Thursday, 14 April 2016

Touring Birunya Cinta Pulau Dewata dengan Bus Ekonomi


    Akhirnya kesempatan untuk touring ke Bali bisa terwujud. Butuh beberapa minggu untuk mempersiapkan mental, bekal dan finansial untuk pergi ke sana karena pastinya membutuhkan biaya yg tidak sedikit sekalipun harus dijalani secara trip to trip. Sebelumnya tidak lupa sya menawarkan pada teman sesama penggemar bus untuk ikut touring dengan sya tetapi banyak yg ga bisa karena terkendala finansial, memang harus dimaklumi touring jauh pasti budgetnya besar. Sya pun harus bekerja keras untuk mengumpulkan pundi2 agar bisa ke Bali. Ini merupakan perjalanan kelima kalinya sya pergi ke Bali, namun pertama kalinya secara sendirian sehingga sya cukup familiar dengan keadaan Bali dengan segala karakteristiknya. Berbagai info mengenai bus ke sana sya cari-cari demi mendapatkan info yg valid terkait tarif dan jam keberangkatan. Setelah itu plan A, B, C pun dipersiapkan jikalau terjadi hal-hal yg diluar dugaan ketika dalam perjalanan. Berbekal 3 botol cleo 550 ml, 1 botol club 600 ml dan 1 botol aqua dalam tupperware 750 ml, 2 power bank, alat mandi dan beberapa pakaian ganti, sya pun nekat untuk berangkat pada tanggal 8 April 2016 secara sendirian. Tidak lupa sya sebelumnya sudah menukarkan uang yg sya bawa dengan pecahan2 yg nantinya akan membantu dalam proses pembayaran karcis. Karena bertepatan hari Jumat, sya sempatkan untuk TTC dulu dg teman-teman SGL dulu nantinya pas di terminal tirtonadi solo.
Check it out ....

HARI 1 ----> WIB Style
20.35 : Go to Janti dianter sama temen kos (Biar hemat ga biaya parkir, hehe)
20.45 : Sampai di janti kehujanan. Berharap nanti dapat SR Patas cilacapan yg take off dari Giwangan sekitar pukul 20.30. Beberapa bus ATB pun saya lewatkan yaitu Mira 7156 dan SR 7098 demi menunggu SR Patas. Ternyata yg datang adalah Eka 7355 dan di belakangnya ada Eka lagi juga lupa nopol berapa, artinya SR Patas udah lewat tadi sebelum sya sampai janti.
21.05 : Akhirnya naik SR 7100 aja karena mau memburu waktu TTC. Penumpangnya ga terlalu banyak saat itu karena memang lagi hujan sehingga masih bisa dapat hotseat hehe. Sepanjang perjalanan ditemani oleh tembang kenangan yg membuat ngantuk.
Onboard SR 7100
21.40 : Memasuki terminal Klaten, disambut hujan yg makin deras. Walaupun hujan tetapi tetep ngejoss pak sopir bawanya.
22.30 : Alhamdulillah sampai terminal tirtonadi, lanjut menuju tempat cangkruan TTC di angkringan depan shelter solo timur. Ngumpul bareng teman-teman SGL sambil menunggu jam nya SR 7352 kalau jatahnya mas yuli, kalau ga ya naik Mira 7215 nya mas nanang target selanjutnya.
SR 7100 di Tirtonadi
23.05 : SR 7352 a.k.a New Rabbit Racing sudah datang dan parkir di belakang 7706. Sya pun pergi ke toilet dulu sekaligus mengecek apakah jatahnya mas yuli saat itu. Ternyata emang benar saat itu jatahnya mas yuli dengan copilot mas anggi.
23.10 :  SR 7352 parkir di shelter. Sya pun berpamitan pada teman2 untuk melanjutkan perjalanan yg masih sya rahasiakan dari mereka sebenarnya, hehe. Alhamdulillah masih dapat hotseat tapi sebangku sama orang yg lagi flu+batuk nanging ra njawani (Pas batuk ga mau nutupi mulutnya, malah sya yg nutup daripada ketularan). Saat itu emang parkirnya agak lama karena banyak bus yg ga jalan seperti SS 7030, Mira 7213, Mira 7215, SR 7572 dll.
Onboard SR 7352
23.25 : SR 7352 diberangkatkan beberapa saat setelah Mandala dan Eka 7331 juga berangkat. Sampai di daerah Palur sudah mengOT Eka 7331 dan terlihat Mandala sedang ngepom di daerah Masaran. Sepanjang perjalanan ditemani oleh lagu dangdut banyuwangian, hehe.


