Thursday, 5 October 2017

Touring BDBan Armada Super Executive "Krotonia" Agra Mas BM 95 Team Pacitan

    Touring kali ini merupakan pengalaman pertama sya naik bus malam dari depan rumah sendiri karena rencananya sya akan mengawali touring kali ini dari Punung, Pacitan, Jawa Timur. Susuai judulnya, touring kali ini memang dalam rangka menikmati fasilitas tiket BDB dari Agra Mas namun kali ini bukan persembahan dari Redbus lhoh hehe... Kok bisa dapat tiket BDB sih? Tiket BDB naik Agra Mas ini sya dapatkan dengan menukarkan 10 tiket Agra Mas kelas VIP milik ibu sya yg ternyata telah memenuhi syarat penukaran tiket BDB. Menurut sya, syarat penukaran 10 tiket agar bisa mendapatkan 1 tiket BDB di Po. Agra Mas ini termasuk tak terlalu memberatkan soalnya PO lain malah ada yg menerapkan penukaran 11, 12 atau bahkan 15 tiket baru bisa dapat 1 tiket BDB. 10 tiket yg akan ditukarkan dengan tiket BDB ini haruslah atas nama 1 orang yg sama selama maksimal 1 tahun perjalanan dihitung dari tiket yg paling lama. Selain itu, penukaran BDB di Po. Agra Mas hanya diperbolehkan selain weekend dan peak seasons serta harus membayar biaya administrasi (katanya sih buat servis makan juga) sebesar 30rb kalo naik kelas executive dan 25rb kalo naik kelas VIP.
     Armada incaran yg pengen sya naiki tentunya adalah si "krotonia" Agra Mas BM 95/96 yg merupakan armada scania pertama di keluarga besar semut merah ini dan menjadi line patent Pacitan-Pasar Kemis via Cempaka Putih-Pluit-Teluk Gong-Pesing-Kalideres-Poris-Bitung pengganti BM 65/66 yg berchasis MB O500R 1836. Iseng-iseng nanya sama mbak Suci dan mbak Dian (agen Agra Mas Punung) apakah boleh kalo tiketnya VIP ditukar dengan tiket BDB kelas executive dan ternyata jawabnya boleh pemirsah bahkan mau dituker tiket SDD pun bisa.... hohoho seneng banget tentunya....Singkat cerita tiket BDB seat No 1C untuk tujuan Kalideres pada tanggal 22 September ini sudah sya dapatkan sejak H-20. Mantap dah, udah BDB dapat hotseat pula hahay. Sya terpaksa memilih hari Jumat buat berangkat karena waktu luangnya cuma dari hari Jumat-Minggu saja sedangkan tiket BDB ga boleh dituker pada saat weekend dan klo mundur2 lagi keburu hangus tuh tiket. Sya diharuskan membayar biaya administrasi sebesar 40rb karena ternyata kalo di Agra Mas untuk armada BM 95/96 ini dikategorikan kelas Super Executive. Tiket aslinya pun dibandrol dg harga 220rb untuk area Jatim dan 190rb untuk area Jateng, lbih mhal 10rb dari kelas executive. Dan khusus BDB ini tiketnya hnya berupa lmbaran saja tak seperti tiket biasanya. Apa bedanya dengan armada executive biasa? Nanti bakalan bisa menyimpulkan sendiri teman2 saat udah membaca etape perjalanannya. Awalnya, sya berniat untuk menukarkan 10 tiket ini pada saat touring ke Bengkulu kemaren buat pulang dari Pulogebang menuju Solo. Tapi syangnya dari Pulogebang ga bisa minta tiket BDB Agra Mas kelas executive karena untuk tiket VIP hanya bisa diBDB dengan tiket VIP juga kata pihak agen Pulogebang. Oleh karena itu sya memilih naik dari Punung saja yg jelas membolehkan penukaran tiket bus kelas VIP dengan tiket BDB bus kelas executive. Lagian agennya udah langganan juga dan kenal baik sama keluarga sya jadi lebih enak negosiasinya.
Agra Mas BM 95
    Tiket yg udah dipesan jauh2 hari tak menjamin bahwa tak ada masalah ticketing yg terjadi di kemudian hari. Dan masalah itu terjadi pada saat H-2 jam sebelum keberangkatan. Pukul 07.45 sya ditelpon mbak Suci disuruh ke agen karena ternyata ada kesalahan dari pihak operator Wonogiri yg menuliskan nama sya pada manifest bus tujuan Kalideres kelas VIP bukan kelas super executive. Nah loh kejutan dari agen Agra Mas pagi itu sukses membuat sya lemes sesaat dan langsung meluncur menuju agen Agra Mas Punung dg tak bersemangat lagi. Sampai di agen, mbk Suci dan Mbak Dian cuma bisa meminta maaf atas kesalahan ini dan menawarkan buat pindah hari saja tetapi apadaya saya yg ga bisa pindah hari karena udah pesen tiket buat baliknya. Sya meminta buat dicarikan armada executive tujuan Jakarta manapun yg hotseatnya masih ada katanya juga udah ga ada soalnya udah pada fullseat. Akhirnya pasrah dah pulang dengan tiket BDB kelas VIP dan uang sya buat administrasi dikembalikan 15rb. Untung aja saat itu dapat BM 79 untuk kelas VIP tujuan Kalideres kan lumayan dapat armada new setra lungsuran team muriaan yg udah berair suspension.
