Wednesday, 20 September 2017

Touring de Sumatera Menuju Bumi Raflesia Bengkulu via Lintas Barat Part 1

Bismillahirrahmanirrahim...
    Touring menuju bumi raflesia Bengkulu ini merupakan perjalanan terpanjang untuk sementara ini yg pernah sya lakukan. Ada tiga alasan mengapa Bengkulu menjadi target destinasi touring yg wajib sya kunjungi kali ini setelah sebelumnya sempat mengunjungi Bandar Lampung dan Palembang. Pertama, Bengkulu masih relatif dekat dari pulau Jawa sehingga masih bisa dijangkau dengan waktu perjalanan yg tak terlalu lama dan biaya yg tak terlalu besar. Kedua, akses perjalanan menuju Bengkulu ini menurut saya sangat strategis karena bisa dijangkau melalui dua rute yaitu lintas barat dan lintas tengah Sumatera sehingga diharapkan dalam sekali melakukan perjalanan bisa menikmati sensasi dua jalur lintas Sumatera yg berbeda. Ketiga, bus yg rencananya akan sya naiki nanti untuk mengarungi indahnya pulau Sumatera udah bisa dipesan melalui aplikasi redBus sehingga bisa meminimalisir biaya perjalanan hehe...
     Rencananya, perjalanan ini akan dibagi menjadi 6 etape utama yaitu Jogja-Kartosuro ; Kartosuro-Jakarta ; Jakarta-Bengkulu ; Bengkulu-Jakarta ; Jakarta-Solo ; dan Solo-Jogja. Untuk perjalanan Jogja-Kartosuro, seperti biasa sya akan menggunakan bus ATB Sugeng Rahayu/Sumber Selamat saja sedangkan perjalanan Kartosuro-Jakarta bakalan nyobain bus pendatang baru yg lagi menjadi trending topic di kalangan busmania yaitu Sudiro Tungga Jaya. Bus ini terkenal karena kecepatan dan fasilitas armadanya sehingga membuat sya terpicu buat ikut merasakan sensasinya hehe...Oleh karena itu langsung saja sya menghubungi agen STJ yaitu mas Hendi via wa untuk memesan tiket pada H-10. Dengan proses reservasi yg cukup mudah didapatlah seat 1B untuk keberangkatan hari Jumat tanggal 8 September 2017 tujuan Pasar Rebo dengan harga 180k dan pembayarannya via transfer. Mengapa sya memilih tujuan Pasar Rebo? Karena masih terbatasnya jalur yg dilayani STJ ini dan faktor angkutan busway yg beroperasi 24 jam walaupun cukup jauh untuk menuju ke Pademangan (rencananya mau mampir rumah di pademangan dulu nnti).
   Selanjutnya untuk menuju Bengkulu dari Jakarta dan sebaliknya, sya masih mempercayakan redBus untuk mencari tiketnya dan kebetulan hanya ada SAN saja operator bus yg bisa memilih seat secara bebas. Singkat cerita, dengan memanfaatkan poin redBus yg udah sya kumpulkan akhirnya seat no 2 saat berangkat dan pulangnya nanti bisa sya dapatkan saat H-10 juga dengan mudah sehingga perjalanan Jakarta-Bengkulu PP ini dapat sya nikmati secara cuma-cuma alias BDB hehehe enak kan? (Enak dong, karena kalo ga karena ini, mungkin ga akan tercapai cita-cita buat touring lintas Sumatera yg tentunya mengeluarkan budget lumayan banyak ini). 
   Selanjutnya untuk baliknya dari Jakarta ke Solo rencananya akan menggunakan armada bus Kramat Djati dengan masih memanfaatkan poin redBus yg udah sya kumpulkan sehingga perjalanan Jakarta-Solo ini dapat kembali sya nikmati secara cuma-cuma hohoho... Singkat cerita, seat no 2 dari KD tujuan Pulogebang-Solo yg sya pesan saat H-6 ini sudah beres terbooking. Semua reservasi tiket sudah beres, tinggal nunggu hari H aja semoga sesuai dengan harapan dan berjalan lancar. 
      Kalo teman2 pengen seperti sya juga bisa touring BDB an kaya gini bisa dimulai dengan cara menginstal aplikasi Redbus di HP teman2 dengan menggunakan kode referensi RED0X1C17D7 saat login nantinya (Promosi=berbagi ilmu itu indah hehe), langsung deh nanti dapat bonus 80rb buat modal awal biar nanti bisa mencapai poin sesuai yg ditargetkan teman2 sendiri.
    Part 1 ini menceritakan perjalanan sya dari Jogja menuju Jakarta serta dari Jakarta menuju Bengkulu via lintas barat. Hanya bermodalkan uang 300rb saja dan masih minimnya info yg sya dapatkan dari mbah google serta teman2 yg udah berpengalaman melintas di jalur lintas barat ini tak menggetarkan niat sya buat mbolang dewean jadi pendekar menuju bumi raflesia ini. Bagaimana kisah perjalanan panjang melewati ganasnya pantura dan lintas barat Sumatera ini? Mari kita simak bersama Check it out ....
    



HARI 1
12.45 : Menuju terminal Giwangan dianter oleh teman kos karena touring kali ini akan sya awali menggunakan bus ATB saja untuk menuju Kartosuro. Sebenarnya oleh pihak agen STJ disuruh kumpulnya jam 15.30 tetapi daripada nanti terjebak jam mepet mending berangkat lebih awal saja biar bisa transit shalat Ashar di sana nanti sebelum melanjutkan perjalanan ke Jakarta.
01.10 : Sesampainya di giwangan via pintu utara, sya pun langsung menuju shelter surabaya. Di shelter surabaya ekonomi, telah terparkir duo SG discovery yaitu SR 7067 dan SS 7240 serta Mira 7259. Saat itu bebarengan dengan berangkatnya SR 7172 yg masih terlihat di belakang shelter sehingga SR 7067 yg merupakan armada ex Semarangan ini masih tampak kosong mlompong. Hotseat sebelah kanan pun sya amankan.
SR 7067 Parkir Shelter
01.15 : Tak perlu menunggu lama hanya parkir sekitar 4 menitan saja, SR 7067 pun mulai dimundurkan dari shelter dan segera bersiap untuk segera diberangkatkan. Lepas giwangan, bus bermesin Hino AK8 ini langsung ngejoss dipacu mosak-masik terus, mantap dah drivernya ini yg dulu pernah ngikut juga saat bawa SS 7034, hanya syangnya klo soal ngerem masih kurang aluss nih.
SR 7067 Dimundurkan dari Shelter
Lepas Terminal Giwangan
13.42 : Melintas prambanan, bus malam tujuan jakarta via selatan udah mulai nampak menuju arah jogja. Kondisi lalu lintas terpantau ramai lancar dan cukup padat sejak dari pertigaan maguwo hingga prambanan ini.
Melintas Prambanan
14.00 : Memasuki bypass klaten, bus masih terus dipacu mosak masik. 
Melintas Bypass Klaten
14.06 : Memasuki terminal klaten untuk sekedar absen jumlah penumpang saja pada pak Dishub hehe...
Masuk Terminal Klaten
14.12 : Lepas terminal klaten kembali aksi mosak-masik dan goyang kanan terus dilakukan bahkan saat antrian panjang di pintu perlintasan KA dekat Polres klaten tak ketinggalan buat goyang kanan pol.
Menggoyang Bypass Klaten
Menggoyang Bypass Klaten
14.22 : Melintas karangwuni,  bertemu dengan Andhora Line yg lagi berhenti di agennya. Sepertinya kedatangan pemain baru nih buat Klaten hehe...
