Saturday, 22 April 2017

Touring Kenangan Pantura Lama Bareng HR 106 "La samba" dan PK W5 "Crew MM" a.k.a "Ra Sambat"

   Kali ini sya mencoba untuk mengenang kembali pengalaman touring menuju ibukota saat masih melewati jalur pantura. Touring kali ini sya ga sendirian tapi bersama teman sya Handhis wlaupun hanya untuk baliknya saja dari Jakarta nanti karena untuk berangkatnya dia start dari Batu ngikut PK W5 duluan yg juga bakal sya naiki untuk baliknya nanti. Dalam perjalanan berangkat kali ini, sya masih mempercayakan pada armada bus favorit sya yaitu Po. Haryanto dan tentunya masih ngebet naik HR 106 "La Samba" walaupun udah berganti pawang pasca mas Yoyok resign. FYI, bus Haryanto HR 106/108 ini memiliki trayek Prambanan-Pinang Ranti-Pasar Rebo-Lebak Bulus-Prapanca. Kalo dulu sih sempat mengisi Rawamangun juga tapi sekarang udah ada sendiri HR yg menuju ke sana yaitu HR 100/101. Setelah proses pengekeran jatah HR 106, akhirnya H-7 sebelum keberangkatan sya pun memesan tiket pada agen HR Prambanan yaitu Koh Wan dan alhamdulillah masih tersedia hotseat 1C untuk keberangkatan tanggal 21 Februari 2015 ini tujuan prapanca.
Tiket HR 106
Tiket HR 106
    Untuk perjalanan baliknya nanti bakalan beli tiketnya on the spot saja pas di terminal Ciledug manut saran dari Handhis karena rencananya bakalan naik Pahala Kencana W5 "Crew MM" a.k.a "Ra Sambat" dari Ciledug. FYI, bus Pahala Kencana dengan kode W5 ini memiliki trayek Batu-Giriwoyo-Giribelah-Praci-Wonogiri-Pasar Rebo-Pinang Ranti-Pasar Minggu-Lebak Bulus-Ciledug. Pengen merasakan sensasi naik PK "Crew MM" a.k.a "Ra Sambat" ini karena terkenal ngejoss banget di antara PK Wonogiri lainnya.
Bagaimana cerita perjalanan selanjutnya? Mari kita simak sama2 gan....

Hari 1
12.30 : Menuju agen Prambanan dianter sama teman kos. 
12.55 : Sampai di agen HR Prambanan, disambut hangat oleh Koh Wan, ternyata HR 106 "La Samba" dengan body Jetbus HD ini udah terparkir manis di depan agen dengan stiker barunya yg lebih kece. Ga biasanya jam 1 udah datang nih busnya, pantesan aja tadi baru sampe Maguwo aja udah ditelpon sama agen klo disuruh cepet karena busnya udah datang. Walaupun sya udah datang, tetapi masih harus menunggu seorang penumpang lagi yg belum datang. Sya langsung dipersilakan masuk ke dalam bus menduduki seat 1 C yg udah dipesan jauh2 hari. Rasanya masih sama seperti dulu dg konfigurasi executive class 34 seats model aldilla yg diusung oleh HR. Selimut dan bantal pun juga tersedia di masing2 seat dengan sticker wifi yg hanya sebagai pemanis saja. Seat 1C memang sengaja dipilih karena cenderung lebih longgar daripada seat 1AB.
13.05 : Setelah manifest penumpang dari agen Prambanan udah lengkap, bus pun langsung diberangkatkan dengan kendali mas Kris sebagai driver pinggirnya. Klo dulu pas naik La Samba pernah merasakan goyangan mas Kris sebagai driver tengah sekarang saatnya mencoba sensasinya saat menjadi driver pinggir. Lepas prambanan, HR 106 langsung dipacu kenceng dan cukup mosak-masik.
Onboard HR 106
13.25 : Sebelum memasuki bypasss klaten tiba-tiba diseset kiri sama SR 7579 dan langsung ngacir meninggalkan HR 106, tak ada niatan untuk mengejar SR tsb karena memang belum saatnya on fire hehe. Kali ini ada yg berbeda dengan HR 106 dibandingkan dulu pertama sya naiki yaitu tentang suspensi yg tak lagi sesenyap dulu, sekarang bunyi kreket2 khas Hino RK8 mulai terdengar menghiasi perjalanan ini.
Diseset Kiri SR 7579
13.35 : Memasuki terminal baru Klaten untuk mengambil penumpang di agen HR terminal Klaten yg baru saja selesai dibangun ini. Terminalnya cukup megah dengan pemandangan bus2 malam yg mulai banyak menghiasi sisi terminal serta agen2 bus malam sudah tertata rapi menempati ruko2 yg tersedia dalam terminal. Cukup lama bus ini berada di terminal ini.
