Tuesday, 22 March 2016

First Time Touring ke Jakarta with HR 106 "La Samba" & PK W6 "Cah Solo"

LatePost ....
    Bisa pergi ke Jakarta naik bus malam executive yg nyaman dengan fasilitas yg lengkap dan tentunya kenceng larinya merupakan impian sya sedari dulu namun kenyataannya saya hanyalah jadi ATB mania, sekedar dari jogja ke surabaya atau semarang atau solo atau madiun ya begitu seterusnya sampe hafal jam keberangkatan beserta plat no Po. Sumber Group.
  Mengapa sya begitu ingin touring ke Jakarta? Karena ingin menikmati dahsyatnya goyangan bus malam di pantura yang notabene “ora ana sing alon”. Temen2 bismania biasa menyebutnya sebagai opera vantura. Ga salah sih mereka menyebutnya kya gitu dengan kondisi malam hari yang sepi ditambah jalan pantura yg kebanyakan trek lurus membuat banyak sopir bus malam beradu skill di sini. Mungkin sebagian besar orang akan terlelap tidur ketika memasuki arena ini, namun tidak demikian dengan seorang bismania.  Mereka akan menikmati setiap detik perjalanan yg dilalui dengan berbagai suguhan pertunjukan yg berbeda tiap episodenya.
 Berbekal dari pengetahuan minim mengenai Jakarta dan bus malam yg menuju ke sana saya pun searching2 di internet khususnya FB sih. Niatnya mau cari info tentang bus malam yg ga pake lemot ibarat seperti naik Sumber Semarangan gitu. Akhirnya pilihan pun jatuh kepada Po. Haryanto 106 La Samba ? Kenapa ya kok suka sama bus ini ? Menurut info dari temen yg udah pernah ngrasain ternyata bus ini termasuk bus yg sessss. Bus Muriaan gitu loh. Okelah keinginan semakin menjadi sambil menunggu wisuda bulan Mei mendatang. Dan saya pun ngajakin temenku untuk menemani touring ke jakarta. Alhamdulilah ia pun mau. Namanya Muhandhis, cah W area cabang Baturetno dia ,bismania spesialis jakartanan tp micekan nek pas OTW haha... Tapi harus menunggu ia selesai UN dulu. Ga papa deh sambil nyari duit buat beli tiketnya yg ga murah lho, maklum bus eksekutif jeeee.
    Ada niat pasti ada jalan .... akhirnya tgl 21 April 2014 saya pun ke agen prambanan untuk membeli tiket. Dalam hati “kenapa ga ada yg jurusan jogja ya kan lebih deket ga harus ke prambanan dulu” Yoweslah saya rapopo penting touring. Pengennya berangkat tgl 26 ini tp setelah dikonfirmasi untuk tgl 26 hotseat telah terbooking. Waduh putar kepala lagi, contact2an lagi sm Handhis mau brangkat tgl brapa klo mundur. Akhirnya diputuskan tgl 30 April 2014 berangkatnya. Ok fix 2 tiket udah di tangan sembari menggelontorkan uang 300rb ke Koh Wan, agen Prambanan. ( oh my God buat touring numpak Sumber oleh pirang PP kui ). Ga papa deeh sekali2 wong yo ora mbendino mumpung iseh nom batinku haha. Tinggal menunggu hari sembari H2C jikalau bis nya perpal atau duet sopir andalan La Samba turun.
 Baru berselang 2 hari setelah mendapatkan tiket, ada berita duka dari keluarga bpk H. Haryanto, pemilik bus Po. Haryanto dimana istri beliau meninggal dunia. Karena hal tsb hari kamis 24 April semua kegiatan operasional Po. Haryanto ditiadakan alias semua bus perpal. Oh my God ... masalah lagi. Mau ga mau harus puter kepala lagi ngrembug jadwal keberangkatan. Knapa harus mundur? Karena HR 106 sebelum perpal berangkat dr prambanan pada tanggal genap dan sekarang jadi tanggal ganjil. Sebenarnya kres2annya HR 106 juga sessss lhoo yaitu HR 108 Lamborghini tapi saya ga terlalu tertarik wong pengennya La Samba og. Contact2an dengan agen pun berlangsung kembali dan alhamdulillah masih dapat hotseat bangku 1a 1b untuk tgl 1 Mei 2014. Untung agen e apik an mbek saya haha.