HARI 2 ----> WIB Style
00.10 : Melintas Pilang Sari, Sragen. Lepas pilang sari, bus masih dipacu dg style mosak-masiknya. Siulan mas anggi tak henti-hentinya terdengar ketika bus sedang berusaha menyalip kendaraan di depannya.
00.50 : Melintas Ngawi lama. Lepas Ngawi sepertinya mas yuli udah ga begitu semangat lagi menggoyang jalanan alias ndledeg. Mungkin udah jatah kesekian kalinya, hehe. Walaupun ndeledeg masih tapi tetep josss lah.
01.25 : Memasuki terminal Madiun, kemudian ngetem cukup lama di depan terminal. Selama ngetem di depan terminal ini yg terlihat hanya kawanan bus dari arah surabaya yg berbondong2 memasuki teminal Madiun dan berangkat lagi, tetapi yg arah Surabaya memang ga ada sama sekali.
01.40 : Berangkat lagi dg semangat baru karena baru sampai bangjo terminal aja udah terlihat SS 7069 gandeng sama Mira 7261 memasuki terminal. Mau ga mau mas yuli pun kembali menggeber armadanya agar ga terlalu dekat sama kedua bus tersebut.
02.00 : Memasuki terminal caruban dapat info kalau baru saja masuk SR disco, pastinya jam segini SR disco yg dimaksud adalah SR 7067. SR 7352 kembali menunjukkan aksinya meliuk-liuk sepanjang caruban-saradan dan sempat mengOT Aneka Jaya 7148 di saradan.
02.25 : Akhirnya kelihatan juga SR 7067 yg lagi gandeng sama Eka 7511 sama2 team semarangan di wilangan. Mas yuli pun berhasil menggoyang kanan kedua bus tersebut secara hampir bersamaan.
02.40 : Alhamdulillah sampai di Nganjuk dg selamat. Selang beberapa menit SR 7067 dan Eka 7511 pun datang. Terlihat sosok Mandala tadi udah ngetem di terminal nganjuk (via karangjati sih). Lanjut menuju toilet di pom depan terminal nganjuk.
SR 7352 di Depan Terminal Nganjuk
02.50 : Menuju ke terminal, terlihat Aneka Jaya 7148 body phoenix sedang ngetem. Akhirnya naik ini aja menuju braan, lumayan dapat Hino RG tetapi bangku yg disediakan kurang nyaman karena terlalu tegak. Penumpang dari pacitan kala itu lumayan lah hampir rata bangku sehingga sya dapatnya seat di bagian tengah.
02.55 : Bus berangkat dari terminal nganjuk dan dipacu cukup santai, cocok dah bagi pecinta bobokmania. Niat pengen tidur sebentar tapi takut kebablasan entar.
Onboard Aneka Jaya ATB 7148
03.20 : Alhamdulillah sampai di Braan dan sudah disambut oleh Harapan Jaya ATB body new proteus yg lagi ngetem. Langsung menaiki bus dan alhamdulillah masih ada tempat yg kosong walaupun ga hotseat. Lama sekali bus ini ngetemnya, hampir setengah jam belum juga berangkat, hmmmm.
Harapan Jaya ATB yang Saya Naiki
03.50 : Akhirnya bus diberangkatkan dg penumpang full menyusuri jalanan menuju kediri dg santai (Biasalah kalo jam2 subuh kaya gini bus arah Tulung Agung ga ada yg cepet).
Onboard Harapan Jaya ATB
04.35 : Sampai di depan terminal Kediri. Lanjut mencari masjid untuk subuhan tetapi dapatnya mushola yg paling dekat, itupun harus jalan kaki dulu sekitar 300 m dan masuk gang, hufft.
04.50 : Setelah subuhan, sya pun kembali berjalan menuju jalan raya dan seketika ada bus Kawan Kita lewat ketika sya masih berada di ujung gang. Sya pun tidak bisa berbuat apa-apa selain harus menunggu bus belakangnya yg pastinya cukup lama jaraknya, hufftt. Padahal sya pengen ngejar jam nya Medali Mas yg angkatan jam 06.59 dari Blitar, tetapi mungkin sudah sia-sia dan harus putar otak lagi.
05.15 : Sampai jam 05.10, belum ada juga penampakan bus kawan kita yg lewat. Akhirnya memutuskan ke tulung agung dulu ketika ada Pelita Indah ATB disco lewat. Langsung saja sya naik dan masih mendapat hotseat. Kebanggaan juga masih diberi kesempatan naik Pelita Indah yg notabene isunya sebagian armadanya udah “boyongan” ke garasi Harapan Jaya.
05.25 : Ngetem beberapa menit di perempatan alun-alun. Ketika ngetem, lewatlah bus Kawan Kita yg sedang menyeser penumpang dan melaju duluan menuju Blitar. Wah nyesel banget rasane, tau gitu mending tadi lebih sabar sedikit buat nungguin bisnya.
05.35 : Bus diberangkatkan dan dipacu cukup santai karena memang jarak antara bus depan dan belakangnya yg jauh kalo masih pagi seperti ini untuk arah tulungagung.
Onboard Pelita Indah ATB Disco
05.50 : Lepas Ngadiluwih, bus mulai dipacu mosak-masik, tetapi mungkin tetap tidak bisa ngejar jamnya Harapan Baru yg angkatan jam 06.00 dari tulungagung. Semoga aja ada bus lain yg ngetem dan pastinya bukan bus kecil.
06.20 : Alhamdulillah sampai terminal gayatri, tulungagung. Langsung mencari toilet dan lanjut menunggu bus ke arah Blitar.
Pelita Indah ATB Disco yang Saya Naiki
06.30 : Penampakan bus yg antri di shelter Blitar-malang hanya bus-bus kecil seperti Bagong dan Rukun Jaya. Males juga naik bus kecil ini karena mematok tarif yg lebih mahal dari bus besar. Tarif untuk Blitar-Tulung agung kalo pakai bus kecil bisa sampai 15rb tetapi kalau bus besar cukup 12rb atau bahkan 10rb tergantung nego, hehe.
Suasana Terminal Gayatri Tulung Agung
07.10 : Sembari menunggu bus, sarapan dulu sama nasi pecel cukup dg 4rb saja. Beli sekalian nasi rames juga 4rb untuk makan siang nanti, lumayan lah menghemat budget.
07.40 : Datanglah Dahlia Indah odong2 dg penampakan bus yg kurang recomended. Sempat terpikir untuk tidak melanjutkan perjalanan ini dan balik lagi ke jogja saja karena baru awal saja udah banyak yg ga sesuai dg planning. Rencana yg seharusnya jam segini udah lepas Blitar, kenyataannya malah masih di tulungagung sehingga nanti mungkin ga akan nuntut kalau harus ke jember via situbondo-bondowoso-arjasa.
07.55 : Akhirnya memutuskan naik bus Dahlia Indah saja ke Blitar daripada menunggu lebih lama dan ga jelas kaya gini. Kalau dilihat dari trayeknya sih bus ini sampai banyuwangi bahkan denpasar, tetapi paling kenyataannya cuma sampai jember.
Dahlia Indah Bumel
08.10 : Bus dg mesin Nissan CB ini diberangkatkan dg beberapa penumpang yg mayoritas tujuan malang. Ketika keluar terminal kress dg Harapan Baru max “Rahayu” odong2 yg baru datang dari trenggalek. Lepas terminal, bus dipacu dg kecepatan sedang sembari mencari penumpang di sepanjang jalan hingga jepun.
08.25 : Lepas jepun, bus dipacu cukup cepat dan ga ngetem-ngetem lagi. Raungan Nissan CB sangat terasa dari kabin bus.
Onboard Dahlia Indah
09.10 : Alhamdulilllah sampai juga di terminal patria, Blitar dan memang benar tidak ada bus besar yg ngetem di shelter Malang. Hanya ada bus bagong yg hanya sampai terminal gadang saja. Setelah Bagong berangkat, Dahlia Indah pun langsung parkir shelter beberapa menit dan berangkat juga. Jam keberangkatan di shelter malang ini cukup rapat sehingga bus yg ngetem di sini ndak sampai 10 menit saja udah harus berangkat.
Dahlia Indah Tiba di Terminal Blitar
09.40 : Bus Harapan Baru “Rahayu” tadi pun sudah sampai di terminal Blitar dan menuju shelter Malang setelah bagong berangkat. Sya pun langsung naik bus ini untuk mengejar waktu yg sudah terbuang sia-sia walaupun kalau naik bus bumel produksi tentrem pasti kursinya super sempit dan ga nyaman blasss.
Onboard Harapan Baru "Rahayu"
09.50 : Bus dg mesin nissan CB ini diberangkatkan. Suara mesin nissan CB dri bus ini cukup halus tidak seperti pas naik Dahlia Indah tadi raungannya. Lepas terminal, bus hanya dipacu santai hingga daerah wlingi, huffft ternyata lebih parah daripada pas naik Zena dulu bonus sumuk meneh.
10.30 : Lepas Wlingi, sang sopir baru menunjukkan aksinya. Bus mulai digeber dg mosak-masik melewati jalan Blitar-Malang yg cukup sempit itu.
11.00 : Lepas Kesamben.
11.20 : Melintas Karangkates.
11.40 : Kepanjen belok kiri langsung lewat bypass.
