Sunday 1 October 2017

Touring de Sumatera dari Bumi Raflesia Bengkulu via Lintas Tengah Part 2

Bismillahirrahmanirrahim...
     Masih dalam rangka melanjutkan cerita perjalanan touring sya menuju Bengkulu yg dilaksanakan pada tanggal 8-13 September 2017 kemaren. Sebaiknya caper Part 1 teman2 baca dulu DI SINI jika belum membacanya agar bisa nyambung nantinya ceritanya. Cukup sehari semalam saja sya berada di kota Bengkulu ini untuk menikmati suasana kota dan beberapa objek wisata terdekat yg ada di sana dan pada hari Senin, 11 September 2017 ini saatnya sya kembali ke kota Jogja tercinta. Jika  pada part 1 kemaren telah dibahas bagaimana perjalanan sya menuju Bengkulu, kali ini Part 2 akan menceritakan perjalanan sya balik dari Bengkulu menuju Jogja via lintas tengah Sumatera. Tentunya sensasi jalur lintas tengah yg akan sya lewati untuk pulang ini berbeda dengan pada saat berangkat kemaren yg melewati lintas barat. 
  Jalur lintas tengah Sumatera yg melintasi rute Bengkulu-Kepahiang-Curup-Lubuk Linggau-Lahat-Muara Enim-Baturaja-Martapura-Kotabumi ini memang membuat sya penasaran untuk melewatinya karena memiliki jalur yg katanya cukup ekstrem dan tak kalah bersensasi dari lintas timur maupun lintas barat. Oleh karena itu sejak awal, sya memesan tiket SAN tujuan Bengkulu-Jakarta via lintas tengah yg biasa dilayani oleh armada bertujuan akhir Bandung. Sayangnya, pada hari keberangkatan ternyata bus tujuan Bandung ga jadi berangkat karena ga ada penumpangnya sesuai yg dikatakan pihak loket sebelumnya dan akhirnya sya pun harus diikutkan armada Jogja-Solo, gapapalah yg penting bisa mencoba armada via Lubuk Linggau pokoknya hehe.... 
    Tiket SAN seharga 400rb ini sya dapatkan secara cuma-cuma alias BDB dengan cara mengumpulkan poin dari aplikasi Redbus. Begitu pula dengan tiket Kramat Djati tujuan Jakarta-Solo untuk perjalanan selanjutnya nanti. Kalo teman2 pengen seperti sya juga bisa touring BDB an kaya gini bisa dimulai dengan cara menginstal aplikasi Redbus di HP teman2 dengan menggunakan kode referensi RED0X1C17D7 saat login nantinya (Promosi=berbagi ilmu itu indah hehe), langsung deh nanti dapat bonus 80rb buat modal awal biar nanti bisa mencapai poin sesuai yg ditargetkan teman2 sendiri.
    Bagaimana kisah perjalanan panjang melewati liuk-liuknya lintas tengah Sumatera yg bersensasi ini? Mari kita simak bersama Check it out ...


HARI 4
07.30 : Berkeliling kota Bengkulu karena sejak kemaren cuacanya lagi ga bersahabat alias hujan mulu sehingga baru bisa pagi ini menyempatkan mbolang deweannya hehe... Kali ini destinasinya ga jauh2 kok cukup ke benteng Fort Marlborough saja yg berada di dekat pusat kota. Cukup dengan naik angkot warna kuning saja sya udah bisa menikmati berkeliling kota Bengkulu hingga tiba di tujuan akhir yaitu benteng Fort Marlborough yg merupakan peninggalan Inggris ini
Naik Angkot Kuning
Bundaran Simpang Lima Bengkulu
Masjid Jamik Bengkulu
07.55 : Tiba di depan kawasan wisata Benteng Fort Marlborough cuma nampang foto2 aja dan kagak masuk ke dalam benteng hihihi.  Lanjut jalan2 di sekitar di sekitar sana ada Tugu Pers Bengkulu dan pantai Tapak Paderi yg cukup dekat dijangkau dg jalan kaki. Mungkin hanya itu saja yg bisa sya kunjungi di waktu yg terbatas ini dan langsung puter balik menuju hotel naik angkot kuning lagi.
Kampung Cina
Benteng Fort Marlborough
Tugu Pers Bengkulu
Pantai di Bengkulu
08.30 : Turun dari angkot di depan pool SAN dan langsung menuju loket SAN dulu untuk mengkonfirmasi keberangkatan sya hari ini. Saat itu sya masih ditawari oleh pihak loket untuk memilih mau naik bus yg via Manna atau via Lubuk Linggau. Sya masih mempertahankan prinsip sya buat ikut armada yg via Lubuk Linggau saja sehingga akhirnya sya diikutkan armada tujuan Solo seperti apa kata pihak loket kemaren akibat armada tujuan Bandung fix ga jadi jalan karena ga ada penumpangnya. Walaupun ikut armada tujuan Solo yg penting hotseat tetep terjaga karena nama sya udah diplotkan sejak awal di dua armada tujuan Jakarta via Manna dan Solo tsb sehingga sya tinggal milih deh. Makasih banget lah buat perwakilan SAN Bengkulu ini yg memberikan pelayanan yg baik pada penumpang newbienya kya sya ini hohoho.... Tiket SAN seharga 400rb pun akhirnya sya dapatkan secara gratis lagi namun saat itu ditulisnya 375rb (eh ternyata mulai kemaren harga tiketnya emang udah turun jadi 375rb, huffttt), tinggal harap-harap cemas dapat armada apaan nantinya karena pihak loket juga belum memastikan armada fix buat hari ini.
Tiket SAN
Suasana pool saat itu belum terlalu ramai dengan calon penumpang, hanya penumpang tujuan Jakarta via Manna saja yg udah standby menunggu keberangkatan sebentar lagi. Armada yg udah bersiap pun hanya BD 7169 AN yg sya naiki kemaren yg hari ini bertugas kembali menuju Jakarta via Manna. Karena keberangkatan masih jam 11.30 nnti, akhirnya balik ke hotel dulu buat packing2 dan mempersiapkan amunisi selama di perjalanan. Sempet kawatir juga jika berangkat jam 11.30 itu sampai Jakarta bisa sebelum jam 15.00 ga ya esok hari soalnya sya udah pesen tiket KD tujuan Solo yg berangkat pukul 15.30 dari Pulogebang. Kata temen yg udah pernah nyobain sih biasanya nyampe Jakarta skitar jam 3 sorean, nah loh ini yg bakalan bikin galau di perjalanan nntinya pasti.
Suasana Pool SAN
SAN 7245
10.30 : Check out dari hotel Vista lanjut menuju pool SAN buat memastikan dapat armada apakah sya hari ini. Dan ternyata sya dapat armada BD 7038 CZ a.k.a Gibran 04 untuk jatah Solo hari ini. Bus dengan body S-Liner rombakan jahat dari All New legacy SR1 ini terlihat sudah standby di belakang jalur pemberangkatan. Memang kali ini kurang beruntung lagi dapat armada scanianya atau paling engga yg udah ada air suspensionnya lah karena ternyata bus ini menggunakan chasis MB OH 1521 alias kuler dengan mesin weichai sehingga biasa disebut sanchai hmmm, namun tak apalah senajan kahanane kyo ngene...
Jadwal Keberangkatan SAN
SAN 7038 Tampak Depan
SAN 7038 Tampak Belakang
Cuplikan video detik-detik suasana pool SAN sebelum keberangkatan dapat dilihat DISINI

