Saturday, 30 December 2017

Touring Tugas Negara Penutup Tahun 2017 Menuju Malang

   Seperti yg sudah sya singgung pada caper episode sebelumnya bahwa masih ada satu lagi KPS sya untuk mengakhiri tahun 2017 ini yg masih terkait dengan tugas negara. Hanya berselang dua hari setelah sya tiba dari Surabaya, pada hari Senin, 18 Desember 2017 sya harus kembali pergi lagi menuju Malang. Antara seneng dan capek jadi satu rasanya, seneng karena bisa naik bus lagi, capek karena harus pergi lagi saat masih pengen rehat dulu di kosan. Surabaya dan Malang memang destinasi touring yg terlalu mainstream buat sya klo ke arah timur jadi sebisa mungkin naik bus yg unik maupun melewati trayek yg jarang dilirik oleh mania jaman now. Walaupun dengan persiapan yg kurang, perjalanan harus tetap dilakukan dan ini sya anggap sebagai touring akhir tahun 2017.
     Rencananya, sya akan melewati jalur yg berbeda buat berangkat dan pulangnya nanti dari Malang. Rute KPS buat berangkatnya yaitu Jogja-Solo-Madiun-Jombang-Malang via Pujon sedangkan buat pulangnya yaitu Malang-Surabaya-Semarang-Solo-Jogja via Pantura. Rute KPS pulang ini baru terpikirkan saat H-1 sebelum keberangkatan karena sekalian mau nyoba naik bus Patas Jaya Utama/Indonesia yg udah berubah menjadi PT. Jaya Utama Indo ini dengan memesan tiketnya via aplikasi Redbus sehingga bisa menghemat biaya perjalanan karena GRATIS hehe... Keberangkatan Jaya Utama/Indonesia pukul 17.10 ini menjadi pilihan sya karena disesuaikan dengan perkiraan selesainya acara sya habis Dhuhur sehingga bisa keburu jika naik bus dari Malang ke Surabaya walaupun sempet ketar-ketir juga sama macetnya Malang saat musim liburan seperti ini. Kalo teman2 pengen seperti sya juga bisa naik bus yg diinginkan secara GRATIS dapat dimulai dengan cara instal aplikasi Redbus di HP teman2 dengan menggunakan kode referensi RED0X1C17D7 saat login nantinya (Promosi=berbagi ilmu itu indah hehe), langsung deh nanti dapat bonus 80rb buat modal awal biar nanti bisa mencapai poin sesuai yg ditargetkan teman2 sendiri.
Bagaimanakah keseruan cerita perjalanan mainstream Jogja-Malang kembali kali ini? Mari kita simak bersama ... Check it out... 


