Friday 8 May 2020

First Time Naik Agra Mas Angkatan Malam Wonogiri dan Agra Mas Tronton Scania

      Touring kali ini bisa dibilang nekad. Kok bisa? Karena di saat wabah virus corona mulai meresahkan warga masyarakat dunia khususnya Indonesia, sya justru melakukan touring menuju daerah episenter virus ini yaitu Jakarta. Bukan tanpa alasan sih mengapa kok sya nekad dan sebenarnya sya juga galau saat memutuskan untuk berangkat atau tidak saat itu. Tiket sudah berada di tangan yg sudah sya beli hampir 2 minggu sebelum keberangkatan dan saat itu belum seheboh saat ini dampak virus corona ini hingga sekolah pun sampai diliburkan mendadak sehingga sya masih memberanikan diri untuk beli tiket. 
      Adanya 2 kupon diskon 75% senilai 150 ribu dari redbus yang hampir expired tentunya memaksa diri ini untuk segera merealisasikan rencana touring yg tak kunjung terlaksana sejak awal tahun 2020 ini. Agra Mas lagi-lagi menjadi pilihan sya untuk menemani perjalanan mengukur aspal menuju ibukota, bukan hanya untuk berangkat saja tapi untuk pulang juga. Kali ini sya memilih untuk mencoba line Agra Mas terbaru yang berangkat dari Wonogiri malam hari. Pemberangkatan malam dari Wonogiri mulai menunjukkan perkembangan yg pesat, terbukti satu per satu PO bus yg melayani trayek Wonogiri mulai membuka trayek malamnya seperti Haryanto, Sedya Mulya, STJ, Agra Mas, Putera Mulya dll. Tentu ini merupakan kabar gembira bagi sya yg hampir tak punya waktu touring saat ini akibat waktu yg tak memungkinkan buat libur. Dengan adanya pemberangkatan malam dari Wonogiri dan pemberangkatan pagi dari Jakarta membuat masyarakat semakin mudah mengakses ibukota dan kampung halaman dengan waktu yg lebih fleksibel, termasuk sya yg tak harus repot menuju Solo lagi untuk mencari bus-bus tujuan Jakarta yg berangkat malam hari hehehe...
     Agra Mas BM 50 dengan sasis Hino RK8 built up air suspension tujuan Pulogebang ini menjadi pilihan sya karena denger-denger armada satu ini cukup bisa diandalkan larinya dengan tajuk armada tektok yg selalu kejar tayang. Namun, sehari setelah sya beli tiket, ternyata peran BM 50 ini digantikan oleh armada baru bersasis MB OH 1626 L air suspension dengan nomor lambung R009. Ealah belum rejeki ternyata naik RK, dapatnya jadi MB enam belas dua enam malahan hehe... Untuk pulangnya, sya memilih Agra Mas tronton seri HD bersasis Scania K410ib karena kebetulan emang sya belum pernah naik sasis premium ini dalam versi tronton SHD, kalo versi DD udah pernah hehe…Tiket berangkat ini hanya sya tebus sekitar 34rb dr harga asli utk online 205rb sedangkan tiket pulang sekitar 48rb dari harga asli utk online 235rb. Lumayan hemat kan karena kupon diskon dan poin dari redbus hehe...
21 Maret 2020 di hari Sabtu ini sya pilih untuk menjadi tanggal keberangkatan sya menuju Jakarta yg tak tahu akhirnya menjadi tanggal dimana virus corona sdah mulai menyebar luas sehingga kebijakan peniadaan fasilitas bus seperti bantal dan selimut untuk mencegah penyebaran virus corona ini dilakukan oleh semua PO. Selain itu, jam operasi dan pengurangan trayek busway menjadi alasan buat sya untuk berpikir ulang apakah perjalanan ini nekad dilanjutkan atau diurungkan karena ini adalah moda utama sya untuk menuju persinggahan selanjutnya setelah mendarat di Pulogebang. Keputusan bulat pun akhirnya sya ambil untuk tetap melanjutkan touring ini dengan pertimbangan sudah terlanjur beli tiket dengan dengan diskon gede dan rencana armada yg akan sya gunakan ini belum pernah dinaiki sebelumnya (walaupun nyawa seharusnya lebih diutamakan sih). Tentu saja untuk touring edisi kali ini harus sesuai protokol yg disampaikan oleh pemerintah yaitu menggunakan masker dan rajin cuci tangan pakai sabun di manapun berada.