11.00 : Armada bus tujuan Pekan Baru dan Bukit Tinggi mulai bersiap di jalur keberangkatan. Jatah Pekan Baru hari ini dilayani oleh armada executive Yutong BD 7145 AN sedangkan jatah Bukit Tinggi dilayani oleh armada bisnis AC BD 7955 KP.
SAN 7145
11.10 : Setelah armada tujuan Pekanbaru dan Bukit Tinggi diberangkatkan, SAN 7038 pun mulai diparkirkan di jalur keberangkatan. Penumpang mulai dipersilakan masuk ke dalam bus. Secara umum, interior armada kelas executive rasa VIP ini masih sama dengan armada SAN 7169 kemaren dengan jumlah seat total 40 seats yg dilengkapi selimut tipis dan bantal pada masing2 seatnya ditambah fasilitas toilet dan smoking room di belakang. Jarak antarseatnya relatif lebih sempit yg ini daripada kemaren namun masih cukup nyaman untuk perjalanan jarak jauh.
SAN 7038 di Jalur keberangkatan
jarak Antarseat SAN 7038
Interior SAN 7038
Interior SAN 7038
11.25 : Bus diberangkatkan oleh driver pertama dengan membawa penumpang sekitar 22 orang saja, entah nanti di perwakilan2 selanjutnya mungkin akan bertambah. FYI, Rute yg akan dilalui oleh bus SAN ini menuju Jakarta adalah via Lintas Tengah (Kepahiang-Curup-Lubuk Linggau-Lahat-Muara Enim-Baturaja-Martapura-Kotabumi)-Lintas Timur (Terbanggi Besar-Gunung Sugih-Bandar Lampung-Tarahan-Kalianda)-Bakauheni-Merak-Pulogebang. Suara kriyet-kriyet khas suspensi kuler ini terdengar cukup keras saat bus mulai melaju apalagi pada saat bus melewati jalanan yg ga rata.
Berangkat dari Pool SAN Bengkulu
11.35 : Meninggalkan kota Bengkulu dan menyusuri jalan Bengkulu-Kepahiang. Kali ini sya kurang begitu jelas menikmati perjalanan karena lagi-lagi dapatnya bus bertopi yg kaca bagian atasnya nya dilapisi film kya gini hmmm.
Menuju Jalur
11.40 : Melintas Simpang Nakau dan berhenti sebentar bersama Putra Raflesia untuk menaikkan beberapa sarkawian (baca: penumpang gelap) hmmm.
Melintas Simpang Nakau
Melintas Simpang Nakau
12.00 : Melintas Karang Tinggi yg udah masuk pada wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah. Jalur Bengkulu-Kepahiang sejauh ini masih dalam kondisi mulus walaupun memang cukup sempit untuk sekelas jalan lintas provinsi.
Melintas Karang Tinggi
Melintas Karang Tinggi
12.15 : Melintas Taba Penanjung.
Melintas Taba Penanjung
12.25 : Mulai memasuki kawasan liku 9 dengan pemandangan hutan lindung Bengkulu Tengah dan medan jalan yg mulai mendaki. Kondisi jalan yg dilewati mulai banyak yg rusak dan berlubang dengan tikungan yg sangat extrem. Sempet kress dengan SAN bisnis AC dan CSH di salah satu tikungan mesranya di kawasan ini.
Melintas Kawasan Liku 9
Melintas Kawasan Liku 9
Kress dengan SAN Bisnis AC
12.45 : Masih melintas kawasan liku 9 yg terkenal dg jalur yg berliku-liku dan mendaki dengan pemandangan sisi kiri dan kanan berupa jurang dan tebing ini masih terus menjadi pemandangan hingga memasuki Kabupaten Kepahiang, kalo di jawa sih mirip jalur Gumitir tapi yg ini kaya lewat Gumitir ga habis2 soalnya jalur mendakinya panjang banget. Mesin weichai dengan kapasitas 280 HP ini lumayan bertenaga diajak lari, menanjak dan bermanuver di jalur ini. Sang driver sangat lincah dalam membawa armadanya meliuk-liuk di jalur ini dan tak segan-segan untuk goyang kanan saat menemui kendaraan depannya yg berjalan lambat sekalipun di tikungan. Mantap deh pokoknya, klo yg ga tahan goyangannya bisa mabok nih hoho...
Melintas Kawasan Liku 9
Melintas Kawasan Liku 9
Cuplikan video aksi SAN 7038 ini di tikungan mesra jalan lintas tengah dapat dilihat DISINI