BERANGKATNYA...(18 Desember 2017)
05.05 : Meluncur menuju terminal giwangan pagi-pagi buta bersama teman kos sya, Yudi yg kebetulan memiliki acara yg sama di Malang sehingga untuk berangkatnya kali ini sya ga sendiri lagi hehe... Di perjalanan kress dengan SR 9683 dan SR 9680 yg udah sepur-sepuran aja saat melewati flyover Janti kwkwkwk, berharap semoga masih nuntut buat ikut SR 7435 atau Mira 7302 nanti. 
05.20 : Tiba di terminal giwangan, markirin motor dan langsung menuju shelter Surabaya ekonomi. SS 7435 nampak lagi dimundurin dari shelter sebagai pertanda bahwa bus tsb akan segera diberangkatkan. Mungkin belum rezekinya naik SR 7435 dari Jogja karena klo nekat mau naik SS 7435 pastinya hotseatnya udah penuh jadi  mending naik bus belakangnya saja dan baru naik SS 7435 di Solo nanti.
SS 7435 Persiapan Diberangkatkan
05.25 : Okelah akhirnya memutuskan naik SR 7216 saja untuk mengawali etape kali ini karena Mira 7302 pun tak nampak hilalnya saat itu sehingga cepat2 hotseat sebelah kiri pun langsung kami amankan. Temen sya mah sami'na waato'na saja dengan pilihan sya hohoho...Lagian SR 7216 kemaren pas sya naiki juga ga kalas sosss klo drivernya mas Aris, tetapi untuk kali ini sya sedikit ragu karena tak ada hiasan boneka yg banyak banget di kaca depannya seperti biasanya sehingga belum bisa dipastikan klo drivernya mas Aris lagi ini
SR 7216 Parkir Shelter
Di Dalam SR 7216
05.37 : Bus berbody Legacy Hino AK8 ini akhirnya diberangkatkan menuju solo dengan driver yg udah lumayan sepuh (sudah kuduga). Lepas giwangan hanya dipacu kalem-kalem saja dan cenderung nyantai padahal kalo mas Aris yg bawa langsung mosak-masik larinya sehingga bisa mengejar jam parkir Solonya SS 7435 sekitar jam 07.20 (kecewa yg terpendam ceritanya).
Berangkat dari Terminal Giwangan
06.00 : Melintas prambanan, kondisi lalu lintas terpantau masih cukup lengang namun rasanya gas tak kunjung dibejek lebih dalam huffttt.
Melintas Prambanan
06.18 : Memasuki bypass Klaten kemudian minggir sebentar untuk mengecek sein yg sejak tadi sepertinya bermasalah. Setelah beres lanjut lagi masih dengan style wolesnya.
Memasuki Bypass Klaten
06.22 : Memasuki terminal klaten, kali ini tak sekedar absen jumlah penumpang saja pada pak Dishub tetapi juga sempat menaikkan penumpang yg udah nungguin bus ini di terminal. Ternyata udah boleh ya naik dari terminal Klaten hoho...
Memasuki Terminal Klaten
06.45 : Melintas Delanggu. Hati ini tak kunjung tenang saat tiap kali melihat jam karena waktu udah semakin mepet apalagi kalo udah lepas Kartosuro biasanya mulai ramai kendaraan (menggerutu dlam hati).
Melintas Delanggu
07.00 : Melintas Kartosuro udah mulai terasa keramaian pagi itu yg bebarengan dengan jam berangkat sekolah maupun kantor/pabrik dan mulai bikin jalanan macet. Rasanya hati ini makin ga karuan dan mulai pesimis bisa masuk terminal Tirtonadi sebelum jam 07.20.
Melintas Kartosuro
07.20 : Alhamdulillah sampai juga di terminal tirtonadi. Saat melihat SS 7435 yg masih nampak lagi antri buat parkir shelter di belakang Mira 7316, secercah harapan pun kembali muncul dan kami pun langsung bergegas lari maraton menuju SS 7435 untuk mengamankan hotseat. Namun syangnya saat itu cuma tinggal tersisa satu hotseat sebelah kiri saja sehingga teman sya harus duduk di seat baris kedua di belakang sya. Waktu yg tinggal sedikit ini sya gunakan untuk lari ke toilet dulu.
Tiba di Terminal Tirtonadi
07.25 : Saat kembali menuju SS 7435, mas Agus udah nampak bersiap di belakang kemudinya pertanda tak lama lagi bus akan segera diberangkatkan. Hanya sekitar 5 menit saja bus ini parkir shelter dan langsung tancap gas meninggalkan terminal Tirtonadi. Cara mengemudi yg aluss serta suguhan musik dangdut capolista (campursari, koplo, lagista) tentunya masih menjadi andalan saat menikmati perjalanan bersama SS 7435. 
SS 7435 Parkir Shelter
Berangkat dari Terminal Tirtonadi
07.40 : Melintas Palur, Mira 7316 udah terlihat hilalnya dan langsung dikejar oleh mas Agus. Lepas Palur Plaza, Mira 7316 udah tercyduck oleh SS 7435 yg terus ngacir berlari mengejar bus selanjutnya. Sejak lepas dari Tirtonadi ini, mas Agus udah berambisi untuk mengejar Mira 7316, SS 7026 bahkan hingga SR 9680 dan SR 9683 yg udah sekitar setengah jam lebih dulu berangkat. Suara mesin Hino AK 8 dari SS 7435 yg terasa sangat halus dan enteng ditambah pembawaan dari mas Agus yg ga usah diragukan ini nampaknya hal tsb bukan hal yg mustahil dilakukan apalagi kondisi pagi seperti ini.
Melintas Palur
07.57 : Melintas Masaran, kondisi jalanan yg padat merayap memaksa bus ini untuk dipacu pelan-pelan saja, hanya sesekali bisa goyang kanan kemudian harus balik ke jalurnya lagi. Selepas Masaran, barulah aksi mosak-masik menggoyang kanan kendaraan lain menjadi suguhan menarik pagi ini di saat kondisi lalu lintas yg lumayan padat.
Melintas Masaran
08.06 : Melintas pungkruk Sragen lanjut menyusuri ringroad. Sepanjang ringroad goyang kanan terus menghalau barisan kendaraan memenuhi jalanan.
Melintas Pungkruk
08.18 : Melintas Pilangsari langsung belok kiri arah Surabaya  dan ga masuk terminal. Lepas Pilangsari, tak perlu berlama-lama langsung beraksi lagi menggoyang kawasan paldaplang hingga sambung macan. Aksi tower-toweran pun tak pernah berhenti dilakukan oleh sang kernet, mas Sigit dan mas Agus sendiri hoho...bener2 kru yg kompak.
Melintas Pilangsari
08.30 : Memasuki Mantingan, usaha SS 7435 buat mengejar SS 7026 nampaknya membuahkan hasil saat mendapati SS 7026 yg baru saja beranjak dari sini. Tak butuh waktu lama, SS 7026 pun langsung ditempel dan digoyang kanan dengan sadis oleh SS 7026 kemudian lari ngacir dengan kencangnya. SS 7026 sepertinya tak mau mundur begitu saja dengan mudah karena dari spion terlihat SS 7026 berbalik berusaha mengejar SS 7435 hingga memasuki alas Mantingan.
MengOT SS 7026 di Mantingan
08.40 : Melintas Gendingan, SS 7435 dan SS 7026 nampak sama2 lagi menurunkan penumpang namun yg kebagian penumpang yg naik tentunya SS 7435 dan langsung ditinggal ngacir menjauh dari SS 7026.
Melintas Gendingan
08.42 : Memasuki kawasan alas Banjarejo, kembali aksi goyang kanan mulai ditunjukkan di lintasan meliuk-liuk sepanjang alas Mantingan ini. Bus masih terus digeber mosak-masik hingga memasuki Ngawi. Beberapa truk muatan dan kendaraan kecil digoyang kanan semuanya sepanjang alas Banjarejo ini. Kejadian yg sedikit menegangkan terjadi saat SS 7435 mencoba mendahului truk namun kondisinya kepalang tanggung karena ada mobil yg lwat dari arah berlawanan. SS 7435 yg udah berhasil menyalip hampir separuh badan truk terpaksa harus head to head dengan mobil tsb karena mobil tsb ga mau minggir memberikan jalannya sebentar. SS 7435 dan mobil tsb sempat sama2 berhenti di jalur mobil dg kondisi head to head kemudian barulah SS 7435 bisa kembali ke jalurnya lagi sesaat setelahnya. Hal ini sontak pada membuat penumpang sedikit histeris dibuatnya.
Melintas Alas Banjarejo
09.05 : Melintas Watualang, saat SS 7435 masih berjibaku buat menggoyang kendaraan di depannya. SS 7026 nampak masih terlihat terus membuntuti SS 7435 walaupun masih cukup jauh jaraknya.
Melintas Watualang
09.10 : Memasuki terminal Kertonegoro Ngawi yg ternyata udah disambut para penumpang setianya yg lumayan banyak tinggal meraupnya. Lanjut tancap gas lagi meninggalkan terminal menyusuri ringroad Ngawi untuk mengejar poin Ngawi Lama.
Memasuki Terminal Ngawi
09.20 : Melintas Ngawi Lama hanya menaikk turunkan penumpang sebentar langsung ngejoss menuju arah Maospati.
Melintas Ngawi Lama
09.40 : Melintas Glodok. Kondisi jalanan Ngawi-Maospati yg cukup padat membuat bus tak bisa dipacu sekencang seperti saat malam hari, apalagi banyak penumpang yg menunggu kedatangan bus ini di pinggir jalan sehingga kondisi penumpang di dalam bus mulai ramai bahkan udah ada yg upacara.
Melintas Glodok
09.45 : Memasuki terminal Maospati kembali udah banyak penumpang yg menunggu kedatangan bus ini. Alhasil penumpang SS 7435 pun makin moyong2 karena makin banyak yg upacara. Lain halnya dengan SS 7026 yg berhasil memasuki terminal Maospati bebarengan di belakang SS 7435 ini hanya sekedar menurunkan penumpang saja dan langsung meninggalkan terminal. Penumpangnya pun tak sebanyak SS 7435 bahkan rata bangku pun enggak. Bener2 menang banyak nih SS 7435.
Memasuki Terminal Maospati
09.48 : Lepas terminal Maospati kembali SS 7435 mengejar SS 7026 agar bisa mengambil poin di Madiun karena ternyata dari keseluruhan penumpang SS 7435 ini, ada 27 orang yg bakalan turun di Madiun kata kondekturnya, termasuk kami muehehe....
Mengejar SS 7026 Lagi
09.58 : Melintas Jiwan. Aksi kejar-kejaran dua saudara ini menjadi suguhan menegangkan di akhir perjalanan sya bersama SS 7435. Tak heran jika banyak penumpang yg pada pengajian melihat duo Sumber Selamat ini beraksi memiyak jalanan yg padat ini hehe...
Melintas Jiwan