14.30 : Melintas Delanggu.
14.45 : Alhamdulillah udah sampai di Kartosuro dan sya pun memilih turun di bangjo dekat bunderan Kartosuro saja. Lanjut memesan gojek buat nganterin sya menuju ke dalam terminal kartosuro yg kalo jalan lumayan bisa buat ngurusin badan hohoho...
15.00 : Tiba di terminal Kartosuro langsung menuju agen STJ yg berada di samping agen Agra Mas dan jadi satu sama agen Putra Remaja. Ini merupakan pengalaman pertama sya naik bus dari agen Kartosuro biasanya klo naik HR cuma buat transit aja di sini. Kedatangan sya pun langsung disambut ramah oleh pihak agen yaitu mas Hendi yg udah membantu sya booking tiket via transfer bahkan dikasih minuman lagi karena sya datangnya kegasiken hehe...Tiket pun diberikan dan ternyata hari ini sya dapat jatah STJ "Lasamba", padahal awal ngeker diperkirakan dapatnya "Torquoise" kemudian pagi hari tadi dikasih tahu dapetnya "I Nerazzurri" dan sekarang ganti lagi jadi "Lasamba". Semoga sama2 ngejoss lah nanti armadanya.
Tiket STJ
Tiket STJ
Tiket STJ
Agen STJ Kartosuro
15.15 : Shalat Ashar dulu di mushola terminal. Usai sholat sudah nampak pasukan bus DD yg berduyun-duyun memasuki terminal Kartosuro, diawali dengan DD 03 dan DD 02 miliknya Pumas serta disusul Agra Mas BM 089. Kala itu suasana terminal kartosuro tak seramai biasanya sejak HR tak lagi melakukan transit penumpang di terminal ini dan pindah ke pool barunya di bangak ex pool Handoyo.
Suasana Terminal Kartosuro
Duo DD Pumas di Terminal Kartosuro
Agra Mas DD BM 089 di Terminal Kartosuro
17.05 : Setelah hampir 2 jam lebih menunggu di terminal Kartosuro dan mulai panik karena harus mengejar sampai Jakarta sebelum Subuh, akhirnya datang juga STJ "Lasamba" yg berbody New Setra Jetbus 2+ SHD ini memasuki Terminal Kartosuro dengan kencangnya sambil mengeluarkan sepok-sepok manjahnya kemudian langsung diparkirkan di depan agen. Sya pun segera masuk ke dalam bus dan menempati hotseat No. 1B dan tak lupa untuk foto2 dulu. Bus ini didukung oleh seat Aldilla sejumlah 32 seats yg dilengkapi dengan legrest dan bantal di masing2 seatnya, sedangkan selimutnya akan dibagikan nanti setelah penumpang telah menempati seatnya. Walaupun sudah disetting standard executive class 32 seats namun masih belum bisa nyaman selonjoran untuk ukuran sya akibat adanya kotak ajaib di depan sya. Efek double glass juga membuat pandangan ke depan menjadi kurang luas apalagi bagian kaca atasnya diblok dengan kaca film yg membuat pandangan makin ga kelihatan rasanya.
STJ "Lasamba"
STJ "Lasamba"
Seat Aldilla STJ
Seat Aldilla 
17.10 : Bus berdapur pacu Hino RK8 built up air suspension ini langsung diberangkatkan dari terminal kartosuro dengan kendali Pak Yono setelah urusan administrasi dengan agen selesai. Berangkat dari terminal kartosuro, bus langsung dipacu kenceng. Balutan air suspension built up dari Adi Putro yg cukup mentul-mentul ini menambah kenyamanan perjalanan kali ini ditambah hiburan musik dangdut yg diputar sepanjang perjalanan.
Masih Bisa Selonjoran Mania
Onboard STJ "Lasamba"
17.18 : Baru lepas kartosuro dan memasuki jalan raya Solo-Semarang udah disambut antrian kendaraan di bangjo ngasem. Selimut dan snack yg berisi onde-onde, air mineral gelas dan kacang polong ini juga langsung dibagikan oleh krunya. Mantap dah servisnya syangnya wifinya lagi lemot, mungkin lagi habis paketannya.
Melintas Ngasem
Snack STJ
Masih Bisa Selonjoran Mania
17.36 : Melintas lingkar boyolali masih terus dipacu mosak-masik sejak lepas bangak tadi. Hanya ketemu dengan beberapa Harapan Jaya, Raya dan Bandung Express saja yg terlihat masih melintas di sini (efek berangkat belakangan).
Melintas Lingkar Boyolali
Melintas Lingkar Boyolali
17.48 : Melintas depan terminal boyolali langsung menunjukkan style mosak-masiknya kembali di jalanan. Aksi goyang kanan dan kiri sepanjang jalur boyolali-ampel-sruwen ini selalu dilakukan demi terbebas dari truk-truk yg memenuhi jalanan. Tanjakan pun dengan mudah dilibas tanpa terengah2. Mantap dah pokoknya pak Yono sukanya nempel tipis-tipis dulu baru digoyang kanan.
Melintas Terminal Boyolali
18.00 : Melintas Ampel.
Melintas Ampel
18.15 : Melintas klero disambut padatnya kendaraan yg mengular sehingga akhirnya hanya mengikuti alur kemacetan saja dan sesekali bisa goyang kanan.
Macet di Klero
18.26 : Memasuki terminal tingkir salatiga untuk mengambil penumpang sebentar di sini.
Memasuki Terminal Tingkir
18.40 : Melintas lingkar salatiga cukup lancar, hanya sesekali agak tersendat di beberapa bangjonya.
Melintas Lingkar Salatiga
18.58 : Memasuki terminal bawen dan hanya berhenti sebentar di sini untuk menaikkan penumpang dari agen.
Memasuki Terminal Bawen
19.08 : Memasuki tol bawen-banyumanik karena tak ada penumpang yg naik dari agen Ungaran maupun Banyumanik sehingga bisa langsung ngejoss menuju Krapyak.
Memasuki Tol Bawen
19.14 : Sepanjang tol bawen-banyumanik ini tak segan-segan bus dipacu dg kecepatan tinggi di atas 100 kpj bahkan tak menyangka sempat menyentuh angka 140 kpj alias mentok gan. Alhasil semua bus dan kendaraan yg dijumpai di tol ini dapat dilibas oleh STJ "Lasamba" yg menganut sistem solar corrr ini. Walaupun dipacu kencang kya gini, namun tak berasa klo bus udah mentok aja jarum spedonya hehe rasanya cuma seperti dipacu 80 kpj ajah...Bener-bener nyaman dan seperti flying low hihihi...
Gas Mentok
Melintas Tol Bawen-Banyumanik
19.24 : Memasuki GT. Banyumanik.
Memasuki GT. Banyumanik
19.28 : Memasuki GT. Tembalang, alhamdulilah lancar jaya tak ada antrian kendaraan yg berarti saat itu. Lepas Tembalang langsung berhasil mengOT Gunung Mulia dan Bandung Express masih dengan kecepatan di atas 100 kpj.
19.35 : Memasuki GT. Manyaran sudah nampak beberapa pemain malam dari ranah Purwodadi seperti Gunung Mas dan PK namun belum kelihatan hilalnya pemain muriaan lainnya.
Memasuki GT. Manyaran
19.45 : Melintas Krapyak mampir di agen Krapyak dulu untuk menaikkan penumpang. Saat itu memang belum nampak hilalnya pemain muriaan yg melintas sehingga perjalanan begitu sepi karena hanya berlari sendirian.
