Monday, 19 March 2018

Pejuang Touring Tek-Tok Jawa-Sumatera 6 Hari 6 Malam Non Stop (Pekanbaru-Jakarta-Jogja) Part 2

Bismillahirrahmanirrahim...
     Masih dalam rangka melanjutkan cerita perjalanan touring sya menuju Pekanbaru yg dilaksanakan pada tanggal 24 Februari sampai 2 Maret 2018 kemaren. Sebaiknya caper Part 1 teman2 baca dulu DI SINI jika belum sempat membacanya agar bisa nyambung nantinya ceritanya. Tak perlu berlama-lama sya berada di kota Pekanbaru, hanya sekitar 4 jam saja menghabiskan waktu dengan acara cangkrukan di tempat cucian Lorena kemudian sore harinya sya pun langsung puter kepala kembali ke Jawa karena memang niatnya emang cuma touring tek-tok saja. Rencana pengen jalan-jalan naik Trans Metro Pekanbaru buat keliling kota dulu, mengunjungi Terminal Bandar Raya Payung Sekaki (BRPS) dan hunting bus-bus Sumatera harus sya kubur dalam-dalam akibat waktu yg tak memungkinkan lagi serta badan yg menuntut haknya buat istirahat agar tetap fit di perjalanan saat pulangnya nnti.
   Jika pada Part 1 kemaren telah dibahas bagaimana perjalanan sya menuju Pekanbaru dengan segala drama yg mewarnainya, kali ini Part 2 akan menceritakan perjalanan sya balik dari Pekanbaru menuju Jakarta via lintas timur juga dan menggunakan armada PO yg sama yaitu Lorena kemudian lanjut menuju Jogja nantinya. Sayangnya, pada hari keberangkatan ini ternyata armada LE 151 tujuan Jakarta-Bogor lagi-lagi ga jalan dan akhirnya sya pun harus diikutkan armada LE 233 tujuan Bandung kembali dan dengan terpaksa harus tergeser dari singgasana hotseat ke seat 2B di belakangnya...huffttt aku masih belum beruntung, gagal dan slalu gagal lagi #sambilnyanyilagunedewipersik
    Tiket Lorena Pekanbaru-Jakarta ini emang jauh lebih murah dari harga tiket berangkatnya kemaren yg hampir dua kali lipatnya. Promo inilah yg menjadi alasan utama sya untuk nekat berangkat. Tiket seharga 293.250 dan masih ditambah diskon 10% dari redBus yg setara harga tiket bus Jakarta-Surabaya ini dapat sya dapatkan secara cuma-cuma alias BDB dengan cara mengumpulkan poin dari aplikasi redBus. Begitu pula dengan tiket Kramat Djati seri 6 tujuan Jakarta-Solo seharga 200rb untuk perjalanan selanjutnya nanti. Kalo teman2 pengen seperti sya juga bisa touring BDB an kaya gini bisa dimulai dengan cara menginstal aplikasi Redbus di HP teman2 dengan menggunakan kode referensi RED0X1C17D7 saat login nantinya (Promosi=berbagi ilmu itu indah hehe), langsung deh nanti dapat bonus 80rb buat modal awal biar nanti bisa mencapai poin sesuai yg ditargetkan teman2 sendiri.
    Bagaimana kisah perjalanan panjang sya kembali menuju Jawa dari Pekanbaru via lintas timur ini? Mari kita simak bersama Check it out ...


HARI 4
15.45 : Saat mendapatkan info bahwa LE 233 udah berangkat dari pool Lorena Arengka, sya dan Ricky langsung menuju seberang jalan depan cucian Lorena ini untuk menanti kedatangan bus yg akan membawa sya kembali ke Jakarta. Tak lupa sya mengucapkan terima kasih pada Ricky karena udah disambut dengan baik di sini walaupun hanya numpang singgah sebentar saja.
15.50 : Tak lama kemudian sosok bus Lorena P.321 berkode LE 233 dengan body Skyliner ini mulai terlihat dari kejauhan dan merapat menghampiri kami. Ini sekaligus merupakan pertama kalinya sya naik bus dengan body Skylinner. Klo dilihat dari tulisan yg tersemat di bodynya mungkin kita akan mengira kalo bus ini menggunakan chasis MB OH 1626 tapi nyatanya adalah MB OH 1526 NG karena tak ada tulisan Air Suspension yg menempel di kacanya hmmm. Dari segi interiornya juga tak jauh berbeda dari P.296 dan P.270. Bus dengan kelas executive ini memiliki jumlah seat total 32 seats yg dilengkapi selimut dan bantal pada masing2 seatnya ditambah fasilitas toilet dan smoking room di belakang. Penggunaan seat Aldilla tanpa adanya legrest, membuat legroom armada ini cukup lega dan nyaman untuk perjalanan jarak jauh walaupun menurut sya masih lebih lega P.296 kemaren karena menurut sya body Skyliner RS ini lebih sempit daripada Jetbus AP.
Lorena LE 233 P.321 Berhenti di Depan Tempat Cucian Lorena
Interior Lorena LE 233 P.321
Interior Lorena LE 233 P.321
Interior Lorena LE 233 P.321
Legroom Lorena LE 233 P.321
Legroom Lorena LE 233 P.321
15.55 : Sebelum berangkat sempetin foto bareng dulu buat kenangan hehe... Sya yg seharusnya duduk di seat 2B akibat korban penggeseran diperbolehkan duduk di seat 1B atau 1C dulu karena penumpangnya baru akan naik dari Pangkalan Kerinci dan RM. Simpang Raya kata pengawalnya. Alhamdulillah lumayanlah walaupun sebentar saja. Dengan kendali driver pertama yaitu bang Rustam yg masih saudaraan sama Ricky, LE 233 mulai dipacu meninggalkan kota Pekanbaru. Karena MB OH 1526 NG ini belum didukung air suspension jadi bunyi kriyet2 masih mewarnai perjalanan ini.
Foto Bareng Sebelum Berangkat
Tiket Lorena LE 233
16.07 : Memasuki jalan raya Pasir Putih sebagai tanda bahwa kita telah meninggalkan kota Pekanbaru. Pengawalan terhadap LE 233 ini ternyata hanya sampai sini saja.
Melintas Jalan Raya Pasir Putih
16.36 : Melintas pertigaan yg mempertemukan jalan lintas timur dari Pekanbaru via Kulim dan via Pangkalan Baru  yg dilewati LE 233 ini kemudian belok kanan menyusuri jalan lintas timur Pekanbaru-Pangkalan Kerinci yg memiliki kontur naik turun seperti bentuk gelombang namun didominasi jalan yg lurus dan mulus. 
Melintas Pertigaan Jalan Lintas Timur dari Arah Kulim dan Pangkalan Baru
16.54 :  Melintas Sekijang.
Melintas Sekijang
17.34 : Melintas pertigaan yg memisahkan arah menuju kota Siak jika ke kiri dan ke kanan untuk menuju arah kota Pangkalan Kerinci.
Melintas Pertigaan Arah Siak dan Pangkalan Kerinci
17.40 : Melintas Pangkalan Kerinci yg merupakan ibukota Kabupaten Pelalawan via kota. Suasana kota Pangkalan Kerinci ini cukup ramai dengan pemandangan kompleks pertokoan yg membentang sepanjang jalan lintas timur ini. Sempat berhenti sebentar di agen Lorena Pangkalan Kerinci untuk menaikkan penumpang seat 1B sehingga terpaksa sya bergeser ke seat 1C yg masih kosong hingga RM. Simpang Raya nanti.
Melintas Pangkalan Kerinci
18.45 : Melintas Sorek udah mulai gelap dan LE 233 pun mulai dipacu semakin kencang karena yg namanya bus malam makin malam makin ngejoss larinya. 
Melintas Sorek
19.10 : Melintas Pangkalan Lesung.
Melintas Pangkalan Lesung
19.26 : Melintas Ukui.
Melintas Ukui
19.55 : Meninggalkan Kabupaten Pelalawan dan memasuki Kabupaten Indragiri Hulu (INHU) kawasan Lirik. Lanjut berhenti sebentar di agen Lorena Lirik untuk menaikkan penumpang.
Melintas Lirik
20.10 : Melintas kawasan Japura disambut hujan deras hingga memasuki RM. Simpang Raya Japura.
Memasuki Kawasan Japura
20.15 : Memasuki RM. Simpang Raya Japura untuk istirahat yg pertama dan makan malam. Saat itu hanya LE 233 saja yg sendirian mampir di RM ini tanpa ada bus lain yg menemani dalam kondisi yg masih hujan rintik-rintik. Untuk pertama kalinya sya diajak makan bareng oleh bang Rustam di ruang makan kru. Ini merupakan pengalaman pertama kali sya ikut makan bareng kru di jalur Sumatera ini, ternyata mantap banget pemirsah masakan padang yg dihidangkan di RM ini dan rasanya cocok di lidah sya.
Istirahat di RM. Simpang Raya Japura
20.30 : Shalat jamak Magrib dan Isya dulu setelah menikmati santap malam yg istimewa ini. Usai shalat, sya kembali masuk ke dalam bus. Sya kira udah ada penumpang yg menempati seat 1C ini sesuai kata pengawal Lorena tadi ternyata penumpang tsb udah naik dan pindah duduk di seat belakang kata bapak-bapak samping sya. Rezeki anak sholeh emang ga kemana, mungkin karena melihat tas sya yg masih diletakkan di seat 1C jadi penumpangnya memilih pindah ke seat belakang yg masih banyak kosongnya. Alhamdulillah masih bisa berlanjut menikmati sensasi jalan lintas Sumatera dari bangku hotseat 1C walaupun harus terhalang sunscreen jahat. 
20.45 : Bus diberangkatkan kembali meninggalkan RM. Simpang Raya Japura menuju arah Jambi dengan kendali bang Dede yg sepertinya lebih garang performanya di jalan namun belum terlihat saat lepas RM karena masih dipacu santai.
Berangkat dari RM. Simpang Raya Japura
21.10 : Melintas Rengat yg merupakan ibukota Kabupaten Indragiri Hulu (INHU) dengan tugu ikan patin sebagai ikon kotanya. Sempat diOT sebelumnya oleh HD Transport yg langsung ngacir duluan tanpa dikejar kembali oleh LE 233 ini.
DiOT oleh HD Transport