       Pada pukul 08.40, tiba-tiba ditelpon lagi oleh mbak Suci yg memberitahu kabar gembira bahwa ada cancelan seat 1B buat armada BM 95 hari ini. Dengan senang hati sya pun langsung minta pindah naik BM 95 saja dan kembali menuju agen buat menukarkan tiket dan menyerahkan lagi uang 15rb yg dikembalikan tadi. Bener2 rejeki anak sholeh dah di detik-detik terakhir sebelum keberangkatan ada cancelan hotseat yg ga pernah sya bayangkan sebelumnya. Rencana Allah emang luar biasa buat hambanya... alhamdulillah. Tinggal menanti keberangkatan saja sekitar pukul 10 nanti dan seperti biasa sya berpesan pada mbak Suci untuk naik dari depan rumah hehe...
Tiket BDB Agra Mas BM 95
Bagaimana kisah perjalanan Pacitan-Jakarta bersama si Krotonia ini ? Mari kita simak bersama Check it out ....


HARI 1
09.50 : Menuju depan rumah untuk menunggu kedatangan bus Agra Mas BM 95. Biasanya pasukan Agra Mas bakalan lewat depan rumah antara jam 10.00-10.20. Dan saat itu pasukan semut merah diawali dengan melintasnya BM 70 (Ciledug Exe) kemudian disusul armada BM 27 (Ciputat VIP), BM 15 (Ciledug VIP), BM 57 (Bogor Exe), BM 24 (Pademangan VIP), BM 78 (Cileungsi Exe), dan BM 79 (Pasar Kemis VIP). Wah banyak ya ternyata armada Agra Mas team Pacitan itu karena setiap harinya selalu memberangkatkan 9 armada.
10.12 : Akhirnya sesosok Agra Mas BM 95 dengan body New Setra Jetbus 2 SHD pun datang perlahan dari arah timur menghampiri saya di belakangnya BM 65 (Depok Exe). Bus ini merupakan urutan terakhir dari pasukan semut merah team Pacitan saat itu. Setelah mengabadikan eksterior bus selanjutnya sya pun naik ke dalam bus. Bus dengan total 34 seats Aldilla terbaru yg sangat nyaman ini telah dilengkapi dengan bantal dan selimut di setiap seatnya serta fasilitas AVOD dan power plug. Namun bagi pecinta kursi panas harus bersabar tidak bisa menikmati fasilitas ini karena untuk deretan hotseatnya tidak dipasangi AVOD namun digantikan dg TV yg dipasang tepat di depan penumpang hotseat hmmm. 
Agra Mas BM 95
Seat Aldila Terbaru dari Agra Mas BM 95
Kesan pertama naik bus ini adalah cukup kencang, nyaman, mentul2 dan full musik dengan pandangan ke depan lumayan luas walaupun efek double glass ini. Untung saja jadinya dapat seat 1B karena klo dapat seat 1C sesuai tiket sya sebelumnya bakalan meradang sepanjang perjalanan akibat pandangan yg terhalangi oleh sun screen jahat. Selain itu menurut sya cukup sempit rasanya untuk kelas super executive karena belum bisa selonjoran full jika tas sya taruh di depan. Jadi, tas sya pun terpaksa ditaruh di samping kanan saja biar bisa lebih lega. Seharusnya seatnya bisa dikurangi satu baris gitu minimal menjadi 30 seat saja biar ada pembedanya antara kelas executive dan super executive selain hanya menggunakan armada scania. 
Onboard Agra Mas BM 95
Jarak Antarseat Agra Mas BM 95
10.17 : Melintas Bliruk, nampak BM 65, 79 dan 27 sedang antri menaikkan penumpang di agen Bliruk. Beginilah suasana tiap kali bus Agra Mas mengambil penumpang di agen pasti harus berjejer dulu nunggu giliran sesuai urutan kedatangan saking banyaknya busnya. Karena ga ada manifest penumpang buat BM 95, ya langsung ngacir saja duluan meninggalkan ketiga temannya itu.
Melintas Bliruk
10.20 : Melintas Donorojo, BM 95 juga ga mampir di agen Donorojo. Lepas Donorojo, bus yg menggunakan chasis Scania K360ib opticruise transmision alias menggunakan transmisi matic ini kembali dipacu lumayan kenceng oleh driver langsirannya menuju arah Wonogiri melewati jalur yg berliku2, mendaki dan menurun hingga memasuki perbatasan Jatim-Jateng. Walaupun berliku2, tetapi jalan menuju Solo di kabupaten Pacitan ini mulussss lho dan cukup lebar. Hal ini dapat dinikmati hanya sampai Giriwoyo saja. Lepas dari Giriwoyo ya asudahlah....
Melintas Donorojo
10.28 : Memasuki perbatasan Jatim-Jateng. Suspensi scania  K360ib yg sangat empuk ini rasanya nyaman banget buat bermanuver di jalanan berliku dan menurun seperti jalur Glonggong-Giriwoyo ini. Coba aja kemaren pas ke Bengkulu dapat armada SAN yg scania #eh masih belum bisa move on hihihi...
Melintas Perbatasan Jatim-Jateng
10.34 : Melintas Giriwoyo juga kembali tak mampir di agen Giriwoyo dan langsung ngejoss menuju Baturetno.
Melintas Giriwoyo
10.38 : Konvoi mosak-masik bareng BM 15 dan Sindoro Satria Mas 226 di jalur Giriwoyo-Baturetno ini namun keadaan ini tak bertahan lama saat BM 15 dan SSM 226 harus menepi untuk menaikkan penumpang di agen.
