Perjalanan menuju salah satu bagian dari bumi tapal kuda pada tanggal 27-28 Januari 2018 ini merupakan touring kedua sya di tahun 2018. Setelah dibuka dengan touring menggunakan bus malam executive class sekarang giliran kembali lagi ke kodrat awal sebagai penumpang bumel yg suka estafet sana sini karena naik bus malam emang nyaman namun naik bus ekonomi lebih bersensasi hehe.... Mungkin masih banyak orang yg bertanya-tanya dan belum mengetahui dimana Ambulu itu serta apa istimewanya sehingga sya kok bisa tertarik untuk melakukan touring ke sana. Bukan istimewanya sih yg dicari namun tujuan utama touring kali ini adalah ingin mencicipi sensasi naik Damri Perintis lagi tujuan Tawang Alun-Ambulu-Andongrejo setelah sebelumnya udah sukses merasakan naik Damri Perintis tujuan Tulung Agung-Ponorogo dengan jalanan ekstrem yg dilaluinya. Ini merupakan kali kedua sya melakukan perjalanan touring menuju Ambulu yg merupakan salah satu kecamatan di Kab. Jember yg berada di selatan kota Jember, namun kali ini menggunakan KPS yg sedikit berbeda karena memang tujuannya adalah mencoba rute antimainstream dari Damri Perintis Tawang Alun-Ambulu-Andongrejo. Rute ini menjadi incaran sya karena belum yg mengetahui tentang trayek Damri Perintis ini sehingga sya pun terpycu untuk mencobanya.
Rencananya, sya akan memulai perjalanan ini via pantura saja dengan bus Patas Nusantara dan bus Patas Jaya Utama 7745 serta mengakhirinya dengan bus Patas Sugeng Rahayu 7257 via selatan yg kesemuanya bisa dipesan via redBus sehingga bisa menghemat biaya karena GRATIS hehe....Klo teman2 pengen seperti sya juga bisa dengan cara instal aplikasi redBus di HP teman2 dengan menggunakan kode referensi RED0X198174 saat login nantinya (Promosi=berbagi ilmu itu indah hehe), langsung deh nanti dapat bonus 80rb buat modal awal biar nanti bisa mencapai poin sesuai yg ditargetkan teman2 sendiri. Selebihnya nanti bakalan naik bus ekonomi semuanya entah dapat yg ATB ataupun bumel biasa yg penting tetep suosss. Untuk lebih jelasnya bagaimana rute menuju Ambulu di episode touring antimainstream sya kali ini, maka kita simak catatan perjalanannya berikut ini...Check it out....
HARI 1
09.40 : Menuju terminal Jombor menggunakan Grab Bike karena touring kali ini bakalan dimulai lagi dengan naik bus patas Nusantara tujuan Jogja-Semarang dari terminal Jombor yg jaraknya lebih dekat dari kosan sya daripada harus ke terminal Giwangan. Mungkin catatan perjalanan kali ini memiliki banyak kesamaan dengan saat naik bus Patas Nusantara pada episode yg lalu karena berangkat di jam yg sama.
09.55 : Sampai di terminal Jombor udah terparkir sosok bus patas Nusantara warna kuning berbody New Marcopolo non HD dengan nomor lambung HS 023, sepertinya bukan ini jatah bus yg sya naiki dan berharap bukan yg ini hehe...Saat konfirmasi ke agen NS Jombor terkait tiket pesanan sya untuk keberangkatan pukul 10.40, sya sempat ditawari untuk pindah jam depannya atau tetap menunggu sesuai jamnya namun sya memilih menunggu saja untuk berangkat sesuai jam pesanan sya soalnya jatahnya bukan Scania sih saat itu hehe...Sayangnya kalo pesen via Redbus lagi-lagi dapatnya tiket struk indomaret huffttt...
|
Nusantara HS 023 Parkir |
10.00 : Nusantara HS 023 mulai meninggalkan terminal Jombor dan digantikan oleh Nusantara HS 024 yg sya naiki pada episode yg lalu. Untung aja bukan ini jatah bus sya hoho... Lanjut kembali menunggu keberangkatan bus berikutnya.
|
Nusantara HS 024 Parkir Shelter |
10.15 : Nusantara HS 024 mulai meninggalkan terminal Jombor dan digantikan oleh Ramayana yg selanjutnya mengisi shelter keberangkatan sedangkan sya masih bertahan menunggu keberangkatan bus selanjutnya.
|
Ramayana Parkir Shelter |
10.30 : Ramayana mulai diberangkatkan meninggalkan terminal Jombor yg tak lama kemudian datanglah Nusantara black pearl yg memasuki shelter bus Patas terminal Jombor seketika menghilangkan harapan sya untuk bisa merasakan naik Scania lagi. Nusantara HS 016 dengan body JB non HD inilah yg akan mengantarkan sya menuju Semarang. Lagi-lagi dapatnya armada lawas dengan dapur pacu MB OH 1525. Bus ini menggunakan seat aldilla yg lumayan tebel dengan konfigurasi seat 2-2 sejumlah kurang lebih 47 seats namun tidak diimbangi dengan legroom yg luas sehingga kurang nyaman untuk sekelas bus patas. Saat melihat siapakah drivernya ternyata yg bawa adalah Pak Winarto yg dulu sempat bareng saat lagi bawa Nusantara HS 266 dari Malang ke Semarang dan bawaannya sosss bingit, semoga aja demikian untuk kali ini.
|
Nusantara HS 016 |
|
Interior Nusantara HS 016 |
|
Legroom Nusantara HS 016 |
|
Tiket Struk Bus Patas Nusantara |
10.55 : Bus mulai diberangkatkan dengan membawa penumpang yg nyaris fullseat setelah disundul oleh bus Patas Ramayana DG di belakangnya. Lepas terminal Jombor, Pak Win langsung menggeber armadanya sambil mosak-masik untuk memiyak jalanan. Bus berdapur pacu MB OH 1525 ini terasa enteng larinya walaupun angkatan awalnya masih cukup berat sehingga kalo udah diajak lari bakalan ngacir pada kondisi jalan yg cukup ramai ini. Suspensinya juga lumayan empuk walaupun masih dihiasi dengan bunyi kriyet-kriyet manjah khas suspensi leaf spring sepanjang perjalanan.
|
Berangkat dari Terminal Jombor |
11.00 : Lepas Denggung, bus masih konsisten dipacu kencang dengan kondisi lalu lintas yg ramai lancar.
|
Melintas Denggung |
11.15 : Melintas perbatasan DIY-Jateng di kawasan Tempel-Salam.
|
Melintas Perbatasan DIY-Jateng |
11.26 : Memasuki kawasan Muntilan mulai tersendat saat melintas depan pasar Muntilan akibat padatnya kendaraan ditambah aktivitas pasar yg meluber hingga jalanan. Lepas Muntilan barulah kembali aksi mosak-masiknya ditunjukkan hingga Magelang.
|
Melintas Muntilan |
11.50 : Melintas perempatan Artos tersendat dengan antrian kendaraan yg cukup mengular. Tak kehilangan akal, pak Win langsung menggiring armadanya via sisi kiri jalan sehingga aksi mlipir kiri secara pelan2 pun dilakukan hingga lampu merah berganti menjadi hijau dan sukses membawa HS 016 terbebas dari antrian kendaran lebih dulu.
|
Melintas Perempatan Artos |
12.12 : Memasuki jalan Magelang-Secang yg dibuka dengan atraksi buka jalur di bangjo kemudian berlanjut mosak-masik goyang kanan-kiri terus sambil membunyikan klakson telolet yg tak henti2nya saat melintas kawasan Payaman yg cukup padat ini sebagai pertanda agar memberikan jalan pada HS 016.
|
Buka Jalur di Bangjo |
|
Goyang Kanan di Payaman |
|
Goyang Kanan di Payaman |
12.22 : Melintas Secang.
|
Melintas Secang |
12.23 : Melintas tanjakan selepas Secang dipacu pelan2 dengan sedikit terengah2 akibat kurangnya ancang2. Namun selepas itu, aksi mosak-masik di lintasan meliuk-liuk dan naik turun jalur Pringsurat-Bedono mulai dilakukan untuk menggoyang kanan semua kendaraan di depannya. Sempat bertemu OBL dan Sumber Waras ATB yg nampak lagi sibuk memiyak jalanan juga langsung dikejar oleh HS 016.
|
Mosak-Masik di Jalur Pringsurat-Bedono |
12.37 : Melintas pertigaan Pingit, HS 016 memilih untuk lurus saja via pasar Pingit mengikuti OBL untuk mempersingkat waktu sedangkan Sumber Waras ATB yg memimpin di depan lebih memilih lewat jalan biasa. Meskipun demikian tetap saja Sumber Waras ATB belum dapat terkejar.
|
Melintas Pingit |
|
Melintas Pingit |
12.45 : Melintas Bedono, kondisi jalan mulai didominasi banyaknya tikungan yg harus dilewati dan cukup ramainya kendaraan yg melintas. Skill handal pak Win berhasil menyuguhkan aksi istimewanya melibas jalur ini sambil terus mengejar OBL dan Sumber Waras ATB tadi yg malah semakin menjauh tertutupi oleh padatnya kendaraan.
|
Melintas Bedono |
12.54 : Melintas Jambu, mulai dapat memperkecil jarak dengan OBL namun terpaksa harus berjalan kaya keong akibat dihadang oleh pasukan kendaraan yg dipimpin oleh truk muatan yg berada jauh di depan. Akibatnya, kendaraan2 di belakang truk tsb mau gak mau harus ikutan gremet2 juga. Tak mau tinggal diam, kedua bus ini selalu curi2 kesempatan buat goyang kanan agar segera terbebas dari kemelut kendaraan ini. Dan terbukti OBL dengan kenekatannya berhasil ngacir duluan meninggalkan HS 016 yg berkali-kali tejebak ga bisa goyang kanan.
|
Melintas Jambu |
Video aksi mosak-masik ala Nusantara HS 016 sepanjang jalur Pringsurat hingga Ambarawa bisa dilihat DI SINI.
