Bagaimana kisah perjalanan seru pertama kali naik bus malam Kramat Djati tapi berangkat di pagi-pagi buta ini? Mari kita simak bersama Check it out ....
HARI 2
WITA Style
05.45 : Menuju shelter keberangkatan bus usai shalat Subuh dan bersih diri sebentar di toilet (tapi ga sampai mandi ya karena toiletnya ga recomended buat mandi). Suasana keberangkatan bus tujuan Jakarta yg biasanya mulai ramai di pagi hari nampaknya masih belum terlihat, mungkin pasca hujan deras semalam membuat suasana pagi ini tak seperti biasanya bahkan bus Kramat Djati yg bakalan sya naiki belum terlihat hilalnya. Hanya ada Lorena LE 611 saja yg masih berada di luar shelter sedang mempersiapkan diri untuk keberangkatan pagi ini. Bagi yg akan bepergian menuju Jakarta maupun kota-kota lain yg dilewati seperti Surabaya, Semarang, Tegal, Cirebon di pagi hari bisa memanfaatkan bus tujuan Jakarta yg hanya dilayani oleh KD, PK dan Lorena saja dengan tarif kawasan yg berbeda-beda.
|
Suasana Terminal Mengwi Pagi Hari |
|
Suasana Terminal Mengwi Pagi Hari |
05.50 : Penampakan Kramat Djati B 7153 TGA dengan body Jetbus 2 HD rombakan jahat dari new marcopolo ini mulai datang memasuki terminal Mengwi dan langsung diparkirkan di shelternya. Alhamdulillah dapat jatah armada non topi, non sekat dan berdapur pacu Hino RK8 air suspension namun belum bisa langsung naik bus karena masih harus nunggu pengurusnya datang.
|
Kramat Djati B 7153 TGA |
06.30 : Saat pengurusnya datang, sya langsung laporan biar dapat tiket dan kupon servis makan. Namun, sya diminta menunggu dulu daftar manifest penumpang yg masih dibawa oleh pihak kantor KD Denpasar yg lagi otw ke terminal Mengwi. Okelah ditunggu...
06.50 : Rombongan penumpang dari kantor KD Denpasar yg dishuttle menggunakan elf milik KD sendiri ini telah tiba di terminal Mengwi. Amplop berisi tiket plus 2 kupon servis makan kemudian diberikan kepada sya oleh pengurus dari kantor Denpasar setelah sya mengkonfirmasinya lagi. Sya dapat 2 kupon servis makan saja karena hanya turun di Semarang tetapi klo turun Jakarta dapat 3 kali servis makan. Ini merupakan keunggulan KD karena PK dan Lorena hanya memberikan 2 kali servis makan saja.
|
Kramat Djati B 7153 TGA dan Elf Shuttlenya |
07.00 : Tiket udah dikantongi, saatnya masuk ke dalam bus untuk melihat interiornya. Walaupun bus ini termasuk armada lawas namun tetap terawat interiornya dengan fasilitas standar bus executive. Bus ini didukung oleh seat Karya Logam sejumlah 30 seats yg telah dilengkapi dengan legrest, selimut, dan bantal di masing2 seatnya. Toilet dan smooking room juga tersedia di barisan paling belakang dari kabin bus ini. Pandangan ke depan juga sangat luas tanpa embel2 topi SHD/HDD. Hanya saja kekurangannya terletak pada jarak antarseatnya sangat sempit menurut sya dengan konfigurasi seat 2-2 sejumlah 30 seats ini padahal seharusnya bisa sangat longgar sehingga adanya legrest tak berarti buat sya. Mungkin karena pengaturan seat yg lebih dimajukan dan memberikan space yg lebih di depan toilet dan smooking room yg digunakan untuk menaruh barang-barang (maklum ciri khas bus antar pulau).
|
Tiket dan Kupon Servis Makan KD |
|
Interior KD B 7153 TGA |
|
Seat KD B 7153 TGA |
|
Interior KD B 7153 TGA |
|
Interior KD B 7153 TGA |
|
Legroom KD B 7153 TGA |
Video selengkapnya tentang interior armada, fasilitas dan sedikit perjalanan bersama KD B 7153 TGA team Denpasar-Jakarta pagi ini dapat dilihat DI SINI.