Tiket HR
  Sembari menunggu hari H, kepikiran naek apa kembalinya dari Jakarta. Perdebatan berlangsung dengan temanku. Dia semula pengen naik HR 78 dari Kampung Rambutan tapi HR 106 ga masuk kampung Rambutan akhirnya ga jadi. Ganti pngen naik Bejeu turun Kudus tapi saya ga mau coz duit ngeprees bos. Saya sih pengennya ntar turun pinangranti aja terus baliknya naik HR 107 Ningrat. Tetep ora jodo dua kepala ini. Akhirnya tak serahkan kepadanya urusan balek dari Jakarta dan pilihannya jatuh pada Pahala Kencana W5/W6. Okelah saya nurut ae soale ada pak mandor e PK yaitu mas Widi yg setia memberi info keberangkatan PK W series yg notabene sesssss juga.
Hari yang ditunggu akhirnya tiba juga.....
 Persiapan sejak pagi sudah dilaksanakan, dari packing2 baju sampai bekal konsumsi yg akan dibawa di dalam bis. Hari itu begitu semangat. Namun ternyata ada kabar yg kurang mengenakkan lagi, ternyata saat itu jatah pertama mas Yoyok turun. Rasanya kya meledak ini hati, padahal kan pengen naik La Samba gara2 aksi mas Yoyok yg sudah terkenal handal ketika membawa bus. Ya sudah apadaya hari itu tetap berangkat namun tidak sesemangat pertama kali. Ketika hari sudah hampir siang, saya mulai persiapan dg mandi terlebih dahulu dan sholat karena di dalam saya harus datang di agen sebelum jam 13.00. Okelah persiapan sudah beres, si Handhis akan menunggu saya di terminal Kartosuro karena memang semua bus HR akan melakukan transit di sini untuk penumpang yg bertujuan berbeda dg trayek bus asal. Sebelum berangkat sya pun melaksanakan sholat jamak dhuhur n Ashar dulu.

HARI 1
12.20 : Naik motor menuju agen Prambanan.
12.45 : Sampai di Prambanan, menuju penitipan motor terlebih dahulu.
12.50 : Sampai di agen Prambanan, disambut hangat oleh Koh Wan, ternyata busnya belum datang dan saya dipersilakan duduk dulu menunggu bus datang.
13.25 : Setelah menunggu lumayan lama, akhirnya datang juga si La Samba. Kesan pertama melihat bus ini sangat menggoda. Ga lupa cekrek dulu hehe. Setelah naik dan menduduki seat 1a, akhirnya kesampaian juga naik bus eksekutif walaupun menurut sya masih tergolong sempit dg konfigurasi 34 seat yg diusung oleh HR. Selimut dan bantal pun juga tersedia di masing2 seat.
HR 106 "La Samba"
13.35 : Bus berangkat dg membawa beberapa penumpang dari agen Prambanan ini. Ternyata driver pinggirnya adalah Pak Aji gendut. Berarti mas Kris akan membawa tengah nih. Josss lah kayaknya. Selama perjalanan prambanan-kartosuro ini, bus dipacu dg kecepatan sedang sembari sesekali mampir ke agen-agen untuk mengambil penumpang. Iseng2 nyoba wifine ternyata bisa connect karena paketane habis huffft.
Driver Pinggir : Pak Aji gendut
13.50 : Masuk bypasss klaten tiba-tiba diblong kanan sma SR 7079 Pak Kansas .... josss tenan. Bus ini lumayan nyaman karena nyaris tidak ada bunyi kreket2 khas Hino RK8.
Masuk Bypass Klaten
14.00 : Mampir agen terminal Klaten yg sementara berposisi di belakang terminal klaten yg rencananya akan dibangun masjid agung.
14.50 : Sampai di Terminal Kartosuro. HR 106 yg saya naiki merupakan bus Team Solo pertama yg masuk terminal. Handhis pun segera menghampiri saya dan naik ke bus. Tidak lupa cekrek2 dulu di sini.
HR 106 Tampak Depan
HR 106 Tampak Belakang
Setir HR 106
15.20 : Bus-bus HR Team Solo kala itu sudah lengkap, ada HR 106, HR 107, HR 63, HR 62, dan HR 53.
HR 62
HR 53 dan HR 107
HR 63
Tampak Belakang HR 107
15.45 : Take off dari Kartosuro kedua setelah HR 107 "Ningrat", lepas kartosuro bus masih dipacu santai.