13.00 : Memasuki lingkar ambarawa langsung goyang kanan terus mengasapi para truk dan kendaraan lainnya di depannya. OBL dan Sumber Waras ATB udah tak terlihat lagi rimbanya.
|
Memasuki Lingkar Ambarawa |
|
Memasuki Lingkar Ambarawa |
13.12 : Melintas depan terminal Bawen tanpa masuk ke dalam terminalnya lanjut belok kiri melewati jalan biasa non tol menuju arah Semarang.
|
Melintas Depan Terminal Bawen |
13.22 : Melintas Karangjati, terlibat aksi kejar-kejaran bareng Royal Safari.
|
Melintas Karangjati |
13.34 : Melintas alun-alun Ungaran lanjut melintas taman unyil. Tanjakan taman unyil dapat dilalui dengan mudah tanpa terengah2 karena udah ancang2 maksimal hoho...
|
Melintas Ungaran |
13.50 : Menurunkan penumpang di Sukun bagi yg mau oper kota-kota. Ramayana Patas depannya bus ini tadi nampak udah lepas dari terminal bayangan Sukun menuju arah Jogja lagi. Lanjut masuk jalan tol Tembalang menuju Terminal Terboyo.
|
Menurunkan Penumpang di Sukun |
13.53 : Beberapa meter sebelum memasuki GT. Tembalang harus dihadapkan dengan antrian yg cukup panjang para kendaraan yg akan membayar tol. Ga hanya diam saja, aksi ndusel2 yg kerap dilakukan oleh bus malam muriaan saat antri di tol pun juga ditunjukkan di sini hehehe...
|
Macet saat Memasuki GT. Tembalang |
14.13 : Alhamdulillah, mendarat dengan selamat di depan RSI Sultan Agung. Sya memilih turun di sini dan shalat di mushola RSI Sultan Agung dulu karena takutnya bangunan terminal terboyo khususnya masjidnya udah pada dirobohin mengingat sebentar lagi aktivitas terminal terboyo akan segera dipindahkan ke terminal Mangkang dan Penggaron walaupun nanti tetep harus jalan kaki lagi ke dalam terminal Terboyo. 3 jam 15 menit sya rasa bukan waktu tempuh yg recomended untuk bus Patas Jogja-Semarang namun mengingat kondisi jalanan yg padat, semua itu terbayar dengan aksi yg disuguhkan pak Win selama perjalanan.
|
Tiba di Depan RSI Sultan Agung |
14.30 : Servis makan dulu di salah satu dari deretan warung makan yg ada di depan RSI ini usai menunaikan shalat jamak Dhuhur dan Ashar sekalian.
14.50 : Usai servis makan lanjut jalan sehat siang-siang menuju ke dalam terminal Terboyo. Saat itu kondisi terminal Terboyo sedikit demi sedikit udah mulai dirobohkan beberapa bangunannya pertanda rencana pemindahan bus AKAP dari terminal Terboyo ke terminal Mangkang memang bukan sekedar wacana namun hanya menunggu waktu saja. Aktivitas di dalam terminal juga tak seramai biasanya dengan kondisi sekitar terminal yg semakin ga karuan.
|
Suasana Terminal Terboyo |
|
Suasana Terminal Terboyo |
|
Suasana Terminal Terboyo |
14.57 : Saat melihat sosok bus Indonesia 7503 dengan body scorpion king sedang terparkir di shelter keberangkatan Surabaya via Tuban, seketika membuat sya lemes tak bersemangat lagi melanjutkan perjalanan karena lagi-lagi kena rollingan jahat. Jaya Utama 7745 dengan chasis Hino RN yg biasa mengisi jam ini harus rela digantikan dengan Indonesia dengan chasis Hino RK8, hufffttt... Sebelum naik, sya bertanya dulu pada kondektur apakah benar ini bus Patas keberangkatan jam 15.30 serta menunjukkan print tiket dari redbus. Setelah kondektur mengiyakan, sya baru naik ke dalam bus untuk mengamankan hotseat sebelah kiri. Kesan pertama saat masuk ke dalam bus adalah cukup nyaman dengan konfigurasi seat 2-2 dari rimba kencana sejumlah kurang lebih 47 seats dan juga dilengkapi dengan toilet. Syangnya, legroom hotseat ini masih cukup sempit dan harus terhalang dengan adanya sekat yg membuat pandangan ke depan semakin berkurang, apalagi bagian bawah sekat masih ditempeli lakban hitam...hmmm lengkap sudah.
|
Indonesia 7503 |
|
Kemudi Indonesia 7503 |
|
Interior Indonesia 7503 |
|
Interior Indonesia 7503 |
15.10 : Bus mulai diberangkatkan meninggalkan shelter hanya membawa 3 penumpang saja untuk berpindah ngetem di tamparan Terboyo. Dari sini mulai banyak penumpang yg mengisi seat yg kosong dalam bus ini karena rata-rata penumpang pada males masuk ke dalam terminal dan lebih suka nungguin bus di luar terminal.
|
Berangkat dari Terminal Terboyo |
|
Ngetem di Tamparan Terboyo |
15.38 : Setelah ngetem hampir setengah jam di sekitar tamparan Terboyo, bus diberangkatkan lagi masih dengan style kalemnya dan kondisi penumpang yg lumayan terisi walaupun ga smpe rata bangku. Seiring dengan berjalannya bus, mulai ditemukan rasa tidak nyaman akibat suara kriyet-kriyet khas suspensi Hino RK8 dipadukan dengan suara sambungan sekat yg kurang rapat hmmm...
|
Berangkat dari Tamparan Terboyo |
15.43 : Melintas pertigaan Genuk. Kondisi lalu lintas Kaligawe-Genuk-Sayung terpantau cukup lancar arah Kudus namun sebaliknya arah Semarang malah macet cukup panjang.
|
Melintas Pertigaan Genuk |
|
Macet Parah Lalu Lintas Arah Semarang |
16.07 : Melintas Sayung.
|
Melintas Sayung |
16.22 : Memasuki lingkar Demak dengan kondisi lalu lintas yg masih ramai lancar. Mulai dijumpai pula pasukan Garuda Mas dan Kramat Djati team Purwodadi/Blora yg melintas lingkar Demak ini menuju Jakarta.
|
Memasuki Lingkar Demak |
16.30 : Melintas Pertigaan Trengguli sempat tersendat antrian kendaraan cukup lama akibat adanya bangjo, namun lalu lintas kembali lancar setelah lepas bangjo.
|
Macet di Pertigaan Trengguli |
16.43 : Melintas perbatasan Kabupaten Demak dan Kudus yg ditandai dengan adanya gerbang "Kudus Kota Kretek" ini.
|
Melintas Perbatasan Demak-Kudus |
16.45 : Memasuki terminal Kudus dan ngetem sebentar di sini sambil menunggu penumpang yg ke toilet. Lumayan juga dapat operan penumpang dari bus lokalan Purwodadi-Kudus. Kondisi terminal Kudus saat itu masih sepi dari penampakan bus muriaan, hanya ada 2 unit Nusantara (NS 91 dan NS 71) yg terpantau parkir di terminal ini.
|
Memasuki Terminal Kudus |
16.50 : Melanjutkan perjalanan menyusuri lingkar timur Kudus dengan kondisi lalu lintas yg masih lancar jaya.
|
Menyusuri Lingkar Kudus |
17.04 : Melintas Ngembal sempat diseset kiri oleh SMM "Damar" yg kemudian bersama-sama mengambil penumpang di akhir lingkar Ngembal Kudus ini. Indonesia 7503 pun ngacir duluan saat SMM "Damar" masih sibuk menaikkan para penumpangnya.
|
Melintas Ngembal |
17.08 : Melintas Jekulo mulai tak ada median jalan yg menghalangi sehingga inilah saat yg ditunggu-tunggu karena mulai disuguhkan opera vantura timur yg sebenarnya. Aksi mosak-masik dan mapak-mapak style mulai menjadi suguhan menarik saat menyalip satu per satu para barisan truk-truk tronton yg memenuhi jalur pantura. Syangnya bus ini kurang berani nyeset kiri dan lebih mengandalkan goyang kanan saja sehingga SMM "Damar" kembali mendahului Indonesia 7503 dari sisi kiri dengan kencang dan percaya diri saat ada kesempatan. Bus-bus muriaan yg didominasi oleh pasukan Menara Kudus ini mulai banyak ditemui lagi konvoi menuju arah Kudus.
