Thursday 15 February 2018

Touring Fulltrip Jogja-Denpasar bersama Po. Gunung Harta GH 125

      Welcome to Bali Again...kata-kata itu akhirnya terucap juga dari mulut sya setelah cukup lama menjadwalkan touring menuju pulau Dewata yg tak kunjung terealisasi sejak Oktober 2017 akibat banyaknya drama yg bikin sedih kalo diceritain mah huhuhu.... Awalnya sya berniat mengadakan perjalanan ini bersama teman sya Bayu yg sama2 memanfaatkan poin redBus setelah sebelumnya sempat gagal berangkat menggunakan armada Pahala Kencana tujuan Jogja-Denpasar akibat armada yg tiba-tiba trouble di saat hari H keberangkatan kami pada tanggal 28 Oktober 2017. Mungkin tiket PK di bawah ini menjadi salah satu saksi bisu kegagalan kami berangkat pada saat itu.
Tiket PK Jogja-Denpasar yang Kandas
   Gagal berangkat membuat kami diribetkan sama pengembalian poin redBus yg hampir satu bulan baru bisa kami dapatkan kembali sehingga baru bisa merencanakan KPS ulang. Berkali-kali mencocokkan jadwal lagi dengan Bayu namun tak kunjung didapat tanggal yg cocok hingga akhirnya sya memutuskan untuk berangkat sendiri saja daripada berlarut2 hanya menjadi sebuah wacana. Saat kesempatan itu ada, ternyata armada Pahala Kencana tujuan Jogja-Denpasar udah hilang peredarannya dari redBus. Nah lho seketika membuat harapan bisa naik bus malam gratis menuju pulau Dewata ini pun sempat sirna. 
       Saat harapan itu mulai berangsur menghilang, ternyata Allah memberikan ganti yang lebih indah ketika melihat armada Gunung Harta yg melayani tujuan Jogja-Denpasar telah terpampang pada pilihan redBus. Dari segi armada, Gunung Harta (armada GH 125/126) yg menjadi jatah paten Jogja-Denpasar merupakan salah satu armada recomended bagi penumpang yg bertujuan Pulau Dewata dengan berbekal chasis MB OH 1626 NG yg dipadukan dengan body HDD yg kekinian walaupun sya sendiri ga begitu suka dengan body bus yg ada topinya. Singkat cerita, hotseat 1B pun langsung sya amankan jauh2 hari (H-20) setelah sempat menghubungi CSnya dulu tentang kepastian untuk mendapatkan hotseat. Tiket yg diperoleh dari pembelian secara online ini hanya berupa print-printan saja tetapi kalo beli di agen dapat tiket sampulan dan harga aslinya adalah 270rb. 3 Februari 2018 menjadi tanggal pilihan keberangkatan sya yg tercantum pada tiket untuk merasakan naik bus malam GRATIS lagi menuju Bali setelah dulu terakhir pernah mencicipi OBL Solo-Denpasar pada waktu SMA kelas X hoho...Klo teman2 pengen seperti sya juga bisa dengan cara instal aplikasi Redbus di HP teman2 dengan menggunakan kode referensi RED0X1C17D7 saat login nantinya (Promosi=berbagi ilmu itu indah hehe), langsung deh nanti dapat bonus 80rb buat modal awal biar nanti bisa mencapai poin sesuai yg ditargetkan teman2 sendiri biar bisa mencoba naik armada Gunung Harta ini.

Tiket GH Jogja-Denpasar
       Menggunakan bus malam dalam perjalanan menuju Denpasar sistem tektok ini hanya akan sya lakukan untuk berangkatnya saja sedangkan untuk rute pulangnya sya memilih ngecer alias trip to trip saja naik bumelan untuk menghemat budget yg akan sya ceritakan di Part 2 nanti. Bagaimana kisah perjalanan panjang yg nyaman dan menyenangkan menggunakan armada Gunung Harta? Mari kita simak bersama Check it out ....