16.00 : Baru sampai banyudono sudah ada penumpang yang meminta berhenti karena mau BAB kwkwkwk. Akhirnya HR 106 pun berhenti di depan pom bensin dan mempersilakan penumpang tadi untuk ke toilet. HR 62, HR 53 dan HR 63 pun duluan meninggalkan kami.
16.30 : Masuk terminal Boyolali untuk mengambil penumpang. Lepas Boyolali langsung mosak-masik mengOT bus-bus di depannya termasuk bus wonogirian.
17.00 : Masuk terminal Tingkir disambut hujan deras untuk mengambil penumpang.
17.40 : Masuk  terminal Ungaran untuk mengambil penumpang. Di sini HR 106 serasa jadi artis. Banyak sekali anak2 yg memfoto bus ini hehe. Lepas Ungaran,crew pun membagikan snack berupa air mineral gelas dan roti isi coklat.
18.10 : Mengambil penumpang di agen Banyumanik.
18.20 : Memasuki tol Tembalang. Lepas tol tembalang langsung dipacu kencang hingga tembus kecepatan max 117 kpj karena jalan masih terlihat basah akibat hujan tadi sore.
Kecepatan Max HR 106 di Tol Semarang
18.40 : Ngepom di mangkang bareng HR 64 "Walther" dan HR 112 "Sang Pemimpi". Beberapa saat kemudian HR 63 "The Survival" pun datang untuk ngepom juga, padahal tadi kan udah duluan. 
19.15 : Ketemu HR 64 memasuki kota kendal langsung diseset kiri oleh pak aji gendut.
19.40 : Sampai juga di RM Menara Kudus dan sudah berbaris pula beberapa petarung pantura yg siap menggoyang panasnya jalur pantura. Kami pun cepat-cepat mengambil servis makan  dengan mengambil nasi soto ayam dan teh angeet agar nanti bisa ada waktu longgar untuk sholat dan hunting.
Pasukan Menara Kudus
La Samba Bersanding dengan HR yang Lain
La Samba Tampak Belakang
20.10 : Take off dari RM Menara Kudus dipunggawai oleh mas Kris. Lepas RM, gas pun langsung dibejek dalam-dalam dan melewati tanjakan plelen tanpa ngos2san sedikitpun dengan mengOT satu per satu bus yg berjalan perlahan ketika menanjak.
20.45 : Ketemu HR 107 di batang, akhirnya ditempel terus dan berhasil diOT oleh mas Kris.
20.55 : Saat bangjo di pekalongan HR 107 tiba-tiba dari belakang goyang kanan pas hijau. Mas Kris pun langsung mengejar HR 107 dan terjadi konvoi hingga sebelum memasuki lingkar pemalang. HR 107 berhasil diOT lagi di sini dan ditinggalkan oleh HR 106.
22.20 : Melintas Kota Tegal.
22.50 : Memasuki tol pejagan. Di sini gas pun dibejek dalam-dalam oleh Mas Kris hingga keluar tol palimanan dengan rekor kecepatan maksimal menurut aplikasi ulysse Speedometer yaitu 127 kpj (Maklum solar corrr gan). Cukup banyak bus yg dapat diOT di sini baik pasukan wonogirian, jogjanan, trio DDS dan beberapa muriaan (lupa spesifiknya apa aja).
Kecepatan Max HR 106 di Tol Pejagan
23.50 : Keluar GT Palimanan, lanjut lagi menggoyang pantura.


HARI 2
02.00 : Macet di kawasan pamanukan, tepatnya setelah fly over. Bus-bus wonogirian pun banyak yg tertahan di sini termasuk PK W juga. Mau buka jalur tetapi banyak polisi yg berjaga. Mas Kris mendapat info kalau macetnya hingga sampai Jatisari, sehingga Mas Kris memutuskan untuk belok kiri melewati sadang. Jalan yg dilewati ini tidak begitu lebar namun bus tetap dibawa ngejoss. Ternyata di belakang kami ada HR 107 yg juga memilih melewati jalur ini, sehingga kedua bus ini konvoi hingga memasuki tol sadang.
03.10 : Memasuki tol sadang untuk menuju tol jakarta-cikampek. Bus dipacu dengan kecepatan maksimal karena sudah banyak waktu yg terbuang untuk memutar melewati sadang agar terhindar dari kemacetan. Sampai di GT Cikarang Utama, mas Kris pun langsung digantikan kembali oleh Pak Aji.
