Monday, 13 November 2017

Touring Dadakan Istimewa Bersama Armada Suosss Sudiro Tungga Jaya "Kimmoura"

    Gabut yg berkepanjangan akibat gagal pulang kampung menjadi latar belakang utama lahirnya rencana touring dadakan kali ini yg sebenarnya ga ada rencana sama sekali sebelumnya. Seharusnya minggu ini jadwal sya mudik ke kampung halaman namun karena ada suatu hal, mudiknya pun harus ditunda minggu depan. Rencana buat touring pun langsung menghampiri pikiran sya namun tentunya sangat mepet waktunya utk membuat KPS karena keputusan ga jadi mudik ini baru terlintas pada Kamis malam sehingga diputuskan buat touring tek tok Jakarta kembali saja.
     Rencana awalnya, perjalanan tek tok ini hanya akan dibagi menjadi 3 etape utama yaitu Jogja-Jakarta ; Jakarta-Solo dan Solo-Jogja. Adanya promo diskon 45% dari Pahala Kencana untuk pemesanan tiket via webnya di hari ulang tahunnya pada tgl 2 November ini membuat sya tak boleh melewatkannya walaupun udah nyaris ganti hari. Setelah udah fix memesan tiket VIP tujuan Jogja-Kampung Rambutan seharga 88 ribu saja dari harga aslinya 160 ribu, saya pun langsung capcus menuju Alfa Mart buat membayar tiketnya. Sayangnya, udah 3 Alfa Mart yg sya datangi pada ga bisa mengakses pembayaran tiket PK sya. Berusaha berpindah ke Indomaret ternyata sama aja udah pada offline klo malem kaya gini hmmm akhirnya ga jadi deh memeriahkan ulang tahun PK dengan onboard bareng armadanya. KPS pun sedikit diubah dengan trayek Jogja-Kartosuro ; Kartosuro-Jakarta ; Jakarta-Solo dan Solo-Jogja. Memang sih kali ini ga ada rute antimainstream yg sya lalui dan hanya rute ita-itu saja sehingga harus ada "bumbu penyedapnya" agar touring ini terasa berkesan, salah satunya adalah armada yg dinaiki harus W O W.
     Keesokan harinya sya iseng2 nyari tiket online mbak Ocin (baca: Rosalia Indah) via webnya karena tergiur tiket promo executive plus Scania seharga executive biasa. Syangnya, tiket promo tsb hanya sya temui untuk tujuan Matesih-Bitung dengan jam keberangkatan dari Kartosuro yg sangat gasik (coret). Bisa juga ngikut bus executive plus Surabaya-Bitung/Surabaya-Bogor yg sekarang dapat jatah armada Scania tetapi bakal kemaleman startnya dari Kartosuro dan rawan ga bisa subuhan nyampe Jakarta (coret lagi). Kesimpulannya ga jadi nyobain mbk Ocin deh akibat jam keberangkatan yg kurang well...
     Akhirnya pilihan terakhir sya pun jatuh kembali pada Sudiro Tungga Jaya, mumpung masih promo harga tiket 170rb untuk tarif Jateng-Jakarta dan 190 ribu untuk tarif Jatim-Jakarta. Bus yg mulai naik daun di kalangan busmania karena armadanya yg sosss serta didukung oleh fasilitas yg oke dan kru yg ramah ini masih berhasil membuat sya terpycu buat mengulangi merasakan sensasinya lagi. Iseng-iseng sya pun menghubungi agen STJ Kartosuro yaitu mas Hendy via wa untuk menanyakan masih adakah tiket hotseat buat besok dg tujuan Jakartanya bebas mana aja walaupun awalnya pesimis banget H-1 bisa dapat hotseat. Kalo ga ada hotseat yg tersedia terpaksa deh ga jadi berangkat, ora hotseat ora mangkat pokok e....hohoho... Alhamdulillah, ternyata keberuntungan masih berpihak pada sya saat mas Hendy membalas wa sya dengan memberikan kabar gembira bahwa masih ada seat 1B tujuan Ciputat untuk keberangkatan hari Sabtu tanggal 4 November 2017. Yg lebih menggembirakan lagi dikasih tahu klo armada tujuan Ciputat buat jatah besok kalo ga rolling adalah STJ "Kimmoura". Mantap dah pokoknya, ga ngeker tapi bisa beruntung dapat armada Hino RN inceran yg anti kaca belah hehehe...semoga aja beneran ga rolling.
     Untuk perjalanan Jogja-Kartosuro, seperti biasa sya akan menggunakan bus ATB Sugeng Rahayu/Sumber Selamat saja sedangkan untuk perjalanan balik dari Jakarta akan dibahas di caper part 2 nantinya. Bagaimanakah keseruan perjalanan sya kali ini ? Mari kita simak bersama Check it out...
   

