Thursday 9 August 2018

Touring Trip to Trip de Sumatera Menuju Ranah Minang Part 2 (Bengkulu-Padang-Bukittinggi)

Bismillahirrahmanirrahim...
     Perjalanan Jakarta-Bengkulu selama 26 jam lebih telah sukses dilewati walaupun harus senam jantung dulu karena harap2 cemas berpacu dengan mepetnya waktu keberangkatan etape berikutnya. Masih sekitar sehari semalam lagi untuk benar-benar sampai di ranah Minang. Kota Padang menjadi destinasi pertama sya sebelum nantinya berakhir di Bukittinggi. Sebaiknya caper Part 1 teman2 baca dulu DI SINI jika belum membacanya agar bisa nyambung nantinya ceritanya. Jika pada part 1 kemaren telah dibahas bagaimana momen perjalanan sya menuju Bengkulu via lintas barat Sumatera, kali ini Part 2 akan menceritakan momen perjalanan sya dari Bengkulu menuju Padang via lintas tengah Sumatera. Tentunya sensasi jalur lintas tengah yg akan sya lewati ini berbeda dengan pada saat berangkat yg melewati lintas barat, apalagi baru pertama kali sya melewatinya untuk jalur Lubuk Linggau-Padang. 
    SAN masih menjadi armada andalan sya buat melanjutkan perjalanan melintasi rute Bengkulu-Kepahiang-Curup-Lubuk Linggau-Sarolangun-Bangko-Muara Bungo-Solok-Padang. Rute ini merupakan rute paling istimewa karena dilayani oleh armada tronton berchasis premium MB OC 500 RF 2542 sehingga menjadi salah satu pemicu buat sya untuk mencobanya. Dan etape terakhir dari Padang menuju Bukittinggi untuk edisi berangkat ini rencananya sya akan menggunakan angkutan elf lokal sana saja seperti Tranex yg hemat di kantong.
    Tiket SAN tujuan Bengkulu-Padang seharga 235rb ini kembali sya dapatkan secara cuma-cuma alias GRATIS hanya dengan cara mengumpulkan poin dari aplikasi redBus. Kalo teman2 pengen seperti sya juga bisa touring BDB an kaya gini bisa dimulai dengan cara menginstal aplikasi Redbus di HP teman2 dengan menggunakan kode referensi RED0X1C17D7 saat login nantinya (Promosi=berbagi ilmu itu indah hehe), langsung deh nanti dapat bonus 80rb buat modal awal biar nanti bisa mencapai poin sesuai yg ditargetkan teman2 sendiri.
    Bagaimana kisah perjalanan panjang melewati jalur lintas tengah Sumatera kali ini? Mari kita simak bersama Check it out ...

HARI 3
12.00 : Sesaat pasca sya tiba di pool SAN Bengkulu, hal pertama yg sya lakukan adalah menuju loket pelayanan tiket untuk menukarkan m-ticket dari redBus dengan tiket aslinya. Alhamdulillah tiket SAN Bengkulu-Padang bertuliskan nomor seat 2 ini udah sukses sya amankan, tinggal menanti jam keberangkatan saja yg tinggal 1 jam lagi. Suasana pool SAN siang itu udah nampak mulai sepi seiring dengan telah diberangkatkannya mayoritas armada SAN berbagai tujuan dan hanya tinggal keberangkatan menuju Padang sebagai keberangkatan terakhir hari ini. Armada SAN tronton BD 7088 AU telah bersiap di parkiran belakang untuk bertugas di jalur Bengkulu-Padang hari ini.
SAN 7165 Tiba di Pool Bengkulu
Suasana Pool SAN Bengkulu
Suasana Pool SAN Bengkulu
SAN BD 7088 AU
Tiket SAN Bengkulu-Padang
12.20 : Sembari menunggu keberangkatan, sya sempatkan buat bersih-bersih diri dulu kemudian lanjut shalat jamak Dhuhur dan Ashar dulu di mushola yg ada di pool SAN Bengkulu ini. Sekalian juga makan siang masih dengan bekal yg sya bawa di ruang tunggu dalam pool.
12.30 : SAN BD 7088 AU mulai diparkirkan di jalur keberangkatan dengan tampilan gagahnya. Armada bongsor dg body All New Legacy SR2 XHD Prime ini merupakan salah satu dari 3 armada serupa milik SAN yg paten melayani trayek Bengkulu-Padang-Pariaman. Saat lagi asyik mendokumentasi bus tronton dengan chasis premium MB OC 500 RF 2542 ini, kebetulan bisa ketemu dg bang Surya, salah satu anggota SAN Lovers yg lagi mampir melihat suasana di dalam pool SAN ini. Sempat ngobrol2 juga sebentar sambil menunggu bus diberangkatkan.
