Sunday, 21 January 2018

Touring Bukan Niatan Tapi Keadaan Pembuka Tahun 2018 Bersama Armada Baru New Shantika "Barracuda"

     Tahun baru semangat baru. Persiapan agenda touring untuk mewarnai tahun 2018 ini pun mulai dilakukan. KPS yg belum sempat dijalankan di tahun 2017 sya harap dapat terlaksana di tahun 2018 ini. Efek libur panjang natal dan tahun baru di akhir tahun kemaren yg membuat harga tiket bus malam maupun tarif bus patas/ekonomi pada melonjak, memaksa sya harus vakum sementara untuk menahan hasrat ingin bis-bisan. Namun, rencana untuk touring awal tahun tentunya sudah sya persiapkan sejak akhir tahun kemaren dengan full memanfaatkan poin Redbus yg udah sya dapatkan, maklumlah kondisi keuangan lagi sekarat hehe.... Po. New Shantika menjadi bus pilihan sya untuk membuka perjalanan tahun 2018 karena sebelumnya emang belum kesampaian naik bus muriaan yg satu ini dan kebetulan juga ada pilihannya di Redbus. PO asal Jepara yg terkenal dengan seatnya yg super tebel dan jumlah seat yg relatif lebih sedikit dibanding para rivalnya ini tentunya mmbuat keinginan untuk mencobanya semakin besar. Awalnya sih ragu mau pesen via redbus karena sistem pemesanan tiketnya yg mayoritas masih secara manual via agen sehingga masih berpotensi ga dapat hotseat walaupun udah milih seat deretan depan via online tetapi akhirnya nekat juga buat pesen sejak tanggal 31 Desember 2017 untuk keberangkatan tanggal 13 Januari 2018 karena kalo ga dicoba ya ga bakal tahu gimana hasilnya hohoho...pikir keri wae lah. 
        Bus dengan seri trayek 3A tujuan Jepara-Bogor menjadi incaran sya karena terkenal recomended apalagi New Shantika "Roadster" dengan punggawanya yg berjulukan "Pak Tua" tsb. Namun syangnya, tanggal keberangkatan pilihan sya nyatanya tak sesuai dengan jatahnya New Shantika "Roadster" sehingga dapatnya kresannya yaitu New Shantika "Mc Laren". Tak apalah walaupun ga dapat New Shantika "Roadster" tetapi dapat jatah bus yg ga ada topinya dan yg penting gratis tentunya hehe.... Klo teman2 pengen seperti sya juga bisa dengan cara instal aplikasi Redbus di HP teman2 dengan menggunakan kode referensi RED0X1C17D7 saat login nantinya (Promosi=berbagi ilmu itu indah hehe), langsung deh nanti dapat bonus 80rb buat modal awal biar nanti bisa mencapai poin sesuai yg ditargetkan teman2 sendiri.
 Seminggu sebelum keberangkatan, permasalahan seat yg sya takutkan ternyata beneran terjadi saat sya mengkonfirmasi pada kantor pusat New Shantika yg memberikan informasi bahwa pemesanan tiket sya udah terdata dengan seat no. 9. Et dah pesen jauh2 hari buat seat no. 2 malah dipindah ke seat no. 9 tetapi dengan perjuangan speak-speak sama pihak kantor akhirnya berhasil mendapatkan hotseat kembali walaupun seat no. 3 huffttt untung aja konfirmasi dulu.  Pada waktu yg sama ternyata beredar informasi kalau bus New Shantika seri 3A tujuan Jepara-Bogor ternyata diganti dengan armada terbaru All New Legacy SR 2 HD Prime dengan chasis Hino RN 285. Niatnya pengen menikmati perjalanan bersama armada New Setra JB2 HD non topi yg ditopang oleh chasis MB OH 1626 NG malah jadi dapat Hino RN lagi yg ada topinya hadeehhh...
Secara umum, KPS edisi keberangkatan untuk touring kali ini adalah sama seperti standar touring tektok Jakarta kembali pada umumnya yg diawali dengan naik bus patas Nusantara Jogja-Semarang (pesan pakai Redbus juga, hehe) dilanjutkan naik bus bumelan Semarang-Jepara dan diakhiri dengan naik bus executive class New Shantika dari Pecangaan menuju Ciawi. Bagaimana keseruan perjalanan touring mainstream kali ini? Mari kita simak bersama Check it out ....