10.12 : Alhamdulillah sampai juga di terminal Madiun. SR 9683 yg lagi asyik ngetem di shelter terminal langsung disundul oleh SS 7435 dan parkir cukup lama di terminal Madiun. SS 7026 pun demikian yg lebih dulu memasuki terminal harus pasrah meninggalkan terminal tanpa dapat kesempatan parkir karena jam parkirnya udah didahului oleh SS 7435. Gantian deh SR 9683 dan SS 7026 yg bakalan kejar2an selanjutnya hehe...
Tiba di Terminal Madiun
10.20 : Memanfaatkan waktu buat istirahat, ke toilet dan sarapan dulu sebelum lanjut etape berikutnya. Lumayan sarapan kenyang dengan nasi bungkus lauk telur ceplok cuma 7rb saja sambil ngekeri bus yg recomended buat melanjutkan perjalanan ke Jombang.
Suasana Terminal Madiun
10.54 : Saat SR 7009 memasuki terminal Madiun, kami pun bergegas naik ke dalam bus tsb karena terpycu sama pemandangan hiasan boneka yg banyak banget di kaca depannya. Dan emang benar ternyata pilihan sya ga salah lagi karena driver SR 7009 saat itu adalah mas Aris yg pernah bareng saat bawa SR 7216. Alhamdulillah hotseat sebelah kiri dan kanan masih tersisa masing2 satu, pas buat kami berdua. Syangnya di dalam bus ini tak ada hiburan musik dangdut karena ga ada tv dan audionya hmmm...
SR 7009 Parkir di Terminal Madiun
11.00 : Bus mulai diberangkatkan meninggalkan terminal Madiun. Baru saja sampai depan terminal, SS 7021 udah nampak memasuki terminal Madiun.
Berangkat dari Terminal Madiun
11.14 : Melintas Balerejo, terlihat Restu Panda "Jaran Goyang" udah nampak di depan mata dengan jarak yg tak terlalu jauh. Mas Aris langsung tancap gas mengejar Restu Panda tsb dengan aba2 dari sang kernet yg tak henti memberikan arahan jalan bagi drivernya. Saat SR 7009 mencoba mendahuluinya, Restu Panda tsb terus berusaha mempertahankan posisinya hingga akhirnya pada saat Restu Panda mengambil ancang2 menyeset kiri kendaraan di depannya, SR 7009 justru memilih goyang kanan saja sehingga berhasil mengasapi beberapa kendaraan sekaligus, termasuk Restu Panda tsb.
Melintas Balerejo
Mengejar Restu Panda "Jaran Goyang"
11.23 : Memasuki Caruban, ternyata harus belok kiri via ringroad Caruban kalo edisi siang kaya gini sehingga membuat perjalanan terasa lebih lama. Sepanjang melintasi ringroad, SR 7009 terus dipacu kencang menjauh dari serangan balik Restu Panda "Jaran Goyang" hingga memasuki terminal Caruban. Namun syangnya, SR 7009 mendapati bahwa ia telah ditikung oleh Mira 7321 yg tercyduck dari kejauhan telah memotong jalan via pasar Caruban (ga lewat Ringroad Caruban) sehingga berhasil mendahului SR 7009 secara diam2.
Melintas Ringroad Caruban
11.33 : Memasuki terminal Caruban. Kembali SR 7009 harus menerima kenyataan bahwa seluruh poin dari terminal Caruban habis dilahap oleh Mira 7321 ditambah si Beruang Kutub Cendana jg sebelumnya. Lanjut meliuk-liuk di trek saradan-wilangan-bagor mengejar Mira 7321.
Melintas Terminal Caruban
11.55 : Melintas Wilangan. Jarak Mira 7321 yg cukup jauh ditambah ramainya jalanan siang itu membuat SR 7009 kesulitan untuk mengambil alih posisinya kembali padahal udah dipacu mosak-masik sepanjang alas Saradan hingga Wilangan ini. 
Melintas Wilangan
12.08 :  Sesaat sebelum memasuki terminal Nganjuk, SR 7009 udah berhasil berada di belakang Mira 7321 yg diselingi oleh Eka 7332 namun tetep kalah duluan memperebutkan jam parkir Nganjuk hanya selisih kurang dari 1 menit saja dengan Mira 7321.
Persiapan Memasuki Terminal Nganjuk
12.10 : Memasuki terminal Nganjuk, terlihat Mira 7321 yg udah terparkir di shelter Surabaya. Suasana para pedagang asongan yg berlari mengejar SR 7009 yg memilih melintas di jalur langsung menjadi pemandangan yg biasa kita lihat saat memasuki terminal Nganjuk. Hanya sebentar saja SR 7009 ini singgah di terminal Nganjuk untuk menaik-turunkan penumpang dan lanjut tancap gas keluar mengejar Mandala Ponorogoan yg baru saja berangkat karena disundul oleh Mira 7321 yg gantian ngetem di sini.
Memasuki Terminal Nganjuk
12.13 : Saat akan memutar memasuki ringroad Nganjuk, SS 7021 nampak sudah bersiap memasuki terminal sedangkan Restu Panda "Jaran Goyang" langsung ambil kiri memasuki ringroad Nganjuk sehingga mau ga mau SR 7009 harus berlari lagi untuk menjaga jarak dengan Restu Panda dan Mira 7321 yg segera akan lepas landas. Mandala Ponorogoan pun langsung menjadi korban awal keganasan SR 7009 melibas aspal gronjal ringroad Nganjuk.
MengOT Mandala Ponorogo
12.22 : Melintas Sukomoro, Restu Panda "Jaran Goyang" kembali berada di posisi terdepan saat SR 7009 berhenti menaikkan 3 dedek emes yg kemudian duduk di atas kap mesin hehe...Setelah itu, kembali SR 7009 mengejar Restu Panda "Jaran Goyang" tsb namun kali ini ia lebih agresif larinya sehingga membuat SR 7009 kewalahan dibuatnya.
Melintas Sukomoro
Mengejar Restu Panda "Jaran Goyang"
12.34 : Melintas Baron, berhasil mengasapi Cendana yg lagi nyeseri penumpang. Setelah itu barulah berhasil mendahului Restu  Panda yg lagi menurunkan penumpang.
MengOT Cendana
12.44 : Melintas Braan hanya menaik-turunkan penumpang sebentar dan lanjut beraksi lagi sepanjang jalur Perak-Jombang. Kejadian mendebarkan kembali terulang saat SR 7009 mencoba menyalip beberapa kendaraan di depan namun saat itu bebarengan dg adanya bus parwis yg melintas dari arah berlawanan. Namun dengan tenangnya mas Aris malah nambah goyang kanan lagi hingga bus parwis tsb mlipir kiri pol memberikan jalannya pada SR 7009.
Melintas Braan
13.10 : Selepas pasar Jombang, SR 7183 mulai terlihat hilalnya sehingga langsung dikejar dan digoyang kanan oleh SR 7009. Tak berhenti sampai di sini ternyata SR 7074 yg berada tak jauh berselang dari SR 7183 juga tak luput dari goyangan SR 7009 sebelum memasuki terminal Jombang.
MengOT SR 7183
13.14 : Alhamdulillah sampai juga di terminal Jombang walaupun hanya diturunkan di luar terminal saja, tepatnya di pos Dishub bebarengan dengan SR 7074 dan SR 7183 yg sejak tadi terus kejar-kejaran. Mantap kali yak kalo ngikut SR 7009 sampe Surabaya. Lanjut shalat Dhuhur dulu di masjid terminal Jombang.
Tiba di Terminal Jombang
13.30 : Menuju shelter Malang ternyata yg parkir di shelter Malang masih jatahnya Puspa Indah odong2 yg sebenarnya udah diakuisisi oleh Po. Bagong sedangkan bus Non Ekonomi Bagong parkir di belakang dan ga masuk shelter untuk membedakan bus ekonomi dan non ekonomi. Bus ini tergolong unik karena bentuk bodynya yg khas entah berasal dari karoseri manakah yg disokong dengan chasis mitsubishi canter ini.
Bagong "Waras" Non Ekonomi
13.38 : Saat bus Bagong "Waras" mulai diparkirkan, hotseat yg udah sya incar buat berdua malah diambil orang satunya sehingga lagi-lagi si Yudi ga kebagian hotseat dan duduk di baris kedua. Cukup sempit sih jarak seatnya tetapi seatnya cukup nyaman mirip Rimba kencana dg konfigurasi 2-2 dan AC yg lumayan dingin. Kalo menurut stiker di kaca depan, bus ini termasuk bus non ekonomi tapi kenyataannya sama aja sama bus ekonomi biasa dimana bus ini akan terus menaikkan penumpang walaupun seat udah terisi penuh sehingga untuk kenyamanan jangan berharap lebih saat naik bus ini. Apalagi tarifnya sekarang naik menjadi 25rb dari sebelumnya 20rb saja sehingga tentunya kurang sebanding dengan pelayanannya.
Onboard Bagong "Waras"
Tarif Bagong Non Ekonomi
14.00 : Setelah parkir sekitar 30 menit, bus pun akhirnya full seat dan diberangkatkan. Rata-rata penumpang memang tujuan langsung Malang bahkan ada yg rela upacara sejak keluar terminal Jombang hingga Malang saking langkanya bus non ekonomi tujuan Malang siang itu. 
Berangkat dari Terminal Jombang
14.15 : Melintas perempatan stasiun Jombang lanjut ambil kiri menuju arah Malang via Pujon.
Melintas Perempatan Stasiun Jombang
14.31 : Lepas kota Jombang, bus Bagong "Waras" ini tak kunjung dipacu lebih cepat dan masih stagnan dengan style kalemnya padahal kondisi penumpang di dalam bus ini udah full moyong2 hingga banyak yg upacara, hufft. Kondisi ini sangat berkebalikan dengan pengalaman sya naik bus ini setahun yg lalu.
Lepas Kota Jombang
14.37 : Melintas Pulorejo. Di sini akan ditemui pertigaan yg memisahkan antara jalur menuju Pare jika belok kanan yg biasa dilalui oleh bus Patas Rukun Jaya dan lurus jika menuju Malang.
Melintas Pulorejo
14.45 : Melintas Ngoro.
Melintas Ngoro
14.56 :  Melintas Kandangan. Di sini akan ditemui lagi pertigaan dekat pasar Kandangan yg memisahkan antara jalur menuju Pare jika belok kanan yg biasa dilalui oleh bus Bagong tujuan Kediri dan belok kiri jika menuju Malang.
Melintas Kandangan
15.10 : Melintas Kasembon.
Melintas Kasembon
15.17 : Selepas Kasembon mulai melewati jalan yg berkelok naik dan turun sehingga membuat jarak tempuh menuju Malang ini terasa lebih jauh. 
Melintas Jalur Berliku Kasembon-Ngantang
Melintas Jalur Berliku Kasembon-Ngantang
15.38 : Melintas Ngantang.
Melintas Ngantang
15.47 : Menurunkan penumpang di rest area Ngantang.
Menurunkan Penumpang di Rest Area Ngantang
15.55 : Selepas Ngantang kembali melewati jalur berkelok naik dan turun lagi dengan pemandangan alam yg asri dan eksotis. Video perjalanan bersama Bagong melewati jalur Ngantang-Pujon ini dapat dilihat DI SINI.