SAN BD 7088 AU
12.55 : Penumpang mulai dipersilakan masuk ke dalam bus. Secara umum, interior armada kelas executive ini lumayan mewah dan masih terasa kinyis-kinyis. Bus dengan total 52 seats ini telah dilengkapi dengan bantal dan selimut di setiap seatnya ditambah fasilitas toilet yg berada di tengah. Dan ada satu lagi fasilitas yg sya rasa hanya ditemui pada armada tronton ini yaitu usb charger yg tentunya sangat dibutuhkan oleh penumpang jaman now. Kesan pertama naik bus ini cukup nyaman walaupun tak mengusung seat Aldilla seperti SAN 7165 kemaren. Pandangan ke depan pun masih cukup luas walaupun terhalang adanya 'topi' yg melekat. Jarak antarseatnya pun lumayan lebih lebih lega dan nyaman untuk perjalanan jarak jauh walaupun dijejali dengan seat sebanyak itu.
Interior SAN 7088
Interior SAN 7088
Interior SAN 7088
Interior SAN 7088
Fasilitas USB Charger
Legroom SAN 7088
Video singkat penampakan eksterior dan interior SAN Tronton BD 7088 AU beserta perjalanan Bengkulu-Padang via Lintas Tengah ini selengkapnya dapat dilihat DI SINI.

13.05 : Bus mulai diberangkatkan oleh driver pertama dengan membawa penumpang beberapa saja yg naik dari pool. FYI, rute yg akan dilalui oleh bus SAN ini menuju Padang adalah via Lintas Tengah (Kepahiang-Curup-Lubuk Linggau-Sarolangun-Bangko-Muara Bungo-Sungai Rumbai-Solok-Padang-Pariaman). Mantapnya lagi, baru lepas pool aja udah diajak mosak-masik menuju arah Pasar Minggu.
Lepas Pool SAN Bengkulu
13.14 : Mampir perwakilan SAN Pasar Minggu disambut dengan kemacetan akibat badan jalan yg dipenuhi kendaraan parkir sehingga membuat bus kesusahan buat lewat. Penumpang bus ini ternyata mayoritas pada naik dari sini, mungkin yg lebih dekat dari pusat kota kali ya...
Mampir Perwakilan SAN Pasar Minggu
13.28 : Meninggalkan kota Bengkulu dan menyusuri jalan raya Bengkulu-Kepahiang masih dengan style mosak-masiknya. Walaupun memiliki body yg bongsor, namun bus ini tetap lincah memiyak jalanan yg dipenuhi kendaraan ini. Sepanjang jalan ini, cukup banyak penumpang yg naik di pinggir jalan (bukan skw lho) karena udah janjian dengan pihak loket perwakilan termasuk penumpang samping sya.
Melintas Jalan Raya Bengkulu-Kepahiang
13.42 : Melintas Talang Empat yg udah masuk pada wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah. Jalur Bengkulu-Kepahiang sejauh ini masih dalam kondisi mulus walaupun lumayan ramai dan cukup sempit untuk sekelas jalan lintas provinsi. Pemutaran lagu-lagu minang yg mendayu-dayu semakin menambah kental suasana perjalanan menuju ranah Minang ini.
Melintas Talang Empat
13.50 : Melintas depan kantor Bupati Bengkulu Tengah di wilayah Karang Tinggi.
Melintas Depan Kantor Bupati Bengkulu Tengah
14.10 : Melintas Taba Penanjung.
Melintas Taba Penanjung
14.15 : Mulai memasuki kawasan liku 9 dengan pemandangan hutan lindung Bengkulu Tengah dan medan jalan yg mulai berkelok tajam dan mendaki. Kondisi jalan yg dilewati mulai banyak yg rusak dan berlubang dengan tikungan yg sangat extrem. Proses perbaikan jalan dengan cara mengaspal ulang tengah dilakukan namun baru sebagian saja bisa dinikmati.