Bagaimana catatan perjalanan sya kali ini? Monggo disimak sama-sama…check it out


HARI 1
15.45 : Hari yg dinanti-nanti pun tiba. Walaupun ijin ortu sdah dikantongi, namun perasaan ragu-ragu dan takut masih terus membayangi dalam melangkahkan kaki keluar rumah utk menanti datangnya sesosok bus Aneka Jaya yg akan membawa sya menuju Ngadirojo. Yak, kali ini sya akan mengawali touring dg mbumel dulu hingga Ngadirojo baru deh naik Agra Mas via agen Ngadirojo dengan pertimbangan lintasan Purwantoro-Wonogiri yg lebih dekat dari arah Pacitan. Sesuai kekeran, hari ini jatahnya AJ 7009 yg seharusnya jalan di jam ini.
16.00 : 15 menit berlalu, tak biasanya penampakan AJ 7009 ini belum terlihat. Padahal biasanya sdah belum jam 4 aja udah melintas. Duh, sepertinya kaki ini tak diridhoi untuk terus melangkah, jika nunggu bus belakangnya bakalan telat sampai agen Ngadirojo nanti. Efek wabah ini dan penumpang yg makin sepi, memang ada pengurangan jam keberangkatan Aneka Jaya, tapi entahlah apakah trmasuk jam ini salah satunya.
16.18 : Akhirnya penampakan AJ 7009 dengan body panorama 2 facelift ini terlihat bergerak perlahan bak kura-kura dari arah timur dan menghampiri diri ini yg sudah lama membatu menunggunya. Hati mulai sedikit lega. Saat masuk ke dalam bus, emang sungguh miris hanya bermodalkan 3 penumpang saja ditambah sya jadi 4 saat itu. Hotseat belakang driver pun sya tempati sendiri dengan penuh kewaspadaan ga asal nyentuh2 sembarang benda. Ongkos 15rb pun sya berikan kepada kondektur utk turun di Ngadirojo.
16.30 : Melintas Donorojo, bus masih istiqomah dengan style kura-kuranya karena emang bener bus jam belakangnya ternyata ga jalan, padahal biasanya uber-uberan mulu.
16.37 : Melintas perbatasan Jatim-Jateng, daerah Glonggong. 
16.48 : Melintas Giriwoyo, bus lungsuran armada AC Patas Jakartanan di masanya yg saat ini tak lagi menggendong AC ini belum mau untuk berlari kencang.
16.55 : Akhirnya sampai juga di Baturetno setelah lebih dari setengah jam melaju dg style kura-kura. Bus ngetem di depan terminal Batu hampir setengah jam lamanya. Itupun tak banyak menambahkan jumlah penumpang pada bus ini. Efek wabah corona memang sangat terasa karena banyak masyarakat lebih memilih untuk #dirumahaja sesuai anjuran pemerintah kalau ga ada kepentingan mendesak.
AJ 7009 Ngetem di Batu
17.20 : Bus mulai diberangkatkan lagi meninggalkan Batu dengan penumpang yg jauh dari kata rata bangku. Menyisir setiap jalan terus dilakukan berharap ada penumpang yg hendak turut mengisi kekosongan seat-seat kosongnya.
17.35 : Melintas Karangturi. Bus mulai melaju normal menyusuri jalur pegunungan selatan Wonogiri ini. Suara nyaring knalpot khas Hino AK ranger ini mulai menggelegar sepanjang jalan naik turun dan berliku menuju kota Wonogiri ini.
18.10 : Alhamdulillah sampai juga di Ngadirojo. Melihat agen Agra Mas yg masih sepi dan belum berpenghuni, sya langsung menuju mushola dulu utk shalat magrib. Pelataran agen bus malam terminal Ngadirojo ini klo malem digunakan sbg lapak-lapak warung makan kaki lima sehingga klo belum terbiasa ke sini bisa bingung nyariin dimana letak agennya.
18.30 : Kembali menuju agen ternyata masih belum ada orangnya. Sya telpon dulu akhirnya hingga pak agen pun tak lama kemudian datang membuka agennya sembari memberikan secarik tiket model BDB utk sya karena beli via online. "Mas, nanti jatahnya BM 112 ya utk executive tujuan Pulogebang, biasane antara jam 7-set 8 ngko bis e teko". Waduh bukan jatahnya R009 to pak biasanya, sya masih ga percaya dg penjelasan pak Agen. "Mbuh mas, armadane rolling paling, iki yo podo bis anyar kok". Yaelah berharap dapat MB OH 1626 malah dapat MB OH 1526 walaupun sudah bersuspensi udara, hiks.