Melintas Krapyak
19.58 : Melintas depan terminal Mangkang terpantau lalu lintas arah Semarang yg macet parah sedangkan arah Jakarta ramai lancar.
Melintas Mangkang
20.00 : Melintas lingkar Kaliwungu mulai beraksi dengan goyang kanan kiri mendahului kendaraan di depannya walaupun tak ada bus lain sebagai teman jogging saat itu. Sempat bertemu dengan Raya All New Legacy SR1 namun harus berpisah kembali saat dianya masuk ke RM. Pantes.
Melintas Lingkar Kaliwungu
20.15 : Memasuki kota Kendal ketemu akhirnya bertemu dengan duo Handoyo yg larinya ga bisa diremehkan. Cukup mosak-masik si duo Handoyo tsb dan nampak ga mau dengan mudah disalip oleh bus lain sehingga hanya disurung-surung saja hingga Cepiring.
Melintas Kendal
20.25 : Macet lagi saat akan melintas Cepiring akibat proyek perbaikan jalan. Hanya bisa berjalan perlahan saja sambil curi-curi kesempatan nyari celah jalan yg lancar, di sini perlu diacungi jempol si duo Handoyo tadi yg cukup gesit buat nyari celah jalan sehingga lebih dahulu berada di barisan depan cukup jauh saat macet ini.
Melintas Cepiring
20.45 : Setelah terjebak macet hampir setengah jam, akhirnya jalanan pun kembali lancar saat lepas dari proyek perbaikan jalan di Cepiring yg menjadi sumber kemacetan ini.
20.50 : Memasuki RM. Sari Rasa sudah nampak terparkir duluan STJ "I Nerazzurri" dan belum ada pasukan Nusantara yg biasanya jam segini udah pada tiba di RM. Kupon makan di tiket pun langsung sya tukarkan dengan menu prasmanan yg terdiri dari nasi, oseng bihun, sop, ayam kecap, dan teh hangat. Mantapnya lagi semua hidangan prasmanan kali ini disajikan secara corrr alias kita bisa ambil sepuasnya hohoho...Bagi yg pengen menikmati es teh jg disediakan kok. Rasa makanannya juga enak dan berada di ruang servis makan khusus barengan sama Harapan Jaya jg yg cukup nyaman walaupun AC nya ga dinyalain.
STJ "Lasamba" di RM. Sari Rasa
Ruang Servis Makan STJ
Menu Servis Makan STJ
21.05 : Setelah selesai makan lanjut shalat jamak magrib dan isya dulu biar tenang di perjalanan selanjutnya nanti.
21.20 : RM. Sari Rasa kala itu mulai diramaikan oleh kedatangan armada Nusantara dan Harapan Jaya serta keberangkatan bus soloensis seperti Rosalia Indah, Kramat Djati, Gunung Harta, Langsung Jaya dll. Saat kembali ke dalam bus, ditemukan fakta bahwa seat dan selimut yg awalnya pada berantakan karena telah dipakai ternyata sudah dalam kondisi rapi kembali, sungguh pelayanan yg mantap buat PO satu ini. 
STJ "Lasamba" dan "I Nerazzurri" di RM Sari Rasa
Suasana Kabin STJ "Lasamba"
21.35 : Berharap bus ini segera diberangkatkan tetapi sudah istirahat legih dari 30 menit belum ada tanda2 kru dan driver mulai kembali ke dalam bus padahal STJ "I Nerazzurri" aja udah berangkat duluan 5 menit yg lalu. Harap-harap cemas pastinya karena paling ga harus sampai di Pasar Rebo sebelum Subuh biar bisa mampir Pademangan dulu dan kita ga tahu bagaimana kondisi jalanan malam ini.
21.55 : Bus akhirnya mulai diberangkatkan dari RM. Sari Rasa setelah lebih dari 1 jam stay di sini. Lepas RM, bus langsung dipacu kencang oleh driver tengahnya yaitu mas Billy hingga memasuki Gringsing. Rosin NL 380 menjadi korban pertama dan selanjutnya mengejar Rosin NL 519 yg juga kenceng larinya.
Lepas RM. Sari Rasa
22.08 : Melintas gringsing ternyata sang driver memilih belok kanan via tanjakan alas roban baru masih bersama Rosin NL 519. Tanjakan alas roban baru dengan mudah dipatahkan oleh STJ "Lasamba" ini sambil menggoyang Handoyo yg nampak terengah2 dg Hino AK3HRnya lanjut Rosin NL 519 pun menyerah tak berdaya digoyang kanan pula di tanjakan ini.
Melintas Alas Roban
Melintas Alas Roban
22.17 : Lepas tanjakan alas roban, bus masih terus dipacu kencang menuju Subah sambil terus mosak-masik kali ini bersama Harapan Kita. Goyangan pantura Harapan Kita tak bisa diremehkan karena larinya juga tak kalah kencangnya hingga akhirnya sampailah kita kepada saat yg paling sya tkutkan yaitu kemacetan parah di jalur Subah-Banyuputih. Alhasil kendaraan hanya mampu sedikit demi sedikit melaju perlahan ke depan sambil mencari celah jalan.
Macet di Subah
Macet di Subah
23.14 : Sudah 1 jam lebih kendaraan hanya mampu berjalan perlahan hingga akhirnya berhenti grek ga bisa jalan sama sekali di belakang Agra Mas BM 91. Para driver pun pada turun dari busnya sekedar buat menghilangkan rasa jenuh sambil ngobrol dengan sesama driver bus lainnya. Begitu pula dg sya yg mulai panik karena makin dilanda jam mepet dan tiba di Jakarta sebelum subuh pun hnya mnjadi angan semata akibat macet ini.
Macet Parah di Subah
Macet Parah di Subah
23.40 : Kemacetan beranjak mulai terurai dan udah mulai lancar kmbali selepas Banyuputih. Agra Mas BM 91 yg awalnya berada di depan beralih menjadi di belakang STJ "Lasamba" dan ditinggal ngacir duluan karena kurang gesit dalam mencari celah jalan. Aksi mosak-masik kembali disuguhkan karena udah banyak waktu yg terbuang percuma gara2 kemacetan tadi.


HARI 2
00.05 : Memasuki kota Batang, terlibat aksi kejar-kejaran antara Agra Mas BM 87 dan STJ "Lasamba" ini yg berlangsung cukup sengit. Agra Mas BM 87 dengan MB OH 1626 nya mampu berlari menjauh dari serangan Hino RK8 yg ganas ini.
Melintas Batang
00.18 : Memasuki kota Pekalongan berhasil mengasapi Rosin NL 459 dan beberapa Sinar Jaya serta bus lain jg. Agra Mas BM 87 sudah tak terlihat lagi hilalnya akibat STJ "Lasamba" banyak terjebak lampu bangjo.
Melintas Pekalongan
00.30 : Melintas Wiradesa, akhirnya bertemu lagi dengan Agra Mas BM 87 disusul NS 04 (HS 253) yg ternyata masih di sini terjebak kemacetan di jembatan sipait. Lepas Sipait, NS 04 dan STJ "Lasamba" pun mulai mengimbangi permainan Agra Mas BM 87 yg memimpin di barisan terdepan. Aksi konvoi ketiga bus yg cukup sengit ini memberikan suguhan opera vantura yang cukup menegangkan sekaligus membahagiakan hehe...
