Thursday 24 January 2019

Touring Berkelut dengan Macet bersama Pahala Kencana "BONET" team Jogja Selatan

   Setelah cukup "kenyang" dengan tontonan aksi opera vantura setiap kali touring menuju Jakarta, kali ini sya akan mencoba menikmati euforia perjalanan menuju ibukota via jalur selatan. Lagi-lagi sya memilih untuk menggunakan armada yg tak terlalu dilirik oleh mania jaman now namun masih recomended dari segi larinya bagi sya yaitu Pahala Kencana dengan memanfaatkan poin redBus yg sya miliki tentunya. Selain itu, alasan agar bisa tiba di Jakarta sebelum subuh merupakan pertimbangan lain dipilihnya PK ini secara klo via jalur selatan biasanya nyampe Jakarta lebih cepat.
   FYI, dari 3 trayek aktif yg dilayani Pahala Kencana Jogja tujuan Jakarta ini, hanya ada 1 saja trayek yg khusus melewati jalur selatan yaitu tujuan Grogol-Kalideres-Poris-Pasar Kemis dengan kode rute 219/220, tak seperti armada tujuan Bogor dan Merak yg masih bertahan via pantura. Singkat cerita, tiket hotseat 1B dari PK tujuan Jogja-Kalideres dengan harga asli 170rb untuk keberangkatan tanggal 10 November 2018 pun sya dapatkan pada H-7 via redBus secara gratis.

   Klo teman2 pengen seperti sya juga bisa dengan cara instal aplikasi redBus di HP teman2 dengan menggunakan kode referensi red1e3or saat login nantinya (Promosi=berbagi ilmu itu indah hehe), langsung deh nanti dapat bonus 80rb buat modal awal biar nanti bisa mencapai poin sesuai yg ditargetkan teman2 sendiri. Oh ya mungkin sekarang udah ga bisa full gratis lagi bagi pengguna baru, tapi setidaknya ada diskonlah yg lumayan hehe... 
  Bagaimana euforia perjalanan Jogja-Jakarta via jalur selatan ini? Apakah bisa semenarik opera vantura? Simak terus di bagian inti ceritanya ya...

HARI 1
12.50 : Menuju agen PK Janti dalam kondisi hujan deras dianter oleh babang Grab. Kali ini mau ga mau terpaksa harus menerjang derasnya hujan karena pihak agen Janti menyuruh untuk datang di agen pukul 13.00 saat 1 jam sebelumnya sya sempatkan untuk mampir konfirmasi ke agen PK Janti dan waktu udah injury time banget.
13.10 : Tiba di agen sekaligus pool PK Janti sudah terlihat sosok PK HT 662 yg standby di depan pool. Sepertinya bukan ini armada bus jatah sya hari ini karena tertempel kode rute 224 (Merak) di kacanya. Lanjut laporan sama pihak agen dulu untuk mengambil tiket sekaligus menanyakan jatah armada tujuan Tangerang via selatan hari ini. "HT 700 mas", jawaban sang agen membuat harapan sya untuk mendapatkan armada yg berair suspension menjadi sirna sudah karena sya tahu HT 700 itu adalah armada PK ex W5 "Ra Sambat", mantan pemain Wonogiri yg pernah tenar dulu kala.
Kantor/Pool PK Janti
Kantor/Pool PK Janti
13.28 : Bus PK bernomor lambung HT 700 dengan body Jetbus HD berlivery nano-nano dengan sisa-sisa sticker kejayaan masa lalu yg masih menempel dibodynya telah tiba dari Klaten dan merapat ke pool PK Janti sebagai armada berkode rute 220 hari ini. Pihak agen langsung mempersilakan penumpang tujuan Grogol, Kalideres, Poris, Pasar Kemis dsk untuk naik ke dalam bus kemudian mengabsennya. Bus ini termasuk dalam kelas VIP yg memiliki konfigurasi seat 2-2 sejumlah 34 seats non legrest by Aldilla lawas dan bonus sekat yg mengurangi keindahan perjalanan ini. Masing2 seat telah dilengkapi dg selimut dan bantal. Legroom armada ini cukup lega karena non legrest Walaupun interiornya terlihat lawas dan usang namun tetap bersih dan wangi serta fasilitas audio dan TV dalam bus masih berfungsi dengan baik.