Melintas Kawasan Liku 9
14.30 : Masih berjibaku melintas kawasan liku 9 yg terkenal dg jalur yg berliku-liku dan mendaki dengan pemandangan sisi kiri dan kanan berupa jurang dan tebing ini masih terus menjadi pemandangan hingga memasuki Kabupaten Kepahiang, kalo di Jawa sih mirip jalur Gumitir tapi yg ini kaya lewat Gumitir ga habis2 soalnya jalur mendakinya panjang banget. Tenaga MB OC 500 RF 2542 ini sangat mumpuni diajak lari, menanjak dan bermanuver di jalur ini. Sang driver sangat lincah dalam membawa armadanya meliuk-liuk di jalur ini dan tak segan-segan untuk goyang kanan saat menemui kendaraan depannya yg berjalan lambat sekalipun di tikungan. Suara klakson khas mercy pun tak henti-hentinya terdengar setiap melintasi tikungan karena body yg panjang membuat bus ini harus mengambil haluan lebih lebar sehingga terkadang harus gantian jalannya setiap kress dengan kendaraan yg mengarah menuju Bengkulu seperti pada saat kress dg SAN 7705 dan SAN 7120 yg baru nyampe sini padahal sama2 dari Jakarta kemaren. Mantap deh pokoknya, klo yg ga tahan goyangannya bisa mabok nih hoho...Mungkin karena ini juga sehingga muncul istilah "Mabuk Kepahiang" akibat banyaknya korban yg berjatuhan saat melintas jalur menuju Kepahiang ini hoho...
Melintas Kawasan Liku 9
Melintas Kawasan Liku 9
14.40 : Memasuki Kabupaten Kepahiang yg ditandai dengan adanya gerbang perbatasan berwarna putih mirip bangunan kuno ini. Setelah melewati proses menanjak, kini saatnya proses menuruni jalanan yg masih didominasi lintasan berliku tajam hingga kota Kepahiang.
Memasuki Kabupaten Kepahiyang
14.58 : Memasuki pusat kota Kepahiang yg lumayan ramai apalagi melewati pasar Kepahiang juga. Sempat berhenti sebentar juga di perwakilan SAN Kepahiang namun karena tak ada penumpang yg naik dati sini maka lanjut labas saja.
Memasuki Kepahiang
Melintas Pasar Kepahiang
Melintas Depan Perwakilan SAN Kepahiang
15.05 : Meninggalkan kota Kepahiang dan mulai melintasi jalanan yg menyempit, berliku, naik dan turun lagi.
Meninggalkan Kota Kepahiang
15.35 : Melintas simpang Merigi, berhenti sebentar menaikkan penumpang dari perwakilan sini. Lanjut menyusuri jalan lingkar Curup sehingga ga lewat kota Curup yg merupakan ibukota dari Kabupaten Rejang Lebong.
Melintas Merigi
Melintas Lingkar Curup
16.03 : Memasuki terminal Simpang Nangka Curup untuk menaikkan penumpang dari perwakilan SAN Curup. Lumayan banyak juga penumpang yg naik dari sini. Klo mampir di terminal ini pasti bakalan disambut sana para penjual gorengan yg rasanya bikin nagih namun kali ini terpaksa ga beli karena tenggorokan lagi kurang beres.
Memasuki Terminal Simpang Nangka
SAN 7088 di Terminal Simpang Nangka
16.23 : Bus diberangkatkan kembali meninggalkan terminal Simpang Nangka Curup menuju arah Lubuk Linggau. Sepanjang jalur Curup-Lubuk Linggau ini, bus tetap dipacu kencang melintasi banyak kelokan mesra dan juga ramai kendaraan kecil yg melintas ini.
Berangkat dari Terminal Simpang Nangka
17.24 : Melintas Sindang Kelingi. 
Melintas Sindang Kelingi
17.35 : Melintas perbatasan Provinsi Sumatera Selatan (Kota Lubuk Linggau) dan Provinsi Bengkulu (Kabupaten Rejang Lebong) setelah menempuh perjalanan kurang lebih 4,5 jam dari Bengkulu. 
Melintas Perbatasan Provinsi Bengkulu dan Sumsel
Melintas Perbatasan Provinsi Bengkulu dan Sumsel
17.45 : Melintas Kota Lubuk Linggau. Suasana kota Lubuk Linggau cukup ramai saat sya melintasi pusat kotanya dan sempat mengabadikan masjid agung Lubuk Linggau yg megah bernuansa warna biru itu. Di Lubuk Linggau inilah jalur bus tujuan Padang maupun Pekanbaru akan terpisah dengan bus tujuan Jakarta. Saat melintas simpang 3 RCA, bus tujuan Padang/Pekan Baru akan mengambil jalur belok kiri menuju Sarolangun sedangkan bus tujuan Jakarta akan mengambil jalur lurus menuju Lahat namun SAN 7088 ini masih harus lurus menuju perwakilan SAN Lubuk Linggau.