HARI 1 = > WIB Style
11.15 : Berangkat menuju kantor GH Ringroad Timur Jogja dianterin teman kos karena sya akan memulai perjalanan menuju pulau Dewata ini dari sini walaupun di tiket sya tertulis berangkat dari terminal Giwangan jam 11.30 karena lebih deketan kantornya daripada Giwangan dan busnya pun start dari situ hoho... GH merupakan bus tujuan Jogja-Denpasar yg paling awal brangkatnya dibandingkan teman-temannya lain seperti PK, Wisata Komodo, Restu Mulya, Tami Jaya, dan OBL yg biasanya berangkat jam 1 an siang.
11.35 : Sampai di kantor GH Ringroad Timur Jogja, udah banyak banget anak-anak pecinta bus yg pada ngumpul di sini. Awalnya sya heran kenapa banyak banget mania di sini eh ternyata ada trontron scania GHTS 004 lagi nyasar di mari ya katanya abis bawa rombongan arema Malang kemaren. Kebetulan ada salah satu dari mereka yg sya kenal yaitu Doni sama2 asal Punung juga jadi sekalian tak mintain tolong motoin buat diuplod ke FB biar jadi pemicu para netijen kwkwkw padahal aslinya cuma naik HDD jatah patennya yg saat itu diisi GH 125. Jadi, foto sya dengan tronton scania K410ib GHTS 004 di awal cerita ini hanya sekedar pemanis saja walaupun aslinya ngarep banget dapat rollingan kaya gini hehe... Lanjut laporan dulu sama pihak kantor GH dan menanyakan apakah bisa sya naiknya dari sini nanti saja setelah bus berangkat dari terminal Giwangan karena mau shalat terlebih dahulu. Untung saja pihak kantor GH mengijinkan sya naik nanti walaupun armada GH 125 sudah siap akan diberangkatkan. Dari segi eksterior, bus ini memang tampak mewah dengan balutan body New Setra Jetbus 2 HDD di atas chasis MB OH 1626 NG. Bus dengan total 30 seats (+ 2 seats di smooking area) ini telah dilengkapi dengan bantal dan selimut di setiap seatnya serta ada fasilitas toilet dan smooking area di belakang.
Gunung Harta GH 125
Gunung Harta GH 125
12.05 : Usai shalat jamak Dhuhur dan Ashar di masjid yg ga jauh dari kantor GH ini, sya langsung balik lagi untuk menunggu bus GH 125 yg udah meluncur ke terminal Giwangan. Sesaat kemudian hujan deras pun melanda kawasan Jogja dan sekitarnya. Nah lho, belum juga masuk ke dalam bus udah dihujani kya gini, ngalamat hujan-hujanan nih nanti nyebrangnya hmmm.
Menunggu Bus di Kantor GH Ringroad Timur Jogja
12.27 : Hujan masih turun dengan derasnya di saat GH 125 dengan klakson teloletnya mulai menyapa agar sya segera menyeberang jalan menuju ke dalam bus. Alhasil, berbekal kardus seadanya dari kantor GH (karena ga ada payung), sya pun nekat berlari hujan-hujanan melintasi lebarnya jalanan Ringroad Timur ini huffftt... Yaaah awal yg kurang mengesankan memang. Langsung saja sya masuk dan menempati seat 1B sesuai tiket pesanan sya. Kala itu seat 1A juga belum ada yg menempati, mungkin dari agen selanjutnya. Kesan pertama naik bus ini sungguh emejing karena seat kulit usungan Aldilla terbaru ini sangat nyaman, bisa selonjoran dan dilengkapi dengan legrest. Kesan berikutnya naik bus ini adalah kabin wangi, suspensi mentul-mentul dan full musik Nella Kharisma tentunya. Fasilitas wifi yg tersedia juga bukan hanya sekedar pajangan tapi bisa diakses sebagai hiburan sepanjang jalan. Sayangnya, pandangan ke depan menjadi kurang luas akibat efek "topi" pada double glassnya walaupun masih aman dari ancaman gelapnya lapisan film pada kaca yg belum menyerang. 
Berangkat dari Kantor GH Jogja
Seat Aldilla GH 125
Selonjoran Mania
Selonjoran Mania
12.40 : Melintas Maguwo, bus hanya dipacu santai sambil menghampiri para penumpangnya yg udah menunggu di sekitaran jalan utama Jogja-Solo ini. GH tujuan Denpasar ini ternyata memakai sitem kawalan kalo berangkat dari Jogja sehingga penumpang yg udah memesan tiket online maupun dari agen akan dihubungi oleh pengawalnya ini dan bisa menunggu di sepanjang jalur yg dilalui bus tanpa harus datang ke agen. Hal ini justru memudahkan para penumpangnya dan sangat praktis apalagi penumpang yg akan naik bus ini secara dadakan bisa langsung memberhentkannya dan membeli tiket pada pengawalnya tsb selama seat masih tersedia.
Melintas Maguwo
12.50 : Melintas bangjo Bandara. Intensitas hujan yg tak kunjung mereda dan justru semakin deras membuat jalan utama Jogja-Solo ini mulai banyak yg terendam air serta membuat kemacetan parah di setiap bangjo yg dilalui.
Melintas Bangjo Bandara