Tiket Agra Mas versi BDB
18.57 : Agra Mas R007 disusul BM 007 mulai berdatangan dari arah Purwantoro.
19.00 : Akhirnya yg ditunggu-tunggu tiba. Agra Mas BM 112 yg bertugas di trayek Purwantoro-Bekasi Timur-Pulogebang-Sumberarta dengan body New Setra Jetbus 3+HDD ini mulai menepi menghampiri sya yg sudah stand by menantinya. Hanya sya saja saat itu penumpang BM 112 sehingga setelah sya naik, bus langsung tancap gas lagi. Tak lupa sya ucapkan terima kasih pada agen Ngadirojo yg sangat handal. Kesan pertama naik bus ini, sangat nyaman karena memang termasuk bus baru yg sdah menggunakan seat "mbleseknya" rimba kencana. Suspensi udaranya juga bekerja dg baik walaupun bukan bawaan sasis. Syangnya kaca depan bgian atas bus ini diblok hitam plus bersekat sehingga ngalamat sepanjang perjalanan tak mampu menyaksikan apa yg terjadi di depan hmmm.
19.13 : Melintas kota Wonogiri.
19.18 : Memasuki pool Agra Mas Wonokarto. Sudah ada 3 armada lain yg juga menjadi pasukan angkatan malam Winogiri hari ini yaitu BM 65 (Exe Bogor/MB O500R 1836), R007 (Exe Kotabumi/MB OH 1626L) dan BM 007 (VIP Poris-BSD/MB OH 1526). Masih kurang 1 lagi yg harus dinanti yaitu BM 24 (VIP Ciledug/RK8) dari Pacitan. Sya manfaatkan waktu ini utk shalat Isya dulu sembari menunggu keberangkatan. 
Suasana Pool Agra Mas Wonokarto
19.30 : Saatnya review bus dulu. Bus ini termasuk kelas executive yg memiliki jumlah seat total 32 seats. Seat terbaru dari rimba kencana/hai yg super nyaman ini dilengkapi dg legrest dan kondisi legroom yg tak terlalu mepet sekat sehingga bisa selonjoran mania saat tas sya taruh bagasi atas. Fasilitas selimut dan bantal tidak diberikan sebagai langkah antisipatif pencegahan penyebaran virus corona. Masing-masing seat juga telah dilengkapi usb charging di bawah bagasi atas dan berfungsi dg baik.
Agra Mas BM 112
Seat Rimba Kencana BM 112
Seat Rimba Kencana BM 112
Interior BM 112
19.45 : BM 24 akhirnya datang juga. Proses transit penumpang langsung dilakukan karena hanya BM 24 sendiri yg startnya dari Pacitan.
19.52 : Satu per satu pasukan semut merah Wonogiri malam mulai angkat jangkar dari poolnya. Diawali dengan R007 dan BM 65, BM 112 juga menyusul dg urutan ketiga. Ternyata hanya 10 orang saja penumpang bus ini sehingga bnyak seat yg kosong dan membuat para penumpang lain pada bermigrasi utk rebahan santuy kecuali sya hihihi...

Berangkat dari Pool Agra Mas
20.00 : Memasuki terminal GAP Wonogiri konvoi bareng BM 65 utk sekedar numpang absen dishub saja. Sepanjang jalur Wonogiri-Sukoharjo ini BM 65 dan BM 112 sama2 ga mau kalah meliuk-liuk mencari celah jalan dengan suosssnya. Hingga akhirnya terpaksa BM 65 ngacir lebih dulu akibat BM 112 yg terportal bangjo.
20.20 : Melintas Sukoharjo via tengah kota. Terlihat Agra Mas tronton HD004 dan beberapa temannya yg lain sudah melintas menuju arah Wonogiri. Berarti besok kira2 juga jam segini sampai sininya.
20.28 : Melintas Solo Baru. BM 112 menepi sebentar di Indomaret untuk mengisi e-tollnya sambil mengambil snack di bagasi. Alhasil BM 007 di belakangnya tadi melesat duluan.
