Friday, 13 October 2017

Touring BDBan Armada Super Executive Lorena SDD LS-420 Jakarta-Malang

     Touring ini merupakan kelanjutan dari touring BDBan naik Agra Mas BM 95 kemaren (klik DI SINI dulu kalo belum sempat membacanya) dan masih dengan judul yg sama kali ini juga berkesempatan buat mencicipi sensasi naik bus tingkat alias bus Super Double Decker nya milik Lorena secara gratis. Ini merupakan pengalaman pertama sya naik bus ijo asal Tajur, Bogor ini dan langsung nyobain naik SDDnya di salah satu rute terjauhnya Jakarta-Malang lagi. Kok bisa ya naik SDD nya Lorena gratis? Lagi-lagi kali ini berkat aplikasi redbus tentunya. Berawal dari keisengan nyari tiket tujuan Jakarta-Malang via redbus kemudian muncullah pilihan Lorena dan Kramat Djati. Saat itu yg ditampilkan ada dua jenis untuk pilihan bus Lorena dg harga dan kelas yg berbeda yaitu Super Executive seharga 297.500 dan Executive seharga 280.500. Penyelidikan berlanjut dengan mengunjungi website resminya Lorena dan tenyata benar bahwa tiket Lorena dengan harga 297.500 ini adalah kelas SE yg dilayani oleh bus SDD nya. Pastinya seneng banget rasanya mengetahui info berharga ini apalagi harga yg tercantum di redbus tsb udah termasuk diskon 15% sesuai promo yg dilakukan oleh Lorena-Karina jika membeli tiketnya via online (harga aslinya 350rb). Namun, saat itu sya belum langsung pesan karena masih belum fix mau kapan rencananya nyobain SDD nya Lorena ini. 
      Singkat cerita, akhirnya seat 1B dari Lorena kelas Super Executive untuk keberangkatan tangal 23 September 2017 ini sya pesan pada H-14 ketika lagi nungguin bus Kramat Djati di terminal Pulogebang pas pulang dari touring ke Bengkulu kemaren sehingga m-ticket dari redbus pun langsung sya tukarkan saat itu juga di agen Lorena Pulogebang. Kapan lagi gaess bisa nyobain bus SDD kelas SE dg cuma-cuma aja, mungkin klo ga gratisan ga bakalan deh keturutan naik SDD milik Lorena ini. Kebetulan juga belum pernah merasakan sensasi naik Mercedes Benz seri MB OC 500 RF 2542 ini sebelumnya sehingga cocok banget dah buat direview sekalian.
   Klo teman2 pengen seperti sya juga bisa dengan cara instal aplikasi Redbus di HP teman2 dengan menggunakan kode referensi RED0X1C17D7 saat login nantinya (Promosi=berbagi ilmu itu indah hehe), langsung deh nanti dapat bonus 80rb buat modal awal biar nanti bisa mencapai poin sesuai yg ditargetkan teman2 sendiri biar bisa mencoba naik SDD Lorena ini. FYI, pembelian tiket Lorena kelas Super Executive via redbus ini syangnya ga berlangsung lama alias saat ini udah ga ditampilkan lagi, tinggal kelas Executive saja yg masih bisa dipesan via redbus. Beruntung banget ya kalo gitu sya masih berkesempatan buat jadi salah satu penikmatnya hehe... Jadi teman2 jangan salah paham ya karena yg ditampilkan di redbus saat ini hanyalah kelas Executive saja. Semoga saja suatu saat nanti bisa dipesan lagi via redbus sehingga ga ada salahnya kalo mulai sekarang ngumpulin dulu poinnya ya ....

Bagaimana kisah perjalanan opera panturace Jakarta-Malang bersama Lorena SDD ini ? Mari kita simak bersama Check it out ....


HARI 2
11.05 : Berpamitan sama orangtua sebelum menuju halte busway pademangan. Kali ini nyobain naek grab bike saja karena kebetulan saldo gopay-nya kehabisan dan belum sempet diisi hehe...
11.15 : Tiba di shelter busway pademangan depan WTC mangga dua. Lanjut top up saldo e-money dulu karena udah limit.
11.20 : Menunggu bus sebentar dan datanglah bus gandeng zhong tong dengan rute Ancol-Kampung Melayu. Langsung naik aja ga mau pilih2 bus lagi soalnya bus belakangnya masih sekitar 8 menit lagi datangnya. Seat paling belakang sendiri masih menjadi seat favorit sya. Penumpangnya pun relatif ramai yg rata-rata pada turun di Senen. Walaupun usianya tak muda lagi, bus ini masih bisa dipacu lumayan kenceng kok bonus mentul-mentul juga pastinya. 
Menuju Kampung Melayu
12.00 : Transit di halte Kampung Melayu. Langsung turun dan menuju busway tujuan Pulogebang yg sudah menunggu di shelternya. Tak perlu menunggu lama, bus bermesin MB OH 1526 NG ini langsung diberangkatkan.
Menuju Pulogebang
12.40 : Memasuki terminal Pulogebang. Setelah turun dari busway, lanjut menuju agen Lorena Pulogebang dulu untuk laporan karena sebelumnya sya udah mencetak tiketnya di sini sehingga sekarang tinggal laporan saja. Tiket Lorena saat ini emang termasuk minimalis hanya berupa selembar tiket print-printan saja yg di dalamnya termasuk kupon servis makannya bonus amplop yg dikasih keterangan kode trayek LS-420 beserta CP agen Pulogebang jikalau nanti kita telat  datang dapat menghubungi CP tsb dulu. Saat mencoba minta tiket yg bersampul ternyata udah ga menyediakan lagi agen Pulogebang.
Tiket Lorena LS-420
Tiket Lorena LS-420
12.50 : Shalat Dhuhur sekalian jamak Ashar dulu sebelum menuju ke area keberangkatan di lantai 3.
13.00 : Menuju area keberangkatan di lantai 3. Langsung aja hunting sebentar bus-bus yang telah bersiap akan berangkat menuju tujuannya masing-masing di jalur keberangkatan. Nampak Agra Mas BM 65 yg bersiap take off menuju Pacitan disusul oleh Akas Asri menuju Jember. Pada barisan bus tujuan madura seperti biasa telah diisi oleh pasukan Nusgemnya PK sama HR 126. Gunung Harta SHD (GH 120) tujuan Malang (mungkin) dan HDD (seri E) nya tujuan Ponorogo juga nampak udah bersiap di jalur keberangkatannya masing-masing dan masih banyak lagi penampakan bus di area keberangkatan ini yg ga mungkin disebutkan satu per satu.
Agra Mas BM 65
Gunung Harta Seri E
Gunung Harta GH 120
HR 126
Suasana Terminal Pulogebang
13.20 : Lorena SDD P.367 dg kode trayek LS-420 (Bogor-Jakarta-Malang) nampak baru datang dari Bogor dan langsung memasuki area keberangkatan bus. Bus tingkat model New Setra Jetbus 2+ SDD ini sontak menjadi pusat perhatian para penumpang dan awak bus lain yg berada di area tsb. Berharap dapetnya rollingan Karina padahal tapi apadaya yg dateng malah jatah tetapnya Lorena karena katanya klo yg Karina lebih sossss.
Lorena SDD P.367 LS-420
Lorena SDD P.367 LS-420
Lorena SDD P.367 LS-420
13.30 : Seperti yg telah diberitahukan agen sebelumnya, bus akan berangkat sekitar pukul 14.00 sehingga masih ada kesempatan buat sya untuk mereview interior dan fasilitas yg ada di dalam bus tingkat ini sambil nungguin penumpang yg belum datang. Bus ini memiliki jumlah seat total untuk deck atas adalah 34 seats plus 2 seat di smoking area dan 10 seats untuk deck bawah dengan kelas yg sama. Untuk deck bawah, tak ada sekat penghalang antara ruang driver dan penumpang sehingga penumpang deck bawah masih bisa menikmati pandangan ke depan. Kesan pertama ketika duduk di hotseat deck atas (seat 1B) dari bus SDD ini adalah nyaman sekali, bersih, wangi, pandangan luas (ga ada drivernya hihihi), dan selonjor mania tentunya. Seat dengan merk aldilla yg dilengkapi dg legrest ini sangat cocok dan terlihat mewah untuk bus kelas super executive ini. Selimut dan bantal juga jg disediakan untuk melengkapi kenyamanan perjalanan tetapi sesuai jumlah penumpang saja untuk selimutnya. Semoga ke depannya bisa ditingkatkan jadi bedcover saja. Fasilitas AVOD dan power plug juga tersedia di sini dan semua berfungsi dengan baik. Klo mau mnikmati nonton film dari AVOD, jangan lupa bawa headset dari rumah ya...Toilet dan dispenser dalam bus ini berada di deck bawah sehingga klo mau ke toilet harus menuruni tangga dulu dan ingat gunakan toilet saat bus berjalan saja (buang air kecil saja).
Deck Bawah Lorena SDD
Toilet di Deck Bawah Lorena SDD
Deck Atas Lorena SDD
Hotseat Deck Atas Lorena SDD
Selonjoran Mania
Video selengkapnya tentang interior dan fasilitas bus Lorena SDD ini dapat dilihat DI SINI