Masjid Agung Lubuk Linggau
Melintas Kota Lubuk Linggau
17.53 : Mampir di perwakilan SAN Lubuk Linggau untuk menaikkan penumpang sebentar. Saat itu juga ada SAN 7036 tujuan Solo yg masih berada di sini lagi istirahat. 
Mampir Perwakilan SAN Lubuk Linggau
17.58 : Puter balik meninggalkan area perwakilan SAN Lubuk Linggau menuju arah simpang 3 RCA lagi dengan kondisi fullseat kemudian mulai menyusuri jalan lintas tengah Sumatera.
Melintas Simpang 3 RCA
Melintas Jalinteng Sumatera
18.05 : Memasuki RM. Simpang Raya Lubuk Linggau untuk istirahat pertama dan hanya SAN 7088 sajalah bus yg mampir di RM ini. Karena waktu magrib belum tiba, maka sya memilih makan dulu di dalam bus dengan bekal yg sya bawa sambil menanti adzan magrib berkumandang.
Istirahat di RM. Simpang Raya Lubuk Linggau
18.20 : Setelah terdengar adzan berkumandang barulah saya menunaikan shalat jamak Magrib dan Isya di mushola RM.
18.40 : Bus kembali diberangkatkan dari RM. Simpang Raya bersama pasangan driver dan kernet kedua yg ga kalah suoss dalam memacu armada tronton ini.
Berangkat dari RM. Simpang Raya
18.53 : Memasuki Kabupaten Musi Rawas Utara. Kondisi jalan yg mulai menanjak dengan medan landai ini membuat tronton ini terus digeber dengan maksimal sehingga tak terasa klo bus sebenarnya lagi menanjak. Apalagi trek jalur lintas tengah selepas Lubuk Linggau ini didominasi lintasan lurus sehingga speedometer bus ini terlihat tak pernah bergeser dari angka 80-100 kpj. Bahkan jalanan yg sebenarnya lumayan banyak zonknya ini nyaris terasa mulus akibat  air suspension MB OC 500 RF 2542 yg mampu meredam guncangan dengan sangat baik.
Memasuki Kabupaten Musi Rawas Utara
Memasuki Kabupaten Musi Rawas Utara
19.15 : Melesat dengan kencang di jalur lintas tengah Sumatera dengan kondisi gelap gulita akibat minim penerangan. ALS nopin 345 yg sedang tergopoh2 dalam menanjak menjadi korban pertama goyangan tronton balap ini.
Melintas Jalur Lintas Tengah Sumatera
19.45 : Mampir salah satu lapak penjual duku di pinggir jalan kawasan Rupit dan mempersilakan para penumpangnya untuk membeli duku juga. Nah loh kembali naik bus AKAP rasa parwis lagi hoho...
Mampir di Lapak Duku
20.50 : Memasuki pusat kota Sarolangun, salah satu Kabupaten di Provinsi Jambi.
Memasuki Sarolangun
Melintas Sarolangun
20.57 : Memasuki terminal Sarolangun untuk absen kelengkapan surat kendaraan pada pak Dishub. Terlihat PMTOH Jumbo yg sedang berhenti di sini.
Memasuki Terminal Sarolangun
21.52 : Memasuki Kabupaten Merangin, bus masih bertahan dipacu kencang dengan suara sein cetok-cetok yg terus mengiringi perjalanan ini.
Memasuki Kabupaten Merangin
22.00 : Memasuki terminal Pulau Tujuh Bangko untuk absen kelengkapan surat kembali kepada pak Dishub.
Memasuki Terminal Bangko
22.13 : Melintas pusat kota Bangko yg udah mulai sepi. Bangko sendiri merupakan ibukota Kabupaten Merangin. Saat itu terlihat Mandala yg baru datang dari Jawa dan lagi sibuk menurunkan penumpangnya. Bus lintas Sumatera yg start dari Jawa seperti Handoyo Group, Madu Kismo, dan FRC rata-rata emang pada bertujuan akhir di Bangko atau Muara Bungo sehingga banyak kita jumpai bus yg pada perpal di depan loketnya masing-masing di wilayah Bangko ini. Sempat kres juga dg SAN Bisnis AC dari Bukittinggi yg tak jauh di belakangnya dikejar oleh SAN Tronton 7087 dari Padang.
Melintas Kota Bangko
Melintas Kota Bangko
23.14 : Memasuki Muara Bungo, terlihat Madu Kismo yg baru saja menurunkan penumpangnya. Madu Kismo dengan body yg tak biasa seperti armada Madu Kismo kebanyakan ini lumayan kerad juga karena tak mau memberikan jalan pada SAN 7088 walaupun akhirnya menyerah juga sebelum masuk pusat kotanya.