Melintas Watu Agung
10.43 : Memasuki terminal Baturetno, sudah ada Gunung Mulia, Sumba Putra, Armada Jaya Perkasa, dan BM 78 yg juga lagi menaikkan penumpangnya. Suasana terminal Baturetno saat itu cukup ramai dengan para penumpang bus malam yg rata2 adalah penumpangnya Agra Mas. Hanya sebentar saja menaikkan penumpang di terminal Baturetno dan bus pun langsung diberangkatkan kembali menuju Wonogiri barengan dengan BM 24.
Memasuki Terminal Baturetno
Suasana Terminal Baturetno
10.55 : Melintas pertigaan Mboto kembali menaikkan penumpang di agen bersama BM 24. Lanjut konvoi mosak-masik kedua armada ini hingga Karang Turi namun BM 24 joss banget larinya sampai BM 95 pun tertinggal cukup jauh untuk mengejarnya.
Melintas Mboto
11.04 : Melintas karang turi. Pemandangan antrian Agra Mas  BM 79, 15 dan 78 yg menunggu giliran menaikkan penumpang kembali terlihat di sini. BM 24 yg ga ada manifest penumpang di sini udah ngacir duluan begitu pula BM 95. Lepas karang turi, gantian konvoi sama BM 78 yg baru angkat jangkar dari agen karang turi hingga Ngadirojo. Tanjakan Nguntoronadi pun cukup mudah ditaklukkan oleh kedua bus ini namun BM 78 nampak sedikit terengah2.
Melintas Karang Turi
Agen Agra Mas Karang Turi
11.18 : Melintas tanjakan kembali di kawasan alas gunung pegat dengan mudahnya karena power scania K360ib sangat handal untuk melewati tanjakan seperti ini.
Melintas Alas Gunung Pegat
Video perjalanan Agra Mas BM 95 melintasi jalur pegunungan Pacitan-Wonogiri ini bisa dilihat DISINI

11.34 : Memasuki terminal Ngadirojo untuk mengambil penumpang. Terminal Ngadirojo yg luasnya ga seberapa ini sya rasa terlalu sempit untuk menampung bus malam yg parkir di sini sehingga kebanyakan bus malam lintasan yg masuk sini cuma ambil penumpang saja lalu berangkat lagi. Bahkan di luar terminal pun masih banyak bus malam pada parkir di pinggir jalan untuk menunggu penumpang maupun ngetem cari penumpang. Saat itu terminal Ngadirojo ini dipenuhi oleh pasukan semut merah yg lagi menaikkan penumpang sedangkan di luar terminal nampak HR 31, Gunung Mulia, dan pasukan Pumas lagi berjejer di pinggir jalan.
Memasuki Terminal Ngadirojo
11.38 : Hanya beberapa menit saja parkir di sini untuk menaikkan penumpang kemudian bus langsung diberangkatkan lagi keluar terminal karena udah harus gantian sama bus lain yg menunggu di belakangnya. Suasana ramai dan bikin macet jalanan menjadi pemandangan yg udah biasa saat jam keberangkatan bus malam Jakartanan dari Ngadirojo ini sampai petugas Dishubnya pun harus turun tangan mengatur keluar masuk bus dan area ngetem di kawasan ini.
Suasana Terminal Ngadirojo
Berangkat dari Terminal Ngadirojo
11.46 : Melintas jalan Ngadirojo-Wonogiri yg cukup ramai dengan mosak-masik bareng BM 79. Satu per satu kendaraan di depannya pada digoyang kanan semua.
Konvoi Bareng BM 79
11.55 : Memasuki Kota Wonogiri, BM 79 ngacir duluan saat BM 95 menepi sebentar utk menaikkan driver pinggir BM 95. Lanjut melakukan transit penumpang BM 25 dg tujuan Merak yg dibawa oleh BM 95 ini karena dari Pacitan belum ada yg langsung tujuan Merak sehingga harus transit di Wonogiri. Seharusnya juga transitnya di pool Wonokarto tetapi karena armada BM 25 udah duluan berangkat dari pool sebelum BM 95 datang, maka BM 25 menunggu penumpangnya di dekat pool Rosin.
Melasuki Kota Wonogiri
Transit Penumpang BM 25
12.02 : Memasuki pool Agra Mas Wonokarto. Pool ini berdekatan dg pool Sedya Mulya dan SSM. Di sana sudah berjejer seluruh Agra Mas team Pacitan untuk menaikkan penumpang dan memberi kesempatan penumpang lain buat shalat dan ke toilet dulu di sini. Untuk Agra Mas yg start dari Giribelah/Giriwoyo/Purwantoro udah pada berangkat duluan semua dari pool Wonokarto karena urutan keberangkatannya biasanya team Giribelah/Giriwoyo/Purwantoro-team Pacitan-SDD. Sya manfaatkan waktu ini buat shalat jamak Dhuhur dan Ashar dulu sekalian.
Memasuki Pool Agra Mas Wonokarto
Kemudi Scania K360ib
Suasana Pool Agra Mas Wonokarto
Suasana Pool Agra Mas Wonokarto
Suasana Pool Agra Mas Wonokarto
Suasana Pool Agra Mas Wonokarto
12.25 : Bus diberangkatkan kembali dg kendali driver pinggirnya. Untuk armada Agra Mas tujuan Pacitan ini, terdapat namanya sistem driver langsir yg akan membawa armada dari pool Wonokarto menuju Pacitan PP sedangkan driver pinggir akan membawa armada mulai dari pool Wonokarto. Lepas pool Wonokarto, bus dipacu cukup santai dengan hiburan dangdut mbak via vallen joss hehe ... 