Melintas Wiradesa
00.46 : Melintas Petarukan, konvoi ketiga bus ini dirusak oleh kedatangan STJ Zeppelin G3 yg tiba-tiba dengan kencangnya menyeset kiri STJ "Lasamba" dan lanjut mengejar NS 04. STJ "Lasamba" pun mulai memanas dan terasa dipacu lebih kencang lagi mengimbangi permainan STJ Zeppelin G3 yg sya akui handal banget mosak-masiknya. STJ Zeppelin G3 terus menerus menggempur pertahanan NS 04 yg cukup sulit ditaklukkan sedangkan STJ "Lasamba" cukup jadi tut wuri handayani saja di belakangnya. Satu per satu bus-bus yg berada di depannya mulai menjadi korban keganasan konvoi keempat bus ini yg dipimpin Agra Mas BM 87. Lihat speedometer aja ga pernah kurang dari 100 kpj terus.
Melintas Petarukan
00.55 : Memasuki lingkar Pemalang akhirnya posisi konvoi mulai berubah dengan berhasilnya NS 04, STJ Zeppelin G3 dan STJ "Lasamba" mengasapi Agra Mas BM 87 namun STJ Zeppelin G3 tak kunjung mampu meluluhkan pertahanan NS 04 yg masih terus bertahan dengan serangan2 lawannya yg cukup tangguh itu.
Melintas Lingkar Pemalang
MengOT Agra Mas BM 87
01.10 : Melintas Surodadi Agra Mas BM 87 sepertinya ingin membalas ketertinggalannya dan berhasil kembali merebut posisi konvoi ketiga setelah berhasil menyeset STJ "Lasamba" dan mulai mengejar dua bus di depan. Entah udah berapa banyak bus lain yg diasapi oleh keempat pasukan konvoi tanpa ampun ini hohoho...
Melintas Surodadi
01.20 : Memasuki kawasan kota Tegal baru deh NS 04 mulai menyerah dan berhasil diseset kiri oleh STJ Zeppelin G3, Agra Mas BM 87 dan STJ "Lasamba" sehingga posisi NS 04 langsung tergeser di urutan keempat konvoi kali ini. 
Memasuki Tegal
01.22 : Keadaan mulai berubah kembali saat lepas bangjo pertigaan arah Slawi dan Jakarta saat Agra Mas BM 87 dan STJ "Lasamba" berhasil menyeset kiri STJ Zeppelin G3 sehingga Agra Mas BM 87 mulai memimpin konvoi dengan kencangnya meninggalkan kota Tegal sambil memainkan sein cantiknya. Beberapa kali STJ "Lasamba" mencoba menyeset kiri Agra Mas BM 87 tapi gagal maning gagal maning akibat si semut merah tsb yg tak mau dengan mudah direbut posisinya.
Melintas Tegal
Mengejar Agra Mas BM 87
01.30 : Memasuki GT. Brexit masih konvoi bersama Agra Mas BM 87 yg diawali dengan menyeset kiri NS 01 sebelum memasuki gerbang tol sebagai pemanasan hohoho...
MengOT NS 01 di Brexit
Video aksi duet sengit antara STJ "Lasamba" dan Agra Mas BM 87 bonus diobrak-abrik oleh STJ Zeppelin G3 dan menyeset NS 01 ini dapat dilihat DI SINI

01.32 : Lepas GT. Brexit malah pada minggir dulu sebentar barengan STJ Zeppelin G3 buat acara buang air kecil berjamaah kwkwkwk. Alhasil Agra Mas BM 87, NS 01, NS 04 dan New Shantika "Prioritas" pun pada melesat duluan. Setelah itu, sepanjang tol brebes pejagan ini kembali bus dipacu kenceng terus terlihat dari jarum spedonya yang tak beranjak dari kisaran 120-140 kpj buat mengejar ketertinggalannya dari si Zeppelin G3 yg duluan ngacir. 
Buang Air Kecil Berjamaah di Brexit
01.46 : Memasuki kawasan tol Pejagan-Kanci, bus masih mempertahankan kecepatannya di kisaran 120-140 kpj dan terus berhati-hati karena banyaknya zonk di sepanjang tol pejagan ini. Tak ada satupun bus lain yg mampu mengejar kedua bus STJ yg lagi berlarian di tol laksana chetah ini dan STJ "Lasamba" selalu memposisikan diri di belakang si Zeppelin G3 dan tak ada niatan buat mengOTnya walaupun sebenarnya bisa banget.
Melintas Tol Pejagan-Kanci
01.58 : Sepanjang tol cipali berhasil mengasapi puluhan bus-bus malam bahkan yg start dari solo lebih awalpun sudah banyak yg didahului oleh STJ "Lasamba" ini, seperti Harapan Jaya, Kramat Djati, Agra Mas BM 46, Handoyo, Raya, Rosalia Indah, Jaya, Gunung Mulia dll. Bener2 recomended bus nih buat ngejar waktu. Namun NS 01, NS 04, Agra Mas BM 87 dan New Shantika "Prioritas" belum juga nampak hilalnya. Mungkin sama2 dijejek gasnya jadi cukup sulit buat ngejar armada2 tsb kembali.
Melintas Tol Pejagan-Kanci
02.20 : Memasuki GT. Palimanan masih terus lanjut ngejoss sepanjang Cipali. Entah udah berapa bus aja nih tadi yg berhasil diOT sepanjang tol brebes hingga palimanan ini. Sepanjang Cipali ini driver tengah STJ "Lasamba" ini semakin menjadi-jadi dalam menggeber armadanya. Beberapa kali jarum spedo mentok di angka 140 kpj yg merupakan batas kecepatan maksimal bus, hmmm mantap mamennn. Dan akhirnya Agra Mas BM 87 pun mulai nampak hilalnya di depan dan tak perlu menunggu lama langsung diOT dari kiri oleh STJ "Lasamba" ini. Selanjutnya New Shantika "Prioritas" juga mulai kelihatan hilalnya dan langsung diseset kiri juga dengan kencangnya.
Memasuki GT. Palimanan
MengOT Agra Mas BM 87
Aksi STJ "Lasamba" yg bisa tembus top speed 140 kpj di tol Cipali ini dapat dilihat DI SINI

03.10 : Menuju SPBU km. 101 Cipali bareng STJ Zeppelin G3 untuk sama2 mengisi solar. Tak lama kemudian Agra Mas BM 87 jg nampak mmpir sini tapi bukan utk ngisi solar. Pasukan menara kudus dan muriaan lain juga mulai melintas kawasan ini.
Nyolar di SPBU KM. 101 Cipali
03.25 : Bus kmbali diberangkatkan dg selisih cukup jauh di belakang STJ Zeppelin G3 yg udah duluan.
03.45 : Memasuki akhir dari ruas tol Cipali menuju ke ruas tol Jakarta-Cikampek. Bus terus dipacu kenceng mengejar dan mendahului bus-bus yg telah berangkat dulu maupun yg telah duluan melesat saat STJ "Lasamba" tadi lagi SPBU km. 101 Cipali.
Memasuki Tol Jakarta-Cikampek
03.55 : Baru melesat sebentar di tol Jakarta-Cikampek harus mendapati kenyataan bahwa kemacetan kembali menghadang di depan mata di kawasan Karawang Timur. Cobaan apalagi ini ya Allah di saat butuh sampai Jakarta sebelum subuh malah ada aja halangannya dari semalem. Sempat terjadi pergantian driver saat terhenti akibat macet sehingga Pak Yono kembali memegang kendali untuk menghadapi kemacetan panjang yg sya pantau dari google maps bakalan nyampe Bekasi Timur ini sepertinya. Aksi cekatan dalam memilih lajur kiri atau kanan yg dilalui mulai ditunjukkan agar segera terbebas dari kemacetan ini walaupun tak segesit pasukan menara kudus yg nampak lihai nyari celah jalannya.