20.38 : Menyusuri pinggir kota Solo menuju arah Kartosuro via Pajang. Snack berupa air mineral botol kecil dan roti selai mulai dibagikan sambil crew menanyakan tempat turun setiap penumpang.
21.07 : Melintas Kartosuro, BM 007 terlihat menepi di delan Indomaret utk ngisi e-toll.  
21.13 : Memasuki GT. Colomadu. Bus langsung tancap gas saat mulai melintasi tol ini, terlihat spedometer menunjuk angka 100 bahkan sesekali lebih saat berlari di tol. Beberapa bus parwis dan Harjay berhasil diasapi. Kesan bus santai sepertinya mulai ditinggalkan oleh PO ini dan kini saatnya mengutamakan ketepatan waktu.
22.08 : Melintas GT. Banyumanik, penampakan BM 65 yg jaraknya jauh di depan BM 112 ini ternyata juga baru sampai sini. Berarti ga kalah ni larinya BM 112 sama sasis premium hehe...
22.26 : Melintas GT. Kali Kangkung masih terus konvoi bareng BM. 65 menembus hujan yg makin deras.
22.49 : Exit GT. Weleri menuju RM. Kendil Mas Gringsing.
22.55 : Akhirnya tiba bebarengan dg BM 65 di RM. Kendil Mas setelah R007 sbg armada paling awal masuk. Dan tak berselang lama, BM 24 dan BM 007 mulai merapat.
Tiba di RM. Kendil Mas
23.00 : Saat itu kondisi RM sudah seperti mau tutup, sepertinya angkatan malam Wonogiri ini menjadi kloter terakhir bus yg singgah di RM ini. Hanya tinggal stand nasi rames dan pop mie saja yg terlihat dipenuhi antrian penumpang yg mengambil servis makan. Iseng-iseng tanya sama mbaknya, "Mbk, sotonya apa masih ada?", sambil menyodorkan kupon makan di tiket utk disobek. Masih mas, jawabnya seakan meningkatkan nafsu makanku karena hujan2 gini enaknya ya makan yg anget2 donk. Seporsi soto ayam dan teh anget kagak dingin kagak menjadi santapan tengah malam sya kali ini. Rasa sotonya enak cuma nasinya dan tehnya udah ga recomended lg mnurut sya.
Menu Servis Makan di RM. Kendil Mas
23.28 : Bus diberangkatkan kembali setelah BM 65 duluan dg driver kedua sbg pemain tengah kali ini. Rutinitas checker harus dilaksanakan dulu sbg SOP sebelum keluar RM. Kendil Mas.
23.34 : Memasuki GT. Weleri. Hujan deras yg terus mengiringi perjalanan ini membuat bus tak terlalu dipacu kencang, stabil antara 70-80 kpj saja hingga masuk wilayah Batang kemudian sya pun mulai menuju alam bawah sadar hehe...

HARI 2
02.10 : Tahu-tahu sdah sampai GT. Palimanan dan kondisinya tak lagi hujan. Tak banyak emang yg sya saksikan dan ceritakan selain menikmati perjalanan dg bobomania efek kaca depan yg diblok hitam huhuhu...
03.10 : Nyolar di rest area KM. 101 Cipali sekitar 6 menitan. Driver pertama kembali memegang kendali dan sensasi mosak masik terus dipertunjukkan di akhir perjalanan menuju ibukota ini karena driver pertama ini emang lbh sosss bawanya.
03.28 : Melintas GT. Cikampek Utama.
04.18 : Exit GT. Bekasi Timur untuk menurunkan seorang penumpang di ujung gerbang tol saja dan kembali masuk tol lagi. Tumben ga sampai Bulak Kapal nganternya, mngkin permintaan penumpang kali ya.
04.32 : Alhamdulillah tiba dengan selamat di terminal Pulogebang. Mayoritas penumpang turun di sini dan beberapa sisanya akan melanjutkan perjalanan ke tujuan akhirnya yaitu Sumberarta. Overall, Agra Mas angkatan malam Wonogiri ini termasuk recomended dari segi fasilitas, keramahan kru dan ketepatan waktu. Lanjut menuju lantai dasar untuk menunaikan shalat Subuh di masjid mumpung masih qiro.
Tiba di Terminal Pulogebang
04.40 : Shalat Subuh berjamaah di masjid terminal Pulogebang.
05.00 : Menanti agak siang an dulu di lantai 2 kedatangan sambil ngeces hp.