Mampir Agen HR Terminal Klaten
Suasana Terminal Klaten
13.50 : Bus kembali diberangkatkan dan mulai dipacu mosak-masik lagi menuju kartosuro.
13.55 : Lepas terminal ketemu lagi dengan salah satu pasukan Sumber Group yaitu SS 7034 yg lagi asyik menggoyang bypass Klaten dan HR 106 pun tak mau kalah mengekornya dari belakang.
Mengejar SS 7034
Mengejar SS 7034
14.10 : Aksi kejar-kejaran antara HR 106 dan SS 7034 ini akhirnya harus terhenti saat HR 106 harus berhenti sebentar menaikkan penumpang di agen HR Karangwuni.
14.30 : Mampir agen HR Delanggu untuk menaikkan penumpang dari sini. Manifest penumpang dari Delanggu ini menurut sya paling banyak di antara agen2 wilayah klaten ini.
15.00 : Tiba di Terminal Kartosuro. HR 106 yg saya naiki merupakan HR Team Solo pertama yg masuk terminal. Tidak lupa cekrek2 dulu di sini dan lanjut menuju Mushola untuk shalat Ashar dulu.
Tiba di Terminal Kartosuro
15.30 : Satu per satu bus HR Team Solo mulai berdatangan, ada HR 107 (BSD-Doyong), HR 81 (Ciputat), HR 46 (Poris-Doyong 2), HR 100 (Priok), HR 60 (Ciledug) dan HR 96 (Poris-Doyong 1). Proses transit penumpang dari masing2 bus pun dilakukan, terdapat seorang petugas agen yg mengarahkan penumpang menuju ke dalam bus sesuai tujuannya masing2.
HR Team Solo
HR Team Solo
HR 46
HR 96
HR 81
HR 100
16.05 : Berangkat dari Terminal Kartosuro kedua setelah HR 107 "Ningrat" duluan, lepas kartosuro bus masih dipacu kalem saja ditemani video lagu-lagu pop yg diputar kenceng bener...Snack berupa roti isi coklat dan air mineral gelas mulai dibagikan satu per satu kepada penumpang.
16.15 : Melintas Bangak udah rame aja nih lalu lintasnya. Taruna, GMS, Gunung Mulia dan Gajah Mungkur pun menjadi korban pertama dari HR 106 ini selepas Bangak walaupun sebenarnya masih dipacu kalem-kalem manjah hehehe...
Melintas Bangak
MengOT Gajah Mungkur
16.30 : Melintas lingkar Boyolali dan menunjukkan atraksi goyang kanan di sini.
16.40 : Memasuki terminal Boyolali untuk mampir sebentar menaikkan penumpang dari agen HR terminal Boyolali. Cukup banyak penampakan bus-bus malam tujuan Jakarta yg mampir maupun ngetem di sini. 
Memasuki Terminal Boyolali
Keluar dari Terminal Boyolali
17.20 : Memasuki Terminal Tingkir Salatiga bareng HR 46 yg sempat menyeset kiri HR 106 pas di bangjo Tingkir. Karena sama2 ga ada penumpang yg naik dari sini, maka kedua bus HR ini pun langsung keluar bareng dari Terminal Tingkir dan konvoi melintasi kota Salatiga. 
Masuk Terminal Tingkir
Keluar Terminal Tingkir
17.25 : HR 106 sempat berhenti sebentar di bangjo patung sapi, menaikkan driver tengah La Samba yg baru yaitu mas Yanto sehingga HR 46 pun melesat duluan.
Konvoi Bareng HR 46
17.45 : Memasuki terminal Bawen untuk mengambil penumpang dari agen sini. Lanjut menuju Ungaran via jalur biasa non tol karena harus mampir di agen Ungaran dulu.
18.15 : Memasuki terminal Ungaran untuk mengambil penumpang dari agen sini.
18.40 : Memasuki tol tembalang, speed pun mulai dimainkan hingga tak terasa udah tembus kecepatan max 110 kpj (via aplikasi Ulysse Speedometer).
18.55 : Melintas krapyak bertemu dengan HR 81 yg ternyata udah sampai sini duluan padahal start dari Kartosuro masih di belakang HR 106, mungkin langsung via tol panjang Bawen-Manyaran. Akhirnya sempet konvoi beberapa saat hingga Mangkang kemudian HR 106 pun berhasil mendahului HR 81 dan ngacir duluan. Beberapa bus wonogirian pun tak lepas dari goyangan HR 106 yg mulai dipacu mosak-masik lagi sepanjang trek pantura awal ini.