Macet di Karawang Timur
05.07 : Memasuki GT. Cikarang Utama terjadi antrian kendaraan yg cukup panjang di semua loket. Lepas GT. Cikarang pun masih harus berjibaku dengan padatnya kendaraan yg tak kunjung berkurang. Semakin pasrah karena udah ga memungkinkan lagi buat mampir ke Pademangan dulu klo kondisinya masih padat merayap kya gini terus.
Memasuki GT. Cikarang Utama
05.20 : Mlipir kiri menuju exit tol Cibitung untuk menurunkan paketan di bundaran Cibitung langsung puter balik lagi menuju tol Jakarta-Cikampek. Karena waktu yg tak memungkinkan lgi untuk shalat Subuh di Pasar Rebo, akhirnya sya pun terpaksa melaksanakan shalat Subuh di dalam bus.
Memasuki Cibitung
05.55 : Melintas simpang tol Cikunir terjadi antrian kendaraan yg mengular cukup panjang lagi sehingga terlihat bus2 lain yg berangkat duluan tadi masih berjibaku dalam antrian ini namun STJ "Lasamba" memilih lurus dulu seakan2 menuju tol dalam kota namun langsung mecok kiri ndusel2 di antrian terdepan sebelum masuk GT. Cikunir barengan sama beberapa bus lain juga seperti Bejeu, Selamet, New Shantika, HR dll hohoho.
Memasuki Tol JORR
06.15 : Alhamdulillah sampai juga di pasar rebo walaupun diturunin agak jauh dari perempatan fly overnya setelah berjibaku dengan kemacetan yg cukup lama di tol Jakarta-Cikampek tadi. Tak lupa mengucapkan terima kasih pada pak Yono dan kru sebelum turun dari bus. Bus pun melanjutkan perjalanannya menuju Ciawi sedangkan sya lanjut menuju SPBU dekat situ buat numpang mandi dan bersih diri secara kalo nanti di terminal pulogebang kan ga boleh dibuat mandi toiletnya. Saat itu sya memutuskan ga jadi mampir ke Pademangan karena jamnya udah mepet dan ibu sya pun memberi alternatif untuk mengantarkan makanan yg udah terlanjur dimasak ke halte busway kampung melayu via grab saja.
Tiba di Pasar Rebo
06.50 : Menuju shelter busway RS. Harapan Bunda untuk capsus ke Kampung Melayu kemudian transit menuju terminal Pulogebang. Cukup dengan tarif 2000 saja kepotong dari saldo kartu sakti kalo masih edisi pagi antara jam 5-7 kaya gini.
07.00 : Setelah cukup lama nungguin, akhirnya dapet juga bus lama seri LRN Hino RK8 yg sudah terlihat penuh sesak penumpangnya. Bus ini melewati jalur biasa non tol dengan rute pertigaan hek lurus via pasar Kramat Djati dan PGC yg tembus di UKI Cawang.
07.30 : Tiba di halte busway Kampung Melayu lanjut nungguin suplai makanan dari ibu yg akhirnya dianterin pake grab akibat jam mepet dan terpaksa ga bisa mampir ke Pademangan. Alhamdulillah subsidi makanan selama di perjalanan masih bisa terkondisikan hihihihi...
07.50 : Menuju terminal pulogebang bersama bus berchasis MB OH 1526 NG dengan seri TJ setelah bekal makanannya udah nyampe dengan selamat di tangan sya haha.
08.25 : Alhamdulillah sampai juga di Terminal Pulogebang lagi. Lanjut turun ke lantai dua menuju deretan agen bus malam. Saat sya turun via lift sudah nampak sedikit sekali para calo entah resmi atau bukan yg biasanya bakalan mewawancarai anda dan mengajak anda untuk naik bus tertentu. Mantaplah kalau begitu membuat penumpang merasa lebih nyaman saat naik bus dari terminal Pulogebang ini.
Tiba di Terminal Pulogebang
08.30 : Langsung mencari loket perwakilan SAN yg ternyata menjadi satu dengan agen bus-bus tujuan Sumatera lainnya. FYI untuk tarif bus SAN tujuan Jakarta-Bengkulu ini dibandrol seharga 400rb non servis makan untuk kelas executive. Cukup mahal memang harga tiket buat menikmati perjalanan ke Bengkulu yg hanya kurang lebih selama 24 jam ini hampir setara dengan harga tiket Jakarta-Padang/Pekanbaru dengan waktu perjalanan kurang lebih 36 jam. Singkat cerita, m-tiket dari Redbus ini langsung sya tukarkan dg tiket SAN tujuan Bengkulu via Lintas Barat secara cuma2 hohoho..., walaupun pada awalnya pihak perwakilan masih gagal paham dg cara pemesanan via Redbus yg online sedangkan dari terminal pulogebang sendiri masih menerapkan cara pemesanan manual. Untung aja nama sya udah tercantum di daftar penumpang buat hari ini pada seat no. 2.
Tiket SAN
08.40 : Setelah urusan reservasi tiket beres lanjut menuju area keberangkatan di lantai 3 untuk nungguin waktu keberangkatan yg tak lama lagi. Bus Siliwangi Antar Nusa (SAN) bernopol BD 7169 AN a.k.a Gaza 11 dengan body S-Liner rombakan jahat dari All New legacy SR1 ini terlihat sudah terparkir di jalur pemberangkatan sesuai dengan kekeran sya sebelumnya. Memang kali ini kurang beruntung dapat armada scanianya namun tak apalah dapat yg golden dragon juga ga kalah mentul2nya hehe... Karena belum ada penumpang yg masuk ke dalam bus, sya manfaatkan waktu tunggu ini buat sarapan dulu.
SAN BD 7169 AN
SAN BD 7169 AN
09.30 : Penumpang mulai dipersilakan masuk ke dalam bus. Interiornya juga termasuk oke untuk sekelas executive rasa VIP ini dengan jumlah seat total 40 seats yg dilengkapi selimut tipis dan bantal pada masing2 seatnya ditambah fasilitas toilet dan smoking room di belakang. Jarak antarseatnya juga masih lumayan sempit namun masih cukup nyaman untuk perjalanan jarak jauh.
Interior SAN BD 7169 AN
Seat SAN BD 7169 AN
Interior SAN BD 7169 AN
Jarak Antarseat  SAN BD 7169 AN
10.05 : Bus diberangkatkan dengan membawa penumpang sekitar 28 orang saja, bahkan seat 1C pun kosong tak ada yg menempati. FYI, Rute yg akan dilalui oleh bus SAN ini menuju Bengkulu adalah via Merak-Bakauheni-Lintas Timur (Kalianda-Tarahan-Bandar Lampung)-Lintas Barat (Pringsewu-Kota Agung-Krui-Manna)-Bengkulu. Rute Bengkulu via Manna (Lintas Barat) ini relatif lebih cepat jika dibandingkan via Lubuk Linggau (Lintas  Tengah), namun rute lintas barat ini hanya dilayani untuk trayek Jakarta-Bengkulu PP saja oleh SAN.