04.00 : Alhamdulillah sampai di terminal rawamangun yg merupakan tujuan pertama dari bus ini. Langsung menuju masjid samping terminal untuk bersih diri dan shalat subuh berjamaah.
05.30 : Nggembel di sekitar terminal.
08.00 : Sarapan dengan mie ayam yg kebetulan penjualnya orang asli wonogiri.
09.00 : Setelah agen PK sudah buka dan siap melayani pemesanan tiket, kami pun langsung membeli tiket untuk tujuan wonogiri, tetapi kami request pada mas Yudi, agen RM biar dapat W6 "Cah Solo" yg kala itu dipunggawai oleh pak tris dan mas irvan yang sudah terkenal handalnya. Alhamdulillah tiket sudah di tangan dan tinggal menunggu jam keberangkatan nanti siang. Cukup mahal juga harga tiket VIP via agen RM ini yaitu 150rb padahal seharusnya hanya 135rb.
09.30 : Nggembel di terminal rawamangun sampai menjelang shalat jumat.
11.30 : Shalat Jumat dulu di masjid samping terminal RM tadi.
12.40 : Kembali menuju agen PK untuk menunggu keberangkatan bus. Dikabari oleh mas Yudi, kami disuruh naik bus tujuan Malang terlebih dahulu dan nantinya dioper di RM UUN pamanukan. Alhamdulillah ternyata kami dikasih armada MB OH 1626 executive class B 7829 IZ yang akan diberangkatkan pukul 13.30. Sembari menunggu keberangkatan, kami pun nyari makan dulu dan akhirnya makan mie ayam lagi seperti yg kami makan tadi pagi  :v
PK  B 7829 IZ
13.30 : Waktu sudah menunjukkan pukul 13.30, namun bus belum tampak dihidupkan oleh sang driver. Wah bakalan molor lagi nih pemberangkatannya, padahal armada yg lain mulai diberangkatkan satu per satu. Mulai dari armada tujuan prabumulih, denpasar, ponorogo dan juga armada malang yg lain.
14.00 : Bus sudah menunjukkan tanda2 akan diberangkatkan, sang driver mulai memanaskan mesin bus. Kami pun langsung naik dan memilih seat belakang karena status kami yg cuma sebagai "titipan" sampai rumah makan. Tentunya nyaman sekali bus ini dengan konfigurasi seat aldilla 2-2 sejumlah 32 seat + bantal n selimut. Apalagi ditambah dengan fasilitas air suspension bawaan MB OH 1626, mak nyusss pokok e. 
Interior PK B 7829 IZ
Seat PK B 7829 IZ
14.20 : Penumpang bus ini pun satu per satu mulai naik ke dalam bus. Lumayan juga penumpangnya, sekitar 20 an orang yg naik dari RM. Ternyata masih ada penumpang lagi yg belum datang dan bus pun mau tak mau harus menunggunya, hufft.
Persiapan Keberangkatan
14.40 : Akhirnya setelah penumpang tsb datang, bus pun diberangkatan. Lepas RM disambut kemacetan sebentar di luar terminal.
Berangkat dari RM
14.55 : Memasuki tol menuju arah cikampek. Ternyata dari RM, bus ini gak ngambil penumpang lagi di agen-agen lainnya langsung ngejoss tol menuju cikopo. Nyaman sekali rasanya naik bus bersuspensi udara ini, walaupun bus dipacu tidak terlalu kencang saat melaju di tol.
Onboard PK B 7829 IZ
15.20 : Ngepom dulu di rest area KM 19 tol jakarta-cikampek. Beberapa bus PK pun juga telah mengantri mengisi solar di sini. Sya pun memanfaatkannya untuk ijin ke toilet dan shalat ashar sekalian. 
15.40 : Melanjutkan perjalanan kembali dengan kecepatan yg standar dan tidak terlalu mosak-masik (mengutamakan kenyamanan penumpang mungkin ya...hehe). Tiba-tiba handhis dapat sms dari mas irvan kalau ternyata hari itu dia ngeline sebagai W2 karena habis service di pool pegangsaan. Kami pun langsung pucet dah kalo ga jadi naik W6. Handhis pun meyakinkan sya kalo nanti pas di RM UUN, kami bilang sama kontrole biar bisa tukar n ngikut mas Irvan. Okelah semoga berhasil nanti perjuangan kami.
