Tuesday 15 August 2017

Touring Opera Malem Senin Menuju Bandung

       Touring kali ini masih dalam edisi tugas negara juga dan sebenarnya ga ada di perencanaan sebelumnya karena merupakan perjalanan dadakan yg bertujuan untuk menghadiri acara di Bandung pada hari Senin tanggal 7 Agustus 2017. Padahal sebelumnya pada tanggal 4 Agustus 2017 baru saja sya melakukan perjalanan ke Purwokerto untuk tugas negara juga, pastinya duit udah terkuras dah buat wara-wiri Jogja-Purwokerto PP terus sehingga untuk perjalanan kali ini sya membuat KPS edisi ngirit saja. Untuk berangkatnya sya masih mempercayakan bus Nusantara Executive Class dari Semarang menuju Bandung sedangkan baliknya sya mencoba menggunakan bus yg jarang dilirik oleh mania kekinian yaitu armada Kramat Djati Executive Class dari Bandung menuju Solo. Menurut sya kedua armada ini cukup recomended untuk perjalanan ke Bandung kali ini, selain sama2 memiliki 32 seats yg dilengkapi legrest, selimut dan bantal juga adanya fasilitas servis makan gratis yg menjadi bahan pertimbangan sya. Secara kalo untuk tujuan Bandung-Solo ini jarang lho PO yg memberikan fasilitas servis makan gratis, setahu sya hanya KD dan PK saja. 
     Tiket Nusantara dan Kramat djati ini sya pesan via aplikasi Redbus sehingga lumayan dapat tambahan diskon 40rb serta masih ada sisa poin Redbus yg sya miliki sehingga untuk Nusantara sya hanya membayar 100rb saja (harga tiket asli 155rb) dan untuk Kramat Djati sya hanya membayar 87rb saja (harga tiket asli 150rb), lumayan kan. Tentunya sya memesan bangku hotseat untuk semua armada yg sya naiki hehe...  Jika teman2 pengen naik bus biar dapat diskon seperti sya juga bisa dengan mulai menginstal aplikasi Redbus di HP teman2 dengan menggunakan kode referensi RED0X1C17D7 saat login nantinya (Promosi=berbagi ilmu itu indah hehe), langsung deh nanti dapat bonus 80rb buat modal awal biar nanti bisa mencapai poin sesuai yg ditargetkan teman2 sendiri. 

Bagaimana cerita perjalanan sya kali ini, mari kita simak sama-sama, check it out.....


HARI 1
12.00 : Menuju terminal giwangan naik motor kesayangan pada siang hari yg cukup terik ini.
12.25 : Sampai di terminal Giwangan lanjut menuju shelter Patas Semarang karena sya harus menuju ke agen NS Sukun dulu. Saat itu yg terparkir di shelter adalah Nusantara HS 028 ex Symphonie MB OH 1526. Sempet tergoda juga mau naik armada ini karena melihat armadanya yg masih kinyis2 namun mengingat jam yg masih longgar mending nungguin belakangnya saja siapa tahu lebih beruntung dapat armada Scania. Tak menunggu lama kmudian bus ini pun mulai dimundurkan dari shelter dan segera diberangkatkan.
Nusantara HS 028 ex Symphonie
12.40 : Setelah Nusantara ex symphonie berangkat, tak lama kemudian shelter Patas Semarang kembali diisi oleh Nusantara HS 021 yg bertujuan akhir Kudus. Yahh nambah ga tertarik lagi naik armada rombakan berchasis MB OH 1525 satu ini. Mending nunggu lagi bus selanjutnya.
Nusantara HS 021
12.55 : Setelah Nusantara HS 021 berangkat, sempet galau lagi mau nungguin Nusantara belakangnya lagi atau mau nungguin Haryanto HR 03 saja yg berangkatnya masih jam 2 siang nanti tetapi takutnya ga bisa mengejar waktu sampai Sukun kurang dari jam 6 sore. Ini adalah pilihan yg sulit di satu sisi pengen merasakan sensasi HR 03 yg katanya suoss tp di sisi lain sya lagi mngejar waktu sampai Sukun secara jalan Jogja-Semarang ga bisa diprediksi lancar atau gaknya dan sekali macet bisa telat berjam-jam.
HR 03 menunggu Jam Keberangkatan
13.00 : Akhirnya diputuskan untuk naik Nusantara saja agar nntinya ga panik di perjalanan. Sya pun segera mmbeli tiket kepada agen NS giwangan untuk kberangkatan jam selanjutnya biar kebagian hotseat. Penasaran tentunya bakalan dapat armada yg mana ini nntinya karena katanya busnya masih dlm perjalanan menuju giwangan.
Tiket Nusantara Patas
13.17 : Rezeki anak sholeh emang ga kmana, Alhamdulillah ternyata Nusantara selanjutnya yg mengisi shelter Patas Semarang adalah Nusantara HS 184 "Balola" yg baru datang dari Semarang dan langsung parkir. Bus yg berbalut body New Travego by Nusgem ini menggunakan chasis Scania K124ib yg telah dilengkapi air suspension. Kedua kalinya ini sya berkesempatan buat bareng Nusantara HS 184 ini setelah kemaren pas habis touring dari Madura juga kebetulan dapet HS 184. Syangnya, kenyamanan suspensi dari bus ini tak diimbangi dg penggunaan seat yg nyaman karena mnurut sya seat yg digunakan masih cukup keras.