|
Melintas Jekulo |
17.32 : Melintas pertigaan lingkar Pati lanjut lurus menyusuri padatnya lalu lintas kota Pati sore hari sambil terus mengejar SMM "Damar" yg udah ngacir duluan dengan skill mosak-masik handalnya.
|
Melintas Pertigaan Lingkar Pati |
|
Mengejar SMM "Damar" |
17.40 : Melintas halte Puri kembali gandeng dengan SMM "Damar" yg sama2 menaikkan penumpang di sini. Lepas halte Puri sempat terjadi lagi kejar-kejaran antara kedua bus ini namun Indonesia 7503 berhasil mempertahankan posisinya sepanjang menyusuri kota Pati ini.
|
Melintas Halte Puri |
17.50 : Melintas pertigaan akhir lingkar Pati lanjut mosak-masik lagi. Namun kembali terulang lagu aksi diseset kiri dg jahatnya oleh SMM "Damar" yg mmbuat nya berhasil menjauh dari Indonesia 7503.
|
Melintas Pertigaan Akhir Lingkar Pati |
18.00 : Melintas Juwana udah sempat gandeng lagi dg SMM "Damar" namun harus rela ditinggal ngacir lagi saat Indonesia 7503 menaikkan penumpang di sini.
|
Melintas Juwana |
18.18 : Melintas Batangan, penumpang manohara samping sya ternyata mengakhiri perjalanannya di sini sehingga mulai Batangan sampai Surabaya dua kursi hotseat ini bisa sya nikmati sendirian dan autolega pastinya hehe...
|
Melintas Batangan |
18.23 : Melintas Kaliori.
|
Melintas Kaliori |
18.40 : Menurunkan beberapa penumpang di Rembang.
|
Melintas Rembang |
18.55 : Lepas Rembang kembali mosak-masik lagi hingga Lasem.
|
Mosak-Masik Lagi Hingga Lasem |
19.00 : Melintas Lasem mulai kres dengan para pelari Jakarta-Madura seperti HR, PK dan Karina yg paling mendominasi.
|
Melintas Lasem |
19.15 : Memasuki Sluke mulai meliuk-liuk lagi di lintasan pinggir laut hingga Kragan dan hanya sibuk mendahului kawanan truk muatan yg berjalan lambat.
|
Melintas Sluke |
19.27 : Melintas Kragan.
|
Melintas Kragan |
19.45 : Melintas Sarang.
|
Melintas Sarang |
19.50 : Melintas Perbatasan Jateng-DIY masih disibukkan untuk mencari kesempatan menggoyang kanan para kawanan truk muatan.
|
Melintas Perbatasan Jateng-Jatim |
19.54 : Memasuki wilayah Bancar, Bulu.
|
Melintas Bulu |
20.14 : Melintas Tambak Boyo.
|
Melintas Tambak Boyo |
20.24 : Melintas Jenu. Sepertinya perjalanan via pantura kali ini terasa lama banget akibat lebih sering ngekor truk muatan yg tak kunjung bisa disalip akibat padatnya kendaraan arah sebaliknya.
|
Melintas Jenu |
Video aksi mosak-masik ala Indonesia Patas L 7503 UV sepanjang jalur pantura bisa dilihat DI SINI.
20.40 : Memasuki RM. Rasa Utama Jenu untuk istirahat dan servis makan. Terlihat Indonesia 7726 tujuan Semarang udah terparkir duluan di sini dan disusul Indonesia 7639 tujuan Jepara beberapa menit kemudian. Kondisi RM ini memang sangat sederhana dan letaknya yg cukup terpencil jika dilihat dari jalan raya pantura. Sepertinya hanya Jaya Utama/Indonesia saja yg servis makan di sini karena tak ada bus maupun kendaraan lain yg mampir RM ini. Menu servis makan yg disediakan di sini cukup bervariasi, ada soto ayam, kare ayam campur, rawon, dan nasi rames. Sya memilih nasi kare ayam campur dan teh hangat saja untuk servis makan kali ini dengan menukar kupon yg ada di karcis karena episode kemaren udah nyobain rawonnya. Walaupun cukup sederhana namun masalah rasa sih cukup enak dan lumayan mengenyangkan hehe...
|
Suasana RM. Rasa Utama |
|
Servis Makan di RM. Rasa Utama |
20.50 : Usai makan malam lanjut ke toilet dan shalat jamak Magrib dan Isya sekalian sebelum bus kembali bergoyang di pantura.
|
Indonesia 7503 di RM. Rasa Utama |
21.03 : Bus kembali diberangkatkan menuju Surabaya setelah Indonesia 7726 diberangkatkan 10 menit lebih dulu meninggalkan RM menuju Semarang. Selepas RM hingga memasuki kota Tuban, bus hanya dipacu kalem-kalem saja.
|
Berangkat dari RM. Rasa Utama |
21.10 : Memasuki terminal baru Tuban yg sepi tak ada aktivitas apapun di dalamnya hanya untuk sekedar mengikuti instruksi dari pak Dishub.
|
Memasuki Terminal Tuban |
21.20 : Melintas terminal lama Tuban. Pemandangan para anak muda yg lagi nongkrong di pinggir laut bisa kita saksikan sepanjang melintas kawasan ini. Saat masih bertahan dengan style kalemnya menyusuri kota Tuban, tiba-tiba diasapi oleh SMM Patas "Syeh Jangkung" yg larinya mosak-masik di tengah kota dan langsung menghilang tak terkejar lagi. Anehnya Indonesia 7503 ini tak sedikitpun terpycu buat mengimbangi aksi SMM Patas "Syeh Jangkung" tsb dan tetap bertahan dengan style kalemnya ini hufffttt...
|
Melintas Terminal Lama Tuban |
21.34 : Lepas Tuban barulah Indonesia 7503 mulai memanas dan menunjukkan aksi mosak-masiknya lagi. Goyang kanan dan kiri menjadi suguhan yg mendebarkan di jalur pantura timur ini.
|
Mosak-Masik Lepas Tuban |
21.40 : Melintas jembatan Widang kembali sya tak kuasa menhan rasa ngantuk dan akhirnya zzzzz....
|
Melintas Jembatan Widang |
22.33 : Melintas Sukodadi masih bertahan dipacu kenceng. Sempat terlihat SMM Patas "Syeh jangkung" yg lagi menepi di sekitaran sini.
|
Melintas Sukodadi |
21.40 : Melintas kota Lamongan.
|
Melintas Kota Lamongan |
23.02 : Mampir SPBU Bunder untuk mengisi solar dulu.
|
Mengisi Solar di SPBU Bunder |
23.15 : Memasuki GT. Kebomas langsung tancap gas menyusuri tol Surabaya-Gresik yg lancar jaya karena udah sepi kendaraan yg melintas.
|
melintas Tol Surabaya-Gresik |
23.50 : Alhamdulillah sampai juga di terminal Bungurasih setelah menempuh perjalanan 8 jam lebih. Perkiraan bisa nyampe Surabaya maksimal jam 11 malam malah jadi mundur-mundur hingga nyaris ganti hari. Semoga aja masih keburu naik Akas IV "Madura Asli" yg biasanya jam segini mulai parkir shelter.
|
Tiba di Terminal Bungurasih |
HARI 2
00.04 : Menuju shelter keberangkatan bus tujuan Banyuwangi ekonomi. Saat itu yg terparkir di shelter adalah Damri ATB kemudian disusul Akas NR odong2. Sosok Akas IV "Madura Asli" yg berbody All New Legacy SR1 nampak belum terlihat hilalnya di shelter maupun antrian parkiran belakang. Sesaat kemudian datanglah Akas IV ATB max "Ablikser" yg langsung diparkirkan di belakang shelter untuk menunggu antrian parkir. Nah lhoh yg datang kok malah si max "Ablikser", artinya si "Madura Asli" udah berangkat duluan donk sebelum sya datang huhuhu... Sepertinya bakalan gagal maning nih naik Akas IV "Madura Asli". Karena jam udah semakin mepet akhirnya terpaksa deh naik si max "Ablikser" ini walaupun dapatnya seat baris ketiga saja.
|
Akas IV "Ablikser" |
|
Onboard Akas IV "Ablikser" |
00.45 : Akas IV "Ablikser" mulai diparkirkan ke dalam shelter setelah Kemenangan ATB berangkat.