HARI 1
12.35 : Menuju terminal Giwangan dianter oleh teman kos karena touring kali ini akan sya awali menggunakan bus ATB saja untuk menuju Kartosuro. Sebenarnya pengen lebih sore lagi berangkatnya akibat pengalaman kemaren yg harus nunggu hingga 2 jam di terminal Kartosuro tetapi sama mas Hendy disuruh kumpul jam 15.30 karena busnya udah lepas Maospati sekitar 15 menit yg lalu. Okelah daripada nanti terjebak jam mepet mending berangkat lebih awal saja biar bisa transit shalat Ashar di sana nanti sebelum melanjutkan perjalanan ke Jakarta.
13.00 : Sesampainya di giwangan via pintu utara, sya pun langsung menuju shelter ekonomi Surabaya. Di shelter surabaya ekonomi, telah terparkir tiga bus SG yaitu SR 7067, SS 7433 dan SS 7240 serta 1 armada Mila Sejahtera "Bongak" di shelter Banyuwangi. Saat itu kebetulan juga ada Elmano dan Bonoz yg lagi cangkruan di terminal sehingga nyempetin nyamperin dulu sebelum berangkat.
Shelter Ekonomi Bus Tujuan Jatim
13.10 : SS 7240 dengan body discovery ini menjadi pilihan sya untuk mengawali perjalanan menuju Kartosuro setelah SR 7067 diberangkatkan. Hotseat sebelah kanan pun sya amankan.
SS 7240 Parkir Shelter
13.23 : Sekitar 10 menitan parkir, SS 7240 pun mulai dimundurkan dari shelter dan segera bersiap untuk segera diberangkatkan dengan driver pak Agus KoplakLepas giwangan, bus bermesin Hino AK8 ini langsung ngejoss dipacu mosak-masik namun tetep alus. 
Berangkat dari Terminal Giwangan
13.26 : Nyampe di perempatan Kota Gede udah gandeng sama SR Patas 7149. Konvoi kedua saudara ini pun berlangsung sesaat hingga bangjo ketandan saja. Selanjutnya SS 7240 berhasil mendahului SR 7149 saat menggoyang kiri di bangjo Ketandan.
Konvoi Bareng 7149
13.40 : Dan seperti biasa klo weekend kyak gini, sebelum sampai di pertigaan maguwo, kemacetan panjang mulai dirasakan akibat volume kendaraan yg meningkat. SR 7149 berhasil lepas dari kemacetan duluan akibat mlipir kiri terus. Lepas Maguwo, masih harus bermacet-macetan lagi hingga bandara. Barulah lepas bandara, lalin mulai lancar kembali namun masih tetap ramai. Bus malam tujuan Jakarta via selatan udah mulai nampak berduyun-duyun menuju arah jogja. 
Macet di Maguwo
13.58 : Melintas prambanan, kondisi lalu lintas terpantau ramai lancar dan cukup padat sejak dari pertigaan maguwo hingga prambanan ini.
Melintas Prambanan
14.18 : Memasuki bypass klaten, bus masih terus dipacu mosak masik.
Memasuki Bypass Klaten
14.20 : Memasuki terminal klaten untuk sekedar absen jumlah penumpang saja pada pak Dishub hehe...
Memasuki Terminal Klaten
14.23 : Lepas terminal Klaten langsung menggoyang kanan Gunung Mulia dan barisan para truk yg lagi antri di bangjo setelah terminal Klaten ini.
MengOT Gunung Mulia
Goyang Kanan Lepas Terminal Klaten
14.27 : Aksi mosak-masik dan goyang kanan berlanjut bareng GH seri J menembus antrian panjang di pintu perlintasan KA dekat Polres Klaten. Lepas Polres Klaten, GH seri J tsb berhasil digoyang kiri saat di bangjo.
Goyang Kanan Bareng GH Sei J
14.40 : Melintas depan terminal Penggung.
Melintas Depan Terminal Penggung
14.46 : Melintas Delanggu. Sepertinya bakal terjadi hujan deras sebentar lagi saat melihat kondisi awan yg mulai menggelap.
Melintas Delanggu
15.04 : Saat hampir sampai di Kartosuro ternyata masih harus bermacet-macetan lagi akibat panjangnya antrian kendaraan di bangjo pertigaan Kartosuro bahkan udah nyampe kandang menjangan panjang kemacetannya. Apalagi ditambah kondisi hujan yg mulai menguyur kawasan Kartosuro.
Macet Parah di Kartosuro
15.07 : Alhamdulillah sampai di Kartosuro dengan selamat masih dalam edisi bermacet-macetan yg disambut hujan gerimis. Sya pun memilih turun di bangjo dekat bunderan Kartosuro saja dan lanjut lari menuju depan bunderan kartosuro karena ternyata mas Hendy udah nungguin sya di situ. Inilah salah satu pelayanan agen bagi para pelanggannya yg perlu diacungi jempol sehingga tak perlu kebingungan lagi untuk menuju terminal Kartosuro. 
15.12 : Tiba di terminal Kartosuro langsung diarahkan menuju agen STJ yg berada di samping agen Agra Mas dan jadi satu sama agen Putra Remaja. Tiket STJ seharga 170 rb ini langsung sya lunasi pada saat itu juga karena kemaren baru sempet pesen dulu. Sampai2 ga ditulis tujuan sya mana di tiket karena mas Hendy membebaskan sya buat turun mana aja yg sejalur dg trayek yg dilalui hoho...Satu lagi pelayanan yg selalu diberikan oleh mas Hendy kepada setiap pelanggannya yaitu selalu ditawarkan minuman teh atau kopi dan sya pun memilih teh hangat saja, mantap kan....
Tiket STJ
Tiket STJ
15.25 : Shalat Ashar dulu di mushola terminal. Usai sholat sudah nampak pasukan bus DD yg berduyun-duyun memasuki terminal Kartosuro, diawali dengan DD 05 dan DD 01 miliknya Pumas serta disusul Agra Mas BM 089. Sebelum naikin busnya esok hari, sekarang motoin busnya dulu aja kali ya hehe.. Bus-bus wonogirian dan ponorogoan juga nampak pada telat semua memasuki terminal Kartosuro yg infonya akibat adanya kemacetan di kerten dan wilayah lain sebelumnya. Sebenarnya makin sore keberangkatan dari Kartosuro makin seneng sya nya karena bisa barengan sama muriaan nantinya apalagi nunggunya sambil ngobrol bareng mas Hendy dan mas Antok (kenalan pas di agen) tentang dunia perbisan jadi ga terasa nunggu lama pun.
Agra Mas BM 89
16.23 : Setelah hampir 1,5 jam lebih menunggu di terminal Kartosuro, akhirnya datang juga STJ "Kimmoura" yg berbody New Setra Jetbus 2+ HD ini memasuki Terminal Kartosuro dengan kencangnya sambil mengeluarkan sepok-sepok manjahnya kemudian langsung diparkirkan di depan agen. Alhamdulillah hujan juga udah mulai mereda. Sya pun segera masuk ke dalam bus dan menempati hotseat No. 1B bersanding dengan manohara asal Sragen yg katanya turun di Cikarang ini muehehehe. Kesan pertama saat memasuki bus ini adalah istimewa dengan sambutan senyuman mas Irvan sebagai driver pinggirnya. Bus ini didukung oleh seat Aldilla sejumlah 32 seats yg dilengkapi dengan legrest, selimut dan bantal di masing2 seatnya. Kali ini jarak antarseatnya lebih lega menurut sya sehingga bisa selonjoran full tanpa nekuk untuk ukuran sya, berbeda dengan STJ "La Samba" dulu yg masih belum bisa selonjoran full walaupun sama-sama berkonfigurasi 32 seats. Seatnya juga sangat nyaman dengan kondisi bantal yg udah disetting di masing2 seatnya sehingga tinggal geser ke atas atau ke bawah sesuai posisi yg kita inginkan. Pandangan ke depan juga sangat luas tanpa embel2 topi SHD/HDD maupun penghalang sedikitpun. Mungkin populasi armada Jetbus HD/New Setra Jetbus 2 HD yg seperti inilah yg mulai langka digunakan oleh PO bus akibat era kekinian yg melanda.
STJ "Kimmoura" di Terminal Kartosuro
Onboard STJ "Kimmoura"
Interior STJ "Kimmoura"
Interior STJ "Kimmoura"
16.25 : Bus berdapur pacu Hino Hino RN air suspension ini langsung diberangkatkan dari terminal kartosuro dengan kendali mas Irvan dan kru mas Trisno setelah urusan administrasi dengan agen selesai. Berangkat dari terminal kartosuro, tak segan-segan bus langsung dipacu kenceng. Balutan air suspension Hino RN yg mentul-mentul ini menambah kenyamanan perjalanan kali ini ditambah hiburan musik dangdut yg diputar sepanjang perjalanan. Snack yg berisi roti isi cream, air mineral gelas dan kacang polong ini juga langsung dibagikan oleh krunya. Mantap dah servisnya bonus adanya wifi yg lumayan membantu buat siaran sepanjang perjalanan. 
Snack STJ
16.30 : Baru lepas kartosuro dan memasuki jalan raya Solo-Semarang langsung berhasil mengasapi SHD Scanianya Harapan Jaya kemudian disambut antrian kendaraan di bangjo ngasem dan bangak. 
MengOT Harapan Jaya SHD Scania
Macet di Bangjo Ngasem
16.55 : Melintas lingkar boyolali masih terus dipacu mosak-masik sejak lepas Bangak tadi. Belum ditemui lagi sesama bus malam sebagai lawan di perjalanan hingga lingkar Boyolali ini.
Melintas Lingkar Boyolali
17.00 : Lepas RSUD Boyolali berhasil menggoyang kanan Laju Prima dilanjutkan aksi goyang kanan terus menghalau kendaraan yg ada di depannya.
Goyang Kanan di Lingkar Boyolali
17.05 : Melintas depan terminal boyolali dan bertemu dengan Kramat Djati seri 6 yg baru saja keluar dari terminal Boyolali. STJ "Kimmoura" langsung menunjukkan style mosak-masiknya kembali di jalanan dalam mengejar KD seri 6 tsb. Tak butuh waktu lama buat STJ "Kimmoura" untuk dapat menggoyang kanan KD seri 6 tsb.
Melintas Depan Terminal Boyolali
MengOT KD Seri 6
17.10 : Setelah berhasil mengasapi KD seri 6 langsung dihadapkan dengan kondisi macet parah di kawasan Penggung, Boyolali. Tanpa pikir panjang, STJ "Kimmoura" kembali menyuguhkan aksi mendebarkan "Nggir ra minggir tabrak" dengan menggoyang kanan kendaraan2 yg pada terjebak macet, termasuk GH 122. Kendaraan2 yg melaju dri arah berlawanan pun dipaksa minggir oleh bus ini namun ada aja mobil yg ga terima jalurnya diserobot oleh bus yg nekat ngeblong ini. Alhasil adegan head to head alias adu banteng pun hampir saja terjadi, untung aja si mobil langsung bantir stir ke kiri utk menghindar saat jarak udah mulai mendekat hmmm....
Goyang Kanan Head to Head dengan Mobil
Video aksi STJ "Kimmoura" saat goyang kanan akibat macet di jalur Boyolali-Ampel dapat dilihat DISINI.