12.15 : Macet memasuki kota Malang hingga pertigaan taspen bonus keringat bercucuran.
Macet Ketika Memasuki Kota Malang
12.40 : Alhamdulillah sampai di terminal Arjosari, Malang. Ternyata Harapan Baru ini memutuskan perpal malang dan tidak melanjutkan ke banyuwangi, entah kenapa alasannya. Lanjut sholat Dhuhur di mushola pom arjosari sekaligus makan siang dg nasi rames yg sya beli di tulungagung tadi.
Harapan Baru "Rahayu" Tiba di Terminal Arjosari
12.50 : Kembali menuju ke dalam terminal dan ternyata belum ada bus arah probolinggo-jember yg ngetem. Mungkin karena ini masih jam nya harapan baru tadi yg perpal.
Suasana Terminal Arjosari
12.55 : Ladju inspiro odong2 yg tadi awalnya masih di belakang shelter mulai dimajukan ke shelter jember-banyuwangi ekonomi yg ada di samping shelter surabaya ekonomi. Sya pun langsung naik dan masih kebagian hotseat dg model bangku yg super sempit khas tentrem.
Ladju Bumel yang Saya Naiki
13.20 : Cukup heran juga lihat bus surabaya-malang yg ngetem 2 menitan langsung berangkat sedangkan ini udah ngetem 20 menitan tapi belum juga berangkat. Alhasil badan rasane pliket semuanya karena derasnya keringat yg mengucur. Akhirnya jam 13.20 bus diberangkatkan. Lepas Arjosari, penumpang sudah rata bangku yg kebanyakan tujuan pasuruan.
13.30 : Lepas fly over, bus bermesin Hino Ak8 ini dipacu dengan kecepatan sedang melewati jalanan yg padat merayap hingga purwosari.
Onboard Ladju Bumel
14.00 : Sampai di pertigaan Purwosari langsung lurus menuju arah pasuruan. Bus hanya dipacu dg kecepatan sedang dan sesekali sedikit mosak-masik.
14.50 : Sampai di Kebonagung, disambut hujan deras.
15.00 : Lepas terminal pasuruan,  hujan sudah berhenti, tetapi  bus masih dipacu santai melewati nguling, tongas dan ketapang probolinggo. 
15.50 : Alhamdulillah sampai di probolinggo dg selamat disambut dg gerimis. Lanjut shalat ashar dulu.
16.00 : Melihat shelter jember masih kosong, sya pun makan dulu karena udah lapar, hehe. Sebenarnya bus arah situbondo saat itu lebih menjanjikan daripada arah jember karena lebih banyak bus ATBnya yg parkir di shelter dan didominasi oleh Akas IV. Tetapi karena mengejar jam denpasaran yg berangkat habis isya dari jember, maka sya memutuskan langsung ke jember saja dan menunggu bus atb yg recomended, siapa tahu dapat Akas Asri atb.
16.10 :  Menunggu di ruang tunggu dan belum juga melihat penampakan ATB arah jember padahal sya juga ngejar jam sholat magrib di jember. Sempat terpikir lagi untuk tidak melanjutkan perjalanan ke denpasar dan kembali ke jogja saja karena semua rencana kayaknya udah gagal total.
16.25 : Terlihat ada Restu ATB "Podo ACne" masuk shelter Jember. Sya pun langsung naik dan masih kebagian hotseat. Lumayan lah akhirnya dapat ATB juga walaupun harus naik montor setoran lagi. Semangat mulai ditumbuhkan lagi karena naik montor adem dadi pikirane yo melu adem....tapi ingat ya gaesss silakan dinego dulu klo mau naek bus setoran biar ga digorok tarifnya.
16.30 : Bus diberangkatkan dan ngetem sebentar di depan terminal. Lepas terminal bus dipacu lumayan cepat apalagi belakangnya ada Ladju yg baru saja selesai ngepom di samping terminal. Karakter driver Restu ini menurut sya terlalu kasar dan arogan karena setiap kali selalu memarahi kondektur yg kurang cekatan dalam membuka pintu belakang ketika ada penumpang.
17.50 : Sampai di terminal wonorejo, gak ngetem karena sudah didahului oleh Ladju yg tadi sempat nyalip di Klakah karena Restu menurunkan penumpang.
18.10 : Memasuki jatiroto, langit mulai gelap dan hujan mulai turun dg derasnya. Kecepatan pun diturunkan karena hampir tidak terlihat jalanannya karena besarnya intensitas hujan apalagi sepanjang jalan jatiroto-tanggul sangat minim penerangan. Sebelum memasuki kawasan tanggul Restu berhasil mengOT Restu Agung yg lagi jalan santai.
18.25 : Memasuki kawasan tanggul, hujan mulai agak reda sehingga sang driver kembali menunjukkan aksi mosak-masiknya.
18.40 : Memasuki Rambipuji.
18.50 : Alhamdulillah sampai juga di terminal Tawang Alun Jember. Langsung menuju mushola terminal untuk melakukan shalat jamak Magrib dan Isya karena sudah telat untuk shalat Magribnya.
Restu ATB "Podo ACne" Tiba di Terminal Tawang Alun
19.10 : Setelah selesai shalat dan bersih diri lanjut berjalan keluar terminal mengecek apakah ada bus Gunung Harta ATB tujuan denpasar yg sedang parkir di luar terminal. Ternyata saat itu tidak ada bus yang parkir di seberang terminal. Sya pun mencoba jalan-jalan sambil menanti kedatangan bus. Sempat takut juga kalau sudah tidak ada lagi GH yg menuju denpasar.
19.20 : Ketika berjalan menuju dalam terminal lagi, datanglah GH odong2 max dari lumajang memasuki terminal. Tetapi sya tidak tertarik naik GH tersebut dan berharap dapat yg ATB karena tempat duduk max yg kurang nyaman plus ga ada AC nya, sehingga kurang nyaman untuk perjalanan jauh. Hanya sekitar 5 menit saja GH tsb ngetem di dalam terminal kemudian berangkat lagi.
Menunggu Bus di Terminal Tawang Alun
19.40 : Menunggu di ruang tunggu terminal samping shelter patas surabaya. Perasaan kawatir mulai melanda, apakah masih ada GH ATB pada pemberangkatan selanjutnya karena saat itu CWM odong2 sudah standby di belakang shelter denpasar. Selain itu, kawatir juga nanti ga sempat shalat subuh pas sampai di denpasar karena perjalanan jember-denpasar kurang lebih memakan waktu 8-10 jam.
19.55 : Alhamdulillah ternyata datang GH ATB body Evobus Hino Ak8 + toilet. Sya langsung berlari menuju bus tersebut dan ternyata masih tersisa 1 hotseat bagian kanan diapit oleh seorang ibu2 dan mbak2. Terpaksa nekat duduk di bangku tersebut daripada ga tahu suasana perjalanan nantinya. Kurang nyaman sih duduk seperti ini karena kalau mau agak ke belakang nyender ga enak sama ibu dan mbaknya. Setelah ngetem sebentar di terminal kemudian bus diberangkatkan lagi.
Gunung Harta ATB yang Saya Naiki
20.10 : Berangkat kembali setelah ngetem sebentar di seberang terminal.
20.20 : Ngetem di depan terminal ajung. Akhirnya sya memutuskan untuk pindah ke belakang ke deret ke 4 dari depan saja karena lama-lama juga ga nyaman dg posisi duduk seperti ini terus. Karena di belakang ga bisa melihat keadaan depan, sya putuskan untuk istirahat aja untuk menyiapkan perjalanan esok hari, toh nanti baliknya juga lewat jalan yg sama.
21.00 : Bangun-bangun ternyata lg berhenti di pom Mayang karena ban depan kempes dan harus ngeban dulu. Penumpang pun pada turun semua menunggu para crew mengganti ban. Ketika lagi ngeban, terliat bus Borobudur odong2 melintas menuju denpasar juga.
Ngeban di Pom Mayang
21.30 : Lepas pom mayang, sya pun tidur lagi sehingga tidak ada yang bisa sya ceritakan lagi tentang perjalanan ini. Mau lihat ke depan juga susah, yang terasa adalah sang driver memacu bus ini sangat kencang pokok e karena sudah banyak waktu yg terbuang akibat ngeban tadi.
23.00 : Ketika bus berhenti, sya pun terbangun. Ternyata sudah sampai Genteng. Setelah itu sya tertidur lagi zzzzzzzzzzz.
23.50 : Sampai di pelabuhan Ketapang bareng ngantri di loket sama 2 Ladju Margahayu JB karoseri Roda Mas. Heran juga sya, perasaan Ladju angkatan dari Jember kan sebelum magrib semua tapi kok bisa barengan ya, hehe. Banter tenan berarti GH yg sya naiki, biasanya jember-banyuwangi membutuhkan waktu paling cepat 3 jam, ini mlah 3 jam sudah sampai ketapang (ga termasuk ngeban tadi lho ya). Semoga nanti bisa merasakan naik Ladju pas dari denpasarnya sesuai rencana.