Nusantara HS 184
Interior Nusantara HS 184
Interior Nusantara HS 184
13.25 : Hanya sekitar 7 menitan saja bus ini ngetem di shelter kemudian langsung dimundurkan sendiri oleh sang driver Pak Wawan Balola yg sudah tak diragukan kehandalannya. Bus ini hanya membawa 5 orang penumpang saja termasuk sya dari Terminal Giwangan. Lepas Giwangan, bus langsung digeber dengan kencang serta mosak-masik sepanjang menyusuri ringroad selatan Jogja ini untuk mengejar poin Terminal Jombor.
Berangkat dari Giwangan
13.40 : Melintas Gamping. Bus masih terus dipacu kenceng selama menyusuri ringroad barat Jogja ini. 
Melintas Gamping
13.50 : Memasuki Terminal Jombor langsung menyundul Nusantara HS 021 yg masih ngetem di sini saatnya gantian Nusantara HS 184 yg ngetem. Sejak bus Patas Jogja-Semarang beralih titik awal keberangkatannya di terminal Giwangan, maka terminal Jombor hanya berperan sebagai terminal transit saja sehingga ga ada jam keberangkatan pasti di sini. Sistemnya sekarang lebih mirip kaya bus bumelan yaitu "sundul-menyundul", jadi ga heran ya klo lepas terminal Giwangan, entah bumel ataupun Patas pada kenceng2 larinya biar dapat parkirnya lama di terminal Jombor ini muehehehe...
Menyundul Nusantara HS 021
Nusantara HS 184 di Terminal Jombor
14.15 : Bus mulai diberangkatkan dengan membawa penumpang fullseat sebelum disundul oleh bus Patas di belakangnya. Lepas terminal Jombor, bus masih dipacu kalem-kalem saja sambil diputarkan lagu tembang kenangan yg menambah syahduhnya perjalanan ini.
14.20 : Lepas Denggung, belum nampak aksi mosak-masik diperlihatkan lagi oleh Pak Wawan, masih cenderung santai saja.
Lepas Denggung
14.35 : Melintas perbatasan DIY-Jateng di kawasan Tempel-Salam. 
Melintas Perbatasan DIY-Jateng
14.45 : Memasuki kawasan Muntilan agak tersendat saat melintas depan pasar Muntilan akibat padatnya kendaraan. Lepas Muntilan barulah kembali aksi mosak-masiknya ditunjukkan hingga Magelang.
Melintas Muntilan
15.05 : Melintas perempatan Artos.
Melintas Perempatan Artos
15.10 : Melintas di depan Terminal Tidar Magelang saja karena ga ada penumpang yg naik dari dalam terminal maupun di luar terminal dekat dengan pintu keluar. 
Melintas Depan Terminal Magelang
15.26 : Memasuki jalan Magelang-Secang kawasan Payaman yg cukup padat, langsung mosak-masik goyang kanan terus  untuk menghalau kendaraan2 yg ada di depannya ini.
Goyang Kanan di Payaman
Goyang Kanan di Payaman
15.30 : Melintas Secang, memilih mlipir kiri karena antrian di bangjo Secang yg mengular cukup panjang. Di halte Secang sempat berhenti dan kembali menaikkan beberapa penumpang hingga seat CD dan seat darurat pun dikerahkan untuk menampung tambahan penumpang ini hmmmm... 
Melintas Secang
15.35 : Lepas secang, aksi mosak-masik di lintasan meliuk-liuk dan naik turun jalur Pringsurat-Bedono mulai dilakukan untuk menggoyang kanan semua kendaraan di depannya. Sempet juga harus head to head sama kendaraan depannya yg ga mau minggir saat bus ini lagi goyang kanan, cukuplah klo cuma bkin jantung sedikit berdebar2 aja hehehehe...
Melintas Jalur Pringsurat-Bedono
Melintas Jalur Pringsurat-Bedono
Melintas Jalur Pringsurat-Bedono
15.45 : Melintas Pingit memilih via jalan biasa (ga lewat jalan pintasnya).
Melintas Pingit
15.55 : Melintas Bedono, jalur pun semakin ekstrim dengan banyaknya tikungan yg harus dilewati dan cukup ramainya kendaraan yg melintas, namun tetap aja dengan gesitnya Pak Wawan masih curi2 kesempatan buat goyang kanan saat ada kesempatan. Sempat kress juga dengan HR 04 menuju Jogja yg tak terabadikan momennya.
Melintas Bedono
16.00 : Melintas Jambu terpaksa harus berjalan kaya keong akibat bertemu dg pasukan kendaraan yg dipimpin oleh truk muatan yg berada jauh di depan sehingga kendaraan2 di belakang truk tsb mau gak mau harus ikutan gremet2 juga karena mau menyalip truk tsb aja susahnya bukan main akibat padatnya kendaraan yg melintas. Kondisi berlangsung hingga memasuki lingkar Ambarawa huffttt...
Melintas Jambu
16.15 : Memasuki lingkar Ambarawa langsung goyang kanan terus mengasapi para truk dan kendaraan lainnya di depannya.  Akhirnya lolos juga dari truk muatan yg bikin macet jalan tsb.
Melintas Lingkar Ambarawa
16.23 : Kembali hanya melintas saja di depan terminal Bawen karena ga ada penumpang yg turun di sini walaupun sama Dishubnya disuruh masuk tapi tetep aja ngeyel ga mau masuk hohoho...
Melintas Depan Terminal Bawen
16.30 : Melintas Karangjati tiba-tiba diasapi oleh SR 7102 yg langsung ngacir mosak-masik di tengah keramaian kendaraan. HS 184 pun terus mengikutinya walaupun kalah gesit dibanding sama SR 7102 tsb.
Melintas Karangjati
16.44 : Melintas Ungaran masih terus bebarengan dengan SR 7102.