01.00 : Setelah sekitar 15 menit parkir, akhirnya bus bermesin Hino Ak8 ini diberangkatkan dengan penumpang fullseat sampai ada yg upacara juga malahan. Rencananya sya nanti bakalan turun terminal Probolinggo atau pom sedarum kemudian oper bus Akas Asri/Mila Sejahtera Jogjaan untuk menuju Jember, semoga masih nuntut nanti sampai di Jember sebelum jam 05.30 karena harus mengejar jamnya Damri Perintis.
|
Berangkat dari Terminal Bungurasih |
01.10 : Melintas tol Surabaya-Gempol, bus langsung dipacu kenceng terus namun tetap alus dengan kondisi jalan yg cukup sepi. Okupansi penumpang yg udah moyong2 sepertinya menambah semangat drivernya buat njejek gasnya dalam2.
|
Melintas Tol Surabaya-Gempol |
01.25 : Melintas arteri porong.
|
Memasuki Tol Surabaya-Gempol |
01.30 : Lanjut memasuki tol lagi menuju arah Gempol.
|
Masuk Tol Gempol |
01.35 : Melintas Gempol. Tak hanya di tol saja Akas IV "Ablikser" ini melaju kencang, di jalur utama pantura pun bus ini tetap menunjukkan style mosak-masiknya dengan bergoyang kanan kiri mendahului kendaraan2 lain yg didominasi oleh truk-truk muatan.
|
Melintas Gempol |
01.42 : Saat Akas IV "Ablikser" lagi sibuk memiyak jalanan dari sisi kiri, tiba-tiba terdengar suara knalpot ala jetdarat "suosssss..." dari Rosalia Indah NL 468 Jogja-Jember yg nampak dengan percaya diri lagi bergoyang kanan dan melenggang dengan kencangnya. Tak mau kalah dengan mbk Ocin, Akas IV "Ablikser" pun mencoba untuk mengejarnya walaupun cukup sulit karena udah terlalu jauh jarak keduanya.
|
Mengejar Rosalia Indah NL 468 |
01.44 : Melintas Bangil, sedikit demi sedikit mulai memperkecil jarak dengan Rosalia Indah NL 468.
|
Melintas Bangil |
01.48 : Memasuki wilayah Pasuruan berhasil mengasapi Kemenangan ATB.
|
Memasuki Wilayah Pasuruan |
02.00 : Memasuki kota Pasuruan, Kemenangan ATB kembali menyusul akibat Akas IV "Ablikser" harus menurunkan beberapa penumpang di sekitaran kota.
|
Memasuki Kota Pasuruan |
02.05 : Lepas kota Pasuruan sempat aneh melihat Rosalia Indah NL 468 yg berbalik arah menuju Surabaya dan Kemenangan ATB yg berhenti mendadak karena ragu2 mau lanjut atau ngikutin Rosin tsb yg berbalik arah. Ternyata biang keroknya adalah adanya laka truk yg membuat antrian kendaraan cukup panjang. Untungnya ga sampai berakibat macet parah dan antri berlama2 sehingga keputusan Akas IV "Ablikser" untuk tetap lewat jalur ini adalah pilihan yg tepat.
|
Macet di Pasuruan |
02.24 : Melintas Nguling, kembali lalu lintas tersendat akibat padatnya kendaraan ditambah adanya marka lurus yg tak berujung ini membuat Akas IV "Ablikser" kesulitan mncari celah jalan dan hanya memanfaatkan sisi kiri jalan untuk menghalau kendaraan2 di depannya. Saat lagi sibuk nyari celah jalan sisi kiri tiba-tiba diasapi oleh sosok Akas Asri bumel yg dengan PDnya bergoyang kanan dan langsung ngacir tak terkejar padahal menurut sya Akas IV "Ablikser" yg sya naiki udah kenceng banget larinya, ternyata masih kalah dengan Akas Asri yg selisih 20 menitan dari bungur berangkatnya di belakang AA bumel juga, artinya AA bumel depannya juga berhasil diasapi. Mantap dah, jadi terpycu naik bus tsb, semoga sama2 berhenti di pom Sedarum nanti.
|
Melintas Nguling |
02.28 : Memasuki pom Sedarum untuk mengisi solar sekaligus oper-operan penumpang. Akas Asri bumel berbody Panorama AP (kalo ga salah) yg ternyata berjulukan "Gandrung" ini udah nampak mengisi solar duluan baru disusul Akas IV "Ablikser". Sang kondektur Akas IV "Ablikser" pun langsung bersiaran, "Yang Jember oper bus belakang...yang Jember oper bus belakang". Weh kok malah bus belakang? Padahal jelas2 ada Akas Asri "Gandrung" di depan bus ini lagi sama2 antri ngisi solar. Eh ternyata di belakang Akas IV "Ablikser" udah ada Akas Asri bumel juga yg sama2 kesalip Akas Asri "Gandrung" tadi. Karena melihat okupansi penumpang AA bumel tsb udah full banget, sya pun mlipir naik AA "Gandrung" saja yg jelas2 kenceng dan masih banyak seat kosongnya walaupun lagi2 belum dapat hotseat. Sebenarnya ada juga AA Jogjanan yg lagi istirahat di pom sedarum ini namun karena jam mepet mending naik yg jelas2 bisa diandalkan saja.
|
Memasuki Pom Sedarum |
|
Akas Asri "Gandrung" |
02.34 : Usai mengisi solar, Akas Asri "Gandrung" ini kembali digeber meninggalkan pom Sedarum dan lanjut mosak-masik bersama mas Saiful sebagai drivernya. Dan memang benar, walaupun hanya bermodal mesin Hino Ak3HR, namun larinya kenceng banget dan lincah dalam mencari celah jalan. Rasa panas dan gerah saat naik bus non AC pun tak terasa karena semilirnya angin cepoi-cepoi seiring dengan kencangnya bus ini berlari.
|
Onboard Akas Asri "Gandrung" |
02.42 : Tiba-tiba sosok Harapan Kita by Akas N1 melenggang dengan kencangnya sambil menggoyang kanan beberapa kendaraan di depannya, termasuk AA "Gandrung". Mas Saiful tak tinggal diam untuk meladeni permainan Harapan Kita tsb yg terus mosak-masik mengurai padatnya jalanan dengan terus menempelnya hingga Probolinggo.
|
Mengejar Harapan Kita by Akas N1 |
02.47 : Melintas pertigaan Ketapang, Probolinggo terus mengikuti Harapan Kita tsb hingga memasuki pom sebelum terminal Bayuangga karena berharap dapat operan penumpang darinya walaupun cuma dapat seorang saja hehe...
|
Melintas Pertigaan Ketapang |
02.51 : Memasuki terminal Bayuangga, Probolinggo. Bus hanya menurunkan penumpang sebentar kemudian menerima operan penumpang dari Akas NR odong2 tadi dan sempat ngetem sebentar di depan terminal. Kalo terus bertahan dipacu kenceng kaya gini, bisa dipastikan nyampe Jember masih keburu banget waktunya Subuh apalagi jamnya Damri Perintis yg masih sekitar jam 6 nanti.
|
Memasuki Terminal Probolinggo |
02.57 : Bus diberangkatkan kembali meninggalkan terminal Bayuangga dan kembali menunjukkan aksi mosak-masiknya setelah ketambahan penumpang operan yg lumayan banyak dari Akas NR tadi.
|
Berangkat dari Terminal Probolinggo |
|
Berangkat dari Terminal Probolinggo |
03.08 : Melintas pertigaan Jorongan lanjut ambil kanan menuju arah Jember.
03.16 : Melintas Leces. Jalanan yg didominasi tanjakan dan dalam kondisi gelap karena minimnya penerangan ini tak membuat mas Saiful menurunkan RPM mesin Hino AK3HR ini dan terus memacu armadanya dengan kencang.
|
Melintas Leces |
03.21 : Melintas Malasan.
|
Melintas Malasan |
03.37 : Melintas Klakah.
|
Melintas Klakah |
03.40 : Melintas Randu Agung, alhamdulillah ada penumpang hotseat yg turun sehingga baru bisa menikmati sensasi senam jantung yg sebenarnya bersama bus ini.
|
Melintas Randu Agung |
03.47 : Memasuki terminal Minak Koncar, Wonorejo hanya untuk menurunkan penumpang kemudian labas gaspol lagi menuju Jember.
|
Memasuki Terminal Minak Koncar |
04.03 : Melintas Jatiroto, sempat berduel dengan Rosalia Indah NL 468 yg ternyata baru sampai sini. Mbak Ocin yg awalnya ogah-ogahan buat disalip bahkan terus memperbesar jaraknya namun tetep dipepet terus oleh AA "Gandrung" hingga akhirnya berhasil dogoyang kanan tanpa ampun.
|
Mengejar Rosalia Indah NL 468 |
|
MengOT Rosalia Indah NL 468 |
04.11 : Melintas tikungan mesra Pondok Dalem Tanggul.
|
Melintas Tikungan Pondok Dalem Tanggul |
04.14 : Melintas pasar Tanggul.
|
Melintas Pasar Tanggul |
04.20 : Melintas Klatakan masih terus dipacu kencang hingga Jember.
|
Melintas Klatakan |
04.37 : Alhamdulillah sampai juga di Jember dan hanya diturunkan di depan terminal Tawang Alun saja karena bus ini akan melanjutkan perjalanan menuju Banyuwangi. Mantap dah bisa naik bumel handalnya Akas Asri yg larinya tak mengecewakan ini karena perjalanan Probolinggo-Jember hanya ditempuh dalam waktu 1 jam 40 menit saja. Syangnya, menurut info dari pawangnya, bus ini statusnya adalah cadangan jadi ga bisa dikeker jam keberangkatannya.
|
Tiba di Jember |
04.40 : Shalat Subuh dulu di masjid depan terminal Tawang Alun sebelum melanjutkan etape berikutnya.
