki GT. Merak, artinya sebentar lagi akan memasuki kawasan pelabuhan Merak.
|
Memasuki GT. Merak |
16.45 : Bus berhenti cukup lama di depan terminal Merak untuk menunggu penumpang LE 170 ini sekaligus menunggu kedatangan armada LE 232 dari Bandung.
|
Berhenti di Depan Terminal Merak |
17.40 : Hampir satu jam sudah penantian ini dilakukan namun armada LE 232 tak kunjung terlihat hilalnya sehingga driver LE 170 ini memutuskan melanjutkan perjalanannya dan akan mengoperkan penumpang titipan LE 232 nanti di agen Lorena Kalibalok. Duh makin lama aja nih tersiksa ga bisa lihat apa-apa dari seat belakang huhuhu...
17.43 : Memasuki loket pelabuhan Merak barengan LE 120 di belakangnya kemudian bus langsung digas menuju dermaga 1 yg udah terlihat beberapa kendaraan yg masih mengantri untuk persiapan memasuki kapal. Ada juga Pahala Kencana, duo Kramat Djati Palembang dan ALS yg udah ngantri duluan di sana.
|
Memasuki Loket Pelabuhan Merak |
17.48 : Saat kendaraan mulai dipersilakan memasuki kapal KM. Caitlyn ini, seperti biasa selalu ada drama ndusel2 untuk rebutan masuk ke dalam kapal.
|
Antri Masuk Kapal |
17.58 : Akhirnya sampai juga di dalam kapal KM. Caitlyn ini. Seluruh penumpang bus diminta untuk turun dan menuju ke dalam ruang penumpang kapal di atas yg disediakan. Alhamdulillah masih diberikan kesempatan kembali oleh Allah SWT untuk menikmati indahnya pulau Sumatera untuk keempat kalinya ini.
|
Pelabuhan Merak |
18.15 : Tak perlu menunggu lama, kapal pun mulai diberangkatkan dari pelabuhan Merak menuju pelabuhan Bakauheni. Cuaca dan kondisi ombak petang itu cukup mendukung perjalanan kali ini dengan kondisi ombak yg tenang. Lanjut shalat Magrib dulu di mushola dalam kapal.
|
Meninggalkan Pelabuhan Merak |
18.40 : Usai shalat, sya memilih duduk di dalam ruang kelas ekonomi kapal yg disediakan selama kurang lebih 2 jam an perjalanan yg membosankan ini. Sebenarnya ada juga fasilitas ruang bisnis dan ruang lesehan di dalam kapal ini yg menyediakan tempat duduk maupun tempat tidur lesehan yg cukup nyaman dan full AC untuk beristirahat dengan tarif 10rb. Namun sya memilih yg ruang ekonomi aja untuk sekedar tidur2an sembari menikmati orkes dangdut electone yg sebentar lagi disuguhkan.
19.30 : Shalat Isya di mushola dalam kapal.
20.10 : Pemandangan kelap-kelip lampu di sekitaran pelabuhan menandakan bahwa kita sudah hampir sampai di pelabuhan Bakauheni. Sebelum kapal bener2 bersandar di pelabuhan Bakauheni Lampung, seluruh penumpang udah mulai kembali menuju ke dalam bus.
|
Pemandangan Pelabuhan Bakauheni Malam Hari |
|
Pemandangan Pelabuhan Bakauheni Malam Hari |
20.27 : Setelah kapal bersandar di dermaga 1 pelabuhan Bakauheni, satu per satu kendaraan mulai keluar dari dalam kapal. Masih di bawah kendali driver pertama, LE 170 ini langsung digas keluar dari area pelabuhan bersama LE 120 dan memasuki tol Bakauheni-Sidomulyo yg baru. Ini pertama kalinya sya melewati tol yg baru diresmikan Januari lalu oleh Pak Jokowi tetapi syangnya belum terlalu panjang jarak tol yg sudah bisa dilintasi ini.
|
Keluar dari Kapal |
|
Memasuki Tol Bakauheni-Sidomulyo |
20.37 : Memasuki GT. Bakauheni Selatan. Kendaraan yg melintasi tol ini masih harus berjibaku dengan tanjakan namun tak securam tanjakan Bakauheni pada jalur biasa.
|
Memasuki GT. Bakauheni Selatan |
20.42 : Memasuki GT. Bakauheni Utara sebagai akhir dari perjalanan melintasi tol yg cukup singkat ini. Lanjut mosak-masik melewati jalur biasa lagi dengan tanjakan dan turunan yg khas hingga memasuki RM. Siang Malam Kalianda. Terasa banget goyangan LE170 ini saat mengasapi satu per satu kendaraan di depannya yg begitu agresif.