17.22 :  Macet di tanjakan sebelum Ampel. Padatnya kendaraan memaksa STJ "Kimmoura" untuk kembali menahan aksi goyang kanan dan kiri sepanjang jalur boyolali-ampel ini. Lepas dari kemacetan, tanjakan pun dengan mudah dilibas tanpa terengah2 dan kembali bermosak-masik ria. Mantap dah pokoknya mas Irvan yg mempunyai perangai kalem namun ganas di jalanan. 
Macet di Tanjakan Sebelum Ampel
17.25 : Melintas Ampel disambut hujan gerimis.
Melintas Ampel
17.33 : Tersendat kemacetan lagi di kawasan tengaran hingga klero yg padat merayap dan hanya bisa berjalan perlahan saja tanpa bisa mencoba goyang kanan maupun kiri.
Macet di Tengaran
17.50 : Melintas klero masih harus berjibaku dengan padatnya kendaraan yg mengular diiringi hujan yg cukup deras sehingga akhirnya hanya mengikuti alur kemacetan saja hingga memasuki Salatiga.
Macet di Klero
18.00 : Memasuki Terminal Tingkir Salatiga untuk mengambil penumpang di agen sekaligus berhenti sekitar 15 menit untuk memberikan kesempatan bagi seluruh penumpangnya untuk menunaikan shalat Magrib. Salut banget terhadap kru STJ "Kimmoura" ini, semoga kebijakan ini berlaku buat seluruh armada STJ dan dilakukan secara konsisten.
Memasuki Terminal Tingkir
Berhenti di Terminal Tingkir
18.15 : Bus kembali diberangkatkan dari Terminal Tingkir dan memilih belok kanan menuju arah GT. Salatiga.
Berangkat dari Terminal Tingkir
18.22 : Memasuki GT. Salatiga kembali disambut hujan gerimis. Ini merupakan kali pertama sya melintas tol Salatiga, syangnya karena lewatnya udah malam hari dan minim penerangan di sepanjang tol, jadi pemandangannya kurang bisa sya nikmati.
Memasuki GT. Salatiga
18.28 : Sepanjang tol Salatiga-Bawen ini tak segan-segan bus dipacu dg kecepatan tinggi di atas 100 kpj namun kali ini ga nyampe mentok gan karena kondisi jalanan yg lagi gerimis dan licin sehingga kecepatan maksimal yg terpantau adalah 120 an kpj. Hanya sendirian saja STJ "Kimmoura" berlari di sepanjang tol yg gelap gulita ini hingga akhirnya bertemu dengan Harapan Jaya HDD yg langsung diseset kiri olehnya.
MengOT Harapan Jaya
18.36 : Sya kira bakalan ngejoss tol hingga Krapyak tapi nyatanya malah memilih exit tol Bawen lanjut menyusuri jalur Solo-Semarang biasa. Sebenarnya malah seneng sih bisa memperlama waktu tempuh agar nyampe Krapyak nanti bisa barengan sama muriaan hehe...
Exit Tol Bawen
19.00 : Melintas Ungaran. Iseng2 tanya sama mas Trisno bisa ga kalo turun di kampung rambutan, eh ternyata kagak bisa cuma bisanya nnti turun di pasar rebo. Okelah nnti lihat sikon ajah.
Melintas Ungaran
19.12 : Melintas Pudak Payung tiba-tiba dari belakang nampak sosok Rosalia Indah NL 493 yg mencoba mendahului STJ "Kimmoura". Serangan demi serangan Rosin lakukan hingga akhirnya ia berhasil mematahkan pertahanan STJ "Kimmoura". Selanjutnya Rosin NL 483 hanya diikuti di belakangnya saja hingga Banyumanik.
Mengejar Rosin NL 493
19.15 : Mengambil penumpang di agen terminal Banyumanik. Ternyata hanya untuk mengambil 1 orang penumpang di agen Banyumanik saja dibela-belain keluar tol via exit tol Bawen huffttt...
19.17 : Lepas terminal Banyumanik alias di kawasan Sukun langsung dihadapkan kemacetan panjang kendaraan yg akan memasuki tol.
Macet di Sukun
19.23 : Memasuki tol Tembang.
Masuk Tol Tembalang
19.25 : Memasuki GT. Tembalang barengan lagi sama Rosin NL 493, alhamdulilah lancar jaya tak ada antrian kendaraan yg berarti saat itu. Tiba-tiba terdengar suara "DOKKK" seperti ada kendaraan yg menabrak bus dari belakang sambil sedikit ngesot saat STJ "Kimmoura" mencoba mengerem  ketika berpindah loket antrian. Ternyata bukan karena ditabrak kendaraan tetapi karena adanya trobel pada remnya. Alhasil, lepas Tembalang hanya dipacu santai sekitar 90-100 kpj saja hingga Krapyak untuk meminimalkan resiko ngesot lagi di jalan tol yg masih licin ini.
Memasuki GT. Tembalang
19.40 : Melintas Krapyak mampir di agen Krapyak dulu untuk menaikkan penumpang yg lumayan banyak sekitar 5 menitan. Saat itu pasukan muriaan udah pada melintas menuju Jakarta, terpantau NS 99, HR 06, HR 23 udah melenggang duluan meninggalkan Krapyak.
Mampir Agen STJ Krapyak
19.45 : Bus kembali diberangkatkan dari krapyak bebarengan dengan melintasnya HR 20 diikuti HR 26. Awal yg menarik buat pemanasan di pantura karena Mas Irvan langsung bersemangat buat mengejar para "artis" pantura tsb sambil dikompori sama krunya kwkwkw. Beberapa kali mencoba menyeset kiri HR 26 tetapi selalu gagal akibat adanya sepeda motor yg selalu menghalangi laju STJ "Kimmoura" ini. Bumbu-bumbu persaingan sengit namun sportif nampak terasa saat STJ "Kimmoura" mencoba mengimbangi permainan HR 26.
Mengejar HR 26
19.56 : Melintas Mangkang, HR 26 yg lagi konvoi dengan HR 20 udah berhasil diasapi dari sisi kiri namun lagi-lagi harus terhadang oleh truk yg mau masuk ke jalur lambat sehingga memaksa STJ "Kimmoura" berhenti sejenak dan HR 26 pun kembali melesat duluan.
Melintas Mangkang
20.05 : Tak begitu saja menyerah, upaya pengejaran HR 26 kembali dilakukan. Saat berada di persimpangan flyover lingkar kaliwungu, tiba-tiba STJ "Kimmoura" langsung mecok kiri secara mendadak mengikuti HR 20 yg berada di depannya HR 26 untuk melewati Kaliwungu via kota sedangkan HR 26 tetap memilih lurus via lingkar Kaliwungu.
Melintas Arah Kaliwungu
20.10 : Melintas Pasar kaliwungu malah kena macet barengan HR 20 akibat padatnya kendaraan yg melewati jalur yg sempit ini. Entah mengapa kok malah pada memilih via kota padahal klo via lingkar Kaliwungu menurut sya lebih cepat dan gak macet. Kemacetan diperparah dengan adanya palang KA Kaliwungu yg kala itu kebetulan ada KA yg lewat. HR 20 yg udah ga sabar dengan keadaan ini langsung melakukan aksi buka jalur hingga mentok di depan palang KA diikuti STJ "Kimmoura" di belakangnya. Alhasil saat palang KA dibuka, kesemrawutan  akibat ga ada yg mau saling mengalah antara kendaraan di kedua lajur pun akhirnya tak dapat dihindari kwkwkw...
Melintas Kaliwungu
Terjebak Macet di Kaliwungu
Video aksi pemanasan awal STJ "Kimmoura" di pantura bareng HR 26 dan HR 20 selengkapnya dapat dilihat DISINI.