16.18 : Melintas Pujon.
Melintas Pujon

16.27 : Lepas Pujon kembali melewati jalur sempit yg didominasi turunan berliku. Padatnya kendaraan yg melewati jalur ini membuat bus ini hanya dipacu pelan-pelan saja apalagi jalur dari arah Malang justru padat merayap. Kemacetan lalu lintas dari arah Malang ini diperparah dengan adanya rombongan sekitar 9 bus Sugeng Rahayu dan Golden Star yg lagi dipake parwis sedang melewati jalur ini. Alhasil saat berpapasan dengan kendaraan dari arah Pujon harus ada yg mengalah buat berhenti dulu, termasuk bus yg kami naiki.
Melewati Turunan Berliku Sebelum Kota Batu
Melewati Turunan Berliku Sebelum Kota Batu
16.48 : Memasuki kawasan wisata kota Batu.
Melintas Kawasan Kota Batu
16.52 : Disambut kemacetan yg cukup panjang saat akan meninggalkan kota Batu gara2 adanya bangjo. Padatnya kendaraan di musim liburan tentunya udah menjadi pemandangan yg sudah biasa saat melewati kawasan wisata ini. Hampir 20 menitan lebih harus berjibaku dengan kemacetan ini membuat kami gelisah tak menentu karena buru2 mengejar waktu shalat Ashar yg hampir berakhir.
Macet di Batu
17.24 : Karena waktu udah terlalu mepet dan hampir magrib, akhirnya kami memutuskan untuk turun di Sengkaling saja dengan pertimbangan udah lumayan dekat dengan terminal Landungsari. Setelah turun dari bus, kami bergegas menuju masjid depan Sengkaling Kuliner terminal untuk Shalat Ashar yg udah tertunda cukup lama ini. Mungkin bakal berpikir dua kali kalo mau menuju Malang via Jombang lagi karena merasakan pelayanan bus Bagong yg tak seperti saat pertama rilis dulu.
Tiba di Sengkaling
18.00 : Shalat Magrib berjamaah sekalian sebelum menuju tujuan masing-masing karena kami menginap di tempat yg berbeda untuk acara esok hari