14.20 : Akhirnya bus dengan dapur pacu MB OC 500 RF 2542 ini mulai diberangkatkan dengan membawa kurang dari 20 penumpang saja dengan seat 1A samping sya belum nampak ada penghuninya, semoga aja bertahan demikian hingga Malang nanti hihihihi... Sya kira bakalan rame penumpangnya di malam minggu seperti ini, ternyata justru cuma sedikit sehingga berasa naik bus pariwisata saja. Lepas jalur pemberangkatan langsung keluar terminal menuju tol lingkar timur.
Berangkat dari Terminal Pulogebang
Berangkat dari Terminal Pulogebang
14.26 : Lepas terminal Pulogebang langsung memasuki tol lingkar timur dengan dipacu kenceng oleh driver 1. Nyaman sekali rasanya dengan dukungan air suspension yg mentul2 dan cara bawa busnya yg alus walaupun rasanya tetap lebih nyaman naik bus DD berchasis Scania K410ib. Namun syangnya langsung disambut dengan kemacetan di pertemuan ruas tol lingkar luar timur dengan tol Jakarta-Cikampek.
Macet di Tol Jakarta-Cikampek
14.48 : Melintas tol Jakarta-Cikampek kawasan Cibitung masih terpantau padat namun udah lebih lancar daripada sebelumnya. Bagi yg bete ngeliat kemacetan kaya gini bisa diselingi dengan nonton film yg disediakan dalam AVOD ini.
Fasilitas AVOD
Melintas Cibitung
MengOT Harapan Jaya
14.53 : Memasuki GT. Cikarang Utama. Lepas Cikarang, bus mulai dipacu kencang lagi karena jalanan udah mulai lancar jaya. Memang benar ternyata yg dikatakan temen sya Adi klo naik bus SDD dg mesin MB OC 500 RF 2542 ini berasa naik kuler suspensi mentul-mentulnya dengan suara mesin yg masih cukup terdengar dari kabin deck atas sedangkan klo dari deck bawah lebih berisik lagi malahan. Sepanjang tol Jakarta-Cikampek ini bus cukup lihay dalam bergoyang kanan kiri nyari celah jalan yg kosong namun hanya dipacu standard saja maksimum 100 kpj. Meskipun demikian, beberapa bus malam lain seperti Harapan Jaya, Laju Prima, Gunung Mulia, Maju Lancar, Agra Mas, Gunung Harta ponorogoan, Andhora Line, Garuda Mas dll berhasil diasapi dg mudah oleh Lorena SDD P.367 ini. 
Memasuki GT. Cikarang Utama
15.00 : Melintas Meikarta. Tuh yg pada mau pindah ke Meikarta masih berupa lahan kosong dengan pemandangan balon2 sepanjang area tanahnya hihihi...
Melintas Meikarta
15.08 : Kepadatan kendaraan kembali dirasakan saat melintasi kawasan Karawang Barat.
Melintas Karawang Barat
15.43 : Memasuki GT. Cikampek untuk menuju ke agen Cikopo. Saat exit tol nampak bus ini menjadi perhatian para nampak menjadi pusat perhatian orang2 yg berada di sekitar area exit tol Cikampek ini.
Memasuki GT. Cikampek
15.48 : Mampir di agen Lorena Cikopo yg berada dalam satu kompleks dengan agen Pahala Kencana. Cukup lama bus ini berhenti di agen Cikopo hingga hampir setengah jam namun sya justru senang karena bisa banyak lawannya nanti di pantura muehehehe...
Mampir Agen Lorena Cikopo
16.10 : Bus diberangkatkan kembali dari agen Cikopo dan langsung memasuki GT. Cikampek lagi untuk menuju tol Cipali. Akhirnya di samping sya udah ada penghuninya sekarang, seorang mas-mas yg hobby mendaki gunung dan saat ini berencana mau pergi ke Malang untuk lanjut menuju Gunung Semeru. Kami banyak ngobrol sekedar basa-basi menceritakan tentang hobi masing-masing hingga akhirnya masnya tsb pindah ke seat belakang saja untuk beristirahat serta memberikan kesempatan sya menikmati naik bus ini dengan leluasa karena masih banyak yg kosong hehehe (yess...misi berhasil).
Memasuki Tol Cipali
16.13 : Sepanjang tol cipali ini bus dipacu tak terlalu kencang  (banter standard) sehingga harus menerima diseset kanan oleh PK yg sama2 tujuan Malang dan langsung melesat jauh tak terkejar lagi.
Melintas Tol Cipali
16.28 : Melintas depan rest area KM. 102 Cipali masih nampak pasukan semut merah dan bus-bus lain yg lagi melakukan servis makan di sini.
Melintas Rest Area KM. 102 Cipali
16.30 : Menyempatkan menikmati sebentar duduk di deck bawah setelah nyobain toiletnya juga. Ternyata klo duduk di deck bawah, bus ini lebih terasa kenceng banget larinya bonus suara berisik mesin yg lebih terdengar, padahal klo dari deck atas larinya biasa2 aja menurut sya hehe...
Menikmati Duduk di Deck Bawah
16.50 : Kecepatan bus mulai semakin ditingkatkan saat telah melintasi setengah bagian dari tol Cipali ini dan berhasil mengasapi beberapa bus malam lain di antaranya PK Nusgem Madura, Garuda Mas, Sinar Jaya, Kramat Djati, Laju Prima, Harapan Jaya dll.
MengOT PK  NusgemMadura
17.22 : Memasuki GT. Palimanan dan mulai melintas ruas tol Palikanci.
Memasuki GT. Palimanan
Melintas Tol Palikanci
17.26 : Melintas Tol Palikanci. PK Nusgem Madura yg sempat diOT tadi ternyata mulai panas dan kembali mengasapi Lorena SDD ini dari sisi kiri saat lagi menempel Laju Prima. Permainan PK Nusgem tsb pun diimbangi oleh Lorena SDD dengan terus menempel di belakangnya.
Melintas Tol Palikanci
17.33 : Saat lagi asyik berduel dengan PK Nusgem Madura tadi tiba-tiba dengan kencangnya HR 96 melalui bahu jalan langsung menyeset tanpa ampun kedua bus ini dengan ciri khas suara suossssnya dan ngacir duluan tak terkejar. Namun si PK Nusgem tadi merasa terpycu buat mengejar HR 96 sehingga aksi kejar2an antara duo PO bersolar corrr itu menjadi pemandangan yg bisa sya lihat dari kejauhan saja karena Lorena SDD ini tampak anteng-anteng saja.
Diseset kiri oleh HR 96
17.37 : Memasuki GT. Kanci saatnya persiapan buat servis makan nih. Terlihat Lorena dan Kramat Djati tujuan Denpasar udah mengarah menuju tol Kanci lagi.
Memasuki GT. Kanci
17.55 : Memasuki RM. Singgalang Jaya untuk istirahat dan servis makan. Ini merupakan kali kedua sya menikmati servis makan di RM yg masih berada di kawasan Cirebon ini setelah kemaren naik KD. Saat itu tumben bgt tak ada satu pun bus yg terparkir di kawasan RM ini. Kupon makan pun langsung sya tukarkan dengan menu prasmanan yg cukup istimewa yaitu nasi, sayur lodeh, mie goreng, sambal, ayam kecap, timun dan teh hangat. Servis makan Lorena-Karina ini berada di ruangan khusus berAC namun AC nya ga dinyalain serta menganut sistem corrr alias ambil sepuasnya karena ga dijagain kok sama petugas RM nya dan ga ada tulisan "ambil satu potong saja" untuk ayamnya hihihihi. Soal rasa makanannya cukup enak dan cocok di lidah sya tetapi syangnya teh hangatnya udah dingin serta kurang manis. 
Memasuki RM. Singgalang Jaya
Tiba di RM. Singgalang Jaya
Ruang Servis Makan Lorena-Karina di RM. Singgalang Jaya
Menu Servis Makan RM. Singgalang Jaya
18.10 : Usai makan malam yg cukup istimewa ini lanjut shalat jamak Magrib dan Isya dulu dilanjutkan hunting sebentar di sekitar RM. Singgalang Jaya yg mulai disinggahi oleh pasukan KD dan Karina maduraan.
Suasana RM. Singgalang Jaya
18.30 : Lorena SDD mulai angkat jangkar dari RM. Singgalang Jaya dengan dipunggawai driver 2. Lepas RM puter balik kembali menuju GT. Kanci. Masih berharap dapat snack ternyata setelah lepas RM pun tak ada hilalnya bahwa snack akan segera dibagikan atau emang ga ada snacknya ya soalnya pernah lihat postingan di FB ktanya dapet snack hmmmm.
Menuju GT. Kanci
18.48 : Melintas tol kanci-pejagan. Kehandalan driver 2 ini mulai ditunjukkan sepanjang tol ini. Bus terus dipacu kencang tapi ga tau udah menunjukkan berapa kpj bus ini melaju karena sya berada di deck atas hehe. Sepanjang tol Kanci-Pejagan ini hanya bertemu dengan beberapa Harapan Jaya dan Sinar Jaya saja yg cukup mudah untuk diasapi.
Melintas Tol Kanci-Pejagan
18.58 : Memasuki tol Pejagan-Brexit, gas masih terus dibejek dan hanya mampu mendahului Agra Mas BM 36 dan Sindoro Satriamas saja yg hanya ditemui saat itu.
Melintas Tol Pejagan-Brexit
MengOT Agra Mas BM 36
19.11 : Memasuki GT. Brexit barengan dengan Garuda Mas "Badai Pasti Berlalu".
Memasuki GT. Brexit
19.18 : Lepas brexit masih terus konvoi bareng Garuda Mas "Badai pasti Berlalu" dengan permainan sein apiknya. Cukup sulit Garuda Mas ini dipatahkan pertahannya saat melaju di pantura terlebih Lorena SDD mau bergoyang juga mikir-mikirlah klo masih cukup ramai kaya gini.
Konvoi Bareng Garuda Mas "Badai Pati Berlalu"
19.23 : Melintas kota Tegal masih bertahan berada di belakang Garuda Mas "Badai pasti Berlalu".
Melintas Kota tegal
19.42 : Mampir SPBU Muri Tegal untuk mengisi solar bareng bus-bus parwis dan truk muatan yg juga lagi pada mengantri di sini.
Mampir SPBU Muri Tegal
19.48 : Bus diberangkatkan kembali untuk meneruskan perjalanan menuju Malang yg masih sangat jauh. Pasukan HR team Solo udah nampak melintas saat Lorena SDD mengisi solar tadi.
19.57 : Melintas Surodadi.
Melintas Surodadi
20.20 : Melintas lingkar Pemalang harus tabah menjadi bulan-bulanan pasukan PK yg menyeset kiri dan langsung lari ngacir kya belut.
Melintas Lingkar Pemalang
21.00 : Melintas Pekalongan. Saat melintas palang kereta yg saat itu lagi terjadi antrian kendaraan yg cukup panjang terlihat para bus Harapan Jaya, SSM, dan PK pada goyang kanan semua sedangkan Lorena SDD hanya mampu mupeng melihat kelakuan mereka.
Melintas Pekalongan
21.11 : Melintas Batang ditemani Harapan Jaya.
Melintas Batang
21.37 : Melintas Subah terjadi kemacetan cukup panjang entah sebabnya apa belum jelas dan akhirnya sya buat tidur saja daripa bete ngeliat macet kaya gitu.
Melintas Subah
22.43 : Bangun-bangun ternyata sudah sampai lingkar Weleri. Wah jadi gagal deh melihat aksi Lorena SDD ini melintasi alas roban pfffttt. Saat melintas depan RM. Sari Rasa, sya kira bakalan mampir kontrolan maupun istirahat lagi di RM. Sari Rasa ternyata tidak dan langsung ngejoss terus.
Melintas Lingkar Weleri
22.47 : Melintas Cepiring bertemu dengan GH Seri E yg larinya cukup mosak-masik dan sulit untuk dapat dengan mudah mendahuluinya sehingga Lorena SDD hanya bisa terus mengikutinya dari belakang hingga memasuki kota Kendal.
Melintas Cepiring
22.53 : Melintas Kendal akhirnya dapat mendahului GH seri E yg kalah angkatan saat mulai start dari bangjo kota Kendal.
Melintas Kendal
23.00 : Memasuki lingkar kaliwungu tiba-tiba dari sisi kiri diseset oleh penampakan bus warna kuning dan merah yg lagi naik daun saat ini yaitu Sudiro Tungga Jaya "Lasamba" dan diikuti di belakangnya oleh STJ "Kimmoura". Duo STJ tsb nampak bener2 kenceng larinya dan terus konvoi mosak-masik di jalanan hingga melesat tak terlihat lagi.
Melintas Lingkar Kaliwungu
23.06 : Melintas Mangkang.
Melintas Mangkang
23.16 : Minggir sebentar di selepas pertigaan Krapyak kemudian lanjut menuju arah Terboyo melewati arteri pelabuhan, tidak lewat tol Manyaran-Muktiharjo.
Melintas Krapyak
23.19 : Melintas kalibanteng kmudian sya pun tak kuasa untuk menahan rasa ngantuk ini lagi dan akhirnya zzzzzz....
Melintas Kalibanteng


