Thursday, 22 February 2018

Touring Fulltrip Denpasar-Jogja Naik Bus Ekonomi Bersensasi

    Perjalanan ini merupakan etape perjalanan kembali ke Jogja sebagai kelanjutan dari touring fulltrip Jogja-Denpasar bersama Gunung Harta GH 125 kemaren (kalau belum sempat baca bisa klik DI SINI). Mungkin perjalanan pulang menuju Jogja kali ini tak akan senyaman seperti saat berangkat menggunakan bus malam executive class karena bakalan menerapkan sistem trip to trip naik bus ekonomi saja biar ekonomis hehe... Ini merupakan kali kedua sya melakukan perjalanan Denpasar-Jogja yg menggunakan full armada bus ekonomi, baik ATB maupun non AC. Sebenarnya etape yg paling membuat sya tertarik adalah saat naik bus ekonomi Denpasar-Jember karena larinya yg udah terkenal kenceng-kenceng klo udah lepas Tabanan hingga Jember dan beberapa kali trip meteran naik bus ekonomi Denpasar-Jember memang tak pernah mengecewakan. Tapi syangnya faktor penumpang yg ga selalu ramai membuat bus ekonomi tujuan Denpasar-Jember ini sangat rawan perpal. Apalagi pasca dipindahkannya aktivitas operasional terminal Ubung ke terminal Mengwi membuat okupansi penumpang semakin sepi menurut saya akibat jauhnya jarak terminal Mengwi dari pusat kota Denpasar. Bisa dimaklumi karena trayek Denpasar-Jember juga harus yg membutuhkan biaya operasional cukup besar untuk menyeberang naik kapal sehingga okupansi penumpang yg diperoleh paling tidak harus separuh lebih. 
     Damri dan Gunung Harta merupakan operator bus tujuan Denpasar-Jember yg paling recomended di jalur ini menurut sya. Mengapa sya bilang recomended? Karena sepertinya kedua armada ini memiliki penumpang langganan yg lebih banyak sehingga jarang sekali perpal. Pengalaman yg udah-udah mengajarkan sya untuk lebih selektif memilih armada yg akan dinaiki. Saat itu sya tergiur buat naik Ladju Margahayu ATB dengan fasilitas seat 2-2 tetapi terpaksa harus dioper ke CWM karena okupansi penumpang yg minim. Namun demikian, sya tetap berkeinginan untuk mencoba semua armada yg melayani trayek Denpasar-Jember walaupun untuk etape kali ini sya masih mempercayakan pilihan sya pada Gunung Harta ATB. 
        Etape selanjutnya yg akan ditempuh yaitu jalur Jember-Probolinggo-Surabaya yg rencananya ngincer Akas Asri maduraan atau Ladju Patas nantinya karena diperkirakan nyampe Jember sekitar jam 8 malam. SR/SS/Mira ATB seperti biasa akan menjadi penutup perjalanan panjang sya dari Surabaya menuju Jogja yg entah nanti akan sya potong di Madiun/Ngawi sesuai kondisi. Bagaimanakah keseruan perjalanan trip to trip naik bus ekonomi dari Denpasar ke Jogja ini? Mari kita simak bersama check it out....


HARI 2 => WITA Style
08.40 : Menuju shelter keberangkatan bus untuk istirahat sejenak sebelum melaksanakan etape selanjutnya. Awalnya, setelah sampai di terminal Mengwi, sya akan langsung tektok balik menuju Jogja lagi namun karena sebelumnya sya udah janjian terlebih dahulu dengan teman sesama pecinta bus juga di Bali yaitu Radit yg kebetulan lagi selo dan akan menemani sya ngobrol-ngobrol sebentar nantinya maka rencana buat etape pulang naik bus ekonomi Denpasar-Jember ditunda agak siang an nanti saja biar sampai Jember ga terlalu malam. Lagian sejak tiba di terminal Mengwi ini belum ada penampakan bus ATB yg mengisi shelter keberangkatan tujuan Jember dan masih didominasi bus non AC yg saat itu masih diisi Borobudur. Berdasarkan pengamatan sya sembari menunggu kedatangan Radit, bus ekonomi tujuan Jember ini akan berangkat setiap interval 15-20 menit sekali dan setiap kali parkir shelter hanya beberapa penumpang saja yg diperoleh bahkan ada yg sama sekali tak mendapatkan penumpang. Hal ini tentunya sangat berpengaruh pada keberlanjutan keberangkatan bus tsb. Bisa dimaklumi karena trayek Denpasar-Jember juga harus yg membutuhkan biaya operasional cukup besar untuk menyeberang naik kapal sehingga okupansi penumpang yg diperoleh paling tidak harus separuh lebih. Jika tak mencapai target minimal penumpang, jangan berharap bus akan berangkat menuju Jember dan dipastikan bus tsb akan perpal kemudian mengoperkan penumpangnya ke bus lain atau tawaf lagi masuk terminal untuk parkir di shelter keberangkatan lagi menggunakan jam keberangkatan bus lain yg masih satu PO. Fenomena lain yg sya amati yaitu tentang keberangkatan feeder bus Trans Sarbagita yg sepertinya baru akan berangkat kalo penumpangnya udah agak banyak jadi kalo belum ada minimal sekitar 10 penumpang kayaknya ga bakalan berangkat bus tsb. Saat lagi menikmati suasana terminal Mengwi ternyata sya masih mendapati beberapa penumpang yg kena Calo dan lagi berusaha membela diri malah dikata-katain sama Calo tsb, kasihan tuh penumpangnya jadi ga bisa berkutik sepertinya karena mainnya keroyokan sih. Jadi hati2 ya kalo berada di terminal manapun jagan sampai berurusan sama Calo karena bisa kelar hidup lo karena klo mainnya keroyokan kita bisa apa coba.