Konvoi Bareng Hr 81
MengOT HR 81
19.25 : Melintas kota Kendal.
19.40 : Memasuki SPBU Jenarsari yg berada di samping RM. Sari Rasa weleri untuk mengisi amunisi solar dulu.
19.50 : Lepas SPBU Jenarsari lanjut menuju RM. Menara Kudus Gringsing.
20.10 : Sampai juga di RM Menara Kudus dan sudah berbaris pula beberapa petarung pantura lain yg siap menggoyang panasnya jalur pantura. Saking banyaknya jadi lupa deh HR berapa aja, yg jelas ada HR Team Solo, Purwodadi dan Bojonegoro. Kalau HR team muriaan sepertinya belum pada datang. Sya pun cepat-cepat mengambil servis makan  agar terdapat waktu sisa untuk hunting sebentar nantinya. Servis makan yg tersedia ada nasi goreng, soto ayam dan nasi rames namun kali ini sya memilih nasi rames aja dengan menu sayur lodeh, kering tempe, sambal, kerupuk dan lauk ayam goreng serta minuman teh hangat. Rasa makanannya cukup enak dan cocok di lidah sya. Setelah servis makan lanjut sholat jamak magrib dan isya dulu.
Pasukan HR di RM. Menara Kudus
Pasukan HR di RM. Menara Kudus
20.20 : Berangkat dari RM. Menara Kudus dipunggawai oleh mas Yanto. Lepas RM barengan sama HR 67 dan masih dipacu santai2 saja melewati tanjakan plelen sehingga tersasa terengah2 saat menanjak. Aksi sebenarnya dari HR 106 mulai ditunjukkan selepas melintas tanjakan Plelen. Style driving mas Yanto cukup imbanglah untuk menggantikan posisi mas Yoyok dulu yg terkenal mosak-masiknya di pantura ini.
20.50 : HR 67 tadi mulai dikejar dengan aksi mosak-masiknya ini dan akhirnya berhasil ditempel ketat terus hingga Banyuputih. Aksi konvoi ini tak bertahan lama akibat HR 67 yg kemudian diseset kiri oleh HR 106. Selanjutnya Trans Zentrum MK menjadi korban selanjutnya dari keganasan HR 106 ini.
MengOT Trans Zentrum MK
21.20 : Melintas Batang berhasil mengasapi GMS "Comando". Sebelumnya sudah banyak bus-bus yg kena OT HR 106 ini namun udah lupa apa aja yg jelas ada bnyak pokoknya.
MengOT GMS Comando
21.25 : Memasuki pekalongan sempat konvoi bareng Gunung Mulia Legacy SR1 yg kekeuh mempertahankan posisisnya dan tak mau dengan mudah diasapi oleh HR 106 hingga akhirnya saat masuk kota Pekalongan malah sama2 terjebak kemacetan di sini (Efek libur panjang nih).
Konvoi Bareng Gunung Mulia
Macet di Pekalongan
22.05 : Melintas lingkar pemalang berhasil mengasapi HR 10 dan pasukan bus malam lainnya.
22.30 : Melintas Tegal ternyata masih banyak anak2 di pinggir jalan yg lagi hunting bus malam hohoho...Klakson freenggg khas La Samba pun diberikan untuk mereka.
23.00 : Memasuki tol pejagan, saatnya aksi bejek gas dimulai. Mas Yanto mulai menunjukkan aksi selap selipnya di rpm tinggi hingga keluar tol palimanan dengan rekor kecepatan maksimal menurut aplikasi ulysse Speedometer yaitu 125 kpj (Maklum solar corrr gan). Cukup banyak bus yg dapat diOT di sini baik pasukan wonogirian, jogjanan dan trio DDS (lupa spesifiknya apa aja).
23.55 : Exit tol palimanan menuju jalur pantura again mulai dipacu mosak-masik kembali dengan tetap mempertahankan kecepatan di kisaran 90-100 kpj.

Hari 2
00.00 : Lepas Palimanan bertemu dengan Aneka Jaya 7312 yg berangkatnya jauh lebih awal dan tak perlu waktu lama menempel di belakangnya langsung diseset kiri saja.
MengOT Aneka Jaya 7312
00.15 : Satu per satu bus yg berada di depan HR 106 mulai diasapi dan tak ada satu pun bus yg mampu mengOT HR 106 menurut pengamatan sya (kalo pas ga ketiduran lho).