HARI 3
00.00 : Terbangun saat lagi bermacet-macetan di proyek perbaikan jembatan Wonokerto kawasan Karang Tengah, Demak. Karena mata masih terasa lengket lanjut bobomania lagi.
Melintas Karang Tengah Demak
00.58 : Bangun-bangun lagi ternyata udah nyampe Jekulo yg artinya udah lepas dari kota Kudus dan hampir memasuki Kabupaten Pati. Aksi mosak-masik dan mapak-malak style mulai menjadi pemandangan saat udah memasuki jalur pantura timur ini namun masih kalah lincah dg Ezri yg tiba2 menyeset kiri Lorena SDD dan ngacir nyaris tak terkejar.
Melintas Jekulo
Melintas Jekulo
01.04 : Memasuki Pati ternyata bus ini memilih belok kanan melewati lingkar Pati sehingga harus terpisah dg Ezri tadi yg memilih lurus via kota. Sepanjang lingkar pati, disuguhkan aksi goyang kanan mengasapi para "gajah" pantura yg mendominasi jalur ini.
Melintas Lingkar Pati
01.30 : Melintas Juwana.
Melintas Juwana
01.50 : Melintas Kaliori.
Melintas Kaliori
02.05 : Melintas Rembang.
Melintas Rembang
02.30 : Memasuki Sluke inilah saat yg ditunggu-tunggu karena mulai disuguhkan opera vantura timur yg sebenarnya. Skill dan kecepatan menjadi suguhan menarik saat menyalip satu per satu para barisan truk-truk tronton yg memenuhi jalur pantura sepanjang lintasan meliuk-liuk pinggir laut dari Sluke hingga Kragan. Saat Lorena SDD mencoba menggoyang kanan truk di depannya tiba2 ada yg ngedim dari belakang, eh ternyata PK nusgem Madurace yg meminta jalan buat ngeblong duluan. Eh busyet ternyata di belakangnya PK tsb masih diikuti rombongan 2 PK lainnya ditambah GH tronton scania dan Jaya Utama "Ngorong". Nah lho, malah jadi bulan-bulanan bus lain nih ceritanya dan akhirnya hanya bisa berada di urutan paling belakang konvoi mosak-masik ini.
Digoyang Kanan Rombongan PK
02.40 : Melintas Pandangan. Kembali lagi niat hati akan menggoyang kanan kendaraan di depannya ini  malah tiba-tiba digoyang kanan duluan oleh PK Nusgem dari belakang dan langsung ngacir larinya. Lorena SDD pun tak mau kalah ikut bergoyang mengikuti permainan si PK tsb dan berusaha mengejarnya tetapi sepertinya sia-sia karena kalah mosak-masiknya dg PK apalagi dengan body segede gini hmmm.
Digoyang Kanan oleh PK
Menggoyang Pantura Bareng PK
02.50 : Melintas Kragan. Jaya Utama "Ngorong" mulai terlihat penampakannya di depan dan terus ditempel oleh Lorena SDD hingga akhirnya berhasil diasapi.
Melintas Kragan
Menggoyang Jaya Utama "Ngorong"
02.55 : Melintas Sarang masih terus menunjukkan aksi menggoyang pantura sambil terus berlari kencang sepanjang pantura timur ini.
Melintas Sarang
02.58 : Melintas perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Melintas Perbatasan Jateng-Jatim
03.15 : Melintas Tambak Boyo. GH tronton scania tadi mulai terlihat hilalnya dan langsung dikejar. Aksi kejar-kejaran duet chasis tronton ini cukup memacu adrenalin karena GH tsb tak mau dg mudah disusul oleh Lorena SDD dan terus memperlebar jarak dengan aksi mosak-masiknya hingga akhirnya berhasil melarikan diri.
Melintas Tambak Boyo
Mengejar GH Tronton Scania
03.23 : Macet sebentar di proyek pembetonan jalan pantura masih di kawasan Tambak Boyo.
Macet Akibat Proyek Pembetonan Jalan di Tambak Boyo
03.40 : Melintas Jenu.
Melintas Jenu
03.45 : Memasuki RM. Taman Sari Tuban untuk istirahat dan servis makan kedua. Di sana sudah terparkir Lorena tujuan Denpasar dan beberapa PK yg tadi pada mengasapi Lorena SDD ini. Sebelum mengambil servis makan kedua ini, sya putuskan ke toilet dulu untuk urusan dalam negeri hehe... 
Tiba di RM Taman Sari Tuban
03.55 : Menukarkan kupon servis makan kedua ini dengan pilihan menu yg disediakan yaitu mie rebus dan teh hangat atau roti dan kopi panas. Pilihan saya jatuh ke mie rebus dan teh hangat saja. Semangkuk mie rebus dg taburan ayam suwir yg porsinya begitu sedikit buat sya ini dan ditemani segelas teh manis hangat menjadi santapan sarapan pagi sya di RM. Taman Sari Tuban. Lumayanlah....
Servis Makan Kedua di RM. Taman Sari Tuban
04.10 : Shalat Subuh dulu sebelum bus kembali diberangkatkan. Alhamdulillah diberikan kesempatan buat shalat Subuh karena sejak dari Jakarta hanya berharap klo nyampe RM. Taman Sari ini bertepatan waktu Subuh tiba.
04.28 : Bus kembali diberangkatkan dengan kendali driver 1 lagi bebarengan dengan datangnya Karina SDD tujuan Madura juga.
Suasana RM. Taman Sari Tuban
Berangkat dari RM. Taman Sari Tuban
04.32 : Melintas terminal lama Tuban terlihat Jaya Utama "Samen" lagi ngetem di situ dan saat melintas alun-alun Tuban terlihat Jaya Utama "Ngorong" juga lagi ngetem di sini wkwkw...
Melintas Terminal Lama Tuban
04.45 : Melintas jembatan Widang. Aksi mosak-masik dan mapak-mapak style di sepanjang jalan pantura Tuban-Gresik yg masih nampak sepi pagi itu menjadi suguhan yg menarik dan syang untuk dilewatkan. Jossslah SDD wani goyang pantura pokok e.
Melintas Jembatan Widang
05.07 : Melintas Babat, kendaraan bertonase besar mulai meramaikan jalanan pantura ini lagi.
Melintas Babat
05.18 : Melintas Pucuk, Lamongan berhasil mengOT Bintang Mas bumel.
Melintas Pucuk Lamongan
05.40 : Masih terus mosak-masik saat memasuki kota Lamongan walaupun mentari pagi mulai menunjukkan sinarnya.
Memasuki Kota Lamongan
05.58 : Mampir mengisi solar lagi di SPBU sebelum terminal Bunder Gresik. Hanya sekitar 5 menitan saja waktu untuk mengisi solar kali ini dan lanjut memasuki tol Surabaya-Gresik.
Mengisi Solar di SPBU Bunder Gresik
06.06 : Memasuki GT. Kebo Mas disusul di belakangnya oleh GH 35 dari Bandung.
Memasuki GT. Kebo Mas
06.22 : Memasuki jalan tol surabaya-gresik, bus dipacu cukup kencang dengan kondisi tol yg cukup lengang.
Melintas Tol Surabaya-Gresik
06.28 : Sya kira bakalan terus digeber kenceng buat memperbesar jarak dg GH 35 di belakangnya ternyata malah sang driver 1 Lorena SDD secara sportif mempersilakan GH 35 untuk melaju duluan dan kemudian gantian diikuti oleh Lorena SDD dari belakang. Duet osoor yg melaju kenceng ini bersama-sama membelah keramaian jalan tol hingga exit tol Waru.
DiOT oleh GH 35
06.33 : Melintas medaeng terlihat GH 35 lagi nurunin penumpang di sini.
Melintas Medaeng
06.35 : Memasuki terminal Bungurasih untuk menurunkan penumpang dan lagi-lagi menjadi pusat perhatian orang2 yg berada di sekitar terminal. Ternyata cukup banyak penumpang yg turun di sini hampir separu dari jumlah seluruhnya.
Memasuki Terminal Bungurasih
Memasuki Terminal Bungurasih
Cuplikan video saat Lorena SDD ini memasuki terminal Bungurasih dapat dilihat DISINI.