|
Memasuki GT. Bakauheni Utara |
21.04 : Memasuki RM. Siang Malam Kalianda untuk istirahat sekaligus makan malam bagi yg membutuhkan hehe... Kalo sya mah udah makan bekal tadi waktu di kapal jadi hanya leyeh2 nungguin bus ini diberangkatkan lagi. Tak hanya bus yg sya naiki saja yg mampir di sini, ada Lorena LE 120, Damri Royal Class, Sinar Jaya, bus parwis AR trans dan Family Raya Ceria.
|
Lorena LE 170 P.296 di RM. Siang Malam Kalianda |
|
RM. Siang Malam Kalianda |
21.30 : Bus kembali diberangkatkan dengan driver kedua yg lebih kalem mainnya dan tak segarang driver pertama. Kali ini sya berhasil menduduki seat 1D berkat speak-speak sama ortu anak kecil yg sejak dari Jakarta tadi menempati seat 1CD sendirian sehingga lumayanlah bisa menikmati perjalanan dan leganya hotseat armada ini sebelum harus pindah bus nantinya hohoho kenapa ga dari tadi ya...
|
Melintas Kalianda |
21.40 : Melintas kota Kalianda yg merupakan ibukota kabupaten Lampung Selatan.
|
Melintas Kalianda |
22.25 : Melintas kawasan turunan extrem Tarahan tanpa bisa menyaksikan pemandangan indah pantai tepat di tikungan tajam turunan yg biasanya menjadi objek foto para busmania setempat karena gelapnya malam.
|
Melintas Tarahan |
22.45 : Melintas Bypass Panjang sempat diOT oleh LE 120 yg kemudian lari tak terkejar lagi.
|
Melintas Bypass Panjang |
23.00 : Melintas Kalibalok.
|
Melintas Kalibalok |
23.04 : Berhenti di agen Lorena Kalibalok untuk kontrolan sebentar bersama LE 120 yg sebelumnya berhasil mengasapi LE 170 ini di bypass Panjang. Para penumpang tujuan Pekanbaru juga dipersilakan turun dan menunggu kedatangan armada LE 232 di agen Lorena Kalibalok ini.
|
Berhenti di Agen Lorena Kalibalok |
23.08 : Menunggu kedatangan armada LE 232 ini bersama 3 orang bapak-bapak yg bertujuan sekitar Jambi dan Pekanbaru. Ada untungnya juga sih transit di sini jadi bisa ngeces HP dulu sampe full sembari menunggu bus yg kata agennya biasa datang sekitar jam 12 malam nanti.
|
Transit di Agen Lorena Kalibalok |
HARI 3
00.38 : Setelah penantian selama 1,5 jam hingga hujan deras pun mengguyur, akhirnya armada LE 232 datang juga dan berhenti di depan agen Lorena Kalibalok untuk kontrolan dulu. Agak kecewa saat melihat armada yg menjadi jatah LE 232 hari ini adalah armada bertopi dengan body Jetbus 2 HDD dan chasis MB OH 1525. Kekecewaan semakin bertambah saat mendapati bahwa seat yg diusung oleh armada LE 232 P.270 ini bukan produksi Aldilla yg menurut sya kurang empuk dan kurang lebar dengan legroom hotseat yg lebih sempit dari LE 170 tadi. Rasanya pengen naik LE 170 aja yg menurut sya lebih nyaman dan lega.
|
Lorena LE 232 P.270 Tiba di Agen Kalibalok |
00.43 : Berangkat dari agen Lorena Kalibalok dengan kendali driver keduanya yg berperawakan besar namun kurang greget dalam mengemudi.
|
Berangkat dari Agen Lorena Kalibalok |
00.57 : Melintas perempatan arah Terminal Rajabasa tapi tak masuk ke dalam terminal dan hanya membayar retribusi pada petugas yg ada di situ.
|
Melintas Perempatan Terminal Rajabasa |
01.00 : Melintas bunderan Tugu Radin Inten Rajabasa, Bandar Lampung kemudian lanjut menyusuri jalan lintas timur yg kali ini dengan kondisi jalan yg lurus, agak menanjak, lebar dan dilengkapi median jalan. Bus yg masih stay dipacu woles dan tak ada tanda-tanda akan dipacu kenceng ini membuat sya memutuskan untuk bobomania saja dulu zzzzzz....
|
Melintas Bunderan Rajabasa |
01.11 : Baru sekejap terlelap, bus kemudian dibelokkan pada salah satu SPBU di kawasan Natar untuk mengisi solar. Lanjut lagi zzzzzzzzz....
|
Mengisi Solar di SPBU Natar |
02.32 : Melintas Bandar Jaya. Lanjut menyusuri jalan lintas timur Sumatera yg gelap gulita dan jarang sekali ditemui penerangan jalan lepas Bandar Jaya ini.