Melintas Rengat
21.37 : Melintas Belilas dan berhenti sebentar agen Lorena Belilas untuk menaikkan penumpang lagi yg sepertinya penumpang terakhir dari wilayah Pekanbaru dan sekitarnya ini, namun nampaknya seat masih banyak yg masih kosong.
Melintas Belilas
21.56 : Menyusuri jalan lintas timur Belilas-Jambi yg didominasi tikungan mesra menanjak dan menurun secara bergantian ditambah kondisi jalan yg gelap dan cukup sepi dari kendaraan yg melintas sehingga bang Dede mulai beraksi membejek gas dengan kencang dan menunjukkan skill manuver-manuver di jalan yg penuh liku-liku ini. Hanya sebentar saja sya mampu menikmati aksi ini karena tiba-tiba jalannya mulai gelap gitu aja alias sya mulai jatuh ke alam bawah sadar (turu).
Melintas Jalan Lintas Timur Belilas-Jambi


HARI 5
02.00 : Bangun-bangun udah sampai di RM. Ajo Tonjong, Bukit Baling untuk istirahat lagi tengah malam begini. LE 150 yg menuju arah Pekanbaru masih nampak berada di sini dan mulai persiapan untuk diberangkatkan lagi. Sepertinya LE 150 ini lebih telat daripada kondisi sya kemaren yg udah angkat jangkat sekitar jam 01.10. Tak ada yg bisa sya lakukan selain menunggu keberangkatan bus ini kembali sedangkan penumpang lain ada juga yg menikmati makan malamnya lagi di RM ini, sekedar ngopi2 maupun merokok. Sebenarnya sya juga diajak makan lagi sama bang Rustam tapi karena perut ini masih kenyang dan belum pengen makan lagi tengah malam kayak gini jadi sya memilih tidak ikut dan menunggu di luar saja.
Istirahat di RM. Ajo Tonjong Bukit Baling
02.47 : Bus diberangkatkan kembali dengan kendali bang Rustam lagi untuk menyusuri jalan lintas timur Jambi-Pekanbaru kawasan Bukit Baling yg didominasi lintasan yg menurun dan berliku serta minim penerangan namun jalanan di kawasan ini mayoritas masih mulus dan sepi kendaraan.
Melintas Jalur Bukit Baling-Jambi
Melintas Jalur Bukit Baling-Jambi
03.15 : Memasuki kawasan Sengeti yg merupakan ibu kota Kabupaten Muaro, Jambi.
Melintas Sengeti
03.43 : Berhenti sebentar di agen Lorena Simpang Rimbo Jambi untuk kontrolan sebelum memasuki terminal Alam Barajo Jambi.
Berhenti di Agen Lorena Jambi
03.48 : Memasuki terminal Alam Barajo Jambi yg masih sepi dan hanya ada penampakan beberapa bus Sari Mustika yg perpal di dalam terminal. Pengecekan kelengkapan surat-surat kendaraan dan trayek oleh Dishub juga tertib dilakukan di sini walaupun udah lepas tengah malam kya gini. Lepas terminal, LE 233 langsung mosak-masik lagi via lingkar barat Jambi dan sya pun terlelap tidur dibuatnya.
Memasuki Terminal Alam Barajo Jambi
05.05 : Bangun-bangun ternyata bang Rustam sedang menepikan armadanya di sebuah masjid pinggir jalan daerah Bayung Lencir dan mengajak para penumpangnya untuk shalat Subuh dulu. Alhamdulillah bener-bener armada recomended dah ini yg menyempatkan berhenti shalat Subuh di masjid tanpa diminta oleh penumpang. 
Mampir Shalat Subuh di Masjid Pinggir Jalan Daerah Bayung Lencir
05.26 : Melintas kawasan Bayung Lencir yg masih dalam kondisi gelap gulita pagi itu. Kalau dibuat tidur emang tak terasa tahu-tahu udah meninggalkan Provinsi Jambi dan memasuki Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan.
Melintas Bayung Lencir
06.20 : Melintas Simpang Tungkal kres dengan Aneka Jaya 7263 dan Putra Remaja yg menuju arah Jambi-Pekanbaru 
Melintas Simpang Tungkal
06.52 : Melintas Peninggalan semakin banyak ditemui kondisi jalan yg rusak sehingga menghambat laju LE 233 apalagi udah pagi seperti ini yg mulai banyak kendaraaan berlalu lalang. Sya mulai maju ke depan sambil duduk di seat CB untuk menemani ngobrol Bang Rustam yg nampak kurang bersemangat selepas Bayung Lencir tadi, sepertinya mulai ngantuk karena memang driver satu ini udah berhenti dari kebiasaan merokok seperti driver2 lainnya untuk menghilangkan rasa ngantuk. Penumpang lain pun ada yg ikut nimbrung ngobrol2 dan memberikan camilan juga pada bang Rustam sebagai tombo ngantuk sehingga rasa kekeluargaan dalam bus ini mulai terasa.
Melintas Peninggalan
07.22 : Melintas pasar Kalangan, Sri Gunung. Lepas pasar Kalangan berhasil mengejar kembali HD Transport yg sempat mengOT LE 233 di Rengat semalem.
Melintas Pasar Kalangan
MengOT HD Transport
07.38 : Mulai memasuki kawasan Sungai Lilin sempat kress dengan SAN Bisnis AC dan Executive yg lagi jalan bareng menuju Pekanbaru disusul Prayogo yg menuju Jambi.
Memasuki Kawasan Sungai Lilin
07.52 : Melintas pusat kota Sungai Lilin yg mulai ramai pagi itu.
Melintas Pusat Kota Sungai Lilin
08.50 : Setelah menyusuri lebih dari separuh jalan lintas timur Jambi-Palembang ini, akhirnya sampai juga di RM. Musi Indah Betung untuk istirahat dan sarapan pagi. Tak lama kemudian HD Transport yg sebelumnya berhasil diasapi juga mulai merapat ke sini bersama saudaranya Mandala dari Jawa. Untuk kedua kalinya sya diajak oleh bang Rustam untuk makan bersama di ruang makan kru. Kali ini makanannya disajikan secara prasmanan dan lengkap sehingga bisa menikmati masakan padang khas RM. Musi Indah yg cukup lezat ini sesuai porsi dan pilihan kita hehe.... Setelah kenyang lanjut bersih diri dan setor sebentar ke toilet sebelum bus diberangkatkan lagi.
Istirahat di RM. Musi Indah Betung
Istirahat di RM. Musi Indah Betung
Sarapan Pagi di RM. Musi Indah Betung
09.28 : Bus kembali diberangkatkan dengan kendali bang Dede yg udah nampak fresh setelah istirahat semaleman. Dan benar saja selepas RM, gas mulai dimainkan dengan perpaduan skill mosak-masik lincahnya membelah kepadatan kendaraan sepanjang jalur Betung-Palembang ini.
Melintas Jalan Lintas Timur Betung-Palembang
10.00 : Melintas Pangkalan Balai.
10.50 : Melintas Sembawa, lalu lintas yg padat merayap masih menjadi pemandangan sepanjang perjalanan sehingga mau goyang kanan aja selalu gagal maning gagal maning.
Melintas Sembawa
11.12 : Memasuki Talang Kelapa, Banyuasin disambut hujan deras ditambah kemacetan parah yg membuat kendaraan merayap hingga kawasan KM. 12 Palembang. Sempat kres dengan Grand Epa Star dan Yoanda Prima yg menuju arah Jambi.
Memasuki Talang Kelapa, Banyuasin
11.44 : Memasuki kawasan KM. 12 Palembang yg saat itu lagi tergenang air akibat hujan yg cukup deras sejak memasuki Talang Kelapa, Banyuasin kemudian menurunkan beberapa penumpang di depan terminal Alang-Alang Lebar.
Memasuki Kawasan KM. 12 Palembang
Video perjalanan mosak-masik bersama Lorena LE 233 P.321 menyusuri jalan lintas timur Pekanbaru-Palembang ini selengkapnya dapat dilihat DI SINI.