Driver Pinggir BM 95
Berangkat Dari Pool Wonokarto
Berangkat Dari Pool Wonokarto
Hiburan di Dalam Bus
12.33 : Memasuki terminal Giri Adi Pura hanya sekedar lewat dan memutari terminal saja tanpa berhenti mengambil penumpang lagi di sini. Mungkin keberangkatan dari Wonogiri memang udah dipusatkan dari pool Wonokarto saja.
Memasuki Terminal GAP
Melintas Terminal GAP
12.40 : Melintas Selogiri masih dipacu kalem namun lumayan kenceng bawanya. Akses jalan Wonogiri-Nguter ini ternyata udah dilebarkan toh dan mulus sekarang, maklum udah lama ga melintas jalur ini hehe...
Melintas Selogiri
12.48 : Melintas Nguter mulai terlihat banyak penampakan bus malam yg pada ngompreng di pinggir jalan sepanjang jalur Wonogiri-Sukoharjo ini. Kondisi lalu lintas juga terpantau ramai lancar.
Melintas Nguter
12.53 : Memasuki terminal Sukoharjo untuk mengambil penumpang, terlihat HR 31 baru saja lepas terminal. Selanjutnya snack yg berisi air mineral gelas, roti isi coklat dan 2 permen kiss ini dibagikan kepada setiap penumpang. Lumayanlah isi snacknya, klo ini cocok bnget dibagikan sebelum sampai di RM buat camilan penunda rasa lapar.
Memasuki Terminal Sukoharjo
Memasuki Terminal Sukoharjo
Snack Agra Mas
Snack Agra Mas
13.17 : Melintas batas kota Sukoharjo.
Melintas Batas Kota Sukoharjo
13.25 : Memasuki kawasan Solo Baru lagi bermacet-macetan bareng Timbul Jaya, Armada Jaya Perkasa, SSM 226 dan HR 31. Kepadatan kendaraan masih menjadi pemandangan sehari-hari di kawasan ini hingga gemblegan.
Memasuki Solo Baru
13.40 : Melintas Laweyan malah digoyang kanan oleh SSM 231 "Sniper" yg berani lari mosak-masik mengejar HR 31 di depan dengan kencangnya di tengah kondisi jalan yg cukup ramai ini.
Melintas Laweyan
14.47 : Melintas kawasan underpass Makam Haji karena BM 95 ini memilih lewat jalan lurus langsung tembus kartosuro saat di pertigaan Laweyan tadi.
Melintas Underpass Makam Haji
14.00 : Melintas pertigaan Kartosuro mulai macet lagi karena di bundaran Kartosuro lagi ada demo mahasiswa.
Melintas Pertigaan Kartosuro
14.07 : Melintas pertigaan terminal Kartosuro. Terlihat rombongan pasukan Pumas sejumlah 4 bus lagi pada keluar dari terminal Kartosuro, termasuk Pumas S01 yg memimpin di barisan terdepan. Secara bergerombol tiba2 HR 31, LP 198, SSM 231 dan SSM 226 pada mengasapi BM 95 satu per satu karena BM 95 masih belum panas sepertinya.
Melintas Kartosuro
DiOT LP 198 dan HR 31
14.14 : Setelah sempat diasapi oleh HR 31, SSM 226, SSM 231 dan LP 198, BM 95 mulai memanas dan menunjukkan kemampuannya yg sebenarnya dengan kembali mengOT satu per bus tsb hingga menyisakan HR 31 yg merupakan lawan terberat dan larinya mosak-masik itu.
Mengejar HR 31
MengOT SSM 226
14.20 : Melintas Bangak, HR 31 yg baru saja menjadi teman maraton BM 95 terpaksa harus sein kiri dulu memasuki pool barunya Po. Haryanto divisi Solo Raya yg merupakan ex Pool Handoyo dulu kemudian digantikan oleh HR 33 yg baru saja keluar dari poolnya. Lepas Bangak langsung lari HR 33 nya selap-selip semua kendaraan di depannya termasuk LP 198, begitu pula BM 95 yg cukup menempel di belakangnya saja hehe...
Mengejar HR 33
Mengejar HR 33
14.25 : Memasuki lingkar boyolali, aksi goyang kanan terus diperlihatkan untuk menyalip barisan truk dan mobil yg cukup menghambat perjalanan. HR 107 terlihat berhenti di sini entah mau naikin penumpang atau gmn.
Melintas Lingkar Boyolali
14.31 : Melintas depan terminal Boyolali, ketiga bus yg lagi konvoi mesra ini semuanya ga ada yg memasuki terminal Boyolali.
Melintas Depan Terminal Boyolali
14.35 : Lepas terminal Boyolali langsung deh HR 33 menunjukkan aksi selap-selip dan goyang kanannya. Tak tinggal diam, BM 95 pun tak mau kalah mengimbangi aksi HR 33 tsb dengan LP 165 sebagai korban pertama dari bulan-bulanan kedua bus ini. Mantap dah di jalur Boyolali-Ampel yg jalannya naik turun dan meliuk-liuk ini BM 95 terus  mengejar dan memperkecil jarak dengan HR 33.
Mengejar HR 33
MengOT LP 165
14.40 : Masih berjibaku di jalur Boyolali-Ampel ini, BM 95 terus menggempur pertahanan HR 33 hingga bertemu dengan Pumas S01 yg lagi mosak masik di depan memimpin aksi konvoi ini. Ketiga bus ini tampak ga ada yg mau mengalah satu sama lain dan tetap berusaha mempertahankan posisinya. Saat melewati jalanan menanjak sebelum Ampel, Pumas S01 dengan mudah menaklukkannya disusul BM 95 yg akhirnya  berhasil menumbangkan pertahanan HR 33 dan menyeset kiri HR 33 saat melewati tanjakan tsb.
