Saturday, 12 May 2018

Touring Sensasi Kenyamanan dan Kecepatan bersama SDD Muriaan Banter : Agra Mas BM 106 Scania K410ib

    Touring ini merupakan kelanjutan dari touring istimewa bersama Pahala Kencana HT 007 a.k.a Yakuza kemaren sebagai etape buat berangkat ke Jakarta nya dari Wonosobo yg alhamdulillah berakhir sangat memuaskan lagi berkesan (kalau belum sempat baca silakan klik dulu DI SINI). Dan untuk perjalanan pulangnya ini sya berkesempatan buat mencicipi sensasi naik bus tingkat alias bus Super Double Decker nya milik Agra Mas lagi secara gratis, namun ini SDD versi muriaannya lho. Kok bisa ya naik SDD nya Agra Mas Muriaan secara gratis? Lagi-lagi kali ini berkat aplikasi redBus tentunya karena faktor inilah yg sebenarnya menjadi "kompor" utama sya mengapa begitu ngebet pengen touring minggu ini saat ada kesempatan libur di sela-sela padatnya kegiatan yg sayang banget jika dilewatkan. Pemesanan tiket Agra Mas SDD versi muriaan tujuan Jakarta-Jepara yg mulai dapat diakses via redBus sejak hampir sebulan terakhir ini membuat sya terpycu untuk segera mencobanya karena emang udah sya persiapkan jauh-jauh hari 'tabungan' poin redBus untuk menebus tiket bus tingkat fenomenal di jalurnya ini. Pemesanan tiket Agra Mas secara online via redBus ini masih terbatas untuk keberangkatan dari Jakarta saja sehingga belum bisa diakses untuk keberangkatan dari timur. Tak sabar rasanya pengen segera nyobain naik bus SDD nya Agra Mas dengan chasis premium Scania K410ib yg tentunya sangat nyaman untuk perjalanan jauh dan juga udah terkenal kenceng larinya di ranah muriaan.
    Singkat cerita, akhirnya seat A03 pada bagian deck atas dari Agra Mas SDD muriaan untuk keberangkatan tangal 14 April 2018 ini sya pesan pada H-4 ketika sudah ada kepastian tentang jatah armada dan ketersediaan hotseat buat PK team Wonosobonya. Saat memesan, untung aja masih tersedia hotseatnya walaupun tinggal seat A03 saja. Tanpa pikir panjang dan hanya dalam hitungan detik, seat A03 pun menjadi milik sya hehe... Kali ini sya memutuskan untuk naik dari terminal Pulogebang dan turun di terminal Terboyo, Semarang saja karena keterbatasan waktu yg sya miliki walaupun sebenarnya rugi juga kalo ga ikut smpai tujuan akhir Jepara dan cuma ikut sampai Semarang saja secara perjalanan Jakarta-Semarang itu menurut sya relatif singkat hehe...

   Klo teman2 pengen seperti sya juga bisa dengan cara instal aplikasi redBus di HP teman2 dengan menggunakan kode referensi RED0X1C17D7 saat login nantinya (Promosi=berbagi ilmu itu indah hehe), langsung deh nanti dapat bonus 80rb buat modal awal biar nanti bisa mencapai poin sesuai yg ditargetkan teman2 sendiri biar bisa mencoba naik SDD Agra Mas ini. 

Bagaimana kisah perjalanan opera panturace Jakarta-Semarang bersama Agra Mas SDD yg bikin ngilu di kaki ini ? Mari kita simak bersama Check it out ....