12.00 : Mengisi solar dulu di SPBU Jl. Tanjung Api-Api sebelum memasuki pool Lorena di kawasan KM. 9. Saat itu terlihat LE 120 (tujuan Bogor-Palembang) yg telah meninggalkan SPBU dan LE 150 (tujuan Bogor-Pekanbaru) yg masih dalam proses pengisian solar. 
Mengisi Solar di SPBU Jl. Tanjung Si Api-Api
12.35 : Memasuki pool Lorena di kawasan KM. 9 samping pool Damri setelah menempuh perjalanan selama hampir sehari semalam dari Pekanbaru. LE 233 ini diparkirkan bersandingan dengan LE 150 yg masih akan melanjutkan perjalanan menuju Pekanbaru. Ada juga LE 120 yg baru datang dari Jakarta dan LE 121 P.264 yg bersiap akan menuju Jakarta-Bogor. Sya manfaatkan kesempatan ini untuk shalat jamak Dhuhur dan Ashar sebelum bus diberangkatkan kembali.
Memasuki Pool Lorena Palembang
Istirahat di Pool Lorena Palembang
13.20 : Bus diberangkatkan kembali meninggalkan pool Lorena Palembang masih dengan kendali bang Dede hingga RM. Pagi Sore Teluk Gelam nanti. Lanjut menyusuri jalan lingkar selatan Palembang yg tak terlalu padat siang itu.
Berangkat dari Pool Lorena Palembang
13.50 : Kepadatan kendaraan yg mengakibatkan kemacetan panjang baru dirasakan saat melintas simpang empat Musi Duo Kertapati menuju jalan lintas timur akibat proyek pembangunan flyover di simpang empat ini. Lepas kemacetan baru kembali dipacu kencang hingga KM. 32 Indralaya. Terlihat PK Bandung-Palembang baru memasuki kawasan ini, sepertinya lagi banyak kemacetan yg mewarnai perjalanannya.
Macet di Simpang Empat Musi Duo Kertapati
14.32 : Melintas kawasan KM. 32 Indralaya yg memisahkan antara jalur lintas timur menuju Kayu Agung dengan lintas tengah menuju Prabumulih. Sepanjang jalan Indralaya-Kayu Agung ini hanya dipacu santai saja akibat padatnya kendaraan dari dua arah yg didominasi truk muatan. 
Melintas Kawasan KM. 32 Indralaya
15.20 : Melintas Tanjung Raja kress dengan Putra Remaja dan LE 232 (tujuan Bandung-Pekanbaru) yg tak biasanya baru nyampe sini juga ternyata.
Melintas Tanjung Raja
15.28 : Dan ternyata salah satu penyakitnya ada di sini. Kemacetan cukup panjang terjadi di daerah Sungai Pinang akibat adanya truk muatan yg mogok di badan jalan lintas timur yg relatif sempit ini sehingga arus lalu lintas terpaksa dibuat sistem buka tutup. Penampakan Limbersa juga terlihat lagi berada di tengah-tengah kemacetan.
Macet Parah di Sungai Pinang
15.57 : Setelah tertahan kemacetan selama setengah jam lebih, akhirnya berhasil lolos juga dan kembali lancar lagi lalu lintasnya.
Penyebab Kemacetan Parah di Sungai Pinang
16.05 : Memasuki bypass Kayu Agung yg jalannya lama semakin parah aja rusaknya.
Memasuki Bypass Kayu Agung
Melintas Bypass Kayu Agung
16.22 : Mampir sejenak di salah satu penjual duku pinggir jalan lintas timur Kayu Agung-Teluk Gelam ini yg merupakan langganan Lorena sejak dulu karena beberapa penumpang yg berniat akan membeli duku buat oleh-oleh. Naik bus AKAP rasa pariwisata kalo kayak gini demi memuaskan para penumpangnya hohoho.... Syang sekali karena sya tidak suka makan duku jadi cuma bisa melihat saja penumpang lain dan para kru LE 233 ini yg menikmati duku dengan lahapnya selain dibungkus buat oleh-oleh.
Mampir Sebentar di Salah Satu Penjual Duku Kayu Agung
16.35 : Berhenti cukup lama di pinggir jalan untuk menaikkan paketan barang yg didominasi buah duku. Lagi musim buah duku kali ya... 
17.15 : Memasuki RM. Pagi Sore Teluk Gelam untuk istirahat sekaligus makan siang yg udah kelewat sore ini. Sebelumnya sudah ada beberapa bus juga yg mampir di sini seperti Limbersa, HD Transport, dan Pahala Kencana Palembang-Bandung.  Tak lama kemudian Rosin NL 489 Surabaya-Solo-Palembang, Laju Prima dan LE 121 P.264 juga mulai merapat untuk meramaikan RM. Pagi Sore. Seperti biasa, kembali sya diajak oleh kru LE 233 ini untuk makan bersama di ruang makan kru. Nikmat Tuhan mana yg kamu dustakan di saat rasa lapar yg tak terelakkan lagi, kembali bisa menikmati masakan padang khas RM. Pagi Sore yg lezat ini secara prasmanan.
Istirahat di RM. Pagi Sore Teluk Gelam
Suasana di RM. Pagi Sore Teluk Gelam
17.55 : Setelah kurang lebih 45 menitan beristirahat, bus kembali diberangkatkan dari RM. Pagi Sore dengan kendali bang Rustam lagi. Nanggung banget sebenarnya bentar lagi udah mau Magrib tapi udah diberangkatkan padahal istirahat selanjutnya masih lama banget di RM. Siang Malam Kalianda. Kali ini bang Rustam lebih greget dan mosak-masik dalam memainkan laju armadanya karena mengingat sudah banyak waktu yg terbuang buat berhenti2 tadi.
Berangkat dari RM. Pagi Sore Teluk Gelam
18.53 : Melintas Tugu Mulyo udah mulai gelap tapi makin petang ngeblongnya malah makin menggila. 
Melintas Tugu Mulyo
19.13 : Melintas Lempuing masih terus bergoyang mengasapi para truk muatan yg jumlahnya tak sedikit ini dalam kondisi jalan yg rusak dan banyak zonknya namun tetap lihai dalam mencari jalan terbaik. Selain itu, LE 233 ini juga harus beradu skill dengan para canter-canter bermuatan yg larinya ngacir dan ga mau dengan mudah diOT.
Melintas Lempuing
Melintas Lempuing
19.45 : Melintas Surya Adi kemudian tak lama kemudian telah memasuki perbatasan Provinsi Sumatera Selatan (Kabupaten OKI) dan Provinsi Lampung (Kabupaten Mesuji) setelah menempuh perjalanan kurang lebih 6,5 jam dari Palembang (termasuk berhenti tadi) barulah kita benar2 meninggalkan Provinsi Sumatera Selatan dan lanjut menyusuri Provinsi Lampung  yg ga kalah lamanya dengan kondisi jalan masih banyak yg rusak dan bergelombang. Meskipun dengn kondisi jalan yg kurang mendukung namun tetep aja ngeblong kanan terus nih LE 233 nya.
Melintas Surya Adi
20.34 : Melintas Simpang Pematang, Mesuji lanjut kejar-kejaran sama canter yg bikin greget selama perjalanan ini.
Melintas Simpang Pematang
21.16 : Menurunkan penumpang di depan Tugu Pak Tani Mesuji. Tiba-tiba terlihat LE 121 P.264 melintas dan ngacir duluan saat LE 233 sedang berhenti. Melihat hal tsb, bang Rustam sepertinya mulai panas karena bisa sampai tersusul LE 121 yg berselang cukup lama berangkatnya dari RM. Pagi Sore kemudian langsung tancap gas mengejarnya.
Menurunkan Penumpang di Kawasan Tugu Pak Tani Mesuji
Mengejar LE 121
21.40 : Melintas kawasan Unit 2 Tulang Bawang disambut hujan deras sebentar dan masih terus konvoi di belakang LE 121. Saat LE 121 bergoyang dumang, LE 233 pun tak mau kalah terus menempel di belakangnya untuk mengikuti setiap pergerakan LE 121 dan LE 121 pun tetap sportif mencarikan jalan bagi rekannya di belakang. Duet maut armada pak Jendral yg suosss di jalan lintas timur ini berhasil membuat mereka  memperkecil jarak dengan PK Evonext Palembang-Bandung yg berangkat jauh lebih duluan dari RM. Pagi Sore.
Melintas Unit 2 Tulang Bawang
Mengejar LE 121
22.15 : Memasuki Menggala masih bertahan dengan urutan konvoi PK, LE 121 dan LE 233 yg kemudian ditambah munculnya SAN Bisnis AC sebagai pemimpin barisan terdepan. Lepas terminal Menggala sempat tersendat kemacetan akibat adanya truk muatan yg lagi-lagi mogok di badan jalan jembatan. LE 121 yg tak sabar menanti langsung memilih goyang kanan pelan-pelan diikuti LE 233 walaupun nyaris tak bisa masuk lagi ke jalurnya akibat mepet dengan truk dari arah sebaliknya yg dipaksa berhenti sejenek muehehe.... Alhasil dengan kenekatannya, LE 121 dan LE 233 berhasil ngacir duluan meninggalkan PK dan SAN.
Melintas Menggala
MengOT PK dan SAN Bareng LE 121
22.35 : Melintas Terusan Nunyai, kedua armada Lorena ini masih terus konvoi mosak-masik. Walaupun berkali-kali sempat tertinggal dari LE 121 namun LE 233 masih bisa kembali mengejarnya lagi.
Melintas Terusan Nunyai
Konvoi Bareng LE 121
23.04 : Melintas Bandar Agung menuju arah simpang Terbanggi Besar yg memisahkan antara jalan lintas timur menuju Bandar Lampung jika belok kiri dan jalan lintas tengah yg menuju Kota Bumi, Muara Enim, Lahat, Lubuk Linggau, Bengkulu dan sekitarnya jika belok kanan.
Melintas Bandar Agung
23.13 : Memasuki Terbanggi Besar kembali hujan deras mengguyur sebentar namun tak menyurutkan LE 121 dan LE 233 untuk terus tancap gas.
Melintas Terbanggi Besar
Melintas Terbanggi Besar
23.25 : Kebersamaan LE 121 dan LE 233 akhirnya harus berakhir saat LE 233 terjebak lampu merah di Bandar Jaya ditambah terkena kemacetan akibat sistem buka tutup perbaikan jalan yg membuat LE 233 terhenti cukup lama sedangkan LE 121 udah berhasil ngacir duluan.
Melintas Bandar Jaya
Melintas Bandar Jaya
Video perjalanan bersama Lorena LE 233 P.321 menyusuri jalan lintas timur Palembang-Lampung beserta aksi kejar-kejaran dengan Lorena LE 121 P.264 ini selengkapnya dapat dilihat DI SINI.