Mengejar Madu Kismo
23.23 : Memasuki pusat kota Muara Bungo yg merupakan ibukota Kabupaten Bungo.
Melintas Muara Bungo
Melintas Muara Bungo
23.26 : Memasuki terminal Muara Bungo dan kembali hanya absen kekengkapan surat kendaraan kepada pak Dishub saja kemudian lanjut menyusuri gelapnya jalur lintas tengah Sumatera ini.
Memasuki Terminal Muara Bungo


HARI 4
00.13 : Memasuki wilayah Sungai Rumbai, Kabupaten Dharmasraya setelah melintas perbatasan Provinsi Jambi dan Sumatera Barat.
Memasuki Sungai Rumbai, Kabupaten Dharmasraya
00.38 : Melintas Koto Baru.
Melintas Koto Baru
01.00 : Memasuki RM. Umega, Gunung Medan untuk istirahat kedua. Saat itu suasana RM sangat ramai dengan para pemain lintas Sumatera seperti Yoanda Prima, Putra Raflesia, NPM, Vircansa, Epa Star, bahkan SAN 7040 tujuan Bukittinggi masih berada di RM ini padahal udah berangkat 2 jam lebih dulu. Sya hanya memanfaatkan waktu ini untuk duduk-duduk santai sambil menikmati pemandangan bus-bus lintas Sumatera yg lagi istirahat di sini sedangkan penumpang lain ada juga yg menikmati makan malamnya di RM ini, sekedar ngopi2 maupun makan pop mie.
Istirahat di RM. Umega Gunung Medan
Suasana RM. Umega Gunung Medan
Suasana RM. Umega Gunung Medan
Suasana RM. Umega Gunung Medan
01.40 : Bus kembali diberangkatkan bersama pasangan driver dan kernet yg pertama kembali. Baru beberapa meter meninggalkan RM, bus pun diarahkan masuk ke SPBU Gunung Medan yg berada tak jauh dari RM. Umega ini bersama SAN 7040.
Mengisi Solar di SPBU Gunung Medan
01.50 : Bus kembali diberangkatkan dan langsung tancap gas mengejar SAN 7040 yg udah ngacir duluan. Gumarang Jaya menjadi korban pertama tronton "jahat" ini setelah menegak puluhan liter solar di "tubuh"nya.
02.07 : Melintas Pulau Punjung yg merupakan ibukota Kabupaten Dharmasraya. Lepas Pulau Punjung, penampakan SAN 7040 mulai terlihat dan hanya dalam waktu detik, SAN 7040 pun dengan mudah digoyang kanan oleh saudara mudanya ini.
Melintas Pulau Punjung
02.25 : Melintas Kamang Baru. Perhelatan paling sengit dan menarik terjadi saat SAN 7088 mulai mendekati NPM Vircansa yg juga lagi mosak-masik memiyak jalanan yg dipenuhi truk-truk muatan. SAN 7088 yg mencoba untuk mengasapi NPM Vircansa tsb terus mengalami kegagalan akibat perlawanan dari NPM Vircansa sehingga SAN 7088 memutuskan untuk membayang-bayanginya saja dan melihat tingkah polahnya yg cukup brutal itu dari belakang. Duo FRC, Jatra, dan ALS pun tak luput menjadi korban duet maut armada yg sama2 berbalut body All New Legacy SR2 ini.
Melintas Kamang Baru
02.56 : Melintas Tanjung Gadang. Setelah sempat kehilangan jejak NPM Vircansa tadi akibat terhadang pasukan truk muatan, SAN 7088 akhirnya mampu kembali memperkecil jarak dengannya bahkan berhasil menggeser posisinya tsb. SAN 7088 dengan tenaga besarnya pun langsung tancap gas dengan kencang meninggalkan sahabatnya tsb.
Melintas Tanjung Gadang
03.15 : Melintas depan RSUD Sijunjung.
Melintas Depan RSUD Sijunjung
03.37 : Melintas simpang Muaro Kalaban yg akan menghubungkan dengan pusat kota Sawahlunto jika belok kanan.
Melintas Simpang Muaro Kalaban
Melintas Muaro Kalaban
03.50 : Melintas Silungkang.
Melintas Silungkang
04.00 : Memasuki bypass KTK Kota Solok kemudian menurunkan penumpang di depan terminal Bareh Solok.