Konvoi Pumas S01, HR 33 dan BM 95
Menyeset Kiri HR 33
14.46 : Melintas Ampel. Aksi goyang kanan dan kiri selalu ditunjukkan demi menghalau padatnya kendaraan dan terus mengejar Pumas S01 yg juga lagi mosak-masik nyari celah jalan. Ketika goyang kanan ga bisa, goyang kiri pun menjadi alternatifnya. Aksi kejar-kejaran duo Scania K360ib ini menjadi pemandangan yg bikin mata melek hingga memasuki Sruwen.
Melintas Ampel
Goyang Kanan Mengejar Pumas S01
14.50 : Memasuki Sruwen tampak penumpukan kendaraan akibat antrian di bangjo pertigaan sruwen. Langsung aja Pumas S01 dan BM 95 goyang kanan buka jalur bersama dan sama2 belok ke kanan memasuki terminal Sruwen untuk mengambil penumpang. Pasukan Pumas Maxibus antara lain P02, P15 dan P10 juga terlihat lagi mengambil penumpang di sini yg sedangkan Pumas M11 udah terpantau meninggalkan terminal Sruwen duluan saat BM 95 buka jalur tadi. Hanya menaikkan penumpang sebentar saja yg merupakan penumpang terakhir dari BM 95 ini langsung angkar jangkar lagi mendahului para pasukan Pumas. Dengan demikian okupansi total penumpang BM 95 ini yg nyaris fullseat, hanya menyisakan 1 seat saja samping toilet.
Buka Jalur di Sruwen
Memasuki Terminal Sruwen
15.02 : Memasuki kawasan klero seperti biasa tak pernah sepi dari padatnya kendaraan. Pengen goyang kanan namun sama saja lalin arah berlawanan juga terpantau padat. Akhirnya harus bersabar berjalan woles saja hingga memasuki batas kota salatiga walaupun sesekali tetep nekat goyang kanan dan mlipir kiri demi segera terbebas dari kepadatan ini.
Melintas Klero
15.11 : Melintas lingkar salatiga langung tanpa memasuki terminal Tingkir dulu. Kondisi lalu lintas sepanjang lingkar Salatiga cukup lancar, hanya sesekali agak tersendat di beberapa bangjonya.
Melintas Lingkar Salatiga
15.30 : Menaikkan driver tengahnya yg udah menunggu di pinggir jalan lepas Lingkar Salatiga.
Menaikkan Driver Tengah BM 95
15.36 : Langsung memasuki tol Bawen bareng BM 24 di belakangnya. Baru melintasi tanjakan sebelum GT. Bawen udah mengasapi Tunggal Dara Putera Legacy SR1 yg lagi ngos-ngosan buat nanjak. Sepanjang tol bawen-banyumanik ini tak menyangka bus ini dipacu dg kecepatan tinggi di atas 100 kpj bahkan beberapa kali sempat menyentuh angka 120 kpj alias mentok gan. Alhasil semua bus yg dijumpai di tol ini dapat dilibas oleh BM 95. Walaupun dipacu kencang kya gini, namun tak berasa klo bus udah mentok aja jarum spedonya hehe rasanya cuma seperti dipacu 80 kpj ajah...Bener-bener nyaman dan empuk rasanya berlari di tol Bawen ini.
Memasuki GT. Bawen
Spedometer Mentok Gan
15.54 : Memasuki GT. Banyumanik bareng Pumas M11. Ternyata udah terkejar aja si M11 ini yg tadi udah lepas landas duluan saat BM 95 baru memasuki terminal Sruwen.
Memasuki GT. Banyumanik
16.00 : Memasuki GT. Tembalang, Pumas M11 berhasil melesat duluan saat BM 95 salah memasuki GT yg antriannya lebih banyak namun kondisi GT lumayan lancar jaya tanpa ada antrian kendaraan yg sampai mengular.
Memasuki GT. Tembalang
16.08 : Memasuki GT. Manyaran kembali bisa mengimbangi Pumas M11.
Memasuki GT. Manyaran
16.11 : Melintas Krapyak sudah terlihat volume kendaraan yg semakin padat di sore hari ini hingga akhirnya harus bermacet-macetan ria di kawasan sebelum terminal Mangkang hingga lepas terminal Mangkang bersama Pumas M11. Baru kali ini melewati daerah Mangkang masih terang benderang kaya gini biasanya paling ga udah menjelang magrib dan seringnya sekitar jam 7-8an malam hehe...Tak tinggal tidur-tiduran sambil menanti kemacetan ini mulai terurai.
Terjebak Kemacetan di Mangkang
16.43 : Bangun-bangun ternyata udah memasuki kota Kendal bersama Pumas M11 yg cukup gesit larinya namun tetap bisa diimbangi oleh BM 95. Pumas M11 yg terus dikejar oleh BM 95 tak dapat dengan mudah diambil alih posisinya. Perlawanan yg cukup sengit ditampakkan saat BM 95 mulai menempel di belakang Pumas M11. 
Melintas Kota Kendal
16.50 : Melintas Cepiring, masih terlibat aksi kejar-kejaran bareng Pumas M11 yg belum bisa dipatahkan pertahananya sambil saling adu kelincahan dalam memilih jalan yg longgar.