HARI 1
09.30 : Menuju terminal Jombor menggunakan Grab Bike karena touring kali ini bakalan dimulai dengan naik bus patas Nusantara tujuan Jogja-Semarang dari terminal Jombor yg jaraknya lebih dekat dari kosan sya daripada harus ke terminal Giwangan.
09.50 : Sampai di terminal Jombor udah terparkir sosok bus patas Nusantara black pearl berbody JB non HD dengan nomor lambung HS 016, berharap sih bukan ini jatah bus yg sya naiki. FYI, bus patas Jogja-Semarang itu baik Nusantara, Ramayana maupun Haryanto biasanya rolingan terus berangkatnya tiap hari jadi ga bisa ditebak untuk keesokan harinya dg jam yg sama bakal dapat armada yg sama dg hari ini. Saat konfirmasi ke agen NS Jombor terkait tiket pesanan sya untuk keberangkatan pukul 10.10 ternyata ada miskomunikasi dari agen Giwangan dan Jombor karena seatnya udah ada yg menempati dari Giwangan, untungnya masih bisa mundur ke jadwal selanjutnya jam 10.50 biar tetep dapat hotseat, lagian jatahnya bukan Scania sih hehe...Sayangnya kalo pesen via Redbus lagi-lagi dapatnya tiket struk indomaret huffttt...
Menunggu Bus di Agen NS Jombor (NS HS 016 Parkir)
10.10 : Nusantara HS 016 mulai meninggalkan terminal Jombor dengan kondisi fullseat dan digantikan oleh Ramayana yg selanjutnya mengisi shelter keberangkatan sedangkan sya masih harus menunggu keberangkatan bus selanjutnya, untung aja jam e ga mepet jadi masih santailah.
Menunggu Bus di Agen NS Jombor (Ramayana Parkir)
10.25 : Ramayana mulai diberangkatkan meninggalkan terminal Jombor namun di belakangnya tak kunjung digantikan oleh sosok bus Nusantara yg sya tunggu. Semoga aja bisa dapat jatah Nusantara Scania (masih ngarep banget).
10.35 : Penampakan bus Nusantara berwarna kuning yg memasuki shelter bus Patas terminal Jombor seketika menghilangkan harapan sya untuk bisa merasakan naik Scania lagi. Nusantara HS 024 dengan body JB non HD rombakan ini lah yg akan mengantarkan sya menuju Semarang. Walaupun termasuk armada lawas dengan dapur pacu MB OH 1525, bus patas satu ini cukup longgar legroomnya dan menggunakan seat aldilla yg lumayan tebel sehingga cukup nyaman untuk sekelas bus patas.
Nusantara HS 024
Legroom Nusantara HS 024
Onboard Nusantara HS 024
10.55 : Bus mulai diberangkatkan dengan membawa penumpang yg nyaris fullseat sebelum disundul oleh bus Patas Ramayana di belakangnya. Lepas terminal Jombor, bus digeber dengan kecepatan standar sambil terus memiyak jalanan. Syangnya bus berdapur pacu MB OH 1525 ini terasa sangat berat angkatan awalnya sehingga kurang greget saat diajak lari pada kondisi jalan yg cukup ramai ini. Suspensinya juga kurang nyaman karena masih cukup keras dan masih dihiasi dengan bunyi kriyet-kriyet khas suspensi leaf spring sepanjang perjalanan walaupun tak terlalu keras terdengar. 
Berangkat dari Terminal Jombor
11.00 : Lepas Denggung, bus masih konsisten dipacu dengan kecepatan standar.
Lepas Denggung
11.15 : Melintas perbatasan DIY-Jateng di kawasan Tempel-Salam. 
Melintas Perbatasan DIY-Jateng
11.28 : Memasuki kawasan Muntilan mulai tersendat saat melintas depan pasar Muntilan akibat padatnya kendaraan ditambah aktivitas pasar yg meluber hingga jalanan. Lepas Muntilan barulah kembali aksi mosak-masiknya ditunjukkan hingga Magelang. 
Melintas Muntilan
11.50 : Melintas perempatan Artos harus bersabar dengan antrian kendaraan yg cukup mengular.
Melintas Perempatan Artos
11.54 : Memasuki Terminal Magelang hanya untuk menaik-turunkan penumpang sebentar kemudian langsung keluar terminal menuju Semarang.
Memasuki Terminal Magelang
Memasuki Terminal Magelang
12.12 : Memasuki jalan Magelang-Secang kawasan Payaman yg cukup padat dan sulit buat goyang kanan hingga harus bersabar mengikuti di belakang kendaraan lain yg berjalan pelan. Saat ada kesempatan buat goyang kanan, langsung mosak-masik terus sambil membunyikan klakson yg tak henti2nya pertanda mohon memberikan jalan pada HH 024 yg mau lewat ini.
Melintas Payaman
12.20 : Melintas Secang kembali disuguhkan antrian kendaraan yg cukup mengular di bangjo Secang. Saat bangjo telah berwarna hijau, dengan sigap sang driver langsung buka jalur yg sebelumnya udah ambil ancang2 duluan namun sayang sekali masih harus tertahan oleh bangjo yg sudah berwarna merah.
Melintas Secang
12.25 : Melintas tanjakan selepas Secang rasanya bus ini kaya ga ada tenaganya dan hanya mampu dipacu pelan2 sambil terengah2. Namun selepas itu, aksi mosak-masik di lintasan meliuk-liuk dan naik turun jalur Pringsurat-Bedono mulai dilakukan untuk menggoyang kanan semua kendaraan di depannya. 
Melintas Tanjakan Lepas Secang 
12.43 : Melintas Bedono, pemandangan jalan mulai didominasi banyaknya tikungan yg harus dilewati dan cukup ramainya kendaraan yg melintas. Skill handal sang driver berhasil menyuguhkan aksi istimewanya melibas jalur ini walaupun dengan armada yg kurang mumpuni dalam hal menanjak.
Melintas Bedono
Aksi Nusantara HS 024 melintasi jalur Pringsurat-Ambarawa ini dapat dilihat DI SINI.

