Sunday 19 February 2017

Touring Wonderful Madura via Jakarta


 Madura sepertinya masih menjadi destinasi touring yg menarik untuk kembali sya ulangi. Dari empat kabupaten yg berada di pulau Madura (Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep), hanya Bangkalan lah yg belum sempat sya kunjungi karena memang saat ini ga ada bus patas/ekonomi Surabaya-Madura yg melewati Bangkalan lagi dan memilih via jembatan Suramadu langsung tembus tangkel. Oleh karena itu tujuan touring kali ini adalah visit Bangkalan sekalian mengunjungi orangtua yg kebetulan lagi ada di Jakarta (padahal ini mah cuma modus touring doang hehe...) sehingga kali ini sya touring dewean saja. BTW, Kok ga nyambung ya? Mau ke Bangkalan tapi malah ke Jakarta dulu. Emang seninya di situ gan buat KPS trip to trip yg antimainstream dan belum pernah dilakukan orang2, semoga menginspirasi para pemirsah sekalian. 
    Rasa penasaran ingin mencoba armada Gunung Harta seri A membuat sya memutuskan untuk naik GH aja untuk menuju ke Jakarta walaupun harus ke Bogor dulu. Justru ini kesempatan buat sya untuk merasakan pengalaman melintas jalur menuju Bogor (Bubulak) via jalan raya bogor yg belum pernah sya lakukan. Proses pengekeran pun dilakukan ttg armada apa yg akan sya dapatkan jika tgl 4 Februari berangkatnya. Ternyata lagi beruntung nih dapat rolingan GH 118 scania K360 jika ga dirolling lagi. Biasanya jatah tetapnya GH 121/122 SHD osoor yg sekarang lagi bertugas untuk jatah malang-poris. Ok fix diputuskan 5 hari sebelum keberangkatan, sya pun kembali meminta tolong mas insan mubarok untuk membelikan tiket GH seri A di agen setiabudi. Kapan lagi bisa ngrasain scanianya GH yg merupakan rolingan armada malang-jkt ini. 
  Singkat cerita, tiket GH seri A seat 1A untuk keberangkatan tgl 4 Februari 2017 berhasil diamankan dg harga 180k, padahal biasanya 170k saja (alasannya sih seri A dapat Osoor atau scania). Semoga itu emang benar kebijakan kantor. Terima kasih mas insan udah mau direpotkan lagi, tinggal nunggu hari H aja nih.
Tiket Gunung Harta Seri A
Tiket Gunung Harta Seri A
   Untuk perjalanan dari Jakarta nanti pengennya merasakan sensasi naik HR maduraan yg terkenal handalnya untuk menuju Bangkalan. Karena HR maduraan ga bisa dikeker alias rolingan terus, sya mah pasrah aja dapat armada apa tapi tetep berharapnya dapat HR 126, 120 dan 121 yg bermesin Hino RN. Iseng-iseng nyari info tentang harga tiket pulogebang-bangkalan dengan menghubungi beberapa nomor agen  HR pulogebang yg ternyata ada banyak banget nomornya. Dari 6 nomor yg sya sms hanya 3 yg mau jawab, 2 menjawab 250k dan 1 mnjawab 230k. Klo sesuai yg pernah diposting di grup HR mania harusnya 230k tapi entahlah. Sya memilih langsung beli aja nanti H-1 di pulgeb biar lebih jelas soalnya klo naik maduraan kebanyakan pada beli on the spot sehingga klo beli H-1 masih kemungkinan besar dapat hotseat.
    Udahan yah prolognya langsung aja disimak cerita perjalanannya berikut ini check it out......



Hari 1
12.15 : Menuju terminal giwangan diantar oleh teman kos menggunakan motor. Perjalanan menuju giwangan ini ditemani oleh mendung2 syahdu yg menandakan hujan tak lama lagi akan segera turun.
12.35 : Tiba di sisi utara Terminal Giwangan langsung menuju shelter bus ekonomi surabaya. Terlihat bus yg sedang parkir di shelter kala itu adalah SS 7034, Mira 7157 dan Mira 7308. SS 7034 yg berbody Legacy ini kembali menjadi pilihan sya untuk menuju ke Solo karena udah nampak standby dan hotseatnya masih ada yg kosong. 
SS 7034
Onboard SS 7034
12.45 : Bus bermesin Hino AK8 ini  mulai diberangkatkan dari terminal giwangan. Lepas giwangan langsung ngejoss dipacu mosak-masik terus, mantap dah drivernya. Dua kali ngikut SS 7034 ga pernah kecewa pokoknya walaupun drivernya beda.
Lepas Terminal Giwangan
12.57 : Melintas Maguwo udah disambut dengan kemacetan kendaraan yang mengular. Maklum ini kan malming jadi ga heran klo banyak  jomblo #eh kendaraan yg pada keluar buat liburan.
Melintas Maguwo
13.10 : Melintas Proliman Bogem kembali dipertemukan dg antrian kendaraan yg mengular akibat adanya lampu bangjo. Lalu lintas yg cukup padat saat memasuki kawasan prambanan hingga klaten ini membuat sang driver harus pintar2 mencari celah jalan agar terhindar dari kemacetan.
Melintas Prambanan
13.33 : Melintas bypass Klaten tak henti-hentinya terus berusaha goyang kanan sepanjang jalan untuk menghindari kawanan truk pasir yg sedang berbaris rapi di jalan.
Melintas Bypass Klaten
13.36 : Memasuki terminal klaten untuk sekedar absen jumlah penumpang saja pada pak Dishub hehe...
Memasuki Terminal Klaten
13.40 : Lepas terminal klaten kembali aksi goyang kanan terus dilakukan saat kondisi memungkinkan.
Goyang Kanan Lepas Terminal Klaten
Goyang Kanan Lepas Terminal Klaten
Goyang Kanan Lepas Terminal Klaten
Goyang Kanan Lepas Terminal Klaten
13.50 : Melintas bangjo Karangwuni memilih mlipir kiri saja hingga berhasil mengOT ALS. Agra Mas BM 20 yg baru beranjak dari agennya juga tak lepas dari santapan SS 7034.
Melintas Karangwuni
14.00 : Melintas Delanggu.
14.14 : SS 7034 memilih belok kanan melalui jalan Slamet Riyadi untuk menghindari kemacetan di bangjo kartosuro.
Melewati Jalan Alternatif Slamet Riyadi Kartosuro
14.20 : Kembali memasuki jalan utama Solo-Semarang via bangjo barat SPBU pabelan sehingga bertemu dengan Eka 7513 dan Akas Asri New Marcopolo yg tadi berangkat duluan dari Jogja. Berarti lewat jalan Slamet Riyadi tadi adalah pilihan yg tepat sekali.
Masuk Jalan Utama Solo-Semarang
14.23 : Macet di pertigaan bangjo UMS sehingga langsung goyang kiri pol.
Macet di Pertigaan UMS
14.32 : Macet lagi di depan Solo Square. Entah kenapa perjalanan jogja-solo kali ini banyak bertemu titik kmacetan.
Macet di Depan Solo Square
14.43 : Alhamdulillah sampai juga di terminal tirtonadi dan masih cukup banyak waktu untuk sekedar hunting maupun nongkrong2 di terminal, tetapi sya memutuskan untuk langsung capcus menuju agen Gunung Harta Setiabudi yg ga terlalu jauh dari terminal dengan jalan kaki saja.
SS 7034 di Terminal Tirtonadi
14.55 : Tiba di agen GH setiabudi langsung konfirmasi kepada agen, katanya sih bus GH seri A biasanya datangnya sekitar jam setengah 4. Tapi anehnya, pihak agen ga tahu jtah armada seri A untuk hari ini, ini mah bikin tambah deg-deg an ajah. Semoga aja sesuai prediksi yaitu GH 118.
Agen Gunung Harta Setiabudi
15.00 : Sambil menunggu bus yang tak jelas kapan datangnya, sya pun menikmati pemandangan bus-bus yg melintas di depan agen setiabudi setelah keluar dari terminal tirtonadi. Rata-rata bus malam yg mampir agen di sekitar jalan setiabudi ini adalah tujuan denpasar seperti Gunung Harta, OBL, Sedya Mulya, Restu Mulya, Wisata Komodo dan Tami Jaya.
Gunung Harta Tujuan Denpasar
Tami Jaya Tujuan Denpasar
Sedya Mulya Tujuan Denpasar
Restu Mulya Tujuan Denpasar
Aneka Jaya 7291 Tujuan Pacitan
Al-Amin Tujuan Praci
Rela Tujuan Purwodadi
Timbul Jaya TDP Tujuan Purwantoro
16.15 : Akhirnya bus yg dinanti-nanti datang juga. Sesuai prediksi, GH 118 dengan body New Setra Jetbus 2 HD yang gagah menjadi bus yg bertugas sbg seri A tujuan bogor untuk hari ini. Bus yg menggunakan dapur pacu scania K360 ini masih menggunakan sistem transmisi manual belum pake cethek-cethek transmision a.k.a opticruise transmision hehe...Sya pun langsung bergegas menuju ke dalam bus. Saat naik eh ternyata seat 1A sya udah ditempati oleh seorang manohara syantik yg sedang terlelap dalam tidurnya, ga enak kn mau bangunin juga. Biar aja deh gapapa malah enak kok di seat 1B jadi ga sungkan klo nanti bolak-balik ke toilet hihi... Kesan pertama naik bus ini adalah sangatlah nyaman, wangi dan full musik walaupun bukan dangdut, serta lengkap dg bantal dan selimut. Jarak antarseatnya ga terlalu luas padahal sebenarnya kan ini bus kelas executive walaupun dirolling untuk kelas vip sehingga fungsi legrest pun tak maksimal ketika sya letakkan tas di depan.
GH 118 Bertugas Sebagai Seri A 
Ruang Kemudi GH 118
Jarak Antarseat GH 118
16.25 : Berangkat dari agen setiabudi dipunggawai oleh driver pinggir seorang bapak2 itu. Kondisi penumpang telah full seat bahkan seat CD nya pun ikut terjual. Beberapa penumpang yg naik dari agen setiabudi Solo tadi adalah penumpang terakhir yg merupakan manifest dari GH 118 ini. Selepas kota solo, kru langsung membagikan snack yg berisi roti selai, air mineral gelas dan permen. Lumayanlah untuk bus sekelas vip rasa executive ini.
Lepas Agen Setiabudi
Snack Gunung Harta
16.48 : Melintas pabelan disambut dengan kepadatan kendaraan. Mentul-mentul ala air suspension scania K360 ini begitu empuk dan nyaman apalagi ketika melintas jalan yg bergelombang hehe...
Melintas Pabelan
16.55 : Memasuki terminal kartosuro hanya sekedar muter numpang lewat aja ga ngapa-ngapain, bayar TPR enggak, absen Dishub juga enggak.