06.40 : Setelah menurunkan penumpang langsung keluar dari terminal Bungurasih bebarengan dengan Medali Mas SHD di depan dan GH 35 di belakangnya.
06.44 : Memasuki GT. Waru. Sepanjang tol Surabaya-Gempol, bus masih bertahan dipacu kencang dan berhasil mengasapi Medali Mas di depan sehingga trio osoor ini dengan bertahan dg urutan konvoi: Lorena SDD-GH 35-Medali Mas hingga memasuki arteri porong.
Memasuki GT. Waru
07.02 : Melintas arteri porong kembali Lorena SDD mempersilakan GH 35 untuk melaju duluan sehingga GH 35 memimpin konvoi lagi sedangkan Medali Mas masih bertahan di urutan paling belakang.
Melintas Arteri Porong
07.07 : Memasuki tol Gempol-Pandaan yang lebih dikenal sebagai tol panjang jika digabungkan dengan tol Surabaya-Gempol tadi. Lorena SDD yg salah memilih gardu tol malah harus terjebak dalam antrian yg lama banget akibat kendaraan sebelumnya yg kesulitan memencet tombol gardu tol otomatis hmmm. GH 35 dan Medali Mas pun berhasil ngacir duluan karena melintas di gardu tol satunya yg lancar jaya. 
Memasuki Tol Gempol-Pandaan
07.13 : Melintas tol Gempol-Pandaan kembali bus digeber dengan kenceng karena kondisi tol ini yg cukup lengang dibandingkan tol Surabaya-Gempol yg lebih padat kendaraan. GH 35 dan medali Mas yg udah duluan ngacir tadi seperti sulit untuk dapat dikejar lagi hingga GT. Pandaan.
Melintas Tol Gempol-Pandaan
07.20 : Tak terasa setelah bus terus digeber kenceng selama melintasi tol Gempol-Pandaan ini akhirnya tibalah di penghujung tol dan kembali melaju di keramaian jalan utama Suarabaya-Malang ini dengan santai.
Memasuki GT. Pandaan
07.22 : Melintas Taman Dayu.
Melintas Taman Dayu
07.40 : Melintas Purwosari. Alhamdulillah kondisi lalu lintas sepanjang jalan utama Surabaya-Malang ini terpantau lancar jaya hari Minggu pagi ini sehingga perjalanan menjadi lebih cepat.
Melintas Purwosari
07.52 : Melintas Lawang.
Melintas Lawang
08.05 : Melintas Singosari.
Melintas Singosari
08.15 : Alhamdulillah sampai juga di kota Malang tepatnya di terminal Arjosari barengan sama GH 35 tadi namun para penumpangnya diturunkan di SPBU depan terminal karena bus langsung mengisi solar sebelum masuk terminal. Secara umum naik bus Lorena SDD ini cukup memuaskan karena sangat nyaman, lega bisa selonjoran, adanya 2 kali servis makan yg cukup istimewa, fasilitasnya dalam kondisi baik semua dan kecepatan yg lumayan apalagi semua ini dapat dinikmati secara gratis hihihihi...Cuma disayangkan ga ada tambahan fasilitas snack dalam perjalanan untuk PO sebesar Lorena ini. 
Memasuki SPBU Terminal Arjosari
Tiba di SPBU Terminal Arjosari
Tiba di SPBU Terminal Arjosari
Video selengkapnya yg memuat ringkasan perjalanan Lorena SDD saat melaju di tol maupun opera van pantura barat dan timur bisa dilihat DI SINI.