Opera Vantura
01.55 : Kepadatan kendaraan di pantura menyebabkan kemacetan yg cukup panjang saat melintas kawasan Jatisari hingga simpang Jomin ini. HR 106 sudah berusaha goyang kanan dan sempet buka jalur 3 juga bareng Dedy Jaya namun tetep aja masih belum terbebas dari kemacetan. Bus2 wonogirian seperti Agra Mas, Tunggal Dara, Tunggal Daya, GMS, Tunggal Dara Putera dll yg berangkat lebih awal banyak yg masih tertahan di sini juga. Sebenarnya moment2 seperti inilah yg dikangenin saat melintas jalur pantura lama sebelum adanya tol cipali.
Macet di Jatisari
02.10 : Lepas simpang Jomin, lalu lintas mulai lancar kembali hingga memasuki GT. Cikampek. Saat melaju di tol Jakarta-Cikampek kembali gas dibejek sepenuh hati hingga rasanya seperti flying low hehehe...
02.50 : Menurunkan penumpang di terminal Pinang Ranti lanjut menyusuri jalan Pondok Gede-Pertigaan Hek-jalan raya bogor-Pasar induk Kramat Jati menuju Pasar Rebo kemudian masuk tol JORR lagi arah Lebak Bulus.
03.15 : Menurunkan penumpang di Lebak Bulus sekitar Giant saja dan langsung puter balik lagi arah fatmawati menuju Prapanca. Niat hati awalnya pengen turun lebak bulus apadaya karena masih kepagian mending lanjut ikut sampe Prapanca sekalian hohoho...
03.40 : Alhamdulillah sampai juga di Prapanca masih gelap gulita kya gini. Keadaan pantura yg cukup bersahabat walaupun sedikit macet tadi membuat perjalanan kali ini lebih cepat sehingga sebelum Subuh pun udah sampai di Prapanca. Sya pun cuma numpang duduk2 di depan indomaret tepat di depan HR 106 ini terparkir sambil ngantuk2 untuk menunggu waktu Subuh. Kebetulan samping indomaret ini ada masjid Al Amjad yg lumayan besar.
HR 106 di Prapanca
04.15 : Menuju masjid Al Amjad untuk persiapan shalat Subuh sekalian mandi biar segerrr.
04.30 : Shalat Subuh berjamaah di masjid Al Amjad Prapanca.
05.00 : Usai shalat, lanjut menuju pertigaan perempatan jalan darmawangsa untuk menunggu datangnya Kopaja arah cipulir karena destinasi berikutnya adalah menuju terminal lembang Ciledug dan ga ada yg langsung ke sana klo naik dari kawasan ini.
05.10 : Cukup lama menunggu bus akhirnya datang juga nih si Kopaja S614 tujuan Cipulir-Pasar Minggu yg memang trayeknya melewati jalan darmawangsa prapanca ini. 
05.15 : Baru beberapa menit sya berada di bus ternyata sya salah naik bus setelah sempat ngobrol dan diberi tahu oleh penumpang samping sya. Bus yg sya naiki ini ternyata mengarah menuju Pasar Minggu bukan ke arah Cipulir walaupun sama2 Kopaja S614. Langsung aja deh sya minta turun saja hohoho maklum gan baru beberapa hari kenal Jakarta.
05.20 : Tak menunggu terlalu datanglah Kopaja S614 lagi yg menuju arah cipulir. Akhirnya bisa menikmati sensasi naik Kopaja yg pagi itu dipacu lumayan kenceng gan sampai2 gemblodak dimana2 hehe..
05.45 : Ketika telah memasuki kawasan kebayoran lama tepatnya di fly over kebayoran lama sya memilih turun di sini saja dan berganti naik angkot C01 warna putih tujuan kebayoran-ciledug menuju ciledug. Cukup ramai kawasan flyover kebayoran lama ini karena banyaknya bus tujuan tegal/pekalongan/slawi serta angkot/kopaja/metro mini yg ngetem di sekitar sini.
06.10 : Melintas kawasan petukangan-larangan-kreo ini banyak sekali pool/agen bus malam beserta busnya yg berada di sepanjang jalan ciledug raya ini.
06.20 : Setelah melewati jalan ciledug raya-cipulir-petukangan-kreo akhirnya sampai juga di depan terminal lembang Ciledug, terminal yg biasa dijuluki terminal kuala lumpur dalam arti yg sebenarnya hoho... karena memang keadaan terminal ini yg penuh dengan lumpur kalo lagi musim hujan kayak gini sehingga kurang layak untuk tempat parkir bus. Walaupun demikian, bus2 malam yg masuk sini sangat banyak lho malahan ada yg sampai ga kebagian tempat saking sempitnya area terminal ini. lanjut hunting dulu di sekitar terminal ini.