Memasuki Terminal Kartosuro
17.05 : Mengambil paketan barang sebentar di Bangak city. Lepas bangak, bus hanya dipacu cukup santai dalam suasana rintikan hujan sambil disetelin Film Barat entahlah judulnya apa.
Melintas Bangak
17.20 : Melintas lingkar boyolali ngeblong bareng Harapan Jaya.
Melintas Lingkar Boyolali
17.25 : Melintas depan terminal Boyolali hanya lewat saja ga masuk terminal.
Melintas Depan Terminal Boyolali
17.30 : Lepas boyolali langsung adu skill dengan GH seri B dan akhirnya GH seri B pun dapat ditaklukkan.
Lepas Boyolali
Lepas Boyolali
17.40 : Macet dua arah di kawasan sebelum masuk Ampel. Sempet goyang kanan bareng Harapan Jaya dan GH seri B yg berada di belakang beberapa kali tetep aja belum bisa lepas dari kemacetan malah makin parah aja. Pantesan aja banyak bus semarang-solo yg pada telat jamnya.
Macet Panjang di Kawasan Sebelum Ampel
Macet Panjang di Kawasan Sebelum Ampel
18.00 : Ternyata ditemukan fakta bahwa penyebab kemacetan ini adalah mobil L300 pembawa barang yang lagi rusak di pinggir tanjakan ampel hingga memakan badan jalan sedikit. Lepas tempat ini akhirnya berangsur lancar kembali.
Macet Panjang di Kawasan Sebelum Ampel
18.20 : Tersendat kemacetan lagi di kawasan tengaran hingga klero yg padat merayap.
Macet di Klero
18.35 : Langsung memasuki lingkar salatiga tanpa harus masuk dulu ke terminal tingkir.
Masuk Lingkar Salatiga
18.45 : Melintas lingkar salatiga cukup lancar, hanya sesekali agak tersendat di beberapa bangjonya.
Melintas Lingkar Salatiga
19.05 : Memasuki tol bawen-banyumanik langsung mengOT mba ocin dan beberapa Laju Prima mengingat sudah banyak waktu yg terbuang tadi gara-gara macet.
Masuk Tol Bawen
19.15 : Sepanjang tol bawen-banyumanik ini tak segan-segan bus dipacu dg kecepatan tinggi di atas 100 kpj bahkan beberapa kali sempat menyentuh angka 120 kpj alias mentok gan. Alhasil semua bus yg dijumpai di tol ini dapat dilibas oleh GH 118. Walaupun dipacu kencang kya gini, namun tak berasa klo bus udah mentok aja jarum spedonya hehe rasanya cuma seperti dipacu 80 kpj ajah...Bener-bener nyaman dan seperti flying low hihihi...
Melesat Sepanjang Tol Bawen-Semarang
19.22 : Memasuki GT. Banyumanik barengan dengan GH seri C.
Melintas GT. Banyumanik
19.24 : Baru aja lepas dari GT. Banyumanik dan sempet mengOT GH seri C dan GMS juga malah langsung dihadapkan kembali dengan kemacetan yg mengular cukup panjang dari pertemuan tol banyumanik dan tol tembalang hingga GT. Tembalang. Pantesan aja sekarang banyak bus yg memutuskan via gombel saja untuk menghindari macet di GT. tembalang. 
Macet Ketika Memasuki GT. Tembalang
19.55 : Memasuki GT. Manyaran antri cukup panjang lagi, eh tiba2 malah diserobot oleh Madu Kismo dan GH seri C tadi hmmmm.
Melintas GT. Manyaran
20.00 : Macet lagi saat melintas Krapyak akibat ada truk yg macet di tengah jalan. Terlihat bus-bus muriaan sudah mulai melintas di Krapyak, aseeek... ga bakalan sepi dan mbosenin deh pantura nanti soalnya banyak kress dan konvoi sama bus muriaan.
Macet di Krapyak
20.25 : Melintas depan terminal Mangkang.
20.30 : Melintas lingkar Kaliwungu mulai beraksi dengan goyang kanan kiri mendahului kendaraan di depannya sambil terus mengejar HR 25. Kelincahan HR 25 perlu diacungi jempol untuk usahanya menghalau kendaraan2 di depannya sehingga bisa ngacir duluan dia. Lepas lingkar kaliwungu kres dengan HR 91 yg sempat diOT oleh HR 25 dan GH 118 pun hanya mengekornya dari belakang sehingga posisi konvoi masih dipimpin oleh HR 25. Tapi syangnya HR 25 memilih untuk belok kiri via jalan alternatif kendal-cepiring yg nantinya tembus di jalan satu arah sebelum masuk cepiring sedangkan HR 91 dan GH 118 memilih tetap via kota kendal.
Melintas Lingkar Kaliwungu
Melintas Lingkar Kaliwungu
20.40 : Memasuki kota Kendal ketemu lagi sama HR 71 langsung aja HR 91 dan HR 71 diseset abis dari kiri saat melintas di jalah satu arahnya hehe...Sempat ketemu juga dengan PK entah jatah mana yg sempet melakukan perlawanan ketika mau diOT tetapi akhirnya ngalah juga dia. Dan ketika sebelum masuk cepiring ketemu dg HR 25 tadi lagi ternyata sama aja lewat situ akhirnya barengan lagi smpe sini.
Melintas Kota Kendal
21.00 : Memasuki RM. Sari Rasa. Rasa lapar yg sudah membayangi sejak tadi membuat sya langsung turun duluan menuju tempat servis makan penumpang GH. Bayangin aja belum makan dari siang ditambah dapat bonus macet parah yg membuat bus yg biasanya sampai di RM sekitar jam set 8-8an menjadi mundur hingga jam 9 baru masuk sini. Kupon makan di tiket pun langsung sya tukarkan dengan menu prasmanan yg terdiri dari nasi, oseng tahu tempe, sop, ayam goreng, krupuk dan teh hangat. Klo yg mau es teh jg ada kok dan kayaknya kalian bisa nambah sesuka hati makanan/minumannya karena ga dijagain kok sama petugas RM nya hihihihi. Rasa makanannya jg lumayan enak dan ruang servis makan khusus GH di sini cukup nyaman walaupun AC nya ga dinyalain.
GH 118 du RM. Sari Rasa
Menu Servis Makan GH di RM. Sari Rasa
21.15 : Setelah selesai makan lanjut shalat jamak magrib dan isya dulu biar tenang di perjalanan selanjutnya nanti.
21.30 : RM. Sari Rasa kala itu bener2 rame karena bus-bus yg servis makan di sini datangnya pada bersamaan. Biasanya kan bus lintas soloan seperti Harapan Jaya, Kramat Djati, Gunung Harta, Gunung Mulia, Rosalia Indah, dan Tunggal Dara dulu yg datang, tetapi karena efek macet jadi barengan sama bus muriaan seperti Nusantara. Bus GH yg udah nampak ngumpul saat itu ada GH 39 seri E, GH 43 seri C, dan GH 84 seri B. GH team ponorogo lain entah udah duluan atau mlah masih di belakang.
Pasukan Nusantara dan Gunung Harta
Pasukan Nusantara
NS 01 dan GH 118
21.45 : Driver tengah yg masih terlihat muda dan sangat ramah terhadap penumpangnya ini mulai menduduki singgasananya sbg tanda bus akan segera diberangkatkan. GH seri E nampak telah angkat jangkar duluan dari RM. Sari Rasa.
Driver Tengah Bersiap Menggoyang Pantura
22.00 : Keluar dari RM. Sari Rasa barengan dengan Harapan Jaya setelah sebelumnya dilakukan kontrol dahulu. Jam 10 mlam aja baru keluar RM, bisa ga ya kira2 sampe bogor pas subuh. Rasanya kok pesimis banget belum lagi klo pekalongan dan pemalang nanti macet. Keluar RM, bus langsung dipacu cukup kencang dan terus mendahului kendaraan di depannya.
Keluar RM. Sari Rasa
Melintas Gringsing
22.10 : Memasuki gringsing lebih memilih belok kanan via alas roban lama daripada via lingkar plelen.
22.15 : Mulai menanjak di tanjakan alas roban jalan baru konvoi dengan GH seri C. Hal yg membuat sya geleng2 kepala kenapa bus ini loyo banget ya nanjaknya ga kya biasanya scania kok ga greget buat nanjak seperti ga ada tenaganya, apa karena kurang ancang2nya. Alhasil diOT oleh Bejeu B31 yg mesinnya MB OH 1626, nah loh.
Melintas Tanjakan Alas Roban
22.53 : Lepas alas roban hingga Banyuputih, bus terus ngejos meliuk-liuk di jalur pantura ini. Banyak banget bus yg sempet diOT oleh GH 118 termasuk GH seri C tadi (sampe lupa apa aja yg keOT).
23.25 : Melintas Pekalongan alhamdulillah lancar jaya setelah sempat macet dikit di batang tadi akibat bangjo.
Melintas Pekalongan
23.55 : Melintas Lingkar Pemalang, driver tengah ini typikal driver yg mengutamakan kenyamanan jadi baru berani ngegas kenceng kalo jalannya bener2 mulus. Banyaknya jalan yg rusak sepanjang pantura membuat driver tengah ini harus pinter2 nyari jalan sehingga speed adalah nomor 2.


Hari 2
00.10 : Melintas Surodadi nempel Santoso yg terlihat mosak-masik ga mau kalah dan akhirnya hanya konvoi saja tanpa ada niatan untuk mengOTnya mengingat kondisi jalan yg kurang mendukung.
Melintas Surodadi Konvoi Bareng Santoso
00.20 : Ketika masih asyik konvoi bareng Santoso, tiba-tiba dari kiri muncul HR 13 yg dengan kencengnya langsung menyeset dan ngacir tak terlihat meninggalkan GH 118 dan Santoso. Wah mantap gan.... dan akhirnya Santoso pun berhasil diOT saat memasuki jalan betonan yg cukup halus, jadi di sini bus baru digas kenceng2nya untuk mengejar ketertinggalannya.
Mengejar HR 13
00.30 : Memasuki perbatasan Tegal berjumpa dengan PK solo-bandung dan HR 107 yg lagi asyik adu skill. HR 107 nampak ngacir duluan meninggalkan PK dan GH 118 pun ngikutin jejak HR 107 untuk menyeset kiri PK namun terus gagal karena PK melakukan perlawanan.
Memasuki Perbatasan Tegal
00.40 : Memasuki kawasan kota Tegal baru deh PK berhasil diseset kiri dan terus melaju kencang hingga meninggalkan kota Tegal. Bejeu B11 juga sempet jadi korban sesetan maut GH 118 (duh makin alay aja nih bahasane hihihi maaf ya pemirsah). 