Melintas Cepiring
17.03 : Melintas lingkar weleri masih terus konvoi mosak-masik bareng Pumas M11. Lanjut memasuki Gringsing melewati jalur alas roban lama untuk menuju RM. Kendil Mas dan akhirnya terpisah dg Pumas M11 yg menuju RM. Raos Eco.
Melintas Lingkar Weleri
17.12 : Memasuki RM. Kendil Mas Gringsing yg berada di sebelah RM. Menara Kudus milik HR. Terlihat BM 70 dan beberpa Agra Mas team Wonogiri udah pada angkat jangkar dari RM. Lumayan ramai suasana RM milik Agra Mas tsb sore itu karena banyaknya armada yg silih berganti memasuki RM. Sudah ada BM 32 dan 52 yg terparkir di timur RM sedangkan BM 95 memilih parkir di sebelah barat RM bersama BM 14, 27, dan 15. Saya pun langsung mengambil servis makan yg tersedia dengan menukar kupon makan yg terdapat di tiket. Menu servis makan saat itu adalah nasi, sayur asem, sambal, ayam goreng dan kerupuk dengan minuman teh manis hangat. Walaupun menu servis makannya sederhana tetapi rasanya enak dan cocok banget di lidah sya.
Tiba di RM Kendil Mas
Menu Servis Makan di RM. Kendil Mas
17.30 : Biasanya usai makan sya akan langsung menuju mushola buat shalat Magrib dan Isya namun saat itu masih belum masuk waktu magrib, kira-kira masih kurang 10 menit lagi. Sempet khawatir juga kalo bus berangkat sebelum waktu Magrib tiba namun alhamdulillah driver tengah BM 95 ini ternyata juga tertib ibadahnya dan menunggu magrib tiba sekalian sebelum berangkat, salut dah sama beliau. 
Suasana RM. Kendil Mas
Suasana RM. Kendil Mas
Suasana RM. Kendil Mas
17.40 : Menuju mushola untuk shalat jamak qasar Magrib dan Isya sekalian. Alhamdulillah jdi tenang rasanya menikmati perjalanan selanjutnya.
17.55 : Bus kembali diberangkatkan dari RM. Kendil Mas dg kendali driver tengahnya. Tak lama berselang setelah bus diberangkatkan dari RM, kru BM 95 ini dg ramah menanyakan tempat turun setiap penumpangnya.
Berangkat dari RM. Kendil Mas
18.00 : Mulai menanjak di tanjakan alas roban baru dan konvoi dengan Laju Prima. Berharap setelah dipawangi driver tengahnya bisa tambah ngejoss malah justru loyo banget pada saat nanjaknya, ikut-ikutan Laju Prima yg hanya gremet2 manjah bagaikan kehilangan tenaganya, mungkin karena kurang ancang2nya dan belum panas nih drivernya lepas RM.
Menanjak di Jalur Alas Roban Baru
18.14 : Lepas alas roban hingga Banyuputih, bus mulai ngejos meliuk-liuk di jalur pantura ini. Hanya Laju Prima tadi yg berhasil diasapi oleh BM 95 dan cuma bisa berlari sendirian karena sepanjang jalur Alas Roban-Banyuputih ga menemui satu pun teman buat maraton di pantura.
Melintas Banyuputih
18.30 : Melintas Subah masih ramai kondisi jalanan yg didominasi sama pengendara motor. Bener2 perjalanan yg mnjenuhkan jika ikut armada wonogirian itu. Padahal kalo tengah malem bisa lebih kenceng nih karena udah mulai sepi.
Melintas Subah
18.40 : Melintas Batang.
Melintas Batang
18.57 : Terhambat kemacetan sebentar saat akan memasuki kota pekalongan yg diakibatkan oleh penumpukan kendaraan di bangjo.
Macet Memasuki Pekalongan
19.01 : Melintas Kota Pekalongan.
Melintas Pekalongan
19.10 : Melintas Wiradesa mulai ramai dengan keberangkatan bus Sinar Jaya, Dewi Sri dan Dedi Jaya team Pekalongan.
Melintas Wiradesa
19.16 : Melintas kawasan proyek jembatan sipait seperti biasa harus tersendat dulu cukup lama di sini dan akhirnya bisa ketemu lawan yg seimbang yaitu Pumas S01 tadi yg sama2 terjebak kemacetan. Susul menyusul antara duo scania ini pun terjadi saat lagi berjibaku di kemacetan.
Melintas Sipait
Melintas Sipait
19.35 : Melintas Comal, BM 95 terus berusaha mengimbangi permainan Pumas S01 yg mosak-masik abis di jalanan. Namun karena driver tengah BM 95 ini memiliki style yg lebih kalem dari driver pinggirnya maka hanya mampu mengekor saja dari belakang sehingga mmbuat Pumas S01 pun beranjak menjauh dari BM 95.
Melintas Comal
Melintas Comal
20.00 : Melintas Lingkar Pemalang terlibat duel sengit dengan Tunggal Dara Putra Legacy SR1 yg sebelumnya udah diasapi di tol Bawen tadi. Lumayan juga si TDP larinya ga bisa diremehkan kalo di jalur pantura non tol ini hingga cukup sulit diasapi kembali tetapi pada akhirnya tetep aja bisa dipatahkan pertahanannya.
Melintas Lingkar Pemalang
20.22 : Melintas Surodadi Pumas S01 dan TDP Legacy SR1 mulai terlihat hilalnya lagi setelah nyaris tak terkejar karena BM 95 sempat menepi beberapa menit untuk urusan dalam negeri sang driver, hehe.... Belum juga bisa mengejar kedua bus di depan malah ditambah diasapi lagi oleh Pumas P10 yg langsung ngacir lari mosak-masik mengejar kawannya Pumas S01.