12.55 : Melintas Jambu terpaksa harus berjalan kaya keong akibat dihadang oleh pasukan kendaraan yg dipimpin oleh truk muatan yg berada jauh di depan sehingga kendaraan2 di belakang truk tsb mau gak mau harus ikutan gremet2 juga karena susahnya bukan main curi2 kesempatan buat goyang kanan akibat padatnya kendaraan yg melintas. Kondisi berlangsung hingga memasuki lingkar Ambarawa huffttt...
Melintas Jambu
13.02 : Memasuki lingkar Ambarawa.
Memasuki Lingkar Ambarawa
13.13 : Melintas depan terminal Bawen tanpa masuk ke dalam terminalnya lanjut belok kiri melewati jalan biasa non tol menuju arah Semarang.
Melintas Depan Terminal Bawen
13.25 : Melintas Karangjati.
Melintas Karangjati
13.35 : Melintas Ungaran.
Melintas Ungaran
13.53 : Menurunkan penumpang di Sukun bagi yg mau oper kota-kota. Nusantara HS 016 tadi nampak udah memasuki area parkiran ngetem di Sukun menuju arah Jogja lagi. Lanjut masuk jalan tol Tembalang menuju Terminal Terboyo. 
Melintas Sukun
13.55 : Memasuki GT. Tembalang. Sepanjang jalan tol Tembalang-Muktiharjo ini, bus kembali dipacu kenceng sambil mendahului kendaraan di depannya demi mengejar jam parkir terminal yg sepertinya udah mulai mepet ini.
Memasuki GT. Tembalang
14.10 : Alhamdulillah, mendarat dengan selamat di depan RSI Sultan Agung karena sya males buat masuk ke dalam terminal Terboyo, lagian nanti bus bumelan tujuan Jepara lebih lama ngetem di tamparan Terboyo. 3 jam 15 menit sya rasa bukan waktu tempuh yg recomended untuk bus Patas Jogja-Semarang karena faktor padatnya jalanan ditambah kondisi armada yg sudah saatnya diremajakan. Lanjut menuju mushola RSI Sultan Agung buat numpang ke toilet dan shalat Dhuhur dulu hehehe...
Tiba di Semarang
14.25 : Usai shalat Dhuhur, sya langsung capcus jalan kaki menuju depan terminal Terboyo tetapi mampir dulu di salah satu warung angkringan yg berada di sepanjang trotoar  jalan Kaligawe ini buat mengisi amunisi dulu gan. 
14.40 : Perut kenyang hati pun senang dan kini saatnya berburu bus bumelan tujuan Jepara. Kondisi tamparan terminal Terboyo yg ruwet akibat banyaknya bus yg ngetem di sekitar sini membuat kemacetan sehingga banyak bus. Clingak-clinguk nyariin bus tujuan Jepara akhirnya tercyduck lah sesosok bus medium Hikmah Lestari Putra tujuan Jepara-Semarang dengan rombakan lampu Jetbus dan selendang setranya ini telah terparkir di deretan tempat ngetem bus medium lokalan. Langsung saja naik bus tsb dan alhamdulillah masih dapat seat baris kedua walaupun seatnya cukup sempit saat ditempati.
Hikmah Lestari Putra
Ngetem di Tamparan Terboyo
14.50 : Tak lama setelah sya naik, bus bermesin mitsubishi lawas ini pun langsung diberangkatkan sambil terus menyeser penumpang di sela-sela keramaian jalan di depan terminal Terboyo ini hingga Genuk sampai penumpang dalam bus ini pun full moyong2 dan banyak yg upacara. 
Berangkat Meninggalkan Terminal Terboyo
14.57 : Melintas Pertigaan Genuk. Terlihat kemacetan panjang masih menghantui lalu lintas yg menuju Semarang sedangkan lalu lintas menuju arah Kudus lancar jaya. yg ternyata menjadi salah satu sumber kemacetan ini. Sensasi panas dan pliket pun hilang seketika saat pedal gas mulai dimainkan selepas Genuk ini, maklumlah kalo bus bumelan nek ora banter ora silir gan hehe...
Melintas Genuk
15.05 : Melintas Sayung gantian lalu lintas yg mengarah ke Kudus yg mulai tersendat, untungnya hanya sementara saja dan kembali lancar.
Melintas Sayung
15.25 : Melintas pertigaan lingkar Demak lanjut lurus via kota. Dari sini mulai diputerin musik dangdut lengkap dengan videonya karena kebetulan bus yg sya naiki ini ada TV nya juga lho hohoho....
Melintas Pertigaan Lingkar Demak
15.28 : Melintas depan terminal Demak terlihat sesosok bus tujuan Jepara lain yg baru saja menurunkan penumpang, entah bus tsb dari mana rimbanya kok tiba2 udah ada di depan bus yg sya naiki padahal dari Semarang ga ada bus lain tadi sebelumnya. Awalnya bus tsb langsung dikejar oleh bus yg sya naiki ini namun selepas simpang 6 Demak malah dilepas begitu aja dan memilih mondor-mondor saja.
Melintas Depan Terminal Demak
Melintas Simpang 6 Demak
15.42 : Melintas pertigaan Trengguli langsung ambil kiri arah ke Jepara via Welahan. Tak seperti episode sebelumnya, sepanjang jalur trengguli-gotri ini bus hanya dipacu kalem-kalem saja sambil sesekali menurunkan pnumpang yg kebanyakan turun di derah sekitar sini.
Melintas Pertigaan Trengguli
Melintas Jalur Trengguli-Gotri
16.00 : Melintas Mijen, masih bertahan dengan style kalemnya. Untung aja ga buru2 nguber jam jadi stel kendo ae dinikmati perjalanannya.
Melintas Mijen
16.08 : Melintas Welahan.
Melintas Welahan
16.20 : Melintas pertigaan Gotri yg merupakan pertemuan antara jalur Jepara-Kudus dan Jepara-Semarang kemudian ambil kiri menuju arah Jepara. Bus mulai digeber kembali selepas Gotri sambil terus memiyak jalanan yg cukup ramai kendaraan.
Melintas Pertigaan Gotri
16.30 : Alhamdulillah sampai juga di depan terminal Pecangaan lanjut masuk ke dalam terminal untuk menuju agen New Shantika. 
Tiba di Depan Terminal Pecangaan
16.35 : Langsung menemui agen New Shantika terminal Pecangaan untuk konfirmasi keberangkatan. Pihak agen awalnya bingung dengan kedatangan sya yg tiba2 mau nukerin tiket tetapi setelah beliau menelpon kantor pusat akhirnya sya pun diberikan tiket sampul New Shantika edisi 2017 ini. Alhamdulillah proses reservasi yg menggalaukan sya selama seminggu ini akhirnya berhasil mendapatkan jatah bus seri 3A tujuan Jepara-Bogor-Ciawi di seat no. 3. Tiket seharga 220rb alhamdulillah udah di tangan secara cuma2 hehe...Lanjut shalat Ashar dulu biar tenang di Mushola terminal.
Terminal Pecangaan
Tiket New Shantika Edisi 2017
Tiket New Shantika Edisi 2017
16.50 : Menunggu kedatangan bus sambil hunting di depan terminal pecangaan. Syahdu bener rasanya bikin betah ngeliat bus Murian pada silih berganti lewat depan terminal pecangaan menuju arah kudus. Dan kali ini ada pendatang baru juga yg belum lama ini memasuki ranah Jepara yaitu Agra Mas dengan armada terbarunya Jetbus HDD MB OH 1626 NG.
Agra Mas BM 108
Agra Mas BM 110
Video suasana terminal Pecangaan saat bus-bus muriaan pada berdatangan dapat dilihat DISINI.