MengOT PK Solo-Bandung
MengOT Kiri Beberapa Bus
MengOT Bejeu B11
00.50 : Memasuki GT. Brexit. Sepanjang tol brebes pejagan ini kembali bus dipacu kenceng terus terlihat dari jarum speedonya yang tak beranjak dari kisaran 100-120 kpj. Walaupun rasanya udah melayang-layang di jalan tol tetapi masih aja sempet diseset kiri sama HR 87 yg langsung ngacir. Mantap bos MB OH 1626 mengOT Scania K360. Ga ada niatan dari driver tengah GH 118 untuk mengejar HR 87 tadi hohoho dan tetap mempertahankan kecepatannya di kisaran 100-120 kpj.
Melintas Brexit
Melesat di Tol Brebes-Pejagan
01.05 : Memasuki kawasan tol Pejagan-Kanci, bus masih mempertahankan kecepatannya di kisaran 100-120 kpj dan terus berhati-hati karena banyaknya zonk di sepanjang tol pejagan ini. 
Melesat di Tol Pejagan-Kanci
01.30 : Melintas tol Kanci-Palimanan masih bertahan dengan kondisi nyamannya di kecepatan 100-120 kpj. Rasanya kalo bertahan seperti ini terus mungkin masih bisa masuk Bogor pas Subuh nih semoga jalanannya terus dilancarkan.
Melesat di Tol Kanci-Palimanan
01.55 : Memasuki GT. Palimanan masih terus lanjut ngejoss sepanjang Cipali. Entah udah berapa bus aja nih tadi yg berhasil diOT sepanjang tol brebes hingga palimanan ini. Sepanjang Cipali ini driver tengah GH 118 ini semakin menjadi-jadi dalam menggeber armadanya. Beberapa kali jarum spedo mentok tok melebihi angka 120 yg merupakan batas kecepatan maksimal bus, mungkin sekitar 130 kali ya klo mentok tok hmmm mantap mamennn. 
Melintas GT. Palimanan
Melesat di Tol Cipali
02.10 : Sepanjang tol cipali berhasil mengasapi puluhan bus-bus malam bahkan yg start dari solo lebih awalpun sudah banyak yg didahului oleh GH 118, seperti GH seri E, beberapa Harapan Jaya, Kramat Djati, Sindoro Satriamas, Laju Prima, GMS, PK, Andhora Line, Jaya, Gunung Mulia dll. Pasukan dari jogja pun bernasib sama seperti Prayogo, Sumber Alam, Sinar Jaya, Putera Mulya seri M dll. Bener2 recomended bus nih buat ngejar waktu. Namun HR 87 yg sudah nampak di depan mata tak kunjung bisa dikejar malahan masih sempat diOT lagi oleh HR 118 dengan RK8 jahatnya.
MengOT Prayogo
MengOT Harapan Jaya
MengOT GH 39 Seri E
MengOT Kramat Djati dan Mengejar HR 87
03.10 : Sebelum memasuki cikopo sempat terjadi pergantian driver kembali dipunggawai driver pinggir lagi namun tetep ngejos bawanya. Saat melintas GT. Cikopo, pengen rasanya menyaksikan kehandalan GH 118 lepas cikopo namun apadaya matanya udah ga sanggup buat melek akhirnya zzzzzzzzzzzzz
03.37 : Melintas GT. Cikarang Utama langsung melesat menuju pasar rebo ga mampir2 cikarang/cibitung/bekasi. HR 13 tadi sudah mulai terlihat lagi di depan tapi tetep aja langsung ngacir lagi.
Memasuki GT. Cikarang Utama
03.50 : Melintas GT. Cikunir. Lepas cikunir ngejos lagi hingga pasar rebo, sempet mengOT GH seri G dan seri F yg ternyata baru sampe sini, LP SHD, Sumber Alam, dan Kramat Djati.
Memasuki GT. Cikunir
04.00 : Menurunkan penumpang di Pasar Rebo. Wah jam 4 aja udah sampe pasar rebo, artinya sampe bogor nanti palingan 1 jam lagi, masih sempetlah buat ngejar subuhan.
Menurunkan Penumpang di Pasar Rebo
04.05 : Menyusuri Jalan Raya Bogor yg masih nampak lengang. Entah klo siang gimana macetnya daerah sini ya.
Menyusuri jalan Raya Bogor
04.12 : Menurunkan penumpang di PAL Depok.
Melintas PAL Depok
04.18 : Melintas perempatan Cijago. Klo masuk Jakarta udah siang bakalan langsung exit tol cijago sini dan ga berani lewat pasar rebo. Lanjut menurunkan penumpang di simpang depok.
Melintas Cijago
04.35 : Menurunkan penumpang di dekat Flyover Cibinong sehingga sempet diduluin oleh Agra Mas BM 78 dan LP SHD. Lanjut menyusuri jalan raya bogor untuk menurunkan penumpang di kandang roda dan pomad sehingga kembali diduluin oleh GH seri G dan HR 81.
Menurunkan Penumpang di Flyover Cibinong
05.00 : Melintas perempatan jalan baru Bogor ambil kanan menuju arah Bubulak.
Melintas  Perempatan Jalan Baru
Suasana Kabin GH 118
05.15 : Alhamdulillah landing dengan selamat di depan pool Gunung Harta Bubulak dalam keadaan yg masih gelap gulita. Ga kebayang deh tak kira bakalan telat sampe bubulak ternyata masih banyak waktu buat subuhan. Overall terpuaskan deh naik GH 118 ini semoga bisa mencicipi GH seri A yg lain. Terlihat GH seri G dari jogja sudah terparkir di pool karena tadi sempet ngacir duluan saat GH 118 nurunin penumpang sepanjang jalan raya bogor. Lanjut jalan kaki menuju terminal bubulak yg ga jauh dari pool GH ini untuk nyari mushola.
Tiba di Depan Pool GH Bubulak
Pool GH Bubulak
05.20 : Nyampe di terminal terlihat masih dalam kondisi sepi dan gelap. Hanya ada aktivitas beberapa bus ex APTB dan angkot yg mulai beroperasi pagi itu dan bus malam yg mulai berdatangan mengisi terminal yg terlihat kumuh dan kurang terawat ini. Aspal di dalam terminal yg mulai terkelupas dan rusak dimana-mana, bangunan di dalam terminal yg kurang layak, dan banyak fasilitas terminal yg rusak seperti menjadi pemandangan biasa di terminal bubulak. Untung saja mushola dan toilet musholanya bersih dan recomended buat ibadah sekalian bersih diri.
Terminal Bubulak Bogor
05.40 : Usai shalat subuh dan bersih diri lanjut hunting bus malam yg mulai merapatkan barisan di parkiran belakang terminal. Walaupun kondisi terminalnya kya gini, bus malam yg masuk sini keren-keren coy. Bus-bus wonogiri-solo yg ada di sini antara lain Tunggal Dara, Putera Mulya, HR 81 dan HR 132, bus jogjanan ada Murni Jaya dan OBL sedangkan untuk bus muriaannya baru ada Bejeu B57 dan HR 140. Entah yg lain belum pada datang atau malah ngetem di poolnya masing2.
Suasana Terminal Bubulak Pagi Hari
Suasana Terminal Bubulak Pagi Hari
Suasana Terminal Bubulak Pagi Hari
Suasana Terminal Bubulak Pagi Hari
Suasana Terminal Bubulak Pagi Hari
Suasana Terminal Bubulak Pagi Hari
05.50 : Jaya Putih baru nampak memasuki terminal bubulak. Mungkin efek macet di boyolali dan beberapa titik lain kemaren.
Jaya Putih Telat Masuk Bubulak
06.05 : Waktu yg sudah menunjukkan pukul 6 lebih membuat sya harus segera beranjak meninggalkan bogor menuju jakarta. Awalnya sempet tertarik naik bus ex APTB body disco milik Sinar Jaya tetapi tujuannya adalah Rawamangun sedangkan dari RM ke pulgeb hanya dilayani feeder busway medium kya kmren. Akhirnya memilih Agra Mas berbody New Celcius tujuan Senen ini saja yg masih terlihat sepi penumpang dan lsg mngamankan hotset sebelah kiri. Wah ternyata jarak antarseat dg konfigurasi 2-3 ini sempit banget pemirsah mirip Agra Mas seri C atau BT walaupun udah didukung dg seat bludru yg lumayan nyaman.
Agra Mas Ex. APTB Bogor-Senen
06.15 : Bus bermesin Hino AK8 ini mulai perlahan diberangkatkan dari terminal bubulak. Style kura2 pun dilakukan dengan terus menyeser penumpang sepanjang jalan hingga memasuki tol lingkar luar Bogor. Tarif menuju jakarta naik bus ini cukup mahal yaitu 16rb ga ada karcisnya dan tarif ini berlaku jauh dekat untuk semua bus ex APTB bogor-jakarta.
Berangkat dari Terminal Bubulak
Menyeser Penumpang Hingga Perempatan Jalan Baru
06.40 : Memasuki tol lingkar luar Bogor via GT Sentul Barat dan masih dipacu dengan santainya ketika melaju di tol.
Masuk Tol Lingkar Luar Bogor
06.45 : Exit tol lanjut menuju arah sentul city kemudian puter balik di bundaran sentul city. Sempet ngetem cukup lama di area sini.
Puter Balik di Bundaran Sentul City
Ngetem di Daerah Sentul City
06.58 : Bus diberangkatkan kmbali dan kali ini langsung masuk tol jagorawi via GT. Sentul Selatan.
Masuk GT. Sentul Selatan
07.00 : Sepanjang tol jagorawi yg cukup lengang ini tak disangka bus dipacu kenceng banget. Liat speedometernya aja nyentuh angka 100 kpj mulu. Satu per satu kendaraan dilibas sama bus ini, sempet juga nyentang Arimbi bogor-merak, Marita, Mayasari Bakti dan beberapa bus parwis. Kencengnya ini mlah bikin sya terlelap tidur.
Melesat di Tol Jagorawi
07.20 : Bangun-bangun ternyata udah nyampe UKI Cawang sampe ga tau tadi saat exit tolnya. Kalo hari minggu kya gini lihat suasana kota Jakarta pagi-pagi nampak adem rasanya karena ga banyak macet di jalanan dan lancar jaya jalanannya.
Melintas UKI Cawang
07.25 : Hanya sebentar saja melintas depan UKI, bus pun kembali masuk tol lagi dan ngejoss lagi hingga exit tol kembali di kawasan utan kayu rawamangun. Lanjut menyusuri jalan pramuka raya dan kramat raya menuju terminal senen.
Masuk Tol Lagi
07.45 : Alhamdulillah sampe di terminal Senen yg cukup sepi di minggu pagi itu. Hanya terdapat barisan angkot dan metro mini yg lagi nyari penumpang serta bus mayasari bakti dan agra mas ini. Lanjut nyari halte busway untuk melanjutkan perjalanan menuju pulogebang, eh ternyata jauh bingit dari terminal yaitu halte senen sentral yg udah sya lewati ketika naik bus tadi.