HARI 3 ----> WIB Style
00.00 : Memasuki kapal ferry tanpa antri lagi langsung menuju kapal barengan dengan Ladju yang satunya. Bus Ladju satunya lagi entah naik ferry yg mana.
GH Memasuki Kapal Ferry Bareng Ladju Margahayu
00.10 : Penumpang dipersilakan turun dari bus dan menuju ke ruang di atas kapal. Sya pun  mencari toilet dulu dan ketika masuk ke toilet, rasane pengen muntah karena pesinggg banget. Lanjut berkeliling kapal untuk menikmati suasana malam itu sambil hunting suasana pelabuhan ketapang di malam hari dari atas kapal.
GH dan Ladju Margahayu Parkir Barengan di kapal Ferry
Suasana Pelabuhan Ketapang Malam Hari
Suasana Pelabuhan Ketapang Malam Hari
00.20 : Kapal ferry mulai diberangkatkan menuju gilimanuk.
00.30 : Setelah puas hunting, sya pun kembali ke ruang yang sudah tersedia tempat duduk untuk penumpang kapal dan sya pun tertidur cukup lama di sini.

HARI 3 ----> WITA Style
02.30 : Setelah bangun, ternyata kapal sudah hampir sampai di gilimanuk, tinggal memposisikan diri untuk bersandar. Pas mau beranjak dari tempat duduk, tiba-tiba perut sya mual banget, rasanya pengen muntah. Waduh pasti mabuk laut lagi ni akibat angin malam itu cukup kencang. Hal yg sama sudah pernah sya alami pas study tour ketika SMA dulu. Sya pun kembali menuju bus dg sempoyongan sambil menahan hasrat untuk muntah, rasane tersiksa banget pokoknya.
02.45 : Setelah kapal telah bersandar dan penumpang sudah kembali naik bus, bus pun keluar dari kapal menuju tempat pemeriksaan KTP.
02.50 : Turun lagi dari bus untuk pemeriksaan KTP. Bagi yg tidak membawa KTP ataupun KTP nya mati, bisa dibantu dg naik ojek terlebih dahulu dari kapal keluar pelabuhan gilimanuk. Ketika turun, sya mencoba untuk kuat menahan rasa mual ini. Untungnya setelah pemeriksaan KTP, banyak pedagang asongan di sekitar pelabuhan dan sya pun membeli antangin untuk mengurangi rasa mual ini.
03.00 : Naik ke dalam bus lagi setelah keluar pelabuhan. Alhamdulillah agak mendingan setelah minum antangin tadi dan sya putuskan untuk tidur lagi biar ga nambah parah.
05.05 : Bangun-bangun sudah sampai Tabanan, artinya sebentar lagi sampai di mengwi ini. Biasanya bus akap harus menurunkan penumpangnya di terminal mengwi. Padahal dari ubung ke pusat kota Denpasar aja udah jauh sekarang ditambah lagi harus turun di Mengwi. Jarak mengwi-ubung memang cukup jauh sehingga harus nambah ongkos naik angkutan ke ubung yg kira-kira 15rb an. Menurut sya, kebijakan ini sangat memberatkan para penumpang yg harus merogoh kocek lagi untuk sampai di ubung.
05.20 : Melintas terminal mengwi dan bus tetap melaju tanpa menurunkan penumpang, alhamdulillah ga diturunkan di mengwi sehingga ga nambah ongkos lagi buat bisa ke ubung, mungkin kalo siang wajib turun mengwi. Tetapi sempat terjadi penghadangan oleh angkutan mengwi-ubung yg didominasi APV karena bus yg tidak menurunkan penumpang di terminal mengwi, tetapi akhirnya bus tetap bisa melanjutkan perjalanan menuju ubung setelah negosiasi antara crew dan pihak angkutan.
05.40 : Alhamdulillah sampai juga di terminal ubung untuk kedua kalinya ini dan suasana yg masih sama seperti dulu waktu sya masih SMA kelas X. Turun dari bus langsung disambut para tukang ojek yg menawarkan jasanya. GH max odong2 tadi juga telah terparkir rapi di terminal ubung. Sya pun langsung menuju mushola kecil yg berada di samping terminal untuk shalat subuh sambil menunggu jemputan adik sepupu sya yg kerja di Denpasar. Lega juga rasanya sampai Denpasar masih gelap dan masih bisa shalat subuh.
Sampai di Terminal Ubung
06.00 : Adik sepupu sya, Yoga pun sudah datang menggunakan motor vario 110 cc dan kami pun menuju rumah tantenya, tempat dia menginap selama bekerja di bali. Ternyata jauh juga jarak rumah tantenya dari ubung sehingga harus muter-muter biar cepat sampai.
06.50 : Alhamdulillah sampai di rumah tantenya sepupuku. Langsung disambut oleh tante dan dipersilakan untuk istirahat dulu di kamar yg sudah disiapkan. Mantap dah...
07.30-09.30 : Tidurrrrr dulu melepas lelah sebelum halan-halan.
10.30-16.00 : Menikmati jalan-jalan keliling Denpasar ditemani oleh adik sepupu sya menggunakan honda vario 110 cc di bawah cuaca yg sangat terik hehe... Rasane seneng banget bisa mbolang sendirian kaya gini menikmati pulau dewata dg duit seadanya, hehe...
Tol Bali Mandara
Tol Bali Mandara
Nusa Dua Bali Entrance Monument
Puja Mandala
Patung Dharmawangsa di Pantai Pandawa
Pantai Pandawa
Pantai Pandawa
Garuda Wisnu Kencana
Masjid Agung Asasut Taqwa
Joger
Pantai Kuta
Pantai Double Six
16.00-18.30 : Tiba kembali di rumah tante, istirahat dan persiapan untuk kembali ke Jawa.
19.00 : Berangkat dari rumah tante menuju ke ubung. Tidak lupa di perjalanan membeli  tolak angin untuk persiapan biar ga termehek-mehek lagi di kapal nanti, hehe.
19.20 : Di perjalanan, sepupu sya mengajak untk merasakan nasi jinggo khas Bali. Okelah sya pun setuju karena kapan lagi bisa makan kya gini. Ternyata nasi jinggo itu kya sego kucing tapi dibungkus sama daun pisang dan isinya ayam suwir, sambel, kering tempe dan mie goreng. Lumayan lah buat makan malam dg harga yg cukup murah yaitu 3000/bungkus.
19.40 : Melanjutkan perjalanan ke terminal ubung.
19.55 : Ketika akan memasuki terminal ubung, kami pun disambut oleh para calo yg sudah standby di pintu masuk ubung kya orang mau demo. Sya pun turun dari motor dan mengucapkan terima kasih pada sepupu sya yg sudah menemani keliling2 Bali. Sya pun langsung diserbu oleh para calo yg selalu menanyakan mau kemana. Dengan santai sya bilang mau ke Jember tapi mau sholat dulu ini dan mereka pun bubar jalan semua hahaha.
20.00 : Selesai shalat Isya di mushola terminal ubung, sya pun menuju ruang tunggu terminal sambil menunggu bus yg recomended. Saat itu yg terparkir adalah Akas Asri odong2 dan setiap 10 menit berganti dg bus yg lain seperti Dahlia Indah, Borobudur, CWM yang semuanya odong2. Di barisan perpalan Gunung Harta ATB maupun odong2 masih terlihat belum ada tanda2 ada yg mau parkir di shelter. Sya pun tetap menunggu berharap ada Gunung Harta ATB  yg mau parkir. Sebenarnya ada juga Damri ATB dg seat 2-2 yg mempunyai shelter sendiri tapi sya ga tertarik untuk naik karena ngetemnya lama.
Ruang Tunggu Terminal Ubung
Ruang Tunggu Terminal Ubung
Ruang Tunggu Terminal Ubung
Suasana Terminal Ubung
Suasana Terminal Ubung
21.15 :  Sampai jam segini, belum juga ada ATB yg parkir di shelter dan masih didominasi oleh pasukan odong2  setoran. Rasanya takut juga kalau nanti telat subuhan pas di jember karena jam segini masih belum dapat bus.
Suasana Terminal Ubung
Suasana Terminal Ubung
Suasana Terminal Ubung
21.30 : Gunung Harta ATB body JB HD Hino AK8 pun parkir di shelter setelah CWM ex Restu diberangkatkan. Sebenarnya mau ikut ini tapi ketika melihat di belakangnya sudah bersiap Ladju Margahayu ATB seat 2-2, sya pun memilih ikut Ladju saja karena nyari yg nyaman dan sesuai rencana awal yg pengen naik Ladju.
Gunung Harta ATB Jetbus HD
21.40 : Ladju ATB parkir shelter dan sya pun langsung naik biar dapat hotseat. Nyaman sekali kursi yg disediakan semoga juga banter bus nya biar bisa ngejar shalat subuh di jember.
Ladju Margahayu ATB
Interior Ladju Margahayu ATB
Interior Ladju Margahayu ATB
21.45 : Bus diberangkatkan cuma membawa sya saja. Dalam hati udah ga enak dan takut kalau nanti penumpangnya ga banyak malah perpal. Secara untuk sekali nyebrang aja butuh 400an ribu belum biaya yg lain.
21.50 : Ngetem lagi di jalan pidada, belakang terminal setelah nyundul GH ATB tadi. Bus denpasaran akan terus menyeser penumpang di awal pemberangkatan karena biasanya lepas Mengwi, bus jarang berhenti-berhenti lagi dan langsung ngejosss.
Ladju Margahayu ATB Ngetem di Jalan Pidada
22.00 : Berangkat lagi setelah disundul GH odong2 di belakangnya. Lepas sini hanya membawa 3 penumpang termasuk sya. Sepanjang perjalanan sya terus berdoa agar penumpangnya dapat banyak biar ga dioper sama bus yg lain. Nyeser penumpang pun dilakukan di sepanjang jalan hingga sempidi.
22.20 : Ngetem lagi di depan pom Jl. Cokroaminoto. Cukup lama ngetemnya hingga GH Jetbus HD odong2 di belakang tadi sudah duluan menuju jember.
22.40 : Berangkat lagi dg membawa kira2 kurang dari 20 penumpang saja. Bus dipacu kencang sampai RSUD Badung dan memutar kembali ke arah ubung di pom dekat RSUD. Makin ga enak ati ni rasanya udah sampai sejauh ini malah mutar lagi ke arah ubung. Terlihat Damri ATB yg ngetem di ubung tadi telah melintas menuju gilimanuk.
23.20 : Ternyata benar firasat sya, bus kembali ke arah ubung karena mau mengoperkan penumpangnya pada bus Citra Wisata Mandiri (CWM) sprinter odong2 “Isun wes tobat bos” ex Restu yg sedang ngetem di sempidi. Dengan berat hati sya pun turun dari bus Ladju ATB dan menaiki bus CWM tersebut. Alhamdulillah masih ada hotseat tersisa walaupun kurang nyaman. Setelah dapat operan, CWM yg bermesin Hino Ak8 ini mulai berangkat meninggalkan sempidi sambil tetap menyeseri penumpang hingga mengwi.
Onboard CWM ex Restu
23.30 : Berhenti di depan terminal Mengwi untuk menaikkan penumpang (ga masuk terminal) kemudian langsung berangkat lagi. Sang driver pun langsung menunjukkan aksinya meliuk-liuk trek gilimanuk-denpasar ini.  Sepanjang perjalanan ini ditemani oleh full musik banyuwangian yg ditayangkan dalam LCD TV.
23.40 : Lepas Tabanan, bus dipacu makin menjadi sehingga berasa seperti naik Sinar Mandiri Mulia odong2. Goyang kanan kiri selalu dilakukan untuk menghalau kawanan truk-truk besar yg hampir selalu ditemui. Sepanjang jalan denpasar-gilimanuk ini belum dilengkapi penerangan yg memadai sehingga jalanan cukup gelap  di malam hari. Kalau di jawa ibaratnya kita melewati alas ngawi, nah begitulah karakter jalan di sini.

