Sunday 29 April 2018

Touring Jogja-Jakarta via Wonosobo bersama Pahala Kencana "Yakuza" Rasa "Jemblem"

    Pasca touring lintas Sumatera menuju Pekanbaru kemaren, sya terpaksa harus vakum cukup lama untuk mengadakan perjalanan kembali akibat kesibukan yg menyita waktu beberapa minggu ini. Gatel juga rasanya nih pantat saat harus "puasa" menahan hasrat ingin touring hingga sebulan lebih. Hingga akhirnya kesempatan buat touring lagi pun datang setelah ada sedikit celah waktu yg paling tidak bisa digunakan untuk touring meteran atau Jakarta kembali pada tanggal 13-15 April 2018Mencoba salah satu armada Pahala Kencana team Wonosobo merupakan salah satu KPS lama sya yg belum sempat terlaksana sampai saat ini sehingga sya memutuskan untuk segera merealisasikannya sebelum hanya menjadi sekedar wacana. Pahala Kencana team Wonosobo memang membuat sya penasaran untuk mencobanya karena terkenal kenceng-kenceng dan trayeknya melintasi rute yg jarang sya lewati. Salah satu armada PK team Wonosobo yg menjadi incaran sya adalah HT 014 a.k.a Patrick tujuan Pulogebang atau HT 007 a.k.a Yakuza tujuan Kampung Rambutan karena kedua armada ini merupakan artisnya PK Wonosobo dan telah menggunakan chasis MB OH 1626 dibandingkan armada lain yg rata2 masih menggunakan chasis MB OH 1526. Kecermatan dalam mengeker jatah jalan kedua armada tsb sangat dibutuhkan agar tidak zonk dapat jatah MB OH 1526 nya karena kres2an kedua armada tsb sama-sama berchasis MB OH 1526 yaitu HT 659 a.k.a Jemblem dan HT 658 a.k.a Cassanova walaupun kedua bus tsb juga tak kalah tenarnya. Berdasarkan pemantauan via FB yg tak henti-hentinya akhirnya pilihan sya jatuh kepada HT 007 a.k.a Yakuza yg kebetulan akan mengisi jatah Wonosobo-Kampung Rambutan pada tanggal 13 April 2018 kalo ga salah ngeker dan ga ada acara perpal-perpalan. Semoga aja ga meleset, Aminnn...
     Ada 6 etape  utama untuk KPS touring kali ini yaitu Jogja-Magelang, Magelang-Wonosobo, Wonosobo-Kampung Rambutan, Pulogebang-Semarang, Semarang-Solo, dan Solo-Jogja. Sumber Waras ATB 7398 rencananya akan menjadi pembuka etape touring sya kali ini dari Jogja menuju Magelang dan dilanjutkan dengan mengenang sensasi jalur Magelang-Wonosobo bersama pelari dan pendaki lembah gunung Sindoro-Sumbing yaitu Cebong Jaya "Suliwa". Setelah itu barulah merasakan etape utama buat berangkat menuju ibukota menggunakan Pahala Kencana team Wonosobo. Untuk etape pulangnya nanti akan dibahas tersendiri pada caper selanjutnya yaa...
   Pemesanan tiket PK ini masih sya percayakan melalui redBus agar lebih hemat untuk keberangkatan tanggal 13 April 2018 dan seat 1B pun dengan mudah sya dapatkan pada H-3 secara gratis (harga asli 140rb). Selembar tiket model print-printan yg ada barcodenya buat discan saat sebelum servis makan pun sudah sya dapatkan setelah pembelian tiket berhasil dan bisa mencetak tiket sendiri dengan memasukkan kode PNR dari redBus pada web resminya Pahala Kencana, jadi lebih praktis ga usah nuker2 ke agen dulu entar. Klo teman2 pengen seperti sya juga bisa dengan cara instal aplikasi Redbus di HP teman2 dengan menggunakan kode referensi RED0X1C17D7 saat login nantinya (Promosi=berbagi ilmu itu indah hehe), langsung deh nanti dapat bonus 80rb buat modal awal biar nanti bisa mencapai poin sesuai yg ditargetkan teman2.

     Bagaimana kisah perjalanan sya menuju ibukota kali ini? Apakah akan sesuai KPS yg udah disusun atau justru pada meleset semua dari KPS? Mari kita simak bersama Check it out ...



HARI 1
09.50 : Menuju terminal Jombor menggunakan Grab Bike karena touring kali ini bakalan dimulai lagi dengan naik bus dari terminal Jombor tapi bukan naik patas Nusantara kayak biasanya melainkan naik bumelan ATB saja. Jarak terminal Jombor yg lebih dekat dari kosan sya daripada terminal Giwangan membuat sya memilih naik bus dari sini saja walaupun konsekuensinya belum tentu nanti dapat hotseat jika naik dari terminal Jombor.
10.05 : Sampai di terminal Jombor masih terparkir sosok bus bumel Mustika 1475 di shelter Semarang ekonomi sehingga sya masih harus menunggu Sumber Waras ATB 7398 yg jamnya berada di belakang Mustika 1475. Jika berniat naik bumelan dari Jogja menuju Semarang sebaiknya pintar2 memilih bus karena ada bus yg langsung menuju Semarang tanpa oper dan ada yg cuma Magelangan saja seperti Mustika 1475 ini sehingga harus oper lagi di terminal Magelang nantinya.
10.15 : Mustika 1475 mulai diberangkatkan meninggalkan terminal Jombor saat Sumber Waras ATB 7398 terlihat memasuki terminal Jombor. Alhamdulillah etape pertama sesuai harapan karena Sumber Waras ATB 7398 dengan body Setra Custom Tri Sakti ini merupakan armada ATB Jogja-Semarang incaran sya yg recomended larinya akibat jamnya yg mepet. Namun syangnya keinginan untuk menikmati perjalanan singkat Jogja-Magelang ini pupus sudah saat melihat hotseatnya pada terisi semua sehingga memaksa sya untuk duduk di seat baris keempat huffttt. Bus ini cukup nyaman untuk sekelas ATB karena memiliki konfigurasi seat 2-2 dengan AC yg cukup dingin dan full musik. Eksterior maupun interiornya juga masih pada mulus dan gak kalah dengan bus patas.