17.40 : Akhirnya sesosok armada baru New Shantika "Barracuda" berbody All New Legacy SR2 HD Prime berlabelkan seri 3A memasuki terminal pecangaan sesaat setelah New Shantika "Rolls Royce" meninggalkan terminal. Tepat sesuai prediksi bahwa hari ini dapat jatah armada terbaru dari New Shantika ini. Pihak agen langsung bersiaran dengan toanya untuk menginformasikan para penumpang bus seri 3A untuk segera masuk ke dalam bus. Sebelum naik ke dalam bus, sya dikasih amplop yg berisi tiket lagi oleh kru New Shantika "Barracuda" ini katanya titipan dari kantor buat sya. Jadi sya punya dua tiket donk, lumayan dapat edisi 2017 dan 2018 sekali perjalanan. Kesan pertama saat naik dan duduk di seat no. 3 dalam bus ini adalah mantap banget interiornya, kabinnya wangi dan masih ada aroma khas karoseri, seatnya super tebal, luas dan nyaman namun kurang lega legroomnya menurut sya karena belum bisa leluasa selonjor mania walaupun total seat dalam bus ini hanya 30 seats yg udah dilengkapi dg bantal dan selimut. Efek seat yg super tebel ini membuat lorong kabin menjadi sangat sempit sehingga bagi yg berbadan besar tentunya butuh perjuangan untuk melewati lorong kabin ini terutama sya yg sering banget ke toilet hehe...Satu hal lagi yg disayangkan yaitu selimut yg digunakan dalam bus ini masih menggunakan selimut konvensional yg tipis, tak seperti armada New Shantika pada umumnya yg udah memakai bed cover. Katanya sih belum datang pesenannya bed cover yg baru.
New Shantika "Rolls Royce"
New Shantika 'Barracuda"
Legroom New Shantika "Barracuda"
Interior New Shantika "Barracuda"
Tiket New Shantika Edisi 2018
Tiket New Shantika Edisi 2018
17.43 : Hanya sebentar saja menaikkan penumpang di terminal pecangaan dan bus pun langsung berangkat kembali menuju Kudus. Lepas pecangaan, bus langsung dipacu kenceng dan mosak-masik mengejar ketertinggalannya dari bus muriaan lainnya yg telah duluan. Suspensi mentul2 ala Hino RN ini  tentunya sangat nyaman dipadukan seat super tebel yg empuk tapi sayangnya pandangan ke depan harus terhalang oleh topi jahat si All New Legacy SR2 HD Prime ini. Lalu lintas yg padat dan ramai ini tak menggetarkan sang driver untuk memacu armadanya lebih kenceng namun tetap nyaman.
Berangkat dari Terminal Pecangaan
17.50 : Melintas Gotri bertemu dengan Bejeu B33 yg lagi mengambil penumpang di agen.
Melintas Gotri
17.53 : Mengisi amunisi solar dulu di SPBU Pelang barengan dengan New Shantika "Rolls Royce", "Unlimited", dan "Barxolid".
Mengisi Solar di SPBU Pelang
18.07 : Melintas Mayong, bertemu New Shantika "Ducati" yg biasa jalan armada LB pagi terpantau udah nyampe sini menuju arah Jepara. HR 124 dan New Shantika "Rolls Royce" juga terpantau menepi di agennya masing2 untuk mengambil penumpang.
Melintas Mayong
18.18 : Melintas perempatan Jetak lanjut belok kanan memasuki jalan lingkar barat Kudus, namun sebelumnya berhenti sebentar mengambil penumpang di agen Jetak ini. Sepanjang lingkar barat Kudus ini, bus dipacu mosak-masik hingga memasuki terminal Kudus.
Melintas Perempatan Jetak
18.30 : Memasuki terminal bus Kudus. Suasana terminal Kudus saat itu sangat ramai dengan pemandangan kelap-kelip lampu khas bus muriaan. Pasukan Haryanto, Bejeu, dan New Shantika menjadi armada yg mendominasi terminal Kudus pada saat itu. Setelah bus diparkirkan, sya pun bergegas untuk melaksanakan shalat magrib dulu sebelum bus kembali diberangkatkan.
Memasuki Terminal Kudus
Memasuki Terminal Kudus
18.40 : Menikmati suasana terminal Kudus saat bus muriaan pada bersiap untuk diberangkatkan. Pasukan Haryanto dan Bejeu nampak sudah banyak yg diberangkatkan meninggalkan terminal Kudus sedangkan seperti biasa New Shantika menjadi armada pamungkas yg berangkat terakhiran dari Kudus.
Suasana Terminal Kudus
Suasana Terminal Kudus
Suasana Terminal Kudus
18.45 : Karena waktu keberangkatan yg masih cukup lama, sya manfaatkan buat mereview interior dan ekterior dari armada baru New Shantika yg masih kinyis-kinyis ini. Rasa bahagia pun  semakin bertambah saat mendapati kalo driver tengah dari New Shantika "Barracuda" ini adalah Pak Akhwan karena sebelumnya emang ga tahu kalau pak Akhwan ini udah berpindah batangan ke New Shantika "Barracuda" ini, sya kira masih tetap di "Roadster". Rezeki anak sholeh emang ga kemana, selain dapat armada baru dapat juga driver yg dijamin suosss bawanya hoho...
New Shantika "Barracuda"
Interior New Shantika "Barracuda"
Seat Tebal New Shantika "Barracuda"
Duet Driver New Shantika "Barracuda"
Tiket New Shantika Edisi 2018
18.55 : Bus mulai diberangkatkan meninggalkan terminal Kudus masih dengan kendali driver pinggir tadi dengan hanya menyisakan 1 seat saja untuk penumpang yg naik dari Semarang. Hal ini menunjukkan animo masyarakat yg menggunakan armada New Shantika tujuan Bogor ini emang sangat luar biasa. Selepas Kudus barulah hiburan musik dangsut Nella Kharisma dan Via Vallen mulai diputarkan karena sejak dari Pecangaan tadi hanya sunyi senyap saja.
Berangkat dari Terminal Kudus
Video interior dan eksterior New Shantika "Barracuda" ini selengkapnya beserta aksi awalnya di pantura  dapat dilihat DISINI.