HARI 4 ----> WITA Style
00.05 : Memasuki perbatasan Kabupaten Jembrana. Bus masih terus dipacu kencang. Sya pun sesekali merem melek akibat melihat atraksi sang driver dan betah untuk menikmati perjalanan ini. Walaupun dioper, ternyata ga rugi-rugi amat kalau dapat bus kya gini, hehe.
00.45 : Memasuki Negara. Lepas negara sya malah tertidur zzzzzzzzzz.
01.15 : Bangun-bangun ternyata bus telah memasuki pelabuhan gilimanuk barengan sama Damri ATB tadi. Hmmm mantap padahal biasanya butuh waktu 3-4 jam. Sampai di parkiran pelabuhan terlihat GH odong2 tadi masih menunggu untuk memasuki kapal Ferry.
Sampai di Pelabuhan Gilimanuk
Sampai di Pelabuhan Gilimanuk
CWM ex Restu yang Saya Naiki
01.45 : Setelah menunggu hampir 30 menit, akhirnya bus memasuki kapal barengan dengan Damri ATB dan 2 bus parwis. Para penumpang bus langsung menuju ke ruang atas.
Memasuki kapal Ferry
Parkir di Dalam Kapal Ferry
02.05 : Kapal mulai diberangkatkan. Sya pun duduk di ruang atas sambil nonton motoGP dan tidak lupa minum tolak angin yg sya bawa biar ga terjadi hal-hal yg tidak diinginkan, hehe.