Suasana Terminal Mengwi
Suasana Terminal Mengwi
08.50 : Gunung Harta max bumel non AC mulai mengisi shelter keberangkatan tujuan Jember menggantikan Borobudur yg beranjak meninggalkan terminal Mengwi. Setelah GH berangkat, shelter kembali ditempati oleh Madjoe Berlian yg berangkat duluan jauh sebelum Borobudur tadi. Nah lho fenomena tawaf mulai dapat kita saksikan dari bus Madjoe Berlian ini yg terlihat penumpangnya tak ada 5 orang.
Suasana Terminal Mengwi
Suasana Terminal Mengwi
09.20 : Bus Borobudur yg lain kembali mengisi shelter keberangkatan setelah Madjoe Berlian diberangkatkan. 15 menit kemudian GH max tadi kembali masuk ke dalam terminal untuk mengisi shelter keberangkatan setelah Borobudur berangkat. Et dah... GH max ini pun ternyata tak luput untuk ikut-ikutan tawaf masuk terminal lagi hmmm...
10.15 : Akhirnya teman sya Radit datang. Aktivitas mengamati uniknya keberangkatan bus tujuan Denpasar-Jember ini kemudian digantikan dengan aktivitas hunting dan ngobrol2 sambil berkeliling terminal Mengwi. 
Gunung Harta ATB Merah
Trans Sarbagita
Zena dan Tiara Mas
Zena 
Tiara Mas
Pahala Kencana SHD
10.30 : Gunung Harta ATB DK 9065 GH berbody Jetbus 2 by Piala Mas ini datang memasuki terminal Mengwi dan diparkirkan di belakang shelter tujuan Jember yg saat itu masih diisi Ladju Margahayu ATB body Nucleus 3. Sebenarnya pengen banget naik Ladju Margahayu tsb tapi kalo inget masa lalu yg kelam karena pernah dioper ke CWM akibat kurangnya okupansi penumpang jadinya mikir2 lagi deh dan tetap bertahan pada pilihan awal yaitu naik Gunung Harta saja. Sya kira bakalan Gunung Harta ATB merah tadi yg bakalan mengisi jam keberangkatan GH tujuan Jember-Lumajang selanjutnya karena yg terlihat standby sejak tadi adalah GH si cabe merah tsb. 
Gunung Harta ATB DK 9065 GH
Gunung Harta ATB DK 9065 GH
10.40 : Ladju Margahayu diberangkatkan meninggalkan terminal Mengwi hanya membawa 2 orang penumpang saja. Sudah dipastikan bus tsb bakal tawaf lagi masuk terminal klo okupansinya ga meningkat pesat nantinya. Madjoe Berlian yg sya kira udah meluncur menuju Jember sejak tadi pagi jebulnya masih konsisten buat melestarikan tradisi tawaf dan mencoba peruntungannya untuk parkir shelter lagi hmmm, kasihan bener tuh penumpangnya diajak tawaf 3x kwkwkw.
Ladju Margahayu Berangkat
10.57 : Gunung Harta ATB 9065 mulai mengisi shelter keberangkatan tujuan Jember menggantikan Madjoe Berlian yg beranjak meninggalkan terminal Mengwi. Dan memang terbukti GH ini memiliki pelanggan yg setia menanti jam keberangkatannya karena begitu bus ini parkir langsung diserbu oleh beberapa penumpang lain sehingga hotseat sebelah kiri pun gagal sya dapatkan dan akhirnya mlipir ke hotseat sebelah kanan. Bus ini memiliki konfigurasi seat 2-3 sejumlah kurang lebih 59 seats yg mirip produksi Tentrem sehingga menurut sya kurang nyaman untuk perjalanan jauh. Radit yg terpycu untuk mencoba bus ini akhirnya ngikut sampai Gilimanuk saja nanti. Namun syangnya, ia harus membayar tarif flat Jember seperti sya kalo naik dari dalam terminal yaitu 85rb yg ditariki oleh mandorannya sehingga kalo mau ngecer lebih baik naik dari luar terminal dan bayar langsung ke kondekturnya.
Gunung Harta ATB 9065
Interior Gunung Harta ATB 9065
Kemudi Gunung Harta ATB 9065
Tiket Bus Gunung Harta Denpasar-Jember
11.40 : Bus diberangkatkan meninggalkan terminal Mengwi dengan okupansi penumpang yg masih sedikit dan berharap semoga penumpangnya semakin bertambah biar langsung ngejoss. Setelah muterin bunderan Mengwi, bus kembali ngetem di depan terminal sampai disodok oleh bus belakangnya.
Berangkat dari Terminal Mengwi
12.07 : Saat bus mulai dijalankan perlahan meninggalkan tempat ngetem, ternyata kebiasaan tawaf juga berlaku pada GH 9065 ini saat bus memutuskan belok lagi masuk lagi ke dalam terminal Mengwi dan parkir lagi di shelter. Hufffttt beginilah dukanya naik bus ekonomi Denpasar-Jember yg memiliki perilaku "unik" sebelum benar2 berangkat menuju Jember. Ladju Margahayu yg tadi berangkat duluan pun ternyata udah berada di dalam terminal lagi menanti jam keberangkatan selanjutnya kwkwkwk sudah kuduga. Akas IV  scorpion king tujuan Surabaya yg terparkir di shelter sejak pagi akhirnya juga baru diberangkatkan padahal dijanjikan jam 10 tadi berangkatnya.
Pintu Masuk Terminal Mengwi
Parkir Shelter Terminal Mengwi Lagi
12.32 : Bus diberangkatkan lagi meninggalkan terminal Mengwi untuk kedua kalinya kemudian kembali muterin bunderan Mengwi dan ngetem di depan terminal Mengwi lagi setelah menyodok CWM bumel. Hadehhh untungnya naik bus AC, klo naik yg odong-odong bisa mateng di dalam bus kayaknya.
Berangkat dari Terminal Mengwi
12.37 : GH 9065 lagi ngetem di depan terminal Mengwi untuk kedua kalinya sampai disodok oleh bus belakangnya. Kali ini ngetemnya lebih lama lagi dari sebelumnya. Hal ini dilakukan GH 9065 untuk menjaga jarak dengan CWM yg berangkat lebih dulu tanpa tawaf masuk terminal lagi.