09.10 : Usai mandi dan terbebas dari hawa pliket lanjut menyempatkan buat hunting sebentar di dalam terminal Arjosari sambil menunggu jemputan adik sya yg kebetulan lagi kuliah di malang dan bakalan ngajakin muter-muter kota malang sekalian nyari sarapan.
Pintu Keluar Terminal Arjosari
Suasana Terminal Arjosari
Lorena SDD P.367
11.00 : Akhirnya kesampean juga jauh-jauh ke Malang cuma buat mencicipi mie setan dan mie iblis nya padahal di Jogja juga ada tapi beda tempat beda rasa tentunya hehe...
Mie setan dan Mie Iblis
12.15 : Alhamdulillah sampai juga di terminal Arjosari lagi setelah menghabiskan waktu sebentar buat muter-muter Malang sambil nyari sarapan yg bikin perut mules tadi hehe...Lanjut menuju mushola SPBU lagi buat shalat Dhuhur dulu sebelum melakukan etape selanjutnya.
12.35 : Masuk ke dalam terminal Arjosari mulai ramai dengan keberangkatan bus tujuan Jakarta. Shelter keberangkatan bus ekonomi tujuan Surabaya yg kala itu masih diisi oleh pasukan Tentrem ATB yg diselingi oleh Restu panda dan Pelita Mas inspiro. Kali ini sya pengennya nyobain naik Pelita Mas mumpung bertepatan sama jam keberangkatannya sebentar lagi karena belum pernah naik ini sebelumnya akibat jam yg ga pernah bisa cocok. Seringnya kalo ga naik Restu Panda ya Tentrem, dah gitu terus pokoknya.