HARI 4 ----> WIB Style
01.55 : Ketika kapal hampir bersandar, para penumpang kembali menuju bus.
02.05 : Keluar dari kapal Ferry, sang driver langsung menggeber kembali armadanya keluar pelabuhan.
02.10 : Lepas pelabuhan ketapang, langsung mosak-masik lagi melewati jalanan yg cukup sepi malam itu.
02.20 : Memasuki Banyuwangi lewat kota yang langsung tembus patung kuda. Biasanya kalau siang kan harus belok kanan menyusuri rute yang lebih jauh. Lepas patung kuda, bus dipacu full speed bagaikan naik roller coaster pokokmen (ora alay lho, cen tenan og, cocok bagi yg suka senam jantung) dengan suasana jalan yg relatif sepi tentunya sangat mendukung sang driver menggeber armadanya meliuk2 di trek banyuwangi-jember ini yg sarat akan tikungan dan jalan sempit. Penerangan di sepanjang jalan ini juga termauk kurang.
02.30 : Melintas Rogojampi.
02.35 : Melintas Srono.
02.40 : Melintas Benculuk.
02.50 : Melintas Jajag.
03.00 : Menurunkan penumpang di Genteng. Ketika menurunkan penumpang, terlihat Akas Asri yg berangkat duluan dari ubung tadi baru saja menurunkan penumpang juga. Seperti AA tsb juga dipacu kencang karena hampir tak terkejar lagi oleh CWM setelah selesai menurunkan penumpang.
03.10 : Melintas glenmore.
03.20 : Melintas kalibaru.
03.30 : Memasuki kawasan Gumitir, bus tetap dipacu kencang melewati setiap kelokan yang ada. Ternyata ngeri juga lewat gumitir malem2, selain sepi, gelap, suasanane juga nyeremin, hehe.
04.00 : Mayang, lepas mayang malah tertidur dan bangun2 sudah ngepom di samping terminal tawang alun (untung ga kebablasan ale turu).
04.30 : Ngepom di samping terminal Tawang Alun.
04.40 : Alhamdulillah sampai di jember dg selamat tetapi tidak masuk terminal tawang alun dan hanya diturunkan di depan terminal. Lanjut shalat subuh di masjid depan terminal. Lega juga rasanya sampai jember masih gelap dan masih bisa shalat subuh.
04.55 : Naik angkot line A menuju terminal arjasa karena bus untuk menuju bondowoso ngetemnya di terminal arjasa. Banter juga angkot ini kalo masih pagi sehingga hanya membutuhkan waktu 30 menit saja untuk sampai di arjasa.
05.25 : Sampai juga di terminal arjasa yg tidak terlalu luas ini. Terlihat sebuah bus medium Jember Indah yang standby di sana. Ketika membayar angkot 5rb, tiba-tiba saya dipanggil lagi oleh sang sopir angkot katanya kalau dari tawang alun taripnya 10rb. Hmm mahal juga ya ternyata atau karena masih pagi ya...entahlah.
Jember Indah Medium di Terminal Arjasa
05.30 : Langsung  naik bus Jember Indah yg sudah akan berangkat. Bus dipacu santai dengan mayoritas jalan tanjakan sembari menaikkan penumpang yg kebanyakan para pegawai dan anak sekolah.
Onboard Jember Indah
06.25 : Alhamdulillah sampai di terminal Bondowoso. Terlihat bus Akas IV odong2 body prestise telah terparkir di shelter surabaya. Sya pun pergi ke toilet dulu untuk bersih diri karena keberangkatan Akas IV masih pukul 07.00 nanti.
06.40 : Selesai dari toilet ternyata Akas IV nya udah berangkat, walah padahal keberangkatan selanjutnya masih pukul 08.10 dan sya bener-bener ngejar waktu sampai jogja biar ga kemaleman karena sya meminta tolong teman kos untuk menjemput di janti, ga enak juga kalau ganggu tengah malam harus jemput. Cukup banyak penumpang yg telah datang harus menunggu lagi karena mereka mengira Akas IV angkatan jam 07.00 tadi belum berangkat.
07.05 : Bus Akas IV ATB Max 7823 datang menuju shelter surabaya di terminal Bondowoso bersanding dengan Margahayu (bukan yg satu group dg Ladju) tujuan denpasar. Sya pun langsung naik biar dapat hotseat. Sya putuskan untuk turun probolinggo saja walaupun harus turun di ketapang karena gak masuk terminal.
Akas IV ATB Max
Margahayu
08.10 : Bus diberangkatkan dengan penumpang yg hampir rata bangku. Menyusuri kota bondowoso untuk menghampiri para penumpangnya yg telah menunggu.
Onboard Akas IV ATB Max
08.20 : Lepas bondowoso, bus dipacu cukup kencang melewati jalanan cukup sempit yang menghubungkan bondowoso dan besuki ini.
08.45 : Melewati arak-arak.
Melewati Arak-Arak
09.10 : Ngetem di terminal besuki. Beberapa menit kemudian datanglah Indonesia Abadi odong2 langsung parkir di depan Akas IV ATB karena jam nya duluan IA dari terminal besuki. Datang juga Mila Sejahtera odong2 untuk tujuan Situbondo.
Ngetem di Terminal Besuki
09.30 : Berangkat dari terminal besuki setelah Indonesia Abadi berangkat 5 menitan yg lalu.
09.40 : Setelah beberapa menit lepas terminal besuki, ternyata ada pemeriksaan ijin trayek oleh dishub.
Pemeriksaan oleh Dishub
09.50 : Memasuki area PLTU Paiton. Biasanya lewat sini kan selalu malem-malem, hehe.
Melewati PLTU Paiton
10.10 : Hampir memasuki kraksaan, Indonesia Abadi yg berangkat duluan tadi sudah bisa ditempel oleh Akas IV dan diOT ketika IA lagi menurunkan penumpang.
Menempel Indonesia Abadi
10.50 : Memasuki kota probolinggo, bus tiba-tiba menepi dan kondektur memberi tahu bahwa yg mau ke terminal probolinggo bisa oper bus IA di belakang. Penumpang bus IA yang mau lanjut ke Surabaya bisa naik bus Akas IV ATB. Sya pun langsung turun dan naik menuju bus IA tersebut. Suasana pun menjadi berbeda dari yg ademmm menjadi sumukkk, tapi gapapa daripada harus turun di ketapang kan ga bisa milih bus nanti.