12.50 : Setelah melewati jalur liku 9 dengan kelokan mesra yg hampir tak berkesudahan, akhirnya tiba juga di Kota Kepahiang.
Memasuki Kota Kepahiang
13.00 : Melintas simpang tiga Kepahiang yg memisahkan antara jalur yg menuju Pagar Alam jika lurus dan jalur yg menuju Lubuk Linggau jika belok kiri (tapi karena satu jalur jadi harus belok kiri dulu juga). Lanjut menyusuri kota Kepahiang dengan melewati ramainya pasar Kepahiang.
Melintas Kota Kepahiang
Melintas Pasar Kepahiang
13.05 :  Mampir sebentar di Perwakilan SAN Kepahiang untuk menaikkan penumpang. Tak perlu lama-lama berhenti langsung angkat jangkar lagi gass menuju Curup. Selepas Kepahiang ini jalannya tak terlalu seperti yg banyak banget kelokannya.
Mampir Perwakilan SAN Kepahiang
13.30 : Melintas simpang Merigi ketemu si Yutong 7145 lagi berhenti menepi di jalan. Lanjut melintas jalan lingkar Curup sehingga ga lewat kota Curup yg merupakan ibukota dari Kabupaten Rejang Lebong.
Melintas Merigi
Melintas Jalan Lingkar Curup
13.50 : Memasuki terminal Simpang Nangka Curup untuk menaikkan penumpang dari perwakilan SAN Curup. Dan tak lama kemudian disusul si Yutong 7145 juga ikut merapat memasuki terminal ini. Kali ini cukup lama waktu yg digunakan untuk berhenti di sini sehingga dapat memberi kesempatan penumpang untuk pergi ke toilet dulu maupun membeli gorengan yg banyak dijajakan di sekitar terminal (kaya saya hehe).
Memasuki Terminal Simpang Nangka Curup
Mampir Perwakilan SAN Curup
14.06 : Bus diberangkatkan kembali meninggalkan terminal Simpang Nangka Curup menuju arah Lubuk Linggau setelah si Yutong duluan berangkat. 
14.13 : Baru melaju beberapa km meninggalkan Curup, udah gandeng sama si Yutong yg tampak ngos-ngosan saat melintasi tanjakan. Seketika SAN 7038 pun langsung goyang kanan mengasapinya dan ngacir duluan meninggalkannya.
Menggoyang Kanan SAN 7038
14.48 : Melintas jalan Curup-Lubuk Linggau kawasan Binduriang. Sepanjang jalur Curup-Lubuk Linggau ini, bus hanya bisa dipacu santai saja karena memang jalur ini cukup sempit, banyak kelokan mesra dan juga ramai kendaraan kecil yg melintas sehingga cukup sulit klo mau ngeblong di jalur ini pada siang hari gini.
Melintas Binduriang
15.07 : Melintas Sindang Kelingi. Si Yutong kembali mempimpin posisi di depan karena SAN 7038 banyak berhenti di sepanjang jalur Curup-Lubuk Linggau untuk menaikkan penumpang yg sudah membeli tiket sebelumnya di perwakilan SAN Curup.
Melintas Sindang Kelingi
15.20 : Melintas perbatasan Provinsi Sumatera Selatan (Kota Lubuk Linggau) dan Provinsi Bengkulu (Kabupaten Rejang Lebong) setelah menempuh perjalanan kurang lebih 4 jam dari Bengkulu. Suasana kota Lubuk Linggau cukup ramai saat sya melintasi pusat kotanya dan sempat mengabadikan masjid agung Lubuk Linggau yg megah bernuansa warna biru itu. Di Lubuk Linggau inilah jalur bus tujuan Padang maupun Pekanbaru akan terpisah dengan bus tujuan Jakarta. Saat melintas simpang 3 RCA, bus tujuan Padang/Pekan Baru akan mengambil jalur belok kiri menuju Sarolangun sedangkan bus tujuan Jakarta akan mengambil jalur lurus menuju Lahat.
Memasuki Kota Lubuk Linggau
Masjid Agung Lubuk Linggau
Suasana Kota Lubuk Linggau
15.30 : Mampir di perwakilan SAN Lubuk Linggau yg ternyata letaknya masih berada di tengah kotanya barengan sama si Yutong 7145. Sya kira hanya untuk menaikkan penumpang maupun paketan saja di sini soalnya kata temen sya nantinya bakalan berhenti lagi di RM. Singgalang Jaya Lubuk Linggau, tetapi ternyata sekalian buat istirahat dan para penumpang dipersilakan untuk makan siang juga di warung makan yg berada di area perwakilan Lubuk Linggau ini. Sya manfaatkan kesempatan ini untuk shalat jamak Dhuhur dan Ashar dulu sekalian makan siang dengan bekal yg udah sya bawa dari Bengkulu hehe...
Mampir di Perwakilan SAN Lubuk Linggau
16.05 : Bus diberangkatkan kembali meninggalkan Lubuk Linggau oleh pasangan driver dan kernet yg kedua. Masih sama seperti SAN kemaren, jadi jumlah kru bus selama perjalanan ini totalnya ada 4 dg masing-masing driver punya kernet sendiri yg menemani. Kali ini semua krunya baik-baik dan cukup ramah.
Meninggalkan Lubuk Linggau
16.30 : Memasuki Kabupaten Musi Rawas tiba-tiba terjadi gangguan perseneleng yg ga bisa dimasukkan ke gigi 4 dan 5 nya, nah loh apa yg sya takutkan terjadi lagi nih. Akhirnya keempat kru ini pada turun semua bergotong royong mencari tahu penyebabnya dan segera memperbaikinya. Untung saja langsung berhasil sehingga tak terlalu lama berhenti dan bisa kembali melanjutkan perjalanan.
Trouble Perseneleng di Musi Rawas
16.42 : Melintas Muara Beliti yg merupakan ibukota dari kabupaten Musi Rawas. Jalan yg dilalui sepanjang memasuki Lubuk Linggau hingga Muara Beliti ini mayoritas masih mulus dan cenderung lempeng dan belum banyak tikungan mesra seperti jalur Bengkulu-Lubuk Linggau sehingga bus dipacu lumayan kenceng. Barulah lepas Muara Beliti kembali disuguhkan dg jalan yg berliku dan pemandangan hutan dan kebon kelapa sawit.
Melintas Muara Beliti
17.25 : Memasuki kabupaten Empat Lawang.
Memasuki Kabupaten Empat Lawang
17.35 : Memasuki Tebing Tinggi (ibukota dari Kabupaten Empat Lawang) dilewatkan jalan poros Tebing Tinggi sehingga tidak melewati jalan utama/kota karena lagi ada perbaikan di jembatan Musi I Tebing Tinggi. Jalan poros Tebing Tinggi ini juga ga kalah mulus jalannya dg jalan utamanya.
Memasuki Tebing Tinggi
Memasuki Tebing Tinggi
17.50 : Melintas jembatan Musi II Tebing Tinggi yg biasa dikenal dengan jembatan kuning.
Melintas jembatan Musi II Tebing Tinggi
18.00 : Memasuki jalan utama lintas tengah lagi menuju arah Lahat dan hari sudah mulai petang. Kondisi jalan yg makin sepi ini membuat sang driver memacu armada semakin kencang dan mosak-masik walaupun medan yg dilalui saat ini semakin banyak juga kelokan dan tikungan mesranya apalagi kalo makin malam makin menjadi larinya sepertinya.
Lepas Tebing Tinggi
18.40 : Melintas wilayah Kikim. Sempat berhenti menaikkan sarkawian (baca: penumpang gelap) lagi padahal kapasitas seat dalam bus ini sudah full sehingga para sarkawian ini harus duduk di tengah lorong dan di depan toilet yg tentunya membuat penumpang lain kurang nyaman. Naik bus executive serasa naik bus ATB jadinya hmmm. Sebenarnya buat sya ga masalah sih menaikkan sarkawian dan emang lumrah katanya kalo di Sumatera itu asal masih ada seat yg kosong. Kasihan juga kan harus duduk di tengah lorong dan di depan toilet kaya gitu sedangkan tujuan mereka ga hanya sebatas dari Solo ke Jogja aja tetapi dari Sumatera ke Jawa walaupun akadnya udah sama2 menerima kalo kondisi bus emang udah full dan ga ada tempat duduk. 
Melintas Kikim
19.25 : Memasuki Lahat. Mampir sebentar di perwakilan SAN Lahat untuk menaikkan penumpang resmi terakhir, tentunya kalo yg ini jelas dapat tempat duduk walaupun kondisi dalam bus udah full moyong-moyong nih. Lanjut melintasi jalur lingkar Lahat, ga lewat kota Lahat.
Melintas Lahat
19.43 : Melintas depan Terminal Lahat. Lepas Lahat, bus kembali dipacu mosak-masik pokoknya, terasa banget sensasi naik bus Sumateranya, makin malem makin menjadi mosak-masiknya.
Melintas Terminal Lahat
20.38 : Melintas Muara Enim ga lewat kotanya tetapi via jalan lingkar Muara Enim-Jembatan Enim II.
Melintas Muara Enim
Melintas Muara Enim
20.55 : Melintas Tanjung Enim.
Melintas Tanjung Enim
21.30 : Melintas Tanjung Agung terlibat aksi kejar-kejaran sama bus medium entah namanya apa dan trayek mana yg larinya kenceng juga sejak lepas dari tanjung enim tadi hingga akhirnya ia pun menyerah dan mempersilakan SAN 7038 ini untuk duluan. Sempet juga terkena macet akibat ada truk yg mogok di badan jalan sehingga membuat antrian kendaraan mengular di jalan lintas tengah yg sempit ini karena harus lewat secara bergantian.
Melintas Tanjung Agung
Macet di Tanjung Agung
21.54 : Melintas Simpang Meo. Akhirnya kesampean juga melintasi daerah yg katanya rawan atlet, kriminalitas dan banyak penyamun ini. Emang bener sih ada beberapa okmum yg menengadahkan kardus untuk meminta uang saat melintas kawasan  ini, entah modusnya kaya gt atau bukan sya kurang paham. Jalan berliku menanjak, sepi, jalanan yg rusak (banyak lobangnya) dan gelap gulita masih menjadi pemandangan saat melintasi jalur simpang meo ini. Tak heran klo pada saat melintasi kawasan ini, sang driver menggeber armadanya dg mosak-masik karena kata temen sya kalo busnya dipacu mosak-masik berarti lagi melewati daerah rawan hmmm gt ya. Padahal dari tadi bawanya lumayan mosak-masik terus. Sempet kress dengan bus-bus dari Jawa yg lagi pada konvoi melintasi kawasan ini seperti Rosalia Indah, Family Raya Ceria, NPM, ALS dan Sinar Dempo yg rata-rata juga dipacu kenceng saat melintasi kawasan ini.
Melintas Simpang Meo
Kress Sinar Dempo
22.57 : Memasuki Terminal Baturaja dan berhenti sebentar di sini untuk laporan dulu pada dishub. Sepertinya hanya terminal Baturaja saja yg dimasuki oleh bus ini selain terminal Simpang Nangka Curup tadi sepanjang jalan lintas tengah ini.
Memasuki Terminal Baturaja
23.04 : Melintas simpang empat Sukajadi, Baturaja yg menghubungkan jalur menuju Prabumulih jika belok kiri dan jalur menuju pusat kota jika belok kanan. Baturaja ini merupakan ibukota dari kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU). Sya kira bakalan berhenti istirahat di kawasan Baturaja ini tepatnya di RM. Siang Malam Baturaja tapi ternyata tidak berhenti saat melintasinya, duhh udah tengah malam padahal.
Melintas Baturaja
23.38 : Melintas Martapura yg merupakan ibukota dari Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur.
Melintas Martapura