Terminal Arjosari Malang
Shelter Keberangkatan Bus Tujuan Jakarta
Pasukan ATB Malang-Surabaya
13.00 : Lebih dari setengah jam menunggu, akhirnya Pelita Mas 7767 untuk keberangkatan kedua mulai diparkirkan di shelter setelah Tentrem atb berangkat. Sebenarnya tadi udah ada sih Pelita Mas yg parkir pertama tapi syangnya pake body Inspiro jadi mending nunggu belakangnya saja hehe... Niat awal pengennya naik Pelita Mas discovery yg parkir pertama aja karena mau mengejar jamnya SR 7207 nanti di Surabaya namun malah tergoda dengan Pelita Mas discovery belakangnya yg tak asing lagi buat pecinta bus Jawa Timur yaitu Pelita Mas 7769 "Bis Boss". Biasanya bus yg memiliki banyak aksesoris = autososss hehe...
Pelita Mas 7767
13.20 : Pelita Mas "Big Boss" mulai diparkirkan di shelter setelah Pelita Mas 7767 tadi diberangkatkan. Langsung naik aja dan milih dapat hotseatnya sebelah kanan yg lebih longgar walaupun masih termasuk sempit karena ATB Malang-Surabaya rata-rata pada diisi 59 seats yg tentunya bikin kondisi dengkul super mepet dg plang depannya.
Pelita Mas "Big Boss"
Onboard Pelita Mas "Big Boos"