PK HT 700
Seat PK HT 700
Legroom PK HT 700
13.36 : Bus diberangkatkan dari pool PK Janti masih dengan suasana hujan deras yg mengiringi dan dipawangi oleh driver pertama. Bus harus mengambil arah memutar dulu di kolong flyover Janti baru menuju arah terminal Giwangan. Sensasi mosak-masik langsung terasa saat bus digeber dengan kencangnya menyusuri ringroad timur Jogja walaupun hujan deras kyak gini. Suspensi kriyet2 ala Hino RK8 pun nyaris teredam sempurna oleh siraman hujan sehingga menambah kenyamanan selama perjalanan ini. Hanya syangnya, tetesan air hujan yg bocor dari atap bus tepat di depan pintu sekat harus mengurangi kenyamanan sya yg duduk di seat 1B dan membuat sya harus bergeser sejenak ke seat 1A. Semoga aja seat 1A tak ada penghuninya nanti hehe...
Berangkat dari Pool PK Janti
13.54 : Mengisi solar di SPBU Singosaren dulu. Tak lama PK HT 662 juga menyusul.
Nyolar di SPBU Singosaren
14.00 : Memasuki terminal Giwangan untuk menaikkan penumpang dari agen Giwangan. 
Memasuki Terminal Giwangan
Mengambil Penumpang di Agen Giwangan
14.08 : Hanya sebentar saja PK HT 700 ini memasuki terminal Giwangan karena sekedar menaikkan penumpang saja dan langsung digass keluar terminal lagi. Suara knalpot mode suosss yg sayup-sayup masih terdengar dari kabin dalam menghiasi perjalanan menyusuri ringroad selatan Jogja ini.
Keluar Terminal Giwangan
14.32 : Melintas Gamping setelah bermosak-masik ria menyusuri ringroad selatan Jogja bareng Sinar Jaya 01 RA, Murni Jaya E124 dan Pumas P20. Aksi kejar-kejaran ketiga bus ini yg saling berebut mengambil posisi terdepan hanya bertahan hingga pertigaan Gamping saja karena Pumas P20 menepi sebentar di agen Gamping. Lanjut belok kiri menuju arah Wates bersama Sinar Jaya 01 RA dan Murni Jaya E124. Ternyata kemacetan pasca hujan deras yg mulai mereda ini sudah menyambut kedatangan kami saat melintas awal jalur selatan ini.
Melintas Gamping
Macet di Gamping
Video selengkapnya aksi PK HT 700 bermosak-masik ria di jalur selatan saat hujan dapat disimak DI SINI.


14.43 : Melintas Sedayu masih disibukkan dengan mencari celah jalan agar segera terbebas dari kemacetan gara-gara adanya bangjo ini. Kesempatan buka jalur pun tak disia-siakan oleh PK HT 700 ini yg dikomandoi oleh Murni Jaya E124 diikuti Sinar Jaya 01 RA saat lampu menghijau. Syangnya, PK HT 700 yg berada di posisi bontot ini tak mampu terus membersamai kedua temannya tadi akibat terjebak lampu merah lagi.
Macet di Sedayu
Buka Jalur di Sedayu
14.51 : Melintas jembatan Kali Progo. PK HT 700 yg merasa tertinggal langsung tancap gas mengejar kedua temannya tadi yg masih bisa terlihat penampakannya. Sinar Jaya 01 RA yg memilih antri dengan tertib di bangjo Sedayu harus rela melihat aksi goyang kanan PK HT 700 saat lampu berganti hijau. Alhasil kini posisi PK HT 700 tepat berada di belakang Murni Jaya E124.
Melintas Jembatan Kali Progo
15.00 : Melintas Sentolo. Murni Jaya E124 yg menjadi teman berlari sejak lepas Giwangan tadi terus bergeal-geol di hadapan PK HT 700 untuk memiyak jalanan. Setiap goyangannya selalu diikuti PK HT 700 dari belakang hingga akhirnya kesempatan menyeset kiri pun datang dan Murni Jaya E124 beserta Sumber Alam di depannya berhasil dipukul mundur oleh si nano nano. Ngeri juga rasanya klo hujan-hujan kyak gini naik Hino yg terus dibejek gasnya, cuma takut klo selip saat direm nantinya (efek pengalaman kelam masa lalu).