HARI 2
14.10 : Berangkat menuju halte busway Pademangan naik Grabbike dengan membawa bekal dan restu dari orang tua biar touringnya lancar hehe...
14.20 : Tiba di halte busway Pademangan lanjut nungguin busway yg menuju arah Kampung Melayu dan lagi-lagi dapatnya armada PPD dengan chasis Hino RK8nya. Entah pada kemana armada2 scania yg pernah mengisi trayek ini kyaknya udah pada bermigrasi ke trayek lain.
Menuju Kampung Melayu Naik Trans Jakarta
15.00 : Melintas Jatinegara, tepatnya setelah lepas halte Kebon Pala tak biasanya terhambat kemacetan yg begitu parah sehingga busway yg sya naiki ini sempat nyaris tak bisa bergerak. Ternyata penyebab kemacetan ini adalah adanya acara meet and greet artis sinetron Orang Ketiga di City Plaza Jatinegara huffttt... 
15.35 : Udah setengah jam lebih masih juga terjebak di tengah kemacetan yg tak tahu kapan berakhirnya ini. Rasa panik pun otomatis mulai menggelayuti pikiran sya hingga ide untuk mencoba turun di tengah kemacetan dan lanjut ngeGrab aja ke Pulogebang ini pun terlintas tetapi syangnya baru sekedar nanya aja udah ga dibolehin sama petugas TJnya walaupun alasannya ngejar jam hufffttt...Akhirnya harus terima nasib aja dan berharap segera lolos dari kemacetan horor ini. 
15.45 : Setelah cukup lama berjibaku dengan kemacetan horor yg bikin panik orang yg lagi ngejar jam ini, akhirnya lolos juga. Sya memutuskan untuk tidak turun di tujuan akhir halte Kampung Melayu dan memilih turun di halte Pasar Jatinegara saja sehingga bisa langsung lari menuju halte Stasiun Jatinegara 2 via jembatan penghubung yg lumayan panjang untuk menunggu busway arah Pulogebang. Gara2 kena macet yg tak diduga-duga ini, keinginan untuk mencoba armada Volvo B11R terbaru dari Trans Jakarta trayek Pulogebang-Kampung Melayu akhirnya harus sya kubur dalam-dalam lagi karena armada yg pertama datang menghampiri sya lagi-lagi bus bermesin Hino RK8 untuk mengejar waktu ke terminal Pulogebang, huhuhu....
Menuju Pulogebang Naik Trans Jakarta
16.05 : Memasuki terminal Pulogebang hanya menyisakan sya seorang saja yg turun di tujuan akhir ini. Alhamdulillah rasa panik berlebih akibat horornya kemacetan tadi, tak jadi berujung memilukan. Lanjut menuju lantai dasar untuk Shalat Ashar dulu sebelum menukarkan tiket di agen dan menuju ke area keberangkatan di lantai 3.
16.15 : Usai shalat Ashar, lanjut menuju agen Agra Mas Pulogebang dulu untuk menukarkan tiket redBus yg udah sya print dengan tiket Agra Mas aslinya. Harga tiket asli untuk deck bawah dengan seat 2-1 berjumlah 6 seat saja ini (super executive class) dihargai dengan @300rb, sedangkan deck atas yg berjumlah 32 seat (executive class) dihargai @215rb. Kalo beli tiket via redBus lebih mahal 5rb namun dapat diskon yg lebih gede nantinya hehe... Singkat cerita, kedua kalinya tiket Agra Mas sampul bertuliskan Double Decker ini pun akhirnya sya dapatkan secara cuma-cuma kembali. Sesuai dengan kekeran, untuk hari ini jatah Agra Mas SDD muriaan yg menuju timur adalah BM 106. 
16.20 : Setelah urusan reservasi tiket beres lanjut menuju area keberangkatan di lantai 3 yg saat ini udah ga gratis lagi kaya dulu dan harus membayar retribusi sebesar 500 rupiah. Suasana keberangkatan bus di terminal Pulogebang ini makin sore terasa semakin ramai yg didominasi bus-bus tujuan muria raya, Jogja, ngapak area dan Cirebonan. Penampakan bus tingkat lain seperti Pumas DD 02 tujuan Wonogiri dan Sinar Jaya 1DD tujuan Pekalongan juga ikut meramaikan terminal Pulogebang sore itu.
Tiket Agra Mas SDD
Tiket Agra Mas SDD
Suasana Terminal Pulogebang
Pumas DD 02
Sinar Jaya 1DD
16.30 : Agra Mas SDD BM 106 yg baru datang dari Parung terlihat mulai memasuki area keberangkatan bus dan diparkirkan berdekatan dengan Pumas DD 02 tetapi tidak dimasukkan ke jalur keberangkatan. Kedua bus tingkat model New Setra Jetbus2+ SDD ini tentunya menjadi pusat perhatian para penumpang dan awak bus lain yg berada di area tsb. Sya pun langsung msuk ke dalam bus untuk sedikit mereview interior dan eksterior bus beserta fasilitas yg tersedia sebelum bus diberangkatkan kembali.
Agra Mas SDD BM 106
16.35 :  Bus ini memiliki jumlah seat total 38 seats saja dengan rincian 36 seats berkonfigurasi seat 2-2 untuk deck atas dengan kelas executive dan 6 seats berkonfigurasi seat 2-1 untuk deck bawah dengan kelas super executive. Fasilitas smooking room dalam bus ini berada di deck atas bagian belakang sedangkan toilet berada di deck bawah. Kesan pertama ketika duduk di hotseat deck atas (seat A03) dari bus SDD ini adalah sangat nyaman, bersih, wangi, dan pandangan luas (ga ada drivernya hihihi). Seat Aldilla terbaru yg dilengkapi dg legrest ini terlihat mewah untuk bus kelas executive ini dengan kondisi legroom yg sangat luas sehingga bisa selonjoran mania dan anti mentok dengan seat depannya. Selimut bedcover dan bantal juga juga disediakan untuk melengkapi kenyamanan perjalanan. Fasilitas AVOD dan power plug juga tersedia di sini dan semuanya berfungsi dengan baik. Klo mau mnikmati nonton film dari AVOD, jangan lupa bawa headset dari rumah ya...Seluruh fasilitas pada Agra Mas SDD BM 106 ini seakan menjawab semua kritikan sya sebelumnya saat mencoba Agra Mas SDD BM 089 team Wonogiri yg lalu dan Agra Mas SDD muriaan ini merupakan bus SDD yg memiliki fasilitas terbaik menurut sya. Hanya satu yg menurut sya kurang pas dalam armada ini yaitu penempatan LCD TV pada deck atas yg justru membuat penumpang hotseat kurang nyaman atas keberadaannya.
Seat Aldilla dan Selimut Bedcover
Interior Agra Mas SDD BM 106
Legroom yang Luas
Fasilitas AVOD
Penempatan LCD TV yang Kurang Pas
Video selengkapnya tentang armada, fasilitas dan sedikit suasana perjalanan bersama Agra Mas SDD BM 106 ini dapat dilihat DI SINI.