19.00 : Melintas Karanganyar mulai berduet dengan New Shantika "Volkswagen" dan terus konvoi di belakangnya hingga pertigaan Trengguli karena New Shantika "Volkswagen" harus menepi untuk menaikkan penumpang. Sepanjang jalur Kudus-Demak ini bus dipacu cukup kencang sekitar 80-100 kpj dengan kondisi jalan yg cukup lengang ini.
Konvoi bareng New Shantika "Volswagen"
Konvoi bareng New Shantika "Volswagen"
19.13 : Melintas pertigaan trengguli terlihat New Shantika "Kobelco" yg disusul oleh "Volkswagen" sedang merapat di agen untuk mengambil penumpang.
Melintas Pertigaan Trengguli
19.18 : Memasuki lingkar Demak. Tak ada teman seperjalanan lagi saat melintas lingkar Demak hingga Semarang ini.
Memasuki Lingkar Demak
19.47 : Melintas Sayung sempat tersendat sebentar.
Melintas Sayung
19.52 : Melintas jalan arteri pelabuhan untuk menuju agen New Shantika Kalibanteng.
Melintas Jalan Arteri Pelabuhan
20.07 : Mengambil seorang penumpang dari agen New Shantika Kalibanteng dan langsung kembali melanjutkan perjalanan.
Mengambil Penumpang di Agen Kalibanteng
20.10 : Melintas Krapyak.
Melintas Krapyak
20.15 : Selepas Krapyak bertemu dengan Bejeu B18 dan Lorena, sempet berduel sebentar dengan Bejeu B18 namun Bejeu B18 harus dupukur mundur saat terjebak oleh truk yg berjalan lambat di sisi kiri sehingga New Shantika “Barracuda”yg berada di lajur kanan berhasil ngacir duluan mengejar Lorena yg larinya lumayan gesit juga dan nampak ga mau kalah.
MengOT Bejeu B18
Mengejar Lorena
20.24 : Melintas Mangkang, Lorena semakin memperbesar jaraknya dengan New Shantika "Barracuda" namun tak tinggal diam upaya pengejaran pun terus dilakukan.
Melintas Mangkang
20.35 : Melintas lingkar Kaliwungu tiba-tiba malah hujan makin deres alhasil performa berlari pun agak dikurangi walaupun tetep bergoyang kanan kiri mendahului kendaraan di depannya sambil terus mengejar Lorena yg semakin terlihat hilalnya. 
Melintas Lingkar Kaliwungu
20.43 : Lepas lingkar Kaliwungu, Bejeu B09 yg sebelumnya telah berhasil diasapi oleh Lorena tadi juga tak lepas dari sesetan kiri New Shantika "Barracuda" selanjutnya. 
MengOT Bejeu B09
20.52 : Memasuki kota Kendal, Lorena pun akhirnya berhasil terkejar dan dicentang dari sisi kanan karena kelihaian sang driver mencari celah jalan kosong di antara kepadatan kendaraan. Walaupun hujan deres namun tetep mosak-masik nyari jalan yg longgar.
MengOT Lorena di Kendal
21.05 : Melintas Cepiring.
Melintas Cepiring
21.10 : Melintas lingkar Weleri selepas RM. Sari Rasa bertemu dengan saudaranya New Shantika "Barxolid" dan di belakang bus ini pun juga telah dibayang-bayangi oleh penampakan New Shantika "United Tokyo" yg akhirnya ketiga bus berbendera sama ini menunjukkan konvoi cantiknya hingga memasuki RM. Bukit Indah.
Konvoi bareng New Shantika "Barxolid"
21.15 : Memasuki RM. Bukit Indah bersamaan dengan New Shantika "Barxolid" dan "United Tokyo". Pasukan Bejeu udah nampak berjejer rapi di sisi timur RM sedangkan pasukan New Shantika yg baru ada sekitar 5 armada ini menduduki sisi sebelah barat RM. Pilihan menu servis makan di RM. Bukit Indah ini ternyata ada dua yaitu prasmanan dan soto ayam. Sya lebih memilih menukarkan kupon makan di tiket dengan menu prasmanan saja karena lagi butuh asupan nutrisi yg lebih hehe... Menu prasmanan yg disediakan terdiri dari nasi, bakmi goreng, sayur lodeh terong, ayam opor, krupuk, sambal dan teh hangat. Mantapnya lagi semua hidangan prasmanan kali ini disajikan secara corrr alias kita bisa ambil sepuasnya tanpa dijagain oleh petugas RM hohoho...Rasa makanannya juga cukup enak dan berada di ruang servis makan khusus penumpang New Shantika.
Istirahat di RM. Bukit Indah
Istirahat di RM. Bukit Indah
Menu Servis Makan di RM. Bukit Indah
21.35 : Usai menikmati sajian servis makan yg memuaskan dan juga shalat Isya, sya menyempatkan untuk mengabadikan momen berkumpulnya seluruh armada New Shantika di RM. Bukit Indah ini yg saat itu berjumlah sekitar 18 armada sambil menunggu bus kembali diberangkatkan.
Suasana RM. Bukit Indah
Suasana RM. Bukit Indah
Suasana RM. Bukit Indah
21.47 : Bus akhirnya mulai diberangkatkan dari RM. Bukit Indah dengan kendali pak Akhwan sebagai driver tengah. Rasanya tak sabar ingin menyaksikan laga di pantura bersama "Pak Tua" ini walaupun dengan cuaca yg kurang mendukung. Lepas RM, bus masih dipacu kalem-kalem saja.
Berangkat dari RM. Bukit Indah
21.55 : Mulai melintasi tanjakan alas roban baru dengan melakukan ancang2 sebelumnya namun hal tsb harus kandas akibat sedikit kemelut di tanjakan alas roban baru akibat Trans Zentrum MK yg berperan sebagai imam bagi kendaran2 di belakangnya seperti HR 142 dan Bejeu B60 malah justru tak berdaya saat melewati tanjakan yg cukup curam ini. HR 142 berhasil mendahului TZ MK tsb diikuti Bejeu B60 besera para kendaraan2 kecil yg hobi ndusel2. Bejeu B60 pun berhasil mengasapi HR 142 sekalian yg pada terengah2 melewati tanjakan. New Shantika "Barracuda" pun ikut2an terengah2 di belakang HR 142 karena gagal ancang2 tadi. Selepas tanjakan, HR 142 pun langsung diseset kiri dengan kencang.
Kemelut di Tanjakan Alas Roban Baru
Mengejar HR 142
22.05 : Lepas dari alas roban area, secara perlahan Pak Tua mulai menunjukkan aksinya dengan mengejar Bejeu B60 si Avante Scania yg terlihat mosak-masik namun cenderung kalem larinya. Cukup lama New Shantika "Barracuda" mengikuti permainan Bejeu B60 ini dari belakang hingga akhirnya posisinya dapat direbut dengan sesetan kiri Pak Tua yg kalem namun mematikan hoho...
Mengejar Bejeu B60
22.15 : Melintas Banyuputih hingga Subah, hujan deras kembali menyerang sehingga pandangan terhadap jalan pun makin tak leluasa. Namun hal ini tak membuat Pak Tua menurunkan performanya namun justru semakin agresif. NS 91 menjadi korban berikutnya dari sesetan kiri yg kalem nan mematikan ala Pak Tua ini kemudian HR 94 yg berada tak jauh di depan NS 91 juga ikutan tercyduck. Tinggal sisa HR 70 yg masih bertahan dari serangan New Shantika "Barracuda" ini.
MengOT NS 91
MengOT HR 94
22.40 : HR 70 yg berhasil mempertahankan posisinya sejak dari Subah hingga memasuki kota Batang sepertinya terpaksa harus mempersilakan New Shantika "Barracuda" yg berada di lajur kanan untuk melaju duluan saat ia salah memilih lajur kiri di bangjo alun2 Batang. 
Mengejar HR 70
22.42 : Sebelum memasuki kota Pekalongan, kembali dipertemukan dengan HR 111 yg diikuti oleh Bejeu B33 di belakangnya. Sempat berkonvoi ria sebentar namun saat berhenti di bangjo dengan antrian kendaraan y di bangjo membuat New Shantika "Barracuda" memilih buka jalur sejenak dan pada saat hijau langsung melesat duluan.
Memasuki Kota Pekalongan
22.47 : Memasuki Pekalongan memilih belok kanan via kota. Hujan yg intensitasnya semakin bertambah membuat pandangan jalan semakin tak jelas rasanya.
Memasuki Kota Pekalongan
22.52 : Melintas Wiradesa, berhasil mengasapi Safari Dharma Raya dan setelah itu sya sempet ketiduran sebentar hoho...
Melintas Wiradesa
23.15 : Bangun-bangun eh lagi berduel sengit sama Bejeu B57 sejak Petarukan hingga memasuki lingkar Pemalang. Tak seperti Bejeu B60 tadi yg cukup mudah ditaklukkan namun kali ini bener2 menghadapi lawan yg tangguh. Sepanjang mengekor Bejeu B57, hampir tak ada celah bagi New Shantika "Barracuda" buat berusaha mengambil alih posisinya. Kondisi jalanan yg tak lagi terhalang hujan membuat kedua bus ini sama2 dipacu kenceng dan konvoi mosak-masik sepanjang pantura hingga akhirnya Pak Tua pun tak berdaya mengejarnya lagi dan terpaksa terhenti akibat terhadang bangjo sedangkan Bejeu B57 sempat lolos dan ngacir tak terkejar lagi.
Mengejar Bejeu B57
23.42 : Melintas Surodadi, Bejeu B57 yg sepertinya tak terlihat lagi rimbanya. Pak Tua yg menggeber armadanya dengan kenceng ini membuatnya bertemu dengan Bejeu B32 yg langsung diseset via sisi kiri dengan kencang.
Mengejar Bejeu B32
23.50 : Sebelum memasuki Tegal kembali berduel dengan Bandung Express yg tak perlu waktu lama mencentangnya. Setelah berhasil mengasapi Bandung Express, New Shantika “Barracuda” ini memilih untuk lurus melewati jalan lingkar utara Tegal saat melintas pertigaan tikungan mesra Tegal. Sepertinya ini merupakan jalan yg baru saja dibuka karena baru kali ini melintas jalan ini selama sya naik bus saat melintasi Tegal. Kondisi jalannya mulus dan lebar namun  masih minim penerangan. Nusantara HS 227 juga nampak melintas di jalan ini juga dan langsung diasapi oleh New Shantika “Barracuda” dengan mudah.
Melintas Lingkar Utara Tegal
23.55 : Kembali ke jalur utama pantura lagi setelah menyusuri jalan lingkar utara Tegal ini yg memiliki tembusan di samping terminal tegal ternyata. Tak ada lawan yg berarti lagi saat melaju di jalur utama pantura hingga memasuki Brexit.
Melintas Jalur Utama Pantura Tegal Lagi
Video laga hujan deras panturace oleh New Shantika "Barracuda" ini selengkapnya dapat dilihat DISINI.