13.05 : Melintas Prambanan masih dipacu dengan santai dalam iringan hujan deras. Sya malah lebih seneng bus ini dipacu kalem2 kaya gini terus biar sampai di RM. Duta Ngawi nanti udah masuk waktu magrib.
Melintas Prambanan
13.18 : Melintas Jogonalan, terlihat SR 7745 yg lagi sibuk mosak-masik nyari celah jalan via sisi kiri dan akhirnya berhasil ngacir duluan mengejar jamnya Solo-Timur.
Melintas Jogonalan
13.28 : Memasuki terminal Klaten, tak ada penumpang yg naik dari sini dan hanya menaikkan paketan saja sebentar dan langsung keluar terminal lagi. 
Memasuki Terminal Klaten
13.36 : Tersendat kemacetan panjang saat melintas pintu perlintasan KA dekat Polres Klaten sehingga membuat GH 125 ikut-ikutan Mira 7253 yg mencari celah jalan dengan mlipir kiri pelan2. Lain halnya dengan Eka 7810 yg berani goyang kanan hingga ujung perlintasan KA yg akhirnya membuat jalanan semakin semrawut saja.
Macet di Perlintasan KA Klaten
14.03 : Melintas Delanggu kembali diasapi oleh SS 7034 yg sama seperti dua rekannya sebelumnya yg mosak-masik mengejar jam Solo-Timur.
Melintas Delanggu
14.27 : Memasuki Kartosuro kembali disambut dengan kemacetan panjang di bangjo Kartosuro. Bus-bus malam Wonogirian tujuan Jakarta yg biasanya udah melintas Kartosuro sekitar jam 2 pun masih banyak yg berlalu-lalang. Hal ini sebagai pertanda bahwa kemacetan pun tak luput terjadi di kawasan Solo. 
Melintas Kartosuro
14.36 : Terbebas dari kemacetan Kartosuro berlanjut harus berjibaku lagi dengan kemacetan di Pabelan hingga Kleco.
Macet di Pabelan
14.53 : Melintas Bangjo Fajar Indah kembali tersendat dengan antrian kendaraan yg mengular. SS 7034 yg sya kira udah berlari jauh pun ternyata masih terjebak di sini pada barisan terdepan. Kondisi macet ini semakin parah saat melintas Manahan yg saat itu bebarengan dengan jam pulang sekolah juga.
Macet di Bangjo Fajar Indah
15.14 : Memasuki terminal Tirtonadi hanya numpang lewat saja tanpa berhenti sebentar di dalam terminal. Nyaris 3 jam sudah perjalanan Jogja-Solo ini ditempuh karena banyak berhenti mengambil penumpang/paketan sambil berjibaku dengan horornya kemacetan sepanjang jalan Jogja-Solo efek hujan deras yg melanda.
Memasuki Terminal Tirtonadi
15.16 : Berhenti di agen GH Setiabudi Solo untuk menaikkan penumpang dan paketan. Alhasil para pengamen dan pedagang asongan pun datang silih berganti. Cukup banyak juga penumpang yg naik dari agen sini sehingga seat 1A samping sya pun mulai ditempati oleh seorang ibu2.
Berhenti di Agen GH Setiabudi Solo
15.24 : Bus kembali diberangkatkan meninggalkan agen Setiabudi Solo. Kondisi padat merayap masih mewarnai jalanan selepas kota Solo ini. Kru GH 125 langsung membagikan snack yg berisi roti bolu, kue molen isi selai, kacang telor, dan air mineral gelas kepada penumpangnya. Lumayanlah untuk sekedar menahan rasa lapar hingga RM. Duta nanti.
Snack GH 125
Berangkat dari Agen Setiabudi Solo
15.42 : Melintas Kebak Kramat kembali diasapi oleh SS 7034 tanpa perlawanan berarti karena masih dipacu dengan santainya.
Melintas Kebak Kramat
16.03 : Melintas Masaran, menaikkan seorang penumpang di sini. Kalau sya amati rata-rata penumpang GH ini mayoritas udah pada langganan sehingga tiketnya baru diberikan pada saat udah naik ke dalam bus.
Melintas Masaran
16.20 : Melintas Pungkruk lanjut menyusuri ringroad Sragen. GH 125 yg sejak tadi masih bertahan degan kekalemannya sepertinya udah mulai memanas dengan menunjukkan aksi mosak-masiknya mengasapi semua kendaraan depannya yg mayoritas truk2 bermuatan.  
Melintas Pungkruk
16.35 : Melintas Pilangsari, pengawal GH 125 ini ternyata turun di sini sehingga nantinya tinggal mengambil penumpang2 manifest yg belum terakomodir di kota selanjutnya. Lepas Pilangsari, GH 125 kembali memanas dan beraksi selayaknya bus ATB Surabaya-Jogja yg dikejar jam mepet. 
Melintas Pilangsari
16.50 : Melintas Mantingan dan memasuki perbatasan antara propinsi Jateng-Jatim.
Melintas Mantingan
16.56 : Memasuki alas Mantingan Ngawi, kembali aksi goyang kanan mulai ditunjukkan di lintasan meliuk-liuk sepanjang alas Mantingan ini. Kondisi jalan yg lengang dan tak lagi diguyur hujan saat itu membuat GH 125 terus dipacu kencang namun tetap alus larinya.
Memasuki Alas Mantingan Ngawi
17.02 : Melintas Gendingan, aksi GH 125 masih terus berlanjut bermosak-masik ria di alas Banjarejo hingga memasuki Ngawi.
Melintas Gendingan
Video perjalanan fulltrip GH 125 Jogja-Denpasar Part 1 yg dimulai dari Jogja hingga Ngawi ini dapat dilihat DI SINI.

