Sunday 7 October 2018

Touring Pengobat Pilu Naik Armada Chasis Langka Nusantara HS 247 MB O500R 1830

      Keinginan untuk mencoba armada berchasis langka MB 0500R 1830 ini kembali menggerakkan sya untuk mengagendakan touring bersama bus Nusantara untuk ke-4 kalinya. Mendapatkan armada HS 215 (MB OH 1525) dan 2 kali HS 227 (MB OH 1526) sebelumnya cukup menunjukkan betapa enggannya dewi fortuna berpihak pada sya. Pengalaman 3 kali gagal mendapatkan armada yg diidamkan tadi bukan jumlah yg sedikit untuk membuat efek trauma ketika akan meremidinya lagi secara Nusantara menerapkan sistem rolling untuk bus malam executivenya sehingga sulit banget buat dikeker. Resiko gagal dan dapat armada zonk lagi pun masih besar kemungkinannya bakalan terus membayangi rencana perjalanan sya kali ini. 
    "Kalo ga sekarang, kapan lagi gaess?" Itulah bisikan hati nurani sya yg terus memberontak secara persuasif untuk mendorong sya merealisasikan wacana yg terbentur realita ini. Akhirnya, Nusantara dengan kode NS 27 yg biasa jalan trayek Cepu-Ciputat ini kembali sya pilih berdasarkan pengamatan pribadi bahwa peluang armada chasis MB "Setengah Tujuh" ini lebih sering mengisi trayek ini. Oleh karena itu pada tanggal 15 September 2018, sya memutuskan untuk mencoba peruntungan untuk mendapatkan armada berchasis langka ini dengan memesan tiket Nusantara tujuan Semarang-Kampung Rambutan via redBus sekitar seminggu sebelum keberangkatan. Alhamdulillah hotseat 1B berhasil diamankan dan tentunya GRATIS lagi padahal harga aslinya 190rb. Bus patas Nusantara Jogja-Semarang pun tak luput dari sentuhan poin redBus yg sya kumpulkan selama ini sehingga perjalanan menuju Jakarta ini bisa dikatakan Bebas Dari Biaya (BDB) hehe... 
    Klo teman2 pengen seperti sya juga bisa dengan cara instal aplikasi redBus di HP teman2 dengan menggunakan kode referensi RED0X1C17D7 saat login nantinya (Promosi=berbagi ilmu itu indah hehe), langsung deh nanti dapat bonus 80rb buat modal awal biar nanti bisa mencapai poin sesuai yg ditargetkan teman2 sendiri. 
  Harapan untuk dapat merasakan sensasi naik armada berchasis langka MB O500R 1830 ini akhirnya bisa terwujud saat di hari H keberangkatan, sosok armada Nusantara HS 247 lah yg bertugas menjadi jatah NS 27 sekaligus armada pamungkas di malam itu. Sebuah akhir yg membahagiakan emang selalu berawal dari hal yg terkadang sedih klo diceritain karena sebelumnya terlalu banyak dorama yg menghiasi perjalanan sya dari Jogja menuju Semarang bahkan saat naik HS 247 pun masih ada juga sedikit rintangan yg menghalang.

Bagaimana cerita selengkapnya perjalanan touring sya kali ini? Mari kita simak bersama... Check it out....