Melintas Ungaran
17.00 : Alhamdulillah sampai juga di sukun dengan selamat. Catatan waktu perjalanan Jogja-Semarang dengan Nusantara Patas HS 184 ini masih cukup recomended lah mengingat perjalanan yg termasuk lancar hanya sempet sepur-sepuran di Jambu hingga lingkar Ambarawa tadi yg menghabiskan banyak waktu. Lanjut menuju agen NS sukun.
Tiba di Sukun
17.05 : Memasuki agen NS sukun langsung melakukan reservasi tiket dg menukarkan m-tiket redbus dengan tiket asli dari NS yg berupa struk ala indomaret ini dan dapatnya ternyata armada NS 91 nanti. Pelayanan tiketing di sini menurut sya sangat ramah, ruang tunggu lumayan nyaman dan ada wifinya juga yg bikin betah hohoho...
Agen NS Sukun
Tiket NS 91
17.50 : Shalat magrib dulu sebelum berangkat langsir menuju agen Siliwangi.
18.00 : Bus langsiran NS dengan body AP sprinter non HD berwarna kuning sudah terparkir rapi di depan agen NS Sukun dan kala itu kebagian armada langkanya NS si Scania F94ib mesin depan HS 14 yg biasa digunakan buat Patas jg. Mantap nih langsirannya aja malah dapat armada istimewa yg langka semoga nanti juga dapat armada istimewa untuk ke Bandungnya walaupun pilihannya antara dapat MB OH 1526 air suspension atau Hino RK8 air suspension. Langsung aja masuk ke dalam bus untuk mengamankan hotseatnya dulu hehehe...
Bus Langsiran NS (HS 14)
18.15 : Bus mulai diberangkatkan dari agen NS Sukun menuju agen NS Siliwangi setelah semua penumpang telah lengkap. Suspensi bus ini mnurut sya kurang empuk, tak seperti armada scania mesin belakang lainnya yg mentul2. Selain itu deru mesin depannya sangat berisik bahkan lbh berisik daripada Hino AK8.
Berangkat dari Agen NS Sukun
18.20 : Memasuki GT. Tembalang. Walaupun mesin depan, kalo soal lari et dah kenceng bingit sepanjang tol ini sambil dimainkan pula sekep2 manjah non sepok-sepoknya ini hoho...Lanjut memasuki jalan raya kaligawe menuju arah jl. Dr Cipto. 
Memasuki GT. Tembalang
18.43 : Mampir di agen NS Dr. Cipto untuk menjemput penumpang langsiran. Sempet berhenti cukup lama di sini karena menunggu penumpang yg masih belum datang.
Mampir Agen NS Dr. Cipto
19.00 : Setelah menunggu penumpang langsiran hingga pukul 7 mlam, akhirnya bus mulai diberangkatkan lagi menyusuri kota Semarang menuju agen NS Siliwangi.
Melintas Kota Semarang
19.20 : Alhamdulillah sampai juga di agen Nusantara Siliwangi kalibanteng yg kondisinya sangat ramai penumpang waktu itu, maklum malem senin gan. Lanjut menunggu kedatangan armada bus karena belum nampak satu pun armada NS yg tiba di kalibanteng ini yg biasanya diawali dengan armada SE nya dulu. 
Tiba di Agen NS Siliwangi
19.30 : Satu per satu NS seri super executive pun mulai berdatangan yg diawali dengan NS 01 (Karawang-Bekasi-Kalideres), NS 99 (Bandung), dan NS 01 (Pulogebang-KPR-LB-Ciputat). Armada pemain muriaan lain seperti HR, Bejeu dan New Shantika juga mulai berdatangan membanjiri masing2 agennya di kawasan Kalibanteng ini.
Suasana Agen Bus Malam Kalibanteng
Suasana Agen Bus Malam Kalibanteng
Suasana Agen Bus Malam Kalibanteng
19.40 : Bus berlivery putih-hijau dan berlabel NS 91 telah tiba dan merapat ke agen NS Siliwangi disusul NS 71 di blakangnya. Kali ini sya kebagian mendapatkan armada berbody Jetbus HD dengan lampu depan ala Jetbus 2 dan berchasis MB OH 1526 yg telah built-up air suspension. Padahal ngarep dapat armada Hino RK8 nya malahan. Langsung saja naik menuju armada NS 91 dan mnempati seat 1B sesuai yg telah dipesan. Masing2 seat telah dilengkapi dg selimut dan bantal yg tuipisss namun syangnya seat 1B ini kondisinya cukup memprihatinkan karena jahitannya udah ada yg robek dan seatnya cukup keras menurut sya, tak seperti armada kode HS. Jarak antarseatnya cukup sempit untuk sekelas executive 32 seats dengan kondisi legrest yg masih berfungsi baik sehingga tas sya taruh di samping seat saja biar bisa selonjor mania.
NS 91 Tiba di Agen NS Siliwangi
Jarak Antarseat NS 91
Onboard NS 91
19.47 : Melintas Krapyak sempat macet sebentar saja barengan HR 06, NS 71 dan Bejeu B27. Lepas krapyak HR 06 dan NS 71 berhasil melesat duluan.
Melintas Krapyak
19.55 : Sempet menepi sebentar sebelum mangkang karena pintu blakang kebuka sehingga Bejeu B27 dan NS 26 (HS 234) mulai berada di depan NS 91.