Melintas Sentolo
15.10 : Melintas Wates, kemudi diambil alih oleh driver PK lain yg lagi nebeng buat pulkam. Style mengemudinya pun malah lebih sosss dan demen banget goyang kanan. Beberapa Murni Jaya yg baru lepas landas dari terminal Wates pun tak luput dari pengejaran PK HT 700. Walaupun cuma berjuang sendirian di jalur selatan namun tak membuatnya minder bahkan justru membuatnya lebih agresif buat show off aksi-aksinya yg mendebarkan.
Melintas Wates
15.23 : Melintas Temon. Aksi mosak-masik yg disuguhkan PK HT 700 selepas Wates tadi harus sedikit terhambat dengan kemelut persimpangan menuju jalan Daendels saat melintas depan proyek bandara NYIA. Namun, PK HT 700 tetap melewati jalur utama via Purworejo karena harus mengambil beberapa penumpang dulu.
Melintas Temon
15.30 : Memasuki wilayah Kabupaten Purworejo pasca melintas perbatasan DIY-Jateng.
Melintas Perbatasan DIY-Jateng
15.44 : Melintas Pendowo. PK HT 700 menepi sejenak di agen PK Pendowo untuk menaikkan beberapa penumpang lagi pasca terakhir di terminal Giwangan tadi.
Melintas Pendowo
15.52 : Melintas pertigaan don bosco lanjut menyusuri lingkar selatan Purworejo. CAL yg terlihat berhenti di bangjo langsung menjadi korban goyangan kanan PK HT 700 yg tak mau membuang-buang waktunya untuk berhenti sejenak di kala lampu masih berwarna merah hihihi...
Melintas Pertigaan Don Bosco
MengOT CAL
16.00 : Memasuki terminal Purworejo hanya sekedar memutarinya saja dan langsung keluar lagi.
Memasuki Terminal Purworejo
16.10 : Melintas Kutoarjo, mampir sebentar di agen PK Kutoarjo untuk menaikkan seorang penumpang penghuni seat 1D. Alhamdulillah, sejauh ini masih aman untuk menempati seat 1A ini karena belum juga ada yg menghuni.
Mampir Agen PK Kutoarjo
16.20 : Lepas Kutoarjo, PK HT 700 ini kembali bermosak-masik ria. Beberapa Murni Jaya dan bumelan Mulyo berhasil diasapi dengan mudah dengan goyangan tipis-tipisnya walaupun hujan masih terus mewarnai perjalanan. 
Melintas Jalur Kutoarjo-Kebumen
16.37 : Melintas Kutowinangun.
Melintas Kutowinangun
16.50 : Memasuki terminal Kebumen lagi-lagi cuma buat muterin doank.
Memasuki Terminal Kebumen
17.02 : Lepas terminal Kebumen, PK HT 700 kembali pecicilan dengan terus goyang kanan mencentang satu per satu kendaraan di depannya walaupun kondisi jalan lingkar Kebumen ini relatif sempit. Antrian di bangjo pun tak dihiraukan dan tetep yaqueen buat goyang kanan. Kondisi yg membuat senam jantung ini berlangsung hingga lepas simpang lima Kebumen.
Goyang Kanan di Jalan Lingkar Kebumen
17.10 : Melintas Sruweng, mengambil penumpang terakhir sebagai pelengkap manifest yg berjumlah kurang lebih 24 ini sekaligus pergantian pemain kembali saat driver yg nebeng tadi ternyata turun di sini. Alhamdulillah ternyata seat 1A emang tak berpenghuni kala itu sehingga mode ngaplah-ngaplah pun kembali bisa sya rasakan muehehe...
Melintas Sruweng
17.15 : Kemacetan cukup panjang kembali harus dihadapi di perlintasan KA Karanganyar. Penampakan Rosin dan Maju Lancar yg notabene berangkat dari Jogja belakangan malah udah pada nangkring di sini. Wajar sih karena mereka pada motong jalur via Daendels yg lebih cepat.
Macet di Karanganyar
17.33 : Melintas Gombong, berhenti sebentar membeli gorengan.
Melintas Gombong
17.42 : Lepas Gombong dipertemukan dengan salah satu artis Murni Jaya yaitu E55 a.k.a Nella Kharisma. Goyangan mbk Nella emang joss dan terus diikuti PK HT 700 dari belakang. Kedua armada suoss ini terus beriringan menunjukkan style mosak-masiknya di jalanan yg masih diwarnai hujan ini dan berhasil mengasapi cukup banyak armada bus lain.
Mengejar Murni Jaya E55
17.58 : Memasuki Sumpiuh, PK HT 700 memilih melewati Jalinsum (Jalan lingkar Sumpiuh) membuntuti Murni Jaya E55.