Memasuki Bypass KTK Kota Solok
Menurunkan Penumpang di Terminal Bareh Solok
04.08 : Melintas simpang Bypass Selayo yg merupakan titik pemisah antara jalur menuju Padang (jika belok kiri) dan menuju Padang Panjang via Singkarak (jika belok kanan).
Melintas Simpang Bypass Selayo
04.20 : Melintas kawasan Gunung Talang kembali ngejoss melewati jalanan yg mulai menanjak dan berliku. Sya berusaha untuk tidak tertidur mulai dari sini karena tak mau melewatkan momen saat melintasi Sitinjau Lauik nanti.
Melintas Gunung Talang
04.30 : Melintas Arosuka yg merupakan ibukota Kabupaten Solok. Kantor bupati Solok yg megah serta penampakan tugu ayam Kukuak Balenggek sebagai maskot Kabupaten Solok juga bisa kita lihat saat melintas jalur ini.
Melintas Arosuka
04.55 : Kondisi jalan yg gelap gulita ditambah kaca atas yg mulai mengembun membuat sya sulit sekali mengidentifikasi jalan apakah udah nyampe Sitinjau Lauik atau belum. Terlebih sejak medan lintasan berubah dari tanjakan menjadi turunan tajam yg meliuk-liuk, SAN 7088 ini justru makin kenceng aja larinya sambil melibas tikungan-tikungan tajam yg ada, bikin deg deg serr rasanya. Namun saat detik-detik menjelang melintasi Sitinjau Lauik, driver SAN 7088 ini mulai menurunkan pijakan gasnya kemudian berbelok cantik dg mulus di spot legend ini.
Melintas Sitinjau Lauik
Video saat SAN Tronton BD 7088 AU melintas di Sitinjau Lauik ini selengkapnya dapat dilihat DI SINI.

05.00 : Melintas Indarung yg mulai lempeng jalannya setelah melewati jalur  mendaki dan turunan tajam meliuk-liuk kurang lebih 15 km yg sangat memacu adrenalin ini.
Melintas Indarung
05.10 : Menurunkan penumpang di simpang 3 Bandar Buat, Lubuk Kilangan. Banyak juga ternyata penumpang yg turun di wilayah gerbang masuk kota Padang ini.
Menurunkan Penumpang di Simpang 3 Bandar Buat
05.17 : Melintas simpang Lubuk Begalung yg merupakan titik pertemuan arus kendaraan dari arah Solok dan Teluk Bayur/Painan yg akan menuju kota Padang maupun Bukittinggi via bypass Padang. Bus masih lanjut lurus menuju arah kota Padang. 
Melintas Simpang Lubuk Begalung
05.34 : Alhamdulillah akhirnya sampai juga di kota Padang setelah melewati 3 mlam berturut-turut di dalam bus. Sya memilih turun di perempatan masjid raya Sumatera Barat aja daripada di loket perwakilan SAN Padang agar bisa sekalian shalat Subuh di sana. Overall naik armada tronton SAN 7088 ini emang mantap banget performanya, tak hanya kenyamanan dari chasis premium yg diusung, tetapi juga didukung oleh skill driver yg handal melibas medan lintas tengah Sumatera. 
Tiba di Kota Padang
05.40 : Menuju masjid raya Sumatera Barat untuk shalat Subuh dan beristirahat sebentar sebelum melanjutkan etape terakhir edisi berangkat ini.
Masjid Raya Sumatera Barat
Masjid Raya Sumatera Barat
Masjid Raya Sumatera Barat
06.50 : Cukup satu jam saja sya berleyeh-leyeh di masjid raya Sumatera Barat ini usai shalat Subuh. Dan saat sang surya mulai menampakkan sinarnya, sya pun harus melanjutkan perjalanan yg tinggal selangkah lagi menuju Bukittinggi.
Pemandangan Sekitar Masjid Raya Sumbar
Pemandangan Sekitar Masjid Raya Sumbar
Pemandangan Sekitar Masjid Raya Sumbar

Di Depan Masjid Raya Sumbar
07.00 : Naik trans Padang menjadi pilihan sya untuk mengawali perjalanan menuju Bukittinggi. Mungkin tak ada yg istimewa dari armada trans Padang ini karena sama aja dengan armada trans Jogja pada umumnya menggunakan bus medium dg body Nucleus berchasis Hino FB, namun suatu kebanggaan tersendiri klo bisa naik bus yg hanya bisa ditemui di kota Padang ini, apalagi dapat karcisnya muehehe... Sya naik trans Padang ini hanya meteran saja dari halte seberang masjid Raya Sumbar menuju halte UNP karena tujuannya sih mau ke pool elf Tranex.