PULANGNYA...(20 Desember 2017)
11.15 : Berangkat dari rumah saudara sya naik Grab Bike menuju terminal Arjosari. Untuk baliknya ini, sya kembali menjadi pendekar karena teman sya masih nanti sore balik ke Jogjanya.
11.35 : Alhamdulillah sampai juga di terminal Arjosari. Lanjut menuju mushola SPBU lagi buat shalat Dhuhur dulu sebelum melakukan etape selanjutnya.
Terminal Arjosari
11.50 : Terpycu makan siang dulu sama bakso Malang samping terminal, lumayan kegorok 15rb hoho...
12.00 : Masuk ke dalam terminal Arjosari. Shelter keberangkatan bus ekonomi tujuan Surabaya kala itu masih diisi oleh pasukan Tentrem ATB yg diselingi oleh Restu Panda. Ada juga Menggala Goldrag dan Kalisari MB OH 1626 yg lagi antri di jalur Patas Surabaya namun sepertinya sya tidak tertarik naik bus Patas untuk saat ini dan memilih naik bus ATB saja biar irit. Saat melihat penampakan Tentrem "Mbalelo" dengan stiker air suspension di kaca sampingnya, pilihan saya langsung tertuju padanya untuk menikmati perjalanan Malang-Surabaya ini. Sya sengaja berangkat lebih awal untuk mengantisipasi macetnya jalanan Malang-Surabaya yg horor di musim liburan ini.
Suasana Terminal Arjosari
Menggala Golden Dragon
Tentrem "Mbalelo"
12.15 : Tentrem "Mbalelo" mulai diparkirkan di shelter setelah rekan sesama Tentrem ATB juga baru saja diberangkatkan. Langsung naik aja dan dapat hotseatnya sebelah kanan. Ini kali kedua sya kedapatan naik Tentrem ATB yg ada air suspensionnya, jadi stiker tsb ga cuma pemanis saja tetapi benar adanya. Yang ngaco itu stiker tulisan Hino RN 285 pada kaca sampingnya. Awalnya bus ini emang ngeline sebagai Patas Surabaya-Malang namun sepertinya kurang menguntungkan sehingga diubah menjadi armada ATB.
Tentrem "Mbalelo" Parkir Shelter
Tentrem "Mbalelo" Parkir Shelter
12.20 : Setelah ngetem sekitar 5 menitan, akhirnya bus bermesin Hino AK8 ini diberangkatkan dengan penumpang yg cukup sepi siang itu dan berlanjut menyeseri penumpang dari pintu keluar terminal hingga fly over arjosari. Tapi emang dasarnya lagi sepi tetep aja ga peningkatan penumpang yg signifikan lepas Malang. Air suspension rakitan karoseri tentrem ini cukup menambah kenyamanan karena terasa mentul2 saat bus berjalan. Oh iya sekedar tips saat mau bayar karcis bus ATB Surabaya-Malang (semua PO), biasakan membayar dg uang pas buat yaitu 14rb karena kalo ga gt biasanya sering ditarik 15rb.
Berangkat dari Terminal Arjosari
12.34 : Lepas Malang tepatnya di pertigaan karanglo hingga Singosari sudah dihadang oleh kemacetan yg horor hingga sampe Singosari saat dipantau dari google maps. Alhasil, bus hanya mampu dipacu nggremet-nggremet tak berdaya karena tak ada celah sedikitpun buat bus ini memiyak jalanan. Karena bosan dg macet yg tak berkesudahan, sya memilih untuk bobomania dlu dlm rangka mmpersiapkan kondisi biar bisa melek nanti dlm perjalanan Surabaya-Semarang.
Melintas Karanglo
13.20 : Bangun-bangun ternyata baru sampai Singosari. Macet kali bener2 horor banget.
Melintas Pasar Singosari
13.56 : Melintas Lawang harus berjibaku dengan kemacetan horor lagi setelah agak bisa bernapas lega selepas Singosari. Tak hanya arus lalu lintas menuju Surabaya yg macet kaya gini, arah Malang pun tak jauh berbeda keadaannya. Sepertinya kalo belum lepas Taman Dayu ga bakal lancar ini jalannya.
Melintas Lawang
14.20 : Melintas Purwosari lagi-lagi macet di pertigaan yg memisahkan arah menuju Surabaya dan Pasuruan. Sebelumnya juga sempat terhenti di Purwodadi akibat adanya truk yg mogok di jalan.
Melintas Purwosari
14.42 : Melintas perempatan Taman Dayu kembali disuguhkan antrian kendaraan yg akan memasuki tol panjang sedangkan Tentrem "Mbalelo" mengambil jalan lurus menuju arah terminal Pandaan.
Melintas Taman Dayu
14.47 : Memasuki terminal Pandaan hanya menaik-turunkan penumpang lanjut ngejos lagi menyusuri jalan Pandaan-Gempol yg masih cukup padat.
Memasuki Terminal Pandaan
15.10 : Melintas Kejapanan kembali disuguhi kemacetan lagi gara2 pertemuan kendaraan dari arah Mojokerto dan Malang di pertigaan Kejapanan.
Melintas Kejapanan
15.18 : Memasuki jalan arteri porong. Dari arah tol panjang terlihat Kalisari Patas yg antriannya berada di belakang Menggala Goldrag tadi ternyata udah sampai di sini duluan. Jadi, kalau mengejar waktu memang naik Patas solusinya. 
Memasuki Arteri Porong
15.27 : Memasuki tol Surabaya-Gempol, akhirnya bus mulai dipacu kenceng setelah udah capek berjibaku dengan kemacetan dan ruwetnya jalanan. Walaupun saat melintas tol juga ga kalah padat kendaraan, namun tetep suoss dan lincah dalam mencari jalan yg lebih lengangAksi selap selip selalu ditunjukkan sepanjang melintas tol ini hingga bahu jalan pun berkali-kali digunakan untuk mendahului kendaraan di depannya. Bener-bener residivis blong kiri pokoknya.
Melintas Tol Surabaya Gempol
Residivis Blong Kiri
15.35 : Sepanjang tol sempat terlibat aksi kejar-kejaran dengan Kalisari Patas tadi. Kalisari yg tetep konstan dipacu di jalan yg benar harus berlapang dada saat diasapi Tentrem "Mbalelo" yg konstan pula melaju di jalur yg sebenarnya terlarang ini hoho...
MengOT Kalisari Patas
15.46 : Saat hampir tiba di terminal Bungurasih, harus terhambat kemacetan lagi di medaeng.
Macet di Medaeng
15.54 : Alhamdulillah sampai juga di terminal Bungurasih setelah menempuh perjalanan sekitar 3,5 jam lebih ini. Kondisi bus yg tak terlalu ramai penumpang ditambah adanya dukungan air suspension membuat perjalanan Malang-Surabaya  menjadi lebih nyaman dan ga terlalu capek rasanya di perjalanan. Untung aja tadi berangkat lebih awal, kalo enggak bisa-bisa hangus tiket bus Jaya Utama/Indonesia Patas yg udah sya pesen. Lanjut shalat Ashar dan bersih diri dulu sebelum menuju shelter keberangkatan.
Tiba di Terminal Bungurasih
16.15 : Menuju shelter keberangkatan Patas Semarang masih ada Widji Lestari yg terparkir di sana. Mungkin setelah ini bus yg bakalan sya naiki mulai parkir di shelter. 
Suasana Terminal Bungurasih
Suasana Terminal Bungurasih
16.23 : Bus Jaya Utama 7783 berbody new discovery mulai memasuki shelter Patas Semarang setelah Widji Lestari diberangkatkan. Duh nyesek rasanya ketika bus yg datang ternyata meleset dari kekeran yg seharusnya dapat Indonesia 7726 body scorpion king dg mesin Hino RK8 malah dapat yg bermesin Hino AK8, berasa kaya naik ATB kalo kayak gini. Ini adalah kali kedua sya naik bus Patas jaya Utama, kalo dulu dapetnya malah Hino RG body Jupiter Li saat tarifnya masih 65k.
Jaya Utama Patas 7783
Sebelum naik, sya bertanya dulu pada kondektur apakah benar ini bus Patas keberangkatan jam 17.10 serta menunjukkan print tiket dari redbus. Setelah kondektur mengiyakan, sya baru naik ke dalam bus untuk mengamankan hotseat sebelah kiri. Kesan pertama saat masuk ke dalam bus adalah wangi, cukup nyaman dan full musik dangdut. Bus ini memiliki konfigurasi seat 2-2 dari rimba kencana yg lumayan nyaman sejumlah kurang lebih 46 seats tetapi syangnya ga ada toiletnya karena emang bus ini dipersiapkan buat armada ATB dan difungsikan sebagai bus Patas cadangan saja. Legroomnya juga sempit banget dan lebih cocok untuk sekelas ATB. Terlepas dari kekurangan tsb masih ada hal positif yg dapat diambil karena sya ga harus terhalangi oleh sekat yg terdapat pada bus patas Jaya Utama/indonesia pada umumnya untuk menikmati opera vantura timur malam ini.