Melintas Jalinsum
18.10 : Melintas Kemranjen udah dihadapkan antrian yg mengular sangat panjang akibat adanya bangjo baru di perempatan Kemranjen. Kali ini PK HT 700 nampak tak berdaya untuk goyang kanan karena bisa berdampak makin ruwet aja lalu lintasnya nanti. Namun, saat melihat Murni Jaya E55 yg berhasil mencuri kesempatan buat goyang kanan tentu membuat si nano-nano tak bisa berdiam diri terus. Goyang kanan pun akhirnya dilakukan hingga terbebas dari kemacetan panjang ini dan kmbali mengejar Murni Jaya E55 yg udah ngacir di depan.
Macet di Kemranjen
18.28 : Melintas Buntu. Penampakan Sinar Jaya SHD yg tiba-tiba ngeblong kanan saat PK HT 700 dan Murni Jaya E55 sedang mengantri dengan tertib di bangjo Buntu ternyata menyulut emosi sang driver. Tak perlu menunggu lama PK HT 700 langsung ikut-ikutan goyang kanan membuntuti si pelangi tsb. Aksi kejar-kejaran pun tak terelakkan terjadi selepas Buntu hingga Sampang sebelum akhirnya berpisah saat PK HT 700 masuk RM. Tingkah polah Sinar Jaya di jalur selatan ini jangan disamakan dengan saat di pantura maupun tol karena beda 180 derajat dan ga bisa diremehkan.
Melintas Buntu
Mengejar Sinar Jaya SHD
18.35 : Memasuki RM. Taman Sari Rasa Sampang yg merupakan RM baru bagi PK team selatan pasca bermigrasi dari RM. Lestari. Dalam kondisi yg masih hujan deras, sya langsung turun duluan menuju mushola dulu mumpung masih keburu waktu shalat Magrib sehingga nanti setelah makan bisa langsung shalat Isya tanpa harus menjamak.
Istirahat di RM. Taman Sari Rasa
18.45 : Menuju tempat servis makan khusus penumpang Pahala Kencana yg berada di ruangan tersendiri, terpisah dengan ruangan servis makan penumpang Rosalia Indah yg mendominasi jajaran bus yg singgah di RM ini. Kupon makan model scan barcode yg tertera di tiket pun langsung sya tukarkan dengan menu prasmanan yg terdiri dari nasi, sop, tumis kacang panjang, telur dadar, dan air mineral gelas. Rasa masakannya enak, corr dan cocok di lidah sya, hanya syangnya minuman yg disediakan bukan teh manis hangat tetapi air mineral gelas saja.
Menu Servis Makan di RM. Taman Sari Rasa
19.00 : Setelah selesai makan lanjut shalat Isya dulu biar tenang di perjalanan selanjutnya nanti. Penampakan armada asli palur mulai pada berdatangan mendominasi parkiran RM.
Suasana RM. Taman Sari Rasa
19.10 : Bus diberangkatkan lagi dari RM. Taman Sari Rasa. Kali ini kendali dipegang oleh driver tengahnya yaitu Pak Anan Bonet. Hujan pun nampak terus membersamai perjalanan kami kali ini.
19.14 : Melintas depan RM. Intan Sampang, terlihat para pasukan Murni Jaya masih ramai memenuhi parkiran RM. Dan lagi-lagi Murni Jaya E55 yg baru saja lepas landas dari RM kembali menjadi teman berlari di jalur selatan ini.
Melintas RM. Intan
19.18 : Melintas pertigaan Sampang lagi-lagi antrian panjang menghantui akibat adanya bangjo. Murni Jaya E55 nampak langsung mengeluarkan jurus goyang kanannya namun PK HT 700 masih tetap stay di jalurnya. Namun, lama kelamaan sang driver engap juga nungguin pergerakan kendaraan yg amat lambat dan akhirnya jurus goyang kanan pun diluncurkan sehingga bisa lolos dari antrian lebih cepat.
Macet di Pertigaan Sampang
Goyang Kanan di Sampang
19.26 : Melintas Rawalo, PK HT 700 masih dipacu kalem saja dan belum ada tanda-tanda untuk ngejoss lagi.
Melintas Rawalo
19.35 : Melintas Jatilawang konvoi sejenak dengan pasukan Kurnia Jaya dan harus terakhiri saat salah satu pasukan non AC dari hiba group tsb menepi untuk menaikkan penumpang.