HARI 1
12.25 : Menuju terminal Jombor menggunakan Grab Bike karena touring kali ini lagi-lagi dimulai dengan naik bus patas Nusantara tujuan Jogja-Semarang dari terminal Jombor yg jaraknya lebih dekat dari kosan sya daripada harus ke terminal Giwangan. 
12.40 : Sampai di terminal Jombor terlihat sosok bus patas Nusantara warna kuning berbody New Travego non HD dengan nomor lambung HS 020 sedang terparkir di shelter keberangkatan, sepertinya bukan ini jatah bus yg sya naiki dan berharap bukan yg ini hehe...Saat konfirmasi ke agen NS Jombor terkait tiket pesanan sya untuk keberangkatan pukul 12.50, sya sempat ditawari untuk naik armada yg udah standby tsb namun sya memilih menunggu saja dan berangkat sesuai jam pesanan sya soalnya jatahnya bukan Scania sih saat itu hehe...
Menunggu Bus di Agen NS Jombor
13.05 : Nusantara HS 020 mulai meninggalkan terminal Jombor dan digantikan oleh Nusantara HS 021 yg seketika menghilangkan harapan sya untuk bisa merasakan naik Scania lagi. Nusantara HS 021 dengan body JB non HD inilah yg akan mengantarkan sya menuju Semarang. Lagi-lagi dapatnya armada lawas dengan dapur pacu MB OH 1525. Bus ini menggunakan seat aldilla kulit yg cukup nyaman dengan konfigurasi seat 2-2 sejumlah kurang lebih 47 seats dan legroom hotseatnya yg lumayan ga bikin kaki pegel.
Nusantara HS 021
Onboard Nusantara HS 021
13.25 : Bus mulai diberangkatkan dengan membawa penumpang yg nyaris fullseat tanpa menunggu disundul oleh bus Patas belakangnya. Lepas terminal Jombor, sang driver langsung menggeber armadanya sambil mosak-masik untuk memiyak jalanan. Bus berdapur pacu MB OH 1525 ini terasa enteng larinya walaupun angkatan awalnya masih cukup berat sehingga kalo udah diajak lari bakalan ngacir pada kondisi jalan yg cukup ramai ini. Suspensinya juga lumayan empuk dan minim bunyi kriyet-kriyet manjah khas suspensi leaf spring sepanjang perjalanan bahkan cukup senyap.
Berangkat dari Terminal Jombor
13.30 : Melintas Denggung, bus masih konsisten dipacu cukup kencang dengan kondisi lalu lintas yg ramai lancar.
Melintas Denggung
13.45 : Melintas perbatasan DIY-Jateng di kawasan Tempel-Salam tanpa ada kemacetan berarti di bangjo Tempel. Namun padatnya kendaraan seperti tak henti-hentinya menghiasi perjalanan selepas DIY ini. Untungnya sang driver lumayan gesit mencari celah jalan yg kosong.
Melintas Perbatasan DIY-Jateng
13.57 : Memasuki kawasan Muntilan sedikit tersendat saat melintas depan pasar Muntilan. Lepas Muntilan barulah kembali aksi mosak-masiknya ditunjukkan hingga Magelang. 
Melintas Muntilan
14.15 : Melintas perempatan Artos harus terjebak dengan lampu bangjo yg baru saja berganti memerah. Tak kehilangan akal, sang driver langsung menggiring armadanya via sisi kiri jalan untuk belok kiri ke arah Salaman dulu kemudian langsung diputar balikkan kembali perempatan menuju arah terminal bersama Maju Lancar "Abinawa" yg melakukan hal serupa duluan.
Melintas Artos
Melintas Artos
14.20 : Memasuki Terminal Magelang niatnya untuk menaikkan penumpang dari agen namun ternyata pihak agen telah menggiring para penumpangnya ke seberang jalan sehingga Nusantara HS 021 langsung keluar terminal lagi menghampiri para penumpangnya yg udah menunggu.
Memasuki Terminal Magelang
Keluar Terminal Magelang
14.26 : Melintas Kebonpolo lanjut memasuki jalan Magelang-Secang masih dengan style mosak-masik goyang kanan-kiri terus melintasi Payaman yg cukup padat ini.