16.20 : Macet di GT Cikopo. Akhirnya belok kanan dulu arah sadang kemudian putar putar balik untuk menghindari antrian yg panjang.
Macet di Cikopo
16.30 : Kontrol di agen cikopo. Di sini crew juga mengambil snack dan air mineral yg akan dibagikan pada penumpang. Lumayan lah nebeng executive class kebagian fasilitasnya juga, hehe. Setelah kontrol, bus pun diberangkatkan kembali dan siap menggoyang pantura hingga RM UUN nanti di pamanukan. Bus lumayan dibawa mosak-masik tetapi tetep alus dan nyaman. Di dalam bus ini sya manfaatkan untuk tidur dulu sebelum menikmati opera vantura nanti malam.
17.40 : Alhamdulillah sampai di RM UUN, kami pun turun sambil mengucapkan  terima kasih pada crew sudah mengantarkan sampai RM UUN ini. Langsung masuk ke dalam RM untuk mengambil servis makan prasmanan nasi rames. Nasi rames kali ini terdiri dari nasi, sayur lodeh, sambal, ayam goreng dan kerupuk. Lumayan lah untuk mengisi perut yg udah keroncongan ini. Tetapi syang, minum yg disediakan hanya air mineral gelas bukan teh hangat.
17.55 : Setelah kenyang, kami pun menuju masjid samping RM untuk shalat dan bersih diri.
18.30 : Mendapat info kalau W6 baru sampai cikopo, sehingga mungkin sekitar set 8 baru sampai sini dan berangkat lagi sekitar pukul 8 malam. Sembari menunggu kami pun bersantai-santai duduk di depan RM sambil melihat bus PK yg datang silih berganti, karena memang banyak sekali armada dan trayek yg dimiliki oleh PK. Di sebelah timur juga ada beberapa GMS dan Santoso yg juga melakukan servis makan di RM UUN.
19.10 : PK yang bertugas sbg W6 dan seharusnya kami naiki pun datang. Ternyata yg jalan adalah Evonext Hino RG. Ada juga teman handhis yg ikut bus tersebut dan bercerita kalau yg bawa lumayan ngejoss. Tapi kami masih pengen naik W6 "Cah Solo" aja yg sebentar lagi juga akan datang.
19.20 : PK W6 "Cah Solo" B 7851 IZ dg body Jetbus HD Hino RK8  pun datang dg kendali mas irvan dan crew mas jumanto. Handhis pun langsung menemui mas irvan agar membantu ngomong dg kontrol RM UUN yg notabene judes n kurang ramah itu. Alhamdulillah akhirnya diperbolehkan ikut mas irvan walaupun awalnya sempat debat sebentar dg pihak kontrol hehe (Makasih mas Irvan).
PK W6 "Cah Solo" Datang Sebagai W2
Suasana RM UUN
PK W Area di RM UUN
Pasukan PK di RM UUN
20.00 : Setelah servis makan, akhirnya W6 ini diberangkatkan dg kendali pak Tris yg sudah tidak diragukan lagi pengalamannya dan jossnya. Ternyata bus yg memiliki 38 seat ini hanya terisi 10 an penumpang jadi kami bisa bebas milih seat. Bus ini berangkat paling akhir setelah W5, W1, W3, dan W6 evonext berangkat.

PK W6 "Cah Solo"
20.10 : Awalnya Handhis duluan yg menuju seat CD yg dipisahkan oleh sekat untuk menyaksikan opera vantura yg disuguhkan W6 ini. Setelah mas Jum pindah ke belakang untuk istirahat sya pun ngikut Handhis ke depan. Ternyata pak Tris ramah sekali dan beliau banyak cerita seputar dunia bus malam dan kiprahnya selama ini. Sambil bercerita, beliau tetap memacu busnya dg kecepatan cukup tinggi dan mengOT bus-bus yg berada di depannya baik muriaan maupun wonogirian, termasuk HR 55 dan HR 51 sebagai pemanasannya. Terlihat speedometer yg tidak bergeser dari angka 80 hingga 100 kpj (Maklumlah PK juga menganut sistem solar corrr).
20.45 : Memasuki GT Palimanan hingga pejagan, di sini mulailah pak Tris menunjukkan aksinya untuk menggeber bus ini dg kecepatan tinggi sambil terus mengOT satu per satu bus di depannya. Salah satu targetnya adalah bisa mengejar HR Team Solo yg sudah duluan berangkat.