07.30 : Pasukan armada team Denpasar pagi tujuan Jakarta sudah lengkap mengisi shelternya masing-masing. Lorena LE 611 menjadi armada pertama yg mengawali keberangkatan bus tujuan Jakarta pagi ini kemudian disusul PK SHD sekitar 10 menit kemudian.
|
Suasana Shelter Keberangkatan Terminal Mengwi |
07.45 : Bus mulai angkat jangkar dari terminal Mengwi sesaat setelah PK SHD diberangkatkan sehingga KD ini menjadi bus tujuan Jakarta terakhir yg lepas landas dari terminal Mengwi. Seat no. 1 masih nampak belum ada penghuninya karena katanya penumpang tsb naik dari RM. Puritama. Ok fix selama perjalanan Denpasar-RM. Puritama bisa auto ngaplah-ngaplah dulu hoho...
|
Berangkat dari Terminal Mengwi |
|
Berangkat dari Terminal Mengwi |
07.50 : Menyusuri jalan bypass Kediri yg mulai menampakkan keramaiannya walaupun masih diselimuti rintikan hujan. Beberapa kali bus juga berhenti menaikkan penumpang yg udah janjian sebelumnya untuk naik dari bypass Kediri ini.
|
Melintas Bypass Kediri |
08.00 : Memasuki terminal Pesiapan untuk menjemput penumpang yg udah menunggu di sini.
|
Memasuki Terminal Pesiapan |
08.07 : Melintas Meliling, mulai kress dengan armada Jogjaan yg diawali oleh GH. Sejak selepas Tabanan, bus langsung ngejoss larinya meliuk-liuk di jalanan yg ramai lancar sambil diiringi rintikan hujan. Kondisi syahdu ini justru membuat sya tak dapat menikmati perjalanan lebih lama lagi akibat auto ndledeg berkepanjangan apalagi ditambah suspensi mentul2 ala rakitan Adi Putro yg nyaman hoho...
|
Melintas Meliling |
08.28 : Melintas Bajera.
|
Melintas Bajera |
08.35 : Melintas Soka.
08.50 : Melintas Selabih mulai terlihat pemandangan pantai yg berada tak jauh dari jalan raya Denpasar-Gilimanuk ini sekaligus sebagai gerbang memasuki Kabupaten Jembrana.
|
Melintas Selabih |
09.05 : Melintas Pekutatan.
|
Melintas Pekutatan |
09.30 : Melintas Tegal Cangkring. Snack yg berisi sebuah roti isi coklat dan segelas air mineral baru mulai dibagikan oleh kru KD ini, lumayanlah buat pengganjal rasa lapar setidaknya sampai pelabuhan Gilimanuk nanti.
|
Melintas Tegal Cangkring |
09.40 : Memasuki Negara via pinggir kota karena jalan utamanya lagi digunakan buat CFD. Kondisi jalan yg awalnya ramai lancar seketika berubah menjadi padat merayap bahkan sempat macet cukup lama juga saat memasuki Negara ini. Hujan deras yg mengguyur kawasan Negara semakin membuat macet kondisi jalanan.
|
Melintas Negara |
|
Macet di Negara |
10.00 : Lepas kota Negara, bus kembali bisa dipacu kencang saat jalanan mulai lengang.
|
Lepas Kota Negara |
10.08 : Baru sejenak melepas kemacetan di dalam kota Negara, namun harus menerima kenyataan di depan mata bahwa kemacetan panjang masih harus dilalui yg terindikasi dari antrian kendaraan yg udah mengular ini.
|
Macet di Negara |
10.40 : 30 menit berlalu tapi masih tertahan tak berdaya di tengah-tengah kemacetan parah ini dan hanya mampu bergerak selangkah demi selangkah saja, tak seperti bus bumelan Ladju yg berhasil meloloskan diri lebih cepat berkat aksi nekat goyang kanan kemudian ndusel-ndusel di antara antrian kendaraan. Padahal jam segini ini seharusnya udah waktunya menyeberang.
|
Macet di Negara |
11.12 : Pasca 1 jam lebih berjibaku dengan kemacetan, akhirnya KD ini pun bisa lolos setelah melewati pusat kemacetan yg ternyata diakibatkan oleh adanya bubaran acara adat warga sekitar yg sedikit memakan jalan.
|
Melintas Pusat Kemacetan |
|
Acara Adat Warga Sekitar |
11.28 : Memasuki SPBU Melaya. Sya kira bus ini mau mengisi solar, eh ternyata mau naikin paketan barang yg banyak banget sehingga seluruh bagasi kanan dan kiri bus ini nyaris penuh sesak dengan barang paketan ini. Pemandangan yg selalu bisa dilihat pada kebanyakan bus antar pulau yg udah menjadi ciri khas.
|
Menaikkan Paketan di SPBU Melaya |
11.55 : Sebelum memasuki kawasan pelabuhan Gilimanuk, bus sempat menepi sebentar di agen KD Gilimanuk dekat deretan agen Wiskom dan Restu Mulya untuk kontrolan penumpang.