Sumber Waras ATB 7398
Interior Sumber Waras ATB 7398
Legroom Sumber Waras ATB 7398
10.25 : Bus mulai diberangkatkan dengan membawa penumpang yg tak terlalu banyak tanpa menunggu disundul oleh bus belakangnya. Hal ini dilakukan karena Sumber Waras ATB 7398 ini akan mengejar jam parkir arah Semarang di terminal Magelang yg cukup mepet dan jangan sampai keduluan Sumber Alam "Terboyo" dari Purwokerto. Bus berdapur pacu MB OH 1521 alias kuler ini terasa enteng tarikannya dan langsung diajak lari oleh sang driver menembus keramaian jalanan. Suspensinya juga empuk tanpa bunyi kriyet-kriyet manjah sepanjang perjalanan yg menandakan bus ini sangat terawat dengan baik.
Berangkat dari Terminal Jombor
10.30 : Lepas Denggung, bus masih konsisten dipacu kencang membelah kondisi lalu lintas yg ramai lancar diiringi suara klakson yg sesekali terdengar. Pada saat membayar ongkos, syang sekali ga dikasih karcis padahal udah speak-speak ampe berbusa nih mulut tetep aja keukeuh ga mau ngasih kondekturnya dg alasan nanti disalahgunakan hmmm...(aku mudeng maksudmu kok pak).
Lepas Denggung
10.45 : Melintas perbatasan DIY-Jateng di kawasan Tempel-Salam. 
Melintas Perbatasan DIY-Jateng
10.50 : Melintas Sucen, penampakan Mustika 1475 depannya tadi udah mulai terlihat dan langsung dikejar serta diasapi oleh Sumber Waras ATB 7398. Kondisi penumpang Mustika 1475 yg terlihat moyong-moyong sangat berbanding terbalik dengan Sumber Waras ATB 7398 ini yg belum bisa dikatakan rata bangku juga. Walaupun demikian, nanti bakalan dioper juga penumpang tujuan Semarang yg diangkut Mustika 1475 tsb pada Sumber Waras ATB 7398 di terminal Magelang.
Mengejar Mustika 1475
10.55 : Memasuki kawasan Muntilan mulai tersendat saat melintas depan pasar Muntilan akibat padatnya kendaraan ditambah ramainya aktivitas pasar. Alhamdulillah udah ada penumpang hotseat yg turun sehingga sya bisa menikmati sisa-sisa perjalanan menuju Magelang ini.
Memasuki Munttilan
10.58 : Memasuki terminal Muntilan ternyata cukup banyak penumpang yg telah menunggu kedatangan bus ini dan rata-rata adalah penumpang tujuan Semarang. Untung saja nyempetin buat masuk terminal karena sebelumnya kondektur sempat bersiaran kalo bakalan langsung ngejoss ga masuk terminal Muntilan.
Memasuki Terminal Muntilan
11.17 : Melintas perempatan Artos sedikit tersendat dengan antrian kendaraan yg lumayan panjang. Tak mau berlama2 menunggu, sang driver langsung menggiring armadanya via sisi kiri jalan sehingga aksi mlipir kiri secara pelan2 pun dilakukan hingga lampu merah berganti menjadi hijau dan sukses membawa Sumber Waras ATB 7398 terbebas dari antrian kendaran lebih dulu. Sumber Alam bumel "Terboyo" dari arah Purworejo udah nampak terlihat pula lagi antri di bangjo sehingga membuat Sumber Waras ATB 7398 cepat-cepat ngacir menuju arah terminal.
Melintas Perempatan Artos
11.21 : Memasuki Terminal Magelang untuk menaik-turunkan penumpang dan langsung puter balik tanpa sempat ngetem dulu di shelter tetapi memilih berhenti di dekat pintu keluar terminal untuk menunggu operan penumpang dari Mustika 1475 tadi. Sungguh perjalanan singkat yg berkesan karena tak sampai 1 jam waktu yg diperlukan Sumber Waras ATB 7398 ini untuk menempuh perjalanan Jombor-Magelang dengan kondisi jalan yg lumayan rame. 
Memasuki Terminal Magelang
Menaik-turunkan Penumpang
11.24 : Tak lama kemudian, Sumber Alam "Terboyo" mulai memasuki terminal Magelang dan langsung mengisi shelter tujuan Semarang sedangkan Sumber Waras ATB 7398 masih menunggu operan penumpang dari Mustika 1475 di dekat pintu keluar terminal. Setelah Mustika 1475 datang dan mengoperkan penumpangnya yg bertujuan Semarang, barulah Sumber Waras ATB 7398 tancap gas meninggalkan terminal Magelang. Lanjut menuju masjid terminal Magelang yg udah disiapkan untuk shalat Jumat siang itu.
Sumber Alam "Terboyo" Memasuki Terminal Magelang
Operan Penumpang Mustika 1475 ke Sumber Waras ATB 7398
12.40 : Usai shalat Jumat langsung menuju shelter bus tujuan Wonosobo yg berdampingan dengan shelter bus tujuan Sukorejo. Saat itu hanya ada sesosok bus Putra Mataram livery ijo ex Djati Nugroho yg sedang ngetem dan juga Simpatik yg sepertinya lagi perpal. Masih berharap datangnya Cebong Jaya "Suliwa" yg merupakan bus terakhir dari pasukan Cebong Jaya tapi sepertinya pupus lagi harapan itu karena udah pada berangkat semua saat masih Jumatan tadi. 
Suasana Terminal Magelang
Shelter Bus Tujuan Wonosobo
12.50 : Setelah Putra Mataram berangkat, yg datang secara bergantian mengisi shelter tujuan Wonosobo adalah pasukan Putra Perdana yg diawali oleh Putra Perdana "Artis". Hadeehh beneran gagal lagi deh naik Cebong.
Putra Perdana "Artis" Parkir Shelter Wonosobo
13.10 : Setelah hampir 20 menitan Putra Perdana "Artis" ngetem di shelter keberangkatannya, kemudian digantikan oleh Putra Perdana "Idola". Karena jam yg semakin mepet akhirnya sya memutuskan untuk naik bus ini aja daripada buru-buru malahan nantinya. Hotseat belakang driver pun langsung sya amankan sehingga masih bisa selonjoran dikit dan siap buat senam jantung di siang bolong ini. 