04.50 : Menuju ke dalam terminal Tawang Alun untuk menikmati suasana dan aktivitas terminal di pagi hari sambil menunggu kedatangan Damri Perintis.
|
Suasana Terminal Tawang Alun |
05.15 : Menunggu kedatangan Damri Perintis di shelter khusus yg letaknya berada di tengah terminal dan jadi satu sama angkutan elf ini. Sempat panik juga karena hingga nyaris jam 6 pagi belum nampak kedatangan Damri Perintis ini mengisi shelternya, takutnya malah perpal nih armadanya.
|
Shelter Damri Perintis |
06.00 : Setelah lama dinanti-nanti akhirnya sosok Damri Perintis dengan body neptune dan nomor lambung 5792 tujuan Tawang Alun-Ambulu-Andongrejo ini datang juga dan memasuki shelter. Ternyata udah banyak juga penumpang lain yg menanti kedatangan bus ini dan langsung pada naik ke dalam bus. Jadi bisa dikatakan bukan busnya yg nungguin penumpang tapi penumpang yg nungguin busnya kalo ini mah. Bus ini memiliki konfigurasi seat 2-1 dengan jumlah seat sebanyak 19 seats. Seat dan legroomnya juga ga menyiksa para badan besar karena cukup luas dan nyaman walaupun blm dilengkapi AC. Untungnya hotseat sebelah kiri dengan single seat udah berhasil sya amankan duluan tadi.
|
Damri Perintis Tawang Alun-Andongrejo |
06.06 : Bus medium dengan mesin mitsubishi canter ini mulai diberangkatkan setelah ngetem sebentar saja di terminal Tawang Alun.
|
Berangkat dari Terminal Tawang Alun |
06.10 : Melintas Jubung lanjut belok kanan di perempatan Mangli menuju arah Ajung. Lumayan banyak para penumpang setia yg menanti kedatangan bus Damri Perintis ini di sepanjang jalan yg dilewati. Maklum saja armada untuk trayek Tawang Alun-Ambulu-Andongrejo ini masih terbatas hanya dua kali setiap harinya yaitu pukul 06.00 dan 12.00 dari Tawang Alun sedangkan kalo dari Andongrejo pukul 05.30 dan 11.30. Sebenarnya masih ada satu lagi Damri Perintis dengan trayek Tawang Alun-Ambulu-Payangan tapi kurang paham jg jdwal lngkapnya.
|
Melintas Jubung |
06.17 : Melintas pertigaan Ajung kemudian belok kiri menuju arah Banyuwangi. Sya kira bakalan lurus saja lewat jalur utama Jember-Ambulu tapi ternyata harus muter2 dulu lewat jalur yg antimainstream untuk mencakup daerah yg belum terjamah angkutan. Mungkin inilah uniknya trayek Damri Perintis ini.
|
Melintas Ajung |
06.30 : Melintas pertigaan Pakem belok kanan menyusuri jalan sempit menuju arah Tempurejo. Kondektur Damri Perintis ini mulai menarik karcis pada seluruh penumpang. Hanya 6rb saja tarif yg dibebankan pada penumpang untuk perjalanan dari Tawang Alun menuju Ambulu ini dan 12rb untuk tujuan Andongrejo.
|
Karcis Damri Perintis |
|
Melintas Pakem |
06.40 : Melintas Lengkong yg didominasi oleh pemandangan sawah lanjut menurunkan penumpang di taman galaxy.
|
Melintas Lengkong |
|
Melintas Lengkong |
06.50 : Melintas Pasar Tempurejo.
|
Melintas Pasar Tempurejo |
07.00 : Melintas pertigaan Jenggawah dan kembali ke jalur utama Jember-Ambulu setelah muter2 lewat jalur antimainstream tadi.
|
Melintas Pertigaan Jenggawah |
07.07 : Menyusuri jalan utama Jember-Ambulu. Sempat kres juga dg armada Damri Perintis dari arah Ambulu menuju arah Jember.
|
Melintas Jalur Utama Jember-Ambulu |
07.17 : Mulai memasuki kawasan pusat kota Ambulu yg ditandai dengan ramainya aktivitas pasar Ambulu yg berada tak jauh dari alun-alunnya. Lanjut belok kanan menuju arah terminal Ambulu. Kalo ga mampir terminal Ambulu dulu bisa langsung belok kiri menuju arah Blater-Andongrejo.
|
Melintas Pusat Kota Ambulu |
07.24 : Setelah menempuh perjalanan sekitar 1 jam lebih, akhirnya sampai juga di terminal Ambulu dan Damri Perintis ini pun berhenti cukup lama di sini untuk ngetem juga. Yak, ini adalah kedua kalinya sya berkunjung ke tempat ini, kalau dulu datang dari arah Balung tetapi sekarang datang dari arah Jember dan melewati kotanya. Udah banyak perubahan yg terjadi pada terminal ini yg nampak semakin tertata dan lebih rapi, toiletnya pun gratis lho hoho. Terminal Ambulu ini hanya memiliki satu shelter saja yg ditempati oleh bus-bus tujuan Surabaya/Malang/Ponorogo/Madura secara bergantian sesuai jadwal keberangkatan. Saat itu yg terpantau lagi ngetem di shelter keberangkatan adalah Borobudur Indah tujuan Malang.
|
Damri Perintis di Terminal Ambulu |
|
Damri Perintis di Terminal Ambulu |
|
Suasana Terminal Ambulu |
Video perjalanan Tawang Alun-Ambulu bersama Damri perintis bisa dilihat DI SINI.
07.35 : Borobudur Indah mulai beranjak meninggalkan terminal Ambulu dan digantikan oleh Sabar Indah odong2 9162 body inspiro ex Pelita Mas. Seharusnya sebelum Sabar Indah masih ada jadwalnya Akas Asri yg berangkat pukul 07.45 namun saat ini mungkin banyak trayek yg ga dijalankan sehingga jalur Ambulu-Surabaya lebih didominasi oleh bus Sabar Indah (setoran) dan Ladju (premian) serta beberapa pemain pendukung lainnya.
|
Sabar Indah 9162 Ngetem di Shelter |
|
Suasana Terminal Ambulu |
07.50 : Mesin bus mulai dinyalakan sebagai pertanda akan segera diberangkatkan. Awalnya sya sempet ragu mau naik Sabar Indah 9162 ini atau ga karena males sebenarnya naik bus sistem setoran kya gini dan memilih nungguin Ladju yg jadwalnya setelah ini atau paling ga nungguin Sabar Indah ATB. Namun, karena efek jam mepet mengejar jamnya SR 7257 yg mengharuskan sya tiba di Surabaya sebelum jam 14.30, mau ga mau sya naik bus ini saja daripada mundur2 malah ga nuntut jam e.
|
Onboard Sabar Indah 9162 |
07.55 : Bus mulai diberangkatkan meninggalkan terminal Ambulu hanya bermodalkan 6 penumpang saja dan terus bertambah selama di perjalanan. Kura-kura style masih dilakukan bus ini hingga Wuluhan.
|
Berangkat dari Terminal Ambulu |
08.05 : Melintas Wuluhan, style mosak-masik ala bus bumelan yg kejar setoran mulai terlihat. Raungan Hino AK3HR terus menghiasi sepanjang jalan hingga Balung. Saat kondektur mulai menarik karcis, ternyata PO satu ini menggunakan karcis yg resmi (bukan karcis palsu sejuta umat) dan tarifnya ga ngentel pemirsah yaitu tetap 20rb untuk tujuan Ambulu-Probolinggo, salut dah kalo gitu untuk Ambuluan beda banget sama yg Jemberan.
|
Melintas Wuluhan |
|
Karcis Resmi Sabar Indah Ambulu |
08.20 : Melintas Balung yg merupakan pertigaan yg memisahkan jalur menuju Lumajang jika ke kiri dan menuju Jember jika ke kanan sehingga bus mengambil arah kiri. Sekitar 10 menit bus ini ngetem di sini dan memang cukup banyak penumpang yg naik dari sini.
|
Melintas Balung |
08.30 : Bus diberangkatkan kembali menyusuri sepanjang jalur Balung-Kencong ini dengan style kalemnya lagi.
|
Berangkat dari Balung |
09.00 : Melintas Gumuk Mas, mulai beraksi mosak-masik lagi karena mendapat info kalau Ladju belakangnya jaraknya ga terlalu jauh. Hal ini terjadi karena sebelumnya berhenti cukup lama di Kasiyan nungguin barang bawaan penumpang yg masih diantar dari rumahnya. Alhasil bus ini pun harus berlari lebih kencang agar tidak tercyduck oleh Ladju belakangnya yg juga pelari. Ini nih yg sya suka, suara klakson yg tak henti-hentinya berbunyi dan teriakan kernet yg terus memberi aba2 saat memiyak jalanan yg padat lagi sempit ini menjadi pemandangan yg mendebarkan pagi itu hoho...
|
Melintas Gumuk Mas |
09.13 : Melintas Kencong, bus semakin menjadi-jadi larinya setelah melihat adanya bus Kenongo yg tak jauh di depan. Bus Kenongo yg bertrayek Jember-Kencong-Lumajang ini entah mengapa membuat Sabar Indah 9162 semakin memanas padahal cuma bus trayek dekat saja tapi masih aja dikejar.
|
Melintas Kencong |
09.17 : Lepas Kencong, mulai memperkecil jarak dengan Kenongo namun Kenongo yg sadar kedatangan rivalnya ini malah ikut-ikutan miyak-miyak sepanjang jalan untuk menjauh dari serangan Sabar Indah 9162. Banyak kendaraan arah lawannya yg dipaksa minggir akibat dua bus yg lagi kejar-kejaran ini.
|
Mengejar Kenongo |
|
Mengejar Kenongo |
09.25 : Melintas Yosowilangun masih terus gandeng dengan Kenongo dan masih terjadi aksi kejar-kejaran.
|
Melintas Yosowilangun |
09.33 : Melintas Tekung, Kenongo mulai menjauh karena Sabar Indah 9162 ini kebanyakan naikin dan nurunin penumpang sehingga Kenongo berhasil ngacir duluan.
|
Melintas Tekung |
09.42 : Memasuki Lumajang namun ga masuk kota dan melewati Jalan Lintas Timur Lumajang yg tembus di jalan raya Wonorejo-Jember nantinya. Penumpang yg bertujuan kota Lumajang bisa turun di pertigaan sebelum masuk Jalan Lintas Timur ini.
|
Melintas jalan Lintas Timur Lumajang |
09.50 : Sampai di ujung Jalan Lintas Timur Lumajang dan berlanjut menujuri jalur utama Wonorejo-Jember menuju arah Probolinggo. Dari sini, bus Ambuluan sudah harus bertarung dengan bus Jemberan karena mulai melewati jalur yg beririsan hingga Surabaya dengan interval keberangkatan bus dari kedua wilayah ini yg cukup rapet.
|
Melintas Jalur Utama Wonorejo-Jember |
09.54 : Memasuki terminal Minak Koncar, Wonorejo udah ada duo Jawa Indah Bismillah Group yg sama2 tujuan Surabaya lagi antri ngetem di sini sehingga Sabar Indah 9162 hanya numpang lewat saja dan labas meninggalkan terminal. Kenongo yg sempat kejar-kejaran tadi ternyata udah nyampe duluan di sini dan langsung ngetem lagi di shelter tujuan Kencong-Jember.
|
Memasuki Terminal Minak Koncar |
|
Memasuki Terminal Minak Koncar |
09.56 : Lepas Wonorejo, kura-kura style kembali dilakukan untuk mengatur jarak dengan bus depan dan belakangnya. Alhasil hawa panas mulai melanda hoho...
|
Lepas Wonorejo |
10.03 : Melintas Kedung Jajang, sempat kress dengan SR 7270 yg lagi melenggang santai menuju arah Jember.
|
Melintas Kedung Jajang |
10.13 : Melintas Klakah mulai beraksi kembali setelah lelah jalan ngesot mulu sejak lepas Wonorejo.
|
Melintas Klakah |
10.30 : Melintas Malasan sempat terjadi antrian kendaraan di palang KA Malasan sehingga goyang kanan pol adalah solusinya yg membuat bus ini menjadi pemimping paling depan.
|
Melintas Malasan |
10.40 : Melintas Leces masih terus berlari kenceng dan mosak-masik. Suara klakson yg tak henti-hentinya berbunyi dan teriakan kernet yg terus memberi aba2 saat memiyak jalanan yg padat lagi sempit ini kembali mewarnai perjalanan bersama bus ini yg sebentar lagi usai.
|
Melintas Leces |
|
Melintas Leces |
10.46 : Melintas pertigaan Jorongan ambil kiri menuju arah terminal Bayuangga.
|
Melintas Pertigaan Jorongan |
11.03 : Alhamdulillah sampai juga di terminal Bayuangga Probolinggo. Overall puas lah naik armada satu ini lumayan recomended larinya dan kini saatnya hunting bus ATB untuk melanjutkan perjalanan ke Surabaya. Udah ada penampakan Harapan Kita 7541 by Akas N1 dengan body legacy SR1 yg menjadi target untuk sya cicipi namun nunggu aja dulu sampai bus diberangkatkan sembari mau nyari sarapan dulu.
|
Tiba di Terminal Bayuangga |
|
Suasana Terminal Bayuangga |
|
Harapan Kita 7541 by Akas N1 |
11.13 : Niatnya mau nyari sarapan dulu ternyata para penjual nasi bungkus di terminal udah kagak ada rimbanya semua, nah lho pada pindah kemana ya? Akhirnya ya ga jadi sarapan dan lanjut ke Surabaya saja. Di shelter Surabaya ekonomi telah terparkir Mila Sejahtera ATB 7497 body lawas yg cukup menarik buat dicoba sehingga sya putuskan untuk naik bus ini dulu saja tapi kalau Harapan Kita nya berangkat duluan ya mlipir turun lagi hehe...
|
Mila Sejahtera ATB 7497 |
|
Interior Mila Sejahtera ATB |
11.20 : Melihat Harapan Kita 7541 yg mulai beranjak meninggalkan tempat ngetemnya, sya pun terpycu untuk turun dari Mila Sejahtera ini karena baru saya saja penumpangnya saat itu dan mlipir menuju arah pintu keluar untuk menghadang Harapan Kita. Mission Completed !! Naik Harapan Kita untuk mengakhiri petualangan di bumi tapal kuda ini berhasil terlaksana bahkan masih dapat hotseat lagi karena penumpangnya cuma dikit. Seatnya pun cukup nyaman dengan legroom yg lumayan lega untuk sekelas ATB.
|
Onboard Harapan Kita 7541 |
|
Legroom Harapan Kita 7541 |
11.22 : Bus bermesin Hino RK8 ini kemudian berangkat menuju surabaya setelah ngetem sebentar di depan terminal. Sya lebih memilih naik Harapan Kita ini karena lebih cepat dan armadanya bagus2 walaupun taripnya lebih mahal 2rb daripada Akas biasanya. Lepas pertigaan Ketapang, bus ini tidak akan ngetem-ngetem lagi langsung ngejoss pokoknya.
|
Lepas Pertigaan Ketapang |
11.30 : Cara mengemudi driver yg alus ditambah aksi mosak-masik yg didominasi dengan goyang kanan dan kiri sepanjang jalur pantura ini menunjukkan bahwa bus ini emang handal dan mengutamakan ketepatan waktu. Walaupun menggunakan chasis Hino RK8, namun tak terdengar sedikitpun suara kriyet2 ala suspensi leaf spring yg biasanya mewarnai perjalanan dan terasa lebih empuk sehingga nyaman banget dah pokoknya untuk perjalanan jauh hingga Cirebon.
|
Mosak-Masik di Jalur Pantura |
11.40 : Melintas Nguling.
|
Melintas Nguling |
11.55 : Melintas Ngopak.
|
Melintas Ngopak |
12.03 : Melintas depan Terminal Pasuruan hanya lewat depannya saja dan lanjut lurus via kota Pasuruan ga lewat bypass Pasuruan seperti bus AKDP lainnya, jadi bisa lebih mempersingkat waktu hoho...
|
Melintas Depan Terminal Pasuruan |
12.10 : Melintas Kota Pasuruan lanjut bobomania karena udah ga bisa mempertahankan mata ini buat menikmati aksi Harapan Kita ini.
|
Melintas Kota Pasuruan |
12.46 : Bangun-bangun udah persiapan memasuki tol Gempol-Porong yg mulai diselimuti gerimis-gerimis manjah.
|
Memasuki Tol Gempol-Porong |
12.52 : Melintas arteri Porong, sempat berduel sebentar dengan Sabar Indah ATB yg tiba2 datang membayang-bayangi Harapan Kita dari sisi kiri namun seketika Harapan Kita langsung tancap gass lagi menjauh dari Sabar Indah ATB tsb tanpa kembali terkejar.
|
Melintas Arteri Porong |
13.00 : Memasuki Tol Surabaya-Porong, bus dipacu suosss banget dan lincah dalam mencari jalan yg lebih lengang. Aksi selap selip selalu ditunjukkan sepanjang melintas tol ini tanpa menggunakan bahu jalan untuk mendahului kendaraan di depannya karena lalu lintas tak terlalu padat.
|
Memasuki Tol Surabaya-Porong |
13.12 : Exit tol Waru lanjut menuju terminal Bungurasih.
|
Exit Tol Waru |
Video aksi mosak-masik ala Harapan Kita N 7541 US sepanjang jalur Probolinggo-Surabaya bisa dilihat DI SINI.
13.18 : Alhamdulillah sampai di terminal Bungurasih dg selamat dan ngikut sampai parkiran belakang shelter. Lanjut menuju toilet dan shalat Dhuhur dulu sebelum sarapan yg kelewat makan siang ini hmmm...
|
Memasuki Terminal Bungurasih |
|
Harapan Kita 7541 di Terminal Bungurasih |
13.40 : Menikmati sarapan dan makan siang yg dijamak sekaligus di ruang tunggu atas karena saat itu cuaca di luar lagi ga mendukung alias mulai turun hujan. Setelah itu menunggu jam keberangkatan SR 7257 yg masih sekitar 1 jam lagi buat parkir shelter.
|
Menikmati Suasana Terminal Bungurasih |
14.35 : Menuju shelter Bandung untuk menunggu kedatangan SR 7257.
14.40 : Tak lama kemudian sosok SR 7257 pun mulai memasuki shelter. Sya pun langsung bertanya pada kru SR 7257 apakah ada manifest penumpang online untuk SR 7257 ini dan alangkah terkejutnya sya saat kru tsb bilang kalo ga ada manifest penumpang dari kantor, padahal beberapa kali pesen tiket SR via redBus lancar2 saja. Nah lhoh sya pun jadi bingung padahal jelas2 ini sesuai jamnya SR 7257 dan sangat disayangkan baik kru maupun pengurus SR Bandung ini terkesan cuek ga mau bantuin sya memastikan pada kantor. Bahkan sempat diwanti-wanti klo lain kali jangan beli lewat online lagi karena ribet mending langsung naik atau pesen lewat pengurusnya tsb dg nada sinis. Yaelah pak, kalo ga nukerin gratisan aja kagak bakalan gue naik Patas, sombong bener sih jadi orang hmmm.
|
SR 7257 Parkir Shelter Bandung |
15.00 : Mencoba tanya mandoran Purwokerto/Cilacap ternyata SR 7167 dan 7169 juga ga ada yg dapat manifest penumpang online dan beliau pun ga bisa membantu masalah sya ini. Akhirnya shalat Ashar dulu biar tenang dan mendapat pencerahan.
15.30 : SR 7275 dengan driver Pak Anton pun mulai merapat memasuki terminal Bungurasih. Kembali sya menanyakan pada kondekturnya apakah ada manifest penumpang online untuk SR 7275 ini dan ternyata lagi-lagi ga ada. Namun sang kondektur yg baik hati ini membicarakan hal ini dengan Pak Anton dan Pak Anton pun mencoba membantu sya untuk menanyakan pada kantor siapa tahu bisa ikut armadanya saja nanti. Setelah ditelponkan pihak kantor oleh pak Anton, ternyata hari itu info dari kantor emang ga ada manifest penumpang online untuk SR 7257 maupun SR Patas lainnya. Ibarat melihat oase di padang pasir namun ternyata hanya fatamorgana saja saat sya mulai berharap bisa bareng SR 7275 tapi ternyata takdir berkata lain. Namun sya sangat berterima kasih pada Pak Anton dan kondekturnya yg udah membantu sya untuk mencoba menyelesaikan masalah ini.
15.53 : Akhirnya dengan berbagai usaha yg udah ditempuh ternyata memang belum rezekinya bisa naik si SHD Airsus miliknya Sugeng Rahayu dan kembali lagi memilih naik bus ATB an saja untuk kembali pulang. Pada shelter ekonomi tujuan Solo-Jogja ternyata sudah ada SS 7027 yg terparkir dan di belakangnya udah mengantri Mira 7300 yg bersiap2 memasuki shelter. Tetapi pilihan sya tentunya tertuju pada SR 7207 dengan body new discovery yg juga bersiap memasuki shelter di belakang Mira 7300 setelah SS 7027 berangkat.
|
SR 7207 Persiapan Masuk Shelter |
16.00 : SR 7207 dg tampilan body new discovery nya mulai diparkirkan ke dalam shelter setelah Mira 7300 berangkat. Hotseat sebelah kiri menjadi tumpuan sya selama kurang lebih 4,5 jam ke depan hingga Ngawi walaupun lebih sempit akibat hotseat kanannya udah ditempati penumpang lain.
|
Onboard SR 7207 |
16.06 : Hanya parkir berselang 5 menitan saja dari Mira 7300, SR 7207 pun mulai diberangkatkan dari shelter oleh Pak Santoso sbg drivernya, yahh belum beruntung lagi bisa bareng mas Elen. Baru keluar dari shelter aja udah disuguhkan atraksi ngegas pol khas SR semarangan hingga tamparan muehehe.
|
Berangkat dari Terminal Bungurasih |
16.10 : Lepas pintu keluar bungur, bus bermesin Hino AK8 ini langsung digeber dengan kencang oleh pak Santoso membelah keramaian kawasan Medaeng hingga Sepanjang saat itu, untungnya ga sampai macet parah nmun hanya sekedar padat merayap. Walaupun dipacu mosak-masik, untungnya style mengemudinya tetep aluss sehingga tetep nyaman didukung oleh bus yg masih kinyis2 dan anti gemblodak serta hiburan dari OM. New Palapa lewat video yg diputarkan selama perjalanan.
|
Lepas Terminal Bungurasih |
16.30 : Melintas bypass Krian masih konstan distel banter.
|
Melintas Bypass Krian |
16.40 : Melintas Balongbendo, penampakan Mira 7300 mulai terlihat hilalnya lagi miyak-miyak cukup jauh di depan sehingga usaha PDKT sama mbk Mira pun mulai dilakukan. Aksi mosak-masik SR 7207 yg bikin penumpang terasa dipontang-pantingkan akibat goyang kanan dan goyang kiri secara bertubi-tubi untuk menghalau kendaraan2 kecil yg melintas telah sukses membuat seorang penumpang di seat baris kedua memuntahkan lahar panasnya di lantai kabin kwkwkwkw... Alhasil penumpang lain di sekitarnya pun langsung beranjak mengevakuasi dirinya masing2, duh ana-ana bae lah...
|
Melintas Balongbendo |
|
Mengejar Mira 7300 |
16.48 : Melintas Mertex, Mira 7300 udah berhasil ditempel ketat. Karena tak sanggup dibayang-bayangi terus-menerus, Mira 7300 pun mempersilakan SR 7207 untuk duluan dan dilanjutkan dengan mengasapi Cendana yg tak jauh di depan dalam sekali goyangan.
|
Mengejar Mira 7300 |
|
Mengejar Cendana |
16.56 : Memasuki terminal Mojokerto lanjut labas meninggalkan terminal setelah menaik-turunkan penumpang.
|
Memasuki Terminal Mojokerto |
17.16 : Melintas Mojoagung.
|
Melintas Mojoagung |
17.28 : Melintas Jombang ndak masuk terminal langsung labas.
|
Melintas Jombang |
17.45 : Lepas Jombang kembali mosak-masik lagi sambil sesekali "mapak" (baca: memaksa untuk minggir) kendaraan arah lawannya menjadi salah satu aksi mendebarkan karena beberapa kali nyaris kress dg kendaraan lawannya saat goyang kanan.
|
Melintas Perak |
17.55 : Melintas Braan, Kertosono terlihat Eka 7811 lagi ngetem di sini juga. Melihat kedatangan SR 7207, Eka 7811 pun langsung beranjak meninggalkan kawasan halte Braan ini digantikan SR 7207 yg ngetem sekitar 5 menitan.
|
Ngetem di Braan |
18.35 : Memasuki terminal Nganjuk kembali lagi ngetem di sini cukup lama alias camping hingga nyaris setengah jam. Satu per satu para pedagang asongan terminal Nganjuk ini datang silih berganti menawarkan dagangannya. Selo banget ya SR semarangan satu ini sampai bisa camping selama itu hingga semua bus yg berhasil diasapi udah pada melenggang duluan hmmm...
|
Memasuki Terminal Nganjuk |
18.55 : Kembali berangkat dari terminal Nganjuk barengan sama Mira 7218 soloan yg tak berkutik saat diasapi selepas bangjo terminal.
|
Berangkat dari Terminal Nganjuk |
19.00 : Melintas kawasan Guyangan mulai disambut kemacetan kendaraan yg cukup mengular sehingga memaksa SR 7207 ini memanfaatkan kesempatan buat goyang kanan terus sambil sesekali "mapak" i kendaraan arah lawannya hingga berhasil lolos duluan dari horornya antrian panjang bangjo Guyangan ini.
|
Melintas Guyangan |
19.07 : Melintas Bagor ternyata antrian kendaraan yg mengular masih berlanjut sehingga aksi goyang kanan dan "mapak" i kendaraan ala SR 7207 pun terus berlanjut.
|
Melintas Bagor |
19.16 : Memasuki kawasan Wilangan-Saradan dengan konsisi jalanan yg tak jauh beda dengan Guyangan-Bagor tadi kepadatannya.
|
Melintas Wilangan |
19.21 : Melintas kawasan Saradan terpantau lalu lintas arah Madiun maupun Surabaya cukup padat yg memaksa SR 7207 masih terus melakukan aksi goyang kanan di jalur sempit nan meliuk2 ini. Saat SR 7207 lagi sibuk memiyak kemelut jalanan ini tiba-tiba dikejutkan dengan suara klakson tetetetetetetet dari arah belakang.... dan wussss.... terlihat SR 7239 dengan kencangnya menggoyang kanan SR 7207 ini tanpa ampun. SR 7207 yg mulai memanas akibat diblong rekannya ini mau ga mau terpycu buat mengejar SR 7239 lagi, gengsi donk Semarangan disalip Jogjanan kwkwkwk. Alhasil aksi SR 7207 semakin menjadi-jadi dalam upaya pengejaran SR 7239 tsb yg mulai memperbesar jaraknya. Goyang kanan hingga goyang kiri pol terjun dari jalanan pun dilakukan demi kembali bisa merebut posisinya. Sya yg berada di dalam bus ini hanya bisa merem melek melihat aksi mendebarkan ini sambil terus berdoa aja deh semoga selamat sampai tujuan hehe...