16.45 : Setelah agen Pulogebang mengabsen para penumpangnya satu per satu, bus dengan dapur pacu Scania K410ib ini mulai diberangkatkan meninggalkan terminal Pulogebang tanpa harus berlama2 parkir di sini. Lepas jalur pemberangkatan langsung keluar terminal menuju tol lingkar luar timur.
Berangkat dari Terminal Pulogebang
16.50 : Lepas terminal Pulogebang langsung memasuki tol lingkar luar timur dengan dipacu kenceng oleh driver pinggirnya. Nyaman sekali rasanya dengan dukungan air suspension yg mentul2 dan cara bawa busnya yg alus dan emang terasa banget bedanya naik bus double decker versi Scania K410ib yg lebih nyaman dan empuk dibanding versi MB OC 500 RF 2542. Selain itu, kabin deck atasnya juga lebih senyap dan juga terasa lebih gesit larinya. Kemacetan yg biasanya selalu menyambut di pertemuan ruas tol lingkar luar timur dengan tol Jakarta-Cikampek ternyata saat itu tak lagi ditemui alias sangat bersahabat kondisi lalu lintasnya.
Melintas Tol Lingkar  LuarTimur
16.55 : Melintas tol Jakarta-Cikampek sepanjang kawasan Bekasi hingga Cibitung masih terpantau lancar namun tmalah justru Agra Mas BM 106 ini cenderung melaju dengan santai seperti armada Wonogirian. Ekspektasi sya yg berharap bus ini langsung menunjukkan performa terbaik khas muriaannya ternyata belum bisa sya nikmati.
Melintas Tol Jakarta-Cikampek
Melintas Tol Jakarta-Cikampek
17.10 : Memasuki GT. Cikarang Utama. Lepas Cikarang, belum terasa kalo bus udah mulai dipacu kencang kembali dan malah jadi bulan-bulanan bus lain hmmm padahal saat memasuki tol Jakarta-Cikampek tadi sempat mosak-masik larinya. Sepanjang tol Jakarta-Cikampek ini, bus terpantau hanya dipacu maksimum sekitar 90 kpj saja jika diukur dengan aplikasi ulysse speedometer sehingga tak heran jika langsung diseset kiri oleh HR 54 yg langsung ngacir menjauh dan juga oleh bus-bus Cirebonan. Meskipun demikian, beberapa bus malam lain seperti Harapan Jaya, Sinar Jaya, dan Garuda Mas sempat berhasil diasapi oleh Agra Mas BM 106 ini. 
Memasuki GT. Cikarang Utama
DiOT HR 54
17.18 : Melintas Meikarta, ternyata proses pembangunan proyek rumah masa depan tersebut udah mulai berjalan dan mulai nampak hasilnya.
Melintas Meikarta
17.35 : Menuju arah Klari dengan exit tol via GT. Karawang Timur. Tak biasanya Agra Mas SDD mampir dulu ke pool Klari, mungkin untuk mengambil penumpang di sana.
Exit Tol via GT. Karawang Timur
17.40 : Melintas depan terminal Klari yg lagi diramaikan oleh bus-bus malam yg akan berangkat menuju Jawa.
Melintas Depan Terminal Klari
17.43 : Memasuki pool Agra Mas Klari yg letaknya ga jauh dari terminal Klari tadi. Tiba-tiba terdengar suara pengumuman yg menginformasikan bahwa seluruh penumpang diharapkan turun dulu karena akan dilakukan pengecekan pada bus. Hadeeh... ternyata bus yg sya naiki ini lagi ga sehat rupanya, pantesan larinya biasa-biasa aja sejak tadi.
Memasuki Pool Agra Mas Klari
Memasuki Pool Agra Mas Klari
17.46 : Setelah seluruh penumpang turun dan dipersilakan menunggu di ruang tunggu pool, Agra Mas BM 106 langsung dibawa ke dalam pool untuk dilakukan pengecekan. Ternyata bus ini lagi bermasalah pada bannya sehingga harus ganti ban yg membutuhkan alat khusus dan bantuan montir garasi untuk melakukannya.
Masuk ke Dalam Pool Agra Mas Klari
Agra Mas BM 106 di Pool Klari
18.00 : Shalat Magrib berjamaah di mushola pool Agra Mas Klari. Alhamdulillah ada hikmahnya mampir dulu di pool Klari ini, jadi bisa shalat Magrib tanpa harus menjamaknya.
18.35 : Agra Mas BM 106 sepertinya udah hampir selesai prosesi ganti bannya dan tinggal finishing akhir saja. Seluruh penumpang pun mulai bersiap masuk ke dalam bus lagi setelah terdengar pengumuman.
Proses Ganti Ban Agra Mas BM 106
18.40 : Bus mulai diberangkatkan dari pool Agra Mas Klari tapi tak bisa langsung belok menuju arah GT. Karawang Timur lagi melainkan harus memutar di tempat yg cukup jauh dari pool baru bisa balik lagi menuju arah GT. Karawang Timur. Tak lama berselang, kru BM 106 ini pun membagikan snack yg berisi air mineral gelas, roti isi, permen dan kopi. Lumayanlah isi snacknya sebagai pengganjal lapar sebelum sampai di RM. Tapi anehnya kok ga sekalian ditanyain tentang tempat turun masing2 penumpangnya kaya biasanya hmmm...
Berangkat dari Pool Agra Mas Klari
Snack Agra Mas
Snack Agra Mas
18.46 : Melintas depan terminal Klari yg padat kendaraan sehingga hanya bisa merayap hingga lepas flyover. Dan sampai di pertigaan arah GT. Karawang Timur lagi-lagi jalan akses langsung menuju arah tol malah ditutup sehingga harus memutar kembali cukup jauh.
Melintas depan Terminal Klari
18.56 : Memasuki GT. Karawang Timur menuju arah Cikampek.
Memasuki GT. Karawang Timur
19.02 : Memasuki rest area KM. 57 untuk mengisi solar di SPBU nya yg saat ini baru saja selesai direnovasi dan menjadi semakin luas areanya. Udah ga ada lagi penampakan pasukan Menara Kudus maupun semut merah lainnya yg biasanya silih berganti mengisi solar di sini dan hanya ada penampakan Primajasa dan  MGI saja di sini.
Memasuki Rest Area KM. 57
Mengisi Solar di SPBU Rest Area KM. 57
19.12 : Perjalanan dilanjutkan kembali tanpa berhenti lagi buat kontrol layaknya bus Agra Mas biasanya. Kini saatnya menikmati perjalanan lagi sambil menikmati pula fasilitas bedcover tebal dan hangat yg disediakan khusus di armada Agra Mas team muriaan ini. Lepas Rest Area KM. 57, baru mulai terasa kemampuan BM 106 yg sebenarnya. Sepertinya BM 106 tadi ga terlalu dipacu kenceng karena efek kakinya lagi sakit kali ya dan setelah ganti ban langsung autosossss larinya. Garuda Mas menjadi lawan pertama yg langsung diasapi dengan mudah kemudian berlanjut mosak-masik di tol dengan lincahnya dan mengasapi bus-bus lain yang berada di depannya.
Berangkat dari Rest Area KM. 57