Tiba di Terminal Senen
Suasana Terminal Senen
Suasana Terminal Senen
07.55 : Olahraga pagi menuju halte busway senen sentral. Tiba di halte langsung disambut penampakan bus body ultima bermesin Hino RK8 yg mengarah mnuju kampung melayu. Tapi sya memilih menunggu bus belakangnya aja siapa tau dapat yg scania.
Halte Busway Senen Central
08.00 : Bus selanjutnya yg datang ternyata bermesin MB OH 1526 NG yg masih kriyet2 suspension. Okelah tak apa naik ini ajah, lagian nyaman juga nih seatnya menghadap ke depan smua. Banter itu pasti karena busway punya jalur sendiri walaupun tiap beberapa meter harus singgah di halte.
Naik Trans Jakarta Senen Central-Kampung Melayu
08.27 : Transit di halte kampung melayu untuk ganti bus yg mengarah ke pulogebang. Tak menunggu lama, bus pun telah datang menghampiri penumpangnya yg telah menunggu. Dan lagi-lagi dapat bus yg mirip dg yg sya naiki barusan bermesin MB OH 1526 NG juga.
Naik Trans Jakarta Kampung Melayu-Pulogebang
08.52 : Udah sampai aja di kawasan terminal pulogebang. Menurut sya rute menuju pulogebang via kampung melayu ini lebih cepat daripada via pulogadung dulu baru transit feeder mediumnya dan tentunya dapat bus yg lebih nyaman.
Memasuki Terminal Pulogebang
Memasuki Terminal Pulogebang
09.00 : Turun dari busway langsung menuju loket penjualan tiket Po. Haryanto Pulogebang. Nanya2 sebentar pada agen sana tentang harga tiket dan hotseat yg masih tersedia ternyata tetap aja harga tiket tujuan bangkalan adalah 250rb, berbeda dg harga yg terpasang di dalam loket tsb yg masih terpampang 230rb. Katanya sih udah naik dan harga 230rb itu memang harga lama. Okelah tetap sya ambil aja untuk keberangkatan ketiga habis dhuhur esok hari. Seat 1B masih mnjadi pilihan sya dengan armada bus yg belum jelas dapat yg mana, secara team madura itu ga bisa dikeker gan alias rolling terus. Hanya berharap sih dapat jatah HR 126, 121 atau 120 yg bermesin Hino RN.
CP Agen HR Pulogebang
Suasana di Dalam Terminal Pulogebang
Tiket HR Pulogebang-Bangkalan
Tiket HR Pulogebang-Bangkalan
09.10 : Tiket sudah didapat tinggal menunggu esok hari saja untuk berangkat. Langsung puter balik menuju rumah di kawasan pademangan. Kebetulan orangtua lgi pada di sini jadi lumayan buat modus touring hehehe...Naik busway lagi dengan bus yg sama lagi dengan yg tadi, hmmmm. Lepas pulgeb cuma bawa 3 orang saja termasuk sya sendiri dan lumayan bisa hunting dikit2 dari dalam bus yg keluar dari terminal melewati parkiran bus AKAP.
Naik Trans Jakarta Pulogebang-Kampung Melayu
Hunting Suasana Terminal Pulogebang di Dalam Trans Jakarta
Hunting Suasana Terminal Pulogebang di Dalam Trans Jakarta
Hunting Suasana Terminal Pulogebang di Dalam Trans Jakarta
Hunting Suasana Terminal Pulogebang di Dalam Trans Jakarta
Hunting Suasana Terminal Pulogebang di Dalam Trans Jakarta
Hunting Suasana Terminal Pulogebang di Dalam Trans Jakarta
Hunting Suasana Terminal Pulogebang di Dalam Trans Jakarta
Hunting Suasana Terminal Pulogebang di Dalam Trans Jakarta
09.40 : Transit lagi di halte Kampung Melayu setelah cukup lama upacara di dalam bus akibat moyong2. Langsung naik bus arah ancol yg udah stanby di jalurnya dan kali ini dapat bus bermesin Hino RK8. 
Naik Trans Jakarta Kampung Melayu-Pasar Baru Timur
10.13 : Hasrat hati ingin naik bus gandeng scania membuat sya turun lagi di halte Pasar Baru Timur. Dan beruntungnya sya ketika melihat ada bus gandeng scania K320iA yg masih berada di belakang bus yg sya naiki tadi sedang mengantri memasuki halte. Langsung naik aja ke dalam bus dan memilih seat belakang sendiri yg masih kosong.
Naik Trans Jakarta Pasar Baru Timur-Ancol
10.25 : Perjalanan singkat naik bus gandeng scania yg mentul-mentul ini harus diakhiri ketika telah sampai di halte ancol. Lanjut order gojek untuk menuju rumah.
10.35 : Werrr naik gojek menuju rumah di pademangan bonus nyasar2 karena abang gojeknya bukan orang daerah sini.
10.55 : Tiba di rumah setelah dibawa muter2 sama abang gojeknya yg tak tau alamat. Lanjut makan, mandi dan istirahat menanti hari esok dengan semangat yg lebih fresh.

Hari 3
10.05 : Berpamitan sama orangtua sebelum menuju halte busway pademangan naek gojek lagi. Kali ini gojeknya lebih recomended hehe...
10.25 : Tiba di shelter busway pademangan depan WTC mangga dua. Lanjut top up saldo lagi karena udah limit.
Halte Busway Pademangan
10.30 : Menunggu bus sebentar dan datanglah bus gandeng scania K320iA yg diidam-idamkan. Seat paling belakang sendiri masih menjadi seat favorit sya. Penumpangnya pun hanya beberapa saja alias sepi banget walaupun gitu busnya tetep dipacu kenceng kok bonus mentul-mentul pastinya. Sya kira bus ini tujuan kampung melayu eh ternyata tujuan kampung rambutan (maklum ga baca plang pas naik hehe). Alhasil sya pun disarankan mas kondekturnya untuk transit di stasiun jatinegara saja sehingga bisa langsung naik bus tujuan pulogebang.
Naik Trans Jakarta Pademangan-Stasiun Jatinegara
11.08 : Transit di halte stasiun jatinegara. Langsung turun menuju halte flyover stasiun jatinegara untuk menunggu bus tujuan pulogebang. Bus yg sya naiki menuju pulogebang lagi-lagi dapat yg bermesin MB OH 1526 NG dengan kondisi penumpang yg moyong2.
11.35 : Memasuki terminal pulogebang nampak HR 09 yg keluar dari parkiran bus AKAP menuju shelter pemberangkatan. Nah...mulai terlihat sekarang hilalnya, kyaknya bakalan dapat jatah HR 09 nih.
Memasuki Terminal Pulogebang
Memasuki Terminal Pulogebang
11.40 : Setelah turun dari busway, lanjut menuju agen HR pulogebang dulu untuk memastikan dapat jatah HR mana sya nnti. Dan ternyata benar HR 09 lah sebagai bus III kala itu yg akan menemani sya nnti mengarungi ganasnya pantura menuju bangkalan madura. Lumayanlah setidaknya masih dapat bus yg tergolong baru walaupun ga ada air suspensionnya.
Suasana di Dalam Terminal Pulogebang
11.45 : Sambil menunggu waktu dhuhur, sya pun meluncur menuju parkiran bus AKAP untuk hunting bentar di sini walaupun kondisinya sedang gerimis-gerimis manjah. Sekarang udah bnyak dan rame bus yg parkir di sini sejak adanya peraturan dari Dishub DKI tentang semua aktivitas naik turunnya penumpang dari dan menuju jateng-jatim dipusatkan di terminal pulogebang.
Suasana Terminal Pulogebang
Suasana Terminal Pulogebang
Suasana Terminal Pulogebang
Suasana Terminal Pulogebang
Suasana Terminal Pulogebang
Suasana Terminal Pulogebang
Suasana Terminal Pulogebang
Suasana Terminal Pulogebang
12.10 : Shalat Dhuhur sekalian jamak Ashar dulu sebelum menuju ke area keberangkatan di lantai 3.
12.20 : Menuju area keberangkatan di lantai 3. Kadang kala kalo mau menuju ke lantai 3 harus menunjukkan tiket kita dulu tapi klo kebetulan pas lagi rajin aja pak Dishubnya ngecekin, klo ga ya monggo lewat aja its never mind. Langsung aja hunting bus-bus yang telah bersiap akan berangkat menuju tujuannya masing-masing di jalur keberangkatan. Nampak ada AJ 7074 yg bersiap take off menuju Pacitan disusul Agra Mas BM 51.
Aneka Jaya 7074
Agra Mas BM 51
12.25 : Menuju ke jalur pemberangkatan arah Jatim sudah terparkir dengan cantiknya HR 09 berbody Jetbus HD ini bersanding dengan HR 16 berbody zeppelin yg sama-sama bertujuan madura. Entah mengapa HR 16 blm juga berangkat padahal seharusnya bus II berangkat sekitar pukul 11 an tadi, mungkin masih menanti para penumpangnya yg belum datang. Barisan Pahala Kencana body nusgem team arudam jg berjejer rapi menunggu para penumpangnya.
Jalur Pemberangkatan Arah Jatim-Bali dsk
HR 09


12.30 : Makan siang dulu dengan bekal yg dibawa dari rumah tadi hehe karena sepertinya keberangkatannya masih lama, secara HR 16 aja baru beranjak meninggalkan terminal pulogebang. Usai makan siang barulah menuju ke dalam bus untuk meletakkan tas dulu. Baru nampak terisi 3 penumpang saja ternyata. Alhamdulillah kesampaian juga naik HR lagi setelah cukup lama ga naik HR. Kesan pertama dari HR 09 ini adalah kabinnya wangi, rapi, dan tiap seat aldilla versi barunya ini telah dilengkapi dengan selimut dan bantal. Dan rasanya seat yg ini lebih nyaman daripada yg pernah sya naiki sebelumnya. Namun kelemahan tetap pada jarak antarseat yg cukup mepet bahkan ketika sya letakkan tas di depannya, sepertinya legrest tak bisa digunakan sebagaimana mestinya (terhalang tas). Miriplah dengan naik GH 118 kemaren tapi kyaknya ini lebih sempit deh walaupun sama2 berisi 34 seats.
Ruang Kemudi HR 09
Jarak Antarseat HR 09
12.45 : Hunting dulu bus-bus yang silih berganti mengisi jalur keberangkatan di area ini sembari menunggu  waktu keberangkatan yg ga jelas jam berapa nanti ini. Jalur keberangkatan terminal pulogebang semua penuh dengan bus-bus yg mnanti jam keberangkatannya. 