|
Melintas Bandar Jaya |
04.00 : Baru melintas terminal Menggala. Lanjut belok kanan menuju arah Palembang dan melewati simpang Menggala yg merupakan pertemuan antara jalan lintas timur dan jalan lintas pantai timur Sumatera via Sukadana.
|
Melintas Menggala |
04.30 : Melintas kawasan unit 2 Tulang Bawang. Sepanjang menyusuri jalur Menggala-Mesuji ini, bus hanya dipacu kalem saja yg tak biasa dilakukan oleh bus-bus Sumatera di malam hari. Bahkan kalo ada lubang atau tikungan aja udah ancang2 ngerem dari jarak jauh hmmm bikin gregetan pokoknya.
|
Melintas Unit 2 Tulang Bawang |
05.26 : Memasuki perbatasan kabupaten Mesuji yg merupakan kabupaten terjauh dari Bandar Lampung yg berdekatan dengan wilayah Sumatera Selatan. Akhirnya driver kedua ini digantikan oleh driver pertama kembali yg larinya jauh lebih sosss dan lebih paham medan yg dilalui. Driver pertama ini berasal dari Batak yg skillnya tak perlu diragukan lagi dan gesit dalam mengendalikan armadanya. Sekalian sya juga memanfaatkan kesempatan buat shalat Subuh dulu di ruang smooking area yg tenang karena tak ada tanda2 bus akan dimampirkan ke masjid terdekat.
|
Melintas Mesuji |
05.54 : Melintas Simpang Pematang, Mesuji.
|
Melintas Simpang Pematang |
06.20 : Melintas perbatasan Provinsi Lampung dan Sumatera Selatan setelah menempuh perjalanan kurang lebih 6 jam dari Kalibalok tadi. Terasa sekali perbedaan kondisi jalan saat memasuki wilayah Pematang Panggang, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) yg semakin banyak aja kerusakannya daripada Mesuji tadi. Selain itu, sinyal internet pun cukup susah ditemukan di sini cuma bisa mentok di Edge saja (itupun klo beruntung), makanya ga bisa siaran kalo udah masuk wilayah ini.
06.40 : Memasuki wilayah Surya Adi disambut dengan suasana pagi yg masih dihiasi dengan rintikan hujan. Kawanan truk gede2 bermuatan pun mulai banyak keluar dari sarangnya dan membanjiri jalanan lintas timur ini sehingga membuat perjalanan ini menjadi semakin lama. Kondisi ini diperparah dengan kondisi jalan yg rusak dimana-mana sehingga mau tak mau membuat sang driver lebih selektif mencari jalan terbaik.
|
Melintas Surya Adi |
|
MengOT Kawanan Truk Muatan |
07.40 : Melintas Tugu Mulyo, sempat mampir Alfamart cukup lama untuk membeli camilan buat driver dan kru.
|
Melintas Tugu Mulyo |
08.45 : Melintas wilayah Muara Burnai, mulai menikmati jalan yg lumayan mulus hingga RM. Pagi Sore Teluk Gelam sehingga bus bisa dipacu lebih kencang.
|
Melintas Muara Burnai |
09.05 : Mampir lagi di RM. Pagi Sore Teluk Gelam untuk istirahat sekaligus sarapan bagi yg udah kelaparan. Kalo sya mah masih bertahan dengan bekal yg sya bawa kemaren hehe... Lagian rasa laper bisa jadi ilang kok klo ingat harga makanan di RM. padang sekelas Sumatera ini hohoho...Saat itu hanya LE 232 saja yg sendirian mampir di RM ini tanpa ada bus lain yg menemani. Kesempatan istirahat ini hanya sya manfaatkan untuk cuci muka sama bersih diri di masjid samping RM ini yg cukup besar dan selanjutnya sya hanya menunggu saja sampai bus diberangkatkan kembali.
|
Lorena LE 232 P.270 di RM. Pagi Sore Teluk Gelam |
10.00 : Bus kembali diberangkatkan dari RM. Pagi Sore kembali dengan sentuhan driver kedua yg super lepo tadi. Lepas RM, bus hanya dipacu kalem-kalem saja padahal hari udah semakin siang dan keadaan lalu lintas makin ramai dengan truk2 muatan. Rasa khawatir pun semakin menggelayut di benak sya jika telat parah sampai di Pekanbaru besok.
|
Berangkat dari RM. Pagi Sore Teluk Gelam |
10.34 : Melintas jalur Teluk Gelam-Kayu Agung hanya konstan dipacu woles saja ngikutin geal geolnya truk muatan tanpa ada niatan untuk mendahuluinya dan justru jadi bulan-bulanan oleh para canter mania bahkan truk muatan gede2 yg lain huffttt....