GH 9065 Ngetem di Depan Terminal Mengwi
GH 9065 Ngetem di Depan Terminal Mengwi
13.08 : Bus mulai diberangkatkan secara perlahan meninggalkan tempat ngetem tanpa tawaf lagi memasuki terminal Mengwi setelah disodok oleh Madjoe Berlian yg sejak tadi tak kunjung jadi berangkat menuju Jember dan terus berkali2 muterin terminal Mengwi.
Meninggalkan Mengwi
13.17 : Mampir sebentar di kantor GH Tabanan kemudian puter balik lagi menuju arah bypass Kediri.
Mampir Kantor GH Tabanan
13.30 : Melintas Bypass Kediri secara perlahan sambil terus menyeseri penumpang hingga kawasan tugu Adipura Tabanan.
Melintas Bypass Kediri
13.38 : Melintas tugu Adipura Tabanan sebagai tempat akhir bus Denpasar-Jember diperbolehkan ngetem. CWM yg masih terlihat ngetem di sini hanya memiliki dua opsi saat disodok oleh GH 9065 ini yaitu melanjutkan perjalanan atau perpal dengan mengoperkan penumpangnya pada GH dan kembali lagi menuju terminal Mengwi. Karena CWM memiliki okupansi penumpang yg tak terlalu bagus akhirnya penumpang CWM pun dioperkan semuanya ke GH 9065 ini. Lepas Tabanan, bus langsung ngejoss larinya karena okupansi penumpang yg lumayan tetapi justru sya tak dapat menikmatinya karena ndledeg berkepanjangan hoho...
Operan Penumpang CWM
14.24 : Tak terasa hampir 1 jam sya tertidur dalam kondisi bus yg terus berlari mosak-masik di jalanan dan saat terbangun ternyata lagi melintasi daerah Selemadeg. Memang terasa suoss banget larinya bus ini dan berani mosak-masik di jalur Denpasar-Gilimanuk yg memiliki kontur jalan yg sempit dan berliku. Raungan Hino AK8 ini tak henti-hentinya menghiasi perjalanan melintasi jalur Denpasar-Gilimanuk ini.
Melintas Selemadeg
14.30 : Melintas Selabih mulai terlihat indahnya pemandangan pantai yg berada tak jauh dari pinggir jalan raya Denpasar-Gilimanuk ini. Sepanjang jalur pinggir pantai ini, bus terus dipacu mosak-masik dan sempat berduel cukup lama dengan bus parwis Limbersa yg akhirnya mampu goyang kanan oleh GH 9065 ini.
Mengejar Bus Parwis Limbersa
14.43 : Melintas Pekutatan.
Melintas Pekutatan
15.08 : Melintas Tegal Cangkring.
Melintas Tegal Cangkring
15.18 : Melintas Negara via pinggir kotanya sekalian mengambil titipan paket tujuan Jember dari agen GH Negara.
Melintas Negara
15.50 : Melintas Melaya kemudian memasuki kawasan hutan lindung Taman Nasional Bali Barat yg klo malem cuma terasa gelapnya aja saat lewat sini. Saat itu sempat tersendat juga lalu lintasnya akibat pohon tumbang dan banjir yg menggenang sebagian jalan di kawasan hutan ini.
Melintas Melaya
Video aksi Gunung Harta ATB DK 9065 GH mosak-masik di Jalur Denpasar-Gilimanuk ini dapat dilihat DI SINI.


16.00 : Memasuki SPBU Gilimanuk milik Gunung Harta sendiri untuk mengisi solar dulu.
Mengisi Solar di SPBU Gilimanuk
16.06 : Memasuki loket pelabuhan Gilimanuk kemudian memasuki area parkiran tempat antrian menunggu giliran masuk ke dalam kapal. Radit memutuskan untuk turun di sini saja dan balik lagi ke arah Denpasar. Makasih ya udah nyempetin waktu buat nemenin sebentar selama di Bali ini. Sya juga memanfaatkan kesempatan ini untuk makan siang dulu mumpung banyak penjual nasi bungkus yg menjajakan dagangannya.
Memasuki Loket Pelabuhan Gilimanuk
Menunggu Antrian Masuk Kapal
16.20 : GH 9065 mulai masuk ke dalam kapal secara perlahan sebagai kendaraan terakhir yg bisa diangkut oleh kapal tsb.
Masuk ke Dalam Kapal
16.33 : Akhirnya sampai juga di dalam kapal yg entah apa namanya dengan kondisi full kendaraan. Sya pun langsung turun dari bus dan menuju ke ruangan kapal di atas walaupun beberapa penumpang tetap bertahan di dalam bus, tidak seperti saat menyeberang ke Sumatera yg mewajibkan seluruh penumpangnya untuk turun dari bus dan naik ke dalam ruang kapal yg tersedia. Tak perlu menunggu lama, kapal pun mulai diberangkatkan dari pelabuhan Gilimanuk menuju pelabuhan Ketapang. Cuaca dan kondisi ombak saat sore menjelang petang saat itu cukup mendukung perjalanan kali ini dengan kondisi ombak yg tenang. Lanjut shalat jamak Dhuhur dan Ashar dulu di mushola dalam kapal.
GH 9065 di Dalam Kapal
Suasana Pelabuhan Gilimanuk
Suasana Pelabuhan Gilimanuk
16.50 : Usai shalat, sya memilih duduk di dalam ruang kapal yg disediakan dengan fasilitas tempat duduk yg cukup nyaman, full AC dan full hiburan musik dangdut sehingga perjalanan menyeberangi selat Bali ini tak terlalu membosankan.