Onboard Indonesia Abadi
11.20 : Sampai di terminal Bayuangga Probolinggo, terlihat di shelter surabaya ekonomi diisi jejeran montor setoran semua dan non ATB. 
Indonesia Abadi di Terminal Bayuangga
Sya pun segera turun dari bus Indonesia Abadi ketika melihat bus Harapan Kita N1 body setra MP yg masih ngetem di dekat pintu keluar terminal dan langsung naik bus tersebut. Alhamdulillah masih dapat hotseat, namun bangkunya bagian depan sangat sempit dan kurang nyaman serta AC nya kurang terasa. Padahal bus ini kan melayani trayek jarak jauh yg seharusnya mengutamakan kenyamanan walaupun ATB.
Jarak Seat Harapan Kita N1 yang Sempit
11.30 : Bus bermesin Hino RG ini kemudian berangkat menuju surabaya. Sya lebih memilih naik Harapan Kita ini karena lebih cepat untuk mengejar jam SR 7109 semarangan walaupun taripnya lebih mahal 2rb daripada Akas biasanya. Lepas Probolinggo, bus ini tidak akan ngetem-ngetem lagi langsung ngejoss pokoknya. Entah sudah berapa bus bumelan surabaya/malang yg sudah diOT oleh bus ini.
Onboard Harapan Kita N1 ATB
12.20 : Sampai di Pasuruan, sya akhirnya memilih pindah ke belakang mencari kursi yang kosong karena sudah ga betah sempitnya. Tiga kursi bagian kanan pun sya tempati dan sya pun tertidur lepas pasuruan ini.
Pindah ke Bangku Belakang
13.20 : Bangun-bangun ternyata sudah sampai medaeng yg artinya sebentar lagi turun dari bus.
13.25 : Alhamdulillah sampai di terminal Bungurasih dg selamat. Lanjut menuju toilet dan shalat jamak dhuhur dan ashar karena sya mau langsung menuju ngawi nantinya.
Harapan Kita N1 ATB yang Saya Naiki
13.45 : Menuju shelter solo-jogja telah terparkir SS 7351 dan 7018. Menunggu sebentar kedatangan SR 7109 a.k.a super sonic agar nanti lebih cepat sampai Ngawi karena via karang jati. Ketika SR 7109 datang dan parkir di belakang shelter, sya langsung naik dan mendapat hotseat sebelah kiri.
SR 7109
Crew SR 7109
14.05 : SR 7109 diberangkatkan setelah SS 7018 dg driver mas Ellen yg sangat ramah.
14.10 : Lepas Bungurasih langsung dipacu mosak-masik menghalau kemacetan dari medaeng-krian.
Onboard SR 7109
14.45 : Di bypass Krian berhasil mengOT Jaya Kuning disco.
15.05 : Sebelum memasuki terminal Mojokerto berhasil mengOT Jaya Kuning Sprinter.
15.40 : Memasuki Jombang, tidak masuk terminal.
16.00 : Lepas braan gandeng sama SS 7351. Sepanjang braan-nganjuk, mas Ellen sangat berhati2 ketika mau goyang kanan karena saat itu banyak “rompi hijau” yang mencari mangsa di sekitar daerah tsb. Dari arah berlawanan juga banyak sesama SG/Mira/Eka yg saling memberi info tentang adanya “rompi hijau” tsb.
16.15 : Berhasil mengOT SS 7351 di daerah baron.
Persiapan MengOT SS 7351
16.30 : Berhasil mengOT SS 7018 di bypass Nganjuk.
Persiapan MengOT SS 7018
16.35 : Mendarat di terminal nganjuk dan istirahat sekitar 15 menit di sini. Sya manfaatkan untuk  makan siang dulu dengan membeli nasi bungkus 2 sekaligus, hehe karena sudah menahan lapar dari surabaya tadi.
16.50 : Bus diberangkatkan dari terminal nganjuk. Sepanjang perjalanan nganjuk-caruban dari arah berlawanan banyak sesama SG/Mira/Eka yg masih saling memberi info tentang adanya “rompi hijau” di daerah wilangan.
17.25 : Memasuki kawasan caruban arah karang jati.
18.05 : Berhasil mengOT Eka 7136 di bypass Ngawi setelah terus ditempel dari karangjati.
18.10 : Alhamdulillah sampai Ngawi dg selamat. Lanjut menuju mushola di pom ngawi lama untuk ke toilet dan shalat magrib. 
SR 7109 Tiba di Ngawi
18.20 : Selesai shalat, kembali lagi menuju halte dan lewatlah SS 7019 menuju jogja. Ternyata di depan halte sudah terparkir Mira 7217, tetapi sya memilih untuk menunggu SS/SR aja. Mungkin kalo yg parkir Mira disco atau legacy, sya mau aja naik.
18.25 : Setelah beberapa saat Mira 7217 berangkat, datanglah SS 7014 a.k.a Bilkis. Sya pun langsung naik dan  masih mendapatkan hotseat lagi.
Onboard SS 7014
18.30 : Berangkat dari Ngawi lama langsung style mosak-masik karena dapat info kalau SR 7729 gandeng sama Mira 7160. Sang driver cukup halus dalam memacu armadanya tetapi goyangannya cukup ngeri.
19.30 : Lepas pilangsari, bobomania zzzzzzzz karena sepanjang perjalanan diputar lagu galau mulu.
20.10 : Menurunkan penumpang di panggung dan seketika diOT oleh SR 7729. Padahal yowes banter kok yo iseh terkejar mburine to yooo.
20.20 : Memasuki terminal solo bareng SS 7019 yg entah tadi diOT dimana karena ketemu lagi pas SS 7014 menurunkan penumpang di taman dan SS 7019 dari belakang langsung ngacir masuk tirtonadi.
20.30 : Ngetem sebentar di jalur langsung sembari menunggu disundul belakangnya. Di shelter solo-jogja telah terparkir juga SR patas 7150 cilacapan. Ketika Mira 7160 datang, bus kemudian diberangkatkan lagi.
21.10 : Memasuki terminal klaten. Lepas klaten malah tertidur dan bangun-bangun udah sampai kalasan. Tiba-tiba Mira 7160 tadi pun mengOT SS 7014 dari kiri dan langsung ngacir.
21.40 : Alhamdulillah sampai janti dg selamat. Lanjut menunggu jemputan teman kos yg sudah sya hubungi sebelumnya pas sampai di kalasan. Sampai Jogja ini, ternyata uang sya di dompet tinggal 16rb saja, untung saja masih cukup, hehe
22.00 : Alhamdulillah sudah sampai kos lanjut bersih diri dan shalat isya serta bobo dg nyaman, hehe.