Berduel dengan Garuda Mas
19.25 : Memasuki ruas tol Cipali, bus dipacu kenceng banget sambil goyang kanan kiri untuk mendahului kendaraan di depannya. Hampir tak ada lawan yg seimbang saat mulai melintas di tol Cipali ini. Tarikan gas mulai dimainkan hingga tak terasa udah bertengger di angka 124 kpj versi Ulysse Speedometer dan makin lama makin kencang rasanya sehingga satu per satu bus yg berada di depannya dilibas dengan mudah.
Memasuki Ruas Tol Cipali
19.30 : Melintas ruas tol Cipali masih digeber kenceng dan sukanya nyalip tipis-tipis walaupun punya badan bongsor segede ini. Penampakan bus-bus malam muriaan lain tak juga terlihat sebagai teman berlari di Cipali kali ini sehingga sepi rasanya saat melaju sendirian dan sesekali hanya mengasapi bus-bus malam team selatan.
Melintas Tol Cipali
19.45 : Memasuki Rest Area KM. 102 untuk menuju RM. Tamansari Cipali. Penampakan Laju Prima, OBL, Gajah Mungkur, Gunung Mulia dan beberapa bus parwis masih terlihat membanjiri parkiran RM. Taman Lestari yg juga satu kompleks di rest area ini. RM. Taman Sari juga ga kalah ramai dengan beberapa bus malam yg telah memadati parkiran RM seperti Pumas DD 02, Pumas Jogjanan, Prayogo, Maju Lancar, Rejeki Baru, Nusantara NS 04 (HS 267), NS 17 (HS 227), NS 61, GHTS 007 dll. Saat Agra Mas SDD 106 selesai diparkirkan bersandingan dengan Pumas DD 02, Pumas DD 02 nampaknya udah ada tanda2 akan diberangkatkan kembali.
Memasuki Rest Area KM. 102 Cipali
Memasuki Rest Area KM. 102 Cipali
Agra Mas SDD BM 106 Bersanding dengan Pumas DD 02
19.50 : Mengambil servis makan khas RM. Taman Sari Cipali yg menurut sya makin menurun aja kualitas menu yg dihidangkan. Saat itu menu yg disediakan adalah nasi, sayur lodeh tahu dan buncis yg nyaris tinggal kuahnya aja,, bakmi goreng, sambal, ayam goreng, krupuk dan teh hangat. Rasanya sih lumayan enak apalagi kalo lagi laper kaya gini. Syangnya, untuk episode kali ini ayam gorengnya diambilin oleh petugasnya, ga seperti dulu2 yg bisa ambil lebih dari satu karena ga dijagain hehehe..., untung aja mbak petugasnya baik hati ngambilin 2 potong ayam buat mendampingi porsi moyong2 yg udah sya ambil ini kwkwwk.
Servis Makan di RM. Taman Sari Cipali
20.00 : Usai menikmati makan malam lanjut shalat Isya dulu kemudian kembali menuju parkiran bus yg udah mulai menyepi karena bus-bus tadi udah pada berangkat semua. 
Agra Mas SDD BM 106 di RM. Taman Sari Cipali
20.15 : Mulai menikmati perjalanan kembali dengan kendali driver tengahnya dan sya rasa driver tengahnya ini lebih agresif dalam memainkan laju armadanya. Tak lama berselang setelah bus diberangkatkan dari RM, Agra Mas BM 106 ini udah berhasil menyusul GHTS 007 yg udah duluan angkat jangkar sejak tadi dari RM. Syangnya momen ini gagal diabadikan karena kondisi kaca atas yg ngembun sehingga autongeblur lihatnya hufffttt...Ini merupakan penyakit klo naik bus SDD yg sama sakitnya dengan terhalang sunscreen pada bus jenis HD maupun terhalang topi pada bus jenis SHD. Untungnya kondisi ini hanya berlangsung sementara saja dan pandangan ke depan kembali jelas saat bus telah dipacu kencang menyusuri tol.
MengOT GHTS 007
20.45 : Sepanjang tol Cipali, Agra Mas BM 106 dengan driver tengahnya yg suosss ini berhasil membuat kaki sya linu rasanya dan bawaannya pengen ngerem sendiri kalo lihat kelakuan bus ini yang kalo nyalip sukanya nempel ketat dulu baru goyang dengan kecepatan tinggi. Berasa kaya naik bus ATB Jatiman pokoknya. Terlebih BM 106 ini juga suka nyalip via bahu jalan juga yg pastinya ga selebar lajur utama sehingga benar-benar memacu adrenalin. Syangnya sepanjang tol Cipali ini tak ditemui satu pun bus muriaan sebagai lawan yg seimbang buat si bongsor ini sehingga hanya mengasapi para pasukan Sinar Jaya, Murni Jaya, Laju Prima, Kramat Djati Jack Daniels, Handoyo SE1 dan seri C dll.
Melintas Tol Cipali
21.10 : Memasuki kawasan tol Palimanan-Kanci, bus masih mempertahankan kecepatannya di kisaran 100-120 kpj dan masih berlanjut mosak-masik ria di sepanjang tol. Bus-bus yg berangkat duluan dari rest area KM. 102 udah pada tersusul satu per satu seperti OBL SE, OBL Exe, Laju Prima, Gunung Mulia, Pumas E08, Maju Lancar seri F dan N dll.
Melintas Tol Palimanan-Kanci
21.10 : Melintas ruas tol Kanci-Pejagan. Kondisi jalan tol yg semakin sepi membuat BM 106 semakin meningkatkan RPM mesinnya. Rasanya tetap nyaman berada di kabin deck atas bus SDD ini walaupun dipacu sangat kenceng namun tetep anteng. Di pertengahan tol Pejagan, penampakan Pumas SDD mulai terlihat. Awalnya sya kira itu adalah DD 02 karena yg sya lihat di RM tadi cuma Pumas DD 02 saja tetapi ternyata itu adalah Pumas DD 05. Berarti DD 05 udah kesalip sama DD 02 nya nih sepertinya. Tak jauh berselang dari Pumas DD 05 akhirnya terlihat juga NS 04 (HS 267) yg lagi berduel dengan Bhaladika Zeppelin. Ternyata baru nyampe sini NS 04 padahal jarak keberangkatannya dengan BM 106 cukup jauh. NS 04 menjadi lawan yg cukup seimbang untuk berlari di akhir tol Pejagan ini dengan terus disurung oleh BM 106 hingga akhirnya NS 04 harus mengakui kemampuan BM 106 ini.
MengOT Pumas DD 05
Mengejar NS 04 (HS 267)
21.45 : Memasuki ruas tol Pejagan-Brebes Timur sempat terguyur hujan sekejap dan tak menggoyahkan BM 106 untuk terus melanjutkan aksi tancap gasnya yg ga dikasih kendor sedikitpun. Dan hasilnya pun tak sia-sia karena Pumas DD 02 akhirnya berhasil tercyduck juga di sini bersama OBL Exe Denpasar. Rentang waktu keberangkatan dari rest area KM. 102 yg hampir selisih 30 menitan dengan Pumas DD 02 ini ternyata mampu dikejar oleh BM 106.
Memasuki Tol Pejagan-Brebes Timur
MengOT Pumas DD 02
Video selengkapnya tentang aksi mosak-masik Agra Mas SDD BM 106 saat berlari dan mengOT bus-bus lain sepanjang tol ini dapat dilihat DI SINI.