HARI 2
00.00 : Tepat pukul 00.00, New Shantika "Barracuda" ini berhasil membuka pintu GT. Brexit. Hujan deras yg menghadang ternyata tak membuat armada ini kehilangan kehilangan performa terbaiknya untuk  tetap bisa tepat waktu. Selepas GT. Brexit, pak Akhwan tak langsung menggeber armadanya begitu saja melainkan masih dipacu standar2 saja. Penonton pun sempat kecewa namun akan setia sabar menunggu aksi dari "Pak Tua" ini saat mulai panas. 
Memasuki Brexit
Memasuki GT. Brebes Timur
00.12 : Kesabaran memang berbuah manis. Semakin lama RPM mesin terasa semakin meningkat. Sepanjang tol brebes pejagan ini bus dipacu kenceng terus terlihat dari jarum spedonya yang tak beranjak dari kisaran 100-130. Setiap kendaraan yg melintas di depannya berhasil diasapi dengan mudah yg mayoritas dilibas dari sisi kiri sehingga bus ini cocok dijuluki sebagai residivis blong kiri. STJ "Kimmoura" tak bisa mengelak saat menjadi salah satu korban sesetan kiri New Shantika "Barracuda" ini. Sempat berduel sengit juga dengan Sari Mustika All New Legacy SR1 hingga akhirnya pak Akhwan mengeluarkan jurus pamungkasnya yaitu sesetan kiri via bahu jalan kembali dan langsung ngacir meninggalkannya. 
Melesat di Tol Brebes-Pejagan
MengOT STJ "Kimmoura"
MengOT Sari Mustika
00.50 : Memasuki GT. Palimanan. Sepanjang tol Cipali ini aksi Pak Tua ini semakin menjadi-jadi dalam menggeber armadanya sambil kembali menunjukkan skillnya dalam melibas kendaraan via bahu jalan yg menjadi andalan Pak Tua ini. Beberapa kali jarum spedo menyentuh angka lebih dari 120 kpj namun tak smpai mentok 140 kpj. Kalau dipantau via aplikasi ullysse speedometer, kecepatan maksimum selama melaju di tol ini adalah 124 km/jam saja, maklum gan mobil baru masih setelan ori hehe....Walaupun dipacu kencang kya gini, namun tetep nyaman dan seperti flying low hihihi...
Memasuki GT. Palimanan
Kecepatan Max New Shantika "Barracuda"
00.56 : Sepanjang tol cipali berhasil mengasapi puluhan bus-bus malam baik Soloan, Jogjanan maupun sesama muriaan seperti beberapa Harapan Jaya, PK SHD, PK Bojonegoro, Santoso, Nusantara NS 61, Nusantara HS 245, NS 99, New Shantika "Wrangler", Sindoro Satriamas, Laju Prima, Sumber Alam, Sinar Jaya dll. Bener2 recomended bus nih buat ngejar waktu, mesin baru yg masih setelan ori dari pabrikan Hino ini tak mau kalah dengan bus lain yg udah cukup lama berkiprah di pantura ini.
MengOT PK Bojonegoro
MengOT PK SHD
MengOT Nusantara NS 61
MengOT Nusantara HS 245
MengOT New Shantika "Wrangler"
02.05 : Memasuki kawasan tol Jakarta-Cikampek. HR 100 yg lagi konvoi di belakang HR 49 menjadi lawan pembuka untuk mengawali pertunjukan di tol Jakarta-Cikampek ini setelah sepanjang Cipali tadi kayaknya ga ketemu pasukan menara kudus satu pun (kalo ga pas ketiduran, hehe). HR 100 yg larinya mosak-masik dan ga bisa diremehkan ini terus disurung dari belakang oleh New Shantika "Barracuda" sambil terus mengasapi bus malam lain hingga akhirnya armada HR team Solo ini pun menyerah dan memilih sein kiri seakan mempersilakan New Shantika "Barracuda" untuk duluan. Aksi berlanjut mengejar HR 49 a.k.a Golden Boy yg biasa berperan sebagai team puter walik PG. Perlawanan sengit pun diberikan oleh HR 49 yg ga mau minggir memberikan jalannya sehingga New Shantika "Barracuda" memilih mencentang  HR 49 ini dari sisi kiri setelah cukup lama dibayang-bayangi dari belakang.
MengOT HR 100
MengOT HR 49
02.15 : STJ "De Orange" mulai terlihat penampakannya lagi melenggang di lajur paling kanan namun sayang sekali New Shantika "Barracuda" harus sein kiri memasuki rest area km. 62 tol Jakarta-Cikampek untuk mengisi amunisi bahan bakar terlebih dahulu sehingga pertunjukan "Pak Tua" kali ini harus berakhir sampai di sini.
Mengisi Solar di Rest Area KM. 62
Video aksi residivis blong kiri New Shantika "Barracuda" sepanjang tol Brebes hingga Jakarta-Cikampek ini selengkapnya dapat dilihat DI SINI.