Melintas Mangkang
20.05 : Melintas lingkar Kaliwungu mulai beraksi dengan goyang kanan kiri mendahului kendaraan di depannya sambil terus mengejar NS 26, HR 06 dan Bejeu B27 yg lagi ngetril bareng. Namun syangnya walaupun udah dipacu kenceng masih aja jadi bulan-bulanan pelari muriaan lain. Kelincahan HR 87 menyeset kiri NS 91 dan langsung ngewok kanan perlu diacungi jempol sehingga bisa ngacir duluan dia. Tak hanya itu Bejeu B20 pun ikut-ikutan menyeset kiri NS 91 dan selanjutnya sama2 mengejar NS 26 di blakang HR 87. 
Melintas Lingkar Kaliwungu
Melintas Lingkar Kaliwungu
20.15 : Melintas Kendal. HR 06, Bejeu B20 dan Bejeu B27 tadi tampak lagi berjejer mampir di agennya Kendal sehingga tinggal menyisakan NS 26 saja yg masih asyik berlari diikuti terus oleh NS 91.
Melintas Kendal
20.25 : Melintas Cepiring masih terus konvoi dengan NS 26 hingga memasuki RM. Sari Rasa.
Melintas Cepiring
20.35 : Memasuki RM. Sari Rasa barengan sama NS 26 tadi. Sudah ada NS 01, 04, 99, 71 yg telah memasuki RM duluan. Kali ini suasana RM tak terlalu ramai seperti jika pasukan GH, KD, Harapan Jaya dan armada soloensis lain datang bebarengan dengan armada muriaan. Sya langsung turun duluan menuju tempat servis makan penumpang Nusantara executive yg berada di luar ruangan (Ga kya NS SE yg disediakan ruangan khusus dan servis makan corrrr). Kupon makan di tiket pun langsung sya tukarkan dengan menu prasmanan yg cukup istimewa yaitu nasi, orek tahu tempe, bihun goreng, sayur sop, ayam goreng, krupuk dan teh hangat. Mantap lah servis makan semi corrr kali ini hohoho....walaupun udah berkali2 servis makan di sini tetapi ga pernah bosen karena rasa makananya yg cocok di lidah sya.
Servis Makan di RM. Sari Rasa
Servis Makan di RM. Sari Rasa
21.05 : Bus diberangkatkan kembali dari RM. Sari Rasa masih bersama driver yg tadi, berarti drivernya kali ini engkel dong alias single fighter.
21.15 : Melintas gringsing langsung lurus via lingkar plelen. Terjadi kepadatan lalu lintas saat melewati tanjakan lingkar plelen ini akibat perbaikan jalan yg menyebabkan hanya satu lajur saja yg bisa dilalui sehingga bus hanya dipacu pelan-pelan saja saak menanjak. Alhasil raungan MB OH 1526 begitu terasa saat harus bertahan berjibaku bersama antrian kendaraan di tanjakan alas roban yg cukup ekstrim ini. Lepas alas roban hingga Banyuputih, bus terus ngejos meliuk-liuk di jalur pantura ini hingga sya pun tak kuasa untuk menahan rasa ngantuk dan terpaksa melewatkan aksi NS 91 ini di jalur Alas Roban-Batang ini.
Melintas Tanjakan Lingkar Plelen
21.55 : Melintas Tulis, Batang hanya berlari sendirian.
Melintas Tulis, Batang
22.00 : Melintas Kota Batang.
Melintas Kota Batang
22.12 : Memasuki Pekalongan memilih via kota saja. Sempet bertemu dg NS 71 yg ternyata baru nyampe sini akhirnya konvoi bareng hingga Wiradesa.
Melintas Pekalongan
22.22 : Melintas Wiradesa ternyata udah disambut dengan kemacetan panjang. Sya coba cek di google maps ternyata kemacetan ini diakibatkan oleh perbaikan jembatan Sipait sehingga tentu parah sekali kemacetan ini dari Sipait hingga skrang sudah mencapai Wiradesa sini. NS 71 yg berada di lajur kiri memilih bergabung ikut bermacet-macetan dengan kendaraan lain. Melihat Pahala Kencana "Marantina" yg mengambil ancang2 buat buka jalur membuat NS 91 yg udah berada di lajur kanan ini akhirnya juga ikut-ikutan buka jalur muehehe ini yg ditunggu-tunggu. Selama NS 91 buka jalur, terlihat banyak bus yg udah tertahan lama di tengah kemacetan ini seperti NS 01, 99, 04, HR 22, Agra Mas BM 79 dan masih banyak lagi. Padahal mereka udah start duluan tadi.
Macet di Wiradesa
Buka Jalur di Wiradesa
Buka Jalur di Wiradesa
Buka Jalur di Wiradesa
22.26 : Pasukan aksi buka jalur pun tak luput dari kemacetan lagi setelah berjalan lumayan jauh dari titik awal kemacetan tadi. Namun hal tsb hanya belangsung sebentar saja dan kembali lancar hingga berhenti lagi di bangjo Wiradesa.
Buka Jalur di Wiradesa
Buka Jalur di Wiradesa
Buka Jalur di Wiradesa
22.35 : Para pasukan buka jalur ini akhirnya dialihkan melewati jalur alternatif Bojong oleh pak Polisi yg bertugas untuk mengurai kemacetan yg semakin parah di malem senin ini.
Macet di Wiradesa
Lewat Jalur Alternatif Bojong
22.45 : Melintas jalur alternatif Bojong dengan kondisi jalan yg lumayan sempit ketika dilewati oleh bus-bus malam sehingga ga bisa dipacu kencang selama masih melintas di jalur ini.