20.26 : Lepas pertigaan lingkar Kaliwungu mulai beraksi lagi dengan goyang kanan kiri mendahului kendaraan di depannya sambil terus mengejar HR 20. Kelincahan HR 20 perlu diacungi jempol untuk usahanya menghalau kendaraan2 di depannya sehingga bisa ngacir duluan dia. Ramayana seri E2 menjadi korban awal dari usaha pengejaran terhadap HR 20 ini. Saat memasuki Kendal, kemelut lalu lintas mulai terlihat. HR 20 yg berada di lajur kanan membuatnya harus ikut2an tersendat sehingga STJ "Kimmoura" pun berhasil melenggang duluan dari sisi kiri yg lebih lancar.
Mengejar Ramayana E2
Melintas Kendal
20.35 : Melintas Cepiring ketemu sama PK Bojonegoroan yg terus ditempel ketat hingga dia nya pun menyerah dan memberikan jalannya pada STJ "Kimmoura".
Mengejar PK Bojonegoroan
20.40 : Usai meladeni PK lanjut mengejar Kramat Djati seri 8 dan tak perlu waktu lama langsung diseset kiri oleh STJ "Kimmoura" tanpa ampun sebelum sama2 memasuki RM. Sari Rasa.
Mengejar KD Seri 8
20.45 : Memasuki RM. Sari Rasa sudah nampak pasukan Nusantara SE, Harapan Jaya, Rosalia Indah, Gunung Harta, Kramat Djati, dan beberapa Garuda Mas yg lebih dahulu tiba di RM. Kupon makan di tiket pun langsung sya tukarkan dengan menu prasmanan yg terdiri dari nasi, bihun goreng, sop, ayam goreng, tempe bacem dan teh hangat. Mantapnya lagi semua hidangan prasmanan kali ini disajikan secara corrr alias kita bisa ambil sepuasnya tanpa dijagain oleh petugas RM hohoho...Bagi yg pengen menikmati es teh jg disediakan kok. Rasa makanannya juga enak dan berada di ruang servis makan khusus barengan sama Harapan Jaya jg yg cukup nyaman dan dilengkapi AC.
STJ "Kimmoura"
Menu Servis Makan di RM. Sari Rasa