21.57 : Memasuki GT. Brebes Timur a.k.a brexit bebarengan dengan pasukan Garuda Mas lanjut beraksi di pantura Tegal.
Memasuki GT. Brebes Timur
22.00 : Lepas Brexit langsung diajak menggoyang pantura bareng pasukan Garuda Mas (sekitar 3 bus) yg terus ditempel tanpa berhasil diovertake hingga memasuki Tegal. Tak hanya jagoan di tol, Agra Mas BM 106 ini juga ganas di pantura dan ga kalah sama bus-bus non SDD. Skill driver dalam memiyak padatnya jalanan pantura perlu diacungi jempol dan membuat kita yg berada di kabin deck atas ini rasanya pengen ikutan ngerem klo lagi tempel-tempelan kaya gini.. 
Mengejar Pasukan Garuda Mas
Mengejar Pasukan Garuda Mas
22.10 : Saat memasuki Tegal, ternyata Agra Mas BM 106 memilih belok kiri via lingkar utara Tegal sedangkan pasukan Garuda Mas lebih memilih lurus via jalan utama pantura sehingga BM 106 pun berhasil berada di depan Garuda Mas tsb saat kembali ke jalur utama. Saat melintas lingkar utara Tegal pun sempat adu skill dengan Medali Mas SHD O500R hingga batas kota Tegal namun Medali Mas harus mengakui kemampuan si bongsor ini yg begitu lincah. BM 106 berani goyang kanan di bangjo saat kendaraan lain masih berhenti di jalurnya tepat ketika lampu hijau mulai menyala sehingga BM 106 pun berhasil ngacir duluan.
Melintas Lingkar Utara Tegal
22.25 : Melintas Surodadi masih terus berlari sendirian hingga akhirnya ketemu Gajah Mungkur Big Top yg ternyata cukup agresif juga larinya pasca dipermak jadi HDD hehe...Cukup lama BM 106 mengimbangi permainan Gajah Mungkur hingga akhirnya berhasil juga diasapi.
Mengejar Gajah Mungkur Big Top
22.48 : Memasuki lingkar Pemalang sudah tak ada lagi lawan yg seimbang sehingga sepanjang perjalanan ini hanya mengOT dan terus mengOT bus yg ada di depannya sambil berperang dengan para truk muatan.
Memasuki Lingkar Pemalang
Melintas Lingkar Pemalang
23.00 : Melintas Petarukan masih bertahan berlari sendirian tanpa ada lawan seimbang yg menemani. Agak bete juga menikmati perjalanan yg monoton kya gini jadi malah bikin ngantuk rasanya.
Melintas Petarukan
23.20 : Melintas Wiradesa kembali terjadi kepadatan lalu lintas baik arah Semarang maupun Jakarta karena ada acara konser (entah konser apa) yg membuat jalanan pada dipenuhin para penontonnya dan bikin macet aja. Agra Mas BM 106 pun tak bisa berbuat banyak karena dengan badannya yg bongsor ini cukup sulit untuk kewak kewok pindah lajur nyari celah jalan yg lebih longgar. Dan terpaksa harus menerima untuk diseset kiri oleh NS 61 dan NS 04 yg cukup lincah nyari jalannya.
Macet di Wiradesa
Macet di Wiradesa
23.44 : Memasuki Kota Pekalongan terus mengejar ketertinggalannya dari pasukan NS yg berhasil ngacir duluan. Lepas Pekalongan, Agra Mas BM 106 kembali mosak-masik memiyak jalanan demi bisa memperkecil jarak dengan kedua bus tsb.
Memasuki Kota Pekalongan
23.52 :  Melintas kota Batang, NS 04 dan NS 61 di depannya telah berhasil ditempel. Kedua NS ini cukup agresif permainannya dan terlihat ga mau dengan mudah terasapi kedua kalinya oleh BM 106. Akhirnya ketiga bus berchasis Scania ini terus memperlihatkan konvoi mosak-masik yg sportif dalam membelah padatnya pantura.
Melintas Batang
Mengejar NS 04 dan NS 61