HARI 6
00.45 : Melintas jalan lintas timur kawasan Natar terus dipacu kencang karena jalanan yg mulai sepi dan lebar tapi rasanya kyak ga nyampe-nyampe Bandar Lampung sejak tadi hehe...
Melintas Natar
00.53 : Melintas bundaran Radin Inten Rajabasa dan ambil kiri menuju jalan lintas timur arah Bakauheni.
Melintas Bundaran Radin Inten Rajabasa
01.00 : Berhasil menyeset kiri Handoyo HDD merah yg lagi melenggang santai lepas perempatan terminal Rajabasa.
Menyeset Kiri Handoyo HDD
01.25 : Mampir sebentar di loket Lorena Kalibalok untuk kontrolan dan menaikkan/menurunkan paketan. Lepas Kalibalok sya pun tak kuasa untuk menahan rasa ngantuk ini hingga akhirnya zzzzzzz hingga memasuki RM. Siang Malam Kalianda.
02.40 : Setelah penantian panjang, akhirnya sampai juga di RM. Siang Malam Kalianda untuk istirahat terakhir. LE 121 yg mosak-masik duluan tadi udah terparkir di depan RM. Siang Malam ini bersama Damri Royal Class dan bahkan bersiap akan diberangkatkan lagi. Tak lama kemudian datang pula LE 171 dari Prabumulih tujuan Jakarta/Bogor. Sya manfaatkan kesempatan ini untuk menuju mushola dulu karena sejak semalem sempat khawatir belum shalat Magrib dan Isya. Usai shalat dan setor di toilet, niatnya langsung balik ke dalam bus eh malah ketahuan bang Rustam dari jendela ruang makan kru pas lagi lewat dan akhirnya ikut sarapan deh atau lebih tepatnya makan sahur karena rezeki ga boleh ditolak hehehe...Penumpang LE 233 lain yg hanya menyisakan 5 orang saja termasuk sya juga hanya sekedar ngopi2 maupun merokok sambil menunggu bus diberangkatkan lagi.
Istirahat di RM. Siang Malam Kalianda
03.27 : Bus diberangkatkan kembali dengan kendali bang Dede lagi sedangkan bang Rustam gantian bersemedi di singgasananya belakang. Diawali dengan style kalemnya sesaat kemudian beranjak mosak-masik lagi sepanjang Kalianda hingga Penengahan.
Berangkat dari RM. Siang Malam Kalianda
03.40 : Melintas Penengahan kemudian mulai memasuki area tanjakan yg lumayan curam dan panjang sehingga usaha mengambil ancang-ancang terlebih dahulu pun tak cukup membuat LE 233 ini berhasil melenggang tanpa terengah-engah hingga puncak kemudian belok memasuki tol.
Melintas Penengahan
03.50 : Memasuki GT. Bakauheni Utara untuk mempercepat perjalanan menuju pelabuhan Bakauheni. LE 171 yg sejak tadi membayang-bayangi LE 233 karena selang keberangkatannya dari RM. Siang Malam yg hampir bersamaan ini akhirnya berhasil ngacir duluan dan gantian LE 233 mengekor di belakang LE 171 hingga masuk area pelabuhan Bakauheni.
Memasuki GT. Bakauheni Utara
Mengejar LE 171 di Tol Bakauheni-Sidomulyo
03.55 : Memasuki GT. Bakauheni Selatan sebagai akhir dari perjalanan melintasi tol yg cukup singkat ini. Lanjut menyusuri jalan turunan yg langsung menghubungkan dengan loket pelabuhan Bakauheni.
Memasuki GT. Bakauheni Selatan
04.00 : Memasuki loket pelabuhan Bakauheni bersama LE 171, langsung digas menuju dermaga 1 tetapi kali ini masih harus menunggu kapal selanjutnya bersandar karena kapal sebelumnya baru saja diberangkatkan.
Memasuki Loket Pelabuhan Bakauheni
04.15 : Menunggu kapal selanjutnya bersandar hingga bongkar muatan di dermaga 1 pelabuhan Bakauheni bersama LE 171 dan kendaraan lain.
Menuju Dermaga 1 Pelabuhan Bakauheni
Menunggu Kapal Bersandar di Dermaga 1
04.45 : Memasuki kapal KM. Raputra Jaya 888 setelah menunggu cukup lama kedatangan kapal. Saat masuk ke dalam kapal masih harus ndusel-ndusel bersama kendaraan lain dan bus lain seperti Limbersa, Handoyo, PK dan Lantra Jaya yg pada nyerobot pengen masuk duluan ke dalam kapal.
Memasuki Kapal KM. Raputra Jaya 888
04.50 : Akhirnya sampai juga di dalam kapal KM. Raputra Jaya 888 di dermaga 1. Seluruh penumpang bus dipersilakan turun dari bus dan menuju ruangan yg disediakan bagi penumpang di bagian atas. Tempat yg sya cari pertama kali di kapal ini adalah mushola karena kebetulan sudah masuk waktu Subuh.
LE 233 di Dalam Kapal KM. Raputra Jaya 888
05.10 : Kapal mulai diberangkatkan dari pelabuhan Bakauheni menuju pelabuhan merak. Cuaca dan kondisi ombak pagi itu cukup mendukung perjalanan kali ini dengan kondisi ombang yg tenang. 
Meninggalkan Pelabuhan Bakauheni
05.30 : Di kapal ini disediakan ruang yg cukup luas dengan tempat duduk model plastik khas metro mini untuk menampung para penumpang reguler seperti sya. Sya memilih duduk di dalam ruang kelas ekonomi kapal ini selama kurang lebih 2 jam an perjalanan yg tentunya sangat membosankan. Sebenarnya ada juga fasilitas ruang bisnis dan ruang lesehan di dalam kapal ini yg menyediakan tempat duduk maupun tempat tidur lesehan yg cukup nyaman dan full AC untuk beristirahat dengan tarif 12rb. Namun sya memilih yg ruang ekonomi aja untuk sekedar duduk dan tidur2an sembari menikmati siaran dari awak kapal yg lagi sibuk menjajakan produk yg dijualnya selama berlayar menuju Merak.
Hiburan dari Awak Kapal KM. Raputra Jaya 888
07.00 : Setelah lebih dari 2 jam terapung di selat Sunda, akhirnya mulai terlihat penampakan aktivitas pelabuhan sebagai pertanda bahwa sebentar lagi akan tiba  di pelabuhan Merak. Welcome to Java Island again... Sebelum kapal bener2 bersandar di pelabuhan Merak, seluruh penumpang udah mulai kembali menuju ke dalam bus.
Mendekati Pelabuhan Merak
Mendekati Pelabuhan Merak
07.35 : Setelah kapal bersandar di dermaga 1 pelabuhan Merak, satu per satu kendaraan mulai keluar dari dalam kapal. Masih di bawah kendali bang Dede, bus langsung digas keluar dari area pelabuhan menuju arah tol Jakarta-Merak.
Keluar dari Kapal KM. Raputra Jaya 888
Cuplikan video prosesi Lorena LE 233 P.321 saat masuk dan keluar kapal KM. Raputra Jaya 888 dapat dilihat DI SINI