21.05 : Setelah selesai makan lanjut shalat isya dulu di mushola RM.
21.20 : Para penumpang dari STJ "Kimmoura" ini satu per satu sudah pada masuk kembali ke dalam bus. Masih sama seperti edisi onboard STJ "La Samba" yg lalu, saat kembali ke dalam bus, seat dan selimut yg awalnya pada berantakan karena telah dipakai ternyata sudah dalam kondisi rapi kembali, sungguh pelayanan yg mantap buat PO satu ini. 
ST "Kimmoura" di RM. Sari Rasa
STJ "Kimmoura" di RM. Sari Rasa
21.30 : STJ "I Nerazzurri" nampak baru memasuki RM. Sari Rasa padahal kita aja udah persiapan mau berangkat lagi. Sebenarnya klo ga ngejar waktu kayak gini, makin lama waktu istirahatnya, makin bagus menurut sya soalnya bisa sekalian nungguin bus muriaan pada datang hehe...
21.35 : Bus akhirnya mulai diberangkatkan dari RM. Sari Rasa setelah lebih dari 45 menit istirahat di sini. Lepas RM, bus langsung dipacu kencang oleh driver tengahnya yaitu Pak Rismawan. Awalnya sempat pesimis dengan pembawaannya driver tengah yg satu ini, saya kira bakalan ga sekenceng mas Irvan tetapi nyatanya justru malah lebih sosss dan sama-sama suka ngejar armada lain hohoho...
Berangkat dari RM. Sari Rasa
21.37 : Rosin NL 471 menjadi korban pertama sesetan kiri STJ "Kimmoura" dan selanjutnya mengejar HR 143 dan HR 87 yg nampak berada agak jauh di depan. 
MengOT Rosin NL 471
MengOT HR 143
21.43 :  Melintas gringsing ternyata sang driver memilih jalur lurus via tanjakan lingkar plelen ditemani para truk muatan yg memenuhi jalanan hingga menyebabkan tersendatnya lalu lintas di tanjakan yg cukup curam ini. Tanjakan lingkar plelen dengan mudah dapat dipatahkan oleh STJ "Kimmoura" ini sambil mencari celah jalan di antara para truk yg hanya berjalan pelan seolah2 tak kuasa untuk menanjak.
Melintas Tanjakan Lingkar Plelen
21.50 : Lepas dari lingkar Plelen, STJ "Kimmoura" kembali menunjukkan aksinya dengan mengejar HR 20 yg kembali ditemui untuk kedua kalinya, emang jodoh nih sama si artis kayaknya. STJ "Kimmoura" berusaha mengimbangi permainan HR 20 yg terus mosak-masik dan merasa tak mau posisinya direbut dengan mudah oleh bus lain. Adegan menempel HR 20 dari belakang terus dilakukan hingga bertemu dengan KD seri 6 sehingga terbentuklah konvoi bus yg sama2 bermesin Hino RN. Syangnya konvoi ini hanya berlangsung sebentar akibat HR 20 yg udah ga sabar pengen melesat jauh meninggalkan STJ "Kimmoura" dengan berhasil menyeset kiri KD seri 6 sedangkan STJ "Kimmoura" masih tertahan di belakang KD seri 6.
Mengejar HR 20
Konvoi Bareng HR 20 dan KD Seri 6
22.00 : Melintas jalur Banyuputih-Subah yg ramai lancar, HR 20 udah tak lagi terlihat karena udah melesat jauh di depan sedangkan STJ "Kimmoura" masih harus berjibaku melawan aksi KD seri 6 yg tak mau dengan mudah memberikan jalannya. Kejar-kejaran duo Hino RN ini masih terus menjadi pemandangan menarik hingga akhirnya STJ "Kimmora" berhasil mendahuluinya dari sisi kiri dengan kencangnya. Niat hati ingin mengejar HR 20 namun apadaya hilalnya udah tak terlihat lagi dan pastinya bukan hal yg mudah untuk mengejar "artis"pantura satu ini.
Mengejar Kramat Djati Seri 6
22.15 : Melintas Tulis belum menemui lawan lagi selepas mengasapi KD seri 6 tadi dan hanya berlari sendirian hingga sebelum memasuki Batang baru ketemu sama GH seri F. GH seri F yg tak dapat diremehkan larinya terus berusaha menjauh dari serangan STJ "Kimmoura" namun usahanya sia-sia karena akhirnya tetep aja mampu diasapi juga.
Melintas Tulis
MengOT GH Seri F
22.23 :  Memasuki kota Batang, terlibat aksi kejar-kejaran antara bus parwis Solaris Jaya dan STJ "Kimmoura" ini yg berlangsung cukup sengit. Solaris Jaya dengan Hino RK8 spok-spoknya terus ditempel dengan serangan Hino RN yg ganas ini hingga akhirnya harus bersabar menerima sesetan kiri yg kencang dari STJ "Kimmoura".
Mengejar Solaris Jaya
MengOT Solaris Jaya
22.30 : Memasuki Pekalongan kembali bertemu Kramat Djati "Jack Daniels", Ramayana seri B dan F1. Ramayana seri B dan F1 dapat dengan mudah diasapi namun tidak demikian dengan KD "Jack Daniels" yg lumayan mosak-masik juga larinya. Sempet dapat diseset kanan namun kembali KD "Jack Daniels" melenggang duluan akibat adanya bus yg mau puter balik dan memaksa STJ "Kimmoura" berhenti sejenak.
Memasuki Pekalongan
Memasuki Pekalongan
Video aksi panturace STJ "Kimmoura" selengkapnya dapat dilihat DISINI.