HARI 3
00.00 : Melintas kawasan Tulis, kembali tertinggal cukup jauh dari bus-bus yg berhasil diasapi sebelumnya seperti NS 04, NS 61, Medali Mas SHD dan Bhaladika Zeppelin gara-gara menepi sebentar karena drivernya mau buang air kecil. Namun BM 106 tak menyerah untuk kembali mengejar mereka dan memperkecil jarak paling tidak dengan mereka.
Melintas Subah
00.16 : Melintas kawasan Subah lagi-lagi kena macet panjang di tanjakan Subah ini diakibatkan oleh banyaknya truk muatan yg melintas dan pada nyaris ga kuat nanjak. NS 04, NS 61, Medali Mas SHD dan Bhaladika Zeppelin juga masih pada terjebak di tengah kemacetan ini namun dengan rentang jarak yg cukup jauh.
Macet di Subah
Macet di Subah
00.20 : Melintas Banyuputih masih terus mosak-masik mengejar Bhaladika Zeppelin yg berada di urutan paling bontot hingga akhirnya berhasil tercentang kembali. Namun syangnya NS 04, NS 61 dan Medali Mas SHD tak mampu terkejar akibat padatnya kendaraan yg menghalangi laju BM 106 ini.
Melintas Banyuputih
Mengejar bhaladika
00.45 : Melewati jalan alas roban lama yg udah sya nantikan sejak tadi sampai harus berusaha menahan rasa ngantuk yg luar biasa ini. Namun syangnya pandangan ke depan kembali terhalang oleh embun jahat yg menyerang kaca sehingga auto ngeblur saat melintas jalan alas roban lama huhuhu... Sepanjang alas roban lama, bus masih terasa dibawa kenceng plus manuver goyang kanan dan meliuk-liuk sendirian buat mengOT barisan truk yg berjalan lambat sehingga sukses membuat jantung ini deg deg serr. Jalanan yg menurun, berkelok dan tak begitu lebar ini berhasil disikat oleh BM 106 tanpa rasa limbung di kabin atas. Cupliikan videonya ada di part akhir video ini SILAKAN KLIK DISINI.
Memasuki Jalur Alas Roban
00.52 : Memasuki RM. Kendil Mas yg udah sepi dan gelap karena udah tutup pasca Agra Mas pasukan Wonogiri telah berangkat semua. Hanya ada sebuah bus Agra Mas yg lagi perpal di depan RM. BM 106 kemudian diparkirkan di depan RM untuk kontrolan sebentar dan proses pergantian driver. Beberapa penumpang juga nampak pada bangun dan memanfaatkan fasilitas coffe maker dalam bus ini untuk menyeduh kopi yg telah disediakan di dalam snack yg dibagikan tadi.
Memasuki RM. Kendil Mas
00.57 : Hanya sekitar 5 menit saja untuk mampir kontrolan di RM. Kendil Mas ini, bus kemudian diberangkatkan kembali oleh driver pinggirya lagi dan masih tetap suosss bawanya. Tak lama berselang setelah bus diberangkatkan dari RM, kru Agra Mas BM 106 baru mulai bergerilya menanyakan tempat turun setiap penumpangnya. Etdah kenapa ga selepas RM. Taman Sari tadi nanyainnya malah baru sekarang pada ditanyain, jadinya malah ganggu penumpang yg lagi enak istirahat hmmm...
Berangkat dari RM. Kendil Mas
01.18 : Melintas Kendal. Sisa-sisa embun di kaca yg tak kunjung terhempas membuat sya tak leluasa melihat aksi BM 106 selanjutnya ini sejak selepas RM. Kendil Mas tadi.
Melintas Kendal
01.25 : Melintas lingkar Kaliwungu sempat terlibat kejar-kejaran dengan Rosin NL 179 kalo ga salah namun kembali berhasil dikewok dengan mudah.
Melintas Lingkar Kaliwungu
01.43 : Melintas Krapyak, BM 106 memilih lurus via Kalibanteng dan arteri Pelabuhan tanpa memasuki tol Manyaran.
Melintas Krapyak
01.46 : Melintas arteri pelabuhan Tanjung Mas Semarang. Kini saatnya saya bersiap untuk turun ke bawah karena sebentar lagi akan sampai di terminal Terboyo. Kesempatan ini sya manfaatkan untuk menikmati seat pada deck bawah dulu yg ternyata hanya berisi dua orang saja. Seat super jumbo dan legroom yg sangat luas ini emang nyaman banget dan wajarlah jika harganya lebih mahal. 
Melintas Arteri Pelabuhan Tanjung Mas
Menikmati Seat Deck Bawah
01.59 : Sesaat sebelum sya turun dari Agra Mas SDD BM 106, harapan sya untuk naik Eka 7517 langsung pupus sudah saat mendapati Eka 7517 terlihat udah take off dari pojok Terboyo saat sya masih di dalam bus yg baru sampai sekitar depan Unissula. Ketinggalan 1 menit yg berharga harus dibayar dengan menunggu lama lagi bus belakangnya huhuhu...
02.00 : Alhamdulillah mendarat dengan selamat di depan pintu keluar Terboyo. Sya merupakan penumpang yg turun pertama kali dari bus ini karena rata-rata bertujuan Kudus-Jepara. Sesuatu banget pokoknya naik Agra Mas team muriaan. Bagi penyuka speed sya rasa hukumnya wajib buat nyobain bus ini. Apalagi harganya cuma selisih 5rb saja dibanding bus-bus malam muriaan terkemuka. Namun syang sekali Kalo aja tadi ga ada acara ganti ban di pool Agra Mas Klari pasti bakalan lebih cepat nyampe di Terboyo ini dan ga bakalan ketinggalan bus SR maupun Eka. Overall sangat nyaman naik Agra Mas BM 106 ini baik dari segi armadanya, kecepatannya dan fasilitasnya sudah lengkap, cuma kekurangannya pada servis makan yg masih perlu ditingkatkan lagi kualitasnya. 
Tiba di Depan Terminal Terboyo
02.05 : Suasana tengah malam di pintu keluar Terminal Terboyo ini tampak sunyi senyap dan tak ada penampakan bus SR maupun Eka lagi yg ngetem pasca ketinggalan Eka 7517 tadi. Hanya ada sebuah bus Indonesia yg berjalan pelan dari arah terminal dan ngetem di pojok Terboyo ini sebagai bus tujuan Surabaya via Tuban pertama dari Semarang. Bus2 muriaan lain seperti Nusantara, Bejeu dan New Shantika ternyata masih ada yg melintas jalan Kaligawe ini menuju arah Kudus.
02.25 : Penampakan Royal Safari 1682 berbody New Marcopolo MP yg datang dari arah terminal dan ngetem di belakang Indonesia akhirnya menggoyahkan iman sya untuk bertahan menanti SR 7207 yg berangkat sekitar jam 3 nanti. Terpaksa sya naik Royal Safari 1682 ini karena males menunggu lama lagi di sini dan belum tentu juga SR 7207 yg ditunggu itu naik Semarang. Hotseat sebelah kiri pun langsung sya amankan dan baru sya seorang diri saja penumpangnya saat itu.
Royal Safari 1682 Ngetem di Pojok Terboyo
02.40 : Baru terisi 2 orang penumpang saja, bus bermesin MB OH 1526 ini mulai diberangkatkan meninggalkan terminal Terboyo dan menyeser penumpang sepanjang jalan kaligawe sebelum memasuki tol. Sya rencananya bakalan turun di Salatiga dulu saja buat shalat Subuh dan bisa lanjut naik SR 7095 nantinya.