17.25 : Memasuki RM. Duta Ngawi untuk istirahat dan servis makan. Yaah ternyata udah nyampe RM. Duta sebelum jam 6 sore sehingga dapat dipastikan sebelum magrib udah berangkat lagi nanti, huffft. Pasukan Harapan Jaya tujuan Jakarta dari Blitar/Tulung Agung dan Eka Cepat tujuan Jogja juga lagi pada melakukan servis makan di sini yg datang dan pergi secara silih berganti. Servis makan GH, Harapan Jaya dan Eka di RM. Duta ini memiliki ruangan masing2 sehingga tak akan tercampur satu sama lain. Saat akan memasuki ruang servis makan, kru GH 125 membagikan kupon makan terlebih dahulu pada seluruh penumpangnya untuk ditukar dengan servis makan prasmanan. Menu prasmanan yg disediakan terdiri dari nasi, sop, bakwan, tumis bakso, krupuk, timun, sambal dan teh hangat. Semua hidangan prasmanan kali ini disajikan secara corrr alias kita bisa ambil sepuasnya walaupun masih dijagain oleh petugas RM hohoho...Rasa makanannya juga cukup enak namun sayangnya ga ada lauk ayam yg menghiasi menu servis makan kali ini jadi kurang well huhuhu...
Memasuki RM. Duta Ngawi
Servis Makan di RM. Duta Ngawi
Kupon Servis Makan GH
Menu Servis Makan Prasmanan di RM. Duta Ngawi
17.50 : Selesai servis makan dan urusan dalam negeri, masih cukup lama menunggu bus untuk diberangkatkan kembali. Waktu adzan Magrib pun masih cukup lama juga sehingga tak ada yg bisa dilakukan selain menunggu dan menunggu.
Suasana RM. Duta Ngawi
18.00 : Bus diberangkatkan kembali meninggalkan RM. Duta dengan kendali driver tengahnya yg juga masih muda. Hanya bisa berharap semoga sampai di Ketapang nanti masih sempat buat shalat jamak Magrib dan Isya karena sesuai prediksi, bus ini udah berangkat sebelum adzan magrib berkumandang. Musik dangdut Nella Kharisma yg sejak tadi menjadi hiburan selama perjalanan pun mulai digantikan dengan pemutaran film Preman in Love yg sukses membuat para penumpangnya ngakak sepanjang jalan. 
Berangkat dari RM. Duta
18.05 : Memasuki terminal Kertonegoro Ngawi hanya untuk memutari terminal saja dan lanjut belok kanan labas via kota Ngawi. Walaupun berstatus sebagai bus malam tapi tak membuat bus ini lepas dari instruksi Dishub buat masuk terminal dulu hoho...
Memasuki Terminal Kertonegoro Ngawi
18.11 : Melintas Kota Ngawi lanjut mosak-masik sepanjang jalan Ngawi-Caruban via Karangjati ini. Jalan yg rusak dan tidak rata tak terlalu membuat bus ini kehilangan kenyamanannya karena empuknya air suspension ala MB OH 1626 NG.
Melintas Kota Ngawi
18.24 : Melintas Padas. Suara sein cetok-cetok ini tak henti-hentinya terdengar menghiasi perjalanan saat banyak melakukan aksi goyang kanan.
Melintas Padas
18.36 : Melintas Karangjati, kembali menaikkan penumpang pemilik seat 1C di sini. Penumpang ini kemudian diberikan snack dan servis makan berupa nasi kotak yg dibawakan dari RM. Duta tadi.
Melintas Karangjati
19.00 : Melintas Caruban lanjut memasuki terminal Caruban untuk kembali menaikkan penumpang dari agen GH Caruban. Sama seperti penumpang asal Karangjati tadi, para penumpang dari Caruban ini kemudian diberikan snack dan servis makan berupa nasi kotak yg dibawakan dari RM. Duta tadi. Mulai caruban ini alhamdulillah wifinya connect lagi hingga Probolinggo nantinya hoho...lumayan hemat baterai dan kuota buat siaran.
Melintas Caruban
19.12 : Melintas pasar Saradan bertemu dengan GH 123 yg bertujuan Semarang-Denpasar nampak lagi menepi di sini.  Aksi saling sapa dengan klakson telolet pun terjadi di sini. Awalnya sya mengira GH 123 ini udah angkat jangkar duluan dari RM. Duta karena ga sempat ketemu, ternyata GH tujuan Semarang-Denpasar melakukan servis makan di tempat yg berbeda dengan GH tujuan Jogja-Denpasar yaitu di RM. Utama Caruban karena harus mengambil penumpang Maospati-Madiun dulu, jadi ga lewat Karangjati seperti GH 125. Lanjut meliuk-liuk di alas Saradan mengasapi kendaran2 di depannya.
Melintas Saradan
Melintas Alas Saradan
19.30 : Melintas Wilangan masih terus bermosak-masik ria. Saat melintas Saradan hingga Guyangan ini sya sempat mengamati bus Patas SR dan Eka tujuan Cilacap/Purwokerto/Bandung yg jaraknya dekat2 bahkan ada yg tak sampai 5 menitan dengan urutan yg sedikit berubah dari jadwal keberangkatan Bungur yaitu SR 7169, SR 7275, Eka 7811, SR 7159, SR 7257 dan Eka 7815. 
Melintas Wilangan
19.43 : Kembali menuju smooking room untuk kedua kalinya tapi bukan untuk merokok lho ya tapi sya gunakan untuk shalat Isya setelah sebelumnya juga sya gunakan untuk shalat Magrib untuk menghargai waktu shalat sebelum nanti klo sempat dijamak lagi di kapal karena suasananya lebih tenang  dan kedap suara.