|
Melintas Jalur Teluk Gelam-Kayu Agung |
11.03 : Melintas Kayu Agung yg merupakan ibukota kabupaten OKI kemudian belok kiri menuju jalan lingkar Kayu Agung-Indralaya karena bus maupun truk dilarang lurus melintasi kota.
|
Melintas Kayu Agung |
11.24 : Melintas Tanjung Raja.
|
Melintas Tanjung Raja |
12.04 : Baru memasuki kawasan Indralaya yg merupakan ibukota kabupaten dari Ogan Ilir (OI) setelah berjalan bak keong sejak tadi. Suasana kotanya cukup ramai terlebih juga dilintasi kendaraan2 besar yg menuju dan dari kota Palembang sehingga rawan kemacetan. Dari sini mulai kres dengan beberapa pemain Palembang-Jambi, di antaranya Putra Remaja, Ramayana dan Rosalia Indah yg mulai berangkat duluan meninggalkan Palembang.
|
Memasuki Indralaya |
12.26 : Melintas jalan depan terminal km. 32 Indralaya dengan kondisi yg memprihatinkan karena bnyaknya lubang yg menghiasi jalan akses utama bagi kendaraan yg melintas dari arah Kayu Agung yg hendak menuju Palembang (jalan satu arah). Jalan ini juga mempertemukan antara jalur lintas timur dari Kayu Agung dengan lintas tengah dari Prabumulih.
|
Melintas KM. 32 Indralaya |
|
Melintas KM. 32 Indralaya |
13.00 : Melintas terminal Karya Jaya Palembang tanpa mampir masuk ke dalamnya.
13.08 : Belok kiri di simpang empat Musi Duo Kertapati menuju jalan lingkar selatan karena bus AKAP dan truck dilarang melewati kota. Terlihat antrian kendaraan dari arah Palembang menuju Indralaya yg mengular cukup panjang akibat proyek pembangunan flyover di simpang empat ini.
|
Melintas Simpang $ Musi Duo Kertapati |
13.15 : Melintas jembatan Musi duo lanjut menyusuri jalan Soekarno-Hatta. Terlihat SAN Avante dan duo Kramat Djati kemaren yg ketemu di kapal udah pada meninggalkan kota Palembang sedangkan LE 232 ini nyampek Palembang aja belum hmmm. Sempat berhenti juga cukup lama menurunkan paketan di dekat pool Yoanda Prima.
|
Melintas Jembatan Musi Duo |
13.40 : Memasuki kawasan simpang Bandara Palembang yg masih diwarnai kemacetan akibat proyek flyover dan LRT yg belum selesai hingga kini. Lanjut lurus menuju arah Bandara untuk mengisi solar dulu di SPBU Jl. Tanjung Api-Api sebelum memasuki pool Lorena di kawasan KM. 9.
|
Memasuki Kawasan KM. 9 Palembang |
14.20 : Memasuki pool Lorena di kawasan KM. 9 samping pool Damri setelah melalui perjalanan selama 4 jam lebih dari RM. Pagi Sore tadi. Sungguh tak wajar memang, andai yg bawa driver Batak tadi pasti tak kan seperti ini. Terlihat Lorena LE 120 semalem yg udah bobok manis di sini. Sya manfaatkan kesempatan ini untuk shalat jamak Dhuhur dan Ashar sebelum bus diberangkatkan kembali. Setelah sholat, sya ngobrol-ngobrol dengan beberapa penumpang LE 232 ini yg mayoritas udah menjadi pelanggan Lorena sejak dulu dan memang mereka juga mengeluhkan hal yg sama saat driver kedua tsb memegang kendali sehingga perjalanan molor berjam-jam. Penumpang yg biasanya udah sampai di rumahnya kawasan Sungai Lilin sore hari ini tetapi nyatanya masih berada di Palembang.
|
Lorena LE 232 P.270 di Pool Lorena Palembang |
|
Suasana Pool Lorena Palembang |
15.00 : Bus diberangkatkan kembali meninggalkan pool Lorena Palembang masih dengan kendali driver kedua yg artinya masih harus bersabar menahan emosi selama perjalanan nanti.
|
Berangkat dari Pool Lorena Palembang |
15.05 : Baru beberapa kilometer meninggalkan pool Lorena Palembang ini sudah disambut kemacetan panjang di pertigaan bypass Alang-Alang Lebar akibat adanya truk mogok di tengah jalan. Hampir 30 menit berjibaku dalam kemacetan ini hingga akhirnya lolos juga.
|
Macet di Pertigaan Bypass Alang-Alang Lebar |
15.32 : Melintas depan terminal Alang-Alang Lebar di kawasan KM. 12 Palembang yg hanya terlihat penampakan armada Trans Musi saja di dalamnya.