Ruangan Kapal
16.57 : Kejadian unik tiba-tiba terjadi saat kapal udah berlayar hampir setengah perjalanannya. Tiba-tiba ada kapal lain yg merapat ke kapal yg sya naiki dan seluruh penumpangnya yg ga terlalu banyak tsb pada lompat menuju kapal yg sya naiki ini. Emejing banget ternyata operan penumpang tak hanya terjadi pada bus yg ada di darat saja, kapal yg ada di laut pun bisa juga hoho...Entahlah apa penyebabnya karena saat itu kapal yg mengoperkan penumpangnya juga lagi ga mengangkut kendaraan satupun di dek kapalnya.
Operan Penumpang Kapal
Operan Penumpang Kapal


HARI 2 => WIB Style
16.14 : Pemandangan pelabuhan Ketapang yg mulai nampak dari selat Bali ini menandakan tak lama lagi kapal akan segera tiba kembali di pulau Jawa.
Pemandangan Pelabuhan Ketapang
16.22 : Hampir 1 jam sudah kelayung-layung di selat Bali hingga akhirnya tiba juga di pelabuhan Ketapang. Sebelum kapal bener2 bersandar di pelabuhan Ketapang, seluruh penumpang udah mulai kembali menuju ke dalam bus. 
Persiapan Keluar dari Kapal
16.30 : Setelah kapal bersandar di dermaga pelabuhan Ketapang, satu per satu kendaraan mulai keluar dari dalam kapal. GH 9065 langsung digas keluar dari area pelabuhan Ketapang menuju pintu keluar. Cukup banyak penumpang yg turun di pintu keluar pelabuhan Ketapang ini yg rata-rata bertujuan arah Situbondo karena bus ini akan melanjutkan perjalanan menuju arah Jember yg berbeda jalurnya.
GH 9065 Keluar dari Kapal
Menuju Pintu Keluar Pelabuhan Ketapang
16.48 : Melintas Banyuwangi via pinggir kotanya.
Melintas Banyuwangi
17.03 : Melintas depan terminal Karangente, Banyuwangi. Hanya terlihat Akas Asri ATB Jogjanan dan Jawa Indah ATB max yg terparkir di shelternya serta pasukan Ladju Patas yg berada di barisan belakang shelter menanti jam keberangkatannya. Lanjut muterin patung Kuda dan lari mosak-masik lagi menuju arah Rogojampi.
Melintas Terminal Karangente
Melintas Patung Kuda
17.15 : Macet sebentar di kawasan Kabat akibat padatnya kendaraan ditambah adanya pawai jalan sehat yg meluber hingga jalanan (kok sore-sore ya??).
Macet di Kabat
17.20 : Melintas Rogojampi via kota tanpa harus belok kiri melewati jalur bus yg searah dengan jalan menuju Bandara Blimbingsari. Lanjut lurus menuju arah Benculuk di pertigaan Rogojampi. Jalan yg makin sempit saat melintas jalur Rogojampi-Benculuk-Genteng ini justru membuat sang driver smakin mosak-masik dalam memacu armadanya.
Melintas Rogojampi
Melintas Rogojampi



17.40 : Melintas pertigaan Srono yg menghubungkan jalur menuju arah Muncar jika belok kiri dan lurus jika menuju arah Jember. Saat itu terlihat Akas Green bumel lagi ngetem di halte Srono sehingga GH 9065 ini langsung labas saja. Bus lintasan Denpasar-Jember ini maupun Banyuwangi-Jogja biasanya juga masih menaikkan penumpang meteran di sepanjang jalur Banyuwangi-Jember asalkan tidak bebarengan dengan bus AKDP Jember-Banyuwangi.
Melintas Srono
Melintas Srono
17.50 : Melintas Benculuk.
Melintas Benculuk
18.00 : Melintas terminal Jajag, hanya lewat depannya aja untuk menurunkan penumpang, lanjut ngejoss lagi. di dalam terminal Jajag hanya terlihat penampakan Akas Asri bumel tujuan Denpasar yg lagi ngetem.
Melintas Jajag
18.15 : Sebelum memasuki Genteng, terlihat Harapan Baru "Rembulan" yg sedang melaju santai dan langsung dikejar oleh GH 9065. Aksi mosak-masik GH 9065 dalam upaya pengejaran Harapan Baru "Rembulan" sukses membuat sya merem melek dibuatnya karena nekat bikin semua kendaraan arah sebaliknya pada minggir teratur. Harapan Baru "Rembulan" yg sadar akan kedatangan GH 9065 pun langsung tancap gass dan lari kocar-kacir menjauh namun tak bisa menghindar dari bayang-bayang GH 9065 yg menempel ketat di belakangnya terus hingga Genteng. Sesampainya di Genteng, Harapan Baru "Rembulan" tsb memilih ngetem dulu dan GH 9065 hanya berlalu begitu saja.
Memasuki Genteng
Mengejar Harapan Baru "Rembulan"
18.40 : Melintas Glenmore. Selepas kejar-kejaran dengan Harapan Baru "Rembulan" hingga Genteng tadi entah kenapa GH 9065 ini tak lagi dipacu mosak-masik dan cenderung kalem-kalem saja sambil menyeser sisa-sisa penumpang tujuan Jember-Lumajang di pinggir jalan.
Melintas Glenmore
18.54 : Melintas Kalibaru.
Melintas Kalibaru
18.58 : Mampir istirahat di RM. Sari Agung, Kalibaru. Mayoritas bus ekonomi Jember-Denpasar memang pada istirahat di sini klo arah Jember soalnya dulu pernah naik Damri dan GH juga istirahat di sini. Ketika penumpang lain pada makan, sya memanfaatkan kesempatan ini untuk shalat jamak Magrib dan Isya saja. Harapan Baru "Rembulan" yg sempat jadi teman kejar-kejaran tadi akhirnya melenggang duluan saat GH 9065 masih istrahat.