Smooking Room GH 125
19.46 : Melintas Bagor hingga Guyangan disambut kepadatan kendaraan yg bikin GH 125 ini hanya dipacu gremet2 saja tanpa mampu goyang kanan karena lalu lintas arah sebaliknya tak kalah padatnya juga. Tiba-tiba GH 123 dari arah belakang nekat melakukan aksi goyang kanan dengan percaya diri menembus kepadatan jalanan ini. GH 125 yg tak mau kalah juga mencoba memiyak jalanan sehingga dapat ikut2an goyang kanan mengejar GH 123.
Melintas Bagor
19.55 : Melintas Nganjuk kembali menaikkan penumpang terakhir dari GH 125 ini yg sudah menunggu di timur terminal Nganjuk sehingga GH 123 ngacir duluan. Dengan demikian lengkap sudah penumpang GH 125 ini yg hanya menyisakan 1 seat saja di belakang dari 30 seats yg tersedia.
Melintas Nganjuk
20.05 : Melintas Sukomoro. Sepanjang jalur Nganjuk-Braan ini, GH 125 kembali menunjukkan aksi mosak-masiknyaSuara sein cetok-cetok ini tak henti-hentinya kembali terdengar menghiasi perjalanan saat banyak melakukan aksi goyang kanan dengan jarum speedometer yg selalu nangkring di angka 80-100 kpj. Suoss banget ternyata bus ini dan rasanya agak limbung kaya naik kapal oleng saat mosak-masik gini.
Melintas Sukomoro
20.26 : Melintas Braan, Kertosono.
Melintas Braan, Kertosono
20.35 : Memasuki tol Kertosono-Jombang, penampakan GH 123 terlihat kembali saat antri memasuki GT. Bandar.
Memasuki Tol Kertosono-Jombang
Memasuki GT. Bandar
20.43 : Sepanjang tol Kertosono-Jombang yg masih minim penerangan ini bus digeber kenceng terus terlihat dari jarum speedonya yang tak beranjak dari kisaran 100-120 kpj dan mentok 120 kpj beberapa kali hoho... Walaupun demikian, GH 123 tak mampu dikejar oleh GH 125 ini padahal selisihnya hanya beberapa menit saja tadi lepas GT. Bandar.
Melaju di Tol Kertosono-Jombang
20.47 : Hanya melaju sebentar saja di tol dan udah harus menuju exit tol Kertosono-Jombang di GT. Jombang ini untuk kembali menyusuri jalan utama Jombang-Mojokerto. Lanjut bobomania dulu bentar karena mata ini udah ga bisa diajak kompromi zzzzzzz...
Exit Tol Kertosono-Jombang di GT. Jombang 
21.34 : Bangun-bangun udah memasuki bypass Mojokerto yg sebentar lagi belok kanan di perempatan terminal Mojokerto menuju arah Mojosari. Sepanjang jalur Mojokerto-Mojosari yg padat kendaraan, GH 125 masih tak henti2nya bermosak-masik ria.
Melintas Jalur Mojokerto-Mojosari
21.56 : Melintas Mojosari.
Melintas Mojosari
22.11 : Memasuki jalur alternatif Krembung-Porong dengan kondisi jalan yg relatif sempit untuk mempersingkat waktu sehingga nantinya tidak akan melewati pertigaan Kejapanan yg mengharuskan muter balik lagi ke arah arteri Porong.
Melintas Jalur Alternatif Krembung-Porong
22.23 : Setelah menyusuri jalur alternatif ini ternyata tembusnya berada di samping masjid pojok arteri Porong. 
Memasuki Arteri Porong
22.30 : Memasuki tol Kejapanan-Gempol lanjut tol Gempol-Pasuruan yg baru mentok sampai Rembang saja (bukan Rembang deketnya Pati lho ya tapi rembang Pasuruan hehe). Sepanjang tol Gempol-Rembang ini masih nampak sepi peminat dengan penerangan yg juga masih minim sehingga masih bisa digass pol terus. Hanya sesekali terlihat bus Akas Group yg melintas menuju arah Surabaya seperti Akas Asri Patas Jember-Surabaya, Mila Sejahtera ATB Jogjanan dan Akas Asri Maduraan serta bus malam lain seperti Rosalia Indah dan OBL.
Memasuki Tol Kejapanan-Gempol
Melintas Tol Gempol-Pasuruan
22.40 :  Exit tol Gempol-Rembang ini melalui GT. Rembang yg selanjutnya menyusuri jalan Rembang Industri Raya yg gelap dan cukup asing buat sya. Pantas saja jalan tol ini masih sepi peminat dan hanya diramaikan oleh bus-bus malam ataupun bus dengan jam mepet saja karena akses jalannya yg kurang strategis dan mungkin belum banyak diketahui orang yg baru pertama kali lewat sini.
Exit Tol Gempol Rembang di GT. Rembang
Menyusuri Jalan Rembang Industri Raya
22.46 : Kembali menuju jalan utama Surabaya-Probolinggo. Suara sein cetok-cetok ini tak henti-hentinya kembali terdengar menghiasi perjalanan saat melakukan aksi selip kanan selip kiri lihainya dengan jarum speedometer yg tak beranjak dari angka 80-100 kpj.
Melintas jalan Utama Surabaya-Probolinggo
23.00 : Melintas Kota Pasuruan.
Melintas Kota Pasuruan
23.20 : Melintas Nguling sempat kejar-kejaran dengan Ladju  Pinky Patas Jember yg akhirnya berhasil diasapi selepas Sedarum.
Melintas Nguling
23.38 : Melintas pertigaan Ketapang, Probolinggo lanjut lurus menuju arah kota Probolinggo. Sempat ketemu dengan Akas IV bumelan yg akhirnya kejar-kejaran bentar dan langsung digoyang kanan dengan mudah sebelum masuk kota.
Melintas Probolinggo