  • Naik bus ekonomi lebih bersensasi gan, tetapi naik bus patas lebih berkelas :-)
  • Selamat touring........nantikan cerita berikutnya dengan destinasi yg berbeda....
  • Semoga dapat memberikan inspirasi bagi rekan-rekan bismania yg ingin melakukan touring, hehe


Tarif  Biasa :
Jogja-Solo : 10k (SR ATB)
Solo-Nganjuk : 25k (SR ATB)
Nganjuk-Braan : 4k (Aneka Jaya ATB)
Braan-Kediri : 6k (Harapan Jaya ATB)
Kediri-Tulungagung : 5k (Pelita Indah ATB)
Tulungagung-Blitar : 10k (Dahlia Indah Ekonomi)
Blitar-Malang : 18k (Harapan Baru Ekonomi)
Malang-Probolinggo : 17k (Ladju Ekonomi)
Probolinggo-Jember : 18k (Restu ATB)
Jember-Denpasar : 85k (Gunung Harta ATB)
Denpasar-Jember : 85k (Ladju Margahayu ATB oper CWM Ekonomi)
Jember-Arjasa : 10k (Angkot Line A)
Arjasa-Bondowoso : 6k (Jember Indah Ekonomi)
Bondowoso-Probolinggo : 18k (Akas IV ATB oper Indonesia Abadi Ekonomi)
Probolinggo-Surabaya : 20k (Harapan Kita ATB)
Surabaya-Ngawi : 27k (SR ATB)
Ngawi-Jogja : 23k (SS ATB)

Ini dia foto karcisnya ....

11 comments:

  1. Mas, Tolong ngetrip lebih jauh lagi yaa... :v
    Jakarta - Solo - Surabaya - Denpasar NON STOP... :D

    ReplyDelete
  2. apik tenan mas caper touring njenengan.tak tunggu caper touring njenengan berikutnya!!!!:-)

    ReplyDelete
  3. Om, bus tulungagung-malang paling pagi jam brp?
    Klo malang-tulungagung paling malam jm brp?
    Klo bus surabaya-tulungagung paling malam jm brp?
    Tks

    ReplyDelete
  4. Mas kalo dari denpasar ke lombok bisnya apa ya?

    ReplyDelete
  5. Rent Bus, Hire Mini Bus Travel Bali Rp.550.000 / 10 Hours
    Rental Bus in Bali, Bali Charter Bus, Bus Rental with Tour in Bali Start from Rp.550.000 / 10 Hours for Wedding Bus, Event Bus, Study Tour, Travel Bus, Tour Bus
    https://en.balirentalbus.com/

    ReplyDelete