Berangkat dari Terminal Pulogebang
Berangkat dari Terminal Pulogebang
10.25 : Memasuki tol dalam kota yg awalnya lancar jaya beranjak mulai semakin memadat. Mantap juga bawanya driver pertama ini, walaupun terlihat judes banget tapi mampu mosak-masik nyari celah jalan dalam keramaian. Sepanjang melintasi tol Jakarta-Merak ini, jarum spedometer hanya mentok di angka 100 kpj saja padahal sya yakin kemampuan bus ini bisa lebih dari itu.
Memasuki Tol Dalam Kota
11.15 : Mulai terjebak kemacetan panjang di kawasan karang tengah, hanya bisa merayap-rayap manjah saja. Sepanjang perjalanan ke Merak ini banyak sya gunakan buat tidur akibat buaian air suspension dari chasis golden dragon yg empuk banget ini, berharap juga biar nanti ga ndledek saat melintas jalinsum hihihi...
Melintas Karang Tengah
11.30 : Memasuki GT. Cikupa masih dg kondisi lalu lintas ramai lancar kembali sehingga lepas gerbang tol kembali bisa dipacu kencang antara 80-100 kpj.
Memasuki GT. Cikupa
12.20 : Memasuki GT. Merak, artinya sebentar lagi akan memasuki kawasan pelabuhan Merak.
Memasuki GT. Merak
Memasuki Kawasan Merak
12.30 : Memasuki loket pelabuhan Merak, menaikkan pengawal pelabuhannya dulu baru kemudian bus langsung digas menuju dermaga 5 yg kapalnya sebentar lagi akan diberangkatkan. Seluruh penumpang bus diminta untuk turun dan menuju ke dalam ruang penumpang kapal di atas yg disediakan.
Memasuki Pelabuhan Merak
Memasuki Kapal
12.40 : Akhirnya sampai juga di dalam kapal Portlink V yg termasuk kapal besar ini di dermaga 5. Alhamdulillah masih diberikan kesempatan kembali oleh Allah SWT untuk menikmati indahnya pulau Sumatera untuk ketiga kalinya dan menikmati selat Sunda di siang hari untuk kedua kalinya.
Pelabuhan Merak
Pelabuhan Merak
12.45 : Tak perlu menunggu lama, kapal pun mulai diberangkatkan dari pelabuhan Merak menuju pelabuhan Bakauheni. Cuaca dan kondisi ombak siang itu cukup mendukung perjalanan kali ini dengan kondisi ombak yg tenang. Lanjut shalat Dhuhur dijamak sekalian dg Ashar di mushola dalam kapal.
13.00 : Usai shalat, sya memilih duduk di dalam ruang kelas ekonomi kapal yg disediakan serta berusaha untuk memejamkan mata sejenak biar ga terlalu capek menanti berakhirnya perjalanan naik kapal selama 2 jam an yg membosankan ini. Sebenarnya ada juga fasilitas ruang bisnis dan ruang lesehan di dalam kapal ini yg menyediakan tempat duduk maupun tempat tidur lesehan yg cukup nyaman dan full AC untuk beristirahat tanpa membayar 10rb seperti kapal2 lain biasanya alias gratis. Namun sya memilih yg ruang ekonomi aja untuk sekedar tidur2an sembari menikmati orkes dangdut electone yg lagi disuguhkan. 
Ruang Ekonomi Kapal Portink V
14.15 : Pemandangan menara Siger khas propinsi Lampung sedikit demi sedikit mulai terlihat yg menandakan bahwa kita sudah hampir sampai di pelabuhan bakauheni. Cukup emejing rasanya yg biasanya penyeberangan Merak-Bakauheni memerlukan waktu paling cepat 2 jam, kali ini hanya ditempuh 1,5 jam saja. Sebelum kapal bener2 bersandar di pelabuhan Bakauheni Lampung, seluruh penumpang udah mulai kembali menuju ke dalam bus.
Hampir Tiba di Pelabuhan Bakauheni
Video keindahan selat Sunda saat hampir tiba di Pelabuhan Bakauheni bisa dilihat DI SINI 

14.30 : Setelah kapal bersandar di dermaga 5 pelabuhan Bakauheni, satu per satu kendaraan mulai keluar dari dalam kapal. Masih di bawah kendali driver pertama, bus langsung digas keluar dari area pelabuhan via jalan baru menuju tanjakan Bakauheni. Tanjakan bakauheni yg cukup panjang dan curam tak terlalu susah utk ditaklukkan oleh mesin yuchai bertenaga 330 hp ini.
Keluar dari Pelabuhan Bakauheni
Video detik-detik bus saat memasuki dan keluar dari kapal Portlink V dapat dilihat DI SINI dan saat melintas tanjakan Bakauheni bisa dilihat DI SINI

14.36 : Sepanjang jalur Bakauheni-Kalianda dengan kombinasi trek naik-turun dan berliku yg cukup curam ini, bus lumayan dipacu mosak-masik dengan kondisi jalan yg masih ramai dg pasukan truk muatan. Pemandangan bukit dan hijaunya pepohonan dapat dinikmati sepanjang perjalanan ini yg tak dapat sya rasakan saat touring ke Palembang lalu (soalnya malem hari terus lewatnya). Sesekali mulai kres dengan beberapa armada dari Bandar Lampung yg mulai berdatangan menuju arah bakauheni seperti Harapan Jaya, Puspa Jaya, Rosalia Indah, Sinar Jaya, Lorena dll serta bus lokalan trayek Bakauheni-Rajabasa.
Melintas Tanjakan Bakauheni
Jalur Bakauheni-Kalianda
14.58 : Melintas Penengahan. Satu per satu kendaraan di depannya dengan mudah diasapi oleh bus ini. Jalan yg relatif sudah mengalami banyak perbaikan alias hampir mulus semua ini mmbuat perjalanan makin nyaman walaupun harus menantang sinar matahari sore.
Melintas Penengahan
Melintas Penengahan
15.07 : Mampir di RM. Siang Malam Kalianda untuk istirahat sekaligus makan siang bagi yg membutuhkan hehe... Kalo sya mah ga laper2 amat karena udah makan bekal tadi waktu di kapal. Lagian rasa laper bisa jadi ilang kok klo ingat harga makanan di RM. padang sekelas Sumatera ini hohoho...Tak hanya bus yg sya naiki saja yg mampir di sini, ada juga SAN bisnis AC tujuan Solo-Pekanbaru, Damri tujuan Jakarta-Bandar Lampung, Damri tujuan Bengkulu-Wonosobo dan Lorena tujuan Bandar Lampung-Blitar.
RM. Siang Malam Kalianda
SAN BD 7169 AN di RM. Siang Malam Kalianda
Suasana RM. Siang Malam Kalianda
15.40 : Bus kembali diberangkatkan bersama pasangan driver dan kernet yg kedua, jadi jumlah kru bus selama perjalanan ini totalnya ada 4 dg masing-masing driver punya kernet sendiri yg menemani. Sya lebih suka duet yg ini daripada duet pertama tadi karena jauh lebih ramah dan suka guyonan di jalan walaupun ga mudeng pada ngomong apaan hihihi....
15.58 : Melintas kota Kalianda yg merupakan ibukota kabupaten Lampung Selatan. Sempat berduel sengit dg bus lokalan Bumi Nusantara tujuan Bakauheni-Rajabasa yg juga ga mau kalah mosak-masik larinya walaupun bermodal kuler saja. Dan bus tsb berhasil membuktikan bahwa kuler jg bisa jahat hingga nampak tak terkejar lagi saking mosak-masiknya.
Melintas Kalianda
Melintas Kalianda
16.40 : Melintas Katibung.