|
Melintas Terminal Alang-Alang Lebar |
15.40 : Memasuki jalan lintas timur Palembang-Betung kawasan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin selepas kawasan KM. 12 Palembang yg berbatasan langsung dengan Kota Palembang. Kemacetan panjang akibat padatnya kendaraan dan menyempitnya jalan langsung mewarnai kembali perjalanan ini sehingga hanya dipacu perlahan saja hingga terbebas bahkan setelah terbebas pun masih stay dipacu woles saja.
|
Melintas Talang Kelapa |
16.40 : Melintas Sembawa masih bertahan berjalan kalem-kalem saja padahal cukup banyak kesempatan untuk mendahului kendaraan di depannya tetapi driver ini tetap memilih mengekor kendaraan yg ada di depannya saja. Beberapa kali jadi bulan-bulan truk muatan lain yg tetep lincah goyang kanan meskipun membawa muatan berat sepertinya tak membuat driver ini terpycu untuk menginjak gasnya lebih dalam hmmm...
|
Melintas Sembawa |
16.50 : Melintas Pangkalan Balai yg merupakan ibukota Kabupaten Banyuasin. Kompleks perkantoran pemerintahan Kabupaten Banyuasin ini terpusat pada satu kawasan yg bisa dilihat dari jalan lintas timur.
|
Melintas Pangkalan Balai |
17.05 : Lepas kawasan Pangkalan Balai, Banyuasin masih stay dengan kekalemannya. Bapak-bapak samping sya pun tak kalah geramnya melihat kelakuan driver satu ini karena biasanya sekitar Magrib udah sampai tujuannya di pool Lorena Jambi namun kali ini masih berjibaku di kawasan Banyuasin.
|
Lepas Pangkalan Balai |
17.50 : Memasuki kawasan Betung kemudian melintas persimpangan yg memisahkan antara jalur lintas timur Palembang-Jambi jika ke arah kanan dan jalur menuju Sekayu/Lubuk Linggau jika ke arah kiri.
|
Melintas Betung |
18.00 : Setelah penantian panjang, akhirnya sampai juga di RM. Musi Indah Betung. Saat itu cukup banyak bus yg menuju arah Jawa lagi singgah juga di RM ini antara lain Ramayana, Barokah Jaya, Sari Mustika, Handoyo dan Putra Remaja. Sya hanya memanfaatkan waktu ini untuk pergi ke toilet dan melaksanakan shalat jamak Magrib dan Isya saja sedangkan penumpang lain ada juga yg menikmati makan malamnya di RM ini, sekedar ngopi2 maupun makan pop mie.
|
Istirahat di RM. Musi Indah Betung |
18.35 : Bus kembali diberangkatkan dengan kendali driver pertama asal batak yg udah sya nantikan performa terbaiknya. Dan benar saja selepas RM, gas mulai dimainkan dengan perpaduan skill mosak-masik lincahnya yg seakan ingin menggantikan waktu yg banyak terbuang saat dibawa oleh driver kedua tadi. Bapak-bapak samping sya pun mulai sumringah kembali dan menikmati sensasi ngeblong dari LE 232 ini karena bapak ini bilang kalo biasanya armada ini itu larinya kenceng banget.
|
Berangkat dari RM. Musi Indah |
|
Mosak-Masik di Jalan Lintas Timur Palembang-Jambi |
19.12 : Memasuki wilayah Sungai Lilin masih terus dipacu mosak-masik dengan lincahnya mengasapi para truk muatan yg juga ga kalah beringas di kala malam hari seperti ini.
|
Memasuki Wilayah Sungai Lilin |
19.20 : Melintas depan RM. Pagi Sore Sungai Lilin.
|
Melintas RM. Pagi Sore Sungai Lilin |
19.28 : Menurunkan beberapa penumpang di dekat Polsek Sungai Lilin.
|
Melintas Sungai Lilin |
20.40 : Melintas Bayung Lencir dan menurunkan beberapa penumpang di sini juga.
|
Melintas Bayung Lencir |
21.45 : Memasuki perbatasan Provinsi Sumatera Selatan dan Jambi setelah menempuh perjalanan hampir 7 jam dari Palembang. Kondisi jalan lintas timur menuju Jambi yg berliku, banyak zonk dan minim penerangan tak membuat LE 232 di bawah kendali driver Batak ini menurunkan RPM mesinnya tapi justru semakin gila ngeblongnya. Setiap ada kendaraan yg menghalangi laju bus ini tak butuh waktu lama langsung disikat. Sensasi mosak-masik di medan terjal ini begitu sya nikmati walaupun sesekali harus terlelap dibuatnya hehe...
|
Melintas Jalan Lintas Timur Jambi |
|
Melintas jalan Lintas Timur Jambi |
22.45 : Melintas simpang Tempino yg memisahkan antara jalan lintas timur menuju Jambi dan jalan menuju arah Muara Bulian yg biasa dilalui oleh bus tujuan Padang dari Jakarta/Palembang seperti ANS, Yoanda Prima dan Grand Epa Star.