HARI 5
00.15 : Melintas perbatasan Provinsi Sumatera Selatan (Kabupaten OKU Timur) dan Provinsi Lampung (Kabupaten Way Kanan) setelah menempuh perjalanan kurang lebih 8 jam dari Lubuk Linggau barulah kita benar2 meninggalkan Provinsi Sumatera Selatan dan bisa mengucapkan welcome to Provinsi Lampung dengan kondisi jalan yg masih gelap gulita dan mulai sepi, hanya sesekali bertemu maupun kres dg truk2 muatan maupun bus lintas Sumatera. Meski kondisi jalan yg minim penerangan namun tetep aja ngeblong kanan terus nih SAN nya.
Memasuki Kabupaten Way Kanan
00.56 : Melintas Baradatu yg merupakan salah satu daerah terramai di Kabupaten Way Kanan ini karena berada persis di tepi jalan lintas tengah Sumatera (tapi kalo malam gini tetep aja sepi hihihi).
Melintas Baradatu
01.20 : Melintas Bukit Kemuning yg sudah termasuk dalam wilayah Kabupaten Lampung Utara.
Melintas Bukit Kemuning
02.05 : Memasuki Kotabumi yg merupakan ibukota dari kabupaten Lampung Utara dengan icon terkenalnya yaitu Tugu Payan Mas yg juga dilewati oleh bus ini saat belok kanan menuju arah Bandar Lampung dari arah Bukit Kemuning.
Memasuki Kotabumi
02.10 : Setelah penantian panjang, akhirnya sampai juga di RM. Taruko Jaya 1, Kotabumi untuk istirahat kedua karena sempat khawatir belum shalat Magrib dan Isya. Tak ada bus lain yg juga singgah di sini, hanya ada beberapa mobil pribadi dan travel saja yg terlihat. Sya hanya memanfaatkan waktu ini untuk pergi ke toilet dan melaksanakan shalat jamak Magrib dan Isya saja sedangkan penumpang lain ada juga yg menikmati makan malamnya di RM ini, sekedar ngopi2 maupun makan pop mie.
SAN 7038 di RM. Taruko Jaya 1
RM. Taruko Jaya 1 Kotabumi
Suasana Kabin Bus Saat Istirahat
02.50 : Bus kembali diberangkatkan bersama pasangan driver dan kernet yg pertama kembali. Baru beberapa meter meninggalkan RM, bus pun diarahkan masuk ke SPBU Yusuf Syahmin untuk mengisi solar dulu.
03.00 : Usai mengisi solar, lanjut mosak-masik lagi dengan driver pertama yg juga ga kalah ngejoss bawanya.
03.35 : Melintas simpang Terbanggi Besar yg memisahkan antara jalan lintas timur menuju Bandar Lampung jika lurus dan jalan lintas timur yg menuju Palembang, Jambi dan sekitarnya jika belok kiri.
Melintas Terbanggi Besae
03.45 : Melintas Bandar Jaya. Suasana peralihan antara lintas tengah dan lintas timur Sumatera mulai terasa di sini dg kondisi jalan yg agak lebih lebar dan ramainya kendaraan yg melintas.
Melintas Bandar Jaya
03.53 : Melintas Gunung Sugih ketemu sama Ramayana Ventura mesin kuler dari Palembang-Jambi yg larinya cukup kenceng juga. Aksi kejar-kejaran antara Ramayana dan SAN 7038 ini pun akhirnya tak bisa dihindari. Beberapa kali SAN 7038 mencoba menggoyang kanan namun selalu gagal akibat kress dg kendaraan lawannya namun akhirnya berhasil juga menggoyang kanan Ramayana dengan cepat dan meninggalkannya.
Melintas Gunung Sugih
Mengejar Ramayana
Cuplikan video aksi SAN 7038 melibas pemain Sumatera lain dapat dilihat DISINI