Trans Padang
Karcis Trans Padang
07.10 : Sampai di halte Universitas Negeri Padang dan tak lupa cekrek-cekrek dulu sebentar di sini, maklum di Jogja kagak ada UNP kek ginian ya adanya UNY hoho... Lanjut capcus menuju pool Tranex di kawasan Ulak Karang naik grab bike aja biar cepet.
Universitas Negeri Padang
Rektorat Universitas Negeri Padang
Gerbang Universitas Negeri Padang
07.25 : Alhamdulillah sampai juga di pool Tranex di kawasan Ulak Karang. Klo dilihat sih sebenarnya lebih tepat disebut tempat ngetemnya armada elf Tranex karena armada yg akan siap berangkat hanya diparkirkan di pinggir jalan saja. Dan untuk elf-elf lain sejenis pun juga sama memiliki tempat ngetem tersendiri di pinggir jalan kawasan Ulak Karang ini. Tranex ini merupakan salah satu angkutan elf yg melayani trayek Padang-Bukittinggi/Payakumbuh karena angkutan antar kota di Sumbar ini rata-rata didominasi oleh angkutan elf sehingga ga heran lagi klo bakalan melihat bermacam-macam model elf berkeliaran di kota Padang ini. Tarif yg dipatok untuk trayek Padang-Bukittinggi ini sebesar 20rb yg dibayarkan kepada mandorannya. Mobil yg digunakan mayoritas elf isuzu yg udah dilengkapi AC.
Elf Tranex
08.00 : Setelah menunggu sekitar 30 menitan, akhirnya elf Tranex ini pun diberangkatkan menuju Bukittinggi dengan membawa 5 penumpang saja. Jumlah ini semakin bertambah karena elf ini juga nyeser mencari penumpang di sepanjang jalan yg dilewati. Dan mantapnya lagi, elf yg mengusung mesin isuzu ini larinya juara gan, ga nyesel milih duduk di hotseat dekat driver.
Kemudi Elf Tranex
Berangkat Menuju Bukittinggi
08.14 : Melintas Lubuk Buaya yg merupakan kawasan kota Padang bagian ujung utara yg berbatasan langsung dg Kabupaten Padang Pariaman.
Melintas Lubuk Buaya
Melintas Lubuk Buaya
08.20 : Melintas batas Kota Padang dengan Kabupaten Padang Pariaman namun pusat Kota Pariaman sendiri masih jauh banget dari sini.
Melintas Batas Kota Padang dan Kabupaten Padang Pariaman
08.25 : Melintas simpang flyover bandara. Flyover bandara ini menghubungkan jalan bypass Padang menuju akses jalan menuju Bandara Internasional Minangkabau sedangkan untuk menuju Bukittinggi cukup lewat di bawahnya saja.
Melintas Simpang Flyover Bandara
Melintas Simpang Flyover Bandara
08.30 : Mosak-masik kembali menyusuri jalan raya Padang-Bukittinggi yg lumayan ramai kendaraan ini. Style mengemudi driver elf ini lumayan memacu adrenalin para penumpangnya.
Melintas Jalan Raya Padang-Bukittinggi
08.43 : Berhenti sebentar di pool Tranex Lubuk Alung untuk laporan jumlah penumpang.
Berhenti di Pool Tranex Lubuk Alung
08.50 : Melintas simpang tiga Lubuk Alung yg memisahkan jalur menuju pusat kota Pariaman jika belok kiri dan lurus untuk menuju Bukittinggi.
Melintas Simpang Tiga Lubuk Alung
Melintas Lubuk Alung
09.05 : Melintas Sicincin. Jalan yg mulus dan lempeng membuat elf ini masih dipacu kencang dan mosak-masik di jalan sambil terus mencari penumpang.
Melintas Sicincin
09.30 : Melintas objek wisata air terjun Lembah Anai. Tanpa harus masuk pun, kita udah bisa menikmati indahnya air terjun legend yg berada tepat di pinggir jalan raya Padang-Bukittinggi ini dari dalam kendaraan. Pemandangan hijau pepohonan yg bikin adem serta sungai jernih yg mengalir juga bisa kita nikmati sepanjang jalur ini. 
Melintas Kawasan Lembah Anai
Air Terjun Lembah Anai
Pemandangan Kawasan Lembah Anai
09.35 : Melintas batas kota Padang Panjang. Trek menanjak masih mewarnai jalan menuju pusat kota Padang Panjang namun tetap dimanjakan dengan pemandangan asri sepanjang jalan. 