Melintas Jatilawang
19.45 : Melintas Wangon lanjut melewati jalan pintas menuju arah Ajibarang. Dan kembali tersendat di ujung jalan yg terhubung langsung dengan jalan raya Wangon-Ajibarang akibat banyaknya kendaraan yg lewat.
Melintas Wangon
Melintas Wangon
19.55 : Melintas jalur Wangon-Ajibarang menjadi ajang bagi PK HT 700 untuk menunjukkan aksi mosak-masiknya yg sejak tadi masih dipendam dan bertahan dengan perangai kalemnya. Pasukan Sinar Jaya dan Murni Jaya berhasil menjadi korban keganasan si nano-nano yg mulai memanas.
MengOT Sinar Jaya
20.00 : Memasuki Ajibarang memilih lurus via kota dan tak melewati lingkar Ajibarang. Selepas SPBU Ajibarang langsung disambut antrian kendaraan yg mengular cukup panjang karena sistem buka tutup proyek pembetonan jalan. Akhirnya camping dulu menanti dibukanya jalan kembali. Penampakan armada PK team Wonosobo yg biasanya jam segini udah pada meluncur ternyata belum ada satu pun yg terlihat, entah masih di belakang atau justru udah jauh di depan malahan.
Melintas Ajibarang
Macet di Ajibarang
20.32 : Akhirnya setelah setengah jam tertahan di sini, sistem buka tutup pun mulai berpihak pada kendaraan yg mengarah ke Bumiayu.
Lepas Ajibarang
20.50 : Melintas Paguyangan.   
Melintas Paguyangan
21.00 : Memasuki jalan lingkar selatan Bumiayu hujan mulai mereda.
Memasuki Lingkar Bumiayu
21.15 : Mengisi solar di SPBU Sakalibels bersama PK HT 007 a.k.a Yakuza team Wonosobo yg menyusul mengisi solar di sini. Nah, ketemu juga sama mantan armada yg pernah sya naiki dulu hihihi...
Mengisi Solar di SPBU Sakalibels
21.25 : Lepas dari lingkar selatan Bumiayu kembali PK HT 700 menunjukkan aksi mosak-masiknya dan ga mau kalah sama pasukan Sinar Jaya, DMI dan Murni Jaya yg emang cukup agresif mainnya di wilayah selatan ini.
21.35 : Aksi mosak-masik PK HT 700 bersama pasukan DMI dan Sinar Jaya ini akhirnya terhenti saat memasuki wilayah Linggapura, Tonjong. Sya kira hanya tersendat sebentar saja tetapi nyatanya ini adalah awal dari horornya kemacetan panjang jalur Bumiayu-Pejagan malam ini.
Konvoi Bareng DMI dan Sinar Jaya
21.45 : Saat lagi terdiam camping menunggu pergerakan kendaraan kembali, tiba-tiba dikejutkan dengan aksi nekat goyang kanan beberapa bus lain seperti Pumas, Murni Jaya, Sumber Alam, Rosin, dan Maju Lancar. Namun syangnya, Pak Anan Bonet enggan mengikuti jejak bus-bus tsb karena tinggal beberapa langkah lagi memasuki RM. Mustika Indah buat kontrolan.
Macet di Tonjong
21.47 : Memasuki RM. Mustika Indah untuk kontrolan. Saat itu parkiran RM telah dipenuhi oleh jajaran PK team Wonosobo yg sedang melakukan servis makan di sini.
Memasuki RM. Mustika Indah
Pasukan PK team Wonosobo
21.50 : Usai kontrolan, PK HT 700 langsung undur diri untuk melanjutkan perjalanan. Parahnya kondisi kemacetan ternyata membuat PK HT 700 harus tertahan di pintu keluar RM karena belum juga ada tanda-tanda pergerakan kendaraan sama sekali sejak tadi. Saat melihat google maps, kyaknya kemacetan ini masih berlangsung sangat lama karena sepanjang jalur Tonjong hingga hingga Karang Sawah didominasi warna merah tua yg berarti macet parah. Hal ini dikarenakan adanya sistem buka tutup akibat proyek underpass Karang Sawah yg mau tak mau bikin lalu lintas terhambat. 