Melintas Surodadi
20.37 : Memasuki kawasan kota Tegal berhasil mengasapi TDP Legacy SR1 lagi dan terus melaju kencang hingga meninggalkan kota Tegal.
Melintas Tegal
20.55 : Memasuki GT. Brebes Timur. Sepanjang tol Brebes Timur hingga Pejagan ini hanya dipacu kisaran 80-100 kpj saja, sangat kontras dg driver pinggirnya yg berani membejek gasnya hingga spedo mentok.
Memasuki Tol Brebes Timur
21.09 : Memasuki kawasan tol Pejagan-Kanci, bus masih mempertahankan kecepatannya di kisaran 80-100 kpj saja. Karena tak ada lawan dan hanya berlari sendirian saja akhirnya sya pun terlelap tidur zzzzz...
Melintas Tol Pejagan-Kanci
21.56 : Memasuki GT. Palimanan.
Memasuki GT. Palimanan
22.25 : Masih melintasi tol Cipali. Sepanjang tol Cipali ini hanya sya habiskan buat bobomania saja.
Melintas Tol Cipali
22.57 : Menuju SPBU km. 101 Cipali untuk mengisi solar. Udah ada BM 32, 70, 27, dan 52 yg lagi berjajar mengisi solar. Ada juga Pumas S01 dan Pumas P10 yg juga mengisi solar di sini. Selanjutnya BM 24, Pumas P15, M11, dan P02 juga udah mulai ngantri di belakang.
Mengisi Solar di Rest Area KM 101 Tol Cipali
23.18 : Melaju kembali di tol Cipali ternyata masih konsisten berada di kecepatan 80-100 kpj. Tak heran klo udah mulai jadi bulan-bulanan bus lain seperti pasukan PK Bobotsari bahkan Sinar Jaya 92RA hufffft...
DiOT PK Bobotsari
Mengejar Kembali PK Bobotsari
DiOT Sinar Jaya 92RA
23.30 : Memasuki akhir dari ruas tol Cipali menuju ke ruas tol Jakarta-Cikampek, tiba-tiba bus direm secara mendadak kemudian menepi dan mundur beberapa meter. Ternyata BM 27 lagi mengalami pecah ban dan saat itu sudah ada BM 70 duluan yg membantu kemudian disusul BM 95 dan BM 24 yg juga menunjukkan aksi solidaritasnya.
Berhenti di  Tepi Akhir Tol Cipali
Solidaritas Pasukan Semut Merah
Berhenti di Tepi Akhir Tol Cipali



HARI 2
00.05 : Setelah lebih dari setengah jam camping di pinggir tol Cipali, alhamdulillah permasalahan ban pecah pada BM 27 udah selesai. BM 70 dan BM 24 udah duluan ngacir disusul BM 95. Kali ini gas mulai dibejek lebih dalam hingga terpantau kecepatan max mencapai 110 kpj (walau blm mentok sih) untuk mengejar ketertinggalannya. Satu per satu bus di depannya dapat dengan mudah diasapi semua termasuk BM 24 dan BM 70. HR 131 yg melintas beberapa saat tadi juga mulai nampak hilalnya.
MengOT Dewi Sri
MengOT BM 70 dan BM 24 
MengOT Andhora Line
00.15 : Baru melesat sebentar di tol Jakarta-Cikampek harus mendapati kenyataan bahwa kemacetan udah menghadang di depan mata sejak kawasan Karawang Barat dan terpantau hingga Bekasi. Aksi cekatan dalam memilih lajur kiri atau kanan yg dilalui mulai ditunjukkan agar segera terbebas dari kemacetan ini.
Kemacetan di Karawang Barat
00.36 : Memasuki GT. Cikarang Utama terjadi antrian kendaraan yg cukup panjang di semua loket. Lepas GT. Cikarang Utama pun masih harus berjibaku dengan padatnya kendaraan yg tak kunjung berkurang. 
Melintas GT. Cikarang Utama
00.43 : Melintas Cibitung masih harus bersabar berjibaku dalam antrian kendaraan yg hanya bisa bergerak perlahan.
Melintas Cibitung
01.45 : Alhamdulillah kmbali lagi memasuki tol udah lancar lalu lintasnya setelah harus memutuskan mlipir kiri menuju exit tol Bekasi Timur kemudian via jalan arteri hingga masuk lagi ke GT. Bekasi Barat untuk menghindari kemacetan parah ini. Lanjut menuju tol dalam kota dan menuju tol arah cempaka putih.
Melintas Tol Dalam Kota
02.00 : Menurunkan penumpang di kawasan Cempaka Putih bareng BM 79. Wah padahal di pool Wonokarto kemaren sempat troubel nih dan pas di RM juga kayaknya BM 79 belum nampak hilalnya masuk RM pas BM 95 berangkat...eh ini tahu2 masuk Cempaka Putih malah bisa bareng BM 95 hmm joss berarti. 
Menurunkan Penumpang di Cempaka Putih
02.07 : Lanjut masuk tol lagi arah Pluit masih konvoi bareng BM 79 yg akhirnya tetep dibalap juga sama BM 95 hihihi....