Istirahat di RM. Sari Agung Kalibaru
19.17 : Setelah kurang lebih 20 menit istirahat, perjalanan dilanjutkan kembali dengan melintasi lika-liku alas gumitir yg masih ramai kendaraan dengan kondisi jalanan yg sempit dan minim penerangan. Sang driver nampak semangat lagi dalam memacu armadanya setelah menikmati servis makan dan kembali mosak-masik larinya. Mungkin tadi sang driver lagi kelaperan sehingga jalannya glenuk-glenuk saja hoho...
Berangkat dari RM. Sari Agung
19.22 : Tanjakan yg berkelak kelok dan mendaki saat mengawali untuk melintas alas Gumitir tak mengurungkan nyali sang driver untuk terus memacu armadanya bahkan sering curi-curi kesempatan untuk bisa mengasapi kendaraan2 di depannya walaupun berkali-kali gagal akibat ramainya kendaraan yg melintas dari arah sebaliknya. Pemandangan para penunjuk jalan yg membawa senter untuk memberikan aba2 akan banyak kita jumpai di sini.
Tanjakan Gunung Gumitir
19.30 : Setelah melintasi tanjakan yg berkelok-kelok hingga puncak gunung Gumitir, kini saatnya melewati turunan yg tak kalah curamnya untuk menuruni gunung Gumitir ini. Skill driver emang sangat diuji di sini dalam memainkan kemudi dan melihat situasi yg memungkinkan buat ngeblong kanan.
Turunan Gunung Gumitir
Video aksi Gunung Harta ATB DK 9065 GH melintasi tanjakan dan turunan sepanjang alas Gumitir yg gelap dan berliku dapat dilihat DI SINI.

19.54 : Melintas Sempolan setelah berjibaku melewati alas Gumitir yg berliku-liku dan gelap gulita namun padat kendaraan.
Melintas Sempolan
20.06 : Melintas Mayang sempat nyaris terjadi adu banteng antara GH 9065 ini dengan truk arah sebaliknya yg sukses bikin penumpang satu bus pada menjerit histeris, kalo sya mah cuma merem aja dibuatnya hoho...Kejadian ini bermula saat GH 9065 yg lagi mosak-masik dan nekat ngeblong truk tangki depannya di lintasan yg agak menikung. Pada saat itu muncullah sebuah truk dari arah sebaliknya yg tak terlalu kenceng larinya sehingga GH 9065 dan truk dari arah sebaliknya tsb nyaris adu banteng, untungnya sama2 ngerem dan berhasil menghentikan laju keduanya hmmm...
Melintas Mayang
20.16 : Melintas depan terminal Pakusari yg biasa digunakan bus-bus tujuan Banyuwangi dan Denpasar sebagai tempat ngetem. Saat itu hanya ada penampakan CWM tujuan Denpasar yg lagi ngetem di situ. Kejadian nyaris adu banteng tadi tak menyurutkan nyali sang driver untuk terus ngeblong hingga terminal Tawang Alun.
Melintas Pakusari
20.40 : Melintas Ajung lanjut menyusuri jalan menuju arah terminal Tawang Alun yg tinggal sebentar lagi sampai.
Melintas Ajung
20.50 : Alhamdulillah akhirnya sampai juga di terminal Tawang Alun Jember setelah menempuh hapir 9 jam perjalanan. Penumpang tujuan Jember hanya diturunkan di depan terminal saja karena bus akan langsung melanjutkan perjalanan menuju Lumajang. Saat itu bebarengan dengan berangkatnya Akas Asri ATB 7189 body Jetbus Non HD yg lagi ngetem di depan terminal juga dengan kondisi penumpang yg udah moyong2. Semoga aja masih ada Akas Asri maduraan jam berikutnya.
Tiba di Depan Terminal Tawang Alun
21.00 : Akas Asri ATB 7189 perlahan berangkat meninggalkan terminal dan sya pun lanjut nyari servis makan dulu karena udah kelaparan banget sejak dari Genteng. Lumayan dapat mie goreng enak dan murah hanya 8rb saja di depan terminal Tawang Alun.
Akas Asri ATB 7189 Meninggalkan Terminal Tawang Alun
21.20 : Usai servis makan lanjut menuju ke dalam terminal Tawang Alun untuk melihat kondisi terminal serta apa saja armada yg tengah mengisi shelter. Saat itu shelter Patas Surabaya tampak kosong dengan puluhan penumpang yg setia menunggu kedatangannya, begitu pula dengan shelter Surabaya Ekonomi. Shelter Malang Ekonomi diisi oleh Harapan Baru dan shelter Denpasar diisi oleh Madjoe Berlian. Penampakan Akas Asri ATB 7020 berbody New Marcopolo yg masih diparkirkan di belakang shelter bersandingan dengan Mila Sejahtera ATB 7843 tentunya membuat sya tergiur untuk segera menaikinya namun syang sekali udah tak ada lagi hotseat yg tersisa sehingga seat baris kedua pun menjadi pilihan sya. Seatnya cukup nyaman dan masih dapat melihat pemandangan depan dengan luas.
Akas Asri ATB 7020
21.30 : Akas Green yg tadi sempat terlihat lagi ngetem di Srono nampak baru datang dan langsung parkir di shelter Surabaya Ekonomi. Sebenarnya terpycu buat naik AG tsb nyampe Probolinggo tapi karena udah PW banget duduk di kursi jahatnya AA ini akhirnya ga jadi deh naik AG tsb.Hanya sebentar saja AG parkir di shelter kmudian langsung berangkat lagi dan barulah AA 7020 ini diparkirkan menuju shelter.
21.45 : Bus mulai diberangkatkan meninggalkan shelter dan ngetem sebentar di depan terminal. Cukup banyak tambahan penumpang tujuan langsung Surabaya/Madura yg naik dari luar terminal hingga kondisi di dalam bus pun mulai ada yg upacara. Hal ini membuat sya yg awalnya pengen turun di Probolinggo dulu dan nyambung armada lain menjadi mengurungkan niat tsb dan memilih membayar langsung Surabaya saja karena takut ga dapat tempat duduk malahan nantinya akibat efek malam senin ini. 