Interior Jaya Utama 7783
Interior Jaya Utama 7783
Legroom Jaya Utama 7783
17.06 : Bus mulai diberangkatkan setelah parkir shelter lebih dari setengah jam. Penumpangnya juga lumayan tapi mayoritas pada turun Tuban. Usaha menambah jumlah penumpang masih terus dilakukan hingga lepas tamparan Bungurasih.
Berangkat dari Terminal Bungurasih
17.15 : Memasuki GT. Waru. Sepanjang melaju di tol ini, bus hanya dipacu kalem-kalem saja hanya sekitar 60-80 kpj saja dengan ditemani hujan gerimis. Kondisi jalan tol Surabaya-Gresik yg masih relatif lancar ini tak membuat sang driver membejek gasnya lebih dalam, huffttt. Walaupun ga dapat armada yg diincar dan kurang recomended setidaknya harus  tetap bersyukur karena bisa menikmati perjalanan ini secara gratis yg harusnya bayar 105rb untuk tujuan Surabaya-Semarang, dapat servis makan gratis pula nanti.
Memasuki GT. Waru
Melintas Jalan Tol Surabaya-Gresik
17.24 : Saat hampir melintas persimpangan exit tol menuju arah Darmo harus dikejutkan dengan kondisi kemacetan yg udah mengular hingga kawasan ini. Dan memang benar setelah sya cek di google maps macetnya horor banget. Akhirnya memilih belok kiri menuju exit tol Darmo setelah mendapat info kalo macetnya parah banget walaupun sempat ragu karena ga tahu jalan kalo harus exit tol Darmo ini.
Macet di Pesimpangan Exit Tol Darmo
17.30 : Setelah memutuskan untuk exit tol di kawasan Darmo ini ternyata sama aja terjebak kemacetan yg cukup panjang.
Exit Tol Darmo
17.42 : Menyusuri kawasan Darmo. Lumayanlah diajak citytour Surabaya layaknya bus pariwisata saja ya bisa masuk kota. Hanya berbekal tower2an arah jalan via telepon saja akhirnya sempat nyasar juga memasuki jalan perumahan hingga kemudian disusulin oleh rekan driver dan kondektur untuk mengarahkan ke jalan yg benar. 
Menyusuri Kawasan Darmo
17.47 : Blusukan melintasi kawasan Darmo dengan terus mengikuti arahan rekannya yg menunjukkan jalan naik sepeda motor di depannya hoho...
Menyusuri Kawasan Darmo
18.10 : Setelah blusukan melewati kawasan Darmo, akhirnya bisa balik menuju tol kembali via GT. Tandes. Kemacetan tak nampak terlihat lagi selepas memasuki GT. Tandes menuju arah Gresik dan cenderung ramai lancar.
Memasuki GT. Tandes
18.24 : Memasuki GT. Kebomas lanjut exit tol menuju arah terminal Bunder beriringan dengan PK Nusgem Maduraan.
Memasuki GT. Kebomas
18.30 : Memasuki terminal Bunder, Gresik, lumayan dapat tambahan beberapa penumpang.
Memasuki Terminal Bunder
19.07 : Melintas Lamongan. Sepanjang perjalanan dari Bunder hingga Lamongan ini, bus cenderung dipacu kalem-kalem saja tak lebih dari 80 kpj dan rata2 bertengger di angka 60 kpj. Agak gemes sih sebenarnya melihat kelakuan driver ini, saat jalanan cukup lengang malah nyantai larinya sedangkan saat jalannya padat baru deh miyak-miyak ga karuan. Ga ada bedanya sama bus ekonominya malahan lebih seru naik bus ekonominya menurut sya karena lebih memacu adrenalin hehe...
Melintas Lamongan
Goyang Kanan di Lamongan
20.00 : Melintas Babat. Selepas jembatan Babat langsung disuguhi aksi goyang kanan bareng PK Nusgem Maduraan. Kendaraan dari arah berlawanan pada dipaksa minggir oleh PK Nusgem tsb dalam rangka mencarikan jalan bagi Jaya Utama 7783 yg terus menempel di belakangnya. Aksi konvoi dari kedua bus yg terlibat aksi menggoyang pantura bersama ini akhirnya harus berakhir saat Jaya Utama 7783 berhasil curi-curi kesempatan untuk nekat menggoyang kanan lagi PK hingga memept bahu jalan sebelah kanan saat kedua bus ini lagi sama2 goyang kanan juga.
Goyang Kanan Bareng PK NUsgem
Goyang Kanan Bareng PK Nusgem
20.10 : Setelah PK Nusgem tsb berhasil diasapi lanjut mosak-masik sepanjang jalan hingga memasuki kota Tuban tanpa adanya serangan balik dari PK tsb.
Goyang Kanan di Pantura
20.37 : Memasuki kota Tuban. Karena mayoritas penumpang bus Jaya Utama 7783 ini bertujuan Tuban sehingga sepanjang kota Tuban banyak berhenti untuk menurunkan penumpang.
Memasuki Kota Tuban
Memasuki Kota Tuban
20.56 : Selepas terminal lama Tuban lanjut mulai menggoyang pantura timur lagi dengan mengasapi satu per satu kawanan truk yg membanjiri jalan pantura ini.
Lepas Kota Tuban
21.00 : Memasuki RM. Rasa Utama Jenu untuk istirahat dan servis makan. Kondisi RM ini memang sangat sederhana dan letaknya yg cukup terpencil jika dilihat dari jalan raya pantura. Sepertinya hanya Jaya Utama/Indonesia saja yg servis makan di sini karena tak ada bus maupun kendaraan lain yg mampir RM ini. Menu servis makan yg disediakan di sini cukup bervariasi, ada soto ayam, kare ayam, rawon, dan nasi rames. Sya memilih rawon dan teh hangat saja untuk servis makan kali ini dengan menukar kupon yg ada di karcis. Walaupun cukup sederhana namun masalah rasa sih cukup enak tetapi belum mengenyangkan hehe...
Servis Makan di RM. Rasa Utama
Menu Servis Makan Rawon
21.10 : Usai makan malam lanjut ke toilet dan shalat jamak Magrib dan Isya sekalian sebelum bus kembali bergoyang di pantura. Belum ada penampakan bus Jaya Utama/Indonesia lain yg memasuki RM ini baik dari Surabaya maupun Semarang.
Jaya Utama 7783 di RM. Rasa Utama
Jaya Utama 7783 di RM. Rasa Utama
21.20 : Bus diberangkatkan kembali dari RM. Rasa Utama Tuban. Lepas RM langsung beraksi goyang kanan kiri mendahului truk gede2 yg membanjiri jalur pantura timur ini. Inilah sensasi pantura timur yg dinanti-nanti itu dengan kondisi jalan yg relatif sempit (hanya satu setengah lajur pada masing2 arah) dan minim penerangan membuat driver mau ga mau harus sering goyang kanan dan kiri jika udah menemui pasukan "gajah" pada jalan beriringan. Saat itu Jaya Utama 7783 bersama sebuah bus parwis terus menunjukkan aksinya saling beriringan mencentang satu per satu kawanan truk secara bergantian hingga akhirnya lolos. Bus parwis yg memilih goyang kanan harus tersendat beberapa kali karena kress dengan kendaraan arah lawannya sedangkan Jaya Utama 7783 lebih memilih mengOT via bahu jalan yg lancar jaya sehingga justru lebih dahulu lolos dan ngacir meninggalkan bus parwis tsb.
Berangkat dari RM. Rasa Utama
Menggoyang Pantura
Menggoyang Pantura
21.34 : Melintas depan RM. Simpang Raya Tuban, beberapa pasukan HR team Madurace nampak terparkir rapi lagi melakukan servis makan di sini, mungkin pada telat kali ya puter baliknya sehingga jam segini baru nyampe sini.
Melintas Depan RM. 
21.44 : Melintas Tambak Boyo, masih terus beraksi lagi menggoyang pantura. Walaupun speedometer tak pernah menyentuh angka 100 kpj, untuk urusan goyang menggoyang masih cukup recomended lah.
Melintas Tambak Boyo
21.55 : Melintas Bulu. Kondisi pantura timur yg makin lama justru semakin sepi ini membuat bus cukup konstan melaju di angka 80 kpj. Penampakan truk muatan yg biasanya tak habis-habis turun di jalan nampak berangsur berkurang.
Melintas Bulu
22.08 : Melintas Perbatasan Jatim-Jateng, hujan gerimis kembali menemani perjalanan.
Melintas Perbatasan Jatim-Jateng
Video aksi Jaya Utama Patas 7783 di East Panturace ini dapat dilihat DI SINI.