HARI 2 => WIB Style
00.30 : Melintas Kraksaan.
Melintas Kraksaan
00.40 : Melintas PLTU Paiton dengan pemandangan kelap kelip lampunya. Lepas Paiton memasuki Kabupaten Situbondo kembali mosak-masik lagi di lintasan meliuk-liuk yg didominasi turunan tajam yg dapat dilibas dengan mudah. Hasrat hati ingin bertahan menikmati setiap aksi yg disuguhkan GH 125 namun harus kalah dengan rasa ngantuk yg tak tertahankan, zzzzzzzzz akhirnya....
Melintas Paiton
01.50 : Bangun-bangun ternyata udah nyampe Arjasa (selepas Situbondo) dan langsung dikejutkan dengan aksi goyang kanan GH 125 yg membuat spion mahalnya sempat terserempet bak truk. Mungkin terlalu mempet dan kurang ke kanan goyangannya GH 125 ini atau posisi truk yg tiba-tiba oleng ke kanan, entahlah. Walaupun demikian, peristiwa ini tak membuat GH 125 menurunkan intensitas lajunya dan tetap mosak-masik.
Menggoyang Kanan Truk
02.00 : Melintas Asembagus.
Melintas Asembagus
02.10 : Mampir dulu di RM. Sumber Harta Baru Banyuputih yg merupakan RM. milik Gunung Harta sebagai tempat servis makan armada yg berangkat dari Denpasar, untuk mengambil snack pagi dan membetulkan spion dulu. Spion mahal yg saat dilihat dari dalam bus masih terlihat utuh ternyata udah hilang separo bagian spionnya dan hanya ditambal dengan solasi untuk sementara, duh kasihan drivernya bakalan kena klem gede tuh. GH 123 juga udah terparkir duluan di sini dan berangkat lagi sesaat setelah GH 125 tiba.
Mampir RM. Sumber Harta Baru
Memperbaiki Spion  di RM. SHB
02.15 : Bus diberangkatkan kembali dengan kendali driver pertamanya lagi.
02.20 : Memasuki kawasan alas Baluran diawali dengan tanjakan berliku yg dapat dilibas dengan mudah oleh GH 125 ini tanpa terengah-engah bahkan terus goyang kanan mengasapi para truk muatan yg berjalan pelan seakan2 tak mampu lagi mendaki. Keadaan jalan yg gelap gulita di tengah hutan belantara ini tak membuat sang driver menurunkan intensitas pijakan gasnya dan justru menggeber armadanya semakin kencang.
Memasuki Kawasan Alas Baluran
Melintas Alas Baluran
02.32 : Sempat tersendat sebentar di tengah alas Baluran pada posisi menanjak karena adanya truk yg terbalik akibat tak kuat lagi menahan beban yg disangganya saat menanjak. Kejadian seperti ini sangat sering terjadi di kawasan ini yg membuat kemacetan lalu lintas dari dan menuju arah Banyuwangi. Setelah itu, sya pun kembali tak sadarkan diri hingga memasuki Pelabuhan Ketapang.
Tersendat di Tengah Alas Baluran
03.15 : Bangun-bangun ternyata udah nyampe aja nih di kawasan Pelabuhan Ketapang dan lagi antri memasuki loket pelabuhan. Beruntung banget saat itu GH 125 ini langsung bisa memasuki kapal di dermaga LCM tanpa harus menunggu lagi. Dan uniknya lagi, GH 125 ini harus dijalankan mundur untuk masuk ke dalam kapal agar nanti saat keluar kapal bisa langsung maju saja hehe...
Memasuki Pelabuhan Ketapang
03.25 : Akhirnya sampai juga di dalam kapal yg entah apa namanya. Hanya ada tiga kendaraan saja yg berada di dalam kapal saat itu termasuk GH 125 ini. Penampakan GH 123 yg tadi melaju duluan pun tak terlihat di sekitar pelabuhan ini, entah udah nyebrang duluan dengan kapal lain atau malah masih di belakang. Sya pun langsung turun dari bus dan menuju ke ruangan kapal di atas walaupun mayoritas penumpang tetap bertahan di dalam bus, tidak seperti saat menyeberang ke Sumatera yg mewajibkan seluruh penumpangnya untuk turun dari bus dan naik ke dalam ruang kapal yg tersedia. Alhamdulillah masih diberikan kesempatan kembali oleh Allah SWT untuk menikmati indahnya pulau Dewata untuk kesekian kalinya.
Suasana di Dalam Kapal
Suasana di Dalam Kapal
03.30 : Tak perlu menunggu lama, kapal pun mulai diberangkatkan dari pelabuhan Ketapang menuju pelabuhan Gilimanuk walaupun hanya berisi tiga kendaraan besar saja. Cuaca dan kondisi ombak saat malam menjelang pagi itu cukup mendukung perjalanan kali ini dengan kondisi ombak yg tenang. Lanjut shalat jamak Magrib dan Isya dulu di mushola dalam kapal sebelum waktunya habis.
Meninggalkan Pelabuhan Ketapang
03.50 : Pemandangan kelap-kelip lampu pelabuhan Gilimanuk yg mulai nampak dari selat Bali ini menandakan tak lama lagi kapal akan segera sampai di pulau Dewata.
Pemandangan Selat Bali