Putra Perdana "Idola" Ngetem Shelter Wonosobo
Onboard Putra Perdana "Idola"
13.20 : Bus bermesin Mitsubishi 120 PS ini mulai diberangkatkan dari terminal Magelang. Lepas terminal Magelang, sang driver langsung menunjukkan aksinya tancap gass dan bermosak-masik ria di jalur Kebon Polo hingga lepas batas kota Magelang. Tak lupa aksi tower2an dari kernet maupun sopir dengan para informannya menjadi hal yg mewarnai perjalanan ini.
Berangkat dari Terminal Magelang
13.28 : Lepas batas kota Magelang berhasil menggoyang kanan Sumber Waras ATB "Junior" yg lagi jalan santai dan tak henti mencari celah di kepadatan  jalanan siang itu dengan suara mesin Mitsubishi jaman old yg terus meraung-raung.
MengOT Sumber Waras ATB "Junior"
13.36 : Melintas Payaman hingga Secang, terlibat aksi kejar-kejaran dengan bus mini yg sama2 melayani trayek Magelang-Wonosobo. Putra Perdana "Idola" yg tak mau kalah dengan bus mini tsb kemudian mengejarnya dan terus menempel ketat di belakangnya. seakan tak mau membiarkannya ia lolos begitu saja dengan mudah.
Mengejar Bus Mini Magelang-Wonosobo
Mengejar Bus Mini Magelang-Wonosobo
13.40 : Aksi kejar-kejaran yg cukup panas tadi pun berakhir di pertigaan Secang saat Putra Perdana "Idola" memilih ngetem di Secang sedangkan bus mini tadi terus melanjutkan perjalanannya. Saat ngetem kaya gini, dibutuhkan kesabaran lebih saat menunggu bus ini diberangkatkan lagi karena harus menahan rasa panas dan pengap di dalam bus cukup lama.
Melintas Pertigaan Secang
Ngetem di Secang
14.00 : Setelah sekitar 20 menitan ngetem, akhirnya bus kembali diberangkatkan setelah disundul bus BSM tujuan Sukorejo. Lepas Secang, agak kecewa saat merasakan RPM mesin dari bus ini menurun drastis dan cenderung santai melintasi jalur Secang-Temanggung ini.
14.07 : Melintas Kranggan mulai dipacu agak kencang kembali.
Melintas Kranggan
14.12 : Melintas depan terminal Temanggung. Ketika dapat info klo bus belakangnya mulai mendekat, barulah bus kembali diajak lari melintasi kota Temanggung Bersenyum hehe...
Melintas Depan Terminal Temanggung
14.17 : Melintas kota Temanggung lanjut belok kanan menuju arah Parakan via Kedu. Dari sini mulai terasa RPM mesin kembali meningkat dan kembali meraung-raung menyusuri jalur Temanggung-Kedu ini.
Melintas Kota Temanggung
14.22 : Melintas pertigaan Maron.
Melintas Pertigaan Maron
14.28 : Melintas Kedu.
Melintas Kedu
14.33 : Melintas jalur Kedu-Parakan kembali bertemu dengan bus mini tadi yg menjadi lawan saat di jalur Payaman-Secang dan akhirnya mulai kejar-kejaran lagi kedua bus ini. Jalan yg agak menanjak dan cukup sempit tak membuat sang driver menurunkan kecepatannya dan justru semakin menjadi2 hingga bus mini tsb berhasil tersusul. Sempat kres pula dengan Cebong Jaya "Predator" yg sedang mengeksekusi rit terakhirnya menuju Magelang.
Mengejar Bus Mini Magelang-Wonosobo
Kress dengan Cebong Jaya "Predator"
14.37 : Melintas depan RS. Ngesti Waluyo Parakan terlihat bus Anjana ex Raya yg sedang berjalan santai sambil menyeseri para penumpang. Driver Putra Perdana "Idola" pun kembali panas dan berusaha mengejar Anjana tsb.
Melintas Depan RS. Ngesti Waluyo Parakan
14.40 : Melintas pasar Parakan, akhirnya berhasil mengejar Anjana yg memutuskan untuk ngetem di sini sedangkan Putra Perdana "Idola" lanjut tancap gas via jalur yg tak biasa Bansari, ga lewat jalur utama.
Melintas Pasar Parakan
14.45 : Melewati jalur ora umum Bansari dengan jalan lebih sempit dan mulai banyak dihiasi tanjakan serta tikungan namun tetep miyak-miyak walaupun jika ketemu kendaraan lain harus ada yg mengalah berhenti dulu agar bisa jalan. Baru pertama kalinya sya dilewatkan sini oleh bus Magelang-Wonosobo, mungkin jalur ini lebih cepat daripada jalur utamanya.
Melintas Jalur Ora Umum Bansari
Melintas Jalur Ora Umum  Bansari
14.51 : Memasuki jalur utama Parakan-Wonosobo lagi dan suara mesin kembali meraung-raung saat melewati tanjakan yg berliku sepanjang jalur Parakan-Wonosobo ini. Tarikan dari mesin mitsubishi lawas ini emang tak seringan mitsubishi canter yg dimiliki Cebong Jaya dalam hal menanjak namun masih sanggup menaklukkan tanjakan model apapun tanpa kesulitan serta bermanuver dengan lincah.
Memasuki Jalur Utama Parakan-Wonosobo
Melintas jalur Parakan-Wonosobo
15.00 : Memasuki kawasan Kledung yg menandakan sebentar lagi akan meninggalkan kabupaten Temanggung dan memasuki Kabupaten Wonosobo. Pemandangan Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing yg indah dapat kita lihat saat melintas di kawasan ini.
Melintas Kledung
Pemandangan Gunung Sindoro
15.07 : Melintas perbatasan Wonosobo-Temanggung masih dipacu cukup kencang.