04.16 : Melintas simpang Tegineneng yg merupakan persimpangan antara jalur lintas timur dan jalan raya yg menuju kota Metro.
Melintas Simpang Tegineneng
04.22 : Melintas depan bandara Radin Inten II Lampung yg letak bandaranya persis di tepi jalan raya lintas timur ini sehingga pesawat2 yg lagi perpal pun tampak terlihat jelas dari jalan.
Melintas Depan Bandara Radin Inten II
04.35 : Melintas bundaran Rajabasa dan ambil lurus menuju ke arah kota Bandar Lampung. Sya kira bakalan dilewatkan kota jebulnya hanya sebentar saja melintas jalan menuju pusat kota ini kemudian memasuki terminal Rajabasa via pintu masuk barat.
Memasuki Kota Bandar Lampung
04.37 : Memasuki terminal Rajabasa untuk kontrolan saja dan langsung keluar terminal via samping UNILA. Suasana terminal Rajabasa saat masih Subuh kaya gini masih relatif sepi karena belum banyak bus lokalan yg beroperasi alias masih nampak perpal indah di sekitaran terminal.
Suasana Terminal Rajabasa
Suasana Terminal Karena udah Rajabasa
04.55 : Mampir sebentar di perwakilan SAN Way Halim untuk menaikkan/menurunkan paketan. Karena udah masuk waktu Subuh dg terpaksa harus Subuhan di dalam bus lagi karena sudah tak ada kesempatan buat berhenti lagi hingga memasuki pelabuhan Bakauheni. Lepas Way Halim sya pun tak kuasa untuk menahan rasa ngantuk ini hingga akhirnya zzzzzzz hingga Penengahan.
06.10 : Bangun-bangun ternyata udah nyampe Penengahan. Matahari juga mulai nampak memancarkan sinarnya. Sepanjang jalur ini bus masih dipacu kencang dan mosak-masik ternyata walaupun hari udah terang benderang bahkan sempat bertemu dan berduel sengit dengan bus Krui Putra yg sama2 berangkat dari Bengkulu namun via lintas barat. Krui Putra yg larinya ga bisa diremehkan dan mosak-masik jg ini terus ditempel ketat oleh SAN 7038 hingga akhirnya menyerah saat melintas tanjakan yg bikin dia ngos-ngosan sehingga langsung digoyang kanan oleh SAN 7038.
Melintas Penengahan
Mengejar Krui Putra
06.25 : Melintas turunan Bakauheni mulai terlihat indahnya pemandangan pelabuhan Bakauheni di pagi hari dari sini yg baru kali ini bisa sya nikmati karena sebelumnya klo lewat sini masih gelap gulita hoho...
Melintas Turunan Bakauheni
Pemandangan Pelabuhan Bakauheni
06.30 : Memasuki loket pelabuhan Bakauheni, langsung digas menuju dermaga 1 tanpa mengantri lagi seperti pada saat berangkat kemaren. Lega rasanya jam segini udah bisa menyeberang sehingga udah bisa dipastikan sya bisa nyampe Jakarta sebelum pukul 15.00.
Memasuki Pelabuhan Bakauheni
06.35 : Akhirnya sampai juga di dalam kapal barengan sama Krui Putra, Handoyo dan Laju Prima. Seluruh penumpang bus diminta untuk turun dan menuju ke dalam ruang penumpang kapal di atas yg disediakan. Ternyata kapal ini adalah kapal Portlink V yg sya naiki juga saat berangkat kemaren. Mantap dah dapat merasakan lagi kapal yg menurut sya recomended banget dari segi fasilitasnya ini. 
Di Dalam Kapal Portlink V
07.00 : Kali ini masih harus menunggu keberangkatan kapal cukup lama hingga akhirnya jam 7 tepat kapal pun mulai diberangkatkan dari pelabuhan Bakauheni menuju pelabuhan Merak. Cuaca dan kondisi ombak pagi itu cukup mendukung perjalanan kali ini dengan kondisi ombak yg tenang. Masih sama seperti kemaren, sya memilih duduk di dalam ruang kelas ekonomi kapal yg disediakan namun pagi ini belum ada orkes dangdut electone nya yg tampil hehe... Perjalanan naik kapal selama kurang lebih 2 jam an yg membosankan ini sya manfaatkan untuk memejamkan mata sejenak guna memulihkan stamina yg terkuras demi berjuang menikmati jalinsum semaleman. Sebenarnya ada juga fasilitas ruang bisnis dan ruang lesehan di dalam kapal ini yg menyediakan tempat duduk maupun tempat tidur lesehan yg cukup nyaman dan full AC untuk beristirahat tanpa membayar 10rb seperti kapal2 lain biasanya alias gratis. Namun karena tempatnya udah full jadi mlipir ke ruang ekonomi saja.
Suasana Pagi di Selat Sunda
Ruang Kelas Ekonomi Kapal Porlink V 
09.15 : Lebih dari 2 jam sudah kelayung-layung di selat Sunda ini hingga akhirnya tiba juga di pelabuhan Merak.  Kalau pas berangkat kemaren hanya membutuhkan waktu 1,5 jam saja untuk menyeberang, kali ini malahan hampir 2,5 jam sendiri gara2 proses menunggu kapal yg berangkat dari dermaga 1 Pelabuhan Merak yg cukup lama. Sebelum kapal bener2 bersandar di pelabuhan Merak, seluruh penumpang udah mulai kembali menuju ke dalam bus. 
09.25 : Setelah kapal bersandar di dermaga 1 pelabuhan Merak, satu per satu kendaraan mulai keluar dari dalam kapal. Masih bawah kendali driver pertama, bus langsung digas keluar dari area pelabuhan menuju tol Jakarta-Merak.
Menuju Tol Jakarta-Merak
Cuplikan video aksi SAN 7038 saat masuk dan keluar kapal Portlink V dapat dilihat DISINI