07.40 : Mampir di agen Lorena Merak bersama LE 171. Penumpang LE 233 yg bertujuan Jakarta dan Bogor dipersilakan pindah menuju LE 171 P.310 di belakang. Ealah tak kira ga bakalan dioper karena katanya mampir KPR juga LE 233 sehingga hanya menyisakan seorang ibu-ibu saja di seat 1A yg lanjut menuju Bandung bersama LE 233 ini. Tak lupa sya mengucapkan terima kasih pada bang Dede dan bang Maizal tapi belum sempet berterima kasih pada bang Rustam yg banyak berjasa buat sya selama perjalanan ini karena lagi tidur di kandang macan. Seneng juga sih bisa merasakan armada Lorena LE 171 dengan body Euroliner dan chasis asli MB OH 1626 yg mentul-mentul ini tapi harus duduk di seat belakang lagi dalam perjalanan menuju Jakarta ini.
Transit Menuju LE 171
07.57 : Eh ternyata LE 171 ini masih mampir lagi di RM. Omega, Merak untuk istirahat dan sarapan dulu. Kesempatan istirahat ini hanya sya manfaatkan untuk duduk2 di depan RM dan hanya menunggu saja sampai bus diberangkatkan kembali karena penumpang yg turun buat sarapan juga jarang dan udah ga ada yg ngajakin makan bareng lgi huhuhu...
Istirahat di RM. Omega Merak
08.20 : Bus diberangkatkan kembali kemudian memasuki GT. Merak. Sepanjang tol Jakarta-Merak ini, bus terasa dipacu kencang dan mentul-mentul pastinya sehingga kondisi nyaman ini sya gunakan untuk memejamkan mata sejenak agar bisa mempersiapkan energi untuk etape selanjutnya.
09.20 : Tak terasa cepet banget udah sampai di Cikokol. Bener2 pules rasanya sampai ga terasa udah sampai di sini. Suasana pagi yg padat kendaraan mulai terasa sepanjang jalan dari Cikokol menuju Kalideres ini terutama di Tanah Tinggi dan Ampera.
09.55 : Memasuki terminal Kalideres untuk menurunkan penumpang. Lepas terminal Kalideres, sya maju ke depan untuk ijin numpang ngecas HP yg hampir sekarat ini sehingga sya dipersilakan oleh pak Mardi (driver LE 171) untuk duduk di seat CB saja karena kru LE 171 ini pindah ke seat belakang untuk istirahat. 
Memasuki Terminal Kalideres
10.20 : Setelah berjibaku dalam kemacetan saat keluar dari terminal Kalideres hingga Cengkareng, akhirnya memasuki GT. Rawa Buaya Selatan menuju arah tol JORR. Kondisi tol yg awalnya lancar jaya makin lama makin memadat dan akhirnya macet parah hingga hanya bisa merayap pelan-pelan saja. Demikian pula lalu lintas yg menuju arah Tangerang/Merak. Sya yg masih duduk di seat CB sambil nungguin ngecas HP cukup terhibur dengan mendengarkan pak Mardi yg banyak bercerita tentang pengalamannya sehingga kemacetan ibukota ini tak terasa lama untuk dilalui.
Macet di Tol JORR
10.50 : Exit tol menuju arah Pondok Pinang untuk menurunkan beberapa penumpang yg bertujuan Lebak Bulus di halte Kartini kemudian masuk tol lagi dan berjibaku dengan kemacetan lagi hingga terminal Kampung Rambutan. Sebenarnya sya bisa aja turun di sini dan berjalan menuju pool KD Pondok Pinang tapi karena mau mandi dan sarapan dulu jadi bablas turun KPR aja yg nyaman.
11.25 : Alhamdulillah sampai juga di terminal Kampung Rambutan setelah berjibaku dengan kemacetan yg cukup lama di tol JORR tadi. Perjalanan nyaris 44 jam bersama Lorena LE 233 P.321 dilanjutkan LE 171 P.310 ini tak kan pernah terlupakan pokoknya sensasinya dan pengalaman selama berada di dalam bus yg penuh kekeluargaan. Tak lupa mengucapkan terima kasih pada Pak Mardi dan kru sebelum turun dari bus. LE 171 pun melanjutkan perjalanannya kembali menuju Bogor sebagai tujuan akhirnya sedangkan sya lanjut menuju kamar mandi langganan klo berkunjung di terminal KPR ini, tepatnya ada di depan masjid nurul amanah untuk sekedar bersih diri biar segerr lagi setelah dua hari tak tersentuh air badan ini.
Tiba di Terminal Kampung Rambutan
11.50 : Selesai bersih diri lanjut nyari sarapan yg dijamak dengan makan siang di warung nasi padang sederhana langganan yg berada di pinggir jalan pintu keluar bus. Nasi padang lauk telor cukup ditebus dengan 10rb saja, lumayanlah harganya untuk sekelas Jakarta.
12.00 : Menuju halte busway terminal KPR untuk naik bus Trans Jakarta menuju Pondok Pinang lagi. Saat itu sudah ada bus medium yg stand by di pintu halte dan langsung aja naik mengingat kondisi tol JORR yg macet parah sejak tadi sehingga sebaiknya berangkat lebih awal tanpa pilih2 armada. Seat paling belakang menjadi pilihan sya untuk menikmati perjalanan ini.
12.05 : Bus medium bermesin Toyota ini mulai diberangkatkan meninggalkan terminal KPR menyusuri padatnya jalan non tol hingga Cilandak kemudian baru memasuki tol JORR yg masih diwarnai kemacetan pula. Untung aja kebagian jatah medium bus sehingga lebih lincah menghalau kemacetan saat di tol ini.
Menuju Pondok Pinang Naik Trans Jakarta
13.00 : Tiba di halte busway Pondok Pinang lanjut jalan sehat menuju pool KD yg tak jauh dari halte dan berada tepat di depan terminal bayangan Pondok Pinang. 