22.40 : Saat di perempatan bangjo Pekalongan, STJ "Kimmoura" memilih belok kanan via kota sedangkan KD "Jack Daniels" memilih lurus via jalur bus. Sumba Putra menjadi korban sesetan pertama saat melintas jalur kota ini dan berhasil mendahului KD "Jack Daniels" yg melewati jalur bus.
MengOT Sumba Putra
22.47 : Lepas Pekalongan  bertemu dengan Kramat Djati seri 1 yg cukup mudah ditaklukkan.
Mengejar KD Seri 1
22.50 : Melintas Wiradesa.
Melintas Wiradesa
22.55 : Lepas Wiradesa tiba-tiba tragedi ngesot kembali terjadi, namun kali ini lebih parah karena bus tergelincir dalam kondisi zig zag dan nyaris tak bisa dikendalikan. Saat itu jalanan emang lagi basah dan licin akibat hujan. Mungkin yg bisa merasakan hanya saya dan penumpang lain yg masih terjaga, sumpah bikin jantung mau copot rasanya takutnya bus "bobok" di jalanan atau menabrak kendaraan lain. Untung saja saat itu tak ada kendaraan lain satu pun yg berada di samping maupun di depan STJ "Kimmoura" sehingga driver masih bisa mengendalikan bus dengan segala kemampuannya dan bisa dikondisikan kembali ke jalurnya. Kalo kagak, bisa-bisa masuk berita di koran esok hari, astagfirullah Istighfar terus pokoknya gara2 tragedi ini.
23.00 : Akhirnya bus dibelokkin dulu masuk ke SPBU sebelum jembatan sipait untuk memutuskan storing di sini. Pak Rismawan dan mas Trisno langsung bergegas memperbaiki kendala rem yg hampir membahayakan nyawa penumpang satu bus itu. Cukup lama perbaikan ini dilakukan hingga lebih dari setengah jam.
Storing di SPBU Sipait
23.28 : Alhamdulillah perbaikan udah selesai dan kini saatnya bergoyang di pantura lagi. Lepas dari SPBU, langsung berjibaku dg kemacetan di jembatan Sipait. STJ "Kimmoura" yg udah tak sabar lagi akibat udah banyak waktu yg terbuang langsung ambil lajur paling kiri dan mencoba mlipir kiri pol bareng mobil2 kecil walaupun hanya tersisa ruang sedikit saja untuk body bus sebesar ini, sing penting yakin insya Allah alangane minggir dewe hohoho...
Macet di Jembatan Sipait
23.38 : Melintas Comal ketemu sama New Shantika "Mata Sayu". Akibat berhenti yg cukup lama tadi membuat semakin banyak bertemu dengan bus muriaan di pantura. Usaha pengejaran pun dilakukan oleh STJ "Kimmoura" dengan menempel ketat terus di belakangnya hingga akhirnya nyerah juga si Mata Sayu saat kesempatan menyeset kiri berhasil dilakukan oleh STJ "Kimmoura".
Mengejar New Shantika "Mata Sayu"
23.44 : Melintas Petarukan ketemu sama HR 08. Aksi kejar-kejaran pun kembali terjadi. Duo hino RN ini pun saling unjuk kebolehan bergoyang-goyang mencari celah jalan di pantura dengan sein sportifnya. Madu Kismo menjadi salah satu korban konvoi mosak-masik kedua bus ini.
Melintas Petarukan
23.50 : Memasuki lingkar Pemalang, hujan kembali turun yg menyebabkan bus agak dikurangi kecepatannya karena masih harus menguji rem setelah perbaikan tadi di lintasan licin seperti ini. Alhasil HR 08 berhasil memperbesar jarak dengan STJ "Kimmoura". Namun demikian, masih bisa ngejoss kok di situasi jalanan licin kaya gini dengan mengasapi Raya Junex.
Melintas Lingkar Pemalang
23.56 : Lepas lingkar Pemalang, HR 08 masih bertahan berada cukup jauh di depan STJ "Kimmoura" sehingga langsung dikejar lagi saat mendapati jalanan yg kering. Sempet terjadi konvoi mosak-masik bareng Rosin NL 193 juga hingga kemudian satu per satu kedua bus tsb akhirnya berhasil diseset kiri oleh STJ "Kimmoura". Setelah HR 08 berhasil diasapi, HR 143 yg udah terlihat hilalnya lagi pun tak luput dari sesetan kiri STJ "Kimmoura" juga.
Konvoi Bareng HR 08 dan Rosin NL 193