|
Kontrolan di Agen KD Gilimanuk |
12.02 : Memasuki loket pelabuhan Gilimanuk langsung menuju dermaga 2 sesuai arahan petugas namun ternyata tak bisa langsung masuk ke dalam kapal dan harus menunggu kapal bersandar hingga bongkar muat dulu. Paling tidak ga ada acara penutupan aktivitas pelabuhan yg penting karena saat itu angin kencang dan ombak tinggi masih membayang sekitar pelabuhan. Sya manfaatkan kesempatan menunggu ini untuk nyari sarapan dulu di sekitar pelabuhan karena udah laper banget dari tadi. Nasi bungkus yg dijual pedagang di sekitar pelabuhan Gilimanuk ini relatif terjangkau, hanya 6rb saja udah enak dan mengenyangkan.
|
Memasuki Loket Pelabuhan Gilimanuk |
|
Dermaga 2 Pelabuhan Gilimanuk |
|
Menunggu Kapal di Parkiran Dermaga 2 |
12.20 : Mulai masuk ke dalam kapal di dermaga 2 setelah proses bongkar muat telah selesai. Akhirnya sampai juga di dalam kapal yg entah apa namanya. Sya dan penumpang lain pun langsung turun dari bus dan menuju ke ruangan kapal di atas sesuai arahan kru karena mesin bus akan dimatikan.
|
Memasuki Kapal di Dermaga 2 |
|
Suasana Deck Kapal |
12.35 : Setelah menunggu cukup lama, kapal pun mulai diberangkatkan dari pelabuhan Gilimanuk menuju pelabuhan Ketapang. Masih sama seperti saat berangkat semalam, cuaca dan kondisi ombak siang itu cukup membuat was-was penyeberangan Gilimanuk-Ketapang ini dengan kondisi angin kencang, hujan gerimis dan ombak yg ga bisa tenang. Sya memilih berusaha menikmati perjalanan ini dengan duduk santai di ruang dalam kapal sambil merasakan goyangan-goyangan kapal yg menerjang ombak horor ini.
|
Angkat Jangkar dari Pelabuhan Gilimanuk |
|
Ruang Kapal |
WIB Style
12.18 : Pemandangan kapal-kapal yg bersandar di pelabuhan Ketapang yg mulai nampak dari selat Bali ini menandakan tak lama lagi kapal akan segera tiba kembali di pulau Jawa. Rasanya pengen segera mengakhiri acara penyeberangan yg penuh gejolak dan bisa bikin mabok laut ini.
|
Pemandangan Pelabuhan Ketapang dari Selat Sunda |
12.28 : Cukup lama kapal ini kelayung-layung karena kesulitan untuk menyandarkan diri menuju dermaga 1 pelabuhan Ketapang akibat deburan ombak yg ga bisa tenang. Hingga akhirnya kapal ini memutar haluan untuk bersandar di dermaga 2 saja. Sebelum kapal bener2 bersandar di pelabuhan Ketapang, seluruh penumpang udah mulai kembali menuju ke dalam bus.
12.38 : Satu per satu kendaraan mulai keluar dari kapal masih dengan kondisi yg masih gerimis di sekitar pelabuhan Ketapang.
|
Proses Keluar Kapal |
12.40 : Keluar dari kawasan pelabuhan Ketapang kemudian menepi sebentar untuk menaikkan paketan kembali.
|
Meninggalkan Kawasan Pelabuhan Ketapang |
13.15 : Melintas Bajul Mati. Tak jauh dari pasar Bajul Mati kembali dihadapkan dengan kemacetan akibat adanya pawai anak-anak sekolah yg memakan sebagian badan jalan sehingga harus mengalami sistem buka tutup cukup lama di sini.
|
Melintas Bajul Mati |
|
Macet Akibat Pawai Anak Sekolah di Bajul Mati |
13.30 : Melintas gerbang batas Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Situbondo kemudian memasuki kawasan alas Baluran. Opera vab Baluran pun dimulai saat KD ini mulai menunjukkan aksi goyang kanannya mengasapi para kawanan truk dan mobil yg berjejer sepanjang alas Baluran ini.
|
Memasuki Kabupaten Situbondo |
|
Melintas Alas Baluran |
13.56 : Melintas Banyuputih setelah mengakhiri perhelatan opera van Baluran di siang bolong ini yg ditandai dengan turunan tajam dan tikungan mesra di penghujung alas Baluran.
|
Melintas Banyuputih |
14.07 : Melintas Asembagus. Armada pelari Denpasar seperti Lorena LE 610, PK dari Jakarta, PK dari Bandung dan KD dari Jakarta mulai terlihat beriringan menuju arah Ketapang dengan selang yg tak terlalu jauh.