Macet saat Keluar RM. Mustika Indah
22.10 : Pasca nyaris setengah jam tertahan kemacetan di pintu keluar RM Mustika Indah ini, akhirnya PK HT 700 bisa keluar juga dari RM dan bergabung bermacet-macetan dengan kendaraan lain. Mau mencoba goyang kanan pun tak berani karena tak ada tempat buat banting kanan jika kres dengan kendaraan dari arah berlawanan.
Macet Parah di Tonjong
22.25 : Pemandangan bus-bus yg mulai berdatangan dan menunjukkan aksi buka jalurnya tentu saja membuat gregetan rasanya saat PK HT 700 ini tetap terdiam tak mau mengikuti teman-temannya yg lain. Mungkin lagi-lagi Pak Anan Bonet ga mau ambil resiko klo nantinya ga dapat tempat banting sehingga memutuskan tetap bertahan saja hingga ketemu lagi sama PK HT 007 yg berhasil buka jalur sampai di posisi PK HT 700 saat ini.
Macet di Tonjong
Bus Pada Buka Jalur
Video selengkapnya aksi PK HT 700 bermosak-masik ria di jalur selatan serta saat buka jalur bersama PK HT 007 dapat disimak DI SINI.

22.32 : Setelah cukup lama bersabar akhirnya PK HT 700 ini memutuskan untuk buka jalur mengikuti PK HT 007 sbg komando konvoi yg terus membukakan jalan buat rekannya ini. Konvoi apik kedua armada nano-nano ini berhasil membelah kemacetan dengan aksi goyang kanannya yg bikin deg-deg serr...Alhasil, bus-bus yg pada buka jalur di awal tadi pun gantian terasapi oleh aksi kedua armada ini.
Buka Jalur di Tonjong
Buka Jalur di Tonjong
Konvoi Bareng PK HT 007
22.38 : Aksi nekat buka jalur yg cukup panjang ini akhirnya mengantarkan PK HT 007 dan HT 700 ini pada penghujung proyek undepass Karang Sawah sebagai sumber kemacetan malam ini.
Melintas Proyek Underpass Karang Sawah
Melintas Proyek Underpass Karang Sawah
22.45 : Melintas Margasari masih terus mengekor di belakang PK HT 007 yg cukup licin dan lincah larinya.
Melintas Margasari
22.50 : Melintas Prupuk. PK HT 007 yg sejak tadi memimpin perhelatan selepas kemacetan Karang Sawah akhirnya memilih sein kiri untuk mempersilakan rekannya ini melaju lebih dulu.
Melintas Prupuk
23.00 : Melintas flyover Klonengan mengambil arah kiri menuju arah Ketanggungan bareng Rosin NL 253 , kalo ke kanan menuju arah Tegal via Slawi. Dan tak perlu waktu lama Rosin NL 253 pun dipukul mundur oleh PK HT 700.
Melintas Klonengan
23.10 : Mulai menyusuri jalur pinggir kali Songgom yg gelap nan sepi hingga Ketanggungan. PK HT 700 ini masih terus mosak-masik seakan ingin mengejar waktu yg telah terbuang akibat kemacetan tadi. Beberapa Sinar Jaya, Murni Jaya, Sumber Alam, Pumas, Kurnia Jaya dan bus parwis berhasil diasapi semua oleh PK HT 700 ini. Namun, saat meladeni permainan Handoyo seri S yg mosak-masik abis larinya, PK HT 700 sepertinya kewalahan walaupun beberapa kali nyaris kress dengan kendaraan arah lawannya akibat bola tanggung saat terus menempel si abdi masyarakat tsb.
Melintas Songgom
Mengejar Handoyo Seri S
MengOT Pumas
23.15 : Melintas Larangan, Handoyo seri S udah lenyap tak terkejar lagi dengan aksi selap-selipnya yg cukup nekat. Memang tak disangka bahwa Handoyo yg sya lihat selalu bermain kalem jika di pantura dan tol ini ternyata kalo di wilayah selatan larinya pada kenceng banget dan mosak-masik pula.
Melintas Larangan
23.22 : Melintas Ketanggungan.
Melintas Ketanggungan
23.40 : Memasuki GT. Pejagan. Ada untungnya juga terjebak kemacetan yg cukup lama tadi sehingga saat memasuki tol Pejagan masih bisa barengan sama bus-bus muriaan sesuai prediksi dan harapan hehehe...