Melintas Perbatasan Wonosobo-Temanggung
15.13 : Memasuki kawasan turunan Kertek, telah terlihat bokong bus Putra Perdana "Artis" yg berangkat lebih dulu tadi masih bisa kesusul ternyata. Tanpa pikir panjang, sang driver pun menginjak gas lebih dalam untuk mengejar rekan satu PO nya tsb dan inilah aksi yg memang sya tunggu2 hihihi....Para penumpang Putra Perdana ini sepertinya juga telah hafal dengan kebiasaan bus tujuan Magelang-Wonosobo ini klo lagi kejar-kejaran dan mereka pun tampak menikmatinya walaupun harus diuntang-antingkan. Putra Perdana "Artis" kyaknya ga mau begitu saja disalip dan terus memberikan perlawanan walaupun pada akhirnya berhasil diasapi dengan jahatnya di tikungan mesra. Aksi ini berlangsung hingga memasuki pasar Kertek dan menyebabkan aroma kampas rem menyebar kemana-mana
Mengejar Putra Perdana "Artis"
15.15 : Ngejoss terus saat melintas turunan Kertek dan tak segan-segan selalu goyang kanan hingga akhirnya harus tersendat kemacetan yg cukup panjang di pertigaan Pasar Kertek. Putra Perdana "Artis" yg masih ga mau kalah langsung nekat goyang kanan mendahului Putra Perdana "Idola" yg tak mau ikut-ikutan jejak rekannya itu dan memilih mlipir kiri saja.
Macet di Pertigaan Pasar Kertek
15.18 : Masih berjibaku dengan kemacetan cukup panjang di pertigaan Kertek dan hanya mengandalkan kemampuan mlipir kiri agar cepat berlalu dari kemacetan ini sedangkan Putra Perdana "Artis" udah berhasil membuat jarak yg cukup jauh dengan Putra Perdana "Idola".
Macet di Depan Pasar Kertek
15.28 : Alhamdulillah sampai juga di terminal Mendolo, Wonosobo. Perjalanan menegangkan di siang bolong ini terasa cukup cepat, walaupun sempat ngetem lama juga di Secang tadi. Putra Perdana "Idola" yg sya naiki langsung parkir shelter Magelang sebentar dengan menyundul Putra Perdana "Artis" yg hampir bersamaan datangnya tadi kemudian lanjut tancap gas keluar terminal. Akankah terjadi balapan lagi nanti antara kedua bus tsb? Kwkwkwk....
Tiba di Terminal Mendolo, Wonosobo
Video aksi Putra Perdana "Idola" melintas lembah Gunung Sindoro-Sumbing yg bikin senam jantung ini bisa dilihat selengkapnya DI SINI.

15.30 : Menuju agen PK Terminal Mendolo untuk laporan sama pihak agen dulu dan memastikan dapat jatah armada apakah sya hari ini untuk tujuan Kampung Rambutan. Alhamdulillah dengan perjuangan pengekeran yg panjang dan rasa kekhawatiran akan mendapatkan armada rollingan, akhirnya kesampaian juga bisa naik artisnya armada PK team Wonosobo yaitu HT 007 a.k.a Yakuza sesuai harapan yg saat itu telah standby di barisan keberangkatan bus malam bersama pasukan PK lain seperti HT 656 (Tangerang), HT 642 (Priok) dan HT 932 (Kalideres) cmiiw. Setelah mendapatkan kepastian armada yg dinaiki lanjut menuju mushola dulu buat shalat Ashar sebelum bus diberangkatkan.
Pasukan PK Team Wonosobo
Pasukan PK Team Wonosobo
Pasukan PK Team Wonosobo
Suasana Terminal Wonosobo
15.45 : Bus PK bernomor lambung HT 007 dengan body Jetbus non HD berlivery nano-nano dan berjulukan Yakuza ini langsung sya hampiri dan naik ke dalamnya untuk melihat interiornya. Bus yg merupakan mantan armada team Wonogiri ini termasuk dalam kelas VIP yg memiliki konfigurasi seat 2-2 sejumlah 40 seats non legrest by Aldilla dan non selimut. Jarak antarseatnya/legroom lumayan sempit serasa naik bus patas apalagi di bagian hotseat apalagi masih terganjal kotak ajaibnya hmmm. Mungkin poin ini yg menjadi perbedaan antara kelas VIPnya PK team Wonosobo dengan PK team Jogja/Wonogiri yg memiliki konfigurasi seat 2-2 sejumlah 34 seats+legrest yg lebih lega serta dilengkapi selimut dan bantalWalaupun interiornya terlihat lawas dan usang namun tetap bersih dan wangi serta fasilitas audio dan TV walaupun TVnya ga pernah dinyalain.
PK HT 007 a.k,a Yakuza
PK HT 007 a.k,a Yakuza
Interior PK HT 007 a.k,a Yakuza
Interior PK HT 007 a.k,a Yakuza
Legroom PK HT 007 a.k,a Yakuza
Tiket PK Tujuan Wonosobo-Kampung Rambutan
16.06 : Bus mulai diberangkatkan dari terminal Mendolo sebagai bus pertama yg mengawali keberangkatan PK team Wonosobo dengan pawang Pak Hadi yg lagi nyerep karena Mas Agus nya (Driver asli PK HT 007) lagi libur dan kebetulan armada batangannya (HT 659) lagi trouble. Wah kebetulan banget bisa bareng driver sosss yg aslinya adalah driver PK HT 659 a.k.a Jemblem yg juga jadi artinya PK team Wonosobo. Mantap dah dapat armadanya Yakuza tapi drivernya Jemblem jadinya Yakuza rasa Jemblem hohoho... Suspensi udara dari MB OH 1626 yg mentul-mentul menambah kenyamanan selama perjalanan ini.
Berangkat dari Terminal Mendolo
Berangkat dari Terminal Mendolo
Video interior, eksterior dan perjalanan Pahala Kencana HT 007 menyusuri jalur Wonosobo-Purwokerto-Bumiayu ini dapat dilihat DI SINI.

16.13 : Menyusuri dalam kota Wonosobo yg lumayan padat sore itu sehingga hanya dipacu santai dan sesekali tersendat sebentar..
Menyusuri Kota Wonosobo
16.24 : Melintas Selomerto lanjut meliuk-liuk di jalur Wonosobo-Banjarnegara yg jalannya udah mulus dan lumayan lebih lebar sekarang ini.