22.13 : Melintas Sarang.
Melintas Sarang
22.22 : Melintas Kragan. Berharap mendapat aksi kejutan selepas Kragan hingga Sluke namun nyatanya masih tetap monoton sehingga membuat sya merasa jenuh dan akhirnya sya pun tak kuasa untuk menahan rasa ngantuk ini zzzzzz....
Melintas Kragan
22.57 : Bangun-bangun udah melintas Lasem ternyata.
Melintas Lasem
23.11 : Melintas Rembang, menurunkan seorang penumpang manohara yg awalnya duduk di samping sya kemudian berpindah saat lepas RM tadi hehe...
Melintas Rembang
23.58 : Memasuki Pati harus mlipir dulu via pinggiran kota yg tembus di tugu patung ikan Pati akibat adanya larangan melintas kota karena proyek perbaikan jembatan. 
Melintas Pati
00.28 : Memasuki kota Kudus via simpang lima kudus lanjut menyusuri kotanya yg udah mulai sepi malam itu. Mayoritas penumpang yg tersisa dalam bus Jaya Utama 7783 ini rata2 bertujuan Kudus sehingga cukup bnyak berhenti untuk menurunkan penumpang sepanjang Kudus ini dan terakhir di pom matahari. Lepas Kudus hanya hanya menyisakan 4 orang penumpang saja menuju Semarang ini.
Melintas Kota Kudus
00.54 : Melintas depan terminal Demak, satu lagi penumpang ada yg turun di sini sehingga tinggal 3 penumpang saja yg lanjut menuju Semarang. Lepas Demak, kondisi lalu lintas yg cukup sepi membuat bus masih konsisten dipacu kencang.
Melintas Demak
01.08 : Mampir SPBU Onggorawe Sayung untuk mengisi solar dulu. Sya manfaatkan kesempatan ini untuk ke toilet dulu biar nanti bisa langsung turun pojok terboyo, ga usah masuk ke dalam terminal.
Mengisi Solar di 
01.23 : Alhamdulillah mendarat di pojok Terboyo dengan selamat. SR 7109 dengan body discovery facelift JB 2 ini nampak udah standby terparkir di sana karena kalo jam malam seperti ini, SR maupun Eka lebih memilih parkir di luar terminal daripada di dalam terminal. Turun dari Jaya Utama 7783 lanjut naik ke dalam SR 7109 yg kala itu masih sepi penumpang sehingga hotseat sebelah kanan langsung sya amankan.
SR 7109 Parkir di Pojok Terboyo
01.25 : Hanya menunggu sebentar saja, SR 7109 kemudian diberangkatkan dengan kendali mas Tri meninggalkan pojok Terboyo. Nah lhoh, kalo telat 5 menit aja datangnya tadi bisa wassalam ketinggalan bus dan harus menunggu lama lagi jamnya Eka 7517 di belakangnya, itupun kalo ga perpal.
Berangkat dari Pojok Terboyo
01.30 : Memasuki tol Muktiharjo hingga Tembalang, SR 7109 langsung tancap gas menunjukkan aksinya. Tarikan mesin Hino AK8nya yg begitu enteng membuat SR 7109 melaju cukup kencang sepanjang tol dan berhasil mengasapi beberapa bus malam seperti Tunggal Dara Putera dan Sedya Mulya.
Memasuki Tol Muktiharjo
MengOT Tunggal Dara Putera
01.45 : Ngetem di terminal bayangan Sukun sekitar 15 menit. Sempet bermasalah dengan lampu depan yg kadang nyala, kadang mati namun tetep bisa melanjutkan perjalanan.
Ngetem di Terminal Bayangan Sukun
02.00 : Bus mulai diberangkatkan lagi meninggalkan terminal bayangan Sukun dengan kondisi penumpang yg masih sepi. Style mosak-masik ala Sumber Semarangan langsung menjadi suguhan yg bikin mata ini merem melek. Sya yg niatnya mau melanjutkan bobomania pun malah ga jadi dan memilih menikmati perjalanan yg cukup mendebarkan ini, apalagi bebarengan dengan jamnya bus malam Jakartanan pada lewat.
Berangkat dari Sukun
02.07 : Melintas Pudak Payung bertemu lawan perjalanan yg cukup handal yaitu SSM 217 a.k.a Banyu Langit. Aksi kejar-kejaran kedua bus ini tak dapat dihindari saat SR 7109 mencoba meminta jalan tetapi tak kunjung diberikan oleh SSM 217. SR 7109 terus menggempur pertahanan SSM 217 dengan membayang-bayangi di belakangnya namun tak juga mundur dan malah semakin menjauh dengan menunjukkan goyang dumangnya saat meliuk2 di jalanan. Mungkin kalo divideo bakalan terkenal nih SSM 217 secara mania jaman now kan gampang terpycu hehe...
Mengejar SSM 217
02.14 : Melintas Ungaran belum juga berhasil mengambil alih posisi SSM 217 dan masih dalam proses pengejaran.
Melintas Ungaran
02.28 : Melintas Bawen. Cukup sampai di sini aksi tempel-menempel antara SR 7109 dan SSM 217 karena SR 7109 harus berhenti menaik-turunkan penumpang di depan terminal Bawen sehingga SSM 217 ngacir duluan.
Melintas Bawen
02.42 : Melintas patung sapi Salatiga.
Melintas Patung Sapi Salatiga
02.47 : Melintas depan terminal Tingkir, nampak Pumas entah P berapa dan SSM 217 ini juga berhenti menurunkan penumpangnya di sini.
Melintas Terminal Tingkir
02.54 : Melintas Klero kembali dipertemukan dengan lawan cukup tangguh yaitu Rosin SHD 527 yg lagi mencoba menggoyang Laju Prima di depannya. Rosin SHD 527 tsb terus diikuti dari belakang dan sesekali SR 7109 mencoba mengOTnya namun gagal karena selalu kress dg kendaraan dari arah Solo serta Rosin SHD 527 yg selalu mmberikan perlawanan. Kedua bus ini bak sebagai raja jalanan kala itu karena semua kendaraan di depannya dilibas oleh kedua bus ini yg masih terus kejar-kejaran, termasuk Laju Prima tadi dan Armada Jaya Perkasa.
Mengejar Rosin SHD 527
Mengejar Rosin SHD 527
02.57 : Setelah cukup lama ditempel akhirnya Rosin SHD 527 berhasil diasapi lewat sisi kiri dengan sadisnya. Rosin SHD yg mencoba 527 menyalip truk dari sisi kanan sedangkan SR 7109 memilih menyalip truk dari sisi kiri sehingga mmbuat kedua bus ini sempat berjalan berjejeran sebentar namun SR 7109 berhasil meninggalkan Rosin SHD 527 yg harus mundur teratur karena kress dg kendaraan di depannya.
Mengejar Rosin SHD 527
03.00 : Memasuki Ampel lanjut meliuk-liuk di turunan Ampel yg cukup extrem namun gas masih terus dibejek ga kendor2. Mantap dah sukses membuat jantung ini berdegub kencang dibuatnya.
Melintas Ampel
03.08 : Melintas terminal Boyolali tapi ga masuk ke dalam terminal sehingga penumpang yg mau turun di sini diturunkan di depan pintu keluar terminal.
Melintas Terminal Boyolali
03.13 : Melintas ringroad utara Boyolali terus berperang melawan kawanan truk muatan yg membanjiri jalanan dengan aksi sesetan kanannya.
Melintas Ringroad Utara Boyolali
03.33 : Melintas Kartosuro.
Melintas Kartosuro
03.45 : Alhamdulillah sampai juga di terminal Tirtonadi, Solo. Recomended banget naik SR 7109 ini karena udah lama juga ga naik SR semarangan di malam hari kaya gini. Sensasi mosak-masik ala sumber semarangan masih kental terasa dalam armada SR 7109, kenceng namun tetap alus walaupun sedikit gemblodak. Lanjut menuju masjid terminal tirtonadi sembari menanti adzan Subuh yg kurang sebentar lagi.
Tiba di Terminal Tirtonadi
04.00 : Shalat Subuh berjamaah di masjid terminal Tirtonadi.
04.20 : Usai shalat Subuh lanjut menuju Taman Tirtonadi untuk menunggu bus tujuan Jogja. Saat itu nampak SR 7121 lagi menepi menanti SR 7122 untuk mengoperkan penumpangnya, sepertinya ia lagi kehabisan jam.  
Menunggu Bus di Taman Tirtonadi
04.50 : Hampir setengah jam sudah sya menunggu namun tak kunjung terlihat penampakan SG/Mira ATB yg biasanya jam segini pada gandeng2 datangnya. Hanya sesekali Eka tujuan Magelang yg lewat namun sya tetep memilih menunggu bus ATB saja. Pemandangan mengejutkan saat sya mendapati SR 7121 lagi mengoperkan penumpangnya ke SR 7152, jebulnya SR 7152 yg biasa jalan Cilacap sekarang beralih trayek menjadi Semarangan menggantikan SR 7122. 
SR 7121 feat SR 7152
04.57 : Akhirnya datanglah SR 7210 dan ternyata di belakangnya udah digandeng sama SR 9794. Sya yg awalnya udah persiapan untuk naik SR 7210 akhirnya ga jadi naik bus tsb karena akan perpal Solo sehingga ngikut SR 9794 dengan osy discovery saja yg berhenti di belakangnya. Agak heran sih kenapa di belakang SR 7210 malah udah langsung SR 9794 bukan SR 7094 dulu, perpalkah SR 7094? Kali ini kurang beruntung ga dapat hotseat tetapi masih berada di seat baris kedua. SR 9794 berhenti cukup lama di terminal Tirtonadi dalam rangka operan penumpang SR 7210 dan menanti penumpang yg ijin ke toilet.
Berhenti di Terminal Tirtonadi
05.02 : Lepas terminal Tirtonadi, bus bermesin Hino AK8 ini langsung dipacu mosak-masik oleh pak Dedi Sugandi dengan kondisi full penumpang yg mayoritas penumpang operan.
Berangkat dari Terminal Tirtonadi
05.15 : Melintas Kartosuro. Saat SR 9794 menurunkan penumpang, tiba-tiba SR 7094 ngacir mendahului SR 9794. Ealah ternyata SR 7094 malah berada di belakang SR 9794 posisinya, padahal jatahnya mas Dwi. Aksi kejar-kejaran pun terjadi antara dua bus Sugeng Rahayu ini namun bukan kejar-kejaran yg bersifat adu balapan tapi sekedar guyonan di jalan.
Mengejar SR 7094
05.35 : Lepas terminal Penggung, SR 9794 berhasil mengambil alih posisinya kembali dari SR 7094.
05.46 : Memasuki terminal Klaten untuk sekedar absen jumlah penumpang sama pak Dishub.
Memasuki Terminal Klaten
05.50 : Melintas Bendo Gantungan, gantian kejar-kejaran sama Antar Jaya "Naura" namun hanya berlangsung sebentar saja karena ia masih disibukkan dengan usaha menyeser penumpang di jalan.
Mengejar Antar Jaya "Naura"
06.03 : Melintas Prambanan, kembali SR 7094 mendahului SR 9794 dan posisi ini bertahan saling beriringan terus hingga memasuki Jogja.
Melintas Prambanan
06.14 : Alhamdulillah mendarat dengan selamat di depan Hotel Jayakarta. Mantaplah naik SR 9794 ini masih tetep joss bersama pawang aslinya. Oh ya ...kenapa sya memilih turun sini? Biar gampang order Grab Bike nya sehingga ga harus jalan kaki dulu ke depan Pop Mart klo turun di Janti.
Mendarat di Depan Hotel Jayakarta
06.30 : Sampai di kos langsung bersih diri dan persiapan hibernasi fullday hehe...