Terminal Bayangan Pondok Pinang
Singkat cerita, m-ticket dari redBus ini langsung sya tukarkan dg tiket KD seri 6 tujuan Solo seharga 200rb secara cuma2 tetapi syangnya sekarng udah ga dapat tiket sampulan lagi dan hanya dikasih kupon makan yg distreples dengan m-ticket redBus yg sya print tadi hmmm...Klo beli langsung di pool nanti dapatnya tiket model struk saja kya punya Nusantara.
Tiket KD Seri 6
13.05 : Shalat jamak Dhuhur dan Ashar sekalian dulu kemudian menunggu kedatangan bus di ruang tunggu yg nyaman dan berAC ini. Sya emang sengaja datang lebih awal di pool KD Pondok Pinang ini karena mau mengisi amunisi HP dan baterai kamera yg udah pada low batt semuanya hehe...
14.15 : Alhamdulillah disamperin teman sehobby yaitu Ardian yg menemani buat ngobrol2 hingga armada Kramat Djati seri 6 datang memasuki pool.
14.40 : Bus Kramat Djati seri 6 bernopol B 7691 TGC dengan body Jetbus 2 HDD ini terlihat memasuki area pool KD Pondok Pinang ini. Ealah ternyata benar dugaan sya bahwa telah terjadi pergantian pemain armada KD seri 6 yg dulunya body Jetbus 2 HD bersekat menjadi body Jetbus 2 HDD non sekat dan masih mengusung chasis Hino RN. Armada ini masih nampak kinyis-kinyis dari segi eksteriornya karena baru sekitar awal tahun ini mulai ngeline. 
Kramat Djati Seri 6
Bus ini memiliki konfigurasi seat 2-2 sejumlah 28 seats dengan tambahan fasilitas smoking room di belakang yg belum ada di armada sebelumnya. Kesan pertama saat menduduki seat 1B dalam bus ini adalah seat Aldilla terbaru yg diusung sangatlah nyaman, kabin wangi dan full musik dengan pandangan ke depan lebih luas seperti model SHD walaupun efek double glass ini. Sayangnya, legroom KD seri 6 terbaru ini sya rasa cukup sempit untuk kelas executive karena belum bisa selonjoran full jika tas sya taruh di depan. Jadi, tas sya pun terpaksa ditaruh di samping kanan saja biar bisa lebih lega. Hal ini berbeda dg armada KD seri 6 sebelumnya yg sangat lega legroomnya menurut teman2 sya yg udah nyobain. Mungkin dikarenakan penambahan fasilitas smooking room yg membuat konfigurasi awal 6 baris deret kiri dan 8 baris deret kanan berubah menjadi 7 baris deret kanan dan 7 baris deret kiri sehingga menjadi terasa lebih sempit.
Interior KD Seri 6
Seat Aldilla KD Seri 6
Legroom KD Seri 6
14.50 : Bus diberangkatkan dari pool KD Pondok Pinang oleh driver pinggirnya dengan membawa sekitar 10 penumpang saja. Suspensi mentul2 ala air suspension Hino RN ini juga menambah kenyamanan selama perjalanan.
Berangkat dari Pool KD Pondok Pinang
14.56 : Memasuki tol JORR, kondisi lalu lintas terpantau relatif ramai lancar sehingga KD seri 6 ini masih bisa melenggang dengan santai di angka 60-70 kpj saja. 
Memasuki Tol JORR
15.16 : Melaju di tol JORR kawasan Pasar Rebo berhasil mengasapi duo Harapan Jaya Scorpion King MB O500R 1936 dan MB OH 1626 yg dengan mudah memberikan jalannya pada KD seri 6 ini.
MengOT Harapan Jaya
15.20 : Mengambil penumpang di Jatiwarna. Sudah ada KD seri 1 duluan yg berhenti di depan agen yg berada di exit tol Jatiwarna ini kemudian beranjak meninggalkan agen saat KD seri 6 ini mulai merapat. Selain dari pool KD Pondok Pinang, mayoritas penumpang KD seri 6 ini pada naik dari agen Jatiwarna.  Penumpang 1A samping sya ternyata juga naik dari agen sini dengan tujuan Sragen.
Mengambil Penumpang di Agen Jatiwarna
15.30 : Selesai menaikkan penumpang, lanjut memasuki tol JORR kembali. Kru KD seri 6 ini dg ramah kemudian menanyakan tempat turun setiap penumpangnya dan membagikan snack yg berisi roti sisi coklat dan air mineral gelas kepada setiap penumpang. Lumayanlah isi snacknya, cocok banget dibagikan sebelum memasuki RM karena bisa buat camilan sepanjang perjalanan nanti. Memasuki Cikunir, kemacetan kembali menghampiri dan kali ini lumayan parah sepertinya hingga harus berlama-lama berjibaku membelah kemacetan.
Macet di Tol JORR Cikunir
Snack KD Seri 6
15.53 : Hampir setengah jam sudah berjibaku dalam kemacetan bersama Ramayana, Pumas DD 01, Luragung Jaya, Santoso, Agra Mas BM 22 dll namun tak kunjung lepas dari kawasan Cikunir ini. Usaha mencari celah jalan pun tak henti-hentinya dilakukan padahal. Melihat kondisi ini, sya memilih memejamkan mata dulu sebentar biar pas udah masuk pantura nanti bisa melek ini mata hoho...
Masih Terjebak Kemacetan di Tol JORR Cikunir
18.38 : Bangun-bangun ternyata udah memasuki tol Cipali dan lagi mengarah keluar tol via GT. Kalijati untuk mengambil penumpang di agen KD Kalijati. Busettt dah pules bener ya tidur sejak dari Cikunir sampe Kalijati. Efek ndledeg berkepanjangan yg tak bisa ditahan lagi ini mah hohoho...
18.43 : Menaikkan penumpang terakhir bus ini di agen KD Kalijati sekaligus melakukan pergantian driver kemudian bus kembali memasuki tol Cipali.
Memasuki Tol Cipali via GT. Kalijati
18.47 : Melintas rest area KM. 102 mulai jadi bahan bulan-bulanan bus lain yg melintas diawali oleh Mekar Prima "Al Faruq" dan GH Tronton Scania. Sepertinya driver tengahnya sama aja kya driver pinggirnya nih, ogah-ogahan membejek gasnya lebih dalam dan hanya bertahan di angka 80-90 kpj saja sepanjang tol Cipali walaupun terlihat masih muda.
Melintas Rest Area KM. 102 Cipali
18.53 : Masih melenggang santai dengan konstan sepanjang tol Cipali di angka 80 kpj sehingga kembali pasukan GH Ponorogo berhasil mengasapi KD seri 6 ini yg diawali oleh GH seri A kemudian GH seri B dll. Walaupun demikian KD seri 6 ini juga masih mencentang beberapa armada Laju Prima, Harapan Jaya dan Sinar Jaya yg melintas. 
DiOT GH Tronton Scania
DiOT oleh GH Seri A dan B
19.50 : Memasuki GT. Palimanan terlihat antrian yg lumayan panjang sehingga KD seri 6 ini berinisiatif untuk melakukan aksi ndusel2 yg kerap dilakukan oleh bus malam muriaan saat antri di gerbang tol sampai2 GH seri A dan seri B yg lebih dulu mengantri di depan pada tercyduck semua oleh KD seri 6 yg berhasil masuk barisan antrian terdepan setelah Harapan Jaya Scorpion King MB O500R 1836 hehehe...
Goyang Kanan di Antrian GT. Palimanan
20.05 : Sepanjang tol Palikanci ini, RPM mesin KD seri 6 semakin  meningkat dan mulai berani dibejek lebih dalam hingga nyaris 100 kpj. Beberapa armada Harapan Jaya kembali menjadi korban KD seri 6 yg mulai beringas dan menunjukkan style mosak-masiknya di tol hingga GH seri A dan B tadi pun tak mampu untuk menyusulnya lagi hingga exut tol Kanci. 
MengOT Harapan Jaya MB O500R 1836
MengOT Harapan Jaya MB OH 1626