Melintas Selomerto
16.32 : Memasuki terminal Sawangan bebarengan dengan lepas landasnya Rosin NL 315 meninggalkan terminal. Bus berhenti cukup lama di sini untuk menunggu penumpang tambahan dari Wonosobo yg diikutkan PK HT 014 a.k.a Patrick yg bertujuan Pulogebang. Wah ternyata hari itu PK HT 014 kebetulan bisa jalan bareng PK HT 007 padahal biasanya saling kres-kresan, dan anehnya saat di terminal Mendolo tadi sya ga melihat penampakan PK HT 014 ini. PK HT 014 yg tak lama kemudian telah memasuki terminal Sawangan langsung angkat jangkar duluan meninggalkan terminal setelah mengambil penumpang dari agen dan mengoperkan penumpang PK HT 007.
Memasuki Terminal Sawangan
Suasana Terminal Sawangan
PK HT 007 di Terminal Sawangan
16.40 : Lepas Terminal Sawangan, bus kembali digeber menyusuri jalan yg meliuk-liuk namun mayoritas telah mulus dan lebih lebar ini menuju arah Banjarnegara untuk mengejar PK HT 014 yg udah duluan ngacir. 
Melintas Jalur Wonosobo-Banjarnegara
Melintas Jalur Wonosobo-Banjarnegara
17.00 : Terhambat kemacetan panjang mulai dari pertigaan jembatan Sigaluh-Sempol akibat sistem buka tutup dari proyek pelebaran jalan karena memang masih ada beberapa titik di ruas jalan raya Wonosobo-Banjarnegara ini yg masih relatif sempit dan kondisinya rusak. Beruntungnya, PK HT 007 ini melintas kawasan ini pada saat jalan mulai dibuka untuk kendaraan arah Banjarnegara sehingga tak perlu menunggu lama.
Macet di Sigaluh
17.08 : Melintas Singamerta, PK HT 007 masih dipacu pelan-pelan beriringan dengan kendaraan lain di depannya karena belum benar2 terbebas dari kemacetan. Kemacetan yg lebih parah terjadi pada lalu lintas yg menuju arah Wonosobo dengan kondisi antrian kendaraan yg mengular sangat panjang dari kawasan Sigaluh tadi hingga kawasan Singamerta ini.
Melintas Singamerta
17.15 : Melintas kawasan pinggir kota Banjarnegara.
Melintas Kawasan Pinggir Kota Banjarnegara
17.17 : Memasuki terminal Banjarnegara untuk mengambil seorang penumpang yg naik dari sini. Suasana terminal Banjarnegara saat itu udah lumayan sepi karena sepertinya pasukan bus malam yg start dari sini udah pada berangkat.
Memasuki Terminal Banjarnegara
17.22 : Melintas kota Banjarnegara, bertemu kembali dengan Anjana ex Raya yg lagi ngetem di pinggir jalan, sama seperti saat masih naik Putra Perdana tadi.
Melintas Kota Banjarnegara
17.33 : Melintas kawasan Bawang. Kondisi hari yg makin gelap justru membuat PK HT 07 ini makin agresif dan tambah mosak-masik lagi.
Melintas Kawasan Bawang
Melintas Kawasan Bawang
17.40 : Melintas depan terminal Binorong hanya ada penampakan pasukan Sinar Jaya yg lagi menjemput para penumpangnya. Tak dipungkiri untuk kawasan Wonosobo-Banjarnegara-Banyumas, Sinar Jaya memang merajai trayek tujuan Jabodetabek dengan armada yg jumlahnya cukup banyak dan relatif baru serta tarif yg terjangkau di kalangan masyarakat sehingga bakalan sering2 melihat armada Sinar Jaya berlalu lalang di kawasan ngapak area ini. Lanjut bergoyang lagi membelah keramaian jalan raya Banjarnegara-Purwokerto ini menjelang petang.
Melintas Terminal Binorong
Mosak-Masik di Jalur Banjarnegara-Purwokerto
17.57 : Melintas Mandiraja hanya numpang lewat saja dan tidak masuk ke dalam terminalnya yg masih didominasi pasukan Sinar Jaya. Lepas Mandiraja hingga Klampok sempat kejar-kejaran sama Sinar Jaya body JB non HD yg larinya dan goyangannya tak bisa diremehkan hingga PK HT 007 pun cukup sulit mengimbanginya.
Melintas Mandiraja
18.10 : Melintas Klampok tidak langsung belok kanan ke arah Purbalingga di pertigaan Klampok tetapi masih harus lurus dulu ke arah Banyumas menuju agen PK Klampok. untuk mengambil seorang penumpang di sana. Menurut sya letak agen PK Klampok ini kurang strategis karena mmbuat armada PK harus memutar balik lagi setelah mengambil penumpang. Padahal di pertigaan Klampok arah Purbalingga juga ada agen PK lagi hmmm.
Melintas Klampok
18.25 : Mosak-masik kembali menyusuri jalur Klampok-Purbalingga dengan kondisi jalan yg mulus karena didominasi jalan berbeton. 
Melintas Jalur Klampok-Purba;lingga
18.28 : Melintas Bukateja lanjut belok kiri di pertigaan Kedung Menjangan untuk melintasi jalan yg biasa dilewati bus umum menuju arah terminal Purbalingga.
Melintas Bukateja
18.47 : Memasuki terminal Purbalingga terlihat SR 7145 yg lagi ngetem di pojok terminal. Saat itu juga terpantau Rosin NL 315 dan PK HT 642 udah terparkir di depan agen PK terminal Purbalingga duluan dan akan bersiap untuk diberangkatkan kembali. 
Memasuki Terminal Purbalingga
Memasuki Terminal Purbalingga
18.50 : Setelah menaikkan penumpang, bus kembali diberangkatkan dari terminal Purbalingga menuju arah Purwokerto. Sempat kres dengan PK HT 656 yg baru akan memasuki terminal Purbalingga. Baru dari sinilah seat 1A samping sya ini ditempati oleh peunmpang yg saat itu seorang prajurit TNI hohoho...
19.10 : Melintas Sokaraja sempat terjebak antrian bangjo cukup lama di sini.
Melintas Sokaraja
19.23 : Memasuki terminal Bulupitu, Purwokerto untuk menaikkan penumpang kembali. Kondisi terminal saat itu lumayan ramai dengan penumpang bertujuan Jakarta yg lagi pada menunggu armada busnya. Hanya sebentar saja PK HT 007 ini melintas terminal Bulupitu karena sekedar menaikkan penumpang saja dan langsung digass keluar terminal lagi.