09.35 : Eh ternyata masih mampir lagi di RM. Omega, Merak untuk mempersilakan para penumpang istirahat dan sarapan dulu. Coba klo di RM. Siang Malam Kalianda mampirnya, kan bisa sekalian shalat Subuh tadi harusnya hmmm. Lagian sya kan udah sarapan tadi di dalam kapal dengan bekal sya yg bawa dari Bengkulu hohoho kan lebih hemat. Kesempatan istirahat ini hanya sya manfaatkan untuk duduk2 di depan RM dan hanya menunggu saja sampai bus diberangkatkan kembali. Beberapa menit kemudian datanglah SAN 7168 dari Solo-Jogja menuju Bengkulu yg mampir di RM ini juga.
Istirahat di RM. Omega
10.10 : Bus diberangkatkan kembali masih dengan driver pertama tadi.  
10.14 : Memasuki GT. Merak. Di bawah kendali driver pertama ini, bus dipacu cukup kencang saat melintasi tol ini. Sempet ketemu lagi sama Ramayana yg semalam dibalap di Gunung Sugih langsung dikejar lagi dan disalip tanpa ampun oleh SAN 7038 ini. Niatnya sepanjang tol Jakarta-Merak ini sya gunakan untuk memejamkan mata agar bisa mempersiapkan energi untuk etape selanjutnya namun apadaya malah ga bisa tidur lagi hehe...
Memasuki GT. Merak
11.05 : Melintas GT. Cikupa, lalu lintas masih terpantau lancar jaya dan bus pun masih bisa dipacu hingga di atas 100 kpj sepanjang lepas GT. Cikupa ini.
Melintas GT. Cikupa
Konsisi Tol Lancar Jaya
11.23 : Memasuki kawasan Karang Tengah, mulai terasa kepadatan kendaraan yg semakin meningkat namun masih cukup lancar. Berbeda halnya dg kondisi lalu lintas arah Merak yg mulai padat merayap.
Melintas Karang Tengah
11.33 : Melintas Kebon Jeruk mulai padat merayap hingga kawasan Tomang yg merupakan pertemuan antara tol Jakarta-Merak dengan Tol Dalam Kota. Namun selepas Tomang, lalu lintas dalam tol mulai lancar jaya kembali hingga Jatibening. 
Melintas Kebon Jeruk
12.20 : Melintas Jatibening mulai bermacet2an lagi akibat penyempitan jalan oleh proyek LRT hingga memasuki ruas tol lingkar timur menuju Pulogebang.
Melintas Jatibening
12.40 : Alhamdulillah mendarat dengan selamat di Terminal Pulogebang setelah menempuh perjalanan selama 25 jam 15 menit ini. Sungguh perjalanan yg luar biasa dengan catatan waktu yg lebih cepat dari ekspektasi sya. Kekhawatiran sya bakal telat nyampe Jakarta pun alhamdulillah tak terjadi. Penumpang yg bertujuan Jakarta dipersilahkan untuk turun karena SAN ini hanya melayani penurunan penumpang di terminal Pulogebang saja untuk tujuan akhir Jakarta (ga mampir Kalideres, Lb. Bulus atau Kampung Rambutan) sekalian buat kontrolan. Hanya beberapa saja penumpang yg turun di Pulogebang dan bus ini masih harus melanjutkan perjalanan menuju Jogja-Solo via Bandung. Kalo dulu SAN yg menuju arah Jawa harus mampir buat kontrolan maupun mengambil/menurunkan paketan di pool Pulomas tetapi sekarang semua itu sudah dipusatkan di Terminal Pulogebang. 
Memasuki Terminal Pulogebang
Tiba di Terminal Pulogebang
12.50 : Turun ke lantai dua menuju deretan agen bus malam. Saat sya turun via lift, suasananya masih sama kaya hari kemaren yg sudah nampak sedikit sekali para calo biasanya mewawancarai anda dan mengajak anda untuk naik bus tertentu sehingga membuat penumpang yg naik bus dari terminal Pulogebang semakin nyaman. Langsung menuju  agen Kramat Djati yg berada di loket No. 2 di antara agen PK dan Lorena. Singkat cerita, m-tiket dari Redbus ini langsung sya tukarkan dg tiket KD tujuan Solo seharga 175rb secara cuma2 alias gratis dan dapat tiket sampulan dan kupon makan lagi hohoho...
Tiket Kramat Djati
Tiket Kramat Djati
Kupon Servis Makan Kramat Djati
13.00 : Setelah urusan reservasi tiket beres, lanjut menuju Masjid terminal dulu di lantai dasar untuk shalat Dhuhur dan makan siang sekalian setelahnya. FYI, di terminal Pulogebang udah banyak pedagang makanan yg berada di lantai dasar dengan menu yg variatif dan harga yg relatif terjangkau untuk sekelas Jakarta. Kala itu sya iseng2 memilih makan nasi pecel saja plus telur ceplok dg harga 15rb.
13.30 : Menuju area keberangkatan di lantai 3 untuk nungguin waktu keberangkatan yg masih cukup lama. Bus KD yg bakalan sya naiki pun belum tahu dapat jatah yg mana karena belum terlihat hilalnya memasuki jalur keberangkatan maupun saat di parkiran bus perpal. Hanya berharap dapat bus yg ada air suspensionnya saja hehe....
Ruang Tunggu Terminal Pulogebang
15.00 : Bus Kramat Djati seri 8 bernopol B 7935 IS dengan body Jetbus non HD ini terlihat memasuki terminal Pulogebang dan parkir di jalur pemberangkatan. Ealah ternyata dapatnya bus dari Merak toh, tak kira bakalan dapat jatah sendiri dari Pulogebang. Alhamdulillah dapat armada Hino RG built up air suspension yg masih nampak mulus dari sisi eksteriornya ini. Karena masih 30 menit  lagi jadwal keberangkatannya, sya manfaatkan buat sholat Ashar dulu barengan sama drivernya juga ternyata, mantap dah.
Kramat Djati Seri 8 B 7935 IS
15.15 : Kembali menuju ke dalam bus untuk menempati seat nomor 2 sesuai tiket. Kesan pertama dari KD seri 8 divisi BMC ini adalah kabinnya wangi, rapi, dan tiap seat telah dilengkapi dengan selimut dan bantal tipisnya serta bonus sekat. Dan rasanya walaupun kelasnya VIP 34 seats + legrest, namun KD ini lebih nyaman daripada yg KD pernah sya naiki sebelumnya dari Bandung ke Solo dengan kelas executive 32 seats karena jarak antarseatnya lebih longgar sehingga masih bisa selonjoran dan ga terlalu mepet sekat kya KD Bandung-Solo. Sebelum berangkat, kru KD seri 8 ini pun mulai membagikan snack berupa roti coklat dan air minum gelas, lumayan ternyata dikasih snack juga toh.