06.50 : Segera merapat menuju tempat keberangkatan trans Jakarta karena bentar lagi tarif 2000 nya akan berakhir ketika lebih jam 7 hehe...
07.00 : Untuk menuju terminal Pondok Pinang, sya harus bersabar transit naik busway berkali-kali. Tujuan pertama sya kali ini adalah menuju halte Kampung Melayu dulu menggunakan armada MYS Scania K310ib tujuan Pulogebang-Kampung Melayu yg udah tersedia. Ketentuan tempat duduk dan berdiri penumpang di dalam busway ini sudah diatur sesuai protokol covid-19 (physical/social distancing) sehingga harus duduk di tempat yg tdak ada simbol larangannya.
07.40 : Sekitar 40 menit saja udah bonus nunggu antrian, sya sudah sampai di halte Kampung Melayu. Lanjut menunggu busway yg lewat Senen bawah karena utk menuju Lebak Bulus tak bisa lewat pasar rebo lagi akibat pengurangan rute busway.
07.45 : Menuju halte senen sentral naik bus gandeng zhong tong milik Damri. Cukup 15 menit sudah sampai di halte Senen sentral.
08.00 : Menunggu bus yg menuju arah harmoni. Tak lama kemudian sosok armada PPD bersasis Hino RK8 dengan rute Senen-Lb.Bulus dan menawarkan jasanya. Wah cocok nih langsung Lb. Bulus tanpa transit lagi dan asyiknya lagi bus ini melewati rute pusat kota seperti Menteng, Kuningan, Mampang yg belum pernah sya lewati sebelumnya. Dan sya bisa melihat sendiri betapa sepinya kota Jakarta bagaikan lebaran, jalan-jalan nyaris tak ada orang berlalu lalang, mobil dan motor hanya beberapa saja yg terlihat. Dampak mewabahnya virus corona ini memang sangat terasa apalagi di daerah episenter seperti Jakarta.
08.45 : 45 menit perjalanan yg cukup berkesan ini akhirnya mengantarkan sya sampai di halte akhir Lebak Bulus. Butuh satu kali naik bus lagi utk menuju halte ponpin. 
08.50 : Menuju halte ponpin naik bus gandeng zhongtong milik Damri lagi.
08.53 : Tiba di halte ponpin malah hujan deras mendadak akhirnya nunggu agak terang dulu utk menuju terminal ponpin.
09.15 : Dalam kondisi masih gerimis, sya pun berlari menuju terminal ponpin yg ternyata saat itu hanya dihuni oleh GMS Comando saja. Suasana penumpang yg akan bepergian ternyata cukup ramai, kontras dengan yg sya alami semalam. Mungkin banyak warga memilih pulang kampung saja daripada bertahan di ibukota akibat mewabahnya covid-19 ini. Agen Agra Mas Pondok Pinang langsung sya sambangi dulu untuk menukarkan tiket redbus yg udah sya print dengan tiket Agra Mas aslinya. Lagi-lagi dapatnya tiket versi BDB an karena beli via online. Aturannya sih emang gitu karena tiket yg dibeli via online tidak bisa diikutsertakan program 10 tiket gratis 1. Sesuai dengan kekeran, untuk hari ini jatah Agra Mas executive tujuan Purwantoro dari Pondok Pinang adalah HD 003. 
09.45 : Bersih diri sudah tinggal menanti kedatangan armada tronton yg diidam-idamkan masih dalam suasana gerimis tipis-tipis.
10.30 : Agra Mas R002 memasuki pelataran terminal ponpin sbg bus paling gasik yg menuju arah Wonogiri dan Pacitan. Sebenarnya paling enak ya naik ini saja karena bisa langsung turun rumah tak perlu transit-transitan. Tapi kan emang niatnya pengen naik tronton scania hehe... Kalau naik HD003 nanti bakalan transit dulu di pool Wonokarto, bisa jadi naik R002 nanti ke arah Pacitannya.
Agra Mas R002
11.00 : Pasca berlalunya Agra Mas R002, BM 111 lah yg selanjutnya mengisi pelataran terminal ponpin. Ternyata bus ini sbg rolingannya BM 63/64 yg biasanya mengisi jatah Praci-Ciledug.