13.30 : Setelah ngetem sekitar 10 menit, akhirnya bus bermesin Hino AK8 ini diberangkatkan dengan penumpang yg hampir rata bangku, namun bus ini terus menyeseri penumpang dari pintu keluar terminal hingga fly over arjosari hingga akhirnya moyong2 deh.
13.50 : Lepas Malang tepatnya di pertigaan karanglo hingga Singosari dihadang oleh kepadatan kendaraan yang mengular, namun driver Pelita mas "Big Boss" ini sangat lihay dalam mencari celah jalan hingga dalam kemacetan pun masih bisa mosak-masik sambil menyeser penumpang demi segera terbebas dari kemacetan ini. Oh iya sekedar tips saat mau bayar karcis bus ATB Surabaya-Malang (semua PO), biasakan membayar dg uang pas buat yaitu 14rb karena kalo ga gt biasanya sering ditarik 15rb.
Macet di Singosari
14.10 : Melintas Lawang. Saat masih berjibaku dg padatnya kendaraan sesosok bus patas Laksana Anda yg sebelumnya telah mendahului Pelita Mas "Big Boss" ini kedapatan lagi menaikkan penumpang di jalanan. Driver Pelita Mas "Big Boss" ini pun agak kesal dengan ulah si Laksana Anda Patas yg masih suka nyeser penumpang di jalan dan terjadilah aksi kejar-kejaran antara kedua bus ini hingga Pelita Mas "Big Boss" kembali berada di depan si Laksana Anda Patas tadi sambil sesekali mepetin busnya. Kalo ga diginiin katanya bisa tuman (baca: kebiasaan) nantinya.
Melintas Lawang
Mengejar Laksana Anda Patas
14.23 : Melintas Purwodadi disambut hujan deras yg membuat kecepatan bus pun agak dikurangi, namun tetap bertahan berada di depannya si Laksana Anda Patas tadi. Mulai putus asa rasanya bisa mengejar jamnya SR 7207, hanya tinggal pasrah saja kalo jalannya lagi padet plus bonus hujan deres kaya gini bisa nyampe Bungur kurang dari jam 4.
Melintas Purwodadi
14.32 : Melintas Purwosari, sang driver mendapatkan info kalo Pelita Mas 7767 di depannya tadi udah lari jauh di depan mengejar Tentrem sehingga Pelita Mas "Big Boss" pun terpicu buat lari kenceng juga. Jarak yg cukup jauh dg Pelita mas 7767 membuat banyak penumpang di pinggir jalan yg menanti cukup lama sehingga saat Pelita Mas "Big Boss" datang ibaratnya tinggal mencyduck aja semuanya hehe....
Melintas Purwosari
14.50 : Melintas perempatan Taman Dayu kembali disuguhkan antrian kendaraan yg akan memasuki tol panjang sedangkan Pelita Mas "Big Boss" mengambil jalan lurus menuju arah terminal Pandaan.
Melintas Taman Dayu
14.56 : Memasuki terminal Pandaan hanya menaik-turunkan penumpang lanjut ngejos lagi menyusuri jalan Pandaan-Gempol.
Memasuki Terminal Pandaan
15.10 : Melintas bunderan Apollo.
Melintas Bunderan Apollo
15.17 : Memasuki jalan arteri porong masih dipacu kenceng.
Melintas Arteri Porong
15.25 : Memasuki tol Surabaya-Gempol, bus dipacu suosss banget dan lincah dalam mencari jalan yg lebih lengang. Saking kencengnya, sempet terpantau spedometernya nangkring di angka 120 kpj dan lebih banyak konstan di angka 80-100 kpj, hmmm mantapAksi selap selip selalu ditunjukkan sepanjang melintas tol ini hingga bahu jalan pun berkali-kali digunakan untuk mendahului kendaraan di depannya. Bener-bener residivis blong kiri pokoknya dan sukses bikin para penumpang ibu2 pada pengajian si driver Pelita Mas "Big Boss" ini, katanya kurang lebih kaya gini "Niki jam e mepet bu, nguber jam parkir Bungur, yen mboten mlayu percuma ale kerjo bu" kwkwkw.
Melintas Tol Surabaya-Gempol
15.50 : Alhamdulillah nyampe Terminal Bungurasih lagi untuk kesekian kalinya. Lanjut menuju toilet untuk bersih diri dari serangan pliket dan lungset selama di perjalanan tadi sekaligus shalat Ashar.
15.57 : Usai bersih diri dan shalat Ashar langsung bergegas lari maraton menuju shelter keberangkatan bus mengejar jam keberangkatan SR 7207. Pada shelter ekonomi tujuan Solo-Jogja ternyata sudah ada SS 7027 yg terparkir dan di belakangnya udah mengantri Mira 7300 yg bersiap2 memasuki shelter. Tetapi pilihan sya tentunya tertuju pada SR 7207 dengan body new discovery yg juga bersiap memasuki shelter di belakang Mira 7300 setelah SS 7027 berangkat. Sempet pesimis sejak dari Malang tadi klo bisa mengejar jamnya SR 7207 namun alhamdulillah berkat driver Pelita Mas "Big Boss" yg sosss bisa nyampe Bungurasih sebelum jam 4. Untung aja SR 7207 belum berangkat dan masih sempat dapat hotseat di belakang driver yg kala itu ternyata jatahnya pak Santoso, padahal sejak awal berharap hari ini adalah jatahnya mas Ellen. Perjalanan bersama SR 7207 kali ini cukup sampai Ngawi saja.
SR 7207
16.04 : SR 7207 dg tampilan body new discovery nya mulai diparkirkan ke dalam shelter setelah Mira 7300 berangkat.
16.08 : Hanya parkir berselang 4 menitan saja dari Mira 7300, SR 7207 pun mulai diberangkatkan dari shelter, lumayanlah dapat penumpang yg hampir rata bangku. Lepas pintu keluar bungur bus bermesin Hino AK8 ini digeber dengan kencang oleh pak Santoso membelah kemacetan kawasan sepanjang saat itu. Walaupun dipacu mosak-masik, untungnya style mengemudinya tetep aluss sehingga tetep nyaman didukung oleh bus yg masih kinyis2 dan anti gemblodak. 
16.30 : Melintas bypass Krian sempat terlibat kejar-kejaran dengan Pelita Indah ATB sprinter yg akhirnya mampu digoyang kanan oleh SR 7207. Saat membayar karcis eh malah sang kondekturnya nyoret sama spidol biru padahal udah bilang "Ngawi KL" tapi dengernya "Ngawi lama" pffftttt, harusnya bayar 27rb jadi 32rb deh hmmm.
16.58 : Memasuki terminal Mojokerto malah sempet ngetem sebentar di sini. Pelita Indah sprinter tadi yg udah dibalap pun akhirnya melesat duluan. Waiki Semarangan kok malah mondor-mondor akibat dapat toweran klo SR 7239 belakangnya SR 7207 ini masih cukup jauh jaraknya. 
Memasuki Terminal Mojokerto
17.02 : Setelah ngetem beberapa menit di Terminal Mojokerto, bus kembali digass keluar terminal. Lepas Mojokerto pun udah tak seganass tadi dan cenderung dipacu santai untuk sekelas Sumber Semarangan. Hal ini bertahan hingga memasuki Jombang.
Ngetem di Terminal Mojokerto
17.43 : Lepas Jombang kembali mosak-masik lagi dalam rangka mengejar Jaya Putih discovery. Saat itu Jaya Putih bener2 mosak-masik larinya hingga cukup sulit buat SR 7207 mematahkan pertahannya. Adegan tempel-menempel di belakangnya Jaya Putih sambil "mapak" (baca: memaksa untuk minggir) kendaraan arah lawannya menjadi salah satu aksi mendebarkan karena beberapa kali nyaris kress dg kendaraan lawannya saat goyang kanan. Ternyata tak hanya kedua bus ini yg lagi kejar-kejaran, di belakang SR 7207 sudah ada Harapan Jaya new proteus yg juga lagi mengejar si Pelita Indah sprinter tadi dan dipersilakan duluan oleh Pak Santoso. 
Mengejar Jaya Putih
18.04 : Melintas Braan, Kertosono kembali ngetem lagi beberapa menit hingga akhirnya disundul oleh SR 7239 kwkwkw, jan mondor-mondor tenan kie. Mulai dari Braan inilah rasanya perjalanan sya menjadi tak tenang lagi akibat udah kebelet pipis sedangkan Ngawi lama masih jauh gan, nah loh. 
Ngetem di Braan
18.28 : Melintas jalur Braan-Nganjuk terpantau lalu lintas arah Madiun maupun Surabaya cukup ramai yg memaksa SR 7207 terus melakukan aksi goyang kanan sambil melakukan aksi "mapak-mapak" style lagi khas Sumber Semarangan. Sya yg berada di dalam bus ini hanya bisa merem melek melihat aksi mendebarkan ini sambil terus berdoa aja deh semoga selamat sampai tujuan hehe...
Melintas Jalur Braan-Nganjuk
Melintas Jalur Braan-Nganjuk
18.50 : Memasuki terminal Nganjuk yg lagi direnovasi ini hanya berhenti sebentar saja lanjut digass keluar terminal lagi. Sepertinya udah mulai dilanda jam mepet ini karena baru saja mendapat info kalo di Gendingan lagi ada SS 7107 yg mengalami laka tunggal akibat selip sehingga membuat lalu lintas do sekitar situ macet total. Entah nnti nunggu perkembangan info selanjutnya, kalo masih macet ya terpaksa via Paron-Jogorogo nantinya. 
Memasuki Terminal Nganjuk
19.15 : Melintas kawasan Wilangan hingga Saradan mulai di sambut hujan gerimis namun tak menyurutkan aksi SR 7207 ini buat terus melakukan aksi goyang kanan di lintasan sempit nan meliuk2 ini. 
Melintas Wilangan
19.45 : Melintas Caruban menuju arah Karang Jati.
Melintas Caruban
20.10 : Melintas pasar Karang Jati. Sepanjang jalur karang jati-ngawi ini, SR 7207 bener2 dipacu mosak-masik.
20.33 : Alhamdulillah akhirnya sampai juga di Ngawi lama. Cukup recomended rasanya naik SR 7207 ini, apalagi saat mulai dilanda jam mepet. Kenceng namun tetap alus serta minim gemblodak. Lanjut menuju pom Ngawi lama buat menyalurkan hasrat ingin pipis yg udah ditahan sejak Braan tadi sekaligus shalat jamak Magrib dan Isya. 
Tiba di Ngawi Lama
21.00 : Servis makan dulu di salah satu dari deretan warung dekat halte ngawi lama sambil nungguin SR 7095 aja untuk melanjutkan perjalanan ke Solo.
21.20 : SR 7095 tiba di halte Ngawi lama dan sya pun langsung berlari masuk ke dalam bus. Kali ini dapetnya seat baris kedua karena hotseatnya full. Lepas Ngawi lama langsung dipacu kenceng oleh mas Eko Marquez. Lanjut masuk terminal ngawi hanya muterin terminal yg udah sepi itu.
Onboard SR 7095
21.35 : Memasuki Alas Ngawi dan dimulailah opera alas Ngawi yg bikin deg deg serrr menggoyang kendaraan di depannya di lintasan meliuk2 nan sempit ini.
Opera Alas Ngawi
21.37 : Melintas Sidowayah, sempat macet sebentar akibat truk yg mogok di tengah jalan. Lanjut menggoyang alas Ngawi hingga tiba-tiba jalannya udah tak terlihat lagi alias sya tertidur saking capeknya.
Macet di Sidowayah
22.30 : Bangun-bangun ternyata udah nyampe Pilangsari. Niatnya pengen tahu gimana kondisi terkini lokasi laka tunggal SS 7107 malah bablas bobomania ga bangun2 duh dek. Lanjut pindah seat depan yg uda terlihat kosong.
Melintas Pilangsari
22.38 : Melintas kota Sragen masih terus dipacu kencang dan mosak-masik hingga Solo dan bertemu dengan SR 9809 yg langsung dapat dengan mudah diseset kiri oleh SR 7095 dan meninggalkannya.
Melintas Kota Sragen
23.20 : Alhamdulillah sampai juga di terminal Tirtonadi, Solo sekalian diturunkan di shelter Solo-Semarang. Recomended juga naik SR 7095 ini walaupun sepanjang perjalanan Ngawi-Solo dihabiskan buat bobomania saja hehe... Kenceng namun tetap alus walaupun gemblodak parah banget armadanya menurut sya. 
Tiba di Terminal Solo
23.30 : Menunggu bus Aneka Jaya jam pertama yg masih 1 jam an lagi parkirnya di ruang tunggu terminal timur sambil tidur-tiduran melepas lelah.