Berangkat dari Pojok Terboyo
02.44 : Memasuki tol Muktiharjo-Tembalang, bus dipacu dengan kecepatan yg lumayan kenceng. Kondektur pun mulai menarik karcis pada setiap penumpangnya.
Memasuki Tol Muktiharjo
02.57 : Memasuki GT. Tembalang.
Memasuki GT. Tembalang
03.00 : Berhenti sebentar di Sukun untuk menaikkan penumpang yg udah pada nungguin juga dan alhamdulillah langsung berangkat tanpa ngetem dulu seperti biasa padahal penumpang belum rata bangku.
Berhenti Sebentar di Sukun
03.17 : Selepas Ungaran, sya pun tak kuasa menahan rasa ngantuk lagi dan akhirnya zzzzzz....
Melintas Ungaran
03.44 : Perasaan baru sebentar saja mata ini dimeremin ternyata udah nyampe kawasan Tuntang. Lumayan kenceng juga ternyata Royal Safari 1682 ini walaupun drivernya udah ga muda lagi, semoga aja ga diasapi SR 7207 klo busnya da hohoho...
Melintas Tuntang
03.56 : Melintas Kauman, Salatiga.
Melintas Kauman, Salatiga
04.05 : Alhamdulillah sampai di depan Terminal Tingkir dengan selamat dan ga ada acara diblong oleh SR 7207 karena sepertinya SR 7207 lagi perpal sehingga pilihan sya naik Royal Safari ini adalah keputusan yg tepat. Lanjut menuju mushola terminal Tingkir untuk persiapan sholat Subuh tapi syangnya musholanya ditutup dan tak ada tanda2 kehidupan di sana sehingga banting setir lagi nyari mushola terdekat di sekitar terminal Tingkir.
Tiba di Terminal Tingkir
04.25 : Alhamdulillah ketemu juga dg mushola di belakang polsek Tingkir yg tak jauh dari terminal Tingkir untuk melakukan shalat Subuh berjamaah.
04.50 : Usai shalat Subuh, sya kembali menuju terminal Tingkir. Tetetetetetet....suara klakson khas SR Semarang terdengar begitu familiar yg menandakan SR 7095 telah melintas pada saat sya baru mulai beranjak dari mushola. Keberuntungan sepertinya belum berpihak pada sya lagi karena untuk kedua kalinya keblongan bus yg ditunggu. Saat sampai di depan terminal Tingkir, sosok Royal Safari terlihat lagi ngetem namun sya tak tertarik untuk menaikinya lagi dan beralih menunggu kedatangan Eka 7339 yg biasanya jam segini masuk Salatiga.
05.40 : Kembali sosok Royal Safari 1683 lah yg datang setelah hampir setengah jam tak ada bus tujuan Solo yg lewat. Sempat ingin naik bus ini saja karena udah capek banget rasanya nunggu namun nyatanya masih gue liatin aja akhirnya...
Menunggu di Depan Terminal Tingkir
06.02 : Penantian selama 1 jam lebih ini akhirnya tak sia-sia saat melihat penampakan SR 7212 dengan body new discovery ini mulai terlihat dari jauh dan perlahan menghampiri sya.  Lepas Tingkir, bus bermesin Hino AK8 ini langsung digeber dengan kencang dan menunjukkan goyangan-goyangan khas SR Semarangan yg bikin senam jantung. Syangnya sya hanya bisa menikmati goyangan saja tanpa bisa melihat langsung perjalanannya karena ga kebagian hotseat dan terpaksa duduk di seat bagian tengah.
Onboard SR 7212
06.25 : Memasuki terminal Boyolali, alhamdulillah ada penumpang hotseat yg turun di sini sehingga sya baru bisa merasakan sensasi naik SR Semarangan yg sebenarnya hingga Solo nanti. Royal Safari 1683 yg hampir saja sya naiki tadi ternyata masih ngetem di terminal Boyolali sehingga pilihan sya untuk bertahan menunggu SR 7212 adalah keputusan yg tepat. Lanjut mosak-masik lagi di jalan lingkar utara Boyolali dengan menggoyang para kawanan truk yg mendominasi jalanan.
Memasuki Terminal Boyolalu
Melintas Jalan Lingkar Utara Boyolali
06.34 : Melintas Banyudono, bus masih setia buat meliuk-liuk di jalan utama Semarang-Solo yg ramai kendaraan.
Melintas Banyudono
06.45 : Melintas Kartosuro.
Melintas Kartosuro
07.00 : Alhamdulillah sampai di Terminal Tirtonadi dengan selamat hanya dengan waktu kurang dari 1 jam saja. Bener-bener recomended klo naik SR Semarangan mah walaupun bukan jam malam tetap cepat dan tepat waktu sampai tujuan. Sya pun langsung berjalan keluar terminal menuju Taman Tirtonadi untuk menunggu bus tujuan Jogja. Dan nasib apes kembali terulang ketiga kalinya saat melihat SS 7076 melintas saat sya sedang OTW menuju Taman. Alhasil klo jam segini pastinya harus menunggu lama lagi bus belakangnya sehingga kali ini ga bakal pilih2 bus lagi gan, yg penting bisa segera nyampe Jogja.
Tiba di Terminal Tirtonadi
07.30 : Setelah menunggu hampir 30 menitan di Taman Tirtonadi dengan kondisi terpapar sinar matahari langsung yg berlebihan ini, akhirnya penampakan Mira 7205 datang menghampiri sya dan penumpang lain yg juga udah lama menunggu. Aneh juga saat mendapati Mira 7205 yg biasa melintas Solo arah Jogja pada jam dhemit, kali ini berganti jadi pagi hari kaya gini (mungkin udah pindah jamnya). Hotseat yg masih terlihat full penumpang membuat sya memilih seat bagian tengah saja untuk diduduki sendiri biar bisa melanjutkan tidur lagi sepanjang Solo-Jogja.
Onboard Mira 7205
07.35 : Lepas terminal Tirtonadi, Mira 7205 ini langsung dipacu kencang dan mosak-masik sepanjang jalan layaknya bus-bus jam dhemit, mantap dah klo bertahan seperti ini bisa cepet bertemu kasur di kosan nih muehehe...
08.33 : Memasuki terminal Klaten untuk absen pada pak Dishub dulu lanjut tidur lagi sampai terbangun kembali di kawasan Kalasan.
Memasuki Terminal Klaten
09.15 : Mendarat di depan hotel Jayakarta dengan selamat dengan sensasi perjalanan yg hanya digunakan buat melanjutkan mimpi indah sebagai penutup trayek touring kali ini hehe... Lanjut order grabbike untuk kembali ke kos tanpa harus mlipir dulu ke barat di depan Honda Anugerah kalau turun di Janti.
Tiba Depan di Hotel Jayakarta
09.25 : Alhamdulillah nyampe kos lagi dengan selamat walaupun harus terlambat lebih dari 3 jam dari perkiraan yg seharusnya sekitar jam 6 pagi udah nyampe Jogja lagi hanya karena ketinggalan mbak Eka semalam dan berlanjut keblongan bus berkali-kali selanjutnya. Letih, lesu dan ngantuk pastinya bakal campur aduk jadi satu apalagi ditambah bonus rasa kesel nungguin bus hmmm, tetapi sing penting bahagia dan selamat sampai tujuan hehehe...Lanjut bersih diri dan sarapan dulu sebelum hibernasi panjang seharian hehe... 