Agra Mas BM 111
11.10 : Agra Mas HD 003 yg baru datang dari Ciledug terlihat mulai memasuki area terminal ponpin ini dan diparkirkan berdekatan dengan BM 111. Bus dengan trayek Purwantoro-Lebak Bulus-Ciledug ini mengusung sasis premium Scania K410ib dibalut dengan body New Setra Jetbus 3 SHD sehingga nampak gagah.  Sya pun langsung msuk ke dalam bus untuk sedikit mereview interior dan eksterior bus beserta fasilitas yg tersedia sebelum bus diberangkatkan kembali. Bus ini termasuk kelas executive premium yg memiliki jumlah seat total 38 seats. Seat kulit terbaru dari Aldilla ini cukup nyaman dan dilengkapi dg legrest serta kondisi legroom yg sangat longgar, tak mentok dg sekat sehingga bisa selonjoran mania walaupun tas sya taruh di depan. Fasilitas selimut dan bantal tidak diberikan sebagai langkah antisipatif pencegahan penyebaran virus corona. Masing-masing seat juga telah dilengkapi AVOD dan usb charging di bawah bagasi atas dan jadi satu dg AVOD. Untuk usb charging di bawah bagasi atas masih berfungsi dg baik namun utk usb charging yg jadi satu dg AVOD sudah tak berfungsi lagi, begitu pula AVODnya.
Agra Mas HD 003
Interior Agra Mas HD 003
Interior Agra Mas HD 003
Legroom Agra Mas HD 003
Legroom Agra Mas HD 003
Seat Aldilla Agra Mas HD 003
11.20 : HD003 mulai angkat jangkar dari terminal ponpin meninggalkan BM 111 yg tak kunjung berangkat sejak tadi. Kesan pertama naik bus ini adalah sangat nyaman, suspensinya mantul dengan pandangan ke depan lumayan luas walaupun efek double glass ini. Lepas ponpin langsung memasuki tol JORR via GT. Ciputat 1. Sepanjang tol JORR yg cukup lengang ini, HD003 dipacu konstan di angka 80-100 kpj. 
Berangkat dari Pondok Pinang
11.42 : Mampir agen Pasar Rebo utk menaikkan penumpang.
11.47 : Mampir pool Agra Mas Bambu Apus utk menaikkan penumpang namun hanya di depan poolnya saja. Akhirnya genap sudah penumpang HD003 kali ini alias fullseat dan musik campur sari pun mulai disetel untuk menemani perjalanan kali ini. Crew HD003 dengan ramah menghampiri setiap penumpangnya utk membagikan snack berupa air mineral botol kecil dan roti selai sambil mencatat tempat turunnya nanti.
12.00 : Memasuki tol Jakarta-Cikampek, HD003 hanya berlari sendirian mosak-masik di antara truk-truk yg menghalangi laju tronton ini. Kondisi tol termasuk lebih lengang daripada biasanya, bus juga masih mampu dipacu 100 kpj bahkan lebih. Dan sya pun akhirnya tertidur lagi karena terbuai kenyamanan suspensi scania K410ib ini zzzzzzz...
12.40 : Melintas GT. Cikampek Utama. Tak ada satu pun bus tujuan Wonogiri lain yg membersamai perjalanan kali ini. Hanya terlihat Sinar Jaya dan Primajasa saja sepertinya. Benar-benar hanya berlari sendirian huffttt....
13.20 :  Exit GT. Cikedung utk menuju RM. Singgalang Jaya Cikamurang.
13.25 : Memasuki RM. Singgalang Jaya Cikamurang yg berada paling ujung di antara RM yg disinggahi bus AKAP lainnya. Terlihat BM 111 sudah berada di RM padahal tadi HD003 duluan yg berangkat hmmm. Tak lama kemudian pelari madurace GHTS 028 juga merapat menuju RM ini.
Agra Mas HD003 di RM. Singgalang Jaya
Agra Mas HD003 di RM. Singgalang Jaya
GHTS 028
13.30 : Lama tak berkunjung ke sini ternyata sdah banyak perubahan di dalamnya, kini masing2 PO sudah memiliki stand servis makan sendiri2, efek banyak PO yg skrang menambatkan hati pada RM ini. Saya pun langsung mengambil servis makan yg tersedia dengan menukar kupon makan yg terdapat di tiket. Menu servis makan saat itu yg sya ambil adalah nasi, bihun goreng, sambal ijo, lalapan, ayam gulai dan bakwan dengan minuman teh manis hangat. RM ini emang ngangenin banget sambel ijonya karena sejak masih berada di dekat exit tol Kanci dulu sdah termasuk favorit sya, bahkan dulu seringnya ga ditungguin lauknya ga kaya sekarang hehe... 