Suasana Terminal Ciledug
Suasana Terminal Ciledug
Suasana Terminal Ciledug
Suasana Terminal Ciledug
Suasana Terminal Ciledug
Suasana Terminal Ciledug
Suasana Terminal Ciledug
Suasana Terminal Ciledug
Suasana Terminal Ciledug
Suasana Terminal Ciledug
Suasana Terminal Ciledug
Suasana Terminal Ciledug
Suasana Terminal Ciledug
06.30 : Menemui si Handhis yg masih molor di dalam PK W5 a.k.a crew MM a.k.a Ra Sambat karena memang dari Solo kemaren dia udah ngikut PK W5 ini dan katanya sampe Ciledug tadi malam jam set 2an pagi. Josss lah kalo begitu ga salah kalo untuk baliknya nanti milih naik PK W5 ini. Lanjut numpang bobomania di dalam PK W5 sembari menunggu waktu keberangkatan nanti sekitar pukul 11.00. 
09.00 : Menuju agen PK yg berada dalam satu deretan dg agen2 bus lain di terminal Ciledug utk mmbeli tiket. Syang sekali ga dapat hotseat cuma dapat seat 2AB yg kosong. Untuk sekelas VIP 38 seats non legrest, tiket PK tujuan solo seharga 170k ini termasuk mahal, masa sma hrganya dg tiket HR kmren yg executive. Ternyata kala itu ketemu Adit juga yg sebelumnya udah ngasih tahu klo mau balik ke Donorojo sekalian bareng kita tp turun Giriwoyo nntinya dan ia dapat seat 1B. "Wes panggonono seat ku wae, aku n handhis ngko ngancani mas Jaka ng CD" ucap si Adit. Alhamdulillah rezeki anak sholeh...
Tiket Pahala Kencana W5
Tiket Pahala Kencana W5
10.45 : PK W5 "Crew MM" a.k.a "Ra Sambat" dengan nopol B 7865 IZ mulai dipersiapkan untuk berangkat. Setiap seat yg berjumlah 38 seats ini udah tersedia bantal dan selimut. Kala itu formasi kru PK W5 komplit sesuai sunscreen yg dipasang di dalam bus ini yaitu Mas Agus, Mas Tono dan Mas Jaka (biasa disebut Crew MM). Mas Agus udah standby di depan kemudi sebagai driver pinggir kalo dari barat (kalo dari timur jadi driver tengah) sembari menunggu para penumpang masuk ke dalam bus. Ribetnya di terminal ini kalo mau keluar harus ngatur lagi parkiran bus-bus lain, oleh karena itu biasanya bus parkir sesuai dengan jam keberangkatannya.
Kemudi PK W5
Foto Kru PK W5
Persiapan Keberangkatan
Persiapan Keberangkatan 
Jarak Antarseat PK W5
10.55 : Setelah harus bersusah payah mengatur parkiran bus2 lain sambil offroad di terminal, akhirnya bisa keluar juga bus berbody Jetbus HD ini dari terminal ini. Muji Jaya dan New Shantika "Rolls Royce" tampak sudah bersiap akan bergantian masuk ke dalam terminal. Mas Agus langsung mengarahkan bus belok ke kiri menuju lebak Bulus via Bintaro. Jalannya lumayan sempit untuk ukuran bus, namun ini merupakan akses jalan yg tercepat untuk menuju Lebak Bulus tanpa harus via Tol. Suspensi kriyet2 ala Hino RK8 masih cukup terdengar dari dalam kabin bus ini.
Keluar dari Terminal Ciledug
Keluar dari Terminal Ciledug
11.45 : Melintas di depan terminal lebak bulus lama yg udah dipugar untuk proyek MRT. Sayang sekali sebenarnya terminal yg familiar di warga Jakarta bagian selatan ini harus tergusur sehingga memunculkan banyaknya terminal bayangan di sekitaran lebak bulus.
Melintas Lebak Bulus
Melintas Lebak Bulus
11.55 : Memasuki terminal bayangan pondok pinang dengan area yg tak terlalu luas ini untuk menjemput penumpang serta menanti keberangkatan lagi dari sini sekitar jam 12.30 nanti. Pasca terminal lebak bulus ditutup, agen PK dan beberapa PO lain banyak yg berpindah di terminal bayangan pondok pinang ini selain ada yg masih membuka agen di terminal bayangan pasar Jumat. Bangunan agen sementara masih dibuat menggunakan triplek yg diberikan sekat2 untuk masing2 PO dengan fasilitas ruang tunggu seadanya. Sya manfaatkan waktu ini untuk melaksanakan shalat jamak Dhuhur dan Ashar dulu di sini, untung aja ada mushola daruratnya di sini.