|
Melintas Asembagus |
14.40 : Memasuki kota Situbondo masih harus diajak muter-muter dulu melewati jalur pinggir kota karena bus dan truk dilarang masuk kota.
|
Melintas Kota Situbondo |
14.50 : Meninggalkan kota Situbondo menuju arah Panarukan.
|
Meninggalkan Kota Situbondo |
14.56 : Melintas monumen 1000 km Anyer-Panarukan. Sempat berhenti juga di Indomaret Panarukan untuk menaikkan penumpang yg beli dari agen Situbondo namun naik dari Panarukan.
|
Melintas Monumen 1000 km Anyer-Panarukan |
|
Melintas Panarukan |
15.13 : Mampir di SPBU Kembang Sambi kawasan Pasir Putih untuk mengisi solar dulu.
|
Mengisi Solar di SPBU Kembang Sambi |
15.25 : Melintas jalan raya Pasir Putih dengan pemandangan pantai utara pulau Jawa yg bisa dinikmati jika melewati kawasan ini tidak pada malam hari. Saat melinras depan RM. Churient, tak ada lagi penampakan PK SHD tadi yg artinya udah jauh melaju di depan.
15.30 : Memasuki RM. Puritama Pasir Putih. Tak ada lagi penampakan Lorena LE 611 yg juga melakukan servis makan di sini sehingga KD ini benar-benar menjadi armada terakhir dari team Denpasar pagi hari ini. Saatnya menukarkan kupon servis makan pertama ini dengan menu prasmanan yg tersedia karena perut yg udah keroncongan sejak tadi. Menu prasmanan yg disediakan tak terlalu istimewa saat itu yg terdiri dari nasi, sambal terong, kering tempe, ikan tongkol, bakwan, dan teh botol. Semua hidangan prasmanan disajikan secara corrr alias kita bisa ambil sepuasnya tanpa dijagain oleh petugas RM ditambah dapat buah semangka sebagai pencuci mulutnya. Walaupun cukup sederhana, tapi rasa makanannya enak dan cocok di lidah sya apalagi jarang banget dapat lauk ikan tongkol kya gini saat servis makan sehingga sya begitu menikmati santap makan siang yg kesorean ini hehe...
|
Servis Makan di RM. Puritama |
|
Menu Servis Makan di RM. Puritama |
15.50 : Shalat jamak Dhuhur dan Ashar dulu di mushola RM.
16.10 : Bus kembali diberangkatkan dari RM. Puritama dengan kendali driver keduanya. Seat samping sya pun akhirnya telah dihuni oleh bapak-bapak beserta keluarganya di seat no. 5 dan 6 belakangnya yg akan turun di Jakarta. Berharap driver kedua ini lebih soss dari driver pertamanya namun sepertinya tak demikian karena pembawaan driver kedua ini cenderung nyantai di awal perjalanan ini.
16.20 : Melintas Besuki.
|
Melintas Besuki |
16.43 : Memasuki Kabupaten Probolinggo yg disambut dengan pemandangan PLTU Paiton di sore hari. Jarang banget bisa lewat Paiton di kala masih siang kyak gini. Lepas Paiton, driver kedua sepertinya udah mulai memanas dan menunjukkan aksi mosak-masiknya di pantura Probolinggo ini.
|
Memasuki Kabupaten Probolinggo |
|
Melintas PLTU Paton |
17.10 : Melintas Kraksaan, udah ada seorang penumpang dari Denpasar yg turun di sini.
|
Melintas Kraksaan |
17.25 : Melintas Gending, kondisi kendaraan yg padat ditambah arus kendaraan arah Situbondo yg ramai, memaksa KD ini untuk lebih banyak bertahan di jalurnya namun saat ada celah sedikit saja langsung dimanfaatkan dengan baik untuk berada selangkah lebih maju.
|
Melintas Gending |
|
Melintas Gending |
17.50 : Memasuki Probolinggo memilih lurus via kota tanpa harus belok kanan melewati lingkar utara Probolinggo karena harus mengambil penumpang di agen KD yg letaknya di pusat kota Probolinggo.
|
Memasuki Kota Probolinggo |
18.07 : Melintas pertigaan Ketapang, Probolinggo. Kondisi jalan selepas Probolinggo hingga memasuki Pasuruan saat petang seperti ini memang tak seperti saat melintasinya di waktu tengah malam yg udah relatif sepi. KD ini harus terus berjibaku memiyak jalanan karena ramainya intensitas kendaraan yg melintas dengan goyangan kanan maupun kiri tipis-tipisnya.
|
Melintas Pertigaan Ketapang |
|
Lepas Ketapang |
18.18 : Melintas Tongas.