Servis Makan di RM. Singgalang Jaya

13.50 : BM 007 dan BM 17 nampak baru datang memasuki RM. Sya menuju mushola untuk shalat jamak qasar Dhuhur dan Ashar sekalian.
14.10 : Bus perlahan diberangkatkan dari RM. Singgalang Jaya dg kendali driver keduanya. BM 95 nampak baru mau memasuki RM saat HD003 mulai beranjak. Tak lama berselang setelah bus diberangkatkan dari RM, kru BM 95 ini dg ramah menanyakan tempat turun setiap penumpangnya.
Berangkat dari RM. Singgalang Jaya
14.15 : Memasuki GT. Cikedung lagi lanjut menyusuri panasnya tol trans Jawa. Efek kekenyangan, sya pun kembali terlelap zzzzzz...
14.50 : Memasuki GT. Palimanan. Sepanjang tol Palikanci, bus masih stabil dipacu dengan kecepatan 100 kpj.
15.32 : Memasuki ruas tol Pejagan-Pemalang. Benar-benar perjalanan yg membosankan ketika tak ada satupun bus lain yg membersamai sepanjang tol, jadi lebih banyak sya gunakan utk bobomania.
17.00 : Melintas jembatan Kalikuto, sebentar lagi exit GT. Weleri dulu utk menuju RM. Kendil mas Gringsing. Hari masih terang tapi sudah masuk Gringsing sekarang padahal dulu pasti udah gelap.
Melintas Jembatan Kalikuto
17.06 : Tiba di RM. Kendil Mas untuk istirahat kedua. Nah ini yg membedakan armada angkatan pagi dan siang dari Jakarta. Kalau angkatan pagi hanya istirahat sekaligus servis makan sekali saja, kalau angkatan siang istirahat dua kali dengan servis makan dilakukan pada istirahat yg pertama. Hanya terlihat BM 111 saja saat itu yg mengisi kekosongan pelataran RM.  Sya langsung menuju ke toilet dulu utk urusan dalam negeri hehe.... 
17.10 : Selepas dari toilet, Agra Mas BM 95 nampak sedang memasuki pelataran RM. Kendil Mas. Et dah kenceng amat ya tuh bus, padahal tadi sempat ketemu BM 95 yg baru tiba di RM. Singgalang Jaya saat HD003 angkat jangkar. Weleh-weleh sosss pokok e lur...Tak lama kemudian menyusul BM 17 dan BM 007 yg tadi jg sempat ketemu di RM. Singgalang Jaya, sebelum datangnya BM 95 malahan.
Suasana RM. Kendil Mas
17.46 : Bus diberangkatkan kembali setelah BM 111 berangkat duluan dg selisih waktu cukup lama. Driver kedua masih memegang kendali. Seperti biasa, rutinitas checker harus dilaksanakan dulu sbg SOP sebelum keluar RM. Kendil Mas.
17.52 : Masuk GT. Weleri lagi dan menuju arah Semarang.
18.10 : Melintas GT. Kalikangkung. 
18.28 : Melintas GT. Banyumanik, terlihat BM 111 baru sampai sini ternyata. Langsung saja diovertake dg mudah selepas GT. Banyumanik. Kondisi jalan tol yg mulai banyak tanjakan extrem tak menjadi masalah bagi si bongsor ini. Tanjakan demi tanjakan ditaklukkan dg mudah tanpa terengah2. Kemampuan scania K410ib emang tak perlu diragukan lagi. 
19.16 : Exit GT. Colomadu sbg penutup perjalanan via tol panjang trans Jawa ini. Dari Semarang hingga GT. Colomadu ini HD003 ngejoss terus tanpa harus mampir Salatiga.
19.24 : Melintas Kartosuro, lanjut lurus menuju arah Solo.
19.45 : Melintas depan terminal Tirtonadi. Sya kira bakalan masuk kya biasanya ternyata cuma lewat depannya doank dan lsg menyusuri kota Solo menuju arah Wonogiri. Penumpangnya ternyata minta turun dekat palang KA Solo Balapan.
20.10 : Melintas Solo Baru terlihat Pumas S03/S05 menuju arah Solo.
20.22 :  Melintas Sukoharjo via tengah kota. Pasukan semut merah Wonogiri mulai terlihat berkonvoi ria menuju ibukota.