Melintas Bojong
Melintas Bojong
23.10 : Saat melintas jalur alternatif tepatnya di daerah Tumbal pun masih juga dihinggapi kemacetan akibat beberapa bus malam dari arah Jakarta juga ada yg melintas sini sehingga jalan yg sempit ini harus dipergunakan secara bergantian. 
Macet di Jalur Alternatif
Macet di Jalur Alternatif
23.30 : Kembali lagi di jalur utama pantura tepatnya tembusnya masih di daerah Comal langsung bertemu Rosalia Indah patas dan SHD 114 lagi konvoi di pantura.
Melintas Comal
23.50 : Melintas Petarukan kembali diseset kiri oleh Rosalia Indah NL 172 yg lagi mengejar ketertinggalannya dari teman2nya tadi sehingga ketiga bus Rosin tsb terus konvoi diikuti NS 91 tanpa berniat akan mengOT pasukan Rosin tsb. 
Konvoi Bareng Pasukan Rosin

HARI 2
00.10 : Melintas Surodadi tiba2 dikewok kiri oleh Ramayana Ventura yg langsung ngacir tak terkejar pfffttt..Karena berkali-kali jadi bulan-bulanan bus lain, sya pun memilih tidur saja zzzzz...
DiOT oleh Ramayana
00.40 : Bangun2 udah masuk tol Brebes Timur ternyata. Gas terasa dibejek kenceng banget hingga mmbuat sya kmbali terlelap zzzzz...
Melintas Tol Brebes Timur
01.52 : Bangun-bangun udah memasuki tol cipali dan lagi kejar-kejaran sama DMI wonosoboan yg suosss jg ternyatah.
Melintas Tol Cipali
01.57 : Keluar tol cipali melalui GT. Kertajati dan sempat kembali berhenti sebentar di pinggir tol setelah GT. Kertajati.
Memasuki GT. Kertajati
02.10 : Melintas Kadipaten tiba-tiba bus hanya dipacu kalem-kalem saja dan tiba-tiba firasat sya jadi ga enak nih soalnya sang driver memelankan armadanya karena merasa ada yg kurang beres pada armadanya. Duh jangan-jangan trobel lagi nih.
Melintas Kadipaten
02.18 : Dan apa yg sya takutkan pun ternyata benar-benar terjadi. Bus akhirnya mulai dipinggirkan dekat RM. Kabita di daerah Tomo, Sumedang. Sang driver dan krunya langsung turun untuk mengecek kondisi mesin atau yg lainnya sya kurang paham. NS 99 nampak baru saja melintas tanpa berhenti dulu sebagai rasa solidaritas sesama armada NS hmmm.
Trobel di Tomo, Sumedang
02.30 : Alhamdulillah udah bisa jalan lagi langsung mosak-masik sepanjang jalur Bandung-Sumedang ini. Tikungan dan tanjakan extrem pun dilibas dengan mudah.
Melintas Jalur Bandung-Sumedang
Melintas Jalur Bandung-Sumedang
03.12 : Melintas Sumedang via Kota. Lepas kota Sumedang ini ternyata sya kembali tak kuasa menahan rasa ngantuk lagi zzzzzzzz.
Melintas Sumedang
03.48 : Melintas Tanjungsari sempat tersendat dg adanya truk muatan yg konvoi perlahan ditambah kendaraan2 lain yg mengikuti di belakangnya. Tiba-tiba secara mengejutkan Tunggal Daya tujuan Sukabumi menggoyang kanan NS 91 dari belakang dan terus hingga berhasil ngacir duluan. Tak menunggu lama NS 91 pun ikut goyang kanan mengejar Tunggal Daya tsb hingga semua kendaraan berhasil diasapi walaupun beberapa kali hampir kres dg kendaraan arah lawannya. Mantap dah aksi Tunggal Daya tsb hingga NS 91 pun tak mampu mengejarnya lagi saking mosak-masiknya.
Melintas Tanjungsari
03.56 : Melintas Jatinangor mulai ada penumpang yg turun di daerah sini.
Melintas Jatinangor
04.02 : Menurunkan penumpang di Cileunyi.
Melintas Cileunyi
04.35 : Alhamdulillah sampai juga di depan Terminal Cicaheum tepat pas adzan Subuh berkumandang. Walaupun sempat  terjebak kemacetan di pantura dan juga trobel sebentar tetapi masih bisa finish tepat waktu sehingga bagi sya ga harus camping lama2 menunggu subuh kaya dulu hoho... Secara umum pelayanannya sudah baik dan larinya pun cukup kenceng walaupun banyak juga yg lebih kenceng. Semoga lebih ditingkatkan lagi kenyamanan penumpang dengan penggunaan seat yg lebih nyaman untuk sekelas bus executive dan lebih memperhatikan kondisi armada yg dijalankan agar tak terkendala trobel di tengah perjalanan lagi.
Tiba di Terminal Cicaheum
05.30 : Usai shalat Subuh dan bersih diri saatnya menanti waktu agak siang an dengan menikmati suasana hiruk pikuk terminal cicaheum pagi ini.
Suasana Terminal Cicaheum
07.25 : Setelah lama menanti agak siang an di Cicaheum saatnya werr lagi ke tempat acara naik bus Damri tujuan Cicaheum-Cibereum. Tak perlu waktu lama, bus Damri berbody evonext Hino RK8 ini mulai diberangkatkan. Cukup 3000 saja untuk bisa menikmati moda transportasi nyaman ini. Tapi jangan salah naik yg tujuan cicaheum-leuwi panjang atau kb. kalapa-cibiru karena tarifnya 5000 jauh dekat dg fasilitas bus yg sama.
Onboard Damri Cicaheum-Cibereum
07.40 : Alhamdulillah udah tiba di Laswi dan saatnya ngacara dulu ya hehe...