Sebagai penutup caper sya kali ini, Tetap tungguin catatan perjalanan sya selanjutnya ya gan, semoga tetap diberikan kesehatan dan kelancaran rizky agar dapat selalu berbagi cerita-cerita menarik tentang perjalanan menggunakan bus dengan trayek dan armada yg lebih menginspirasi serta jangan bosen-bosen untuk tetap menjadi pembaca setia caper sya, syukur2 dapat saran dan kritik yg membangun. Terima kasih...^ ^.


Tarif :
Pademangan-Pulogebang : 3,5k (Trans Jakarta)
Pulogebang-Semarang : Free of Charge (Po. Agra Mas SDD Executive Class)
Semarang-Salatiga : 15k (Po. Royal Safari AC Seat 2-2)
Salatiga-Solo : 9k (Po. Sugeng Rahayu ATB)
Solo-Jogja : 10k (Po. Mira ATB)


Berikut sisa-sisa tiket dan karcis bus pada perjalanan kali ini...

6 comments:

  1. Lintas 4 provinsi dengan biaya tidak lebih dari Rp50.000. Super sampeyan mas. Heuheu

    ReplyDelete
  2. ramadhan touring g mas?
    dtunggu caper selanjutnya mas..😁

    ReplyDelete
    Replies
    1. Libur dulu mas smpe setelah lbaran. Selama ramadhan fokus ibadah dulu

      Delete
  3. Mas maaf cuman mau nyaranin kalau upload video tr di youtube di barengin aja sama upload caper di sini. Saya sih lebih sura capernya mas sendiri,karena lebih terbawa suasanya. Tapi Tr di chanel youtube juga udh bagus. Sama juga promoin Chanel youtubenya masnya di Sini biar banyak yg nonton

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mkasih bgt sarannya mas. Sempet sya pikir kya gt dlu mas tp krna channel youtube sya msih newbie jd sya prioritaskan dulu diuplod di youtube mas

      Delete