20.24 : Ngepom di SPBU Begajah tak jauh dari terminal Sukoharjo. Nah lho, Agra Mas BM 95 malah udah nyolar duluan di sini dan udah mau persiapan take off lagi. Ajaib bener inih bus, berangkat di belakang HD003 tapi nyampe sini duluan. Mungkin BM 95 ga masuk kota Solo lsg motong jalan via Pajang-Baki-Solo Baru atau masuk kota Solo tapi turun di GT. Ngemplak ga via Kartosuro.
20.45 : Memasuki terminal GAP lagi-lagi hanya utk absen saja muteri terminal.
20.52 : Tiba di pool Agra Mas Wonokarto. Perjalanan yg nyaman, tepat waktu dan menyenangkan bersama HD003. Tak lagi penasaran akhirnya sya gmna rasanya naik bus tronton scania. Sudah ada BM 95 yg tadi ketemu di pom Begajah lagi mau take off. Tak lama kemudian BM 111 juga merapat memasuki pool. Penumpang tujuan lintasan Batu, Giriwoyo dan Pacitan dipersilakan berpindah ke armada BM 95 sedangkan penumpang tujuan lintasan Eromoko, Praci, dan Giribelah berpindah ke armada BM 111. Penumpang lintasan Purwantoro tetap berada di HD003. Alhamdulillah transitan tetap dapat armada premium. Sya manfaatkan waktu utk shalat jamak magrib dan Isya dulu di sini sembari menunggu waktu diberangkatkan lagi.
Agra Mas HD003 Tiba di Pool Wonokarto
Agra Mas BM 95
21.09 : Agra Mas BM 95 diberangkatkan dari pool Wonokarto setelah HD003 beberapa saat yg lalu. Serasa mengulang nostalgia naik BM 95 dulu kala saat BDBan dari Punung hehe... Soal kenyamanan sya rasa sama saja seperti HD003, namun BM 95 ini terasa lebih lincah di jalan. Tak mendapat hotseat membuat sya memilih bobomania saja di dua seat yg sya huni sendiri ini.
21.26 : Melintas Ngadirojo. Beberapa penumpang asli BM 95 turun di sini. Lanjut belok kanan menuju arah Pacitan menyusuri jalur pegunungan selatan Wonogiri yg naik turun dan berliku. Kemampuan Scania K360ib ini tak perlu diragukan lagi, benar-benar bertenaga tanpa terengah2 saat menanjak dan yg pling penting tetap empuk meskipun jalur yg dilalui tak semulus pipi bayi hehe...
21.51 : Melintas Karangturi. Ada lagi penunpang yg turun di sini.
22.10 : Melintas Baturetno. Hampir separuh penumpang BM 95 turun di sini dan menyisakan tak sampai separunya yg menuju Pacitan.
22.17 : Melintas Giriwoyo, bus dg body New Setra Jetbus 2 SHD ini lanjut kembali menyusuri tanjakan alas glonggong yg berliku namun tetap ngejos bertenaga.
22.40 : Alhamdulillah akhirnya sampai juga di depan rumah, belum ganti hari juga. Perjalanan Wonogiri-Punung yg nyaman bersama BM 95, terima kasih pada semua crew yg bertugas. Perjalanan yg awalnya penuh dilema ini akhirnya bisa terrealisasi, touring mencoba armada semut merah angkatan Wonogiri malam dan tronton scania bisa dibilang sukses lah walaupun dengan suasana yg tidak seperti biasanya. Lanjut bersih-bersih dan tidur tentunya. Tungguin kisah-kisah perjalanan sya selanjutnya ya teman-teman, semoga masih bisa semangat utk menulis lagi. Tetap jaga kesehatan dan pola hidup bersih serta mending #dirumahaja ya sekarang ga usah kemana-mana dulu. Terima kasih...^ ^. 
Tiba di Depan Rumah
Tarif :
Punung-Ngadirojo : 15k (Po. Aneka Jaya Ekonomi)
Ngadirojo-Pulogebang : 34,5k (Po. Agra Mas Executive Class)
Pulogebang-Pondok Pinang : 2k (Trans Jakarta)
Pondok Pinang-Punung : 48k (Po. Agra Mas Executive Class)



1 comment:

  1. "akibat waktu yg tak memungkinkan buat libur" bukan karena ga ada libur tapi karena redbus ga bisa 0 rupiah makanya ga bisa turing����

    ReplyDelete