Suasana Jalur Pemberangkatan Terminal Pulogebang
Suasana Jalur Pemberangkatan Terminal Pulogebang
Suasana Jalur Pemberangkatan Terminal Pulogebang
Suasana Jalur Pemberangkatan Terminal Pulogebang
Suasana Jalur Pemberangkatan Terminal Pulogebang
Suasana Jalur Pemberangkatan Terminal Pulogebang
Suasana Jalur Pemberangkatan Terminal Pulogebang
Suasana Jalur Pemberangkatan Terminal Pulogebang
13.30 : Sudah satu jam menunggu keberangkatan sampe lumuten rasanya namun bus sepertinya memang belum ada tanda-tanda untuk diberangkatkan. Penumpangpun masih bisa dihitung dengan jari. Mungkin karena itu jadi mundur berangkatnya. Berarti kyaknya bus III ini sebagai bus terakhir menuju madura yg mentok di sampang aja mengingat okupansi penumpang yg sepi.
14.40 : Akhirnya bus dengan dapur pacu Hino RK8 ini mulai diberangkatkan dengan membawa 13 penumpang saja sedangkan 7 penumpang selanjutnya diambil dari agen karawang barat nantinya. Lepas jalur pemberangkatan malah ketemu GH Tronton yg tak sya temui di parkiran bus AKAP tadi hmmm...
Berangkat dari Terminal Pulogebang

Duet Driver HR 09
14.43 : Lepas terminal Pulogebang langsung memasuki tol lingkar luar timur dengan dipacu tak terlalu kenceng oleh driver 1 karena masih ngobrol dan bercanda dengan driver 2 dan krunya. Bunyi krinyet-kriyet khas suspensi daun dari Hino RK8 pun nyaris tak terdengar selama melaju kencang di tol ini, hanya sesekali terdengar saat bus melambat, jadi seperti naik Hino RK rasa RN hehe...Satu lagi yg keren dari bus ini adalah suara knalpot versi suossss yg masih bisa terdengar dari dalam kabin saat jendela driver dibuka terdengar sangat gahar.
Memasuki Tol Lingkar Luar Timur
14.46 : Memasuki Tol Jakarta-Cikampek langsung disambut dengan kemacetan yg mengular. Edisi ndusel2 pun dilakukan HR 09 bareng Hiba Utama biar cepat terbebas dari kemacetan namun tetep saja harus bersabar merayap dulu.
Macet Saat Memasuki Tol Jakarta-Cikampek
Macet Saat Memasuki Tol Jakarta-Cikampek
15.00 : Kemacetan sedikit demi sedikit telah terurai sehingga bus kembali bisa dipacu dengan mulus namun saat itu kyaknya emang driver 1 belum bersemangat dalam membejek gasnya hingga sempat diasapi oleh Arimbi, Karunia Bakti, Kramat Djati dan HR 14 hufffttt.
15.35 : Memasuki GT. Karawang Barat untuk mengambil 7 penumpang yg naik dari agen karawang barat. Baru mau memasuki exit GT. Karawang Barat aja macetnya minta ampun ditambah setelah keluar tol makin macet lagi dengan jalan arah karawang kota yg hanya satu lajur untuk masing2 arah. Butuh sekitar 30 menit untuk keluar tol hingga sampai di agen.
Macet Saat Memasuki Karawang Barat
16.15 : Setelah mengambil penumpang di agen harus muter lagi kembali menuju GT. Karawang barat namun jarak tempat untuk memutar arah dari agen masih cukup jauh. Kira-kira hampir 1 jam sudah dihabiskan hanya untuk mengambil penumpang di agen karawang barat ini. Pantesan tadi drivernya agak ngeluh ketika harus jemput penumpang di sini. Sempet kres dg Bejeu B58 dan HR 100 yg sedang bermacet2 ria juga menuju agen karawang barat.
Kres Bejeu B58 Saat Keluar dari Karawang Barat
16.35 : Memasuki rest area tol jakarta-cikampek KM. 57 untuk mengisi solar bareng Primajasa dan Agra Mas BM 75.
Ngepom di SPBU KM. 57
16.50 : Melanjutkan perjalanan kembali setelah mengisi solar. Kru HR 09 pun mulai membagikan snack berupa roti coklat dan air minum 600 ml tanpa dikemas dalam kotak. Ternyata snacknya berbeda dengan HR team solo yg biasanya dikemas dalam kotak dan air minumnya berupa air mineral gelas.
Snack Po. Haryanto
16.55 : HR 09 mulai menunjukkan aksinya di Cipali dengan mengOT satu demi satu bus-bus yg berada di depannya. Karena spedonya mati jadi ga jelas deh saat itu bus dipacu berapa kpj pokoknya banter dah...
MengOT Laju Prima
17.10 : Memasuki daerah kalijati, HR 09 berhasil mencentang HR 55, Agra Mas BM 14, Kramat Djati, Laju Prima, Harapan Jaya, Pahala Kencana, Sindoro Satriamas, Gunung Harta dll.
MengOT HR 55
MengOT Agra Mas BM 14
MengOT Kramat Djati
17.30 : Memasuki daerah kertajati, hujan deras pun mulai mengguyur kawasan tol cipali. Hal ini tetap tidak menyurutkan driver 1 untuk terus membejek gasnya. Akibat guyuran hujan, suspensi HR 09 ini makin mirip sama Hino RN yg mntul2 tanpa bunyi kriyet2 sama sekali. Entah berapa bus yg udah berhasil diOT oleh HR 09 dari cikopo tadi yg jelas mayoritas adalah Harapan Jaya, Agra Mas, Laju Prima dan Kramat Djati.
MengOT Harapan Jaya
MengOT Harapan Jaya
MengOT Agra Mas BM 73
18.07 : Lepas GT. Palimanan hujan mulai mereda dan sempat berduel dengan Maju Lancar disco non AC yg mosak-masik abis ga mau dengan mudah diOT oleh HR 09. Sepanjang tol palikanci hanya mampu berada di belakang ML tsb untuk nyurung saja tanpa bisa mendahuluinya padahal udah didim mulu sama HR 09 buat minggir. Wah handal bener nih ML disco yg non AC.
Memasuki GT.. Palimanan
Mengejar Maju Lancar Disco
18.30 : Keluar tol palikanci via GT. Kanci untuk menuju RM. Menara Kudus Cirebon.
18.43 : Memasuki RM. Menara Kudus Cirebon. Di sana sudah terparkir beberapa HR team solo maupun muriaan yg terlebih dahulu memasuki RM. Ada juga HR 74 yg sama2 team madura keberangkatan dari priok terakhir. Jarang-jarang juga nih masih ada team madura seperti HR 09 dan 74 yg masih berada di cirebon jam segini nih. Langsung ambil servis makan dulu agar ada sisa waktu nanti buat hunting. Kupon makan di tiket pun ditukarkan dengan pilihan menu servis makan yg disediakan yaitu nasi rames, nasi goreng, soto ayam dan lontong opor. Pilihan saya jatuh ke nasi goreng yg katanya terkenal enaknya itu soalnya klo nasi rames dan soto ayam sudah pernah sya coba sebelumnya. Sepiring nasi goreng, telor ceplok dan taburan bihun goreng serta segelas teh hangat menjadi santapan malam sya di RM. Menara Kudus Cirebon ini. Rasanya cukup enak tapi emang kurang cocok dg lidah sya yg suka pedas.
Tiba di RM. Menara Kudus Cirebon
Nasi Goreng ala Servis Makan di RM. Menara Kudus Cirebon
18.50 : Usai makan malam, lanjut shalat jamak magrib dan isya sekalian di mushola sebelah barat RM.
19.00 : Sisa waktu yang masih tersedia masih cukup untuk sekedar hunting suasana RM yg dipenuhi pasukan HR dari berbagai tujuan yg secara silih berganti datang dan pergi. HR 74 juga terlihat mulai meninggalkan RM menuju madura.
HR 30 
Pasukan Menara Kudus
HR 09 di RM. Menara Kudus Cirebon
19.10 : HR 09 mulai angkat jangkar dari RM. Menara Kudus Cirebon dengan dipunggawai driver 2. Lepas RM puter balik kembali menuju GT. Kanci. Bapak-bapak yg duduk di samping sya memilih pindah ke seat belakang yg kosong untuk tidur. Yesss sorak-sorak bergembira rasanya ketika dua seat depan ini hanya sya gunakan sendiri. Mancal selimut, selonjor mania sambil ngeliat opera vantura indah sekali rasanya, executive rasa SE klo gini nih.
Keluar RM. Menara Kudus Cirebon
19.20 : Memasuki GT. Kanci menuju Kanci-pejagan. Kehandalan driver 2 ini mulai ditunjukkan sepanjang tol ini. Bus terus dipacu kencang tapi ga tau udah menunjukkan berapa kpj bus ini melaju karena spedonya mati pemirsah. Walaupun dipacu kenceng kya gini, bus ini masih terasa nyaman dan empuk seperti naik Hino RN aja, ga ada bunyi krinyet2 sama sekali sepanjang melesat di tol apalagi tadi sempat terkena guyuran hujan.
19.46 : Memasuki tol Pejagan-Brexit, gas masih terus dibejek dalam-dalam rasanya seperti melayang-layang a.k.a flying low di jalan tol ini. Satu per satu bus malam lain menjadi korban keganasan HR 09 ini yg melesat kencang.
Melesat di Tol Pejagan-Brexit
20.00 : Memasuki GT. Brexit berhasil mendahului Laju Prima SHD lagi untuk kesekian kalinya dan juga Madu Kismo. Lepas brexit kembali menggoyang pantura dengan style mosak-masiknya.
Melintas Brexit
20.10 : Baru sejenak menggoyang pantura harus terhenti karena terjebak kemacetan panjang di Tegal akibat sebuah bangjo dekat terminal hufffttt. Tampak Sinar Jaya 29RC team Purwodadi jauh di depan yg sedang sama2 terjebak kemacetan.
Macet di Tegal
20.25 : Goyang kanan di tegal menghindari antrian kendaraan yg mengular di bangjo. 
Goyang Kanan di Tegal
21.32 : Saat terjebak di bangjo ketika memasuki kota Pekalongan, tiba-tiba HR 11 terlihat goyang kanan dan ngacir duluan. HR 09 yg kyaknya ga mau kalah langsung mengejar HR 11 tersebut dan nempel di belakangnya terus hingga Batang dan berlanjut hingga sampai RM. Menara Kudus Gringsing. HR 11 memang cukup mosak-masik bawaanya sehingga ga heran klo bisa ngimbangi HR 09.
Melintas Pekalongan
21.46 : Melintas Batang disambut hujan deras namun tak menyurutkan driver 2 untuk memacu busnya tetep mosak-masik.