Akhir kata....
Terima kasih atas perhatian dan partisipasi para pembaca blog sya ini untuk satu tahun terakhir. Semoga para pembaca merasa terhibur dengan caper yg sya tulis ini dan semoga menginspirasi para rekan-rekan pecinta bus untuk menjadi alternatif pilihan bus yg digunakan untuk menikmati touring atau sebagai bahan untuk menyusun rencana touring bis-bisan 
Sampai jumpa di tahun depan....^ ^


Tarif :
Jogja-Solo : 10k (Po. Sugeng Rahayu ATB)
Solo-Madiun : 18k (Po. Sumber Selamat ATB)
Madiun-Jombang : 12k (Po. Sugeng Rahayu ATB)
Jombang-Malang : 25k (Po. Bagong Non Ekonomi)
Malang-Surabaya : 14k (Po. Tentrem ATB)
Surabaya-Semarang : Free of Charge (Po. Jaya Utama Patas)
Semarang-Solo : 16k (Po. Sugeng Rahayu ATB)
Solo-Jogja : 10k (Po. Sugeng Rahayu ATB)

Berikut ini sisa-sisa karcis perjalanan selama touring kali ini...

11 comments:

  1. Sugeng enggal taun mas dabbb tetep suoss di trip anti mainstream

    ReplyDelete
  2. Kalo sugeng rahayu sama sumber selamet ada gak yang jogja-semarang?

    ReplyDelete
  3. Kapan Naik Haryanto Lagi?

    ReplyDelete
  4. Kapan Ke Sumatra Lagi?

    ReplyDelete
  5. mantap nas arif,..
    tetap ditunggu caper pertama di tahun 2018,

    ReplyDelete
  6. Kapan Naik Scania Lagi?

    ReplyDelete
  7. Cobain PO Ramayana mas,Caper PO Ramayana kayaknya menarik disimak.. Sukses selalu untuk mas Arif dan selalu diberi keselamatan saat Trip naik bus.

    ReplyDelete
  8. pas Photo Terakhir Nongol SR Shd

    ReplyDelete