Tiba di Laswi
14.00 : Usai acara, sya memilih mampir ke alun-alun Bandung dulu untuk sekedar menunggu waktu sore tiba. Kembali sya berjalan kaki terlebih dahulu menuju jalan Ahmad Yani untuk menunggu bus Damri yg menuju arah alun-alun dan tak butuh waktu lama langsung dapat bus Damri Cibereum-Cicaheum body ultima.
14.25 : Tiba di halte Alun-Alun Bandung yg cukup ramai dengan bus Damri yg datang silih berganti dan berbagai tujuan. Lanjut menuju ke dalam masjid raya bandung untuk ngadem sekaligus menunggu waktu ashar tiba.
Tiba di Alun-Alun Bandung
15.20 : Shalat Ashar berjamaah di masjid raya Bandung.
Shalat Ashar di Masjid Raya Bandung
15.45 : Usai shalat langsung bergegas menuju halte alun-alun untuk mengorder gojek yg akan mengantarkan sya menuju pool Kramat Djati di jalan Ambon. Hanya sekitar 4 km dan mmbutuhkan waktu 10 menitan saja untuk menuju pool KD ini dr Alun-Alun.
16.00 :  Tiba di pool KD jalan Ambon dan telah terparkir sebuah bus KD yg sepertinya bakal sya naiki nnti menuju Solo. Lanjut menuju ke dalam pool untuk menukarkan m-tiket dari Redbus ini dg tiket KD yg sebenarnya. Namun syangnya karena sya belinya dari Redbus jadi pihak agen sini ga bisa memberikan tiket yg seperti biasa (pakai tiket yg sya print dari Redbus gpp katanya) dan hanya memberikan kupon makan saja
Kupon Makan Kramat Djati
Bus yg telah terparkir di depan pool tsb ternyata emang bnar jatah bus yg akan sya naiki nanti dengan nomor lambung O.23. Bus ini masih setia menggunakan body klasiknya new marcopolo non HD yg diusung di atas chasis Hino RK8 built up air suspension.
Kramat Djati O.23
16.30 : Armada Kramat Djati tujuan Wonogiri dan Wonosari via selatan mulai merapat juga di pool ini. Kalau naik armada ini sebenarnya bisa saja malah lebih murah dan lebih cepat nyampe Jogjanya tetapi kedua armada ini merupakan armada VIP dg seat sejumlah 38 seats dan ga dapet servis makan gratis (harga tiket 140rb). Selain itu armadanya ga built up air suspension juga sehingga mending via utara yg menang banyak dg harga selisih dikit walaupun harus muter.
Suasana Pool KD Jl, Ambon
Suasana Pool KD Jl. Ambon
17.15 : Seluruh penumpang bus KD O.23 mulai diminta untuk masuk ke dalam bus. Kesan pertama masuk ke dalam bus adalah lumayan oke interiornya dg fasilitas 32 seats yg telah dilengkapi legrest, bantal dan selimut. Namun seketika sya kecewa saat mendapati bahwa jarak seat depan dg sekat sempit banget bahkan saat legrest diturunkan pol pun, sya masih kesempitan mengatur posisi duduk. Padahal seat baris kedua ke belakang tampak lbh longgar bahkan makin ke belakang makin longgar rasanya.
Interior KD O.23
Jarak Antarseat yang Sempit
17.35 Bus diberangkatkan menuju terminal cicaheum hnya mmbawa 4 penumpang saja. Kesan pertama saat bus berjalan adalah cukup nyaman dan senyap busnya karena udah dilengkapi air suspension jadi ga berisik dan mentul-mentul pastinya. Sesaat setelah bus meninggalkan pool langsung dihadapkan dengan kemacetan panjang di daerah Cibeunying arah Cicaheum. Ya begini nih efek keberangkatan bus yg bebarengan dg jam pulang karyawan.
Macet di Cibeunying
18.33 : Masih terjebak dg kemacetan saat hampir tiba di terminal Cicaheum untuk mengambil penumpang.
Macet di Cicaheum
18.40 : Memasuki terminal cicaheum yg mulai rame dengan bus-bus malam arah ke jawa seperti Rajawali, PK, Bejeu, New Shantika, Bandung Express dll. Setelah parkir, sya pun langsung turun dari bus dan ijin melaksanakan shalat Magrib dulu di mushola terminal sembari menunggu keberangkatan lagi. Setelah shalat sempetin hunting lagi sebelum benar2 meninggalkan terminal ini. 
Kramat Djati O.23 di Terminal Cicaheum
18.55 : Bus mulai dipacu keluar meninggalkan terminal hanya membawa 8 penumpang saja. Penumpang yg duduk di samping sya pun akhirnya menyerah dg kondisi sempit ini dan berpindah ke belakang saja karena masih bnyak seat yg kosong. Yess jadi lega deh dua seat buat sendirian hoho...Lepas terminal bus hanya dipacu santai melewati ujung berung, cibiru hingga lepas cileunyi karena jalanan lumayan padat saat itu.
19.53 : Melintas Jatinangor. Bus mulai dipacu mosak-masik agar bisa terbebas dari antrian kendaraan yg lumayan padat.
Melintas Jatinangor
20.05 : Melintas tanjakan cikuda. Pasukan Nusantara Bandung tampak masih melakukan servis makan di RM. Saung Nini. Lalu lintas arah Bandung maupun arah Sumedang terpantau padat merayap sehingga cukup sulit buat driver pertama ini buat melakukan aksi selap-selip walaupun tetep sesekali nekat nggoyang kanan juga hehe...