20.15 : Exit tol Kanci untuk menuju RM. Singgalang Jaya.
Exit Tol Kanci
20.24 : Memasuki RM. Singgalang Jaya untuk istirahat dan servis makan. Saat itu sudah berkumpul beberapa bus KD tujuan Ponorogo, Malang, Denpasar dan Purwodadi. Selain itu Lorena LE 420 dan Lorena SDD LS 420 tujuan Malang juga meramaikan suasana RM. SInggalang Jaya kala itu. Kupon makan pun langsung sya tukarkan dengan menu prasmanan yg cukup istimewa yaitu nasi, bihun goreng, sambal, ayam opor, lalapan timun  dan teh hangat. Servis makan KD ini masih menganut sistem corrr karena ga dijagain sama petugas RM nya dan ga ada tulisan "ambil satu potong saja" untuk ayamnya hihihihi. Soal rasa makanannya cukup enak dan cocok di lidah sya tetapi syangnya dari segi kebersihan lingkungan RM, sya rasa masih perlu ditingkatkan.
KD Seri 6 di RM. Singgalang Jaya
Menu Servis Makan di RM. Singgalang Jaya
20.40 : Usai makan malam yg cukup istimewa ini lanjut shalat jamak Magrib dan Isya dulu dilanjutkan hunting sebentar di sekitar RM. Singgalang Jaya.
Suasana RM. Singgalang Jaya
20.54 : Bus mulai diberangkatkan dari RM. Singgalang Jaya masih dg kendali driver tengahnya. Lepas RM masih dipacu santai namun pasti menyusuri jalan pantura non tol.
Berangkat dari RM. Singgalang Jaya
20.57 : KD Malang menjadi korban pertama sesetan kiri KD seri 6 kemudian mulai mosak-masik sepanjang Cirebon hingga Brebes. Pasukan truk muatan yg pada memilih jalur pantura daripada tol Pejagan pastinya menjadi hambatan tersendiri saat melewati pantura ini.
MengOT KD Malang
21.10 : Melintas perbatasan Jabar-Jateng. KD seri 6 cukup sportif dalam bermain di pantura yg memberikan jalannya pada HR 100 yg terus mengedim untuk meminta jalan. Pasca mendahului KD seri 6, HR 100 nampak berlari mosak-masik di depan dan makin lama mulai menghilang tak terkejar lagi.
DiOT HR 100
21.25 : Melintas Tanjung, Brebes.
Melintas Tanjung, Brebes
21.32 : Melintas Pejagan tetap bertahan menyusuri pantura tanpa masuk tol.
Melintas Pejagan
21.47 : Melintas Klampok.
Melintas Klampok
21.53 : Memasuki kota Brebes berhasil mengasapi Tunggal Dara All New Legacy SR1 yg juga memilih lewat jalan non tol Brebes ini.
Melintas Kota Brebes
22.05 : Memasuki kota Tegal dan memilih melewati jalan lingkar utara Tegal yg lebih sepi dan lancar. Sejenak sya kembali tertidur karena tak mampu lagi menahan rasa ngantuk yg menggelayut zzzzzzz....
Memasuki Kota Tegal
22.54 : Bangun-bangun udah sampai di daerah Petarukan, Pemalang dan nampak lagi kejar-kejaran sama HR 11 "Bronxet". Melihat drama pantura seperti ini seketika membuat mata ini melek kembali untuk mengikuti kelanjutan ceritanya. KD seri 6 sepertinya semangat banget meladeni aksi HR 11 dan ga mau kalah dengan HR 11 karena terus dibuntuti tanpa mau ketinggalan jejaknya sedikitpun. Suara suosss dari knalpot HR 11 sayup-sayup terdengar saat KD seri 6 menempel ketat HR 11.
Melintas Petarukan
23.00 : Melintas Ambowetan masih bertahan mengekor di belakang HR 11 dan terus meliuk-liuk di pantura bebarengan. Santoso, Jaya All New legacy SR 1 dan Sinar Jaya 56RC menjadi korban keganasan konvoi duo armada team Jatim ini.
Melintas Ambowetan
23.10 : Melintas Wiradesa, HR 11 mulai sedikit menjauh karena berhasil menyelinap di padatnya kendaraan sedangkan KD seri 6 masih terus berusaha mengejar ketertinggalannya. Gas terus anti kendor pokoknya.
Melintas Wiradesa
23.20 : Memasuki Kota Pekalongan disambut kepadatan kendaraan yg didominasi oleh para truk muatan sehingga sempat kehilangan jejak HR 11 yg ngacir duluan. Saat menyusuri Pekalongan via kota sendirian ini KD seri 6 berhasil mengasapi Tunggal Dara kemudian ketemu lagi dengan HR 11 yg lagi sepur-sepuran bersama Sindoro Satria Mas, HR 39 dan Rosin SHD 386 di ujung pertigaan memasuki jalan utama pantura.
Memasuki Kota Pekalongan
23.26 : Lepas Pekalongan, aksi konvoi HR 11 dan KD seri 6 ini berhasil menggoyang Sindoro Satriamas dilanjutkan mengejar HR 39 yg cukup alot buat ngasih jalan kepada kedua armada ini namun kondisi ini tak berlangsung lama karena selepas bangjo terminal Pekalongan, HR 39 telah berhasil diseset kiri pelan-pelan saat beranjak dari terdiam sejenak menunggu nyala lampu hijau. 
Mengejar HR 11 Lepas Pekalongan
23.30 : Melintas kota Batang, aksi konvoi HR 11 dan KD seri 6 ini kembali menggegerkan pantura saat satu per satu armada pelari seperti Rosin SHD 386, GH Bandung-Malang, PK Nusgem Madura, dan PK SHD Malang berhasil dicentang dengan mudah dengan skill mosak-masiknya.
MengOT Rosin SHD 386
MengOT GH Bandung-Malang
MengOT PK SHD Malang
23.40 : Drama selanjutnya melibatkan duel antara HR 11 yg berusaha mematahkan pertahanan KD "Artis" nya Purwodadi yg tak mau dengan mudah memberikan jalan pada lawannya namun akhirnya menyerah juga. KD seri 6 yg terus mengekor HR 11  juga ga mau kalah berduel dengan rekan sebangsa dan setanah airnya ini dan sama-sama berhasil ngacir meninggalkan KD "Artis".
Mengejar HR 11 dan KD "Artis"
23.52 : Melintas Tulis masih bertahan konvoi di belakang HR 11, pokoknya jangan sampe lolos.
Melintas Tulis


HARI 7
00.02 : Melintas kawasan Subah sempat tertinggal cukup jauh dari HR 11 yg berhasil meloloskan diri dari kepungan para kawanan truk yg membanjiri pantura namun KD seri 6 ini tak menyerah untuk  memperkecil jarak kembali dengan HR 11.
Melintas Subah
00.17 : Melintas Banyuputih masih terus mosak-masik mengejar HR 11 hingga akhirnya bokong HR 11 berhasil terlihat kembali dan juga masih sempat bertemu dengan para pelari wonogiri seperti Gunung Mulia dan Agra Mas BM 15 yg masih berada di daerah ini.
Melintas Banyuputih
00.25 : Memasuki lingkar Plelen masih terus membuntuti HR 11 yg masih mosak-masik saat melintas turunan curam di lingkar Plelen ini dan akhirnya harus berpisah saat HR 11 memilih sein kiri untuk berbelok menuju arah RM. Menara Kudus. Duet maut antara HR 11 dan KD seri 6 membuat opera vantura kali ini menjadi lebih berwarna dan ga bikin ngantuk karena semua bus yg ada di depannya berhasil dicentang tanpa tercentang oleh bus lain. 
Melintas Lingkar Plelen Masih Mengejar HR 11
00.30 : KD Denpasaran yg tiba-tiba muncul di pertigaan Gringsing dari arah jalur alas roban lama lumayan menjadi teman konvoi pasca harus berpisah dengan HR 11. Hanya berlangsung sebentar saja, akhirnya KD seri 6 tak tahan buat  mengasapi KD Denpasaran saat memasuki lingkar Weleri.
Melintas Pertigaan Gringsing
Mengejar KD Denpasar
00.35 : Memasuki RM. Sari Rasa barengan dengan KD Denpasaran tadi buat kontrolan saja sekaligus melakukan pergantian driver yg kembali dipegang oleh driver pinggir.
Kontrolan di RM. Sari Rasa
00.47 : Melintas Cepiring, KD seri 6 ini belum menampakkan performa terbaiknya kembali saat dipegang driver pinggir dan masih terus kalem-kalem saja. Akibatnya, penampakan Langsung Jaya "Wahyu Pujangga" yg datang secara tiba-tiba berhasil menyeset kiri KD seri 6 dengan sadis dan ngacir larinya. Tak hanya itu, Jaya All New Legacy SR1 yg sebelumnya telah berhasil diasapi di Pekalongan juga ikut-ikutan mengasapi KD seri 6 ini namun masih bisa direbut kembali posisinya.
Melintas Cepiring
DiOT Langsung Jaya "Wahyu Pujangga"
00.54 : Melintas kota Kendal masih bertahan di belakang Langsung Jaya "Wahyu Pujangga" yg terus mosak-masik larinya menjauh dari KD seri 6. Cerita selanjutnya antara kedua bus ini tak mampu lagi sya ikuti saat ngantuk berat mulai menggelayut di mata ini dan akhirnya zzzzzzz...
Memasuki Kota Kendal
01.27 : Bangun-bangun udah melintas Krapyak dan mulai memasuki tol Manyaran. Samar-samar masih nampak Langsung Jaya "Wahyu Pujangga" berada di depan KD seri 6 ini, kerad juga ya ternyata.
Memasuki Tol Manyaran
01.36 : Memasuki GT. Tembalang dan sya pun kembali zzzzzzz selepas Sukun karena ada penumpang tujuan Bangyumanik sehingga bus tidak lewat tol panjang.
Memasuki GT. Tembalang
02.12 : Bangun-bangun udah melintas kawasan Tuntang dan lagi dibawa kenceng oleh driver pinggir ini, sepertinya udah mulai memanas.
Melintas Tuntang
02.17 : Memasuki lingkar Salatiga. Sepanjang lingkar Salatiga hanya berduel dengan Jaya All New Legacy tadi yg tiba-tiba muncul lagi dan berhasil mengOT KD seri 6. 
Memasuki Lingkar Salatiga
DiOT Jaya All New Legacy SR 1
02.30 : Melintas pertigaan lingkar Salatiga area Tingkir berhasil merebut kembali posisinya dari Jaya yg sempat memimpin cukup lama di depan KD seri 6 dan lanjut ngejoss lagi menyusuri jalan utama Solo-Semarang ini.
Melintas Pertigaan Lingkar Salatiga Tingkir
02.37 : Melintas Klero.
Melintas Klero
02.41 : Melintas Ampel berhasil menggoyang KD seri 1 sebelum pasar Ampel.
MengOT KD Seri 1
02.45 : Meliuk-liuk di jalur Ampel-Boyolali yg mayoritas berupa turunan yg berliku2 ini dibabat dengan mudahnya oleh KD seri 6 apalagi melihat penampakan GH seri B dan KD seri 3 di depannya yg juga lagi bergoyang dumang membuat KD seri 6 tak mau kalah. Manuver-manuver dg high speed dalam mengejar hingga berhasil menggoyang GH seri B dan KD seri 3 ini membuat jantung berdesir dan bikin nagih pokoknya.
MengOT GH Seri B
MengOT KD Seri 3
02.50 : Memasuki terminal Boyolali untuk menurunkan penumpang sebentar dan membeli kopi sebagai amunisi pengganjal ngantuk bagi driver. Alhasil GH seri B, KD seri 3 dan KD seri 1 yg sudah susah payah digoyang tadi malah ngacir duluan meninggalkan terminal.
Memasuki Terminal Boyolali
02.53 : Meninggalkan terminal Boyolali menuju arah lingkar Boyolali namun kemudian dibelokkan melewati kota Boyolali. KD seri 1 berhasil diasapi kembali saat sama-sama melewati kota.
Melintas Kota Boyolali
03.10 : Melintas Kartosuro.
Melintas Kartosuro
03.22 : Alhamdulillah sampai juga di Terminal Tirtonadi dengan selamat. 12 jam 30 menit perjalanan Pondok-Pinang bersama KD seri 6 ini membuat sya cukup puas dengan kenyamanan, pelayanan dan aksi mosak-masik yg disuguhkan selama perjalanan. Sya pun langsung berjalan menuju shelter terminal barat untuk menunggu bus SG/Mira arah Jogja. Klo jam-jam demit kya gini ga bakal pilih2 bus lagi gan karena dapat bus yg mau berhenti aja udah syukur, biasanya sih yg mau dg senang hati membukaan pintu busnya adalah mbak Mira hehe... 
Tiba di Terminal Tirtonadi
Video perjalanan bersama Kramat Djati Seri 6 Mosak-Masik di Pantura bareng HR 11 "Bronxet" ini selengkapnya dapat dilihat DI SINI.