Melintas Kebon Polo
14.45 : Melihat antrian kendaraan yg udah mengular cukup panjang di bangjo Secang, akhirnya memicu Nusantara HS 021 untuk mencoba goyang kanan pol demi terlepas dari zona macet ini. Namun apesnya, kendaraan dari arah berlawanan yg semakin banyak melintas membuat Nusantara HS 021 tak kuasa lagi buat memaksa mereka minggir teratur sehingga kondisi yg udah kepalang tanggung ini membuat Nusantara HS 021 terpaksa belok sekalian memasuki terminal Secang walaupun cuma muter doank hoho...
Goyang Kanan di Secang
Memasuki Terminal Secang
14.50 : Lepas perempatan Secang, pemandangan serupa juga terjadi pada lalu lintas yg menuju arah Magelang. Usut punya usut sih katanya akibat penutupan jalan utama menuju Temanggung karena kebakaran yg sedang melanda Karoseri Anugrah saat itu sehingga kendaraan jadi membludak di jalur menuju Semarang ini untuk mencari jalan alternatif.
Melintas Secang
14.55 : Baru beberapa langkah meninggalkan tanjakan Secang, sya mulai merasakan kondisi yg ga beres pada bus ini karena tiba-tiba mulai memperlambat lajunya dan terasa tak bertenaga seperti tadi. Dan benar ternyata saat driver mulai menepikan armadanya dan turun bersama kondekturnya untuk melihat kondisi mesin di belakang. Nah lho, kena apes juga akhirnya...
Menepi Setelah Tanjakan Secang
15.10 : Cukup lama kru Nusantara HS 021 ini berjibaku memperbaiki armadanya yg terindikasi radiatornya bocor ini hingga membuat penumpangnya banyak yg turun sambil harap2 cemas. Berharap banget bus ini bisa jalan lagi karena klo sampai perpal tentunya sulit juga klo mau dioperkan ke armada Nusantara lain karena bus dalam kondisi fullseat.
Nusantara HS 021 Trouble
Nusantara HS 021 Trouble
15.20 : Kru Nusantara HS 021 sepertinya sudah menyerah dengan kondisi armadanya yg tak bisa diajak berdamai ini. Bus Budiman IL 239 dengan body Jetbus HD tujuan Tasik-Semarang yg sedang melintas pun akhirnya diberhentikan oleh kru Nusantara HS 021 untuk mengoperkan penumpangnya yg bertujuan Semarang, entahlah klo yg tujuan Kudus gimana nasibnya. Alhamdulillah deh bisa melanjutkan perjalanan dengan bus yg sepadan kenyamanannya walaupun harus rela kehilangan hotseat karena kurang cepet masuk ke dalam bus. Budiman IL 239 yg awalnya hanya menyisakan penumpang beberapa orang saja ini berubah fullseat seketika saat mendapatkan operan dari Nusantara HS 021. Bus berchasis MB OH 1521 alias kuler ini langsung diajak berlari menyusuri lintasan Pringsurat-Bedono yg berliku-liku ini dan ga kalah sosss larinya.
Onboard Budiman IL 239
15.35 : Melintas pertigaan Pingit lanjut via jalan utama. Budiman IL 239 yg ternyata telah bermigrasi menuju Mangkang sbg tujuan akhirnya membuat sya harus berpikir ulang klo harus menuju Genuk dengan jam yg udah mepet ini karena sya berencana naik Nusantara nanti dari agen NS Genuk pasca agen NS Sukun tak melayani keberangkatan bus malam lagi. Padahal buat kami yg berada di daerah selatan Semarang, agen NS Sukun sangat strategis buat titik keberangkatan. Akhirnya sya memutuskan untuk turun Krapyak saja kemudian ngegrab menuju agen NS Siliwangi nantinya biar ga keburu-buru sehingga sya pun menghubungi agen NS Genuk untuk mengabarkan klo sya langsung ke agen NS Siliwangi saja nanti. Alhamdulillah beres mancarli hehe...
Melintas Pertigaan Pingit