12.30 : Setelah manifest penumpang telah lengkap, bus mulai diberangkatkan lagi menuju penjemputan penumpang berikutnya di agen terminal Pasar Minggu. Adit tetep stay menemani mas Jaka di seat CD sedangkan Handhis berpindah duduk di seat belakang mau molor dulu persiapan buat melek malam nanti. Baru akan memasuki tol JORR udah disambut kemacetan di GT. Ciputat 1 yg mengular cukup panjang namun setelah masuk tol langsung mosak-masik gan hoho...
Melintas Tol JORR
12.45 : Memasuki terminal pasar minggu dan berhenti di sini cukup lama menunggu penumpang yg belum datang.
Memasuki Terminal Pasar Minggu
Memasuki Terminal Pasar Minggu
13.10 : Bus akhirnya diberangkatkan kembali dari terminal Pasar Minggu menuju penjemputan selanjutnya di agen Pasar Rebo dengan bermacet2an lagi saat berjalan menuju tol JORR.
13.25 : Mampir agen pasar Rebo dan masuk tol lagi.
13.55 : Memasuki terminal Pinang Ranti untuk mengambil penumpang dari agen sini. Sebelumnya harus bermacet2an lagi cukup lama dulu di akses jalan yg menghubungkan jalan pondok gede setelah exit tol menuju terminal pinang ranti karena memang akses jalannya cukup sempit ditambah lalu lintas yg padat di kawasan pinang ranti ini. Terminal Pinang Ranti saat ini cukup megah setelah beberapa bulan ini direnovasi, namun dengan luas area yg cukup sempit maka terminal ini kurang dapat menampung jumlah bus yg terlalu banyak. PK W5 ini pun hanya mampir sebentar untuk menaikkan penumpang saja lanjut keluar terminal lagi berjibaku dengan kemacetan lagi.
Memasuki Terminal Pinang Ranti
Memasuki Terminal Pinang Ranti
Memasuki Terminal Pinang Ranti
14.15 : Memasuki tol Cikunir lumayan padat merayap.
14.45 : Mengambil penumpang di Bekasi Barat kemudian masuk tol lagi. Duh duh banyak sekali ya titik penjemputannya jadi harus keluar masuk tol mulu, tapi ga papalah sambil belajar dikit2 tentang wilayah Jakarta.
15.00 : Nyolar dulu di SPBU Rest Area KM. 19 tol Jakarta-Cikampek bersama pasukan PK yg lain.
15.25 : Mengambil penumpang di agen Cikarang kemudian masuk tol lagi.
16.00 : Mengambil penumpang di agen Klari deket bangjo Klari kemudian puter balik langsung masuk tol lagi.
16.15 : Kontrol di agen cikopo barengan sama team Madura dan Malang. Di sini crew juga mengambil air mineral yg akan dibagikan pada penumpang. 
Mampir Kontrol di Agen Cikopo
16.45 : Memasuki kawasan pasar sukamandi kembali menemui titik kemacetan bareng Laju Prima, langsung mlipir ambil kiri pol biar bisa cepet lolos dan akhirnya Laju Prima pun berhasil diasapi lepas Sukamandi dengan style mosak-masiknya di pantura yg cukup ramai ini.
Macet di Jatisari
MengOT Laju Prima
17.10 : Melihat HR 74 team Madura di depan mata, langsung aja mas Agus mengejar HR tersebut dengan kecepatan penuh. Entah mengapa kalo liat HR bawaannya pengen ngejar mulu nih para driver PK hohoho...Setelah cukup lama ditempel ketat, HR 74 pun berhasil diseset kiri dengan kencangnya oleh PK W5 dan melesat meninggalkan HR 74. Horeeeee...
Mengejar HR 74
MengOT HR 74
17.15 : Tak lama kemudian berjumpa dengan Gunung Harta dan terus ditempel dari belakang hingga akhirnya malah dia sein kiri masuk ke RM. Taman Sari hmmmm.
Menempel Gunung Harta
17.25 : Saat hampir sampai di RM. UUN malah disuguhi kemacetan lagi yg lumayan panjang. Pemandangan menarik saat PK W5 dan bus2 malam lainnya masih berada di jalan lurusnya, tiba-tiba Setia Negara dan Luragung Jaya pada buka jalur 3 bareng2 sambil kejar-kejaran dan saling membunyikan klakson kapalnya.