21.40 : Lepas tol kanci hingga pejagan, kecepatan bus pun semakin ditingkatkan hingga tiba-tiba alarm speed limiter berbunyi, hehe. Pak Tris pun langsung menepikan bus kemudian mencabut kabel alarm speed limiternya agar tidak bunyi lagi. Setelah digeber lagi, terlihat jarum speedometer sudah menunjukkan 135 kpj, tetapi yg terdeteksi di aplikasi ulysse speedometer adalah 128 kpj yg merupakan kecepatan max W6 ini di tol pejagan.
Kecepatan Max PK W6 di Tol Pejagan
21.50 : Keluar dari tol pejagan langsung berduel dg PK Maduraan yg akhirnya bisa diOT juga. Sya dan handhis secara bergantian berperan sebagai pemberi aba2 layaknya kernet e sumber haha. Cukup seru juga aksi pak Tris saat itu dan kami pun menikmati opera vantura yg disajikan hingga pom bensin mangkang dan diperbolehkan juga untuk memvideonya. Pengen lihat aksi selengkapnya ? Ini dia...


HARI 3
00.30 : Melintas plelen melewati jalan lingkar alas roban tetapi tidak mampir RM Sendang Wungu. Oh ya PK B 7829 IZ yg kami naiki tadi dan PK W6 Evonext RG berhasil di OT di Batang dan Banyuputih.
00.55 : Melintas kota kendal lanjut kaliwungu via kota. Sempet berduel juga dg Garuda Mas MB 1830 di kaliwungu. Di flyover lingkar kaliwungu ketemu sama HR 107 baru sampai sini ternyata, hehe.
01.10 : Ngepom bareng HR Team Solo (HR 107, 106, 62), PK W1, PK W3, dan PK W6 Evonext RG tadi di belakang. Lumayan banyak PK yg ngepom di sini ditambah HR team solo juga sehingga cukup lama ngantrinya.
Ngepom Bareng HR Team Solo
01.30 : Berangkat lagi mengejar HR 107 yg berangkat duluan dan masih dikendalikan oleh Pak Tris. Sampai di krapyak, tiba-tiba turun hujan, akhirnya masuk tol dg kecepatan yg tidak terlalu tinggi karena jalannya menjadi licin akibat hujan.
02.15 : Lepas tol ungaran, pak Tris memacu bus dg kecepatan tinggi lagi karena hujan sudah reda dan aspal dirasa tidak terlalu licin. Cukup tercengang ketika bus digas sampai mentok 140 kpj sambil mrinding juga karena jalanan yg dilalui berupa turunan yg agak curam.
Speedometer Mentok 140 kpj
02.40 : Sampai di Salatiga, Pak Tris kemudian beristirahat di belakang dan digantikan mas irvan lagi. Kami pun juga balik ke belakang untuk tidur karena udah ngantuk banget.
03.30 : Ngepom di Pabelan.
03.40 : Alhamdulillah sampai Terminal Tirtonadi dg selamat sedangkan Handhis tetap melanjutkan perjalanannya sampai Wonogiri. Lanjut istirahat sebentar di samping shelter surabaya sambil menunggu adzan subuh.
04.20 : Shalat Subuh berjamaah di masjid terminal.
04.40 : Menuju Taman untuk menunggu bus arah Jogja. Cukup lama juga menunggu Sumber arah jogja hingga lumutan di sini.
05.10 : Akhirnya datang SS 7576 (tumben udah sampe sini, mesti ngeslah, hehe) yg mengantarkan sya smpai Prambanan. Di dalam bus ini sya manfaatkan untuk tidur aja hehe.
06.20 : Sampai di Prambanan. Lanjut mengambil motor di penitipan dan pulang ke kos.
07.10 : Alhamdulillah sampai kos dengan selamat.


Tarif :
Prambanan-Rawamangun : 150k (HR 106 "La Samba")
Rawamangun-Solo : 150k (PK B 7829 IZ dan PK W6 "Cah Solo")
Solo-Prambanan : 6k (SS 7576)






2 comments:

  1. Muhandis yang pake kaca mata bukan itu yaa mas hehe yg sering main di pabelan bareng jodi semasa jayanya PK W series

    ReplyDelete