Berangkat Meninggalkan Shelter Terminal Tawang Alun
21.50 : Akas Asri bermesin MB OH 1521 ini akhirnya diberangkatkan dengan kecepatan yg tak terlalu kenceng menyusuri jalanan Jember-Probolinggo yg mulai sepi kendaraan. Suspensi kuler yg empuk dan didukung seat yg cukup nyaman membuat sya lebih banyak menghabiskan perjalanan ini buat bobomania setelah membayar karcis. Entah kenapa Jember-Surabaya yg biasanya dipatok dengan tarif 36rb, kali ini semua penumpang ditarik 40rb, jadi ga ada bedanya sama mobil setoran aja kalo kya gini mah hmmm.
Berangkat dari Terminal Tawang Alun
22.05 : Melintas Bangsalsari.
Melintas Bangsalsari
22.22 : Melintas Tanggul masih bertahan dengan kecepatan standar. Sepertinya karakteristik driver AA 7020 yg kebetulan udah termasuk sepuh ini memang demikian karena sejak tadi hanya dipacu kalem-kalem saja menurut sya.
Melintas Tanggul
23.10 : Memasuki terminal Minak Koncar Wonorejo hanya untuk menaikkan beberapa penumpang dan langsung berangkat lagi.
Memasuki Terminal Minak Koncar



HARI 3 => WIB Style
00.13 : Melintas Leces.
Melintas Leces
00.38 : Menurunkan penumpang di depan terminal Probolinggo karena bus ini ga masuk terminal dan langsung labas menuju Surabaya.
Menurunkan Penumpang di Depan Terminal Probolinggo
01.04 : Mengisi solar dulu di SPBU Sedarum.
Mengisi Solar di SPBU Sedarum
01.16 : Lepas SPBU Sedarum, mulai banyak dijumpai truk2 muatan yg membanjiri jalanan. Syangnya bus ini kurang berani goyang kanan dan hanya mengandalkan kesempatan nyeset kiri saja sehingga lebih banyak ikut sepur-sepuran bersama kawanan truk. Alhasil banyak diasapi juga oleh bus-bus malam Denpasar-Malang seperti GH, M Trans dan Setiawan yg menunjukkan aksi goyang kanannya dengan percaya diri dan melesat jauh di depan. Kondisi ini membuat sya memilih melanjutkan bobomania saja hohoho... 
Lepas SPBU Sedarum
02.50 : Bangun-bangun tenyata udah nyampe Medaeng rupanya sehingga sebentar lagi sya akan mengakhiri perjalanan bersama AA 7020 ini yg akan berlanjut menuju Madura.
Melintas Medaeng
02.58 : Alhamdulillah sampai juga di terminal Bungurasih sekalian ngikut ke parkiran shelter biar ga jauh2 jalan sehat. Perjalanan Jember-Surabaya kali ini emang ga terlalu berkesan karena kebanyakan hanya buat tidur saja hehe...Selain itu, Jember-Surabaya yg ditempuh selama 5 jam menunjukkan armada ini masih kurang recomended untuk jam malam seperti ini. Walaupun demikian, AA 7020 ini termasuk nyaman untuk sekelas ATB karena bikin bobo pules hehe...
Tiba di Terminal Bungurasih
03.00 : Pada shelter Solo-Jogja Ekonomi telah terparkir SS 7240 yg dilanjutkan SS 7433 di belakangnya. Kebetulan pengen banget sekalian nyobain SS 7433 nya mas Beni dan turun Braan aja nanti buat shalat Subuh. Karena masih antri di shelter, maka sya sempatkan setor dulu ke toilet.
03.17 : Kembali menuju shelter, SS 7433 masih nampak terparkir namun saat sya mulai mendekat malah langsung tancap gass kan kampret hmm ga jadi deh ikut mas Beni. Yasudah sya putuskan buat nungguin shalat Subuh sekalian baru balik naik SR 7015 nya Pak Ji. Akhirnya kowah-kowoh lama menunggu waktu Subuh yg masih lama huffttt...
Suasana Terminal Bungurasih
04.04 : SR 7015 dengan body legacy dan livery barunya nampak sudah memasuki parkiran belakang shelter dengan pemain utamanya Pak Mujiono yg lebih sering disapa Pak Ji. Tak lama kemudian SR 7015 ini mulai diantrikan memasuki shelter di belakang Mira 7290 oleh mandornya. Nah lhoh kok malah udah dimajuin ke shelter hadehhh ngalamat ga jadi bareng nih klo SR 7015 berangkat duluan sebelum Subuh.
SR 7015 Memasuki Terminal Bungurasih
04.12 : Shalat Subuh berjamaah dulu di mushola belakang shelter. Untung saja Pak Ji saat itu ikutan shalat berjamaah sehingga sya ga takut bakalan ditinggal oleh SR 7015 wong drivernya aja masih di sini kok hehe. Semoga varokah ya pak nyari rezekinya hari ini.
04.20 : Saat Pak Ji beranjak meninggalkan mushola menuju SR 7015 yg udah terparkir di shelter, sya pun ikut-ikutan beranjak dan lari mengejarnya biar ga ketinggalan hoho...alhamdulillah hotseatnya masih tersisa satu sebelah kiri. Dan tak lama kemudian, SR 7015 pun diberangkatkan dengan kendali Pak Ji dan kru mas Rizky.
Onboard SR 7015
04.25 : Lepas pintu keluar bungur, bus bermesin Hino AK8 ini langsung digeber dengan kencang oleh pak Ji membelah jalanan Surabaya-Mojokerto yg masih cukup lengang pagi itu. Walaupun dipacu mosak-masik dan sedikit gemblodak, untungnya style mengemudinya tetep aluss sehingga tetep nyaman didukung oleh hiburan musik dangdut lewat video yg diputarkan selama perjalanan.
Lepas Terminal Bungurasih
04.40 : Melintas bypass Krian masih konstan dipacu kenceng yg tak beranjak dari angka 100 kpj di speedometernya untuk mengejar Mira 7290 depannya. Seharusnya masih ada dua armada lagi setelah Mira 7290 yaitu SR 7189 (sold out) dan Mira 7168 (ga jalan) sehingga kurang gayeng jadinya haha...