17.30 : Tiba di RM. UUN Pamanukan untuk melakukan servis makan terlebih dahulu. Sudah banyak bus PK lain yg sudah berjajar rapi di sini baik sesama team Wonogiri, team Madura, Bojonegoro, Denpasar, Banyuwangi, Malang, pariwisata dll komplit dah pokoknya. Selain itu ada juga pasukan Harapan Jaya, GMS dan Santoso yg servis makan RM. UUN bagian sisi timur. Kami langsung mengambil servis makan prasmanan dengan menu nasi, sayur lodeh, ayam goreng, lalapan, krupuk dan sambal ijo. Tetapi syang sekali lauk ayam gorengnya diambilkan sama pelayannya hoho...Untuk minumannya hanya disediakan air mineral gelas saja (menurut sya ini yg oke dari RM. UUN ini).
Servis Makan di RM UUN
Servis Makan di RM UUN
Servis Makan di RM UUN
17.50 : Shalat jamak Magrib dan Isya sekalian di masjid samping RM. UUN.
18.30 : Setelah menunggu cukup lama, akhirnya W5 ini diberangkatkan kembali dg kendali mas Tono yg sudah tidak diragukan lagi kehandalannya sebagai driver tengahHandhis dan Adit masih bertahan berada di seat CD untuk menyaksikan opera vantura yg disuguhkan W5 ini sedangkan sya tetep bertahan saja di bangku hotseat menikmati suguhan opera vantura kali ini sambil narik selimut hohoho... Lepas RM. UUN ini, Mas Tono langsung memacu busnya dg kecepatan cukup tinggi dan sangat terasa mosak-masiknya dalam menggoyang pantura dengan selalu mengOT bus-bus yg berada di depannya. Terlihat speedometer yg tidak pernah bergeser dari angka 80 hingga 100 kpj (Maklumlah PK juga menganut sistem solar corrr gt loh).
19.20 :  Memasuki kawasan Losarang disambut dengan kemacetan panjang hingga sempat tak bergerak sama sekali akibat perbaikan jalan. Pelan-pelan mas Tono mulai mlipir mencari celah median jalan yg kosong lalu mulailah aksi buka jalur 3 sebagai pemimpin kendaraan2 yg mengikutinya pula di belakang, bikin deg deg serr deh rasanya aksi minggirin banyak kendaraan arah lawannya biar bisa melesat dari kemacetan, sampai2 jalur 4 pun nekat dipakai juga hohoho...
Buka Jalur 3
Buka Jalur 3
Buka Jalur 3 
Buka Jalur 4
20.00 : Lepas dari kemacetan lanjut konvoi bareng PK livery lama entahlah team mana yg jelas bawanya cukup mosak-masik. Cukup lama si PK ditempel terus oleh mas Tono hingga akhirnya berhasil diseset kiri. Selanjutnya ketemu lagi sama PK livery nano-nano di daerah jatibarang yg juga nampak mosak-masik larinya. Konvoi ini berlangsung cukup lama hingga sebelum masuk tol palimanan akhirnya bisa diasapi juga oleh PK W5 ini.
MengOT PK
MengOT PK
20.30 : Memasuki GT. Palimanan hingga kanci, di sini mulailah mas Tono menunjukkan aksinya untuk menggeber bus ini dg kecepatan tinggi sambil terus mengOT satu per satu bus di depannya mengingat sudah banyak waktu yg telah terbuang akibat macet tadi. Bahu jalan tol pun tak lepas dari incaran mas Tono untuk melahap seluruh kendaraan yg ada di depannya. Mantaplah habis macet2an, buka jalur terus sekarang ngedrag via bahu jalan hohoho...
Seset Kiri
20.52 : Memasuki GT. Kanci barengan sama 2 Harapan Jaya dan 1 Agra Mas BM 007. Lepas tol kanci hingga pejagan, bus pun semakin digeber hingga ketiga bus tadi dapat dengan mudah diOT. Terlihat jarum speedometer mulai beranjak naik hingga menunjukkan angka 130 kpj, tetapi yg terdeteksi di aplikasi ulysse speedometer adalah 125 kpj yg merupakan kecepatan max W5 ini di tol pejagan.
Nempel Harapan Jaya
MengOT 2 Harapan Jaya
21.30 : Exit tol pejagan menuju arah Brebes via Pantura again.
22.15 : Memasuki Tegal sebelum terminal disambut kembali dengan kemacetan super duper panjang akibat pengecoran jalan yg diperkirakan hingga sampai batas kota Tegal sepertinya. Padahal lalin arah jakarta terpantau lancar2 saja. Waiki...aksi buka jalur 3 pun kembali dilakukan dan kali ini dipimpin oleh Coyo. Pasukan PK maduraan yg masih tertinggal di belakang pun sempat ditelponi oleh mas Tono utk disarankan buka jalur aja soalnya macet parah.