Memasuki Terminal Bulupitu
19.34 : Menyusuri jalan arteri selatan Purwokerto menuju arah Ajibarang hingga Karang Lewas.
Melintas Jalan Arteri Selatan Purwokerto
Melintas Jalan Arteri Selatan Purwokerto
20.05 : Melintas Ajibarang dan mampir sebentar di agen PK Ajibarang yg berada di kompleks agen bus malam depan SPBU Ajibarang untuk menaikkan penumpang lagi di sini. Sepertinya ini merupakan penumpang terakhir dari manifest PK HT 007. Lepas Ajibarang mulai bermosak-masik ria lagi di jalur Ajibarang-Bumiayu dengan kondisi jalan yg mayoritas pada rusak sehingga membuat driver harus pandai-pandai memilih jalan yg terbaik.
Melintas Ajibarang
Mampir di Agen PK Ajibarang
20.40 : Melintas Paguyangan sempat berduel mesra dengan Teguh Jaya SHD yg terus disurung oleh PK HT 007 namun akhirnya ia berhasil menjauh dengan aksi goyangannya yg bikin geleng-geleng. Tak mampu mengimbangi Teguh Jaya SHD, PK HT 007 ini malah sempat diserang oleh duo  Sinar Jaya 28RA disusul 28RD yg berani goyang kanan saat tersendat sebentar lepas flyover Paguyangan. Memang tak disangka bahwa Sinar Jaya yg sya lihat selalu bermain kalem jika di pantura dan tol ini ternyata kalo di wilayah selatan larinya pada kenceng-kenceng dan mosak-masik pula. 
Melintas Paguyangan
Mengejar Teguh Jaya SHD
Digoyang Kanan oleh Sinar Jaya 28RD
20.44 : Memasuki jalan lingkar selatan Bumiayu masih terus kejar-kejaran dengan Sinar Jaya 28RD yg makin beringas dalam bergoyang.
Memasuki Jalan Lingkar Selatan Bumiayu
20.50 : Melintas depan Terminal Bumiayu. PK HT 007 masih nampak kewalahan meladeni permainan Sinar Jaya 28RD hingga harus pasrah tertinggal cukup jauh akibat kenekatan Sinar Jaya 28RD dalam memiyak jalanan.
Melintas Depan Terminal Bumiayu
Mengejar Sinar Jaya 28RD
20.53 : Mengisi solar di SPBU Sakalibels dan sudah ada PK HT 642 yg udah duluan mengisi solar di sini. Saat pengisian solar, terpantau pasukan bus malam yg didominasi Sinar Jaya dan Murni Jaya dari wilayah selatan seperti Jogja, Purworejo, Gombong dan Cilacap juga udah mulai berdatangan dan bercampur jadi satu dengan pasukan wilayah tengah seperti Wonosobo, Purwokerto dan Bobotsari.
Mengisi Solar di SPBU Sakalibels
21.04 : Lepas dari lingkar selatan Bumiayu kembali PK HT 007 menunjukkan aksi mosak-masiknya dan ga mau kalah sama pasukan Sinar Jaya dan Murni Jaya yg emang cukup agresif mainnya di wilayah selatan ini.
Lepas Lingkar Bumiayu
21.15 :  Aksi mosak-masik PK HT 007 bersama pasukan Sinar Jaya ini akhirnya terhenti saat memasuki wilayah Linggapura, Tonjong. Sya kira hanya tersendat sebentar saja tetapi nyatanya ini adalah awal dari horornya kemacetan panjang jalur Bumiayu-Pejagan malam ini.
Macet di Linggapura
21.47 : Sudah nyaris 1 jam masih tetap tertahan kemacetan di wilayah Tonjong bersama kendaraan arah Jakarta lainnya akibat dan sekalinya bisa hanya berlangsung sebentar saja. Saat melihat google maps, kyaknya kemacetan ini bakalan berlangsung sangat lama karena sepanjang jalur Tonjong hingga hingga Prupuk didominasi warna merah tua yg berarti macet parah. Hal ini dikarenakan adanya sistem buka tutup akibat pengaspalan jalan yg mau tak mau bikin lalu lintas terhambat. Mau mencoba goyang kanan pun tak berani karena tak ada tempat buat banting kanan jika kres dengan kendaraan dari arah berlawanan.
Macet di Tonjong
22.06 : Saat lagi terdiam camping menunggu pergerakan kendaraan kembali, tiba-tiba dikejutkan dengan aksi goyang kanan Pumas M21 yg disusul Murni Jaya E194 a.k.a Jemblem di belakangnya dengan lampu kolong pink nya yg khas. Namun syangnya Pak Hadi enggan mengikuti jejak kedua bus tsb karena ga mau ambil resiko ga dapat tempat banting stir nantinya dan memutuskan tetap bertahan saja.
Macet di Tonjong
22.36 : Peristiwa unik di tengah kemacetan panjang ini salah satunya terjadi pada sebuah elf yg nekat ngeblong kanan namun syang sekali langkahnya harus terhenti akibat tak ada tempat buat banting kanan sehingga akhirnya dipaksa mundur lagi cukup jauh oleh truk dari arah berlawanan. Dan memang elf ini tak ada rasa jeranya dan kembali mengulanginya tetapi masih harus mundur lagi untuk kedua kalinya disurung oleh truk lagi dari arah berlawanan hoho... kerad juga ya si elf ini. Kejadian unik ini dapat dilihat selengkapnya DI SINI.
Macet di  Tonjong
22.48 : Setelah cukup lama bersabar akhirnya PK HT 007 ini memutuskan untuk buka jalur saat udah berada tak jauh dari RM. Mustika sehingga Pumas M21, Rosin NL 177, pasukan Murni Jaya termasuk E194 tadi, dan pasukan Sinar Jaya yg lagi pada terjebak di tengah kemacetan berhasil dilewati semuanya dan langsung memotong jalan ke kiri untuk masuk ke dalam RM. Mustika Indah. Hal ini juga dilakukan oleh para PK team Wonosobo lain yg berada di belakang PK HT 007 ini.