15.40 : Melintas Bedono kemudian disambut kepadatan kendaraan saat memasuki kawasan Jambu yg mengular cukup panjang. Kondisi ini berlangsung hingga nyaris lingkar Ambarawa. Saat tengah asyik terjebak dalam kemacetan tiba-tiba dikejutkan dengan kedatangan HR Patas 03 yg miyak-miyak ga karuan dan nekat goyang kanan terus menembus kemacetan ini. Sya hanya bisa geleng-geleng kepala melihat aksinya ini. Budiman IL 239 pun hanya bisa melihatnya saja dan sesekali berusaha mengikuti jejak HR 03 tsb.
Melintas Bedono
Melintas Jambu
16.00 : Budiman IL 239 memilih lurus via kota Ambarawa saat melintas pertigaan lingkar Ambarawa ini.
Melintas Pertigaan Lingkar Ambarawa
16.07 : Melintas kota Ambarawa.
Melintaa Kota Ambarawa
16.15 : Melintas depan terminal Bawen tanpa masuk ke dalam terminalnya sehingga hanya menurunkan penumpang di depan terminal kmudian lanjut belok kiri melewati jalan biasa non tol menuju arah Semarang.
Melintas Bawen
16.40 : Melintas alun-alun Ungaran barulah sya bisa merasakan hotseat hingga memasuki Semarang. Tanjakan taman unyil dapat dilalui dengan mudah tanpa terengah2 karena udah ancang2 maksimal bahkan nyaris bisa mengOT Pumas M18 yg entah kenapa cukup ngos-ngosan saat itu hoho...
Melintas Alun-Alun Ungaran
Melintas Terminal Ungaran
16.55 : Menurunkan penumpang di Sukun bagi yg mau oper kota-kota karena bus akan meneruskan perjalanannya menuju Mangkang bukan ke Terboyo lagi.
Melintas Sukun
16.57 : Baru sejenak memasuki tol Tembalang, Budiman IL 239 pun diajak menepi sebentar dan ternyata ada masalah sama remnya yg kurang nggigit. Huffft...apes banget kedua kalinya dapat armada yg kurang fit dalam sekali perjalanan. Driver dan kondektur Budiman IL 239 langsung turun berjibaku memperbaiki masalah yg untungnya tak memakan waktu lama.
Menepi di Tol Tembalang
17.06 : Melanjutkan sisa perjalanan melintasi tol Tembalang dengan cukup kencang yg dilanjutkan menyusuri tol Manyaran menuju arah Krapyak.
Melintas Tol Tembalang
17.18 : Alhamdulillah perjalanan penuh liku-liku ini berakhir saat sya memutuskan untuk turun di pojok Krapyak tepat setelah exit tol Manyaran. Lumayanlah ga sampai 4 jam udah nyampe di Krapyak dengan sedikit keapesan yg terjadi barusan walaupun harus berganti titik keberangkatan buat naik NS versi bus malam nanti.
Tiba di Krapyak
17.30 : Masjid Jami Nurul Islam Krapyak menjadi tempat bersandar menghela nafas sambil menunggu adzan magrib tiba untuk shalat berjamaah sekalian. Pemandangan bus-bus malam dari arah Solo mulai datang berlalu-lalang menghiasi depan kawasan masjid ini.
Pemandangan Lalu Lintas Depan Masjid Krapyak
Pemandangan Lalu Lintas Depan Masjid Krapyak
17.50 : Shalat Magrib berjamaah di masjid Jami Nurul Islam Krapyak.
18.15 : Usai shalat Magrib lanjut order Grab Bike lagi untuk mengantarkan sya menuju agen Nusantara Siliwangi di daerah Kalibanteng.
18.25 : Tiba di agen NS Siliwangi lanjut melakukan reservasi tiket dg menukarkan m-tiket redbus dengan tiket asli dari NS seharga 190rb ini secara cuma2 yg berupa struk ala indomaret. Pelayanan tiketing di sini menurut sya sangat ramah, ruang tunggu lumayan nyaman dan berAC serta disediakan pula colokan yg tentunya sangat sya butuhkan untuk mengisi amunisi HP sya hehe...
Agen NS Siliwangi
19.00 : Shalat Isya dulu di ruangan yg disediakan khusus bagi penumpang yg mau shalat sehingga nanti tak perlu buru2 lagi menikmati makan malam saat di RM.