HARI 4
00.45 : Bus Aneka Jaya 7286 body new titan buatan karoseri Carerra ini mulai parkir di shelter dan penumpang yg udah lama menunggu pun langsung naik ke dalam bus, termasuk sya yg mengincar hotseatnya hihihi... Maklumlah bus ini merupakan bus bumel pertama arah Wonogiri-Batu-Pacitan yg selalu dinanti oleh para penumpang yg udah ketinggalan bus terakhir maupun transitan dari Jakarta maupun kota lain. Alhamdulillah dapatnya jatah AJ 7286 karena bus ini recomended banget saking seringnya melintas Punung kurang dari jam 4 pagi bahkan jam 3an padahal kresannya seringnya melintas Punung lebih dari jam 4 pagi.
Aneka Jaya 7286
01.05 : Bus pun diberangkatkan setelah 20 menitan parkir di shelter. Okupansi penumpangnya juga lumayan bisa dibilang hampir rata bangku. Lepas terminal, tak biasanya bus langsung dipacu kencang menyusuri kota Solo via Pedaringan-RS. Muwardi-Jebres tanpa ngetem-ngetem lagi. 
Berangkat dari Terminal Tirtonadi
01.20 : Melintas Solo Baru. Lepas Solo-Baru hingga Sukoharjo, bus terasa sangat kencang larinya, raungan Hino AK3HR dengan knalpot semprong nyaris terdengar dari dalam kabin bus. Makanya kalo naik bus tujuan Pacitan mending naik yg jam pertama atau kedua dijamin banter hahay walaupun terkadang awalnya pasti gaya kura2 (tapi ini kan langsung ngejosss). 
Melintas Solo Baru
01.30 : Melintas Sukoharjo masih terus dipacu kenceng meraung-raung melewati tengah kota Sukoharjo. Walaupun ga ada AC nya tapi tetep silir kalo dipacu kenceng kya gini hehe...
Melintas Sukoharjo
Sedikit cuplikan saat onboard Aneka jaya 7286 di tengah malam ini dapat dilihat DISINI.

01.46 : Memasuki terminal GAP, hanya muterin terminal saja sambil nyariin operan penumpang dari bus malam yg hanya mentok wonogiri aja. Namun syangnya tak ada seorang pun penumpang yg naik dari terminal GAP ini. Lepas terminal GAP lanjut ngejoss lagi.
Memasuki Terminal GAP
01.55 : Melintas Agraria Wonogiri. Biasanya kalau siang hari, di sinilah tempat buat para bus bumel wonogirian tujuan Purwantoro/Pacitan/Praci pada ngetem, kalo malam hari hanya lewat saja langsung ngejoss lagi. 
Melintas Agraria Wonogiri
02.06 : Memasuki Ngadirojo. Wah emejing banget 1 jam udah nyampe Ngadirojo, klo siang mah 1 jam baru lepas Solo Baru biasanya. Setelah diajak lari terus-terusan akhirnya lelah juga si AJ 7286 ini dan ngetem di depan garasi Tunggal Dara sambil nunggu operan penumpang bus malam.
Melintas Ngadirojo
Ngetem di Depan Garasi Tunggal Dara
02.20 : Setelah 15 menitan ngetem di sini, bus kembali diberangkatkan. Raungan Hino Ak3HR kembali terdengar sambil menikmati ngeblongnya Aneka Jaya melewati naik turunnya jalanan yg masih sepi di jalur  gunung pegat-nguntoronadi-karangturi-batu (mungkin daerah2 ini sangat asing di telinga pembaca yg bukan asli daerah sini hihihi).  
02.44 : Melintas pertigaan Karang Turi, klo lurus menuju arah Tirtomoyo sedangkan klo belok kanan menuju arah Baru/Pacitan.
Melintas Karang Turi
02.57 : Sampai di Batu menurunkan beberapa penumpang di sini bareng Agra Mas BM 81. Biasanya klo udah nyampe Batu, penumpangnya tinggal dikit untuk tujuan Pacitan, namun kali ini ternyata lebih banyak penumpang Pacitannya daripada yg turun. Alhamdulillah.... 
Melintas Batu
03.03 : Ngepom dulu di SPBU Watuagung. Aneka Jaya Soloan terkadang memang ngepom di sini dulu gaess klo arah Pacitan nya. Lumayan membuang waktu kita sekitar 5 menitan buat menunggu.
Mengisi Solar di SPBU Watuagung
03.12 : Melintas Giriwoyo lanjut mendaki jalur alas Glonggong Giriwoyo hingga memasuki perbatasan Kabupaten Pacitan.
Melintas Giriwoyo
03.34 : Alhamdulillah turun di depan rumah disambut hujan gerimis. Terbukti dah bus ini emang recomended dan nyampe Punung masih di bawah jam 4 pagi sesuai prediksi sya di awal tadi sehingga masih bisa digunakan buat bersih diri dan persiapan buat shalat Subuh hehe....
Turun di Depan Rumah

Akhir kata...
Terima kasih buat teman-teman yg udah nyempetin mampir di blog sya ini, jangan lupa memberikan saran dan komentarnya ya...Oh ya jangan lupa juga tonton terus, like dan subscribe channel Youtube sya yg berisi video tentang setiap perjalanan yg sya lakukan.



Tarif :
Pademangan-Pulogebang : 3,5k (Trans Jakarta)
Pulogebang-Malang : Free of Charge (Po. Lorena SDD Super Executive)
Malang-Surabaya : 14k (Po. Pelita Mas ATB)
Surabaya-Ngawi : 32k (Po. Sugeng Rahayu ATB)
Ngawi-Solo : 13k (Po. Sugeng Rahayu ATB)
Solo-Punung : 25k (Po. Aneka Jaya Ekonomi)

Berikut foto sisa-sisa karcis dan tiket  bus dari perjalanan touring kali ini ...


8 comments:

  1. mantap lur, pernah sekali naik PK Malang jos gandos.. apalagi waktu itu jam mepet karena berangkat telat, brutal abis di pantura :D

    ReplyDelete
  2. Mas saya buka red bus nyari jakarta malang kok cuma ada kramat djati aja ya? GH n lorena ga ada. Apa karena masih lama (3 minggu) lagi berangkatnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau gh tronton ke malang berangkatnya dari mana ya mas

      Delete
    2. Iya mas emng skrang cuma itu adanya mas, klo sya dulu emng edisi bejo masih ada SDD Lorena. Klo GH bisa dri Kpr, pulgeb atau poris

      Delete
  3. bagus dan detail Capernya, khusus ijo rupanya udah bisa lari memangkas waktu,kembali ke khittah. mampu mengimbangi GH Tronton. take off Pulgeb 14.30 - RM Singgalang Magrib - Subuh Tuban - Landing Bungur Asih H+ 06.35 benar2 membuat kepercayaan saya yg pernah musnah & kecewa berat kembali tumbuh. benar2 seperti itu yg saya harapkan sejak lama, ga perlu super banter untuk menunjukan pengakuan dari para pelanggannya, Jkt-Sby 15 s/d 17 Jam adalah estimasi waktu standard. mudah2an ijo bisa mempertahankan Catatan Perjalanan waktu terbaiknya dan saya pribadi bisa merasakan sensasi opera pantura kembali, in shaa alloh.(apa skuad ijo Non Double Decker sebagus ini catatan waktunya?)

    ReplyDelete
  4. bagus mas cerita perjalanannya.bisa berbagi informasi.ditambah foto" di setiap wilayahnya.saya acungin πŸ‘ŒπŸ»πŸ‘ŒπŸ»πŸ‘πŸ»πŸ‘πŸ»

    ReplyDelete