18.38 : Melintas Ngopak.
|
Melintas Ngopak |
18.54 : Melintas kota Pasuruan dan sempat mampir agen KD Pasuruan untuk menaikkan beberapa penumpang terakhir dari manifest armada ini.
|
Melintas Pasuruan |
19.10 : Memasuki kawasan Rembang Industri Raya sebagai jalan akses menuju GT. Rembang yg cukup sunyi dan gelap.
|
Melintas Kawasan Rembang Industri Raya |
19.16 : Memasuki GT. Rembang. Sepanjang tol Gempol-Rembang yg lengang ini, bus auto digeber kenceng terus walaupun hanya mentok di angka 100 kpj saja. Selama bus melaju di tol ini sya manfaatkan buat molor dulu biar saat di pantura nanti bisa melek hoho...
|
Memasuki GT. Rembang |
|
Melintas Tol Rembang-Gempol |
19.56 : Memasuki GT. Waru Utama. Di sini sang driver mulai bersiaran bagi penumpang yg turun Surabaya agar persiapan maju ke depan. Namun, karena tak ada penumpang satu pun yg merespon, akhirnya sang driver tak jadi exit tol menuju arah Medaeng dan melanjutkan menyusuri tol Surabaya-Gresik.
|
Memasuki GT. Waru Utama |
20.02 : Melintas tol Surabaya-Gresik masih terus dipacu kencang standar. Lanjut bobomania lagi sampai Gresik...zzzz...
|
Melintas Tol Surabaya-Gresik |
20.28 : Memasuki terminal Bunder, Gresik hanya untuk pemeriksaan surat-surat kendaraan saja kemudian lanjut mosak-masik di pantura.
|
Memasuki Terminal Bunder Gresik |
20.42 : Aksi mosak-masik di pantura kembali terasa selepas terminal Bunder. Goyang kanan dan kiri menjadi pemandangan menarik saat KD ini terus berusaha memiyak jalanan.
|
Mosak-Masik di Pantura |
|
Mosak-Masik di Pantura |
20.55 : Melintas kota Lamongan.
|
Melintas Kota Lamongan |
21.06 : Melintas Sumlaran. Nah kejadian salah paham pun akhirnya terjadi juga saat seorang penumpang yg akan turun Surabaya malah kebablasan sampai sini akibat ketiduran, padahal saat di tol tadi, sang driver udah siaran berkali-kali hingga akhirnya ga jadi exit tol Waru menuju arah Medaeng dan lanjut ngejos tol lagi. Penumpang yg masih muda tsb akhirnya turun di sini dan diarahkan driver untuk naik bus bumelan yg bertujuan Bungurasih di seberang jalan.
|
Melintas Sumlaran |
21.22 : Melintas pertigaan Babat lanjut melewati Jembatan Babat yg udah selesai diperbaiki pasca sempat ambruk sebelum lebaran kmaren. Jembatan yg menghubungkan Kabupaten Lamongan dan Kabupaten Tuban ini sekaligus menandakan bahwa kita telah memasuki kawasan Widang, Tuban.
|
Melintas Babat |
|
Melintas Jembatan Babat |
21.30 : Selepas jembatan Babat langsung disuguhi aksi goyang kanan bertubi-tubi setelah cukup lama terkekang oleh median jalan sepanjang Lamongan hingga Babat ini. Kendaraan dari arah berlawanan pada dipaksa minggir oleh KD yg lagi kejar tayang ini.
|
Mosak-Masik Lepas Babat |
21.40 : Melintas tanjakan Kepet sebagai gerbang batas kota Tuban. Penampakan Surya Bali, Bejeu dan PK team Jepara-Denpasar yg mulai pada beriringan memasuki kawasan ini dengan selang yg terlalu jauh.
|
Melintas Tanjakan Kepet |
21.55 : Memasuki kota Tuban.
|
Memasuki Kota Tuban |
|
Memasuki Kota Tuban |
22.06 : Setelah lepas kota Tuban dan memasuki kawasan Jenu, saatnya merasakan sensasi pantura timur yg dinanti-nanti itu dengan kondisi jalan yg relatif sempit (hanya satu setengah lajur pada masing2 arah) dan minim penerangan membuat driver mau ga mau harus sering goyang kanan dan kiri saat berpacu dengan para truk muatan yg tak henti-hentinya ditemui.