Buka Jalur 3
22.35 : Di saat goyang kanan buka jalur 3 bareng Coyo eh malah menepi berhenti sekalian di pinggir kanan jalan buat kontrolan dulu di agen PK Tegal. Yaelah ...
Kontrol di Tegal
22.40 : Lanjut lagi goyang kanan sepanjang kemacetan ini meneruskan aksi buka jalur yg sempat tertunda akibat kontrolan tadi hoho...
Buka Jalur 3
Buka Jalur 3
22.55 : Masih berlanjut aksi buka jalur ini hingga telah lepas batas kota Tegal. Kalo macetnya aja sepanjang ini dan ga berani buka jalur bisa selamat siang solo gan. Sempat ketemu juga sama HR 74 lagi yg terlihat ikut tertahan kemacetan dan tumben2nan ga buka jalur juga. Tetapi akhirnya HR 74 pun terlihat ngikut buka jalur di belakang PK W5 ini hohoho...
Buka Jalur 3
23.15 : Lepas dari kemacetan, HR 74 malah menyeset kiri PK W5 saat PK W5 tertahan di belakang konvoinan truk dan akhirnya mas Tono pun tak tinggal diam langsung mengejar HR 74. Aksi tempel ketat oleh PK W5 ini sambil terus ngedim ini tak membuat HR 74 lantas menyerah. Permainan sein yg sportif sangat indah disaksikan kala moment seperti ini. Lorena pun menjadi salah satu bus yg menjadi bulan-bulanan kedua bus yg lagi kejar-kejaran ini. Namun akhirnya HR 74 dapat diOT kmbali sebelum memasuki pekalongan.
Nempel HR 74
Nempel HR 74 Sambil MengOT Lorena
Ini video versi lengkapnya gan aksi buka jalur PK W5 "Ra Sambat" : KLIK DISINI


Hari 3
01.30 : Melintas alas roban untuk menuju RM Sendang Wungu, goyangannya yg meliuk2 sepanjang alas roban sungguh ngeri2 sedap saat mendahului pasukan truk yg berjalan lambat.
01.15 : Mampir istirahat kedua di RM. Sendang Wungu. Banyak penumpang yg turun untuk sekedar ngopi2 maupun nyemil pop mie, begitu pula si Adit dan Handhis. Klau sya mah cukup duduk2 saja meregangkan otot2 yg menegang selama perjalanan yg suosss ini.
Istirahat di RM. Sendang Wungu 
Istirahat di RM. Sendang Wungu
01.45 : Bus diberangkatkan kembali dengan kendali mas Agus lagi. Lepas RM ini sya udah ga terlalu konsen menikmati perjalanan karena udah fokus narik selimut buat persiapan bobomania hehe...Adit dan handhis pun pada berpindah ke seat belakang semua untuk nyari posisi PW buat molor.
01.55 : Melintas kota kendal lanjut kaliwungu. Lepas kaliwungu ini tiba-tiba jalannya mulai menghilang dari hadapan sya karena mata ini udah ga tahan lagi buat bobomania hehe..
03.30 : Memasuki SPBU Pabelan buat ngisi solar dulu, saatnya sya bersiap2 untuk turun dari bus ini di terminal tirtonadi Solo. Tak lupa berpamitan sama Adit dan Handhis yg tetap melanjutkan perjalanannya hingga Batu dan Giriwoyo.
04.00 : Alhamdulillah tiba di terminal Tirtonadi Solo masih bisa nyempetin buat nunggu adzan Subuh. Bus-bus malam lain yg berangkatnya dari Jakarta jauh lebih awalpun pada masuk Solo barengan sama PK W5 ini akibat kondisi pantura yg kurang bersahabat.
04.20 : Shalat Subuh berjamaah di masjid terminal.
04.40 : Menuju Taman untuk menunggu bus arah Jogja. Cukup lama juga menunggu bus tujuan jogja.
05.10 : Akhirnya datang SR 7580 berbody Nucleus 3 Hino AK8 yg mengantarkan sya smpai Janti. Di dalam bus ini sya manfaatkan untuk bobomania aja karena udah ndledeg berkepanjangan hehe.
06.15 : Sampai di Janti. Lanjut nungguin jemputan teman dan pulang ke kos.
06.30 : Alhamdulillah sampai kos dengan selamat.



Tarif :
Prambanan-Prapanca : 170k (Po. Haryanto Executive Class)
Prapanca-Kebayoran Lama : 4k (Kopaja)
Kebayoran Lama-Ciledug : 7k (Angkot)
Ciledug-Solo : 170k (Po. Pahala Kencana VIP)
Solo-Jogja : 9k (Po. Sugeng Rahayu ATB)


Ini foto karcisnya yg tersisa gan ....