19.15 : Penumpang langsiran dari agen NS Dr. Cipto dan Genuk mulai berdatangan dibawa oleh armada patas JogSem Nusantara HS 020 tadi.
19.50 : Pasukan bus malam Nusantara mulai berdatangan yg diawali oleh trio SE secara berturut-turut yaitu NS 01 (HS 267), NS 99 dan NS 04 (HS 251).
Trio Nusantara SE
20.00 : Satu per satu NS seri executive pun mulai menyusul berdatangan yg diawali dengan NS 81, NS 62 SDD, NS 91, NS 71, NS 92, NS 26 (HS 215), dan NS 17 (HS 227) dengan selang waktu yg tak terlalu jauh. Duh rasa dag-dig-dug duerr terus menyelimuti batin ini yg penasaran dapat jatah apakah NS 27 hari ini sedangkan armada yg dinanti-nantikan tak kunjung datang. Mungkin efek kemacetan di jembatan Buyaran Demak yg lagu diperbaiki bikin beberapa NS ini telat datangnya.
NS 92
20.35 : Alhamdulillah akhirnya kali ini dewi fortuna berpihak pada sya saat mendapati penampakan NS 27 (HS 247) datang bersamaan dengan NS 39 (HS 157) di depannya. Dengan penuh semangat sya pun langsung berlari menuju ke dalam armada black pearl HS 247 dengan body Jetbus HD berdapur pacu MB O500R 1830 idaman. Kesan pertama saat menempati seat 1B favorit yaitu nyaman banget dengan dukungan seat bludru Aldilla ditambah jarak antarseatnya longgar banget untuk sekelas executive 34 seats dan kondisi legrest yg masih berfungsi baik sehingga masih cukup untuk selonjor mania walaupun tas sya ditaruh di depan. Pandangan ke depan juga begitu luas tanpa terhalang 'topi' jaman now. Bus yg menggunakan sistem pintu tengah ini juga memposisikan letak toilet berada di tengah dekat pintu.
Nusantara HS 247
Onboard NS 27 (HS 247)
Interior Nusantara HS 247
Interior Nusantara HS 247
Legroom Nusantara HS 347
20.37 : Melintas Krapyak terasa sepi-sepi aja tak ada teman berlari di pantura pasca NS 39 berhasil diOT selepas bangjo Krapyak. Efek keberangkatan yg telat dan terlalu malem sehingga menjadikan bus ini sebagai armada penutup dari pasukan NS malam ini. Lepas krapyak ini bus mulai dipacu mosak-masik dan terasa banget kenyamanan suspensi MB O500R 1830 yg mampu meredam dengan baik guncangan  akibat jalan yg kurang rata walaupun udah mulai sedikit gemblodak. 
Melintas Krapyak
20.50 : Melintas Mangkang.
Melintas Mangkang
20.53 : Melintas lingkar Kaliwungu mulai beraksi dengan goyang kanan dan kiri mendahului kendaraan di depannya yg mayoritas truk muatan. Sampai di sini masih bertahan lari kencang dalam kesendirian malam itu sehingga perjalanan ini terasa sangat hampa.
Melintas Lingkar Kaliwungu
21.08 : Memasuki kota Kendal disuguhi kepadatan kendaraan yg lumayan ramai namun belum juga ketemu sama squad muriaan lain satu pun hufftt...
Memasuki Kota Kendal
21.18 : Melintas Cepiring.
Melintas Cepiring
21.26 : Memasuki RM. Sari Rasa untuk servis makan. Pemandangan pasukan NS yg udah berangkat duluan tadi masih terlihat memenuhi area parkir RM. Hanya NS SE aja yg udah ga keliatan wujudnya alias udah pada angkat jangkar semua kyaknya. STJ "De Oranje" terlihat udah persiapan mau take off dan beberapa Harapan Jaya juga masih ada yg baru datang.
NS HS 247 di RM. Sari Rasa
Suasana RM. Sari Rasa
Suasana RM. Sari Rasa