HARI 2 => WITA Style
05.08 : Shalat Subuh dulu di mushola kapal lagi saat udah masuk waktunya sebelum kembali turun ke area dek kapal. Alhamdulillah perjalanan selanjutnya menuju Denpasar ini dapat sya nikmati dengan tenang karena udah melaksanakan kewajiban kepadaNya. 
Suasana Area Dek Kapal
05.20 : Tak sampai 1 jam mengarungi selat Bali ini, kapal pun mulai merapat ke pelabuhan Gilimanuk. Setelah kapal bersandar di dermaga LCM pelabuhan Gilimanuk, satu per satu kendaraan mulai keluar dari dalam kapal. Masih di bawah kendali driver pertama, bus langsung digas pelan-pelan keluar dari area pelabuhan tanpa harus direpotkan dengan pemeriksaan KTP bagi para penumpangnya. Padahal dulu pas naik GH ATB disuruh turun semua penumpangnya dan berjalan menuju tempat pemeriksaan KTP dulu. Hiburan musik pop mulai diputar kembali untuk mewarnai perjalanan akhir menuju Denpasar ini.
Keluar Kawasan Pelabuhan Gilimanuk
Keluar Kawasan Pelabuhan Gilimanuk
05.30 : Mampir mengisi solar dulu di SPBU Gilimanuk milik Gunung Harta. Penumpang yg bertujuan Singaraja dioper naik shuttle GH di sini.
Mengisi Solar di SPBU Gilimanuk
05.38 : Bus diberangkatkan kembali meninggalkan SPBU Gilimanuk dengan dipacu santai saja. Pemandangan jalan yg gelap gulita akibat minim penerangan ini diperparah dengan banyaknya jalan yg rusak sehingga sang driver harus pintar memilih jalan. Kru GH 125 kemudian membagikan snack pagi yg berisi roti isi coklat, biskuit isi coklat, snack ringan dan air mineral gelas kepada penumpangnya. Lumayanlah sebagai camilan menikmati perjalanan Gilimanuk-Denpasar ini.
Berangkat dari SPBU Gilimanuk
Snack GH 125 yang Kedua
05.55 : Melintas Melaya, tiba-tiba bus dipinggirkan dan driver pertama ini turun di sini dan digantikan kembali oleh driver tengahnya tadi, mungkin rumahnya berada daerah sekitar sini. Asekkk ganti lagi sama driver tengahnya tadi yg lebih suosss bawanya. Dan memang benar setelah dibawa driver tengahnya lagi, bus kembali dipacu kenceng dan mosak-masik seakan pengalaman buruk semalam mulai terlupakan hohoho...
Melintas Melaya
06.10 : Melintas Banyu Biru.
Melintas Banyu Biru
06.15 : Memasuki kota Negara yg merupakan ibukota kabupaten Jembrana ini tetapi harus dilewatkan pinggir kotanya karena jalan utamanya ditutup untuk CFD mungkin.
Memasuki Kota Negara
Memasuki Kota Negara
06.23 : Lepas Kota Negara kembali mosak-masik lagi namun kendaraan yg melintas pun semakin ramai. Dan sya kembali tertidur untuk kesempatan terakhir sebelum sampai di Denpasar hoho...
Lepas Kota Negara
07.20 : Melintas Selabih mulai terlihat indahnya pemandangan pantai yg berada tak jauh dari pinggir jalan raya Gilimanuk-Denpasar ini.
Melintas Selabih
07.30 : Melintas Soka mulai disambut dengan kepadatan kendaraan dari dua arah yg didominasi truk bermuatan sehingga mulai kesulitan buat goyang kanan dan lebih sering mengikuti bokong truk dari belakang huffttt...
Melintas Soka
07.40 : Melintas tanjakan Bajera langsung memanfaatkan momen singkat ini untuk mengasapi semua truk yg sejak tadi menghalangi laju GH 125 ini. Lanjut melintas pasar Bajera yg cukup ramai pagi itu dengan segala aktivitasnya.
Melintas Bajera
07.50 : Melintas Megati sempat kress dengan Kramat Djati, Lorena dan PK tujuan Jakarta yg emang biasa berangkat pagi dari Denpasar.
Melintas Megati
08.12 : Memasuki bypass Kediri, Tabanan. Beberapa penumpang turun di sekitar Tabanan ini dan penumpang yg ingin melanjutkan perjalanan menuju Ubung disarankan oleh kru GH 125 ini untuk turun di sini saja dan berpindah naik bus mini Gilimanuk-Denpasar yg kebetulan lagi ada yg melintas dengan tarif 10rb daripada harus mencari angkutan di terminal Mengwi yg dimungkinkan tarifnya ugal-ugalan atau naik Trans Sarbagita yg harus nunggu penuh dulu. Akhirnya banyak penumpang yg turun di sini dan berpindah ke bus mini yg udah distopin sama kru GH 125 ini. Kebijakan pemerintah yg memindahkan operasional terminal Ubung ke terminal Mengwi ini memang sempat menimbulkan pro dan kontra karena letaknya yg semakin jauh dari pusat kota Denpasar sehingga penumpang harus merogoh kocek lagi untuk angkutan menuju Ubung.
Melintas Tabanan
Menurunkan Penumpang di Tabanan
08.30 : Memasuki bypass Mengwi yg menandakan bahwa perjalanan panjang kali ini akan segera berakhir karena bus akan segera memasuki terminal Mengwi yg berada di pinggir bypass Mengwi ini. Sebelum memasuki terminal, sempat berhenti sejenak menurunkan paketan dan tiba-tiba GH 123 nampak melesat memasuki terminal Mengwi duluan. Wew...kok GH 123 malah ada di belakang padahal tak kira udah nyampe duluan karena ga ketemu sama sekali di perjalanan sejak tadi.
Memasuki Bypass Mengwi
08.35 : Alhamdulillah sampai juga di terminal Mengwi yg merupakan terminal pusat sekaligus yg terbesar di pulau Bali ini walaupun letaknya masih sangat jauh dari pusat kota Denpasar. Penumpang yg tak ikut2an turun di Tabanan tadi tetapi ingin melanjutkan perjalanan menuju Ubung dapat menggunakan jasa bus trans Sarbagita yg udah disediakan dengan tarif 7rb saja. Kebetulan saat itu bus Trans Sarbagita yg tersedia udah siap-siap untuk diberangkatkan dengan penumpang lumayan terisi cukup banyak. Overall naik bus GH 125 ini sangat nyaman, suoss, full entertainment, mentul2 namun syangnya waktu istirahat di rumah makan yg kurang bersahabat untuk melaksanakan shalat karena belum waktunya Magrib udah berangkat lagi. Lanjut menuju depan shelter keberangkatan bus untuk istirahat sebentar sebelum kembali melanjutkan perjalanan pulang.
GH 125 Tiba di Terminal Mengwi
GH 125 Tiba di Terminal Mengwi
Video perjalanan fulltrip GH 125 Jogja-Denpasar Part 2 yg dimulai dari Ngawi hingga Mengwi ini dapat dilihat DI SINI.