Kramat Djati Seri 8
Jarak Antarseat KD Seri 8
Selonjoran Mania
Powered by Hino RG
Snack KD
15.25 : Bus diberangkatkan dari Terminal Pulogebang oleh driver pinggirnya dengan membawa 8 penumpang saja. Bener2 naik bus AKAP rasa parwis lagi nih klo naik KD hahay. Suspensi mentul2 ala air suspension rakitan Adi Putro yg dipasang di chasis Hino RG ini juga menambah kenyamanan selama perjalanan.
Berangkat dari Terminal Pulogebang
15.30 : Lepas Pulogebang langsung disambut dengan kemacetan di pertemuan ruas tol lingkar timur dan tol Jakarta-Cikampek yg membuat bus dipacu santai saja bahkan sesekali terhenti karena padatnya kendaraan. 
Macet di Tol Jakarta-Cikampek
Macet di Tol Jakarta-Cikampek
15.50 : Melintas tol Jakarta-Cikampek kawasan Bekasi Timur, kepadatan kendaraan masih terlihat mengular hingga kawasan Cibitung.
Melintas Tol Bekasi Timur
16.00 : Melintas tol Jakarta-Cikampek kawasan cibitung udah mulai lancar.
Melintas Tol Cibitung
16.35 : Memasuki GT. Karawang Barat bareng HR 100, Laju Prima dan Agra Mas BM 45 untuk mengambil penumpang yg naik dari agen karawang barat. Untung saja saat memasuki exit GT. Karawang Barat masih relatif lancar tanpa kepadatan berarti karena biasanya ampun dah macetnya daerah sini. Setelah keluar tol hingga menuju agen dan balik lagi menuju tol Jakarta-Cikampek pun masih relatif lancar.
Memasuki Karawang Barat
17.12 : Memasuki ruas tol Cipali. Sepanjang tol Cipali ini bus masih terus dipacu woles dan nyantai saja sehingga tak heran jika baru beberapa menit saja melintas di tol cipali sudah diasapi oleh beberapa team suosssss muriaan yg lagi kejar-kejaran. Okelah tak apa biar mereka duluan gaesss kita mah jadi tim dadah2 saja di belakang.
Memasuki Tol Cipali
18.05 : Melintas ruas tol cipali dengan kecepatan di bawah 100 kpj saja sepertinya bahkan setelah digeber kenceng terus dinetralin giginya, nah loh. Namun demikian masih lumayan bisa mengOT beberapa Sinar Jaya, Dewi Sri dan Harapan Jaya tetapi tentu saja diasapi oleh bus lainnya seperti HR, Bejeu, Ramayana, Garuda Mas, PK, Agra Mas dll.
Melintas Tol Cipali
18.35 : Mampir SPBU KM. 166 untuk nyolar dulu bareng Garuda Mas dan Ramayana kemudian kembali lagi menyusuri tol Cipali hingga Palimanan dengan style kalemnya.
Mengisi Solar di SPBU KM. 166
18.55 : Memasuki GT. Palimanan. Sepanjang tol palikanci ini mungkin udah terlalu banyak kali ya diasapi oleh bus2 muriaan bahkan sesama bus solah jatah hihihi...makanya sya milih buat bobomania saja karena gaya mengemudi driver pinggirnya ini cocok banget buat mimpi indah.
Memasuki GT. Palimanan
19.27 : Eh udah keluar tol Kanci ternyata, berarti bentar lagi waktunya servis makan. Entah udah berapa bus aja nih tadi yg berhasil diOT dan mengOT sepanjang tol Palimanan hingga Kanci ini lha wong sya tertidur kok kwkwkwk, kayaknya bnyak yg mengOT deh daripada diOT hoho...(Berusaha tabah).
Exit Tol Kanci
19.30 : Memasuki RM. Singgalang Jaya untuk istirahat dan servis makan. Ini merupakan kali pertama sya menikmati servis makan di RM yg masih berada di kawasan Cirebon ini. Saat itu sudah ada bus KD tujuan Malang, Lorena tujuan Blitar dan Karina SDD tujuan Madura. Kupon makan pun langsung sya tukarkan dengan menu prasmanan yg cukup istimewa yaitu nasi, sayur asem, bihun goreng, sambal, ayam kecap  dan teh hangat. Sepertinya servis makan KD ini menganut sistem corrr juga karena ga dijagain kok sama petugas RM nya dan ga ada tulisan "ambil satu potong saja" untuk ayamnya hihihihi. Soal rasa makanannya cukup enak dan cocok di lidah sya tetapi syangnya dari segi kebersihan lingkungan RM, sya rasa masih perlu ditingkatkan.
Tiba di RM. Singgalang Jaya
Menu Servis Makan KD
19.45 : Usai makan malam yg cukup istimewa ini lanjut shalat jamak Magrib dan Isya dulu dilanjutkan hunting sebentar di sekitar RM. Singgalang Jaya.
Suasana RM. Singgalang Jaya
Karina SDD
20.00 : Bus mulai diberangkatkan dari RM. Singgalang Jaya dg kendali driver tengahnya kali ini. Lepas RM masih dipacu santai saja hingga memasuki Pejagan dan tidak balik menuju tol Kanci-Pejagan-Brexit lagi melainkan menyusuri jalur pantura. Sepertinya driver tengahnya sama aja kya driver pinggirnya nih, ogah-ogahan membejek gasnya lebih dalam, berarti saatnya sya buat bobomania lagi saja hehe...
Lepas RM. Singgalang Jaya
21.40 : Bangun-bangun ternyata udah memasuki Kabupaten Pemalang.
Memasuki Kabupaten Pemalang
21.50 : Memasuki lingkar Pemalang kembali menjadi korban bulan-bulanan bus lain mulai dari NS 01, Ramayana, Bejeu, HR hingga GMS pun mampu menyeset kiri KD ini tanpa ampun. Masih mending KD Bandung-Solo kemaren yg justru di panturanya mosak-masik abis walaupun di tolnya biasa aja. Duh bangun2 malah bikin sakit hati nih yaudah bobo lagi saja muehehehe....
Diseset Kiri oleh NS 01
Diseset Kiri GMS
Diseset Kiri Ramayana
23.40 : Bangun-bangun lagi ternyata udah nyampe di RM. Sari Rasa buat kontrolan saja kwkw bener2 dibikin tidur pules nih sama drivernya. Lepas RM, kendali masih dipegang driver tengahnya dan dipacu lumayan kenceng hingga Semarang.
Kontrolan di RM. Sari Rasa
23.58 : Melintas kota Kendal.
Melintas Kota Kendal