Memasuki Bypass Krian
04.48 : Melintas Balongbendo, penampakan Jaya Kuning yg tak biasanya jalan jam segini membuat SR 7015 langsung mengejar dan mengasapinya via sisi kiri. Lanjut mosak-masik lagi hingga Mojokerto, namun syang sekali sya malah tertidur efek dipontang-pantingkan serasa dinina-bobokan hoho...
Mengejar Jaya Kuning Disco
05.05 : Memasuki terminal Mojokerto lanjut labas meninggalkan terminal setelah menaik-turunkan penumpang. Denger2 Mira 7290 udah berhasil diasapi oleh SR 7015 namun syang sekali sya tak bisa melihat aksinya tsb.
Memasuki Terminal Mojokerto
05.18 : Melintas Mojoagung kembali berduel dengan Harapan Jaya ATB max yg larinya sama2 kenceng dan sama2 ngeyel tak mau mengalah. SR 7015 terus mencari celah jalan untuk mengasapi Harjay tsb dengan menempel ketat di belakangnya sedangkan Harapan Jaya max tak mau dengan mudah memberikan jalannya. Cukup lama kedua bus ini berduel hingga akhirnya Harapan Jaya max berhasil diseset kiri dengan jahat oleh SR 7015.
Mengejar Harapan Jaya Max
05.33 : Melintas Jombang ndak masuk terminal langsung labas. 
Melintas Jombang
05.40 : Lepas stasiun Jombang disambut oleh penampakan Jaya Putih Patas disco yg langsung berhasil diasapi sebelum masuk pertigaan jalan utama.
Mengejar Jaya Putih Patas Disco
05.53 : Melintas Braan hanya berhenti sebentar menaik-turunkan penumpang kemudian lanjut tancap gas lagi.
Melintas Braan
06.02 : Melintas Baron. Sepanjang melintas jalur Braan-Nganjuk yg cukup ramai memaksa SR 7015 terus melakukan aksi goyang kanan tipis-tipis. Sya yg berada di dalam bus ini hanya bisa merem melek melihat aksi mendebarkan ini sambil terus berdoa aja deh semoga selamat sampai tujuan hehe...
Melintas Baron
06.16 : Memasuki ringroad Nganjuk menuju arah terminal Nganjuk. Dapat info katanya baru saja 4 bus gandeng-gandeng masuk terminal Nganjuk dengan jarak yg deket-deket karena memang jam pagi menjelang Subuh seperti ini adalah jam panas gan.
Memasuki Ringroad Nganjuk
06.27 : Memasuki terminal Nganjuk hanya sekedar menurunkan penumpang dan langsung bablas keluar terminal lagi sesaat setelah SS 7028 lepas terminal duluan. Sepertinya Mira 7290 udah ngacir duluan tanpa masuk ke dalam terminal dulu sehingga Pak Ji berinisiatif mengejarnya kembali.
Memasuki Terminal Nganjuk
06.30 : Baru melintas Guyangan, penampakan SS 7028 udah terlihat dan langsung digoyang kanan oleh SR 7015 kemudian sama2 berjejer di bangjo Guyangan sambil saling sapa dan bercanda antara Pak Ji dan Mbah Toni selaku driver SS 7028. Lepas Guyangan, SR 7015 kembali mosak-masik meninggalkan SS 7028.
MengOT SS 7028
06.44 : Melintas kawasan Wilangan hingga Saradan mulai disibukkan memiyak jalanan yg ramai kembali dengan melakukan aksi goyang kanan di lintasan sempit nan meliuk2 ini. 
Melintas Wilangan
Melintas Wilangan
06.53 : Melintas Saradan kembali disambut dengan kemacetan panjang yg membuat SR 7015 nekat melakukan aksi goyang kanan dengan yakinnya hingga mulai terbebas dari kemacetan.
Melintas Saradan
Melintas Saradan
07.15 ; Melintas Caruban lanjut ngejoss menuju arah Madiun.
Melintas Caruban
07.23 : Melintas Dumpil akhirnya Mira 7290 kembali tercyduck lagi oleh SR 7015 ini yg langsung dikejar dan digoyang kanan tanpa ampun.
MengOT Mira 7290
07.27 : Alhamdulillah sampai juga akhirnya di Terminal Madiun dengan waktu perjalanan yg tak mengecewakan yaitu 3 jam saja serasa jam malam. Saatnya pindah bus yg parkir paling depan di barisan antrian bus ATB tujuan Jogja yg saat itu diisi oleh Mira 7529 dilanjutkan Mira 7276, SS 7041 dan SR 7015 agar bisa nyampe Jogja ga siang2 banget biar bisa isturahat. Lanjut ke toilet dulu sebelum lanjut ke etape terakhir perjalanan panjang ini.
Memasuki Terminal Madiun
SR 7015 di Terminal Madiun
07.30 :  Saat kembali menuju shelter ternyata Mira 7529 tadi udah diberangkatkan dan digantikan oleh Mira 7276 yg lagi parkir di shelter. Akhirnya Mira 7276 sebagai cadangan Mira 7175 dg tampilan body Nucleus 3 facelift Jetbus ini menjadi pilihan sya untuk melanjutkan perjalanan menuju Jogja walaupun hanya mendapat seat di baris kedua tapi sya akan membayar Solo dulu biar kalo mengecewakan bisa turun Solo saja dan ganti bus lagi nantinya hoho...
Mira 7276 Parkir Shelter Madiun
07.36 : Mira 7276 diberangkatkan meninggalkan terminal Madiun. Sepanjang perjalanan Madiun-Maospati, bus hanya dipacu santai saja seperti kebiasaan bus ATB Surabaya-Jogja jam pagi pada umumnya klo Surabaya-Madiun pada lari semua kya celeng tapi Madiun-Jogja pada mondor-mondor nyari pendapatan. Apalagi saat itu SS 7041 ternyata memutuskan perpal Madiun sehingga bus yg berada di belakang Mira 7276 ini adalah SR 7015 yg sya naiki tadi.