HARI 2
00.10 : Melintas Surodadi berhasil menyeset kiri HR 125, entah lagi jalan trayek mana karena biasanya jatah Maduraan. Selepas mencentang HR 125, Pak Rismawan semakin menjadi-jadi dalam menggeber armadanya mumpung jalanan udah mulai sepi hingga terpantau angka 100 an kpj di spedometernya.
MengOT HR 125
Melintas Surodadi
Melesat Hingga 100 an kpj di Pantura
00.16 : Ternyata upaya pak Rismawan menggeber armadanya berbuah manis saat mulai terlihat para pasukan muriaan yg terdiri dari New Shantika Red Maroon, New Shantika "Jeep", Bejeu B37, Bejeu B29, dan HR 04 sedang terlibat aksi konvoi. Tak perlu berlama-lama, kedatangan STJ "Kimmoura" ini langsung berhasil mengacak-acak barisan konvoi para bus muriaan tsb bahkan STJ "I Nerazzurri" juga ikut2an tercyduck oleh STJ "Kimmoura" karena berada di tengah2 barisan konvoi mereka sehingga formasi konvoi berubah urutannya menjadi New Shantika Red Maroon, HR 04, New Shantika "Jeep" dan STJ "Kimmoura".
Konvoi Bareng New Shantika "Jeep" dan HR 04
00.22 : Memasuki Tegal, aksi konvoi New Shantika red Maroon, HR 04, New Shantika "Jeep" dan STJ "Kimmoura" terpaksa dirusak oleh kedatangan Bejeu B37 yg baru saja habis goyang kanan dan mecok kiri masuk barisan secara tiba-tiba sehingga lengkap sudah formasi pemain muriaan kali ini dengan STJ "Kimmoura" sebagai team penyurung dari belakang saja hohoho...
Konvoi Bareng Bejeu B37 dan New Shantika "Jeep"
00.28 : Melintas kota Tegal, keadaan mulai berubah kembali saat lepas bangjo pertigaan pasifik. STJ "Kimmoura" mulai berhasil menyeset kanan New Shantika "Jeep", HR 04 dan Bejeu B29 satu per satu namun Bejeu B29 masih terus ngeyel mempertahankan posisinya sehingga sempat ngetril bareng sebentar hingga Bejeu B29 pun dipaksa menyerah sedangkan New Shantika Red Maroon dan Bejeu B37 berhasil melarikan diri dari kejaran STJ "Kimmoura". Dan NS 17 (HS 227) dinobatkan sebagai korban terakhir penutup opera vantura kali ini  sebelum memasuki tol Brexit.
Mengejar pemain Muriaan
Video aksi panturace STJ "Kimmoura" mengejar para pemain muriaan selengkapnya dapat dilihat DISINI.

00.33 : Memasuki GT. Brexit barengan sama New Shantika Red Maroon yg tadi belum sempat terkejar di pantura. Sepanjang tol brebes pejagan ini kembali bus dipacu kenceng terus terlihat dari jarum spedonya yang tak beranjak dari kisaran 100-130 kpj. Sebagai pemanasan awal, Agra Mas BM 54, NS 91 dan NS 17 berhasil diseset kiri dg mudah sambil terus mengejar New Shantika Red Maroon tsb.
Memasuki Tol Brexit
Memasuki GT. Brexit
00.41 : Tiba-tiba ada bunyi keras yg mengenai kaca seperti terkena lemparan batu sehingga membuat pak Rismawan bergegas menepikan armadanya sebentar untuk mengecek apakah benar2 terkena lemparan batu atau tidak. Alhamdulillah ternyata aman2 saja, tak ada apa-apa dan mungkin hanya bunyi sesuatu yg terpental saja tadi.
Berhenti Sebentar di Pinggir Tol
00.43 : Bus kembali melaju dan digeber dengan kecepatan yg nyaris menyentuh titik maksimum spedometer sekitar 130 kpj. NS 17, NS 91, dan Agra Mas BM 54 kembali mampu dicentang satu per satu setelah sebelumnya juga demikian.
MengOT NS 17 dan NS 91
00.46 : Memasuki kawasan tol Pejagan-Kanci, bus masih mempertahankan kecepatannya di kisaran 110-130 kpj dan terus mengejar bus-bus yg ada di depannya. HR 04 menjadi pembuka centangan STJ "Kimmoura" di tol pejagan ini dilanjutkan Garuda Mas, Rosin NL 440, dll.
Kecepatan Bus Hingga 130 kpj
MengOT HR 04
01.05 : Memasuki GT. Mertapada masih terus ngejoss sepanjang tol Palikanci. Entah udah berapa bus aja nih tadi yg berhasil diOT sepanjang tol brebes hingga palimanan ini mulai dari bus soloensis, ponorogoan, jogjanan hingga muriaan. 
Memasuki GT. Palimanan
01.10 : Sepanjang tol Palikanci ini driver tengah STJ "Kimmoura" ini semakin menjadi-jadi dalam menggeber armadanya. Beberapa kali jarum spedo menyentuh angka lebih dari 130 kpj namun tak smpai mentok 140 kpj. Alhasil semua bus dan kendaraan yg dijumpai di tol ini dapat dilibas oleh STJ "Kimmoura" yg menganut sistem solar corrr ini seperti New Shantika Red Maroon, KD seri 8, KD Jack Daniels, Garuda Mas, Trans Zentrum MK, Selamet, Rosin NL 510 dll. Walaupun dipacu kencang kya gini, namun tetep nyaman dan seperti flying low hihihi...
Melintas Tol Palikanci
MengOT New Shantika Red Maroon
MengOT Selamet dan Rosin NL 510
01.20 : Memasuki GT. Palimanan.