|
Melintas Simpang Tempino |
23.04 : Melintas simpang Pal 10 Jambi kemudian belok kiri menyusuri jalan lingkar barat Jambi dengan kencang sehingga tidak melewati pusat kota Jambi yg jika mengambil jalan lurus terus.
|
Melintas jalan Lingkar Barat Jambi |
23.15 : Memasuki terminal Alam Barajo Jambi yg masih sepi dan hanya ada penampakan beberapa bus Sari Mustika yg perpal di dalam terminal. Pengecekan kelengkapan surat-surat kendaraan dan trayek oleh Dishub juga tertib dilakukan di sini walaupun udah tengah malam kya gini.
|
Memasuki Terminal Alam Barajo Jambi |
Video aksi mosak-masik Lorena LE 232 P.270 saar melintas Jalan Lintas Timur Sumatera Jambi ini selengkapnya dapat dilihat DI SINI.
23.26 : Berhenti sebentar di agen Lorena Simpang Rimbo Jambi yg tak jauh dari terminal untuk menurunkan penumpang dan paketan. Bapak-bapak samping sya akhirnya turun di sini di waktu yg nyaris berganti hari.
|
Berhenti di Agen Lorena Jambi |
23.40 : Meninggalkan kota Jambi dengan melintasi jembatan Aur Duri dan memasuki Sengeti yg merupakan ibukota Kabupaten Muaro, Jambi. Sempat kejar-kejaran sebentar dengan bus medium Jaya Utama yg langsung digoyang kanan selepas jembatan Aur Duri.
|
Melintas Jembatan Aur Duri |
HARI 4
00.10 : Melintas jalan lintas timur Jambi-Pekanbaru kawasan Bukit Baling yg didominasi lintasan yg menanjak dan berliku serta minim penerangan namun jalanan di kawasan ini mayoritas masih mulus dan sepi kendaraan sehingga manuver-manuver handal masih menjadi persembahan menarik LE 232 saat melintas jalur ini.
|
Melintas Bukit Baling |
00.30 : Mampir istirahat lagi di RM. Ajo Tonjong, Bukit Baling tengah malam begini. Hanya ada LE 232 dan dua bus medium Jaya Utama tujuan Palembang-Pekanbaru yg meramaikan RM ini. Tak ada yg bisa sya lakukan selain menunggu keberangkatan bus ini kembali sedangkan penumpang lain ada juga yg menikmati makan malamnya di RM ini, sekedar ngopi2 maupun merokok.
|
Istirahat di RM. Ajo Tonjong Bukit Baling |
01.10 : Bus kembali diberangkatkan dengan kendali driver kedua lagi. Saat itu sya kaget dengan adanya Ricky (admin group FB Fans Bus Ijo) yg ikut serta di dalam bus ini (semoga ga salah lihat), entah darimana dan mau kemana ga paham juga. Mau nyapa tapi takut salah entar apalagi kemaren sempet update status keluhan di beranda FB pribadi tapi langsung ditanggapi juga. Duh jadi serba salah deh yaudah diam aja nunggu besok saat udah terang aja biar jelas.
01.26 : Menyusuri jalan lintas timur Jambi-Belilas yg didominasi tikungan mesra menanjak dan menurun secara bergantian ditambah kondisi jalan yg gelap dan cukup sepi dari kendaraan yg berlalu lalang sehingga driver kedua ini lumayan bisa injek gas lebih dalam daripada siang kemaren. Horor juga klo malam-malam lewat daerah sini sendirian hihihi...
|
Melintas Jalan Lintas Timur Jambi-Belilas |
03.17 : Melintas wilayah Pelabuhan Dagang. Sepanjang melintas jalur ini, banyak sya manfaatkan buat tidur saja dan hanya sesekali terjaga karena percuma juga melek wong kagak kelihatan apa-apa akibat kaca bagian atas pada ngembun.
|
Melintas Pelabuhan Dagang |
04.11 : Tak terasa udah memasuki wilayah provinsi Riau dan meninggalkan provinsi Jambi setelah semalaman berjibaku dengan jalanan yg gelap dan sepi ini.
|
Memasuki Provinsi Riau |
05.12 : Melintas pasar Seberida. Kembali terpaksa sya shalat Subuh lagi di dalam bus dengan mlipir sebentar di ruang smooking room yg lebih tenang.
|
Melintas Pasar Seberida |
06.00 : Melintas Belilas dan berhenti sebentar di dekat Pasar Belilas untuk menurunkan paketan. Jam 6 pagi nyampe sini masih gelap gulita gaesss tapi udah ada penampakan bus asli Sumatera yg menuju arah Jambi seperti Intra, PT. RAPI dan Yanti Group (non AC semua) hoho...