|
Goyang Kiri Pol |
|
Mengejar SR 7239 |
19.24 : SR 7207 mulai berhasil sedikit demi sedikit memperkecil jaraknya dengan SR 7239 namun SR 7239 yg ga mau kalah masih berusaha menjauh dan bergoyang di sepanjang alas Saradan ini. SR 7207 juga bertahan mengikuti SR 7239 dengan nempel terus di belakangnya saat bergoyang mencari celah jalan yg kosong. Duh gini nih yg bikin senam jantung, sukanya pada nempel tipis-tipis takutnya kalo depannya ngerem ndadak gimana coba...
|
Mengejar SR 7239 |
|
Mengejar SR 7239 |
19.30 : Memasuki kawasan Caruban akhirnya SR 7239 berhasil disalip kembali oleh SR 7207 dan kedua bus ini pun sempat berjejer saat berhenti di bangjo Caruban sambil guyonan kedua kru SR ini. Duh pak, masio guyonan tapi medeni je atraksinya....
|
Mengejar SR 7239 |
|
MengOT SR 7239 |
19.40 : Melintas Caruban menuju arah Karang Jati.
|
Melintas Caruban |
20.04 : Melintas Karang Jati. Sepanjang jalur Karang Jati-Ngawi ini memang saatnya SR 7207 beraksi mengejar waktu yg telah terbuang untuk ngetem2 mulu tadi.
|
Melintas Karang Jati |
20.30 : Alhamdulillah akhirnya sampai juga di Ngawi lama yg saat itu masih ada Mira 7160 yg mendekam di sana dan langsung buru2 meninggalkan halte Ngawi lama ini setelah kedatangan SR 7207. Tak lama kemudian Mira 7300 juga nampak melintas Ngawi lama namun langsung labas saja. Cukup recomended rasanya naik SR 7207 ini walaupun kebanyakan ngetem namun tetep kenceng di jalan bahkan ini aja masih sempet2nya ngetem lagi di Ngawi lama hehe... Lanjut menuju pom Ngawi lama buat ke toilet sekaligus shalat jamak Magrib dan Isya.
|
Tiba di Ngawi Lama |
20.50 : Servis makan dulu di salah satu dari deretan warung dekat halte Ngawi lama.
21.00 : Menunggu bus tujuan Jogja di halte Ngawi lama, pengennya sih nungguin Mira 7280 atau 7306 atau SR 7095 semarangan dulu juga gapapa. Alhasil SR 9809 dan Mira 7218 yg sempat berhenti pun sya abaikan begitu saja.
21.10 : SS 7069 tiba di halte Ngawi lama dan sya pun langsung berlari masuk ke dalam bus karena inget rekomendasi dari Babon yg kemaren baru aja naik armada ini katanya joss. Kali ini dapetnya seat baris kedua karena hotseatnya full. Lepas Ngawi lama masih dipacu kalem-kalem saja oleh Pak Agung sehingga membuat sya memilih membayar Solo dulu aja. Lanjut masuk terminal Ngawi hanya muterin terminal yg udah sepi itu.
|
Onboard SS 7069 |
21.23 : Lepas Ngawi sempat berduel dengan Eka 7153 namun akhirnya Eka 7153 harus rela memberikan jalannya pada SS 7069.
|
Mengejar Eka 7153 |
21.28 : Melintas Sidowayah, Eka 7811 menjadi korban selanjutnya dari keganasan SS 7069 yg mulai memanas dan menunjukkan aksinya sebenarnya. Ternyata joss juga skill mosak-masik dari SS 7069 ditambah cara mengemudi pak Agung yg aluss sehingga tetep nyaman walaupun sedikit dipontang-pantingkan hoho...
|
Mengejar Eka 7811 |
21.34 : Memasuki Alas Ngawi dan dimulailah opera alas Ngawi yg bikin deg deg serrr dengan menggoyang semua kendaraan di depannya di lintasan meliuk2 nan sempit ini.
|
Memasuki Alas Ngawi |
21.37 : Melintas kawasan Monumen Suryo, Banjarejo sempat tersendat akibat antrian kendaraan yg dipimpin oleh truk muatan yg melaju kya keong. Alhasil ga ada yg berani ngeblong kanan di daerah ini dan hanya menanti hingga agak jauh dari pos polisi Monumen Suryo ini barulah SS 7069 mulai bergoyang lagi. Mira 7218 yg sejak tadi masih terpantau berada di tengah2 antrian kendaraan ini pun tak luput dari goyangan SR 7069 yg langsung ngacir larinya.
|
Macet di Banjarejo |
21.46 : Melintas Gendingan kembali sya tak kuasa menahan rasa ngantuk dan akhirnya zzzzzzz....
|
Melintas Gendingan |
22.17 : Melintas alun-alun Sragen.
|
Melintas Alun-Alun Sragen |
22.21 : Melintas Pungkruk mulai ditemani oleh hujan rintik-rintik yg syahdu namun tak membuat SS 7069 dipacu lebih pelan dan masih bertahan dengan style mosak-masiknya.
|
Melintas Pungkruk |
22.36 : Melintas Grompol mulai merasakan bangku hotseat setelah ada penumpang yg turun di sini.
|
Melintas Grompol |
22.41 : Memotong jalan via ringroad Sroyo yg langsung tembus di depan terminal Tirtonadi untuk mempersingkat waktu. Mungkin emang lagi ga ada penumpang yg turun di sepanjang Sroyo-Palur-Panggung sehingga berani lewat sini.
|
Melintas Ringroad Sroyo |
22.52 : Memasuki terminal Tirtonadi untuk menurunkan penumpang dan langsung menuju shelter Solo Barat untuk menaikkan beberapa penumpang di sini. Sya yg awalnya hanya membayar sampai Solo saja lanjut nambah ongkos buat perjalanan menuju Jogja sekalian karena males gonta-ganti bus lagi apalagi udah PW dapat armada yg recomended.
|
Memasuki Terminal Tirtonadi |
23.00 : Melintas Manahan udah gandeng sama SR 9809 yg langsung terlihat kocar-kacir akibat kedatangan SS 7069 yg muncul secara tiba-tiba di belakangnya. Baru sampai Kerten aja SR 9809 udah berhasil diasapi dan ditinggal ngacir oleh SS 7069.
|
Melintas Manahan |
23.05 : Melintas Kartosuro.
|
Melintas Kartosuro |
23.18 : Melintas Delanggu. Jalanan yg licin akibat sisa-sisa hujan membuat sya sedikit khawatir karena SS 7069 ini hobi banget direm tipis-tipis saat mosak-masik takutnya bisa ngesot-ngesot entar.
|
Melintas Delanggu |
23.34 : Memasuki terminal Klaten untuk sekedar absen sama pak Dishub.
|
Memasuki Terminal Klaten |
23.58 : Alhamdulillah mendarat dengan selamat di depan Hotel Jayakarta setelah menempuh perjalanan Ngawi-Jogja yg tak sampai memakan waktu 3 jam serta belum ganti hari juga gan hehe... Sya memilih turun di sini biar gampang order Grab Bike nya sehingga ga harus jalan kaki dulu ke depan Pop Mart klo turun di Janti dan kebetulan udah ditunggu oleh si abang Grab yg sebelumnya udah sya pesan saat masih di dalam bus untuk mengantarkan sya kembali ke kos.
|
Mendarat di Jogja |
HARI 3
00.10 : Alhamdulillah sampai di kos kembali dengan selamat setelah menempuh perjalanan trip to trip yg panjang nan melelahkan namun cukup puas dengan hasil yg diperoleh. Walaupun masih ada rencana yg gagal dieksekusi dan armada yg tak sesuai dengan harapan namun tetap menjadi salah satu perjalanan yg mengesankan buat sya karena itulah sebenarnya seninya touring trip to trip naik bus ekonomi itu. Beda hari beda cerita, beda armada juga beda ceritanya. Lanjut bersih diri dan langsung tepar di kasur hingga Subuh hoho...
Tarif :
Jogja-Semarang : Free of Charge (Po. Nusantara Patas)
Semarang-Surabaya : Free of Charge (Po. Indonesia Patas)
Surabaya-Probolinggo : 18k (Po. Akas IV ATB)
Probolinggo-Jember : 20k (Po. Akas Asri Bumel)
Jember-Ambulu : 6k (Damri Perintis)
Ambulu-Probolinggo : 20k (Po. Sabar Indah Bumel)
Probolinggo-Surabaya : 20k (Po. Harapan Kita N1 ATB)
Surabaya-Ngawi : 27k (Po. Sugeng Rahayu ATB)
Ngawi-Jogja : 23k (Po. Sumber Selamat ATB)
Berikut kumpulan foto karcisnya :
Nice story mas..
ReplyDeleteKl kasus gagal naik gtu poinnya tetep hangus ato gmn mas?
Apkh bs dikomplain ke redbusnya??
Nice story mas..
ReplyDeleteKl kasus gagal naik gtu poinnya hangus ato gmn mas?
Apkh bs dikomplain ke redbus??
Bisa kok mas, udah diganti sma pihak SR krna kesalahan ops naruh manifestnya ktanya
Deleteditunggu next touringnya bos....
ReplyDeleteSiap mas
DeleteMau Coba Scania Lagi Kapan???
ReplyDeleteSekali kali d coba trip jalur mojokerto pasuruan dengan armada yg orang pasuruan biasa menyebutnya "bus kuning"
ReplyDelete