21.30 : Menuju tempat servis makan penumpang Nusantara executive yg berada di luar ruangan (Ga kya NS SE yg disediakan ruangan khusus dan servis makan porsi berlimpah). Kupon makan di tiket pun langsung sya tukarkan dengan menu prasmanan yg cukup istimewa yaitu nasi, mie goreng, sop, ayam kecap dan teh hangat. Klo yg mau es teh jg ada kok dan kayaknya kalian bisa nambah lagi makanan/minumannya karena ga dijagain kok sama petugas RM nya tapi ada tulisan "ambil satu potong saja" untuk ayamnya hihihihi... Dan ada satu peningkatan kualitas servis makan kali ini yaitu disediakan buah semangka sebagai pencuci mulutnya seperti kelas SE padahal biasanya paling mentok cuma pisang kecil-kecil itu adanya. Kali ini sya bisa menikmati makan malam tanpa terburu2 karena udah tuntas menjalankan kewajiban shalat hehe...
Servis Makan di RM. Sari Rasa
21.45 : Hunting beberapa armada yg mampir servis makan di RM. Sari Rasa sambil menanti bus kmbali diberangkatkan.
Nusantara SDD (NS 62)
Harapan Jaya SDD
NS HS 247 dan HJ Hino RM
NS HS 247 dan HJ Hino RM
21.58 : Bus mulai diberangkatkan dari RM. Sari Rasa masih sebagai armada pamungkas dari pasukan NS dengan kendali driver tengahnya. Lepas RM masih dipacu santai saja hingga memasuki Gringsing.
Berangkat dari RM. Sari Rasa
22.05 : Melintas Gringsing ternyata sang driver memilih untuk lurus saja via tanjakan lingkar Plelen namun hal ini sepertinya menjadi keputusan yg salah. Truk-truk muatan yg bertebaran di sisi kanan dan kiri jalan membuat laju NS 27 sedikit tertahan bersama Jaya All New Legacy SR1 yg udah duluan berjibaku di sini.
Melintas Tanjakan Lingkar Plelen
Melintas Tanjakan Lingkar Plelen
22.20 : Melintas Banyuputih. Lepas dari lingkar Plelen, NS 27 baru mulai mosak-masik lagi, namun menurut sya lebih ngejoss driver pinggirnya tadi bawanya. Pemandangan jalanan Gringsing-Batang yg sepi-sepi aja dari armada muriaan membuat perjalanan terasa menjenuhkan dan hanya bertemu Jaya, Bandung Express dan beberapa bus parwis saja yg cukup mudah dilewati. 
Melintas Banyuputih
22.33 : Melintas Subah masih berlari sendirian.
Melintas Subah
22.52 : Memasuki kota Batang. Sepanjang Batang hingga Pekalongan terlibat aksi kejar-kejaran dengan Madu Kismo yg lumayan menjadi hiburan perjalanan malam ini.
Melintas Batang
23.07 : Memasuki Pekalongan via kota dan akhirnya ketemu juga sama salah satu pasukan semut merah yg terlihat kalem-kalem aja larinya yaitu Agra Mas BM 87. Namun kekaleman tsb seketika berubah saat ia menyadari bahwa NS 27 semakin memperkecil jarak dengannya. Agra Mas BM 87 ini langsung kocar-kacir berlari dan terus diikuti oleh NS 27.
Memasuki Pekalongan
Memasuki Kota Pekalongan
23.15 : Melintas Wiradesa masih terus kejar-kejaran dengan si semut merah yg suoss larinya itu.
Melintas Wiradesa
23.27 : Melintas Comal, penampakan NS 26 (HS 215) yg udah angkat jangkar duluan dari RM tadi ternyata masih bisa terkejar dan saat itu sedang membuat Agra Mas BM 87 kesulitan melewatinya.
Melintas Comal
23.37 : Melintas Petarukan, Agra Mas BM 87 telah berhasil menyingkirkan NS 26 yg walaupun hanya berdapur pacu MB OH 1525 tapi cukup licin larinya dan membuat si semut merah sedikit kewalahan dibuatnya. Sekarang gantian NS 27 yg terus mendorong saudaranya ini hingga memasuki lingkar Pemalang.
Mengejar NS 26
Memasuki Lingkar Pemalang
23.45 : Di penghujung lingkar Pemalang, NS 27 telah sukses mencentang saudaranya tadi dan kembali bergelut dengan Agra Mas BM 87 ditambah Rosin SHD 117 yg juga terdeteksi telah angkat jangkar dari RM lebih dulu tadi. Madu Kismo menjadi korban pertama konvoi mosak-masik ketiga armada yg saling menunjukkan kehandalannya dalam memecah keruwetan pantura ini.
Melintas Akhir Lingkar Pemalang