02.22 : Usai mengisi solar, kendali New Shantika "Barracuda" ini kembali diambil alih oleh driver pertama tadi. Bus masih tetap dipacu kencang namun tak se"gila" saat dipunggawai pak Akhwan.
Berangkat dari Rest Area KM. 62
02.36 : Saat melintas tol kawasan Karawang Barat ternyata sudah dihadang oleh kemacetan yg lumayan parah akibat penyempitan lajur oleh proyek LRT. Aksi cekatan dalam memilih lajur kiri atau kanan yg dilalui mulai ditunjukkan agar segera terbebas dari kemacetan ini. Lajur paling kiri alias bahu jalan masih menjadi andalan buat mencari celah jalan di antara antrian kendaraan. Sesaat setelah New Shantika "Barracuda" pindah ke lajur kedua dari kiri, tiba-tiba muncul sesosok armada HR 20 dg julukan "Paradise" ini dari sisi kiri (bahu jalan) dan langsung memotong jalan tepat di depan New Shantika "Barracuda" untuk mlipir pelan2 menuju lajur paling kanan hmmm...New Shantika "Barracuda" secara sportif mempersilakan HR 20 untuk melakukan atraksinya itu dan tetap bertahan di lajurnya. Pak Bero emang joss dah...
Mencari Celah Kemacetan via Bahu Jalan