HARI 6
00.10 : Melintas lingkar Kaliwungu kembali diasapi oleh HR 11 yg langsung ngacir menghilang. Akhirnya hanya ditemani oleh Raya saja yg terus berada di depan KD ini tanpa bisa disusul dan ikut2an menghilang juga hmm...
Melintas Lingkar Kaliwungu
Melintas Lingkar Kaliwungu
00.15 : Melintas Mangkang.
Melintas Mangkang
00.25 : Melintas Krapyak.
Melintas Krapyak
00.30 : Memasuki GT. Manyaran bareng HR 138. Lepas GT. Manyaran tiba-tiba jalannya gelap dan semua menjadi serba tidak jelas gan alias sya tertidur lagi kwkwkwkw.
Melintas GT. Manyaran
00.47 : Bangun setengah sadar ternyata udah sampe Banyumanik, ga lewat tol Bawen melainkan via jalan biasa.
Melintas Banyumanik
01.28 : Memasuki Salatiga lagi terlibat konvoi bareng Agra Mas BM 36 sama Raya dengan KD berada di posisi paling belakang. Saat melintas pertigaan Kauman, ternyata kedua bus di depan memilih ambil lurus saja via kota dan KD pun dengan PDnya tetep mengikutinya. Karena si KD ini ga bisa mengimbangi larinya mereka berdua akhirnya ketinggalan deh dan malah nyasar masuk ke gang timurnya pasar Salatiga karena ga biasa lewat kota kwkwkw.
Melintas Salatiga
Nyasar di Pasar Salatiga
01.40 : Menurunkan penumpang di depan terminal Tingkir Salatiga.
Melintas Terminal Tingkir
02.00 : Terbangun kembali di daerah penggung Boyolali lagi konvoi bareng Raya dan Gajah Mungkur yg sepertinya sama2 ga mau kalah. Namun kali ini KD berhasil menyeset kiri Raya dan selanjutnya menggoyang kanan Gajah Mungkur hohoho akhirnya...
Menyeset Kiri Raya
Mengejar Gajah Mungkur
02.05 : Memasuki terminal Boyolali dan berhenti sebentar di sini karena krunya pada turun mau ngopi2 dulu. 
Memasuki Terminal Boyolali
02.25 : Melintas kartosuro.
02.45 : Alhamdulillah sampai juga di Terminal Tirtonadi dengan selamat. 11 jam 20 menit waktu yg dibutuhkan bus ini untuk menempuh perjalanan Pulogebang-Solo, lumayanlah ga terlalu buruk juga hehe... Sya pun langsung berjalan menuju shelter terminal barat untuk menunggu bus SG/Mira arah Jogja. Klo jam-jam demit kya gini ga bakal pilih2 bus lagi gan karena dapat bus yg mau berhenti aja udah syukur, biasanya sih yg mau dg senang hati membukaan pintu busnya adalah mbak Mira hehe... 
Tiba di Terminal Tirtonadi
02.50 : Di shelter lintasan telah terdapat beberapa penumpang yg juga menunggu bus arah Jogja. SR 7099 menjadi bus pertama yg melintas di depan sya, dan seperti biasa sya hanya menjadi team dadah2 saja karena sudah jelas SR 7099 ga bakal mau berhenti kalo distop. Tak berselang lama di belakangnya disusul Eka 7337 yg hanya melintas saja karena bertujuan langsung Magelang (ga lewat Giwangan). Selanjutnya Eka 7817 Purwokertonan pun datang dan berhenti sebentar di shelter lintasan. Para penumpang yg menunggu barengan sya pun akhirnya menyerah pada naik Eka semua dan menyisakan sya dan seorang penumpang lain yg masih bertahan menunggu bus ATB. 
03.10 : Akhirnya datanglah Mira 7527 yg ternyata malah keluar via shelter bus pedesaan...jann. Tapi tunggu dulu, saat itu bus hanya melaju pelan-pelan saja seakan ngasih kode jahat buat sya untuk menghampirinya sehingga membuat sya terpicu buat lari mengejarnya dan alhamdulillah kernet Mira 7527 yg baik hati ini membukakan pintunya untuk sya dan seorang penumpang lain tadi hohoho...Ternyata emang rezeki anak sholeh ga kemana, Mira 7527 berbody discovery ini menjadi pahlawan buat sya untuk mengejar waktu Subuh sampe di kos. Sya pun langsung naik ke dalam bus dan duduk di seat baris kedua saja karena hotseatnya kebetulan masih full. Lepas terminal, bus bermesin Hino Ak8 ini langsung dipacu kenceng karena kondisi jalan yg masih sepi dan ga mikirin ambil poin di jalanan. Mantap dah touring kali ini ditutup oleh armada yg suosss kembali sehingga ga bikin ngantuk lagi saat naik bus ini full sampe Jogja.
03.15 : Baru lepas kerten udah gandeng sama Eka 7817 tadi dan langsung terjadi aksi kejar-kejaran antara dua bersaudara ini. Eka 7817 yg mosak-masik larinya terus ditempel Mira 7527 hingga akhirnya sebelum Kartosuro berhasil menyeset kiri saudaranya itu.
Nempel Eka 7817
03.28 : Melintas Delanggu sempat kejar-kejaran lagi dg Agra Mas BM 22 namun dapat dengan mudah dilumpuhkan.
Melintas Delanggu
03.32 : Melintas depan terminal Penggung ketemu sama SR 7099 yg ternyata lagi berhenti di sini. Tampaknya krunya lagi beli gorengan atau kopi mungkin. Mira 7527 pun akhirnya ngacir duluan meninggalkan rivalnya tsb.
Melintas Terminal Penggung
03.43 : Memasuki terminal klaten sekedar untuk absen pada pak Dishub dulu. Lepas terminal klaten langsung mosak-masik lagi hingga memasuki Jogja. 
Memasuki Terminal Klaten
04.00 : Melintas Prambanan setelah sempat berduel dengan Medali Mas tujuan Purwokerto.
04.05 : Mendarat di Janti dengan selamat dengan waktu perjalanan yg cukup singkat yaitu 55 menit saja dengan sensasi yg cukup memacu adrenalin sebagai penutup trayek panjang ini (Ga usah heran klo malem udah biasa kok, malahan kurang dari 50 menit juga sering hohoho...). Tak lama berselang, SR 7099 juga nampak melintas Janti. Lanjut order gojek dan harus mlipir dulu ke barat di depan Honda Anugerah karena check point area Janti buat Gojek adalah di situ biar ga kress sama ojek lokal.
04.25 : Alhamdulillah sampai di kos kembali dengan selamat setelah menempuh perjalanan panjang selama 3 hari 2 malam di dalam bus. Bersyukur banget rasanya karena target bisa merasakan secara lengkap sensasi lintas barat, lintas tengah dan lintas timur Sumatera akhirnya terlaksanakan walaupun baru bagian selatan saja. Capek, Letih, dan lesu serta ndledek pastinya bercampur menjadi satu tetapi sing penting bahagia karena pengalaman itu mahal harganya hehehe...Lanjut bersih diri dan shalat Subuh dulu sebelum hibernasi panjang hehe... 



Tarif :
Angkot Bengkulu : 2 x 4k = 8k
Bengkulu-Pulogebang : Free of charge (Po. SAN Executive Class)
Pulogebang-Solo : Free of charge (Po. Kramat Djati VIP)
Solo-Jogja : 10k (Po. Mira ATB)

Berikut ini sisa-sisa tiket dan karcis bus selama perjalanan touring kali ini...

5 comments:

  1. Itu slama naik bus san, emng ngk hidup ya om musik ny ?

    ReplyDelete
  2. Waktu naek KD musiknya idup juga gak mas? Soalnya setiap naek KD musiknya jarang yg idup

    ReplyDelete