01.40 : Mengisi solar di SPBU Rest Area KM. 166 tol Cipali bareng Kramat Djati dan Garuda Mas. Tak lama kemudian STJ "I Nerazzuri" juga datang menyusul untuk ngisi solar juga.
Mengisi Solar di  SPBU Rest Area KM. 166
02.00 : Bus diberangkatkan kembali dari SPBU Rest Area KM 166 ini masih dengan kendali pak Rismawan setelah STJ "I Nerazzuri" malahan lebih dulu meninggalkan SPBU. Lepas rest area, armada kembali digeber dan kembali mengejar semua kendaraan yg ada di depannya. 2 Trans Zentrum MK dan HR 132 menjadi korban awal pemanasan STJ "Kimmoura" ini setelah pengisian amunisinya.
MengOT HR 132
02.20 : Hilal STJ "I Nerazzurri" udah mulai terlihat dengan kelap-kelip lampu seinnya yg menunjukkan aksi mosak-masiknya di tol cipali ini. STJ "Kimmoura" berusaha untuk memperkecil jarak hingga akhirnya berada tepat di belakang STJ "I Nerazzurri". Tak ada satupun bus lain yg mampu mengejar kedua bus STJ yg lagi berlarian di tol laksana chetah ini, yang ada bus-bus lain seperti Trans Zentrum MK, Rosin NL 510, Selamet, Rosin NL 493, Garuda Mas, Harapan Jaya, Ramayana, Sumber Alam, Sinar Jaya, Dewi Sri, Dedy Jaya dll menjadi korban konvoi mosak-masik dua saudara ini. STJ "Kimmoura" selalu memposisikan diri di belakang STJ "I Nerazzurri" dan tak ada niatan buat mengOTnya walaupun sebenarnya mampu.
Konvoi Bareng STJ "I Nerazzurri"
02.50 : Memasuki ruas tol Jakarta-Cikampek akhirnya mulai berpisah dengan rekannya STJ "I Nerazzurri" yg mengsein kiri menuju exit tol Cikampek. Sempat konvoi sebentar bareng Sinar Jaya 27rc namun kemudian STJ "Kimmoura" berhenti minggir sebentar dalam rangka pergantian driver sehingga mulai Cikampek ini kembali mas Irvan memegang kendali. 
Konvoi Bareng Sinar Jaya 27rc
Ganti Driver di Pinggir Tol Jakarta-Cikampek
03.05 : Melintas Karawang Barat bertemu dengan New Shantika "James Bond" dan HR 87 yg melaju beriringan. Kedua bus muriaan ini saling unjuk kebolehan melesat dengan kencang di sepanjang tol Jakarta-Cikampek ini yg alhamdulillah lancar jaya. Cukup lama STJ "Kimmoura" memantaunya dari belakang, akhirnya disleding juga New Shantika "James Bond" saat gagal melakukan atraksi ngeblong kiri via bahu jalan karena justru STJ "Kimmoura" melenggang dengan lancar via jalur cepat.
MengOT New Shantika "James Bond"
03.15 : Selanjutnya adalah HR 87 yg berhasil diseset kiri saat melintas kawasan Cikarang Tengah setelah cukup lama juga ditempel ketat. HR 87 merupakan bus muriaan terakhir yg berhasil dicentang oleh STJ "Kimmoura" dalam episode kali ini. Bener-bener puas melihat aksi opera vantura ala STJ "Kimmoura" ini hingga berhasil membuat sya melek semaleman ga tertidur sama sekali karena syang klo melewatkan setiap detik aksi yg disuguhkan hehe...
Mengejar HR 87
Video aksi STJ "Kimmoura" melesat di tol Pejagan-Cipali-Japek sambil mengasapi pemain muriaan selengkapnya dapat dilihat DISINI.

03.20 : Exit tol Cikarang Barat untuk menurunkan penumpang tujuan Cikarang termasuk manohara yg duduk di samping sya, tepatnya di area 234 bawah fly over Cikarang kmudian lanjut masuk tol lagi.
Menurunlan Penumpang di Cikarang
03.28 : Memasuki GT. Cikarang Utama.
Memasuki GT. Cikarang Utama
03.36 : Exit tol Cibitung untuk menurunkan penumpang tujuan Cibitung, tepatnya di lampu merah Cibitung lanjut menyusuri jalan raya Kalimalang menuju Bekasi Timur.
Menurunkan Penumpang di Cibitung
03.50 : Menurunkan penumpang di Bekasi Timur lanjut puter balik di depan SPBU Depsos untuk kembali mengarah masuk ke tol.
Menurunkan Penumpang di Bekasi Timur
04.05 : Memasuki GT. Cikunir. Keadaan tol yg masih sepi dan lancar jaya tanpa terganjal kemacetan membuat bus masih bisa dipacu dengan kencang pagi itu.
Memasuki GT. Cikunir
04.10 : Menurunkan penumpang di Jatiwarna lanjut masuk tol lagi. Sempet bingung mau turun di pasar rebo atau lebak bulus sekalian tetapi karena waktu yg masih cukup longgar akhirnya sya putuskan untuk turun lebak bulus saja.
04.15 : Menurunkan penumpang di pasar rebo, tetapi syangnya hanya diturunkan di pinggir tol, dekat pintu tol pasar rebo saja. Untung aja kagak jadi turun sini hehe...
04.28 : Alhamdulillah sampai juga di lebak bulus dekat undepass arah ke Ciputat. Ini kali ketiga sya turun di kawasan lebak bulus ini dengan kondisi sekarang yg jauh berbeda. Kejayaan terminal lebak bulus dulu kala kini tinggal kenangan berganti menjadi kawasan proyek bangunan MRT. Overall naik STJ "Kimmoura" ini sangatlah puas dengan pelayanan, kenyamanan dan kecepatan armadanya, keramahan kru dan fasilitas yg diberikan. Semoga di trip selanjutnya bisa mencicipi armada STJ yg lain hehe...
Tiba di Lebak Bulus
04.30 : Lanjut jalan kaki sebentar menuju masjid Al-Ikhlas dekat perempatan pasar jumat untuk menunaikan shalat Subuh dulu.
05.40 : Menunggu jemputan temen FB yg rencananya mau mengajak sya buat perpal di rumahnya sembari menunggu keberangkatan pulang nanti sore, yaitu Ardian Hanafi. Makasih ya buat waktu dan tumpangannya hehe...

Sampai di sini dulu ya cerita perjalanan sya untuk part 1 kali ini, semoga bermanfaat dan dapat menjadi referensi bagi teman-teman semua. Pastikan juga membaca lanjutan cerita perjalanan part 2 untuk perjalanan pulangnya yg bisa disimak DI SINI. Makasih 😃


Tarif :
Jogja-Kartosuro : 8k (Po. Sumber Selamat ATB)
Kartosuro-Lb. Bulus : 170k (Po. Sudiro Tungga Jaya Executive Class)


10 comments:

  1. akhir nya keluar juga caper baru nya. ditunggu trip nya yg suoos lagi gan

    ReplyDelete
  2. Alhamdulillah udah update lagi...
    Setelah 2 minggu lebih nunggu...

    Jangan lama2 mas arif updte lagi part 2nyA....

    ReplyDelete
  3. Ditunggu part 2 nya mas😊🙏
    Btw......STJ pelayanannya joss tnn,armadanya souss....juga :v

    ReplyDelete
  4. Ditunggu part 2nya mas arif, ..

    ReplyDelete
  5. Hanya nambahin mas,pada liwat jalur mangkang-kendal karna jalur lingkar ada perbaikan jalan pas jembatan,kmrn mlm senin OB driver coba lewat lingkar mlh macet parah,tapi mungkin bentar lg udh kelar perbaikanya,hehehe
    Sempet ngobrol juga ama drivernya waktu ada KD hino ngeblong & hampir ga dapet ngerem pas ujan2,katanya "supirnya berani juga itu,hino emng gitu klo ujan kadang suka mslh di rem",entahlah saya jg kurang paham.

    ReplyDelete