Melintas Tol Menuju Pluit
02.27 : Menurunkan penumpang di kawasan Jembatan Tiga-Jembatan Dua lanjut menyusuri kawasan pluit-teluk gong-kampung gusti-pesing-cengkareng yg masih dalam kondisi sepi sehingga dapat ditempuh dengan cepat. Cukup banyak penumpang yg pada turun di sepanjang kawasan ini ternyata pantesan jalurnya dibuat lewat pluit bukan lewat grogol yg jauh lebih cepet. Di jembatan tiga ini barulah terjadi pergantian driver dan kembali dipunggawai driver pinggir lagi namun masih santai bawanya. 
Menyusuri Kawasan Pluit-Cengkareng
02.40 : Alhamdulillah sampai di terminal kalideres juga akhirnya namun syangnya busnya ga masuk terminal dan hanya diturunkan di depan terminal saja sehingga langsung diserbu oleh para tukang ojek dan angkot yg menawarkan jasanya. Wah tahu gitu mending turun Cengkareng aja tadi. Mungkin peraturan dari Dishub yg mewajibkan menaikkan/menurunkan penumpang harus di dalam terminal udah mulai kendor kali ya.... Tak lupa sya mengucapkan terima kasih kepada kru yg bertugas. Catatan waktu tiba di Jakarta ini emang hampir sama dengan rata-rata bus yg start dari Solo lebih sore saat kondisi jalanan lancar jaya karena memang kondisi tol Jakarta-Cikampek malam itu lumayan serem serta harus berhenti membantu sesama PO yg lagi kena trouble tadi di Cipali.
Tiba di Depan Terminal Kalideres
02.45 : Menuju shelter busway sudah tersedia sosok bus body genesia livery lawas dengan chasis Hino RK8 tujuan Harmoni yg lagi terparkir di sana. Langsung aja naik bus tsb dan masih harus menunggu cukup lama hingga bus diberangkatkan setelah sya naik. Maklumlah busway edisi angkutan dini hari kaya gini pasti dapat armada transformernya alias yg udah jelek2 ditambah jarak keberangkatannya yg cukup lama antar bus hingga 30 menit sekali hmmm.
Shelter Busway Terminal Kalideres
02.55 : Akhirnya bus mulai diberangkatkan meninggalkan terminal Kalideres menuju Harmoni. Walaupun bus tua namun larinya tetap sosss bonus gemblodak sepanjang jalan hihihihi...
Di Dalam Trans Jakarta Kalideres-Harmoni
03.20 : Tiba di halte harmoni sentral langsung menuju shelter keberangkatan busway tujuan pulogadung yg saat itu telah standby juga bus body genesia livery lawas lagi dengan masih mengusung chasis Hino RG. Kembali sya harus menunggu cukup lama hingga bus diberangkatkan hufffttt...
Di Dalam Trans Jakarta Harmoni-Pulogadung
03.30 : Bus mulai diberangkatkan meninggalkan halte Harmoni Sentral menuju Pulogadung namun sya hanya ngikut hingga halte Senen saja untuk transit lagi menuju Ancol. Masih dalam suasana gemblodak namun tetap sosss larinya hehe...
03.45 : Transit lagi di halte senen sentral. Lihat monitor jadwal keberangkatan bus ternyata masih sekitar 30 menit lagi bus arah Ancol baru tiba di halte Senen Sentral ini. Nah loh harus ngowoh nungguin lama lagi nih padahal udah ngantuk berat rasanya. 
04.14 : Akhirnya bus yg ditunggu-tunggu datang juga. Kali ini masih dapat bus edisi lawasnya dengan mesin zhong tong. Sebuah pengalaman perjalanan  naik busway yg luar biasa dari Kalideres menuju Pademangan yg membutuhkan waktu hingga 2 jam karena kebanyakan nunggu busnya yg jarang beroperasi huhuhu...
Di Dalam Trans Jakarta Kampung Melayu-Ancol
04.30 : Sesampainya di halte busway Pademangan kemudian langsung order gojek menuju Pademangan timur.
04.40 : Tiba di rumah Pademangan bertepatan dengan iqomah masjid depan rumah dan langsung capcus ke masjid dulu buat Subuhan berjamaah. Usai shalat Subuh, lanjut mandi, sarapan dan molor sebentar menghilangkan rasa ngantuk biar seger lagi pas berangkat siang nanti karena jam 11 an udah harus capcus ke Pulogebang lagi untuk melanjutkan etape touring BDBan yg kedua hehe...


Cerita perjalanan Part 2 sya selanjutnya masih dengan tema yg sama yaitu touring BDBan ini dapat disimak DI SINI... Semoga bermanfaat dan menginspirasi teman-teman yg membacanya ^^.

Tarif :
Punung-Kalideres : 40k (Po. Agra Mas Super Executive BDB)
Kalideres-Pademangan :3,5k (Trans Jakarta)
Gojek : 7k

3 comments:

  1. jujur saja, saya jadi terinspirasi untuk mencoba armada yang satu ini berkat catatan perjalanan anda. Satuhal yang saya masih bingung, apabila saya turun di pasar kemis, bagaimanakah akses kembali menuju jakarta / Bandara SHIA ? Terimakasih😁

    apabila berkenan, saya sangat berterimakasih untuk dapat dihubungi via wa 082244098747 😊

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sebenarnya sya jg kurang paham akses ke bndara, apalagi sya blm pnh smpe psar kmis

      Delete
  2. Apakah skrg Agra Mas hanya memiliki 2 unit Scania K360 BM 95/96 untk jatah Pacitan atau sdh ada tambahan..??
    Yg terbaru Agra baru saja merilis Scania K410 HD 001,002,003 dan 004

    ReplyDelete