Konvoi Bareng HR 11
22.43 : Memasuki RM. Menara Kudus Gringsing barengan dengan HR 11 dan HR 69 untuk sekedar istirahat atau ngopi2 sebentar dalam kondisi yg masih hujan deras. Handal juga ya HR 69 yg sepertinya selang keberangkatan dari RM. Menara Kudus Cirebon tadi cukup lama bisa barengan sampe sininya. HR 74 juga nampak masih berada di sini. Jam 11 malam aja baru sampe gringsing lha sampe bangkalan jam berapa besok ini, semoga masih bisa subuhan entah dimana nanti.
Istirahat Kedua di RM. Menara Kudus Gringsing
Istirahat Kedua di RM. Menara Kudus Gringsing
23.10 : HR 74, 09, 11, 69 dan 109 berangkat dari RM. Menara Kudus Gringsing secara bersamaan dengan urutan HR 11 duluan kemudian disusul oleh HR 69 dan dilanjutkan HR 09 dan 74. HR 109 juga mulai persiapan untuk angkat jangkar saat teman-temannya mulai meninggalkannya. Bapak-bapak yg duduk samping sya ternyata masih ingin menikmati tidur di seat belakang sehingga kenikmatan selonjor mania ini masih berlanjut sampai waktu yg cukup lama, syukur2 smpe madura hihihi...
Lepas RM. Menara Kudus Gringsing
23.20 : Mampir SPBU Jenarsari samping RM. Sari Rasa dulu untuk antri mengisi solar bareng HR lainnya. HR 11, 69, 120, 143, 17, 74, 109 pada antri satu per satu untuk mengisi solar Karena sempat kehabisan solar pada salah satu dispenser saat pengisian, maka HR 09 yg awalnya duluan ngisi solarnya jadi harus nunggu HR lain selesai dulu untuk melanjutkan pengisian solar yg belum full sehingga HR 74, 11, 109, dan 69 barengannya tadi meninggalkan SPBU duluan.
23.48 : Bus diberangkatkan kembali untuk meneruskan perjalanan menuju madura yg masih sangat jauh itu barengan HR 17 saat keluar SPBU. Setelah cukup lama berada di belakang HR 17 akhirnya diseset kiri juga akhirnya HR 17 dan langsung lari meninggalkan HR 17. Bus-bus malam dari madura seperti HR, Lorena-Karina dan PK arah jakarta terlihat baru melintas weleri ini.
Nempel HR 17


Hari 4
00.03 : Melintas Kota Kendal, hujan udah mulai mereda.
00.15 : Melintas depan terminal Mangkang.
00.25 : Melintas Krapyak kemudian dilanjutkan ngejos di tol manyaran hingga keluar di jalan kaligawe.
00.45 : Melintas depan Terminal Terboyo.
01.07 : Memasuki Demak via kotanya lanjut melintasi simpang enam Demak.
Memasuki Kota Demak
Melintas Simpang 6 Demak
01.25 : Memasuki Kudus kota Kretek, HR 74 udah nampak geliatnya. HR 09 ini lebih memilih via lingkar kudus daripada kota.
Memasuki Kudus
01.27 : Minggir sebentar di depan terminal kudus untuk pergantian driver. Driver 1 kembali memegang kemudi HR 09 dan kali ini sangat berbeda cara pembawaannya yg awalnya tadi sangat nyantai, kini mulai beringas. Bus dipacu dg style mosak-masik ala opera vantura timur. Nempel tipis-tipis dan nyeset kiri mulai ditunjukkan lepas daerah ngembal. Kebetulan pula sempat kres dengan Indonesia Patas infinity yg datang dari arah kota kudus di pertigaan lingkar ngembal sehingga akhirnya kejar-kejaran pun tak terelakkan.
Pergantian Driver di Depan Terminal Kudus
01.32 : Indonesia Patas yg terus memimpin posisi bener2 handal bawanya. Dari kabin HR 09 tampak Indonesia patas tsb terus mosak-masik sepanjang jalur pantura timur ini sehingga HR 09 pun tak kuasa untuk mendahuluinya dan hanya terus menempel dari belakang sampai2 HR 74 pun bisa terkejar dan sama2 digoyang kanan oleh kedua bus ini bersamaan hihihi..... Walaupun demikian aksi sportif masih ditunjukkan oleh Indonesia patas dengan permainan sein yg ciamik ditambah selalu nyariin jalan buat HR 09 saat goyang kanan dan kebetulan kres dg kendaraan depannya. Kita acungi jempol buat driver Indonesia Patas tsb.
Konvoi Bareng Indonesia dan HR 74
Menggoyang Pantura Timur
Menggoyang Pantura Timur
01.55 : Melintas kota Pati masih bertahan konvoy bareng Indonesia Patas yg terus memimpin konvoy namun sebelum simpang lima Pati Indonesia malah ambil kiri entah mau lewat mana sedangkan HR 09 terus lurus melewati simpang lima Pati.
Melintas Simpang Lima Pati
02.05 : Lepas pati hingga Juwana mulai disuguhkan opera vantura timur yg ditunggu-tunggu. Skill dan kecepatan menjadi suguhan menarik saat menyalip satu per satu para barisan truk-truk tronton yg memenuhi jalur pantura timur ini. Berjumpa dengan Gunung Harta sepertinya jatah surabaya dan langsung nyurung di belakangnya dg permainan dim hingga Lasem karena mau nggoyang kanan terlalu bnyak kressnya. Sempet kress juga dg sinar mandiri "Negro" dan "X-Ting" yg lagi gandeng kejar-kejaran.
Nempel Gunung Harta
02.45 : Melintas Lasem malah kmudian belok kanan menuju arah bangilan. Seorang penumpang mas2 yg harusnya turun di pandangan malah diturunkan di sini. Entah kenapa mlah melewati jalur bangilan-bojonegoro padahal mnurut sya lebih lama. Usut punya usut ternyata lagi ada laka di daerah jenu yg mnyebabkan kemacetan parah sepertinya sehingga driver memilih via bangilan-bojonegoro. Lagian sya mah malah seneng lwat sini karena belum pernah lwat jalur yg sempit dan bergelombang ini sebelumnya. Walaupun demikian sepanjang jalur ini bus terus dibawa ngeblong meliuk-liuk melewati jalan gelap, sempit nan berliku ini jadi bikin deg deg serr...
Melintas Lasem
02.55 : Melintas Pamotan, sya pun mulai terlelap tidur karena ga tahan dg rasa ngantuk yg menghantui walaupun aksi sepanjang jalan ini sungguh menggoda.
Melintas Pamotan
04.15 : Menurunkan penumpang di depan Terminal Bojonegoro. Beruntung sekali ya masnya yg niatan awalnya mau turun babat untuk menuju bojonegoro malah bisa turun di bojonegoro langsung. Menurut sya lewat jalur bangilan-bojonegoro-babat kok malah nambah lama ya tak kira malah lebih cepet daripada via sluke-tuban-babat.
04.25 : Mosak-masik di sepanjang jalan bojonegoro-babat yg masih nampak sepi itu.
Melesat di Jalur Bojonegoro-Babat
04.50 : Melintas depan pasar Babat setelah sebelumnya sempat diOT oleh Dali Mas bumelan yg lagi ngejar poin di Pasar Babat. Karena sudah masuk waktu subuh, sya pun mengingatkan pak driver mampir shalat subuh dulu namun usaha sya ini sepertinya ga disambut dengan niatan yg baik dan terkesan disepelekan. Padahal SOP dari perusahaan selalu menghimbau semua armada HR untuk mampir shalat subuh dulu jika tidak memungkinkan untuk sampai di tujuan saat waktu subuh tiba. Jadi inget kata2nya mas Rian Mahendra yg kurang lebih bgini "yen shalat subuh ra mandeg, dosa penumpang sak bus tanggung dewe". Dan sya pun akhirnya shalat subuh dalam bus saja.
Melintas Pasar Babat
05.15 : Melintas Sukodadi Lamongan, melihat HR 115 yg baru sampai sini dan juga Indonesia Patas infinity yg ternyata udah smpe sini duluan. Padahal kan ia sempet servis makan dulu di Jenu, berarti udah lancar donk lalinnya. Langsung saja dikejar sampe nempel ketat di belakang HR 115 dan Indonesia Patas.
Mengejar Indonesia Patas
05.25 : Memasuki Lamongan ketemu HR 115 dan ditempel terus dari belakang. Ga perlu waktu lama HR 115 pun langsung digoyang kanan oleh HR 09. HR 115 jadi team madura angkatan berapa ya ini kok baru sampe sini...
Nempel HR 115
05.50 : Buka jalur dan nggoyang kanan di Duduk Sampeyan akibat antrian kemacetan yg panjang.
Goyang Kanan MengOT Barisan Truk
Goyang Kanan MengOT Barisan Truk
Buka Jalur di Duduk Sampeyan
05.56 : Mampir mengisi solar lagi di SPBU sebelum terminal Bunder Gresik barengan dengan HR 115 yg ada di belakang tadi dan HR 74 yg ternyata udah sampe sini duluan padahal di Kudus aja sempat disalip HR 09 ini tadi malam. Waktu yg lumayan lama ini sya manfaatkan untuk mengulang shalat subuh lagi walaupun udah terang benderang karena sya yakin Allah maha pengertian kok apa yg dialami hambanya.
Pasukan HR Madura Ngepom di SPBU Bunder
Ngepom di SPBU Bunder
06.05 : Usai shalat dan ke toilet ternyata di sekitar SPBU ada beberapa pedagang nasi bungkus yg berjualan di sini. Para kru HR dan beberapa penumpang lain yang pada membeli nasi bungkus membuat sya juga ikut2an beli untuk sarapan. Ada banyak pilihan nasi bungkus dengan lauk yg bermacem-macem dan semua dihargai 7rb saja. Sya memilih nasi pecel ayam untuk mengisi kekosongan perut pagi ini dan alhamdulillah lumayan enak rasanya.
06.10 : Bus kembali diberangkatkan oleh driver 2 lagi setelah HR 115 lebih dulu meninggalkan SPBU sedangkan HR 74 masih tampak berhenti di SPBU ini entah ada apa. Bapak-bapak sebelah sya pun kembali menempati seatnya sehingga sya pun tak leluasa lagi menikmati perjalanan dengan selonjor mania.
06.15 : Memasuki jalan tol surabaya-gresik, bus dipacu ga terlalu kencang, hanya sekitar 80 kpj saja namun tetep bisa mengejar ketertinggalannya dari HR 115 dan ketika exit tol perak HR 09 berhasil ngacir duluan karena HR 115 masih terjebak antrian di gerbang tol.