Melintas Katibung
16.50 : Melintas kawasan turunan extrem Tarahan masih terus dipacu mosak-masik. Untung aja sempat menyaksikan pemandangan indah pantai tepat di tikungan tajam turunan yg biasanya menjadi objek foto para busmania setempat. 
Melintas Tarahan
Melintas Tarahan
17.00 : Memasuki perbatasan kabupaten Lampung Selatan dan kota Bandar Lampung masih terus ngejoss.
Melintas Perbatasan Lampung Selatan dan Bandar Lampung
17.15 : Melintas Panjang.
Melintas Panjang
17.40 : Mampir sebentar di perwakilan SAN Way Halim untuk menaikkan paketan. Lepas Way Halim  langsung disambut kemacetan panjang yg mmbuat bus harus berjalan merayap hingga perempatan terminal Rajabasa.
Melintas Way Halim
17.55 : Memasuki terminal Rajabasa untuk kontrolan sekaligus menaikkan penumpang satu lagi di sini. Seperti yg pernah sya alami dulu, jam-jam segini di terminal Rajabasa udah mulai sepi dg bus lokalan yg beroperasi, tinggal bus AKAP lintasan dari dan menuju Jawa yg meramaikan suasana terminal ini.
Memasuki Terminal Rajabasa
Memasuki Terminal Rajabasa
18.06 : Melintas bunderan Tugu Raden Inten Rajabasa kemudian belok kiri menuju jalur lintas barat Sumatera arah Pringsewu, kalo lurus terus bakalan menyusuri jalan lintas timur menuju Palembang.  
Melintas Bunderan Rajabasa
18.12 : Mulai melewati jalan lintas barat Sumatera yg menghubungkan kawasan Bandar Lampung-Pringsewu-Kota Agung setelah meninggalkan kawasan Rajabasa. Kondisi jalanan lintas barat ini walaupun sempit tetapi cenderung lebih mulus dibandingkan lintas timur.
Meliewati Jalur Lintas Barat Sumatera
18.27 : Memasuki kawasan Kabupaten Pesawaran udah lepas magrib sehingga keadaan gelap dan minim penerangan jalan mulai menghiasi perjalanan ini. Kendaraan yg melintas juga masih cukup ramai, baik arah Bandar Lampung maupun Kota Agung.
Memasuki Kabupaten Pesawaran
18.35 : Melintas Gedong Tataan yg merupakan ibukota kabupaten Pesawaran.
Melintas Gedong Tataan
19.05 : Melintas Pringsewu.
Melintas Pringsewu
20.05 : Melintasi jalan menurun yg cukup extrem serta banyak tikungan mesranya di kawasan batu keramat hingga memasuki kabupaten Tanggamus. Ini merupakan saat yg ditunggu2 menyaksikan aksi driver kedua saat meliuk2 di turunan ini perlu diacungi jempol skill handalnya.
Melintas Batu Keramat
20.15 : Memasuki Kabupaten Tanggamus. Kondisi jalanan yg sempit serta didominasi oleh turunan yg curam serta berliku namun justru bus dipacu makin kenceng ini berhasil membuat sya tak henti-hentinya merem melek dibuatnya. Apalagi saat hujan deras mulai menghiasi perjalanan ini tetapi mlah makin gesit aja selap selip di tikungan yg menurun...beuuhhh bikin jantung ini makin dag dig dug rasanya. Terasa banget sensasi naik bus Sumateranya, makin malem makin menjadi mosak-masiknya.
Memasuki Kabupaten Tanggamus
Memasuki Kabupaten Tanggamus
20.30 : Melintas Kota Agung yg merupakan ibukota kabupaten Tanggamus masih dalam suasana hujan deras.
Melintas Kota Agung
20.45 : Menyusuri jalan lintas barat Sumatera yg gelap gulita dan jarang sekali ditemui penerangan jalan sepanjang jalur Kota Agung-Bengkunat ditambah hujan deras yg tak kunjung reda bener2 menemami malam panjang di jalinbar ini.
Melintas Jalur Kota Agung-Bengkunat
21.30 : Masih menyusuri jalur Kota Agung-Bengkunat kawasan Sedayu, Semaka yg terkenal dengan turunan curam dan tikungan extremnya. Kondisi jalan yg semakin menyempit dan masih dalam kondisi hujan serta masih dipacu mosak-masik berhasil bikin sya senam jantung lagi.
Melintas Sedayu, Semaka
22.00 : Saat lagi asyik meliuk-liuk di turunan extrem kawasan hutan lindung Bukit Barisan Selatan, tiba-tiba dari arah berlawanan muncullah SAN 7158 yg menuju arah Jakarta. Aksi saling menyapa pun terjadi di sini dengan saling bergantian melintas karena kebetulan kres di tikungan yg cukup tajam. Setelah sekian lama melintas di jalan lintas barat ini barulah kali ini bisa kres dg bus AKAP yg menuju ke Jawa.
Kres dengan SAN 7158
23.10 : Mampir istirahat kedua di RM. Prambanan, Ngambur, Pesisir Barat masih dalam edisi hujan deras bahkan sempat mati lampu juga saat berada di RM ini. Tak ada bus lain yg juga singgah di sini, hanya ada pemandangan pasukan truk muatan yg lagi perpal menanti esok pagi buat berangkat. Sya hanya memanfaatkan waktu ini untuk pergi ke toilet dan melaksanakan shalat jamak Magrib dan Isya saja sedangkan penumpang lain ada juga yg menikmati makan malamnya di RM ini, sekedar ngopi2 maupun makan pop mie.
Istirahat di RM. Prambanan, Ngambur
23.50 : Setelah kurang lebih 40 menitan beristirahat, bus kembali diberangkatkan dengan formasi pasangan driver dan kernet yg pertama tadi. Sya kira bakalan ga sengejoss driver kedua tadi namun prasangka sya tsb dapat langsung dipatahkan karena baru lepas dari RM aja bawanya udah ngejoss banget. Kondisi jalanan yg gelap gulita, sempit, dan masih hujan sepanjang melintasi jalur Bengkunat-Krui ini tak membuat bus dipacu pelan malah justru tambah ngejoss bawanya.
Melintas Jalur Bengkunat-Krui


HARI 3
00.45 : Melintas Krui yg merupakan ibukota kabupaten Pesisir Barat. Perjalanan menyusuri pesisir pantai barat Lampung yg penuh kegelapan dan rasa dingin yg makin lama makin merasuk ke dalam tubuh ini membuat sya sesekali terlelap tak berdaya hehe...
02.10 : Memasuki kabupaten Kaur yg merupakan kabupaten paling selatan dari provinsi Bengkulu yg berbatasan langsung dg provinsi Lampung. Jalan berliku naik turun, sepi dan gelap gulita masih menjadi pemandangan yg hanya bisa dilihat saat melintasi jalur Krui-Bintuhan ini.
Memasuki Kabupaten Kaur
03.30 : Melintas Bintuhan yg merupakan ibukota Kabupaten Kaur. Sempat mampir sebentar di perwakilan SAN Bintuhan untuk menurunkan paketan.
Melintas Bintuhan
04.18 : Melintas Tanjung Kemuning. Beberapa ruas jalan di kawasan ini perlu mendapat perhatian karena rusak parah dan banyak sekali zonknya apalagi kondisinya hujan deras kya gini udah jadi kaya offroad aja jalanannya. Suasana sekitar yg masih gelap gulita juga membuat penampakan jalannya ga terlalu terlihat jelas akibat hujan ini.