|
Melintas Belilas |
06.45 : Melintas Rengat yg merupakan ibukota Kabupaten Indragiri Hulu (INHU) dengan tugu ikan patin sebagai ikon kotanya.
|
Melintas Rengat |
07.07 : Glenuk-glenuk memasuki wilayah Japura.
|
Melintas Japura |
07.10 : Mampir istirahat terakhir di RM. Simpang Raya Japura barengan Sumba Putra yg udah mendekam di sini duluan. Kesempatan istirahat terakhir lagi-lagi hanya sya manfaatkan untuk cuci muka sama bersih diri kemudian membeli nasi putih sebungkus doank seharga 10rb buat makan di dalam bus bersama sisa-sisa bekal sya kemaren hehe...
|
Istirahat di RM. Simpang Raya Japura |
07.50 : Bus diberangkatkan kembali meninggalkan RM. Simpang Raya Japura menuju Pekanbaru yg hanya menyisakan beberapa penumpang saja. Dengan kendali driver pertama asal Batak lagi, gas kembali dimainkan tetapi tak seganas performa semalam, mungkin karena udah pagi kali ya.
|
Berangkat dari RM. Simpang Raya Japura |
08.23 : Melintas jalan lintas timur Rengat-Pekanbaru memiliki kontur naik turun seperti bentuk gelombang namun didominasi jalan yg lurus dan mulus. Sepanjang detik-detik akhir perjalanan ini justru keakraban mulai terjalin antara kru dan penumpang dengan saling ngobrol dan bercanda.
|
Melintas Jalan Lintas Timur Rengat-Pekanbaru |
08.30 : Melintas Ukui.
|
Melintas Ukui |
09.08 : Melintas Sorek. Daerah ini mengingatkan pada kampung halaman teman sya Ardik Fiandanu hehe...
|
Melintas Sorek |
09.48 : Melintas jembatan Pangkalan Kerinci sebagai tanda memasuki wilayah Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan.
|
Melintas Jembatan Pangkalan Kerinci |
09.55 : Melintas Pangkalan Kerinci yg merupakan ibukota Kabupaten Pelalawan via kota. Suasana kota Pangkalan Kerinci ini cukup ramai dengan pemandangan kompleks pertokoan yg membentang sepanjang jalan lintas timur ini. Sempat berhenti sebentar juga untuk menurunkan penumpang dan paketan di sini.
|
Melintas Pangkalan Kerinci |
10.16 : Kembali menyusuri jalan lintas timur Pangkalan Kerinci-Pekanbaru dengan pemandangan kebun kelapa sawit yg terhampar luas sepanjang jalan sebagai ciri khas Pulau Sumatera. Kondisi jalan yg mulus dan cenderung lengang membuat LE 232 ini masih bertahan dipacu kenceng terus. Sesekali juga berpapasan dengan bus asli Sumatera seperti PT. RAPI, PMS, PMH, Intra, Makmur, dll yg cukup familiar ditemui sejak memasuki provinsi Riau ini.
|
Melintas Jalan Lintas Timur Pangkalan Kerinci-Pekanbaru |
|
Melintas Jalan Lintas Timur Pangkalan Kerinci-Pekanbaru |
10.50 : Melintas pertigaan yg memisahkan jalan lintas timur menuju Pekanbaru via Kulim jika lurus dan belok kiri jika via Pangkalan Baru yg lebih dekat jarak tempuhnya sehingga banyak dilewati oleh bus-bus yg menuju arah Pekanbaru termasuk LE 232 ini.
|
Melintas Jalan Lintas Timur via Pangkalan Baru |
11.33 : Melintas jalan raya Pasir Putih yg mulai padat kendaraan sebagai tanda sebentar lagi kita akan memasuki kota Pekanbaru.
|
Melintas Jalan Raya Pasir Putih |
11.40 : Memasuki kota Pekanbaru yg udah terasa hiruk pikuk keramaiannya ini kemudian menyusuri jalan menuju pool Lorena Arengka yg terletak di Jalan Soekarno-Hatta. Sebelumnya sempat menurunkan driver kedua ini di tempat pencucian Lorena dulu yg berada tak terlalu jauh dari pool.