HR 20 Melesat dari Kiri
HR 20 Melesat dari Kiri
02.44 : HR 20 yg berhasil melakukan atraksinya memotong jalan dengan jurus ndusel-nduselnya akhirnya bisa membawanya ke lajur paling kanan tepat di depan STJ "Kimmoura" sedangkan New Shantika "Barracuda" masih bertahan berada di lajur kedua dari kiri ini. Ketiga bus berdapur pacu Hino RN ini secara bergantian saling mendahului dalam kemacetan hingga akhirnya New Shantika "Barracuda" memilih mengikuti jejak kedua bus tsb melaju di lajur paling kanan yg lebih lancar walaupun harus tertinggal jauh akhirnya saat jalan tol kembali lancar.
Berjibaku dalam Kemacetan di Tol
03.03 : Melintas GT. Cikarang Utama langsung melesat kembali mengejar HR 20 yg udah jauh berlari setelah lepas dari kemacetan tadi. Namun STJ "Kimmoura" masih berhasil tercyduck kembali sebelum memasuki GT. Cikunir. HR 08 yg mencoba mencyduck New Shantika "Barracuda" ini dari bahu jalan harus dipukul mundur oleh truk muatan yg berjalan di depannnya sehingga gagal deh.
Melintas GT. Cikarang Utama
MengOT STJ "Kimmoura"
03.18 : Memasuki GT. Cikunir udah berengan dengan HR 20 lagi namun beda gardu tol karena HR 20 akan menuju arah Pulogebang sedangkan New Shantika "Barracuda" menuju arah tol JORR. Lanjut digeber lagi sepanjang tol JORR yg masih sepi ini dan langsung ngejoss tol Jagorawi menuju arah Bogor. 
Memasuki GT. Cikunir
03.36 : Exit GT. Citereup 2 menuju arah Cijago untuk mulai menyusuri jalan raya Bogor.
Exit GT. Citereup 2
03.40 : Melintas perempatan exit tol Cijago. Para penumpang yg bertujuan PAL Depok pada diturunkan di sini karena bus langsung ngejoss tol Jagorawi tanpa melewati pasar rebo dahulu. Lanjut menyusuri Jalan Raya Bogor yg masih nampak lengang. Entah klo siang gimana macetnya daerah sini ya.
Menurunkan Penumpang di Cijago
03.45 : Menurunkan penumpang di Simpang Depok.
Menurunkan Penumpang di Simpang Depok
03.56 : Menurunkan penumpang selepas Flyover Cibinong. Lanjut menyusuri jalan raya Bogor untuk menurunkan penumpang di kawasan Kandang Roda dan Pomad.
Menurunkan Penumpang di Cibinong
04.02 : Menurunkan penumpang di Kandang Roda.
Menurunkan Penumpang di Kandang Roda
04.11 : Menurunkan penumpang di Pomad yaitu bapak2 yg duduk di samping sya.
Menurunkan Penumpang di Pomad
04.16 : Melintas perempatan jalan baru Bogor terus lurus menuju arah kota Bogor. Kalo bus yg bertujuan akhir Bubulak akan mengambil arah kanan sehingga tak melewati kota Bogor.
Melintas Perempatan Jalan Baru
04.23 : Melintas Kebun Raya Bogor kemudian melewati depan terminal Baranang Siang. Karena tak ada satu pun penumpang yg turun sini jadi bus langsung melanjutkan perjalanan menuju pemberhentian terakhir di Ciawi. 
04.30 : Melintas Sukasari.
Melintas Sukasari
04.35 : Alhamdulillah landing dengan selamat di pool Ciawi dalam keadaan yg masih gelap gulita dan menjadi armada yg finish dengan urutan kedua setelah Laju Prima HDD yg udah duluan terparkir manis di sana. Pool ini merupakan salah satu tempat parkiran bus malam sekaligus loket penjualan beberapa bus malam yg berangkat dari Ciawi. Sesaat kemudian datanglah Pumas DD03 yg langsung diparkirkan berdampingan dengan New Shantika “Barracuda” dan tak lama berselang juga Handoyo SE2 nampak memasuki pool. Overall terpuaskan deh naik New Shantika “Barracuda” ini, ga rugi jauh2 dari Jogja dibelain naik dari Pecangaan hanya untuk menikmati sensasi armada ini. Semoga kesempatan selanjutnya bisa mencicipi armada New Shantika seri yg lain. Lanjut menuju menuju masjid Jami Assa'adah yg berada tepat di depan pool Ciawi ini.
New Shantika “Barracuda” Tiba di Pool Ciawi
New Shantika “Barracuda” Tiba di Pool Ciawi
Suasana Pool Ciawi
Suasana Pool Ciawi
04.40 : Shalat Subuh berjamaah dulu di masjid Jami Assa'adah ini sebelum melanjutkan etape perjalanan berikutnya yg akan sya bahas di Part 2 hehe...

Akhir kata...
Terima kasih telah menyempatkan waktunya buat membaca catatan perjalanan touring sya kali ini semoga dapat bermanfaat dan memberikan inspirasi bagi para pecinta bus dan bus traveler yg akan berencana untuk menghabiskan waktu luangnya menikmati sensasi perjalanan di dalam bus. Caper Part 2 untuk perjalanan pulangnya dapat disimak DI SINI hehe...


Tarif :
Jogja-Semarang : Free of Charge (Po. Nusantara Patas)
Semarang-Pecangaan : 15k (Po. Hikmah Lestari Putra Bumel)
Pecangaan-Ciawi : Free of Charge (Po. New Shantika Executive Class)

6 comments:

  1. Udah Punya Niatan Naik HR20 Paradise? ?

    ReplyDelete
  2. Mas Pulangnya Naik Agra Mas O500R 1836 Yang Drivernya Mas Doni Kan?

    ReplyDelete
  3. Mas Pulangnya Naik Agra Mas O500R 1836 Kan?

    ReplyDelete
  4. tak tunggu lanjutane mas arif....mantap.

    ReplyDelete
  5. tak tunggu lanjutane mas arif...mantap.

    ReplyDelete
  6. HD Prime plus RN285, mantap ya mas...

    ReplyDelete