|
Melintas Jenu |
22.28 : Melintas Tambak Boyo masih terus mosak-masik di pantura. Beberapa bus parwis menjadi korban keganasan KD ini yg cukup punya nyali. Sinar Mandiri pun berhasil diseset via bahu jalan kemudian ngacir tanpa terkejar kembali.
|
Melintas Tambak Boyo |
|
Melintas Tambak Boyo |
22.40 : Melintas Bulu. Kondisi pantura timur yg makin malam justru semakin dipenuhi truk-truk muatan ini membuat bus terus diajak bergoyang oleh driver kedua ini walaupun sering nyaris adu banteng dengan kendaraan arah lawannya.
|
Melintas Bulu |
22.50 : Melintas perbatasan Jatim-Jateng sehingga saat ini kita telah memasuki Kabupaten Rembang kawasan Sarang dan tak lama lagi saatnya menikmati servis makan kedua.
|
Melintas Perbatasan Jatim-Jateng |
|
Melintas Sarang |
23.00 : Memasuki RM. Mitra untuk istirahat dan servis makan kedua. Saat itu juga ada bus Rasa Sayang yg akan menuju Mataram sedang servis makan di sini juga. Hal pertama yg sya lakukan tak seperti biasanya langsung menuju tempat servis makan namun lari ke toilet dulu akibat nahan rasa mules sejak selepas Tuban tadi hihihi... Sekalian juga shalat jamak Magrib dan Isya sebelum menyantap servis makan kedua yg kemaleman ini.
|
Servis Makan di RM. Mitra |
23.15 : Usai urusan dalam negeri, kupon servis makan kedua ini langsung sya tukarkan dengan menu prasmanan yg terdiri dari nasi, sop, bihun goreng, ayam goreng, dan teh manis hangat di saat penumpang lain udah pada mengakhiri acara santap malamnya. Rasa makanan di RM. Mitra ini cukup enak apalagi ayam gorengnya gede-gede dan masih hangat sayurnya.
|
Menu Servis Makan di RM. Mitra |
22.35 : Bus diberangkatkan kembali dari RM. Mitra dengan kendali driver pertama. Lepas RM, KD ini belum menunjukkan tanda-tandanya untuk kembali memanaskan pantura dan masih dipacu santai.
|
Berangkat dari RM. Mitra |
22.40 : Melintas Kragan tiba-tiba diasapi oleh Indonesia titan yg lagi lari kocar-kacir, entah dikejar bus belakangnya atau lagi mengejar bus depannya. Syangnya, KD ini tak mampu berlama-lama mengikuti tingkah polah aksi nekat Indonesia tsb karena banyaknya truk muatan yg menghalangi walaupun goyang kanan dan kiri tak hentinya dilakukan.
|
DiOT Indonesia Titan |
|
Melintas Kragan |
23.53 : Melintas Sluke, mulai banyak penampakan armada Jakarta-Madura yg didominasi HR, PK dan Karina SDD terlihat melaju dengan kencang menuju arah Tuban. Entah kenapa driver pertama ini bawaannya tak segreget saat membawa armada dari Denpasar hingga RM. Puritama tadi.
|
Melintas Sluke |
HARI 3
00.12 : Melintas Lasem. Perut yg kenyang membuat sya tak bisa menahan rasa ngantuk sehingga lebih banyak tidurnya sekarang daripada menikmati perjalanan hohoho....zzzzz...
|
Melintas Lasem |
00.56 : Melintas Juwana.
|
Melintas Juwana |
01.10 : Memasuki kota Pati Bumi Minatani.
|
Melintas Pati |
01.23 : Mampir SPBU Terban, Kudus untuk mengisi solar. Saat itu juga terlihat beberapa bus Agra Mas muriaan yg sedang mengisi solar sekaligus proses oper-operan penumpang di sini.
|
Mengisi Solar di SPBU Terban, Kudus |
01.53 : Melintas lingkar Kudus padahal biasanya klo malam gini pada seneng lewat kota para bus-bus panturaan.
|
Melintas Lingkar Kudus |
02.18 : Melintas simpang 6 Demak karena kembali KD ini memilih melewati kota daripada jalan lingkar Demak.
|
MelintasSimpang 6 Demak |
02.38 : Alhamdulillah mendarat dengan selamat di depan terminal Terboyo. Overall cukup nyaman dan recomended juga perjalanan Denpasar-Semarang dengan KD ini yg lumayan kenceng larinya dan pelayanannya yg cukup memuaskan bagi sya. Mungkin bisa nyampe sekitar jam 1 klo ga ada acara macet di Negara kemaren. Saat itu, tak ada bus tujuan Solo yg sedang parkir di pojok Terboyo, hanya ada bus Sahabat, Santoso dan Indonesia saja. Namun tak berselang lama, Royal Safari mulai ada yg parkir di pojok Terboyo.