Memasuki GT. Pejagan
23.45 : Sepanjang tol Pejagan-Palimanan, bus terus dibejek dg kecepatan tinggi yg tak pernah bergeser dari angka 100 kpj ke atas jika dilihat dari speedometernya dan juga aplikasi ulysse Speedometer. Alhasil semua bus yg dijumpai di tol ini seperti Sinar Jaya, Murni Jaya, Selamet, Handoyo seri S, Pumas Jogjaan, Sumber Alam, bus parwis dll berhasil dilibas oleh PK HT 700 ini tanpa diasapi oleh bus lain. Terasa banget sensasi solar corrr yg masih diusung oleh PK ini yg serasa naik bus muriaan.
Melaju di Tol Pejagan-Palimanan


HARI 2
00.20 : Macet parah saat akan memasuki GT. Palimanan. Tak biasanya macet sepanjang ini layaknya lebaran aja untuk mengantri menuju loket GT. Palimanan. 
Antri Panjang di GT. Palimanan
Antri Panjang di GT. Palimanan
Antri Panjang di GT. Palimanan
00.30 : Masih terjebak di tengah antrian menuju GT. Palimanan. Para pasukan muriaan seperti NS, New Shantika, HR dan Bejeu mulai datang satu per satu dan menyerobot ke antrian terdepan. Nah kya gini nih yg bikin antrian ga kelar-kelar saking banyaknya bus yg main tikung di barisan terdepan. PK HT 007 pun dengan sadis ikut-ikutan mecok di depan PK HT 700 (mentang-mentang satu gambar biar dikasih jalan hmmm).
Antri Panjang di GT. Palimanan
Bus Pada Menyerobot Antrian
Bus Pada Menyerobot Antrian
00.38 : Memasuki loket GT. Palimanan setelah mengantri selama nyaris 20 menit di sini dan bonus ditikung oleh beberapa bus malam lain.
Memasuki GT. Palimanan
01.07 : Lepas GT. Palimanan, gas kmbali dibejek dalam-dalam mengejar bus-bus lain di depannya. Bahu jalan pun menjadi area favorit untuk melakukan aksi seset kiri saat lajur yg seharusnya tak memungkinkan. New Shantika "United Tokyo" yg berlari di lajur utama pun harus rela menerima sesetan kiri dari PK HT 700. Cukup banyak korban bus malam berikutnya yg menyusul satu per satu seperti PK HT 007, Harapan Jaya, Rosin, Selamet, Murni Jaya, Sinar Jaya, Gunung Harta dll. Namun, ternyata New Shantika "United Tokyo" berbalik melakukan aksi balas dendam dengan tiba-tiba gantian menyeset PK HT 700 dari sisi kiri. Kedua armada ini pun akhirnya terlibat aksi kejar-kejaran sepanjang tol Cipali ini. New Shantika "Volks Wagon" pun jadi korban kejar-kejaran duo armada yg lagi memanas ini. Akhirnya posisi New Shantika "United Tokyo" pun mampu kembali direbut oleh PK HT 700.
Mengejar New Shantika "United Tokyo"
Mengejar New Shantika "Volks Wagon"
Video selengkapnya aksi PK HT 700 berduel dengan New Shantika "United Tokyo" dapat disimak DI SINI.

01.36 : Memasuki rest area KM. 101 untuk istirahat sejenak di RM. Kalimba 2. Tak biasanya armada PK yg menuju Jakarta mampir istirahat lagi di sini, biasanya langsung joss. Penampakan bus malam lain juga banyak memenuhi parkiran RM. Taman Sari yg juga berada di kawasan rest area KM. 101 ini. Sya hanya turun sebentar kemudian melanjutkan tidur di dalam bus saja.
Istirahat di RM. Kalimba 2
Istirahat di RM. Kalimba 2
02.03 : Bus diberangkatkan kembali setelah nyaris setengah jam berhenti di sini dengan kendali driver pertama lagi. Ternyata PK HT 662 tujuan Merak via pantura juga baru merapat di sini, tak kira malah udah duluan ngacir.
Berangkat dari RM. Kalimba 2
02.10 : Lepas rest area KM. 101 disambut oleh penampakan tronton Agra Mas HD 001 yg sama2 baru lepas dari kawasan rest area dan akhirnya konvoi apik pun terjadi antara kedua armada ini hingga Cikopo.
Konvoi Bareng Agra Mas HD 001
Konvoi Bareng Agra Mas HD 001
02.25 : Memasuki tol Jakarta-Cikampek, harus mengakhiri aksi konvoi bersama Agra Mas HD 001 yg harus menepi di bawah kolong tol Cikopo dulu untuk menurunkan penumpangnya. Gas masih terus digeber kencang dan mosak-masik tentunya.