|
Memasuki Kota Pekanbaru |
11.55 : Alhamdulillah mendarat dengan selamat di tempat tujuan akhir bus ini yaitu di pool Lorena Arengka Pekanbaru setelah menempuh perjalanan selama hampir 46 jam yg seharusnya hanya sekitar 36 jam saja. Lanjut menukarkan m-ticket dari redBus untuk keberangkatan nanti sore tapi syangnya karena hari ini yg berangkat hanya bus tujuan Bandung saja (LE 233), terpaksa seat sya digeser ke nomor 2B. Kecewa itu pasti tapi mau gimana lagi karena perjuangan touring tek tok masih harus berlanjut. Mengetahui bahwa sya nanti sore akan langsung puter balik, akhirnya sya dan Ricky pun saling menyapa (ternyata emang bener dugaan sya bahwa ini adalah Ricky Hidayat, admin group Fans Bus Ijo itu hoho...). Sya pun diajak menuju tempat cucian Lorena untuk istirahat dan mandi dulu di sana sembari menunggu keberangkatan nanti sore. Selama perjalanan balik menuju tempat cucian, kami banyak bercanda dengan kru dan driver pertama LE 232. Dari sini akhirnya sya memperoleh fakta mengejutkan bahwa ternyata kru dan driver pertama ini juga menyayangkan cara driver kedua dalam membawa armada ini yg leponya kebangetan sehingga nyampe Pekanbaru udah siang kaya gini padahal biasanya jam 4 pagi aja udah nyampe. Hal ini dikarenakan driver kedua tsb masih termasuk baru di Lorena dan kurang paham terhadap medan yg dilewati. Okelah akhirnya kesalahpahaman ini pun berakhir bahagia hehe...
|
Tiba di Pool Lorena Pekanbaru |
12.30 : Alhamdulillah akhirnya sampai juga di tempat cucian Lorena sekaligus mess bagi para kru Lorena yg bertugas. Saatnya istirahat dan bersih diri mengingat udah dua hari kagak tersentuh air badan ini hoho...Niat hati pengen jalan-jalan naik Trans Metro Pekanbaru buat keliling kota dulu, mengunjungi Terminal Bandar Raya Payung Sekaki (BRPS) dan hunting bus-bus Sumatera pun sirna sudah akibat jam mepet serta badan yg menuntut haknya buat istirahat. Andai saja tiba di Pekanbaru masih pagi mungkin rencana2 tsb masih bisa sya realisasikan. Sebagai gantinya, akhirnya ngobrol panjang lebar dan makan bareng Ricky dan kru Lorena lain saja sembari menunggu keberangkatan Lorena LE 233 sore nanti untuk puter balik. Keakraban dan kekeluargaan bisa sya rasakan di sini padahal baru aja kenal satu sama lain, terima kasih banyak atas keramahan dan sambutannya hehe...
|
Tempat Cucian Lorena Pekanbaru |
Nah sampai di sini dulu ya gan kisah perjalanan sya dari Jogja menuju Pekanbaru via lintas timur Sumatera beserta drama-drama yg mewarnainya ini, semoga bisa menginspirasi teman-teman semua yg berencana mengadakan perjalanan menuju Pekanbaru. Kisah perjalanan sya Part 2 yg menceritakan perjalanan pulang kembali menuju Jogja dari Pekanbaru langsung puter balik sore itu bisa dibaca DI SINI. Terima kasih ^_^.
Tarif :
Jogja-Pulogebang : 130k (Po. Murni Jaya AC Patas Toilet)
Pulogebang-Pulogadung-Ancol : 3,5k (Trans Jakarta)
Ancol-Kampung Melayu-Pulogebang : 3,5k (Trans Jakarta)
Pulogebang-Pekanbaru : Free of Charge (Po. Lorena Executive
Class)
ditunggu part 2nya bos arief...
ReplyDeleteUdah rilis mas
DeleteRame euy....sampai2 ikut terhanyut jalan cerita...mantaaap..ditunggu part 2 nya
ReplyDeleteMksih mas atas atensinya
DeleteNama Yutubnya apa mas?
ReplyDeleteAriep Radiant Per Secon
DeleteKeren mas. Makasih sharingnya
ReplyDeletekoreksi dikit mas, bejen itu masih masuk wilayah temanggung,, kalau sudah masuk kendal, nama daerahnya patean, satu kecamatan terakhir sebelum wilayah kecamatan sukorejo.
ReplyDeletebut, its Ok, nice stories,, ditunggu catatan otewe selanjutnya,,
Mksih mas koreksinya. Udah sya edit
DeleteMaap mas Tj andini/amari yg merah itu cuman ada kuler & RG,gk ada RK nya,yg RK8 ya yg sumbangan kemenhub aja yg wrn biru,dan ada lg RK1 BBG livery biru tua garis2 khas Tj skrg..
ReplyDeleteOh iya satu lagi,DMR yg maen di Ancol-Kp.Melayu itu bkn Zhong Tong,tp InoBus,chassisnya buatan Pt.Inka Madiun,mesin nya dari Amerika namanya Cummins klo gasalah,klo Zhongtongnya Damri di koridor 1 BlokM-Kota
ReplyDeleteMksih mas koreksinya semua
Delete