03.40 : Akhirnya datanglah Mira 7319 setelah sebelumnya Eka 7337 tujuan Magelang berusaha mengambil hati sya agar ikut bersamanya namun sya masih setia untuk menanti bus ATB saja hehe. Mira 7319 yg melaju pelan-pelan memasuki jalur lintas kemudian membukakan pintunya untuk sya dan penumpang lain yg sudah menunggunya. Ternyata emang rezeki anak sholeh ga kemana, Mira 7319 berbody scorpion king ini menjadi pahlawan buat sya untuk mengejar waktu Subuh sampe di kos. Sya pun langsung naik ke dalam bus dan masih kebagian hotseat belakang driver.  
Mira 7319 Datang Menghampiri
03.42 : Lepas terminal, bus bermesin Hino Ak8 ini langsung tancap gass karena kondisi jalan yg masih sepi dan ga mikirin ambil poin di jalanan. Mantap dah touring panjang kali ini ditutup oleh armada yg suosss kembali sehingga niat hati buat melanjutkan mimpi malah jadi melek terus sampai Jogja. Muncul Legacy SR1 langsung menjadi korban sesetan pertama Mira 7319 ini di Manahan.
Mengejar Muncul Legacy SR 1
03.52 : Melintas Kartosuro. Lepas Kartosuro dibikin senam jantung sama Mira 7319 ini dengan aksinya membelah kesunyian pagi menjelang Subuh itu dengan kondisi gas yg dibejek dalam-dalam. Mantap jiwa pokoknya...
Melintas Kartosuro
04.00 : Melintas Delanggu.
Melintas Delanggu
04.05 : Mampir beli gorengan sebentar di terminal Penggung lanjut tancap gass lagi.
Mampir Beli Gorengan di Terminal Penggung
04.17 : Memasuki terminal Klaten sekedar untuk absen pada pak Dishub dulu.
Memasuki Terminal Klaten
04.20 : Lepas terminal Klaten sempat tertahan palang KA Krapyak di belakang Langsung Jaya "Blacky" kemudian dua armada ini saling kejar-kejaran hingga nekat buka jalur bersama di bangjo pertigaan warung pojok. Mira 7319 yg terus menempel ketat Langsung Jaya "Blacky" berhasil membuatnya menyerah dan memilih sein kiri saja. 
Terhenti di Palang KA Krapyak
Mengejar Langsung Jaya "Blacky"
04.35 : Melintas depan bandara udah gandeng sama Eka 7337 yg sempat sya acuhkan saat berada di terminal tirtonadi tadi. Jadi merasa beruntung ga ngikut Eka 7337 tadi hehe...
Mengejar Eka 7337
04.37 : Mendarat di depan hotel Jayakarta dengan selamat dengan waktu perjalanan yg cukup singkat yaitu 55 menit saja dengan sensasi yg cukup memacu adrenalin sebagai penutup trayek panjang ini hehe... Lanjut order grabbike untuk kembali ke kos tanpa harus mlipir dulu ke barat di depan Honda Anugerah kalau turun di Janti.
Turun di Depan Hotel Jayakarta
04.50 : Alhamdulillah sampai di kos kembali dengan selamat setelah menempuh perjalanan panjang selama 6 hari 6 malam di dalam bus. Sungguh pengalaman baru yg luar biasa hanya bermodalkan kenekatan dan duit pas-pasan akhirnya touring terpanjang sya sementara ini bisa terealisasi dan bukan sekedar wacana saja walaupun target buat keliling kota dan hunting di tujuan akhir Pekanbaru gagal dieksekusi akibat kendala waktu. Capek, letih, dan lesu serta ndledek pastinya bercampur menjadi satu tetapi yg penting bahagia dan selamat sampai tujuan karena pengalaman itu mahal harganya hehehe... Lanjut bersih diri dan shalat Subuh dulu sebelum hibernasi panjang hehe... 

Nah sampai di sini dulu ya gan kisah perjalanan sya balik dari Pekanbaru menuju Jogja via lintas timur Sumatera beserta drama-drama yg mewarnainya ini, semoga bisa menginspirasi teman-teman semua yg berencana mengadakan perjalanan touring lintas Sumatera ke Pekanbaru. Terima kasih kepada semua pihak yg telah berjasa membantu sya selama perjalanan touring kali ini. Special thanks buat Adi, Geo, Andreas yg udah nemenin beli tiket Murni Jaya, Yudi Guntara sebagai teman kos yg selalu sya repotkan buat nganterin ke terminal, serta Ricky Hidayat dan Ardian Hanafi yg mau nyempetin nemenin sya selama di Pekanbaru dan Jakarta. Terima kasih ^_^.


Tarif :
Pekanbaru-Kampung Rambutan : Free of Charge (Po. Lorena Executive Class)
Kampung Rambutan-Pondok Pinang : 3,5k (Trans Jakarta)
Pondok Pinang-Solo : Free of Charge (Po. Kramat Djati Executive Class)
Solo-Jogja : 10k (Po. Mira ATB)

15 comments:

  1. Pokoknya empat jempol dech utk tulisannya, saya selalu mengikuti perjalanan-perjalanan Mas Ariep ini. Yang saya salut meski jalan-jalan naik bus, ibadah tetap tidak ditinggalkan. Pokoknya tulisannya top markotop, saya masih nunggu reportase-reportase berikutnya

    ReplyDelete
  2. Saya selalu mengikuti caper One Stop Journey...yang menarik bagi saya adalah bahasa yang digunakan sesuai dengan kebutuhan pembaca.tak kalah menariknya adalah fotonya itu Lo jelas.sekedar saran buat mas Arif,Tolong tempat tempat strategis lebih banyak difotoin.
    Sukses selalu buat mas Arif semoga diberi kelancaran dalam melaksanakan TUGAS NEGARA.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mkasih mas atensinya dan sarannya. Semoga nnti bisa motoin tempat2 yg strategis lbh bnyk

      Delete
  3. Mantap bos arief,...
    tetap setia menanti caper selanjutnya....

    semangat,...

    ReplyDelete
  4. jos....btw RM singgalang jaya no recom memang untuk kebersihan toilet...tapi untuk servis makan tak akui bisa ambil sepuasnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bner mas. Klo soal rasa masakannya emng cocok di lidah sya

      Delete
  5. Mantap capernya.... selalu menarik dan enggak ngebosenin, ditunggu caper selanjutnya

    ReplyDelete
  6. Saya pas 2x PP Jkt-Dps makan di rumah makan Singgalang selalu ada tulisan "ambil 1 ayam" & selalu ada mbak" yg jagaiin.Bad luck buat saya hahhah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mungkin blm beruntung ya mas, sya 2x naik KD slalu gt soalnya mas

      Delete
  7. suooosss mas bro...klo trip PKU lg sempetin jalur PKU - Padang via kelok 9.. mantapppp

    ReplyDelete
  8. Akhirnya smpai jg part 2... Cape mas ngikutnya...haha
    Kutunggu OSJ beriktnya...

    ReplyDelete
  9. Bikin ngiler aku setelah membacanya. Pengin sekali aku bepergian ke Sumatra. Kalau sekarang mungkin wkt nya bisa lebih pendek. Palembang -bakauheni sekarang sdh full toll.

    ReplyDelete