Melintas Tol 
06.35 : Melintas dengan santainya di kawasan Perak yg masih terlihat lengang saja tetapi ketika lepas jalan jakarta, kepadatan kendaraan mulai terasa. Sempat kress juga  di kawasan kenjeran dengan 4 unit  HR Parwis HDD arah perak yg lagi bawa rombongan wisata sehingga aksi saling sapa dengan membunyikan om telolet om pun dilakukan hihihi...
Melintas Perak
Kres Rombongan HR Parwis HDD
07.00 : Memasuki GT. Surabaya sebagai pembuka akses menuju jembatan Suramadu. Selama melintas jembatan suramadu, bus cukup dipacu kenceng sehingga hanya butuh 5 menit saja untuk menyeberangi selat madura ini.
Memasuki Jembatan Suramadu
Memasuki Jembatan Suramadu
Memasuki Jembatan Suramadu
07.05 : Setelah melintas jembatan suramadu maka baleho Selamat datang di pulau Madura pun sudah mulai terlihat.
Welcome to Tanah Madura
07.10 : Melihat HR 78 yg sedang mengalami trouble di pinggir jalan lepas suramadu, HR 09 pun langsung menepi karena sebelumnya juga udah dihubungi oleh kru HR 78. Alhasil seluruh penumpang HR 78 dioperkan ke HR 09 beserta barang-barang bawaannya yg berjibun.
Operan Penumpang dari HR 78 yang Trouble
07.22 : Bus diberangkatkan kembali dengan kondisi full seat akibat seluruh penumpang HR 78 dipindahkan ke HR 09. Hal ini bikin kru HR 09 agak kesal. Nyaris saja mau dioper ke HR 74 yg masih ada di belakang karena drivernya baru tahu kalo ada  4 penumpang dengan tujuan bangkalan termasuk sya tetapi mengingat 4 penumpang ini adalah penumpang HR 09 asli dari awal makanya tetep diantarkan menuju bangkalan. Mungkin mood drivernya jadi jelek akibat dapat operan penumpang dari HR 78 yg mengharuskan HR 09 lanjut menuju sumenep.
07.27 : Menurunkan penumpang di pertigaan Tangkel. Kalo ga ada penumpang bangkalan kan HR 09 bakalan langsung belok kanan menuju Sampang.
Menurunkan Penumpang di  Pertigaan Tangkel
07.35 : Menyusuri jalanan yg cukup sempit dari Tangkel tadi hingga memasuki kota bangkalan. Ternyata jauh juga ya jarak kota bangkalan dari pertigaan tangkel namun sayangnya bus memang tidak lewat pusat kotanya tetapi mlipir via jalan Halim Perdana Kusuma yg langsung tembus menuju Terminal Bangkalan.
Memasuki Kota Bangkalan
Memasuki Kota Bangkalan
07.40 : Alhamdulillah sampai juga di tanah Madura tepatnya di terminal Bangkalan yg terlihat cukup sepi ini. Tak ada penampakan bus tujuan surabaya-madura maupun angkutan lain yg ngetem di sini. Hanya bus-bus tujuan jakarta-madura saja yg sesekali singgah di terminal ini untuk menaik-turunkan penumpang pasca adanya jembatan suramadu. HR 09 pun langsung meninggalkan terminal menuju sampang. Dengan demikian, akhirnya seluruh kabupaten di pulau Madura berhasil sya kunjungi hahay...(mission completed). Semoga bisa ke sini lagi dari Jakarta karena sensasinya naik bus jakarta-madura itu bikin nagih gan...
Masuk Terminal  Bangkalan
HR 09 Tiba di Terminal Bangkalan
HR 09 Meninggalkan Terminal Bangkalan
07.45 : Langsung puter balik aja menuju surabaya agar sampai di jogja tak kemalaman. Kali ini niatnya bakalan naik kapal ferry aja dari kamal ke perak. Oleh karena itu sya harus menuju pelabuhan kamal dulu dari terminal bangkalan ini. Tanya tukang ojek katanya disuruh naik angkutan carry atau elf aja yg melintas di depan terminal bangkalan ini (ga masuk terminal).
Terminal Bangkalan
07.50 : HR 74 tampak baru memasuki terminal bangkalan. Sya pun lanjut meninggalkan terminal bangkalan menuju pelabuhan kamal dengan menggunakan angkutan elf. Tak disangka angkutan elf ini dipacu kenceng banget dan full musik padahal penumpangnya hanya 8 orang saja. Ora banter ora silir pemirsah... Berarti bener kata bapak sya klo angkutan di madura itu kenceng2 larinya hehe...
HR 74 Memasuki Terminal Bangkalan
Onboard  Angkiutan Elf  Menuju Pelabuhan Kamal
08.00 : Melintas depan Universitas Trunojoyo.
08.10 : Tak terasa telah sampai aja nih di kawasan pelabuhan kamal dan kami para penumpang elf ini diturunkan di tempat yg ga terlalu jauh dari kapal bersandar sehingga ga terlalu jauh jg jalan sehatnya hihihi.
Angkutan Elf Bangkalan-Kamal
08.15 : Berjalan kaki menuju dermaga tempat kapal bersandar tetapi harus beli tiket kapal terlebih dahulu di loket yg jadi satu antara penumpang yg mmbawa kendaraan dan yg tidak. Cukup 5rb saja untuk bisa menikmati naik kapal ferry melintas selat madura ini.
Suasana Pelabuhan Kamal
Tiket Kapal Ferry
Suasana Pelabuhan Kamal
08.20 : Masuk ke dalam kapal ferry yg tampak sederhana dari segi eksterior maupun interiornya. Moda transportasi kapal ini masih cukup ramai diminati oleh warga bangkalan dan sekitarnya untuk mnuju surabaya walaupun sudah ada jembatan suramadu karena mmang relatif lebih dekat naik kapal daripada via suramadu bagi warga bangkalan, kamal dan sekitarnya.
Memasuki Kapal Ferry
Suasana di Dalam Kapal Ferry
08.30 : Kapal mulai diberangkatkan dari dermaga pelabuhan kamal menuju pelabuhan tanjung perak.
08.50 : Hanya sekitar 20 menit saja kapal ini mengarungi selat madura menuju pelabuhan perak sehingga tak terasa udah sampai aja nih di pelabuhan tanjung perak.
Merapat ke Dermaga Pelabuhan Tanjung Perak
08.55 : Saat telah tiba di pelabuhan tanjung perak lanjut menuju terminal terpadu perak yg berada persis di samping pelabuhan tetapi tetap harus muter jalan kaki untuk menuju ke sana. Karena ga tau jalannya sya coba ngikutin aja penumpang lain yg sepertinya juga pada menuju arah terminal hihihi..
Pelabuhan Tanjung Perak
09.00 : Kala itu sudah ada tiga bus Damri dg trayek berbeda yg telah stanby di jalur pemberangkatan yaitu Damri angkutan airport, Damri PAC1 tujuan bungurasih via kota dan Dari P4 volgreen odong2 tujuan bungurasih via tol. Cuaca kota surabaya yg cukup panas saat itu membuat sya memilih naik Damri PAC1 aja yg dilengkapi AC seat 2-3 walaupun tentunya akan sampai di bungurasih lebih lama daripada yg P4. Sya pun langsung mengamankan hotseat bagian kanan sambil ngadem di dalam bus berbody old celcius ini.
Terminal Terpadu Perak
Damri PAC1
09.10 : Bus bermesin MB OH 1521 ini mulai diberangkatkan dengan style kalem saja dan sya pun memilih tidur dulu sebentar agar perjalanan berikutnya ga terlalu ndledeg hingga saat terbangun sudah sampai di kawasan tunjungan.
Onboard Damri PAC1
09.40 : Menyusuri kawasan pusat kota surabaya via jalan pemuda-p.sudirman-urip sumoharjo-darmo-wonokromo-A.Yani-medaeng. Untungnya perjalanan ke bungur via kota kali ini ga disambut oleh kemacetan yg berarti sehingga perjalanan cukup lancar dan cepat.
10.25 : Alhamdulillah nyampe Terminal Bungurasih lagi untuk kesekian kalinya. Lanjut menuju toilet untuk bersih diri dari serangan pliket dan lungset selama di perjalanan tadi.
Welcome to  Bungurasih Bus Station
10.35 : Usai bersih diri langsung menuju shelter keberangkatan bus. Clingak-clinguk lihat shelter ekonomi ponorogo ada Jaya Putih disco yg sedang parkir, di shelter ekonomi jogja ada Mira 7262 dan nampak Mandala ATB seat 2-2 yg terparkir di shelternya sendiri. Tetapi pilihan sya tertuju pada SR 7352 dengan body disco yg nampak baru datang dari garasi dan langsung parkir di belakang Mira 7262. Saat dilihat siapa drivernya ternyata sesuai harapan yaitu duet maut mas Agus dan mas Anggi yg terkenal handalnya. Mantaplah klo gituh. Hotseat di belakang driver yg sangat lega pun langsung sya amankan saja dan kali ini perjalanan bersama SR 7352 cukup sampai Nganjuk saja.
SR 7352
Selonjor Mania dalam SR 7352
10.43 : Hanya parkir berselang 7 menitan saja dari Mira 7262, SR 7352 pun mulai diberangkatkan dari shelter. 
SR 7352 Menunggu Jam Keberangkatan
10.50 : Lepas bungur, bus bermesin Hino AK8 ini dipacu cukup kencang namun semua itu hanya sekejap saja karena telah disambut kemacetan panjang dari kawasan medaeng hingga sepanjang.
Macet di Sepanjang
11.20 : Antrian kendaraan yg mengular membuat mas Agus harus pintar2 nyari celah jalan agar segera terbebas dari kemacetan ini dengan terus mlipir goyang kiri pol. Lepas sepanjang hingga Krian, lalu lintas mulai normal kembali. Aksi kejar-kejaran antara SR 7352 dan Harapan Jaya odong2 pun terjadi sepanjang lepas flyover trosobo hingga bypass tetapi SR 7352 lah yg berhasil ngacir duluan. Suara siulan khas dari mas Anggi yg super nyaring itu selalu menghiasi perjalanan ini ketika bus menyalip kendaraan lain.
Mengejar Harapan Jaya Odong-Odong
11.45 : Lepas bypas krian berhasil mengasapi Mira 7262 yg digoyang kanan oleh mas Agus sebelum masuk Tjiwi dilanjutkan dengan mengOT Restu Panda Patas.
12.00 : Memasuki terminal Mojokerto untuk menaik-turunkan penumpang. Lepas terminal berhasil mengOT Jaya Kuning Legacy dan masih dipacu kenceng sambil terus menoweri posisi Mira 7261 dan SS 7030 di depannya.
Memasuki Terminal Mojokerto
12.35 : Memasuki terminal Jombang untuk absen pada pak dishub dan menaik-turunkan penumpang.