Melintas Tanjakan Cikuda
20.12 : Melintas Tanjungsari, aksi mosak-masik masih terus dimainkan.
Melintas Tanjungsari
20.28 : Melintas Cadas Pangeran. Hobi banget bus ini ambil jalannya orang dg nekat goyang kanan terus di tikungan yg meliuk-liuk sepanjang kawasan ini. Deg deg serr juga dibikinnya hehe...
Melintas Cadas Pangeran
21.15 : Melintas Cimalaka.
Melintas Cimalaka
22.06 : Melintas Tomo, Sumedang terlihat Bejeu B32 dan New Shantika seri 10 lagi berduaan servis makan di RM. Kabita sedangkan Rajawali SR2 HD Prime warna putih juga terlihat sendirian di RM. Rasa Amelia.
Melintas Tomo, Sumedang
22.10 : Saat melintas jalan akses menuju GT. Kertajati sempet mampir sebentar mmbeli tahu sumedang di warung pinggir jalan. Mungkin drivernya udah lelah hingga kelaparan menghadapi jalanan yg padat tadi hehe... Rajawali SR2 HD Prime nampak melesat duluan kmudian disusul oleh KD O.23 ini yg mulai dipacu woles saja.
22.25 : Memasuki GT. Kertajati masih barengan dg Rajawali SR2 HD Prime.
Memasuki GT. Kertajati
23.05 : Melintas tol Cipali hingga Kanci, style jatah solar mulai dilakukan. Alhasil jadi bulan-bulanan sisa2 pasukan muriaan yg masih melintas di sini. Diawali oleh NS 91 dan 99 dari Bandung kemudian New Shantika SE dan New Shantika SHD ijo "Berkah Safar" yg pada gila-gilaan bermain gasnya.
Melintaa Tol Cipali
23.30 : Exit tol Kanci dan menyusuri pantura kembali untuk menuju RM. Belum juga nyampe RM tetapi driver pertama ini udah digantikan oleh driver kedua. Walaupun sudah berumur namun tetep ngejoss bawanya.
Exit Tol Kanci
23.52 : Memasuki RM. Kedung Roso di daerah Tanjung, Brebes. Sya kira bakalan servis makan di RM. Singgalang Jaya seperti KD divisi Jakarta ternyata malah di sini bareng New Shantika dan Ramayana yg masih nampak berada di sekitar RM. Kupon makan di tiket pun langsung sya tukarkan dengan menu prasmanan yg cukup istimewa yaitu nasi, capcay, oseng kangkung, oseng toge, telur bumbu gulai dan teh tawar hangat. Menu yg disajikan sangat lengkap, bebas memilih sayur yg tersedia karena banyak jenisnya walaupun lauknya hanya telur bulet tapi rasanya enak lho cocok di lidah sya. 
Servis Makan di RM. Kedung Roso


HARI 3
00.25Selesai servis makan, bus kembali diberangkatkan. Namun syangnya saat bus akan diberangkatkan, tiba2 driver 1 mendapati bahwa balon air suspension bus ini ngangkat dan ga bisa turun. Duh cobaan apalagi ini takutnya ga bisa ngejar Subuhan di Solo klo kya gini. 
Servis Makan di RM. Kedung Roso
00.50 : Setelah cukup lama diotak-atik, akhirnya balonnya kembali bisa turun, alhamdulillah. Bus pun kembali bisa dipacu lagi menyusuri pantura oleh driver kedua. Lepas RM, bus masih dipacu santai saja padahal pantura udah relatif sepi. Alhasil langsung diasapi oleh New Shantika "Mata Sayu" yg langsung melesat kencang.
01.10 : Melintas pejagan masih bertahan untuk menyusuri jalur pantura saja dan style mosak-masik pun akhirnya ditunjukkan. Kenceng juga nih larinya ternyata KD O.23 ini sehingga malah mmbuat sya kembali terlelap zzzzzzzz...
02.25 : Bangun-bangun, et dah udah nyampe Pekalongan cepet bener. Emang terasa kenceng banget sih driver kedua ini bawanya walaupun uda ga muda lagi tapi tetep ngosossss. Dan sya pun kmbali tertidur zzzzz....
Melintas Pekalongan
03.12 : Bangun-bangun lagi udah nyampe di lingkar Plelen lagi nempel Bandung Express yg langsung dikewok kanan saat si turunan hmmmm ngeri-ngeri sedaplah jadi nyesel kebanyakan molor sepanjang pantura ini.
Menempel Bandung Express
03.54 : Karena selama perjalanan melintas pantura ini dipacu kenceng terus, tak terasa udah nyampe di Mangkang ternyata. Bejeu B39 yg masih sempat ditemui lepas terminal Mangkang ini juga langsung diseset kanan dg kncangnya oleh KD O.23 ini tanpa perlawanan.
Menyeset Bejeu B39
04.00 : Memasuki GT. Manyaran setelah sempet mengOT Harapan Jaya. Lepas gerbang tol langsung lari lagi mengejar bus-bus malam dari Jakarta yg masih tersisa seperti Gunung Mulia, Rosalia Indah patas dan Raya seri R. Untuk Gunung Mulia dan Rosin dapat dengan mudah diasapi namun tidak untuk Raya yg terus memberikan perlawanan meskipun hanya bermodel MB OH Prima. Saat Raya berhasil diOT tak lama kemudian Raya kembali lagi mengOT KD dan akhirnya Raya pun tertinggal saat melintas tanjakan tembalang.