Buka Jalur di Kemacetan Tonjong
22.50 : Memasuki RM. Mustika Indah untuk melakukan servis makan yg kemaleman akibat kemacetan ini. RM ini juga merupakan tempat servis makan dan kontrolan bagi Po. Lorena jalur selatan. Sudah ada PK HT 014 dan HT 642 sebagai armada paling awal yg memasuki RM. Sya langsung turun duluan menuju tempat servis makan khusus penumpang Pahala Kencana. Ada dua pilihan menu servis makan yg disediakan di RM. Mustika Indah yaitu prasmanan dan bakso. Sya memilih menu prasmanan saja karena emang lagi kelaperan banget akibat harus berjibaku lama-lama dalam kemacetan panjang tadi. Kupon makan model barcode yg tertera di tiket yg seharusnya discan oleh pihak RM ternyata kali ini hanya disobek sedikit saja tiketnya untuk ditukarkan dengan menu prasmanan yg terdiri dari nasi, oseng buncis dan wortel, telur ceplok balado, dan air mineral gelas. Rasa masakannya lumayan enak walaupun hanya sederhana saja karena kalo lagi laper mah semua makanan terasa nikmatnya, tetapi syangnya untuk minumannya hanya mendapatkan air mineral gelas saja, bukan teh hangat seperti pada umumnya.
Menu Servis Makan di RM. Mustika Indah
23.10 : Setelah selesai makan lanjut shalat jamak magrib dan isya dulu biar tenang di perjalanan selanjutnya nanti. Hanya tersisa PK HT 656, HT 642, HT 932 yg masih bertahan menemati PK HT 007 di sini sedangkan PK HT 014 udah terpantau melanjutkan perjalanannya sejak tadi. Parahnya kondisi kemacetan ternyata membuat kendaraan masih belum juga bisa move on dari kawasan sekitar RM. Mustika Indah ini seperti Murni Jaya E194 yg sejak tadi tak bergeser dari depan RM. Mustika Indah sejak sya mulai makan hingga selesai shalat hohoho...
PK HT 007 di RM. Mustika Indah
Murni Jaya E194 Masih Terjebak Kemacetan
23.18 : Bus kembali diberangkatkan dari RM. Mustika Indah dengan kendali Pak Hadi lagi karena PK team Wonosobo ini emang hanya menggunakan sistem driver tunggal saja alias single fighter. PK HT 656 juga nampak ikut-ikutan angkat jangkar dan mulai berjibaku dengan kemacetan kembali di belakang PK HT 007. 
Berangkat dari RM. Mustika Indah
23.52 : Melintas Margasari setelah cukup lama berjibaku dalam kemacetan panjang sejak lepas RM. Mustika Indah tadi. Di sini pun masih beberapa kali tersendat hingga benar-benar lancar kembali lalu lintasnya selepas Prupuk. Bus-bus malam jalur selatan dari arah Jakarta pun masih cukup banyak yg baru melintas kawasan ini yg menandakan kondisi jalan tol Jakarta-Cikampek mungkin juga sedang tidak bersahabat.
Melintas Margasari


HARI 2
00.24 : Melintas flyover Klonengan mengambil arah kiri menuju arah Ketanggungan, kalo ke kanan menuju arah Tegal via Slawi. 
Melintas Klonengan
00.37 : Menyusuri jalur pinggir kali Songgom yg minim penerangan. Lalu lintas saat melintas jalur Songgom ini udah mulai sepi dan tak ada lagi kemacetan panjang yg menghantui sehingga PK HT 007 ini mampu dipacu kencang untuk mengejar waktu yg telah terbuang percuma tadi. Beberapa pasukan Sinar Jaya, Murni Jaya dan bus parwis Bimo menjadi korban keganasan PK HT 007 yg sedang memburu waktu ini.
Melintas Songgom
00.56 : Masih menyusuri jalur pingir kali Songgom yg gelap nan sepi hingga Ketanggungan, PK HT 007 ini masih terus mosak-masik seakan ingin mengejar waktu yg telah terbuang akibat kemacetan tadi. Beberapa Sinar Jaya, Murni Jaya E53, Sumber Alam dan bus parwis berhasil diasapi semua oleh PK HT 007 ini.
Mengejar Bus Pariwisata Bimo
Mengejar Murni Jaya E53
01.02 : Melintas Ketanggungan, sempet berhenti sebentar untuk menurunkan paketan sehingga beberapa bus yg berhasil diovertake tadi kembali berada di depan PK HT 007. PK HT 656 juga nampak ngacir duluan yg sejak dari RM tadi terus menguntit di belakang PK HT 007.
Melintas Ketanggungan
01.10 : Memasuki GT. Pejagan. Ada untungnya juga terjebak kemacetan yg cukup lama tadi sehingga saat memasuki tol Pejagan masih bisa barengan sama bus-bus muriaan. PK SHD "Most Wanted" dan Bejeu B36 yg sama-sama pemain Jepara-Merak menjadi teman yg menyambut kedatangan PK HT 007 ini. Tak perlu berlama-lama kedua bus tsb langsung bisa diasapi dengan mudah oleh PK HT 007 ini. PK HT 656 yg tadi sempat melesat duluan pun berhasil terkejar oleh PK HT 007 ini. Sepanjang tol Pejagan-Palimanan, bus terus dibejek dg kecepatan tinggi yg tak pernah bergeser dari angka 100 kpj ke atas jika dilihat dari speedometernya dan juga aplikasi ulysse Speedometer. Alhasil semua bus yg dijumpai di tol ini seperti Sinar Jaya, Murni Jaya, Rajawali, Pumas Jogjaan, Sumber Alam, bus parwis dll berhasil dilibas oleh PK HT 007 ini tanpa diasapi oleh bus lain. Terasa banget sensasi solar corrr yg masih diusung oleh PK ini yg serasa naik bus muriaan walaupun hanya team Wonosobo.