Memasuki Terminal Jombang
13.15 : Melintas Braan, Restu Panda patas kembali duluan ngacir saat SR 7352 mmpir halte braan sebentar. Seperti tak mau kalah, SR langsung mengejar Restu Panda patas tsb namun justru sama2 tak mau ngalah. Sepanjang braan-nganjuk ini bak menjadi sirkuit balapan antara kedua bus ini. Bikin dag dig dug duerrr rasanya ketika sama2 goyang kanan dan nempel tipis2 saat lalu lintas yg lumayan ramai ini. Alhasil suara siulan mas Anggi pun tak henti2nya terdengar dg nyaringnya.
Mengejar Restu Panda Patas
13.32 : Setelah cukup lama berduel, akhirnya berpisah juga dg Restu Panda tsb dan masih dg posisi bertahan di belakangnya karena dia lewat kota Nganjuk sedangkan SR 7352 harus belok kanan via ringroad nganjuk yg kondisinya sangat memprihatinkan.
13.40 : Memasuki terminal Nganjuk dan berakhir pula perjalanan sya dengan SR 7352 ini yg cukup mengesankan. Lanjut menuju mushola pom depan terminal nganjuk untuk shalat jamak dhuhur dan ashar sekalian.
13.50 : Kembali menuju terminal nganjuk untuk makan siang dulu. Kali ini sya pengen makan nasi pecel tumpang khas nganjuk saja (biasanya kan makan nasi endog gandum hehe). Cukup dg 5rb saja bisa menikmati nasi pecel tumpang lauk tempe dan bakwan serta tambahan peyek udang. 
14.10 : Kembali menunggu kedatangan bus yg recomended untuk mengantarkan sya menuju solo. Hanya ada dua opsi di pikiran sya yaitu SR 7173 atau Mandala ATB seat 2-2 yg sama2 via karangjati. Pokoknya yg duluan datang di terminal nganjuk bakal sya naikin.
14.28 : SR 7173 yg berbody new discovery ini nampak dengan cepatnya memasuki terminal nganjuk. Sya pun langsung naik dan beruntungnya masih dapat hotseat sebelah kiri. Hanya berhenti sebentar saja dan bus langsung digeber keluar terminal oleh mas agus siba.
SR 7173 Memasuki Terminal Nganjuk

Onboard SR 7173
14.40 : Melintas Bagor, kemudi digantikan oleh temannya mas Agus yg sepertinya driver semarangan juga yg kebetulan ngikut balik pulkam. Bawaannya juga ga kalah joss malah lebih alus rasanya.
Melintas Bagor
14.50 : Melintas Wilangan mengOT Eka.
15.05 : Melintas Saradan terus dipacu mosak masik dan terus goyang kanan jika ada kesempatan.
Menggoyang Saradan
Menggoyang Saradan
Menggoyang Saradan
15.15 : Melintas Caruban kemudian belok kanan menuju arah karangjati.
15.25 : Tak lama berselang tepatnya di daerah Pilangkenceng udah disambut oleh antrian kendaraan yg mengular. Usut punya usut ternyata akibat adanya Eka 7519 yg baru saja mengalami laka di bawah kolong tol baru. Tanpa pikir panjang agar bisa ngejar jam solo-semarangnya, seluruh kru sepakat untuk puter balik saja via jalur alternatif balerejo yg nntinya bisa tembus sebelum masuk karangjati. Tampak Mandala yg berada di antrian belakang kemacetan ini jg diberitahu ttg info laka ini via kode tangan agar puter balik saja, demikian jg ketika kres dg Eka atau bus2 lain yg menuju arah karangjati.
Macet di Pilangkenceng Akibat Eka 7519 Laka
Puter Balik Menuju Balerejo
15.48 : Memasuki jalan alternatif Balerejo-karangjati dg kondisi jalan yg cukup memprihatinkan. Sempat kres dg beberapa Eka dari arah karangjati yg jg lewat jalan alternatif ini, salah satunya Eka 7520 "Primadona" nya cak padi kikuk kikuk hehe yg mmberi info ttg kejadian laka tadi.
Memasuki Jalan Alternatif Balerejo-Karangjati
Kres Eka
Kres Eka 7520
16.05 : Kembali melintas jalur utama ngawi-caruban. Bus dipacu dg mosak-masiknya karena sudah terlalu banyak kehilangan waktu akibat kemacetan tadi.
16.12 : Melintas Karangjati.
16.30 : Berhenti akibat lampu merah di bangjo Ngawi lama. Mas Agus pun kembali memegang kendali SR 7173 yg jamnya sudah mepet ini. Terlihat SR 7572 datang dari arah maospati langsung mengambil poin di ngawi lama. Hal ini membuat mas Agus agak kecewa karena melewatkan poin yg cukup bnyak itu gra2 harus berhenti di bangjo. Saat melintas halte ngawi lama, nampak beberapa penumpang yg telah menunggu kedatangan bus ini namun justru bus tak berhenti dan lebih memilih ngejar SR 7572 agar dapat memburu poin ngawi baru. SR 7572 terlihat tak mau ngalah ini akhirnya berhasil digoyang kanan oleh SR 7173.
Mengejar SR 7572
16.35 : Masuk terminal ngawi hanya absen saja pada pak dishub karena mlah zonk ga ada poin sama sekali di sini.
16.50 : Opera Alas Ngawi yg bikin deg deg serrr...sempat menggoyang SR patas 7144 juga di sini.
Opera Alas Ngawi Bareng SR 7144
MengOT SR 7144
17.10 : Melintas Gendingan.
17.20 : Melintas Mantingan berhasil menggoyang Eka 7338 yg dikiranya Eka Semarangan hehehe....
Mengejar Eka 7338
17.35 : Melintas Pilangsari Sragen udah boleh lewat kota, namun tetap saja sama padatnya kondisi lalu lintasnya. Tampak SR 7352 udah mulai kelihatan dari kejauhan.
Melintas Kota Sragen
17.58 : Melintas Masaran dihadapkan dg kondisi lalu lintas yg padat merayap ditambah hujan deras yg mengguyur sepanjang jalan. Saat berhasil nempel SR 7352, SR 7352 pun langsung sein kiri dan mempersilakan SR 7173 untuk ngacir duluan. Bener2 memacu adrenalin rasanya saat bus dipacu kenceng dan miyak2 pada saat hujan deras (takutnya nnti selip saat ngerem mndadak dan bisa berakibat tergelincirnya bus).
Melintas Masaran
Nempel SR 7352
18.15 : Melintas kebakkramat konvoi bareng Eka 7198 yg sama2 dipacu kenceng dalam kondisi hujan deras hingga kondisi jalan pun nyaris tak terlihat. Sepertinya hujan deras tak menghalangi mas Agus untuk tetap memacu armadanya sampe meker-meker agar segera sampai di Solo. Eka 7198 yg awalnya tak mau ngalah akhirnya berhasil diOT juga. Copilotnya pun menghubungi mndor Solo agar tetap ditunggu walaupun telat2 dikit nntinya.
Mengejar Eka 7198
18.30 : Alhamdulillah nyampe solo ngepress banget jam e gandeng dengan SR 7802. Sya pun turun di Taman Tirto saja karena ada penumpang lain yg turun sini juga biar ga kejauhan jalan menuju masjid terminalnya. Semoga aja SR 7173 bisa naik semarang karena kasihan juga mas Agus dibela-belain miyak2 sepanjang jalan demi ngejar jam solo-semarangnya.
Memasuki Solo
18.35 : Shalat magrib di masjid terminal tirtonadi.
18.50 : Usai shalat lanjut menuju shelter solo-barat untuk menunggu bus tujuan jogja karena kondisinya hujan deras yg tak memungkinkan untuk menunggu bus di taman tirto. SR patas 7144 tampak terparkir di shelter jogja namun sya milih nunggu yg biasa aja.
19.00 : SR 7572 berbody nucleus 3 nampak memasuki shelter dan berhenti sebentar. Sya pun langsung naik dan masih dapat hotseat di belakang driver yg kala itu dibawa oleh pak gunawan.
SR 7572 di Terminal Tirtonadi
19.05 : Bus bermesin Hino AK8 ini diberangkatkan menuju jogja dengan style kalem saja. Sepanjang perjalanan menuju jogja ini sya manfaatkan untuk terlelap tidur saja.
20.05 : Memasuki terminal Klaten. Pak gun nampak kelelahan a.k.a ndledeg yg terlihat dari geliatnya dan selalu menyempatkan merem sebentar ketika menjumpai bangjo yg sedang merah. 
Pak Gunawan Ndledeg...hehe
Memasuki Terminal Klaten
20.10 : Lepas bendo gantungan, bus kembali dipacu kencang hingga memasuki jogja saat Mira 7262 mulai mendekati SR 7572. Walaupun udah ndledeg tetapi tetap tak mau disalip nih sama mbk Mira, hehe....
20.40 : Turun di Janti disambut dg hujan gerimis lanjut menuju pos polisi Janti untuk order gojek. Setelah cukup lama order gojek ga dapet2 akhirnya ada juga yg mengacc orderan sya. Maklum sih hujan2 gini pasti pada males narik.
20.55 : Menuju ke kos kmbali diantar oleh gojek seorang bapak2 masih dalam kondisi gerimis.
21.05 : Alhamdulillah tiba kembali di kos dengan selamat lanjut bersih diri, shalat Isya dan siaran sebentar sebelum mata ini terpejam hehe ...


Tarif :
Jogja-Solo : 10k (Po. Sumber Selamat ATB)
Solo-Bubulak : 180k (Po. Gunung Harta VIP)
Bubulak-Senen : 16k (Po. Agra Mas AC Ekonomi)
Senen-Pulogebang : 3,5k (Busway Trans Jakarta)
Pulogebang-Ancol : 3,5k (Busway Trans Jakarta)
Ancol-Pademangan Timur : 3k (Gojek)
Pademangan Timur-WTC Mangga Dua : 3k (Gojek)
WTC Mangga Dua-Pulogebang : 3,5k (Busway Trans Jakarta)
Pulogebang-Bangkalan : 250k (Po. Haryanto Executive Class)
Bangkalan-Kamal : 5k (Angkutan Elf)
Kamal-Perak : 5k (Kapal Ferry)
Perak-Bungur : 6k (Damri PAC1)
Bungur-Nganjuk : 15k (Po. Sugeng Rahayu ATB)
Nganjuk-Solo : 25k (Po. Sugeng Rahayu ATB)
Solo-Jogja : 10k (Po. Sugeng Rahayu ATB)
Janti-Kos : 3k (Gojek)

Akhir kata....
Semoga para pembaca merasa terhibur dengan caper yg sya tulis ini dan semoga menginspirasi para rekan-rekan pecinta bus untuk menikmati suasana kota lain yg belum pernah kita kunjungi maupun sebagai bahan untuk menyusun rencana touring bis-bisan 😀😀😀😀