|
Tiba di Depan Terminal Terboyo |
02.52 : Royal Safari mulai beranjak lepas landas dari pojok Terboyo dan menghampiri sya namun sya tetep kekeuh nungguin SR 7207 saja walaupun harus bergelut dengan debu pantura dan nyamuk yg ganas2.
|
Suasana Pojok Terboyo |
02.56 : Selang 3 menitan pasca Royal Safari tadi lepas landas dari pojok Terboyo, penampakan SR 7207 dengan lampu mayang khasnya mulai terlihat keluar dari terminal Terboyo. Langsung aja sya lari menghampiri bus yg masih sepi penumpang ini biar dapat hotseat. Dan setelah sya naik, SR 7207 ini langsung diberangkatkan hanya membawa 2 penumpang saja tanpa parkir lama-lama namun terus menyeser penumpang hingga sebelum masuk tol.
|
Berangkat dari Pojok Terboyo |
03.00 : Memasuki tol Muktiharjo hingga Tembalang, SR 7207 langsung tancap gas menunjukkan aksinya. Tarikan mesin Hino AK8 yg begitu enteng membuat SR 7207 melaju cukup kencang sepanjang tol, namun tak bisa mengejar Royal Safari yg hanya selisih beberapa menit saja tadi.
|
Memasuki Tol Muktiharjo |
03.11 : Memasuki terminal bayangan Sukun langsung menyundul Royal Safari yg baru aja parkir di sini kemudian beranjak pergi setelah kedatangan SR 7207 ini untuk gantian ngetem.
|
Ngetem di Terminal Bayangan Sukun |
03.25 : Bus mulai diberangkatkan lagi meninggalkan terminal bayangan Sukun dengan kondisi penumpang yg masih sepi. Style mosak-masik ala Sumber Semarangan langsung menjadi suguhan yg bikin mata ini merem melek. Sya yg niatnya mau melanjutkan mimpi indah pun malah ga jadi dan memilih menikmati perjalanan yg bikin tratap-tratap ini.
|
Berangkat dari Sukun |
03.35 : Melintas Ungaran dikagetkan dengan penampakan Royal Safari tadi yg baru nyampe sini sejak tadi. Tentunya hal ini membuat mas Hariadi kesal dan berbalik mengejarnya biar ga kebiasaan. Melihat kedatangan SR 7207, Royal Safari nampak kocar-kacir menjauh dari serangan SR 7207. Rajawali Bandung dan Raya menjadi korban keganasan SR 7207 yg sedang kepanasan ini.
|
Mengejar Royal Safari |
|
MengOT Rajawali |
03.40 : Melintas Karangjati belum juga bisa mengasapi Royal Safari karena tiap udah deket selalu ada aja penumpang yg nyetop dan SR 7207 ga mungkin melewatkan para pelanggannya di jalur Solo-Semarang ini.
|
Melintas Karangjati |
03.50 : Melintas Bawen. Cukup sampai di sini aksi kejar-kejaran antara SR 7207 dan Royal Safari karena Royal Safari memilih belok kanan memasuki terminal Bawen sedangkan SR 7207 hanya menaik-turunkan penumpang di depan terminal Bawen saja.
|
Melintas Bawen |
04.00 : Memasuki gerbang batas kota Salatiga kembali berduel dengan PK Bandung-Wonogiri hingga pertigaan ABC baru berhasil diasapi dengan goyangan kanannya.
|
Mengejar PK Bandung-Wonogiri |
04.10 : Melintas depan terminal Tingkir dan menaik-turunkan penumpang sebentar lanjut tancap gas lagi.
|
Melintas Terminal Tingkir |
04.22 : Memasuki Ampel lanjut meliuk-liuk di turunan Ampel yg cukup extrem namun gas masih terus dibejek ga kendor2. Mantap dah sukses membuat jantung ini berdegub kencang dibuatnya.
|
Melintas Ampel |
04.30 : Memasuki terminal Boyolali lanjut menuju arah lingkar Boyolali. Hanya beberapa meter saja menyusuri jalan lingkar ini, ternyata bus kembali diarahkan lewat kota lagi untuk mempersingkat waktu.
|
Memasuki Terminal Boyolali |
|
Melintas Kota Boyolali |
04.35 : Melintas Mojosongo selepas menyusuri kota Boyolali, terlihat lagi penampakan Royal Safari lain yg baru lepas lingkar Boyolali. Tak perlu waktu lama, Royal Safari tsb Kembali langsung dikejar dan diasapi dengan kencangnya oleh SR 7207.