Demikian perjalanan fulltrip Jogja-Denpasar bersama armada Gunung Harta GH 125. Semoga bermanfaat dan dapat memberikan gambaran mengenai waktu, tarif, armada dan sensasi perjalanan Jogja-Denpasar ini. Catatan perjalanan lanjutan untuk etape pulangnya yg tentunya lebih seru karena dilakukan secara trip to trip naik bus ekonomi bisa disimak DI SINI hehe....^ ^


14 comments:

  1. tetep setia menanti caper selanjutnya bos . . .

    ReplyDelete
  2. nahhh trip to trip ini yg ditunggu..sehat trus mas boss ben tetep suosss

    ReplyDelete
  3. Mas, Bus Mini yg dari Bypass Kediri Tabanan ke Terminal Ubung itu kalo malam jam 8 atau jam 9 masih ada gak ya ? Terima Kasih

    ReplyDelete
  4. Mas, Bus Mini yg dari Bypass Kediri Tabanan ke Terminal Ubung itu kalo malam jam 8 atau jam 9 masih ada gak ya ? Terima Kasih

    ReplyDelete
  5. Kalau Bisa Saya Doakan Biar Mas Bisa Naik Gunung Harta K410IB Atau OC500RF 2542

    ReplyDelete
  6. Mas Ariep coba dibuka IG nya ya

    ReplyDelete
  7. Dari mengwi ke ubung naik angkutan apa? Denger 2 ada bus damri ya?

    ReplyDelete
  8. Pesennya dari traveloka ga mas. Katanya suka beda sama yg dibook dapat kursinya. Benar nda ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kurang pham mas klo traveloka, sya selalu pke redbus

      Delete
  9. Pesennya dari traveloka ga mas. Katanya suka beda sama yg dibook dapat kursinya. Benar nda ya?

    ReplyDelete