HARI 2
00.00 : Melintas Surodadi, Bejeu B40 menjadi korban bulan-bulanan selanjutnya dari ketiga armada ini yg melahapnya melalui sisi kiri berturut-turut. NS 27 juga berhasil sejenak mengubah posisi konvoi ini dengan menggeser si semut merah menjadi di belakangnya dan Rosin SHD 117 tetap melenggang menjadi leader dalam konvoi ini.
MengOT Bejeu B40
MengOT Agra Mas BM 87
00.10 : Memasuki Tegal, Agra Mas BM 87 kembali curi-curi kesempatan untuk mengambil posisinya kembali dari NS 27 dan ternyata usahanya tsb berhasil. Urutan konvoi kembali seperti sediakala namun Rosin SHD 117 justru berhasil memperbesar jarak yg lumayan jauh dengan Agra Mas BM 87 dan NS 27.
Memasuki Tegal
00.17 : Melintas depan terminal Tegal, NS 27 harus menelan kekecewaan karena harus terhadang jeratan lampu bangjo yg memerah di kala Agra Mas BM 87 dan Rosin SHD 117 berhasil meloloskan diri. NS 27 kmudian terus berusaha mengejar ketertinggalannya dari Agra Mas BM 87 walaupun udah tak terlihat lagi sorot lampu rearnya.
Melintas Depan Terminal Tegal
00.22 : Memasuki GT. Brexit akhirnya bisa barengan lagi sama Agra Mas BM 87 dan ketemu juga HR 06. Akhirnya terlihat juga penampakan pasukan menara kudus walaupun udah di penghujung pantura non tol ini. Agra Mas BM 87 memutuskan untuk menepi sebelum berlari lagi di tol panjang ini begitu pula NS 27 dengan tempat 'PW' yg berbeda. Kemanakah Rosin SHD 117? Entahlah udah ngacir tak terlihat bagai ditelan bumi saking kencengnya.
Memasuki GT. Brebes Timur
Melintas GT. Brebes Timur
Video selengkapnya tentang aksi ngejoss NS 27 (HS 247) selama melaju di pantura non tol ini dapat dilihat DISINI.

00.26 : Saat NS 27 menepi, sya kira driver hanya melakukan rutinitas 'biasanya' aja namun ternyata lebih dari itu pemirsah. Suara dongkrak beserta alat-alat pendukungnya yg sesekali bersahut-sahutan mengindikasikan bahwa ada yg ga beres sama salah satu ban pada armada ini. Duh ... pakai acara ngeban segala lagi, apes banget emang sya hari ini. Para pasukan muriaan juga terlihat silih berganti melesat menuju arah Jakarta meninggalkan NS 27 yg harus terkapar kurang lebih 1 jam an ini.
Menepi di Tol Brexit
01.20 : Alhamdulillah proses ngeban yg memakan waktu nyaris 1 jam ini akhirnya selesai juga. Tentunya udah banyak banget tertinggal oleh para pasukan muriaan lain sehingga hanya berharap tak ada kemacetan berarti nanti saat melintas tol Jakarta-Cikampek agar bisa mengejar waktu Subuh. Sang driver tengah kembali memegang kendali dan langsung tancap gas sepanjang tol walaupun tak sampai menyentuh kecepatan maksimumnya.
Melintas Tol Brebes-Pejagan
02.08 : Memasuki GT. Palimanan bersama pasukan Raya yg tersisa. Selepas Palimanan ini, NS 27 baru mulai menunjukkan taringnya setelah bertahan di kecepatan maksimum 100 kpj saja sejak tadi. Jarum speedometer secara perlahan mulai merangkak naik hingga beberapa kali bisa tembus mentok 120 kpj.
Melintas GT. Palimanan
02.47 : Sepanjang melintas tol Cipali banyak sya gunakan buat tidur sehingga udah ga tahu lagi bus apa aja yg berhasil diOT dan mengOT NS 27 ini tapi yang jelas bus ini kenceng banget larinya zzzzz....
Melintas Tol Cipali
02.53 : Saat mata ini sejenak terjaga tiba-tiba dikejutkan dengan kedatangan sang mantan berchasis serupa dengan logo menara kudusnya yg muncul tiba-tiba dari sisi kiri dan langsung melesat tak terkejar. Lho lho lho kok masih ada HR yg terkecer di belakang padahal teman2nya yg lain udah pada jauh di depan. Pesona mantan emang menggoda. Wajar sih karena melihat speedometer NS 27 yg hanya bertengger di angka 110an kpj saja sedangkan sya yakin klo HR 132 tsb pasti udah dimentokin aja tuh.
DiOT HR 132
03.00 : Aksi kejar-kejaran cukup pelik juga terjadi saat bertemu dengan Meongnya Maju Lancar yg cukup berani berlari mosak-masik di tol bernyawakan Hino AK8 ini walaupun akhirnya tetep aja bisa tercentang oleh NS 27. 
Mengejar Maju Lancar "Meong"
03.30 : Saat hampir memasuki akhir dari ruas tol Cipali menuju ke ruas tol Jakarta-Cikampek, NS 27 sempat menepi sebentar untuk pergantian driver. NS 27 kembali dipunggawai oleh driver pinggir lagi yg emang lebih ngejos bawanya. Tak perlu menunggu lama, jarum speedometer pun udah berhasil bersandar di ujung kanan dalam hitungan detik. Bus terus dipacu kenceng dan mosak-masik di tol untuk mengejar dan mendahului bus-bus yg telah berangkat dulu maupun yg telah duluan melesat saat NS 27 tadi berhenti.
Memasuki Tol Jakarta-Cikampek
03.40 : Memasuki tol Jakarta-Cikampek kawasan Karawang Barat sempat berduel dengan Raya yg akhirnya mampu dipukul mundur oleh NS 27 ini. Ya beginilah klo menjadi armada pamungkas ditambah harus ngeban sehingga ga ada pemandangan menarik bersama bus muriaan lain selama di tol.
Melintas Karawang Barat
04.00 : Memasuki GT. Cikunir menuju arah tol JORR.
Memasuki GT. Cikunir
04.08 : Melintas tol JORR dengan speed yg masih powerfull di penghujung kebersamaan sya dengan armada HS 247 ini.
Melintas Tol JORR
04.14 : Memilih exit tol via GT. Bambu Apus 2 untuk menyusuri jalan menuju terminal Kampung Rambutan.
Exit Tol via GT. Bambu Apus 2
04.27 : Alhamdulillah sampai di terminal Kampung Rambutan dengan selamat tetapi hanya diturunkan di depan terminalnya saja sehingga sya harus olahraga pagi dulu dengan berjalan kaki yg cukup jauh menuju ke dalam terminal. Jalanan yg lancar jaya dan kondisi tol yg sangat bersahabat di malam Minggu ini membuat perjalanan kali ini menjadi lebih cepat walaupun sempat terkendala ngeban selama 1 jam sehingga masih bisa mengejar waktu Subuh. Recomended banget armada HS 247 ini kalo baik dari segi kecepatan maupun kenyamanan.
Tiba di Terminal Kampung Rambutan
04.30 : Alhamdulillah masih keburu Shalat Subuh berjamaah di masjid terminal Kampung Rambutan lanjut persiapan buat etape selanjutnya yg bakal ditulis di part 2 hehe...Sampai di sini dulu ya cerita perjalanan sya untuk part 1 kali ini, semoga bermanfaat dan dapat menjadi referensi bagi teman-teman semua. Pastikan buat membaca part 2 nya juga untuk perjalanan pulangnya ya DI SINI. Makasih 😃

Tarif :
Jogja-Semarang : Free of Charge (Po. Nusantara Patas oper Budiman Bisnis AC)
Semarang-Kampung Rambutan : Free of Charge (Po. Nusantara Executive Class)

11 comments:

  1. ditunggu kelanjutannya mas arieff...👍👍

    ReplyDelete
  2. Coba naik sedya mulya dong mas ,,

    ReplyDelete
  3. Mas, silahkan pilih salahsatu saran recommend dari ane di bawah ini
    1. Sudiro Tungga Jaya
    2. Putra Mulya VIP JAK-WNG
    3. Laju Prima JAK-MN
    4. Safari Dharma Raya exe JAK-SB
    5. Rukun Jaya JAK-SLO, kelebihan : Servis 2x

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bukannya rukun jaya udah tutup ya?

      Delete
  4. Untuk : Safari Dharma Raya kelebihannya ada shuttle, Laju Prima kelebihannya berchasis Goldrag, Putra Mulya kelebihannya berchasis Scania

    ReplyDelete
  5. Legenda :
    JAK : Jakarta
    MN : Madiun
    SB : Surabaya
    WNG : Wonogiri

    ReplyDelete