|
Melintas Mojosongo |
|
MengOT Royal Safari |
04.45 : Melintas Kartosuro.
|
Melintas Kartosuro |
05.00 : Alhamdulillah sampai juga di terminal Tirtonadi, Solo tepat 2 jam dari keberangkatan dari Terboyo termasuk ngetem di Sukun. Recomended banget naik SR 7207 ini buat mengejar shalat Subuh karena udah lama juga ga naik SR semarangan di malam hari kaya gini. Sensasi mosak-masik ala sumber Semarangan masih kental terasa dalam armada SR 7207, kenceng namun tetap alus dan gak pernah berhenti bikin penumpangnya tratap-tratap hoho... Lanjut menuju masjid terminal Tirtonadi untuk shalat Subuh dulu sebelum lanjut etape terakhir menuju Jogja.
|
SR 7207 Tiba di Terminal Tirtonadi |
05.20 : Usai shalat Subuh lanjut menuju Taman Tirtonadi untuk menunggu bus tujuan Jogja.
05.30 : Penampakan SR 9795 dari arah utara (Nusukan) akibat jalan utama yg sedang diperbaiki membuat sya tak perlu berlama2 menunggu. Tumben banget jam segini SR 9795 udah masuk Solo, berarti bus-bus belakangnya bisa selisihnya jauh-jauh kyaknya. Lanjut memasuki terminal Tirtonadi dulu untuk menurunkan penumpang tujuan Solo dan menaikkan penumpang juga di shelter barat.
|
Penampakan SR 9795 |
05.35 : Lepas terminal Tirtonadi, bus bermesin Hino AK8 ini langsung dipacu mosak-masik oleh pak Jito dengan kondisi full penumpang. Namun, sebelumnya sempat terjadi insiden bentrok dengan bumelan Langsung Jaya yg tiba-tiba memotong jalan dan menghadang SR 9795 yg akan keluar dari terminal. Untung aja ga nabrak karena pak Jito bisa langsung mengendalikan armadanya dan akhirnya bisa lepas terminal tanpa ada keributan. Mungkin hal ini dipicu oleh SR 9795 yg menaikkan penumpang di shelter barat, padahal kan jamnya masih longgar tapi mereka yg sewot hmmmm...masalah klasik.
|
Berangkat dari Terminal Tirtonadi |
05.47 : Melintas Kartosuro. Karena ga dapat hotseat yasudah perjalanan terakhir ini sya banyakin buat bobomania saja.
|
Melintas Kartosuro |
06.20 : Memasuki terminal Klaten untuk sekedar absen jumlah penumpang sama pak Dishub.
|
Memasuki Terminal Klaten |
07.05 : Alhamdulillah mendarat dengan selamat di depan Hotel Jayakarta. Mantaplah naik SR 9795 ini masih tetep joss dan aluss bersama pawang aslinya sejak dulu. Lanjut order Grab Bike untuk mengantarkan sya kembali ke kos.
|
Tiba di Depan Hotel Jayakarta |
07.20 : Sampai di kos tercinta langsung bersih diri dan persiapan hibernasi fullday hehe...
Akhir kata....
Semoga perjalanan touring sya kali ini bisa menghibur para pembaca semua serta dapat menginspirasi untuk merencanakan perjalanan atau sebagai bahan untuk menyusun rencana touring bis-bisan. Tak ada yg dapat disombongkan melainkan hanya untuk niatan berbagi cerita saja karena semua berasal dari Allah swt. Terima kasih...
Tarif :
Denpasar-Semarang : Free of Charge (Po. Kramat Djati
Executive Class)
Semarang-Solo : 16k (Po. Sugeng Rahayu ATB)
Solo-Jogja : 10k (Po. Sugeng Rahayu ATB)
Berikut kumpulan tiket dan karcis yg diperoleh selama touring kali ini.
Mas gimana cara ndapetin poin redbus di hape yang sama tapi nomor berbeda?
ReplyDeleteKayaknya KD udah kerjasama sama yang punya paket,karena kalau saya lihat" bus" KD pagi selalu ngambil paket di Pom Melaya. Menurut saya KD emang yg paling recommended karena nyaman juga cepat.
ReplyDeleteMungkin mas, klo segi waktu emng cukup recomended
DeleteKalau masnya dari Jakarta turun Semarang coba sesekali naik KD denpasaran lumanyan dapet servis makan 2x di Singgalang sm di Sarirasa.
DeleteIya sih tp males klo model seatnya sempit kyak gitu
DeleteKD Denpasaran bisa turun sby to mas??lumayan buat alternatif brkt pagi
ReplyDeleteBisa mas tarif 200an
Delete