Melintas Tanjung Kemuning
04.58 : Memasuki Kabupaten Bengkulu Selatan masih bertahan dengan kondisi hujan deras. Karena sepertinya tak memungkinkan buat shalat Subuh di tempat tujuan, akhirnya terpaksa lagi shalat subuh di dalam bus.
Memasuki Kabupaten Bengkulu Selatan
05.15 : Memasuki kota Manna masih dengan suasana hujan deras sehingga seluruh penumpang yg akan turun di Manna ini dipusatkan di depan perwakilan SAN Manna. Proses bongkar muat paketan juga terpaksa dilakukan dalam kondisi hujan-hujanan dengan payung/mantol seadanya.
Melintas Manna
Menurunkan Penumpang di Perwakilan Manna
05.30 : Bus mulai diberangkatkan lagi dg kendali driver kedua. Perjalanan selepas Manna ini cenderung dipacu santai dan tak seganas saat melintasi jalur Kota-Agung-Bengkunat semalam terlebih hujan masih terus menemani perjalanan yg tinggal sekitar 3 jam lagi ini.
Lepas Kota Manna
05.54 : Melintas Pinoraya. Pemandangan khas pesisir yg didominasi pohon kelapa dan tumbuhan bakau mulai kita jumpai saat melintas kawasan ini.
Melintas Pinoraya
06.10 : Memasuki Kabupaten Seluma. Hujan yg masih turun dg intensitas sedang membuat pemandangan pesisir pantai barat yg dilewati ini menjadi kurang terlihat jelas.
Memasuki Kabupaten Seluma
Memasuki Kabupaten Seluma
Sedikit video tentang gambaran perjalanan menyusuri Jalan Lintas Barat Sumatera (Manna-Bengkulu) bisa dilihat DI SINI 

07.00 : Masih menyusuri jalur lintas barat Sumatera kawasan Manna-Bengkulu. Jalanan sepanjang jalur ini mayoritas masih cukup mulus, hanya sekitar 30% saja jalan yg relatif rusak parah dan banyak lubangnya. Sepanjang jalur ini mungkin kita jarang menemui truk-truk muatan seperti pada lintas timur maupun lintas tengah dan kita juga akan banyak menemukan hamparan kebun sawit yg berada di kanan kiri jalan hingga kota Tais.
Suasana Jalan Lintas Barat Manna-Bengkulu
Suasana Jalan Lintas Barat Manna-Bengkulu
Suasana Jalan Lintas Barat Manna-Bengkulu
07.40 : Memasuki kawasan kota Tais yg merupakan ibukota kabupaten Seluma. Ada satu icon yg cukup terkenal di Tais ini yaitu tugu simpang 6 Tais yg menjadi pemandangan tersendiri saat melintasi jalur Bengkulu-Manna ini.
Melintas Tais
Melintas Tais
08.10 : Melintas Sukaraja.
Melintas Sukaraja
08.30 : Melintas gerbang selamat datang di kota Bengkulu dan mulai dari sinilah sya kembali mendapatkan sinyal 4G buat hp sya setelah semalaman ga bisa siaran hihihi...Jalan yg mulai melebar membuat driver kedua ini memacu armadanya lebih kencang hingga pusat kota.
Welcome to Bengkulu
08.40 : Alhamdulillah telah memasuki kota Bengkulu, ibukota dari provinsi Bengkulu sendiri. Kotanya masih nampak asri dan tak terlalu ramai layaknya ibukota provinsi pada umumnya. Baru tahu jg klo sempat melewati Bandara Fatmawati yg berada di pinggir kiri jalan akibat adanya pesawat yg lg terbang rendah buat landing.
Memasuki Kota Bengkulu
Memasuki Kota Bengkulu
08.50 : Mengisi solar dulu sebelum hampir tiba di pool SAN Bengkulu.
Mengisi Solar Sebelum Masuk Pool
Video perjalanan memasuki kota Bengkulu hingga mendarat dengan selamat di Pool SAN ini dapat dilihat DI SINI
  
09.15 : Alhamdulillah mendarat dengan selamat di tempat tujuan akhir bus ini yaitu di pool SAN kawasan Jl. MT. Haryono Bengkulu setelah menempuh perjalanan selama 23 jam 10 menit ini. Suasana pool saat itu cukup ramai dengan calon penumpang yg bersiap menuju Jakarta-Bandung, Pekanbaru dan Bukit Tinggi. Sebenarnya bisa saja sya lanjut menuju Pekanbaru maupun Padang namun karena terkendala waktu dan biaya, sya cuma mampu puter balik lagi saja tapi untuk esok hari. Hari ini sya rencananya mau nginep dulu di Hotel Vista, samping pool SAN ini (maklum kagak ada saudara atau teman dekat di sini) buat istirahat dan mempersiapkan amunisi buat balik esok hari. Klo dipaksa puter balik hari ini sebenarnya bisa aja tapi penuh resiko jika jamnya ga nuntut serta amunisi baterai, makanan apalah2 tentu perlu direcharge lagi. Lanjut menuju tempat penjualan tiket yg berada di loket depan pool ini sekalian sekaligus menukarkan m-ticket dari Redbus untuk keberangkatan esok hari dan alhamdulillah dilayani dengan baik. Syangnya untuk keberangkatan esok hari tujuan Bandung sepertinya ga jalan karena ga ada penumpangnya, tetapi keputusannya masih besok pagi sehingga sya ditawarkan buat tetap ikut bus tujuan Jakarta via Manna atau bus tujuan Solo klo pengen via Lubuk Linggau. Mending naik bus tujuan Solo aja lah klo demi menikmati sensasi lintas tengah sumatera. Akhirnya baru besok pihak loket akan memberikan tiketnya setelah adanya kepastian keberangkatan bus.
Tiba di Pool SAN Bengkulu
Loket SAN Bengkulu
09.30 : Setelah urusan ticketing selesai, sya pun langsung mlipir menuju hotel Vista yg ada di samping pool SAN ini buat membooking kamar karena pengen segera istirahat. Ada dua pilihan kamar yg harganya ekonomis buat kita para backpacker, yg pertama dg harga 80rb (kamar mandi luar) dan harga 110rb (tv, kamar mandi dalam, kipas angin dan teh pagi). Akhirnya sya memilih kamar dg harga 110rb saja berharap bisa lebih nyaman. Kondisi kamarnya emang sederhana dan nampak seadanya tapi lumayanlah bagi kita yg punya kantong pas-pasan kya gini. Sebenarnya bisa buat berdua tuh kamarnya karena ada dua tempat tidurnya sehingga kalo ngajakin temen pasti lebih hemat. Lanjut bersih diri dan hibernasi seharian hehe...
Hotel Vista
Reservasi Kamar di Hotel Vista
Kamar Harga 110rb di Hotel Vista

Nah sampai di sini dulu ya gan kisah perjalanan sya dari Jogja menuju Bengkulu via lintas barat Sumatera ini, semoga bisa menginspirasi teman-teman semua yg berencana mengadakan perjalanan menuju Bengkulu ini. Kisah perjalanan sya Part 2 yg menceritakan perjalanan pulang kembali menuju Jogja dari Bengkulu esok hari bisa dilihat DI SINI. Terima kasih ^_^.


Tarif :
Jogja-Kartosuro : 8k (Po. Sugeng Rahayu ATB)
Bunderan-Terminal Kartosuro : 3k (Gojek)
Kartosuro-Pasar Rebo : 180k (Po. Sudiro Tungga Jaya Executive Class)
Pasar Rebo-Kampung Melayu-Pulogebang : 2k (Trans Jakarta)
Pulogebang-Bengkulu : Free of charge (Po. SAN Executive Class)