Berangkat dari Terminal Madiun
08.00 : Memasuki terminal Maospati, cukup banyak penumpang yg naik dari sini hingga nyaris membuat seluruh seat dalam bus ini terisi penuh. Dan sya pun mulai bisa merasakan bangku hotseat saat ada penumpang yg turun di sini. Lepas Maospati, Mira 7276 mulai berlari mosak-masik hingga Ngawi. Sepanjang Maospati-Ngawi ini banyak bertemu dengan SR dan Mira yg pada kenceng2 larinya arah Surabaya dengan jarak antar bus yg tak terlampau jauh.
Memasuki Terminal Maospati
08.27 : Memasuki Ngawi lama hanya menaik-turunkan penumpang sebentar lanjut labas menuju terminal Kertonegoro, Ngawi.
Melintas Ngawi Lama
08.35 : Memasuki terminal Kertonegoro udah lumayan banyak penumpang yg udah nungguin bus ini hingga akhirnya mulai ada penumpang yg upacara. Lepas terminal, bus hanya dipacu standar-standar saja, ga banter dan ga lepo juga hingga memasuki alas Ngawi.
Memasuki Terminal Kertonegoro
08.54 : Memasuki alas Banjarejo Ngawi, kembali aksi mosak-masik dan menggoyang kanan kendaraan2 depannya ini ditunjukkan oleh Mira 7276.
Memasuki Alas Banjarejo Ngawi
09.10 : Memasuki terminal Gendingan hanya menaik-turunkan penumpang sebentar lanjut berangkat lagi tanpa ngetem. Lepas Gendingan, hanya sya manfatkan buat bobomania saja hingga Sragen karena efek ndledeg berkepanjangan zzzz...
Memasuki Terminal Gendingan
09.30 : Bangun-bangun udah nyampe di daerah Tunjungan dan masih bertahan dengan style mosak-masiknya. Namun setelah berhasil mengasapi beberapa kendaraan sekaligus di Paldaplang, tiba-tiba bus dipacu pelaaan banget hanya sekitar 20 km/jam saja hingga SPBU Pilangsari hmmm sehingga membuat kendaraan2 di belakangnya terpaksa harus bersabar mengekor di belakang bus ini karena padatnya lalu lintas hadehhhh ana2 bae kelakuan driver ini...
09.42 : Memasuki terminal Pilangsari Sragen, udah cukup banyak penumpang yg menunggu dan tinggal diraup saja oleh Mira 7276 hingga makin moyong2. Lepas teminal Pilangsari kembali tancap gas lagi menyusuri ringroad Sragen.
Memasuki Terminal Pilangsari
10.08 : Melintas Pungkruk mulai ditemani oleh hujan rintik-rintik yg syahdu sehingga membuat sya lanjut molor lagi sampe Solo hoho...
Melintas Pungkruk
10.50 : Memasuki terminal Tirtonadi untuk menurunkan penumpang dan ngetem sebentar di shelter lintasan sebelum berangkat menuju Jogja. Sya yg awalnya hanya membayar sampai Solo saja lanjut nambah ongkos buat perjalanan menuju Jogja sekalian karena males gonta-ganti bus lagi walaupun ga terlalu joss sebenarnya.
Memasuki Terminal Tirtonadi
10.55 : Mira 7276 berangkat meninggalkan terminal Tirtonadi dengan penumpang yg hanya tinggal separuhnya saja. Sepanjang Solo-Jogja, hanya tinggal menikmati sisa-sisa perjalanan saja dan berharap cepat2 sampai biar bisa istirahat.
Berangkat dari Terminal Tirtonadi
11.15 : Melintas Kartosuro.
Melintas Kartosuro
11.24 : Mampir membeli kopi dan gorengan dulu di Delanggu. Beberapa penumpang lain pun ikut serta meramaikan warung kecil yg disinggahi Mira 7276 ini.
Mampir Beli Kopi dan Gorengan di Delanggu
12.00 : Memasuki terminal Klaten untuk sekedar absen sama pak Dishub.
Keluar Terminal Klaten
12.32 : Alhamdulillah mendarat dengan selamat di depan Hotel Jayakarta setelah menempuh perjalanan Madiun-Jogja yg tepat memakan waktu 5 jam yg melelahkan. Walaupun demikian, Mira 7276 ini berhasil mempertahankan posisinya sampai Jogja tanpa tercentang oleh SR 7015 belakangnya ebattt. Sya memilih turun di sini biar gampang order Grab Bike nya sehingga ga harus jalan kaki dulu ke depan Pop Mart klo turun di Janti dan kebetulan udah ditunggu oleh si abang Grab yg sebelumnya udah sya pesan saat masih di dalam bus untuk mengantarkan sya kembali ke kos.
Turun di Depan Hotel Jayakarta
12.50 : Alhamdulillah sampai di kos kembali dengan selamat setelah menempuh perjalanan Denpasar-Jogja secara trip to trip yg panjang nan melelahkan namun cukup puas dengan hasil yg diperoleh. Walaupun banyak waktu yg harus mundur dari KPS rencana dan armada yg tak sesuai dengan harapan namun tetap menjadi salah satu perjalanan yg mengesankan buat sya karena itulah sebenarnya seninya touring trip to trip naik bus ekonomi itu yg tak akan kita rasakan naik bus malam executive.

  
Tarif :
Denpasar-Jember : 85k (Po. Gunung Harta ATB)
Jember-Surabaya : 40k (Po. Akas Asri ATB)
Surabaya-Madiun : 22k (Po. Sugeng Rahayu ATB)
Madiun-Jogja : 28k (Po. Mira ATB)

Berikut kumpulan karcis perjalanan bersama armada bus ekonomi dari Denpasar menuju Jogja.