Memasuki Tol Pejagan
MengOT PK SHD "Most Wanted" dan Bejeu B36
01.50 : Memasuki GT. Palimanan menuju tol Cipali barengan sama Murni Jaya E200, HR 143 dan Nusantara HS 222. Lepas GT. Palimanan, Nusantara HS 222 langsung menjadi korban keganasan PK HT 007 ini kemudian terus berlari mengejar HR 143 yg udah ngacir duluan dan nyaris tak terlihat lagi. Namun gas yg terus dibejek dalam-dalam ini akhirnya mampu mengejar HR 143 yg sama2 berdapur pacu MB OH 1626 dan langsung diseset kiri tanpa ampun saat berlari di tol Cipali. Korban-korban bus malam berikutnya pun menyusul satu per satu seperti PK SHD Lasem-Bandung, PK HT 642, Agra Mas BM 108, Bejeu B 39, Bejeu B 18, Nusantara HS 227, Nusantara HS 223, Nusantara NS 91, Harapan Jaya, Rosin SHD, Selamet, Murni Jaya, Sinar Jaya dll. 
Memasuki GT. Palimanan
02.30 : Keganasan PK HT 007 ini berlanjut saat mengejar PK HT 014 yg udah berangkat duluan sejak dari RM tadi ternyata masih mampu diimbangi oleh PK HT 007 bahkan berhasil diseset kiri dan ditinggal ngacir mengejar bus-bus lain. Anehnya, Murni Jaya E194 a.k.a Jemblem ini tak kunjung terlihat penampakannya hingga Cipali ini padahal lebih dulu PK HT 014 berangkatnya daripada Murni Jaya E194 dari RM. Mustika Indah saat macet tadi.
MengOT PK HT 014
02.56 : Melintas Rest Area KM. 101 Cipali.
Melintas Rest Area KM. 101 Cipali
03.05 : Memasuki ruas tol Jakarta-Cikampek. HR 26, Murni Jaya E52 a.k.a Azalya, Madu Kismo, Laju Prima dll menjadi korban selanjutnya dari pelari team Wonosobo yg lagi ngejar waktu ini.
Memasuki Tol Jakarta-Cikampek
03.31 : Melintas tol Jakarta-Cikampek kawasan Karawang Barat, alhamdulillah lalu lintas arah Jakarta masih terpantau lancar jaya sehingga PK HT 007 ini masih bisa terus dibejek gasnya tanpa kendor sedikitpun. Lain halnya dengan lalu lintas arah Cikampek yg masih terpantau padat merayap. 
Melintas Karawang Barat
Video selengkapnya tentang aksi Pahala Kencana HT 007 a.k.a Yakuza saat berlari di tol Pejagan-Kanci-Cipali-Japek dan melibas bus malam lainnya ini dapat dilihat DI SINI.

03.53 : Melintas GT. Cikarang Utama masih lancar jaya. Alhamdulillah secara keseluruhan lalu lintas tol malam ini sangat mendukung perjalanan PK HT 007 sehingga bisa nyampe Kampung Rambutan sebelum Subuh. 
Melintas GT. Cikarang Utama
04.00 : Melintas tol JORR setelah lepas GT. Cikunir masih dipacu kencang menuju arah Kampung Rambutan. Sayangnya keberuntungan sepertinya tak berpihak pada crew PK HT 007 ini saat harus tercyduck oleh PJR akibat melaju kencang di lajur paling kanan padahal udah tinggal dikit lagi nyampe tujuan. Baru tahu juga ternyata ada peraturan kaya gini hehe...
Ditilang oleh PJR di Tol JORR
04.09 : Alhamdulillah sampai di Terminal Kampung Rambutan sebelum adzan Subuh berkumandang sehingga masih ada waktu untuk bersiap2 buat shalat Subuh. Kali ini tidak hanya diturunkan di depan terminalnya saja namun bisa turun di dalam terminal karena mayoritas penumpang memang bertujuan Kampung Rambutan. Overall naik PK HT 007 a.k.a Yakuza ini cukup baik dari segi kecepatan dan pelayanannya namun kurang oke dari segi servis makan yg sebaiknya lebih ditingkatkan lagi. Recomended banget lah pokoknya armada team Wonosobo satu ini, bener-bener patut dijuluki Mercy 1626 'jahat' karena hampir tak ada yg mencentang saat lagi berlari di tol Cipali hingga Cikunir.  Lanjut menuju masjid Terminal Kampung Rambutan untuk shalat Subuh sebelum melanjutkan perjalanan menuju Pademangan.
Tiba di Terminal Kampung Rambutan
04.40 : Shalat Subuh berjamaah di masjid Terminal Kampung Rambutan.
05.00 : Usai shalat Subuh lanjut menuju shelter busway Terminal Kampung Rambutan. Kebetulan saat itu sudah tersedia sosok bus Trans Jakarta seri TJ dengan body discovery dan berchasis Hino RK8 bertujuan langsung Kampung Rambutan-Ancol yg lagi terparkir di sana sehingga sya tak perlu transit lagi untuk menuju Pademangan. Langsung aja naik bus tsb dengan tarif 2000 saja kepotong dari saldo kartu sakti (edisi pagi) dan bus pun langsung diberangkatkan setelah sya naik.
Menuju Pademangan Naik Trans Jakarta
06.05 : Sepanjang perjalanan dari Kampung Rambutan menuju Pademangan ini sya habiskan hanya untuk tidur saja di seat pojok paling belakang. Sesampainya di halte Pademangan kemudian langsung order Grab Bike menuju Pademangan Timur.
06.15 : Tiba di rumah Pademangan lanjut mandi, sarapan dan molor sebentar menghilangkan rasa ngantuk biar seger lagi pas etape buat pulang nanti siang hehe...



Nah sampai di sini dulu ya gan kisah perjalanan antimainstream sya dari Jogja menuju Jakarta via Wonosobo beserta drama-drama yg mewarnainya ini, semoga bisa menginspirasi teman-teman semua yg berencana mengadakan perjalanan serupa. Kisah perjalanan sya selanjutnya yg menceritakan perjalanan pulang kembali menuju Jogja dari Jakarta langsung puter balik siang harinya bisa disimak DI SINI. Terima kasih ^_^.


Tarif :
Jogja-Magelang : 12k (Po. Sumber Waras ATB)
Magelang-Wonosobo : 25k (Po. Putra Perdana Ekonomi)
Wonosobo-Kampung Rambutan : Free of Charge (Po. Pahala Kencana VIP)
Kampung Rambutan-Pademangan : 2k (Trans Jakarta)