Memasuki Tol Jakarta-Cikampek
02.40 : Memasuki kawasan Karawang Barat, kemelut macetnya tol sudah menyambut kedatangan PK HT 700 ini. Lanjut buat molor lagi daripada bete lihat macet zzzzz...
Macet di Karawang
03.40 : Alhamdulillah lalu lintas mulai lancar saat melintas Cikarang Pusat. Gas mulai dimainkan lagi sambil terus mosak-masik mengejar waktu yg telah terbuang akibat macet.
Melintas Cikarang Pusat
04.10 : Memasuki GT. Halim lanjut menyusuri tol dalam kota pasca berjibaku dengan kemacetan Karawang-Bekasi hingga Cikunir.
Memasuki GT. Halim
04.20 : Sepanjang tol dalam kota, driver pertama masih terus menggeber armadanya dengan kencang. Sempat beradu kecepatan dengan Rosin NL 196 yg juga merupakan spesies pelari dari armada asli palur ini namun kondisi sengit ini tak berlangsung lama karena keduanya harus berpisah saat Rosin NL 196 belok kiri menuju tol Merak sedangkan PK HT 700 masih terus lurus menuju arah Grogol.
Mengejar Rosin NL 196
04.25 : Menurunkan penumpang di Grogol, lanjut menyusuri jalan Daan Mogot menuju arah Kalideres.
Melintas Grogol
04.38 : Alhamdulillah sampai juga di Terminal Kalideres walaupun hanya diturunkan di depan terminal saja. Prediksi bakalan bisa nyampe Jakarta sekitar jam 2 pagi pun akhirnya meleset jauh akibat harus bermacet-macetan ria di Ajibarang dan Tonjong yg cukup menguras waktu. Overall naik PK HT 700 ini cukup nyaman dan recomended dari segi kecepatannya yg ga kalah sama bus muriaan dan beruntungnya sya karena berkesempatan bisa lari bareng beberapa muriaan akibat kemacetan tadi. Lanjut menuju masjid samping terminal Kalideres untuk shalat Subuh dulu.
Tiba di Terminal Kalideres
05.00 : Usai shalat Subuh lanjut menuju shelter busway terminal Kalideres untuk melanjutkan perjalanan ke Pademangan. Di shelter busway sudah tersedia armada seri MYS berchasis Scania K310 sebagai armada pertama yg bertugas melayani penumpang tujuan Harmoni pasca berakhirnya tugas dari busway AndiniSepanjang perjalanan dari Kalideres menuju Harmoni ini sya habiskan hanya untuk tidur saja di seat pojok paling belakang.
Menuju Harmoni
05.46 : Transit di halte harmoni sentral langsung menuju shelter keberangkatan busway tujuan Pulogadung (namun sya hanya turun Senen saja) yg saat itu telah standby bus seri SAF dengan chasis Volvo B11R yg masih nyaman buat meneruskan mimpi indah hehe...
Menuju Senen
06.23 : Transit lagi di halte Senen Sentral. Alhamdulillah langsung dapat armada terakhir seri DMR yg mengantarkan sya menuju Pademangan yaitu bus gandeng dengan mesin zhong tong. 
Menuju Pademangan
06.36 : Niat mau turun di halte Pademangan, eee...malah kebablasan sampe halte tujuan akhir Ancol gara-gara main hp mulu hehe... Lanjut order grabbike menuju Pademangan timur.
Tiba di Halte Ancol
06.50 : Alhamdulillah sampai juga di rumah Pademangan. Lanjut mandi, sarapan dan molor sebentar menghilangkan rasa ngantuk biar seger lagi pas etape buat pulang nanti siang hehe...

Nah sampai di sini dulu ya gan kisah perjalanan sya dari Jogja menuju Jakarta via jalur selatan beserta drama-drama yg mewarnainya ini, semoga bisa menginspirasi teman-teman semua yg berencana mengadakan perjalanan serupa. Kisah perjalanan sya selanjutnya yg menceritakan perjalanan pulang kembali menuju Jogja dari Jakarta langsung puter balik siang harinya bisa disimak DI SINI ... Terima kasih ^_^.

Tarif :
Jogja-Kalideres : Free of Charge (Po. Pahala Kencana VIP)
Kalideres-Pademangan : 3,5k (Trans Jakarta)