Memasuki GT. Tembalang
MengOT Gunung Mulia dan Rosalia Indah Patas
Mengejar Raya
04.12 : Memasuki GT. Tembalang dan mengambil arah kiri untuk langsung ngejoss di tol Banyumanik-Bawen.
Memasuki GT. Tembalang
04.30 : Exit tol Bawen hampir bersamaan dengan SR 7095 dari arah jalur utama Semarang-Solo. Sya kira bakalan langsung dikejar dan diasapi oleh si SR, ternyata kagak, mlahan si KD yg terus lari kenceng.
04.44 : Melintas Kauman, Salatiga.
Melintas Kauman, Salatiga
04.50 : Dan yg tak disangka-sangka sebelum terminal Tingkir sang driver kedua ini menepikan armadanya di sebuah masjid karena beliau mau shalat Subuh dulu. Alhamdulillah sya pun langsung menyusulnya. Kalo ga mampir Subuhan dulu kya gini, sya memilih turun di Boyolali saja rencananya tadi buat mengejar shalat Subuh.
05.10 : Melintas klero terjadi aksi kejar-kejaran antara SR 7095 dan KD O.23 ini hingga akhirnya berhasil mendahului SR 7095 saat berhenti menaikkan penumpang. Tak kira bakal ada perlawanan balik dari SR 7095 untuk mengejar kmbali KD O.23, ternyata tidak hingga Solo.
Mengejar SR 7095
05.24 : Melintas Boyolali lanjut menyusuri ringroad utara Boyolali bareng Gunung Mulia.
Melintas Boyolali
05.40 : Melintas Banyudono kembali berhasil menyeset Rosin NL 172 beserta Gunung Mulia yg tadi.
Melintas Banyudono
05.50 : Melintas Kartosuro.
06.05 : Alhamdulillah tiba dengan selamat di Terminal Tirtonadi yg merupakan tujuan akhir dari bus Kramat Djati O.23 ini. Mungkin kalau ga ada insiden balon suspensi tadi malem bakalan sampai di Solo ini lebih cepat. Secara umum armada ini cukup nyaman (karena dua seat sya pakai sendiri hehe) dan handal driver2nya, solar jatah wani polah pokok e hihihi...
Tiba di Terminal Tirtonadi
06.15 : Menunggu bus di Taman Tirtonadi. Sempet ketinggalan Mira 7282 yg ternyata datang dari arah dan langsung memasuki terminal (lupa kalo masih ada perbaikan jalan di jalur biasanya). Akhirnya sya pun bergeser pindah tempat menunggu bus di dekat pintu masuk terminal.
06.40 : Cukup lama menunggu, akhirnya datanglah SR 9795 yg tumben-tumbenan jam segini baru lewat Solo. Alhamdulillah langsung dapat hotseat. Lepas terminal Tirtonadi, bus hanya dipacu woles saja oleh driver baru sepertinya.
Onboard SR 9795
07.05 : Melintas Kartosuro tiba-tiba disuruh minggir dan diberi surat cinta daru pak polisi. Tak hanya SR 9795 saja tetapi ada bus karyawan, OBL, dan Mila Sejahtera 7843 yg juga diberhentikan. Ternyata gara2 pada lurus terus saat melintas kartosuro, seharusnya belok kanan dulu muterin terminal ga boleh lurus hmmm. Padahal tiap hari juga lwat sini aman2 saja biasanya, jangan-jangan asudahlah...
Kena Tilang di Kartosuro
07.34 : Baru sampai daerah sebelum Delanggu udah diseset kiri oleh SS 7029 yg dikemudikan mas Eko Bayek. Nah loh armada roster 1 telah berhasil mengOT armada roster 3. Gara2 ini, kondektunya pun menyuruh sang driver untuk langsung ngejoss biar cepet sampai Jogja dan cepet istirahat. Akhirnya bus terpacu untuk mengejar ketertinggalannya dari SS 7029 tsb. Kedua bus ini sama2 mosak-masiknya namun SR 9795 ini tidak selincah SS 7029 goyangannya.  
Diseset SS 7029
07.45 : Memasuki terminal Klaten untuk sekedar absen jumlah penumpang sama pak Dishub masih barengan sama SS 7029 tapi lepas terminal SS 7029 udah ngacir duluan tak terkejar lagi.
Memasuki Terminal Klaten
08.05 : Melintas Prambanan.
08.40 : Alhamdulillah mendarat dengan selamat di terminal giwangan. Walaupun harus menghabiskan waktu tepat 2 jam perjalanan Solo-Jogja ini namun tak jadi masalah karena udah akhir dari rangkaian KPS touring kali ini. Lanjut ngambil motor terus sarapan dulu sebelum pulang ke kos. 
Tiba di Terminal Giwangan
09.00 : Sampai di kos langsung bersih diri dan dilanjutkan dengan hibernasi fullday hehe... Touring kali ini tentunya masih mmberikan sensasi perjalanan yg berkesan buat sya pribadi karena di setiap perjalanan pasti memiliki ceritanya masing2 walaupun niat awalnya adalah karena ada kepentingan alias tugas negara tetapi masih bisa menikmati sensasi perjalanan ini.



Tarif :
Jogja-Semarang : 45k (Po. Nusantara Patas)
Semarang-Bandung : 100k (Po. Nusantara Executive Class)
Cicaheum-Laswi : 3k (Po. Damri Bus Kota)
Laswi-Alun-Alun : 3k (Po. Damri Bus Kota)
Alun-Alun-Pool KD : 5k (Gojek)
Bandung-Solo : 87k (Po. Kramat Djati Executive Class)
Solo-Jogja : 10k (Po. Sugeng Rahayu ATB)

No comments:

Post a Comment