Melintas Batas Kota Padang Panjang
Melintas Batas Kota Padang Panjang
09.45 : Melintas depan terminal Busur Padang Panjang.
Melintas Terminal Busur
Melintas Terminal Busur
09.53 : Kembali melintas jalan utama Padang Panjang-Bukittinggi yg masih dihiasi trek menanjak. Penampakan bus lintas Sumatera yg berduyun-duyun dari Bukittinggi menuju arah Padang Panjang mulai ramai melintas seperti NPM, ANS,  ALS dan Gumarang Jaya  tujuan Jakarta, Sempati Star dari Medan, dan Epa Star tujuan Palembang.
Melintas Jalan Utama Padang Panjang-Bukittinggi
10.00 : Melintas Pasar Koto Baru yg ramai sehingga sempat tersendat sebentar di sini.
Melintas Pasar Koto Baru
10.15 : Memasuki kota Bukittinggi kembali tersendat di simpang Jambu Air akibat jalanan yg masih sempit namun ramai kendaraan. Bagi yg mau menuju pusat kota juga bisa turun di sini lalu oper angkot. Lanjut belok kanan arah bypass menuju terminal Aur Kuning.
Memasuki Kota Bukittinggi
Pool ANS Bukittinggi
10.30 : Alhamdulillah sampai juga di terminal Aur Kuning Bukittinggi hanya membutuhkan waktu 2,5 jam saja. Terminal yg berdampingan langsung dengan pasar Aur Kuning ini membuat kondisi terminal ini sangat ramai. Berbagai macam bus AKAP maupun angkutan elf AKDP berbagai tujuan bisa kita lihat terparkir rapi untuk menunggu para calon penumpangnya seperti SAN 7040, Jatra, FRC, ALS, dan Yanti Group. Lanjut menuju loket perwakilan SAN terminal Aur Kuning untuk mengkonfirmasi keberangkatan sya untuk esok hari dan alhamdulillah masih aman sesuai bookingan.
Suasana Terminal Aur Kuning
SAN 7040
Jatra
FRC 
ALS 
Yanti Group
FRC Ekonomi
10.38 : Menuju pusat kota Bukittinggi untuk mencari penginapan di sekitar jam Gadang naik angkot warna merah. Jarak antara terminal Aur Kuning menuju pusat kota Bukittinggi ternyata tak terlalu jauh, hanya 10 menit saja udah nyampe.
Menuju Pusat Kota Bukittinggi
10.50 : Sya diturunkan di belakang Ramayana yg tak jauh dari jam Gadang karena angkot ini tidak lewat depan jam Gadang secara langsung. Lanjut berkeliling nyari penginapan dulu sebelum jalan-jalan nanti. Hawa sejuk kota Bukittinggi di siang hari ini tak membuat sya merasa capek walaupun harus jalan kaki muter-muter.
11.00 : Akhirnya pilihan jatuh kepada Hotel Platinum Budget yg merupakan salah satu list hotel target sya dengan harga kamar single room (springbed, bedcover, TV lcd, kamar mandi dalam+air hangat, free air minum) per malamnya yaitu 150rb tanpa sarapan pagi. Lumayan mahal sih tapi sepadan dengan fasilitas yg ada walaupun belum ada wifi dan susah sinyal di dalam kamar. Dan satu lagi, hotel yg masih termasuk baru dan masih menyelesaikan tahap pembangunannya di lantai 3 ini memiliki jarak yg tak terlalu jauh dari beberapa objek wisata di Bukittinggi dan dekat pula dg masjid. Nah kini saatnya sya beristirahat dulu sebelum berpetualang berkeliling kota Bukittinggi.
Hotel Platinum Budget
Kamar Single Room

Nah sampai di sini dulu ya gan kisah perjalanan sya dari Bengkulu menuju Bukittinggi via lintas tengah Sumatera ini, semoga menjadi gambaran bagi teman-teman semua yg berencana mengadakan perjalanan menuju Padang-Bukittinggi ini. Kisah perjalanan sya selanjutnya dari Bukittinggi menuju Bengkulu lagi bisa disimak pada part 3 DI SINI. Terima kasih ^_^.

Tarif :
Bengkulu-Padang : Free of charge (Po. SAN Executive)
Halte Masjid Raya Sumbar-UNP : 3,5k (Trans Padang)
Padang-Bukittinggi : 20k (Elf Tranex)
Terminal Aur Kuning-Pusat Kota Bukittinggi : 3k (Angkot)

1 comment: