Wednesday, 24 October 2018

Touring Dadakan Demi Mencoba Sensasi Ngeblong ala Nusantara SDD MAN Conqueror

  Serba kebetulan dan mendadak sepertinya menjadi kata-kata yg pas untuk disematkan pada touring kali ini. Niat awal buat mudik saat itu harus tergoyahkan dengan rayuan hotseat yg masih tersisa di hari H dari salah satu armada incaran sya untuk mengisi daftar catatan perjalanan di blog ini selanjutnya. Yak, Nusantara SDD by karoseri Nusantara Gemilang menjadi magnet tersendiri yg terus menggoda hati ini untuk mencobanya karena armada yg biasa bertugas sebagai NS 62 tujuan Cikarang-Bekasi-Bogor ini ga setiap hari jalan dari timur alias selang-seling karena belum ada teman kresnya. Kesempatan ga datang dua kali gaess, pikirku menimbang-nimbang untuk jadi atau tidaknya mengeksekusi rencana dadakan ini. Emang sih sebelumnya udah pernah naik juga bus tingkat berchasis MAN R37 buatan karoseri Nusgem ini milik Trans Jakarta walaupun cuma edisi citytour Jakarta aja dan kini kesempatan di depan mata buat menikmati perjalanan yg lebih menantang lintas AKAPnya.
   Akhirnya berawal dari keisengan lihat-lihat jadwal perjalanan bus di aplikasi redBus menjadi latar belakang utama lahirnya rencana touring dadakan kali ini yg sebenarnya ga ada rencana sama sekali sebelumnya dan memaksa sya mengundur jadwal mudik menjadi minggu depan atas izin ortu tentunya. Pemesanan tiket Nusantara SDD secara online via redBus ini sementara masih terbatas untuk keberangkatan dari timur saja sehingga belum bisa diakses untuk keberangkatan dari barat dan yg paling penting denah formasi seat ala bus tingkat baru akan muncul di hari H saja berdasarkan pengamatan sya, makanya ini merupakan momen yg langka dan kesempatan banget jika menjumpai hotseat yg masih kosong saat hari H. 
    Singkat cerita, akhirnya seat no. 2 pada bagian deck atas dari Nusantara SDD untuk keberangkatan tanggal 29 September 2018 ini sya pesan pada H-6 jam sebelum keberangkatan di sela-sela kesibukan ngajar saat itu. Tiket dengan harga asli 175rb untuk tujuan Semarang-Bekasi ini kembali bisa sya amankan secara gratis dengan memanfaatkan poin redBus yg sya kumpulkan. Klo teman2 pengen seperti sya juga bisa dengan cara instal aplikasi redBus di HP teman2 dengan menggunakan kode referensi REDFRYLK saat login nantinya (Promosi=berbagi ilmu itu indah hehe), langsung deh nanti dapat bonus 80rb buat modal awal biar nanti bisa mencapai poin sesuai yg ditargetkan teman2 sendiri biar bisa mencoba naik Nusantara SDD ini. Oh ya mungkin sekarang udah ga bisa full gratis lagi bagi pengguna baru, tapi setidaknya ada diskonlah yg lumayan hehe... Tak sabar rasanya pengen segera nyobain naik bus SDD nya Nusantara dengan chasis premium MAN R37 yg tentunya sangat nyaman untuk perjalanan jauh dan juga udah terkenal kenceng larinya di ranah muriaan. 

Bagaimana kisah perjalanan opera panturace Semarang-Jakarta bersama Nusantara SDD yg bikin ngilu di kaki ini ? Mari kita simak bersama Check it out ....
     
     
HARI 1
11.30 : Usai menyelesaikan rutinitas ngajar edisi weekend ini, sya langsung bergegas menuju terminal Giwangan karena touring kali ini akan sya awali menggunakan bus ATB saja untuk menuju Solo lanjut bus Patas menuju Semarang. Sebenarnya pengen memanfaatkan poin redbus lagi untuk memesan tiket Patas Nusantara tapi waktu yg terlalu mepet antara pemesanan dan keberangkatan membuat sya menurungkan niat cari gratisan tsb dan memilih ngecer mania saja via Solo.
11.45 : Mampir masjid sebelum terminal Giwangan untuk shalat Dhuhur dulu.
12.00 : Sesampainya di Terminal Giwangan dan memarkirkan motor, sya pun langsung mempercepat langkah menuju shelter ekonomi Surabaya. Di shelter Surabaya ekonomi, telah terparkir tiga bus balap yg bersiap untuk meluncur menuju Surabaya yaitu Mira 7207, SS 7576 dan SR 7745. Mira 7207 dengan body inspiro yg telah mengalami 'operasi plastik' ini menjadi pilihan sya untuk mengawali perjalanan menuju Solo karena merupakan bus yg berangkat lebih dulu dan kebetulan masih ada hotseat yg tersisa di sebelah kiri. Semoga masih bisa mengejar jamnya SR 7118 untuk etape selanjutnya nanti.
Mira 7207
Onboard Mira 7207
12.11 : Pasca parkir sekitar 10 menitan, Mira 7207 pun mulai dimundurkan dari shelter dan segera bersiap untuk diberangkatkan. Lepas Giwangan, bus bermesin Hino AK8 ini tak langsung dipacu kenceng seperti biasanya melainkan masih bertahan dengan style kalemnya menyusuri ringroad timur Jogja ini.
Berangkat dari Terminal Giwangan
12.27 : Dan seperti biasa saat weekend kyak gini, sebelum sampai di pertigaan Maguwo, kemacetan panjang mulai menghantui akibat volume kendaraan yg meningkat. Lepas Maguwo, masih harus bermacet-macetan lagi hingga bandara. Barulah lepas bandara, lalin mulai lancar kembali namun masih cukup padat. 
Melintas Maguwo
12.40 : Melintas Prambanan, kondisi lalu lintas masih terpantau cukup padat sejak pertigaan Maguwo hingga Prambanan ini. Hal ini juga masih berlanjut selepas Prambanan sehingga cukup sulit bagi Mira 7207 untuk melaju lebih kencang.
Melintas Prambanan
13.00 : Memasuki bypass Klaten konvoi bareng Agra Mas BM 27 hingga terminal Klaten.
Memasuki Bypass Klaten
13.04 : Memasuki terminal Klaten untuk absen jumlah penumpang pada pak Dishub sekaligus menaikkan beberapa penumpang yg udah lama menunggu.
Memasuki Terminal Klaten
13.33 : Melintas Delanggu baru mulai terasa aksi mosak-masik dari Mira 7207 karena jamnya yg makin mepet akibat banyak terhalang padatnya kendaraan.
Melintas Delanggu
13.48 : Melintas Kartosuro sudah mulai nampak ramai pemandangan bus malam wonogirian yg meluncur menuju ibukota.
Melintas Kartosuro
14.11 : Alhamdulillah sampai juga di terminal Tirtonadi yg tak biasanya sampai memakan waktu 2 jam gara-gara kondisi lalu lintas yg kurang mendukung. Sya memilih turun di depan shelter barat saja karena kebetulan saat itu lagi macet lumayan parah di depan pintu masuk terminal dan agar tak terlalu jauh jalan kaki menuju shelter barat lagi.
Turun di Depan Terminal Tirtonadi
14.15 : Sosok bus patas SR dengan body All New Legacy SR1 berlabelkan nopol W 7118 UZ yg ternyata sudah nangkring di shelter Patas Semarang membuat kaki ini tak jadi meneruskan langkahnya menuju toilet dan berbalik arah menghampiri SR 7118. Lagi-lagi keberuntungan masih berpihak pada sya saat mendapati sebuah hotseat sebelah kiri yg masih tersisa. Baru aja duduk beberapa detik, SR 7118 langsung diberangkatkan meninggalkan terminal Tirtonadi lebih awal 5 menit sebelum jam aslinya. Nyaman sekali saat mengalami transformasi seat dari yg super tegak dan sempit menjadi super lega seperti ini.
Onboard SR 7118
14.37 : Melintas Kartosuro, mesin Hino RK8 ini masih bertahan dipacu pada angka 50-60 kpj saja karena masih disibukkan dengan prosesi nyeser untuk melengkapi okupansi tempat duduk yg tersedia. Adegan fast n furious antara SR 7066 yg sedang dikejar Mira 7176 semakin melengkapi perjalanan awal ini dari Kerten hingga Kartosuro hehehe...
Melintas Kartosuro
15.03 : Memasuki lingkar Boyolali, SR 7118 mulai bergoyang menunjukkan kedigdayaannya di jalur panas ini dengan mengasapi kendaraan2 di depannya setelah cukup lama bermain kalem sejak Kartosuro tadi.
Melintas Lingkar Boyolali
Melintas Lingkar Boyolali
15.15 : Melintas depan terminal Boyolali tanpa masuk ke dalamnya dan masih berlanjut menggoyang kendaraan di depannya sepanjang jalur Boyolali-Ampel yg penuh liku-liku dan tanjakan.
Melintas Jalur Boyolali-Ampel
15.27 : Melintas Ampel.
Melintas Ampel
15.32 : Melintas Sruwen, Safari Lux yg berangkat jauh lebih dulu tadi langsung terlihat lari kocar-kacir saat SR 7118 mulai mendekat. Padahal SR 7118 mah woles aja ga ngoyod ngejar2 si Safari Lux tsb.
Melintas Sruwen
15.48 : Memasuki terminal Tingkir untuk menurunkan penumpang bareng Safari Lux tadi namun SR 7118 lanjut tancap gas duluan menuju arah kota Salatiga.
15.52 : Melintas pertigaan ABC.
Melintas Pertigaan ABC
16.02 : Alhamdulillah sampai juga di pertigaan Kauman Salatiga dan saatnya menuju masjid Kauman dulu untuk shalat Ashar sebelum melanjutkan etape berikutnya.
Tiba di Kauman, Salatiga
16.20 : Menuju ke halte Kauman untuk kembali menunggu bus tujuan Mangkang karena sya berencana naik Nusantara nanti dari agen Siliwangi pasca agen NS Sukun tak melayani keberangkatan bus malam lagi. Padahal buat kami yg berada di daerah selatan Semarang, agen NS Sukun sangat strategis buat titik keberangkatan. Kyaknya dapat jatah pasukan Ismo nih karena sya lihat tadi yg mengisi shelter Patas Semarang di terminal Tirtonadi pasca SR 7118 berangkat adalah Ismo.
16.25 : Sosok Ismo berbody Jetbus non HD yg kece dengan livery legendarisnya ini kemudian datang menghampiri sya yg sendirian menantinya. Tepat sesuai dugaan sya bahwa armada ex Nusantara bernopol AD 1541 FG inilah yg akan mengantarkan sya menuju Krapyak. Kondisi bus yg lumayan terisi membuat sya harus bersabar mendapatkan bangku deretan belakang. Lepas Kauman, bus tanpa basa-basi langsung tancap gas memiyak jalanan yg cukup ramai ini. Kabin yg senyap tanpa adanya bunyi kriyet2 ala suspensi Hino RK8 ini membuat perjalanan semakin nyaman ditambah seat aldilla yg masih cukup empuk.
Ismo 1541 Tiba di Halte Kauman
Onboard Ismo 1541
16.40 : Alhamdulillah kondisi paceklik ini ga berlangsung lama saat salah satu penumpang hotseat turun di daerah Tuntang sehingga mulai Tuntang hingga Semarang sudah bisa merasakan aksi mosak-masik dari Ismo 1541 ini secara live dari bangku terdepannya.
Melintas Tuntang
16.46 : Memasuki terminal Bawen.
Memasuki Terminal Bawen
16.50 : Lepas terminal Bawen disambut pemandangan kemacetan yg cukup panjang dari arah Semarang yg akan menuju arah Magelang sehingga berimbas pula pada kendaraan yg akan menuju arah Solo.
Macet di Bawen Arah Magelang
16.58 : Mengisi solar dulu di SPBU Karangjati.
Mengisi Solar di SPBU Karangjati
17.10 : Melintas Ungaran via taman Unyil. Saat itu terlihat SR 7102 yg memilih memotong jalan via tol Ungaran sedangkan Ismo 1541 tetap pada jalur biasa.
17.20 : Menurunkan penumpang di Sukun bagi yg akan oper menuju kota Semarang dan sekitarnya karena bus ini akan langsung masuk tol menuju Krapyak.
Melintas Sukun
17.37 : Memasuki tol Tembalang membuat Ismo 1541 tampak semakin beringas karena dikejar jam untuk puter balik, apalagi saat melihat penampakan SR 7102 yg tadi lewat tol Ungaran nyatanya malah nyampe sini bebarengan.
Melintas Tol Tembalang
Memasuki GT. Tembalang
17.40 : Lepas GT. Tembalang yg baru, SR 7102 pun langsung jadi korban sesetan kiri Ismo 1541 ini tanpa perlawanan kemudian berpisah di persimpangan arah Krapyak dan Terboyo. Gas tak segan-segan dibejek dalam-dalam selama menyusuri tol ini.
MengOT SR 7102
Melintas Tol Arah Krapyak
17.48 : Alhamdulillah perjalanan trip to trip yg relatif singkat menuju Semarang ini berakhir saat sya memutuskan untuk turun di pojok Krapyak tepat sebelum exit tol Manyaran bersama mayoritas penumpang lain. Ga nyesel lah bisa ngikut armada Ismo ini yg larinya kenceng dan ga brisik dengan suara kriyet-kriyet.
Tiba di Krapyak
17.50 : Langsung bergegas menuju Masjid Jami Nurul Islam Krapyak yg baru saja mengakhiri lantunan iqomahnya sebagai pertanda untuk segera merapatkan shaf shalat Magrib.
18.15 : Usai shalat Magrib lanjut order Grab Bike lagi untuk mengantarkan sya menuju agen Nusantara Siliwangi di daerah Kalibanteng.
18.25 : Tiba di agen NS Siliwangi lanjut melakukan reservasi tiket dg menukarkan m-tiket redbus dengan tiket asli dari NS 62DD seharga 175rb ini secara cuma2 yg berupa struk ala indomaret. Pelayanan tiketing di sini tentunya sangat ramah, ruang tunggu lumayan nyaman dan berAC serta disediakan pula colokan yg sangat sya butuhkan untuk mengisi amunisi HP sambil menanti kedatangan bus hehe...
Agen Nusantara Siliwangi
Tiket NS 62DD
19.00 : Shalat Isya dulu di ruangan yg disediakan khusus bagi penumpang yg mau shalat sehingga nanti tak perlu buru2 lagi menikmati makan malam saat di RM.
19.40 : Pasukan bus malam Nusantara mulai berdatangan yg diawali oleh NS 99 setelah kedatangan pasukan menara kudus seperti HR 23, HR 06, HR 54 dll menghampiri agennya mbak Fitri.
Nusantara NS 99
Pasukan Menara Kudus
20.00 : NS 01 (HS 268), NS 04 (HS 253) serta satu per satu NS seri executive pun mulai menyusul berdatangan yg diawali dengan NS 39 (HS 215), NS 17 (HS 245), NS 71, NS 27 (HS 222), dan NS 91 dengan selang waktu yg tak terlalu jauh. Tumben banget si bongsor ini belum tercium aroma kedatangannya dan akankah jadi team pamungkas lagi seperti episode kmaren?
Suasana Kedatangan Pasukan Nusantara
Suasana Kedatangan Pasukan Nusantara
Suasana Kedatangan Pasukan Nusantara
20.05 : Akhirnya si bongsor bertenaga MAN R37 yg ditunggu-tunggu pun datang merapatkan diri di barisan paling belakang dari pasukan Nusantara yg sedang antri menaikkan penumpangnya. Sya pun langsung berlari msuk ke dalam bus untuk sedikit mereview interior bus beserta fasilitas yg tersedia sebelum bus diberangkatkan kembali. Bus yg gagah dengan body Conqueror buatan Nusgem ini memiliki jumlah seat berkonfigurasi seat 2-2 total 46 seats dengan rincian 38 seats untuk deck atas dan 8 seats untuk deck bawah dengan kelas executive yg sama. Fasilitas toilet berada di deck bawah dan tak sya jumpai fasilitas smooking room di dalam bus ini. Kesan pertama ketika duduk di hotseat deck atas (seat 2) dari bus SDD ini adalah sangat nyaman, bersih, wangi, dan pandangan luas (ga ada drivernya hihihi). Beberapa seat yg tak dilengkapi legrest khusus deretan hotseat ini tentunya menjadi nilai kurang bagi armada ini walaupun kondisi legroomnya sangat luas dan bisa selonjoran mania. Selain itu tak ada bantal maupun bedcover (hanya selimut biasa) pada tiap seatnya serta fasilitas AVOD dan power plug juga tak tersedia di sini. Benar-benar SDD dengan fasilitas paling minim ini sepertinya tak seperti yg udah2 dengan fasilitas yg memanjakan penumpangnya. Semoga kenyamanan dan kecepatan bus SDD buatan karoseri Nusantara Gemilang ini tak mengecewakan lagi nantinya.
Nusantara SDD NS 62
Onboard NS 62
Interior MS 62
Interior NS 62
Interior NS 62
Legroom NS 62
Interior NS 62
Interior NS 62
20.13 : Secara perlahan, NS 62 mulai bergerak perlahan meninggalkan agen NS Siliwangi menuju ibukota. Kenyamanan yg hqq mulai terasa saat suspensi ala MAN R37 yg begitu empuk ini cukup mumpuni dalam meredam guncangan saat melintas jalan yg bergelombang. Nyaris 11 12 dengan scania tapi menurut sya ini masih lebih nyaman. Apalagi hotseat no. 1 dan 2 ini hanya dihuni oleh sya sendirian aja sehingga auto ngaplah-ngaplah deh....Saat melintas Krapyak mulai disambut kepadatan kendaraan edisi malem minggu. Penampakan Agra Mas SDD BM 106 yg baru saja lepas landas dari exit tol Manyaran sepertinya menjadi angin segar bahwa dia mungkin bisa menjadi teman begadang malam ini dalam menyusuri pantura nantinya walaupun tak bisa membersamainya di awal perjalanan ini karena selisih waktu lepas Krapyaknya masih lumayan jauh.
Melintas Krapyak
20.30 : Melintas depan terminal Mangkang. NS 62 yg tak perlu menunggu lama untuk on fire memang telah menunjukkan skill handalnya sejak selepas Krapyak tadi seakan menunjukkan bahwa bus double deck kaya gini juga bisa berperangai layaknya bus one deck pada umumnya.
Melintas Depan Terminal Mangkang
20.40 : Melintas lingkar Kaliwungu mulai beraksi dengan goyang kanan kiri mendahului kendaraan di depannya. Untungnya bus ini tetap anteng dan tak limbung sama sekali saat diajak bermosak-masik ria dan melintasi tikungan yg cukup menukik, malah justru kaki ini yg rasanya pengen ngerem-ngerem sendiri bawaannya karena NS 62 hobi banget nempel-nempel dulu baru digoyangkan bak pemain ATB jawa timuran aja. Sebuah bus parwis dan puluhan truk muatan sukses diasapi oleh NS 62. Dan di penghujung lingkar Kaliwungu akhirnya dipertemukan juga dengan pemain muriaan yaitu Bejeu B43. Lumayan alot juga si blacky untuk memberikan jalannya pada di bongsor namun tenaga bawaan MAN R37 emang tak bisa dibohongi saat secuil kesempatan di track lurus dimanfaatkan NS 62 untuk menyeset Bejeu B43.
Melintas Lingkar Kaliwungu
20.45 : Melintas Kendal belum menemukan lagi kawan untuk berlari bersama.
Melintas Kendal
20.50 : Melintas Patebon baru dipertemukan lagi dengan Rosin NL 515 (klo ga salah). Kembali duet sengit ditunjukkan kedua armada ini. Rosin NL 515 terus didorong dan diikuti dari belakang hingga saat ia mulai lengah, NS 62 langsung masuk dari sisi kiri melibasnya di bangjo Cepiring.
Mengejar Rosin NL 515
21.02 : Memasuki RM. Sari Rasa untuk servis makan. Pemandangan pasukan NS yg udah berangkat duluan tadi masih terlihat memenuhi area parkir RM. STJ "La Samba" terlihat udah persiapan mau take off dan beberapa Harapan Jaya, Risalia Indah, dll juga masih ada yg baru datang.
Memasuki RM. Sari Rasa
NS 62 di RM. Sari Rasa
21.10 : Menuju tempat servis makan penumpang Nusantara executive yg berada di luar ruangan dan kali ini harus antri cukup panjang akibat kedatangan beberapa bus yg nyaris bersamaan. Kupon makan di tiket pun langsung sya tukarkan dengan menu prasmanan yg cukup istimewa khas RM. Sari Rasa yg tak pernah ingkar janji yaitu nasi, bihun goreng, sop, ayam kecap dan teh hangat. Bagi yg menginginkan es teh jg ada kok dan kayaknya kalian bisa nambah lagi makanan/minumannya karena ga dijagain kok sama petugas RM nya untuk ayamnya hihihihi... Dan peningkatan kualitas servis makan yg telah sya bahas pada caper sebelumnya yaitu disediakan nya buah semangka sebagai pencuci mulut seperti kelas SE ternyata masih bertahan hingga saat ini. Mantap dah... Selain itu,  makan malam tanpa terburu2 karena udah tuntas menjalankan kewajiban shalat hehe...
Menu Servis Makan di RM. Nusantara
21.25 : Saatnya mendokumentasikan eksterior maupun interior armada Nusantara SDD NS 62 ini sambil menanti bus kmbali diberangkatkan.
NS 62 di RM. Sari Rasa
NS 62 di RM. Sari Rasa
21.35 : Bus mulai diberangkatkan dari RM. Sari Rasa masih sebagai armada pamungkas dari pasukan NS dengan kendali driver tengahnya. Lepas RM tak tanggung-tanggung langsung digeber kencang tak kalah dengan driver pinggirnya tadi hingga memasuki Gringsing.
Berangkat dari RM. Sari Rasa
21.45 : Melintas Gringsing ternyata sang driver memilih belok kanan via tanjakan alas roban baru agar tidak bertemu dengan para truk muatan yg biasa memenuhi jalanan. 
Melintas Gringsing
Melintas Tanjakan Alas Roban Baru
21.50 : Tanjakan alas roban baru yg cukup menukik nyatanya terasa sangat enteng bagi NS 62. Rosin SHD 388 dan sebuah bus parwis yg cukup terengah-engah saat menanjak langsung digoyang kanan dg santai oleh NS 62 yg sangat powerfull tenaganya.
MengOT Rosin SHD 388 di Tanjakan Alas Roban
22.03 : Lepas kawasan alas roban, NS 62 kembali menunjukkan skill mosak-masiknya di lintasan Gringsing-Subah saat melihat HR 118 di depannya. Aksi kejar-kejaran kedua armada ini memang cukup panas namun HR 118 tetap sportif dalam memberikan isyarat sein yg terus berkedip untuk mengarahkan laju NS 62 yg terus menempelnya.
Mengejar HR 118
22.10 : Melintas Subah, NS 62 masih bertahan mendorong HR 118 tanpa ampun dan HR 118 pun masih sukses mempertahankan posisinya. HS 222 pun menjadi korban kebrutalan duo pemain muriaan yg lagi berebut posisi terdepan ini.
Melintas Subah
22.20 : Melintas Tulis. Sepandai-pandainya HR 118 berkelit, tapi akhirnya tumbang juga saat tak mampu menahan serangan kiri dari NS 62 yg kalem namun mematikan. Kesempatan sekecil apapun memang benar-benar dimanfaatkan oleh NS 62 yg sangat pandai melihat situasi. Sekarang gantian HR 97 yg menjadi target operasi selanjutnya yg telah nampak di depan mata. Dan lagi-lagi HR 97 pun tak mampu mengimbangi permainan NS 62 yg terus-menerus menggempurnya.
Melintas Tulis
22.30 : Memasuki kota Batang, mata ini kembali dimanjakan oleh penampakan HS 245 yg sedang menguntit Agra Mas SDD BM 106. Waini apa yg sya duga sebelumnya ternyata terjadi juga yaitu bisa bertemu dg Agra Mas BM 106, sepertinya bakalan seru nih opera vantura malam ini. Dan memang benar, dalam hitungan detik, NS 62 ini telah berhasil menyingkirkan saudaranya HS 245, kemudian berjalan beriringan bersama Agra Mas BM 106.
Melintas Batang
Konvoi Bareng Agra Mas BM 106
22.40 : Saat lagi bermacet-macetan di bangjo depan terminal Pekalongan, NS 62 mampu melihat sedikit peluang dengan menelisik via sisi kiri yg langsung dimasuki sehingga posisi Agra Mas BM 106 pun tergeser. Namun, kondisi berada di posisi terdepan ini tak bisa bertahan lama saat HR 97, HR 118 dan HS 245 berhasil mencuri kesempatan via sisi kiri untuk merebut posisinya kembali dari NS 62.
Melintas Pekalongan
Macet di Pekalongan
22.50 : Kemacetan panjang saat memasuki kota Pekalongan membuat NS 62 makin tak berdaya akibat tak bisa menggunakan sisi kiri jalan untuk memiyak kemacetan karena beresiko nyangkut ranting pohon. Kelemahan NS 62 ini dimanfaatkan kembali oleh Bejeu B43, Madu Kismo, HS 222, dan Agra Mas BM 87 untuk melewatinya.
Macet di Pekalongan
Macet di Pekalongan
23.00 : Melintas Wiradesa. NS 62 terus berlari mengejar ketertinggalannya dari teman-temannya yg berbalik menyusulnya tadi. Madu Kismo berhasil terkejar disusul HS 222 dan Agra Mas BM 87 juga selepas Wiradesa.
Melintas Wiradesa
23.10 : Melintas Comal. Penampakan saudaranya HS 245 yg sedang membuntuti Bejeu B43 memicu NS 62 untuk ikut ambil bagian di dalamnya. Ketiga armada ini bertahan cukup lama memposisikan diri membentuk konvoi seperti ini. Kemacetan panjang yg terlihat pada lalu lintas yg menuju arah Semarang membuat beberapa armada seperti HR 129, Rosin dan HR 38 pada nekat buka jalur sendirian. Hal ini sempat membuat kaget NS 62 karena lagi asyik-asyiknya menggempur pertahanan HS 245. Akhirnya HS 245 dan Bejeu B43 sekalian berhasil ditaklukkan.
HR 129 dan Rosin Buka Jalur di Comal
23.17 : Melintas Petarukan kembali bertemu salah satu pasukan menara Kudus yaitu HR 08. HR 08 yg cukup gesit larinya membuat NS 62 sedikit kewalahan dibuatnya namun masih terus diikuti dari belakang tanpa mau kehilangan jejaknya sedikitpun. Opera vantura ini semakin seru saat HR 25 dan HR 118 yg terlihat lagi konvoi langsung dilibas oleh HR 08 dan NS 62 berturut-turut tanpa ampun. Keganasan HR 08 ini akhirnya pudar juga saat NS 62 berhasil menyesetnya disusul HR 97 lagi yg tak jauh di depannya. Lebih lengkapnya bisa dilihat pada tayangan video DI SINI.
Melintas Petarukan
23.30 : Memasuki lingkar Pemalang dibuka dengan permainan bersama Coyo, NS 91 dan HR 151 yg tanpa perlawanan mempersilakan NS 62 untuk duluan. Namun saat di penghujung lingkar Pemalang, aksi curang dilakukan HR 08 yg nekat buka jalur di bangjo sehingga HR 08 pun berhasil ngacir duluan.
Memasuki Lingkar Pemalang
23.40 : Melintas Surodadi sempat kress dengan Pumas DD yg menuju arah Semarang. 
Melintas Surodadi
23.56 : Memasuki Tegal bertemu dengan duo Black Bus Community dengan label B32 dan B40. Bejeu B32 cukup mudah ditaklukkan namun Bejeu B40 masih bertahan dengan kengeyelannya menjauhi serangan NS 62. HR 99 berhasil menjadi korban terakhir dari pasukan menara kudus pada perhelatan di pantura kali ini saat jadi bulan-bulanan Bejeu B40 dan NS 62.
Mengejar Bejeu B40


HARI 2
00.00 :  Melintas Tegal. Bejeu B40 yg menjadi teman berlari di penghujung pantura sebelum masuk tol ini harus kandas oleh NS 62 disusul NS 71 yg juga harus meradang diasapi saudaranya yg berangkat dari RM jauh di belakangnya ini.
Melintas Tegal
Mengejar NS 71
Video selengkapnya tentang aksi mosak-masik Nusantara SDD MAN NS 62 saat berlari dan mengOT bus-bus lain sepanjang pantura ini dapat dilihat DI SINI.

00.08 : Memasuki GT. Brexit barengan sama Bejeu B33 yg tadi belum sempat terkejar di pantura. Awalnya NS 62 ini ingin menepi sebentar untuk melakukan 'rutinitas' sebelum tancap gas di tol. Namun sosok semut merah bergambar griffin melet di belakangnya yg samar-samar telah melaju jauh di depan berhasil mengalihkan perhatian NS 62 dan ga jadi menepi akhirnya. Sepanjang tol Brebes-Pejagan ini kembali bus dipacu kencang namun tak terasa klo udah mencapai angka di atas 130 kpj speednya saat dicek dengan aplikasi ulysse speedometer. Sebagai pemanasan awal, Sinar Jaya, KD Bandung, dan Bejeu B33 berhasil diseset kiri dg mudah sambil terus mengejar si semut merah.
Memasuki Brexit
00.20 : NS 62 mulai sedikit demi sedikit memperperkecil jarak dengan Agra Mas HD 001. NS 62 tak langsung beringas mengeksekusi tronton suoss di jalur muriaan tsb namun diawali dengan mengekor di belakangnya dan mengikuti gerak-geriknya dulu. Aksi balap duo chasis premium ini berhasil menaklukkan duo Rosin, Sinar Jaya dan HR 08 yg akhirnya tercyduck lagi setelah sempat lolos tadi. Barulah setelah itu, NS 62 dengan tenaga MAN R37 diadu kehandalannya dengan Scania K410ib di track lurus tol ini. Agra Mas HD 001 yg masih sempat melakukan perlawanan dengan menambah kecepatannya ini akhirnya terpaksa mundur karena tak mampu mengimbangi NS 62 yg super kenceng ini.
Mengejar Agra Mas HD 001
Video selengkapnya tentang saat detik-detik Nusantara SDD MAN NS 62 berduel dengan Agra Mas Tronton HD 001 ini dapat dilihat DI SINI.

00.28 : Pasca mengkandaskan laju Agra Mas HD 001, NS 62 yg suosss ini berhasil membuat kaki sya linu rasanya dan bawaannya pengen ngerem sendiri kalo lihat kelakuan bus ini yang kalo nyalip sukanya nempel ketat dulu baru goyang dengan kecepatan tinggi. Berasa kaya naik bus ATB Jatiman pokoknya. Terlebih NS 62 ini juga suka nyalip via bahu jalan juga yg pastinya ga selebar lajur utama sehingga benar-benar memacu adrenalin. Terpantau puluhan bus yg berangkat duluan berhasil diasapi balik oleh NS 62 seperti STJ "La Samba", Putra Remaja, Rosin, Raya, dll.
Mengejar STJ "La Samba"
00.40 : Memasuki kawasan tol Pejagan-Kanci, bus masih mempertahankan kecepatannya di kisaran 120-140 kpj bahkan sempat bertengger di angka 142 kpj selama sya pantau dan terus mengejar bus-bus yg ada di depannya. Bejeu, Raya, HR Parwis, Rosin, Jaya, New Shantika "Hypersport" dll sukses tercentang oleh kehandalan NS 62 ini.
Memasuki Tol Pejagan-Kanci
Kecepatan NS 62
00.57 : Memasuki GT. Palimanan.  Aksi NS 62 masih terus berlanjut dan semakin menggila saja kencengnya. Walaupun dipacu kencang kya gini, namun tetep nyaman dan seperti flying low hihihi... Kali ini terpantau berhasil mencentang Gajah Mungkur Big Top, Sinar Jaya, OBL, New Shantika "Panigale", HR 45, NS 04 (HS 253) dll. Luar biasa emang sampai2 NS 04 yg berangkat duluan aja bisa terkejar.
Memasuki GT. Palimanan
Video selengkapnya tentang aksi mosak-masik Nusantara SDD MAN NS 62 saat berlari dan mengOT bus-bus lain sepanjang tol ini dapat dilihat DI SINI.

01.30 : Setelah puas bermain-main dengan gas sejak Brexit hingga Cipali ini, akhirnya NS 62 pun menepi di dekat exit tol Kertajati untuk melakukan 'rutinitas' yg sempat tertunda tadi. Walaupun hanya sebentar, namun membuat beberapa bus yg berhasil diasapi sebelumnya kembali ngacir duluan termasuk NS 04. Sya cukupkan aksi begadang malam ini dan memutuskan buat tidur dulu sejenak biar bisa sedikit fresh untuk perjalanan pulang esok.
Menepi di Dekat Exit Tol Kertajati
02.17 : Memasuki peralihan tol Cipali dan tol Jakarta-Cikampek lanjut tidur lagi zzzzz...
Memasuki Tol Jakarta-Cikanpek
 02.45 : Exit tol Cikarang Barat bareng STJ "Viola" untuk menurunkan penumpang tujuan Cikarang.
Exit Tol Cikarang Barat
02.50 : Menurunkan penumpang tujuan Cikarang di area 234 Cikarang Barat.
Menurunkan Penumpang di Cikarang
02.52 : Usai ngedrop penumpang tujuan Cikarang kemudian lanjut masuk tol Jakarta-Cikampek lagi masih barengan sama STJ "Viola".
Masuk Tol Jakarta-Cikampek Lagi
02.55 : Memasuki GT. Cikarang Utama. Kondisi tol Jakarta-Cikampek arah Jakarta di malam Minggu ini benar-benar lancar jaya dan sangat mendukung NS 62 untuk terus tancap gas.
Memasuki GT. Cikarang Utama
03.10 : Alhamdulillah sampai juga akhirnya di Bekasi Barat dengan selamat, tepatnya diturunkan di dekat Living Plaza Bekasi. Niat awal sya yg pengen bablas menuju Bogor sekalian akhirnya terurungkan saat melihat penampakan shelter trans Jakarta dan SPBU yg berada tepat di depan Living Plaza Bekasi. Bagi seorang backpacker kaya sya ini, adanya SPBU atau masjid udah bagaikan hotel bintang lima yg nyaman untuk melepas lelah sekaligus menanti waktunya shalat. Jalanan yg lancar jaya dan kondisi tol yg sangat bersahabat di malam Minggu ini membuat perjalanan menjadi lebih cepat dan mampu menjadi yg terdepan walaupun awalnya jadi armada pamungkasnya pasukan Nusantara. Benar-benar recomended banget armada Nusantara SDD ini baik dari segi kecepatan maupun kenyamanan namun masih kurang dari segi fasilitas yg biasa tersedia pada armada SDD lain. 
Tiba di Bekasi Barat
Tiba di Bekasi Barat
03.15 : SPBU depan Living Plaza Bekasi ini menjadi tempat transit sementara sya untuk menanti waktu shalat Subuh tiba dan beroperasinya Trans Jakarta sekitar pukul 5 pagi nanti. Untungnya di dalam SPBU ini ada Bright Mart-nya yg dilengkapi fasilitas toilet, mushola, dan ruang santai yg ada colokannya sehingga bisa nunggu adzan Subuh sambil ngecas HP sampe full heuheuheu...

Akhir kata...
Sampai di sini dulu ya cerita perjalanan sya untuk part 1 kali ini, semoga bermanfaat dan dapat menjadi referensi bagi teman-teman semua. Pastikan buat membaca part 2 nya juga untuk perjalanan pulangnya ya, tetap ditunggu kelanjutannya ya... Makasih πŸ˜ƒ

Tarif :
Jogja-Solo : 10k (Po. Mira ATB)
Solo-Salatiga : 13k (Po. Sugeng Rahayu Cepat)
Salatiga-Krapyak : 15k (Po. Ismo Patas)
Semarang-Bekasi Barat : Free of Charge (Po. Nusantara SDD Executive Class)

12 comments:

  1. Masasih gratis? orang pake dompet redbus CUMA dapet POTONGAN 20% kok... ngibul nih mas nyaa!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Lho, emang sya gratis kok, kenapa ngibul? Klo yg pemakai baru2 emang udah ga bisa gratis

      Delete
  2. GA FULL GRATIS alias cuma dapet POTONGAN 20%

    ReplyDelete
  3. Betul mas kata mas ariep, bagi pengguna awal redbus memang cmn dpt diskon 20%. Nah, knp mas ariep bs gratis? Krn dia ngumpulin poin yg didpt ketika beli tiket di redbus, jd klo poin itu udh byk dan mencukupi harga tiket bus yg mw dinaekin, mas bs beli tiket pke poin itu tnp kluar uang sepeser pun.

    ReplyDelete
  4. Setiap poin itu kelipatan berapa ribu mas

    ReplyDelete
  5. ditunggu kelanjutannya bos ariefπŸ™πŸ™

    ReplyDelete
  6. Mas caper naik sumber alam kan tiketnya bisa dibeli via redbus juga πŸ˜‰πŸ˜‰πŸ˜‰

    ReplyDelete
  7. Coba dong mas naik agra mas SDD SCANIA K410.
    Kmaren sya lihat di lebak bulus.

    ReplyDelete
  8. Mungkin kode promosi yang di cantumkan Mas Arif itu sistem nya seperti MLM kali ya. Ketika orang lain input kode tsb ketika baru install, Mas Arif mendapatkan bonus/saldo tertentu dari Redbus. CMIIW

    ReplyDelete